Oleh Kelompok 3 :
1. A. A. Yuda Prananditha (01)
2. I Gede Dega Budiananta (08)
3. I Kadek Dwi Wahyu Saputra (11)
4. I Putu Eka Yayang Pratama (16)
5. R. Kevin Surya Saputra Soetadi (35)
SMAN 7 Denpasar
XII MIPA 2
Tahun Ajaran 2017/2018
A. Wirausaha Produk Rekayasa
Produk elektronika kendali otomatis saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan
meningkatnya pelayanan kebutuhan secara otomatis. Diharapkan dengan menggunakan
peralatan dengan kendali otomatis dapat memperoleh hasil yang lebih berdaya guna dan
menekan kesalahan yang bersumber dari manusia atau human error. Peralatan yang
menggunakan rangkaian elektronika digunakan baik itu di rumah tangga, industri, perkantoran,
pelayanan umum dan hampir seluruh lini kehidupan pada saat ini.
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan agar dapat bersaing di pasar dunia, terutama
memasuki era pasar terbuka, dunia industri pun dituntut untuk terus menghasilkan produk-
produk baru. Sebagai akibatnya kebutuhan akan energi listrik pun semakin bertambah besar.
Agar energi listrik yang tersedia mampu digunakan secara efisien, berbagai usaha pun
dilakukan oleh pihak penyedia listrik. Salah satu adalah melakukan otomatisasi pembangkit
listrik dan menerapkan sistem kendali digital.
1. Konsep Otomatisasi
Pada tahap awal perkembangannya, pembangkit listrik dirancang untuk beroperasi dengan
pola base-load. Dengan pola ini, pembangkit akan selalu beroperasi penuh tanpa melihat beban
yang diperlukan konsumen. Dengan demikian, banyak daya listrik yang terbuang. Untuk
mengatasi masalah ini, pola operasi pun diusahakan untuk diubah. Pola operasi yang paling
diharapkan adalah full load-following. Dengan pola ini, pembangkit akan beroperasi secara
otomatis mengikuti tingkat kebutuhan daya yang digunakan konsumen. Namun, untuk
mengoperasikan pembangkit listrik dengan pola ini dibutuhkan sistem pengendali yang benar-
benar canggih, khususnya pada pembangkit listrik yang sistemnya sangat kompleks seperti
PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir).
Setingkat di bawah pola full load-following adalah semi load load-following. Pada pola ini
sistem pembangkit uap selalu beroperasi secara penuh (seperti base-load), sedangkan
frekuensi turbin dan generator melalui kendali frekuensi otomatis (automatic frequency control
disingkat AFC). Sistem pengendali yang diperlukan pada pola ini, meski pun tidak serumit
pola full load-following, tingkat otomatisasinya harus tinggi. Hal ini disebabkan perubahan
operasi pada turbin dan generator akan mempengaruhi pula sistem pembangkitan uapnya. Saat
ini, pola inilah yang mulai diterapkan pada pembangkit-pembangkit listrik bertenaga batu-bara
dan gas.
1) Definisi Robot
Terdapat beberapa pendapat para ahli robot dalam meberikan definisi dari robot. Berdasarkan
beberapa referensi diperoleh beberapa definisi robot sebagai berikut.
1. Dalam kamus Meriam-Webster definisi robot adalah mesin yang terlihat seperti manusia
dan melakukan berbagai tindakan yang kompleks dari manusia seperti berjalan atau
berbicara, atau suatu peralatan yang bekerja secara otomatis.
2. Robotic Institute of America merupakan institusi robot pada Universitas Carnegie Mellon
pada tahun 1979 membuat definisi robot adalah manipulator multi fungsi dan dapat
diprogram ulang yang dirancang untuk menggerakkan material, alat, atau perangkat khusus
melalui sejumlah gerakan terprogram untuk melakukan aktifitas tertentu.
Pembuatan
Mekanik
Perencanaa :
Pembuatan Mekanik
Setelah gambaran garis besar bentuk robot dirancang, maka rangka dapat mulai dibuat.
Umumnya rangka robot KRI terbuat dari aluminium kotak atau alumini siku. Satu ruas
rangka terhubung satu sama lain dengan keling aluminium. Keling adalah semacam paku
aluminium yang berguna untuk menempelkan lembaran logam dengan erat. Rangka robot
KRCI lebih variatif, bisa terbuat dari plastic atau besi Panjang seperti jeruji.
Pembuatan sistem elektronika
Bagian sistem elektronika dirancang sesuai fungsi yang diinginkan. Misalnya untuk
menggerakkan motor DC diperlukan h-bridge, sedangkan untuk menggerakkan relay
diperlukan saklar transistor. Sensor-sensor yang akan digunakan dipelajari dan dipahami
cara kerjanya, misalnya:
Sensor jarak, bisa menggunakan SRF04, GP2D12, atau merakit sendiri modul
sensor ultrasonic atau inframerah.
Sensor arah, bisa menggunakan sensor kompas CMPS03 atau Dinsmore.
Sensor suhu, bisa menggunakan LM35 atau sensor yang lain.
Sensor nyala api/panas, bisa menggunakan UVTron atau Thermopile.
Sensor line follower/line detector, bisa menggunakan led & photo transistor.
Pembuatan sistem elektornika ini meliputi tiga tahap:
Design PCB, misalnya dengan program Altium DXP.
Pencetakan PCB, bisa dengan Proboard.
Perakitan dan pengujian rangkaian elektronika.
Pembuatan Software
Pembuatan Software dilakukan setelah alat siap untuk diuji. Software ini ditanamkan pada
mikrokontroler sehingga robot dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Tahap pembuatan program ini meliputi:
Perancangan Alogaritma atau alur program
Untuk fungsi yang sederhana, alogaritma dibuat langsung pada saat menulis
program. Untuk fungsi yang kompleks, alogaritma dibuat dengan menggunakan
flow chart.
Penulisan Program
Penulisan program dalam Bahasa C, Assembly, Basic, atau Bahasa yang paling
dikuasai.
Compile dan download, yaitu mentransfer program yang kita tulis kepada robot.
Pralatan Pendukung
Tang pemotong, digunakan untuk memotong kawat, kabel, kaki
komponen
Tang lancip, digunakan untuk menjepit benda kerja, meluruskan
kawat yang bengkok, menjepit logam panas karena penyolderan,
benda kerja berukuran kecil
Bor tangan, digunakan untuk membuat lubang pada pekerjaan
mekanik dalam pembuatan robot dengan diameter menyesuaikan
dengan kebutuhan.
Bor tangan ukuran kecil, digunakan untuk membuat lubang PCB
yaitu lubang-lubang yang digunakan untuk memasangkan kaki-kaki
komponen elektronika
Mata bor, variasi mata bor beragam dan penggunaannya disesuaikan
dengan kebutuhan.
Gergaji, digunakan untuk memotong bahan dalam pekerjaan
mekanik pembuatan robot
Obeng, digunakan untuk menguatkan dan mengendurkan screw
pada posisi yang ditentukan
Solder, memanaskan kawat tenol/timah untuk memasang
komponen elektronika
Setrika, digunakan sebagai alat sablon desain layout papan PCB
Palu, digunakan pada pekerjaan mekanik
Multitester, digunakan untuk mengukur parameter besaran listrik
pada rangkaian elektronika. Terdapat dua jenis multitester yaitu jenis
analog dan digital.
3. Uji coba
Setelah mikrokontroler diisi dengan software brarti siap melakukan tahapan terakhir dalam
membuat robot, yaitu uji coba. Untuk KRCI, uji coba dilakukan pada arena seluas sekitar 4×4
meter dan berbentuk seperti puzzle. Dalam arena KRCI ini diletakkan lilin-lilin yang harus
dipadamkan oleh robot cerdas pemadam api. Contoh gambar robot pemadam api Ted Larsom
dan arena Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI).
Untuk lomba robot KRI, dibutuhkan ruangan yang lebih besar, yaitu sekitar 15×15 meter.
Dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2008, masing-masing robot harus meraih target
(bola/kubus) yang diletakkan di tempat yang tinggi, jadi sebuah robot harus bisa naik di atas
robot yang lain untuk meraih target tersebut.
D. Langkah-langkah Pengembangan Usaha
Usaha mikro sudah saatnya dimulai dan terus digalakkan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang tersedia. Kemandirian berwirausaha dapat dimulai dari skala rumah atau sering
disebut home industry skala mikro, berkembang menjadi usaha kecil dan menengah. Produk
pelayanan saat ini sangat mendominasi kehidupan. Pelayanan yang serba otomatis dapat
memperlancar dan mem udahkan kegiatan manusia dalam beraktivitas. Gaya hidup dan budaya
seseorang cenderung mewarnai ide kreatif suatu produk yang dibuat sebagai pemanfaatan
kreativitas ketrampilan serta bakat individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan
pekerjaan dengan menghasilkan daya cipta dan kreasi
1. Pengembangan Usaha Produk Elektronika Kendali Otomatis
Pengembangan usaha dari produk elektronika kendali otomatis dapat dilakukan melalui
beberapa cara diantaranya: pengembangan melalui skala usaha, cakupan usaha, dan kerjasama
(gabungan, eksplorasi baru).
2. Bahan Pendukung Produk Elektronika Kendali Otomatis
Bahan pendukung produk berupa sumber daya yang terdapat di sekitar kita diantaranya
terbagi menjadi.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam dibagi
menjadi dua :
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), yaitu sumber daya alam
dimana ketika dimanfaatkan secara terus menerus masih dapat diperbaharui kembali.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), yaitu apabila sumber
daya alam ini dimanfaatkan secara terus menerus oleh manusia jumlahnya akan
berkurang dan lama kelamaan akan habis.
b. Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan sumber daya alam melibatkan manusia. Tantangan sumber daya manusia
sekarang ini adalah mampu menjadi manusia yang berkualitas sehingga dapat
memanfaatkan SDA secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan
lingkungan. Sumber daya manusia dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan.
3. Alat Pendukung Produksi
Komputer dan mesin laser cutting, digunakan untuk memotong, sesuai dengan kebutuhan
dan hasil potongan tergantung jenis mesin laser, daya mesin laser, setting kecepatan potong,
dan poweryang diprogram melalui komputer. Pilih gambar yang akan dilaser, tentukan dan
pilihjenis setting dengan menggunakan kombinasi antara kecepatan dan power dengan hasil
potongan yang baik. Perangkat lunak, sistem dan cara kerja yang berbeda antara mesin laser
satu dengan yang lain. Semakin besar kekuatan maka semakin besar power yang digunakan,
kecepatan semakin ditingkatkan sehingga dapat memotong lebih cepat. Semakin tinggi power
yang digunakan berakibat pada panas yang muncul, sehingga meninggalkan noda bakar pada
benda kerja atau material. Pilihan setting yang sesuai dengan jenis material yang akan
dipotong.
NILAI PEMBIMBIMBING
Nip : 196212311990031169