ryko88.deviantart.com
Setelah alat defibrilator datang…
Hanya ada 2 macam irama
• Shockable (bisa di-”setrum”)
VENTRIKULAR TAKIKARDIA
TANPA NADI
(pulseless VT)
VENTRIKULAR FIBRILASI
Hanya ada 2 macam irama
• Unshockable (tidak bisa di-”setrum”)
PULSELESS ELECTRICAL
ACTIVITY (PEA)
EKG yang bukan VT, bukan
VF, bukan asistol tapi pasien
henti jantung
ASISTOL (“FLAT”)
Irama EKG lain (tidak henti jantung)
SUPRAVENTRIKULAR
QRS SEMPIT
VENTRIKULAR
QRS LEBAR
Supraventrikular
ekg.academy
FIBRILASI ATRIUM
ATRIAL FIBRILATION
Supraventrikular
ekg.academy
FLUTTER ATRIUM
ATRIAL FLUTTER
Supraventrikular
ekg.academy
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDIA
(SVT)
Ventrikular
VENTRIKULAR TAKIKARDIA
(VT) dengan nadi
Ventrikular
VENTRIKULAR EKSTRASISTOL
(VES)
/
PREMATURE VENTRICULAR CONTRACTION
(PVC)
Sindroma Koroner Akut
• Dapat (tidak selalu) ditandai dengan perubahan
pada segmen ST (baik elevasi maupun depresi)
Elevasi segmen ST (ST elevation)
www.cvphysiology.com
Depresi segmen ST (ST
depression)
LOKASI INFARK LOKASI ELEVASI/DEPRESI ARTERI KORONER YANG
MIOKARD AKUT SEGMEN ST TERLIBAT (TERSERING)
ANTERIOR
LEAD I, aVL, V2-V6 LAD PROXIMAL
EKTENSIF
• Dokter melanggar?
• Dokter mengutamakan?
Contoh 2
• Dokter memberitahu ke atasan seorang pilot
bahwa pilot tersebut memiliki penyakit epilepsi.
• Dokter melanggar?
• Dokter mengutamakan?
Contoh 3
• Dokter memilih obat generik untuk pasiennya.
• Dokter mengutamakan?
RISET DAN BIOSTATISTIK
Riset > Teknik Pengumpulan
Sampel
• Probability
• Berdasarkan peluang
• Semua ruang sampel punya peluang yang sama
• Non-Probability
• Tidak berdasarkan peluang
Riset > Probability Sampling
• Simple Random Sampling
• Semua memiliki kesempatan yang
sama
• Populasi homogen
Riset > Probability Sampling
• Systematic Random Sampling
• Dirandomisasi terlebih dahulu
• Lalu ada mekanisme untuk memilih
Riset > Probability Sampling
• Stratified Random Sampling
• Dibagi menjadi sub-populasi
• Pada setiap sub-populasi, dilakukan
randomisasi
• Cocok untuk populasi heterogen
Riset > Probability Sampling
• Cluster Random Sampling
(“Simple”)
• Dibagi menjadi daerah (“cluster”)
• Terpilih sampel berupa beberapa
cluster dari seluruh cluster yang ada
Riset > Non-Probability Sampling
• Convenient = memilih siapa yang “kebetulan” ada
• Consecutive = setiap yang memenuhi kriteria
inklusi langsung dijadikan sampel
• Purposive = berdasarkan keputusan peneliti semata
(umumnya untuk uji kualitatif)
• Snowball = satu subjek merekrut subjek yang lain
QUIZ
• Anda akan meneliti kejadian diabetes melitus di
wilayah di Indonesia. Anda memilih 20 provinsi dari
34 provinsi yang ada di Indonesia. Apa jenis
sampling yang paling sesuai, menurut ilustrasi di
atas?
Riset > Jenis Penelitian
• Eksperimental
PENYAKIT +
SEKARANG
PENYAKIT -
INTERVENSI
Riset > Jenis Penelitian
• Observasional
INTERVENSI
SEKARANG
RISIKO - PENYAKIT +
PENYAKIT -
SEKARANG
RISIKO - PENYAKIT -
SEKARANG
- c d
Riset > Uji Diagnostik
Sensitivitas
a
Dari yang sakit, berapa yang
hasilnya positif?
a+c
Spesifisitas
Dari yang tidak sakit, berapa d
yang hasilnya negatif?
b+d
Riset > Uji Diagnostik
Nilai duga positif/PPV
a
Dari yang positif, berapa
yang sebenarnya sakit?
a+b
Nilai duga negatif/NPV
Dari yang negatif, berapa d
yang sebenarnya tidak sakit?
c+d
QUIZ
Manakah yang lebih baik untuk alat skrining? Sensitif
atau spesifik?
- c d a
a+b
Riset > Relative Risk
batu ginjal Kurangnya minum
air putih batu
+ - ginjal
+ a b
minum?
Kurang
- c d a
a+b
Riset > Relative Risk
penyakit risiko menderita
penyakit di
+ - kelompok tanpa
faktor risiko
+ a b
Faktor
risiko
- c d c
c+d
Riset > Relative Risk
risiko menderita a
penyakit di
RR (risiko
kelompok dengan
faktor risiko a+b
relatif)
risiko menderita
penyakit di c
kelompok tanpa
faktor risiko c+d
Contoh kasus
Di suatu penjara di South Carolina, 28 dari 157
tahanan yang tinggal di barak Timur
mengalami TB.
+ - axd
+ a b
Faktor
risiko
bxc
- c d
Riset > Odds Ratio
• Kasus – Kontrol (Case Control)
Riset > Uji Diagnostik
baku emas
+ -
+ a b
alat uji
- c d
Riset > Variabel Penelitian
Numerik
TD dalam mmHg
Skor depresi
Riset > Variabel Penelitian
Ordinal (“order”)
TD dalam pre-hipertensi; HT stage I;
HT stage II
Nominal
TD dalam hipertensi; tidak hipertensi
• Korelatif
• Apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dengan
variabel tergantung?
Riset >> Variabel Bebas dan
Tergantung
komparatif
Riset > Uji Hipotesis
• Langkah 2: variabel bebas dan tergantung?
tergantung: kadar
kolesterol (mg/dl)
Riset > Uji Hipotesis
• Langkah 3: jenis variabel bebas
nominal, 2 kelompok
(dikotom)
Riset > Uji Hipotesis
• Langkah 4: jenis variabel tergantung
tergantung: kadar
kolesterol (mg/dl)
numerik
Riset > Uji Hipotesis
• Langkah 5: variabel berpasangan/tidak berpasangan?
desa vs kota
tidak berpasangan
Riset > Uji Hipotesis
• Langkah 7: lihat tabel untuk menentukan jenis uji
hipotesis yang digunakan
Riset >> Tabel Uji Hipotesis
Komparatif
Variabel tergantung
numerik T tidak
T berpasangan (T
(contoh: kadar GDS berpasangan (T
pair)
dalam mg/dL) unpair)
kategorik ordinal
(contoh: status DM
2 kelompok dalam tidak terkontrol – Mann Whitney Wilcoxon
terkontrol sebagian –
(contoh: kota vs desa)
terkontrol baik)
kategorik ordinal
(contoh: status DM
>2 kelompok dalam tidak terkontrol – Kruskal-Wallis Friedman
(contoh: kota vs desa vs terkontrol sebagian –
pegunungan) terkontrol baik)
• Antar-dokter
Rujukan > Antar-Instansi
Rujukan Antar-Dokter > Interval
Rujukan Antar-Dokter > Split
Rujukan Antar-Dokter > Collateral
Rujukan Antar-Dokter > Cross
Tipe Keluarga
• Nuclear ayah + ibu + anak kandung
PRIMER
Sasaran langsung
SEKUNDER
Tokoh yang
dihormati
TERSIER
Pembuat
kebijakan
Angka Statistik Vital
• Disease Attack Rate
• Incidence
• Prevalence
• MMR
• IMR
Disease Attack Rate
penderita sakit
populasi berisiko
Incidence Rate
kasus baru
populasi berisiko pertengahan
periode
Prevalence Rate
kematian ibu*
100.000 bayi lahir hidup
kematian bayi*
1.000bayi lahir hidup
TERIMA KASIH