Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Penyampaian iklan bergantung kepada media apa yang dipilih, seperti hal nya media televisi.
Media televisi merupakan wujud dari investasi manusia yang memikirkan cara lain dalam
berkomunikasi dan menjadikannya sebagai media yang paling menarik. Perkembangan ini
terbentuk sedemikian rupa sebagai pusat perhatian publik, karena media ini memiliki keterkaitan
yang kuat dengan audiens. Televisi merupakan ruang kreatifitas, informasi, investasi dan kini
televisi berkembang sebagai industri yang sangat potensial untuk berbagai kepentingan.
Sehingga media ini mampu bersaing dengan media lainnya, karena televisi merupakan produk
media massa yang terus bertransformasi dan menjadi bagian dari eksistensi perkembangan
zaman.
Oleh karenanya, media komunikasi ini oleh para pengusaha dimanfaatkan sebagai sarana
promosi yang dikemas dalam bentuk iklan televisi. Agar menarik perhatian, iklan televisi
diusahakan untuk dibuat semirip mungkin dengan kejadian – kejadian kehidupan nyata, dimana
masyarakat yang menjadi sasarannya. Sebuah paket iklan televisi sering mengadirkan fenomena
kemasyarakatan yang tengah berlangsung dan menjadi tren di kalangan masyarakat.
Selain media televisi, media yang cukup berpotensi dan sudah banyak dimanfaatkan oleh
perusahaan adalah kegiatan promosi melalui media baru (new media). Yosal Iriantara
berpendapat senada bahwa media baru juga berkembang bukan hanya menjadi sarana untuk
menyebarluaskan informasi, tetapi juga menjadi salah satu media periklanan. Perkembangan
teknologi internet yang sudah bergeser menjadi “kebutuhan primer” bagi banyak orang sangat
mempengaruhi laju perkembangan bisnis melalui media sosial atau jejaring sosial sebagai salah
satu media yang paling popular.
Diantara berbagai macam aplikasi media sosial atau jejaring sosial yang tengah ramai dan
menjadi trend diantara para pengguna smartphone sekarang ini adalah aplikasi Instagram,
aplikasi ini membuktikan bahwa Instagram telah melampaui media sosial seperti Facebook atau
Twitter yang juga merupakan platform media sosial yang dulu booming. Adapun yang akan
kami bahas dalam makalah ini mengenai perencanaan program komunikasi media televisi dan
media baru (new media) dalam memasarkan produk “Vegetable Nugget” .
BAB II
TINJAUAN TEORI
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para
peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell
dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell
menerangkan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialahmenjawab pertanyaan
sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma
Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari
pertanyaan yang diajukan itu, yakni komunikator, pesan, media,komunikan, efek. Jadi,
berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2006:
10).
Gambar 1.1
Berdasarkan kategorisasinya, instagram merupakan salah satu new media yang singkatnya
ditandai dengan sifat digitalnya yang memungkinkan pengguna satu dengan pengguna lain dapat
saling berinteraksi tidak hanya melalui pesan teks tetapi juga foto dan video. Kehadiran
instagram sebagai jejaring sosial / media sosial yang merupakan salah satu kategori new media
dalam komunikasi pemasaran bisa dilihat dari dua sisi, yakni sisi pengiklan dan sisi pengguna
media sosial.
Dari sisi pengiklan, media sosial memberikan tawaran konten yang beragam. Iklan tidak
hanya bisa diproduksi dalam bentuk teks, tetapi juga audio, visual, sampai audio-visual. Selain
itu, kehadiran media sosial juga memberikan alternatif pilihan bagaimana praktik komunikasi
pemasaran pada era digital ini bisa berubah dari iklan berbayar menjadi iklan berdasarkan
pengalaman penguna ( user experiences) yang cenderung berbiaya kecil dan kadang tanpa biaya
sama sekali. Fasilitas di media sosial dan bagaimana pengguna memanfaatkan media sosial
untuk berbagi realitas diri offline-nya secara online memberikan arah balik bagaimana periklanan
itu bekerja. Pengguna, secara sadar maupun tidak, menginformasikan pengalaman mereka dalam
menggunakan produk atau jasa. Banyak riset yang menyebutkan bahwa media sosial dianggap
sebagai sarana untuk pengguna berbagi pikiran, pengalaman, bahkan pandangan terhadap sebuah
peristiwa. Karena itu, tidak mengherankan apabila pengguna media sosial adalah juga konsumen
yang bisa mempromosikan sebuah produk. (Nasrullah, 2016:162)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Produk dan Analisis Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran Media
Televisi dan New Media dalam Memasarkan Produk ‘Vegetable Nugget’
3.1.1 Deskripsi Produk
Dalam makalah ini kami membahas suatu produk dalam bidang kuliner yaitu "Vegetable
Nuget". kami memilih vegatable nuget dikarenakan ini merupakan suatu terobosan baru dalam
bidang kuliner, biasanya nuget diisi dengan daging ayam,keju, atau daging sapi. Tetapi ini
berbeda produk ini menambahkannya dengan sayuran agar dapat menambah asupan protein bagi
tubuh. Vegetable Nuget dapat di konsumsi oleh semua kalangan tetapi di prioritaskan untuk
kalangan anak-anak, dimana biasanya anak-anak susah untuk mengkonsumsi sayuran maka dari
itu produk ini ingin membantu para orangtua yang mempunyai problem dengan anak susah
mengkonsumsi sayur dengan menkonsumsi Vegetable Nuget.
Disisi lain Vegetable Nuget terbuat dari bahan yg baik dan tidak menggunakan pengawet, dan
pembuatannya pun melalui prosedur Halal. Harga dari Vegetable Nuget pun sangat terjangkau
dan pas di kantong dengan cukup mengeluarkan uang RP.15.000,-/bungkus dan dalam satu
bungkus terdapat 5 buah nuget vegetable. Produk ini akan mampu bersaing dalam dunia bisnis
kuliner diakrenakan konsep yg di usung merupakan penggabungan antara makanan modern dan
olahan sayur.
3.1.2 Analisis Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran Media Tlvvisi dan New Media
dalam Memasarkan Produk ‘Vegetable Nugget’
Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat.
Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi yang cukup pesat di
dunia. Konsumen semakin selektif dalam memilih informasi pemasaran yang tersedia. Pelaku
usaha juga mulai memikirkan bagaimana cara menarik calon konsumen untuk membeli produk
atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Perusahaan tentu perlu memikirkan cara yang
tepat untuk hal tersebut, salah satunya lewat strategi pemasaran. Selain itu, tidak jarang pelaku
bisnis membuat perubahan pada sistem bisnis tradisional menjadi modern, tidak terkecuali pada
sistem pemasarannya. Dengan sistem pemasaran yang modern tersebut menuntut pelaku bisnis
untuk lebih kreatif dan maju agar bisa memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain.
Perusahaan tidak hanya melakukan pengembangan strategi pemasaran, melainkan juga
pengembangan suatu program komunikasi yang efektif dengan para pelanggan lewat promosi.
Promosi diharapkan bisa membawa perusahaan lebih mudah dalam mengenalkan produk atau
jasa yang dimilikinya kepada konsumen atau dengan kata lain sebagai media untuk
memperkenalkan produknya, sehingga nilai yang akan disampaikan oleh perusahaan terhadap
produk tersebut dapat sampai ke konsumen.
Promosi digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran, seperti merangsang
antusiasme penjualan, memfasilitasi pengenalan produk baru, mendorong pembelian berulang,
dan memperkuat iklan (Shimp, 2010). Periklanan menjadi salah satu elemen dari promosi dan
periklanan juga dijadikan sesuatu hal yang tepat untuk menghasilkan consumer goods dengan
frekuensi penggunaan tinggi. Periklanan merupakan salah satu alat utama dari banyak
perusahaan dalam mempengaruhi konsumen. Selain itu, periklanan sebagai media yang
digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada konsumen. Iklan
ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra
konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau jasa.
Melalui iklan, perusahaan dapat menciptakan hubungan interaksi jangka panjang yang
menguntungkan antara perusahaan dengan konsumen. Iklan merupakan pesan suatu merek,
produk, atau perusahaan yang disampaikan kepada audiens melalui media. Pemilihan media
dalam periklanan harus dilakukan secara tepat. Perusahaan dapat melakukan periklanan di media
cetak, media elektronik, mapun media online seperti yang banyak terjadi saat ini. Adapun
periklanan di media cetak antara lain lewat surat kabar atau majalah. Untuk media elektronik
bisa melalui radio atau televisi, sedangkan untuk media baru (new media) dengan menggunakan
fasilitas internet. Diberbagai media tersebut, iklan harus tetap menarik sehingga kreatifitas dari
pengiklan sangat dibutuhkan. Pemilihan media yang tepat sesuai dengan sasaran dan produk
yang dimiliki oleh perusahaan juga diperlukan agar iklan tersebut bisa efektif dan nilai dari iklan
bisa tersampaikan ke konsumen. Fokus dalam analisis ini akan mengambil media elektronik dan
media baru (new media) dengan menggunakan media sosial yakni Instagram dalam memasarkan
produk “Vegetable Nugget”.
Dalam hal mempromosikan produk yang ditujukan kepada masyarakat luas disini kami
menggunakan media Televisi, karena pada dasarnya, televisi sebagai salah satu media
komunikasi massa memiliki peran yang besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan
hiburan ke semua lapisan masyarakat. Televisi merupakan media massa audiovisual yang
sifatnya berbeda dengan media lain. Media cetak mempunyai kekuatan pada sisi visualnya,
media audio (radio) mempunyai kekuatan pada sisi suara, dan media audiovisual memiliki
kekuatan keduanya. Hampir setiap rumah di wilayah Indonesia terdapat televisi yang hampir
selama 24 jam dinyalakan untuk menerima siaran dari berbagai stasiun televisi. Dengan
demikian, media televisi memiliki kekuatan informatif persuasif yang lebih tinggi dibandingkan
dengan media lainnya sehingga media ini dapat dikatakan lebih sempurna dan efek yang
ditimbulkannya pun lebih dasyat baik yang positif maupun yang negatif bila dibandingkan
dengan kedua media tersebut.
Dengan menggunakan media Televisi kita bisa membuat iklan dengan unsur yang lebih
menarik, misalnya melalui adegan cerita yg dikemas dalam sebuah video seakan-akan itu terjadi
nyata . Karena pada dasarnya Iklan televisi mampu mengarahkan penontonnya memberikan
respons secara suka rela, dan pada akhirnya ia memiliki andil yang kuat dalam pembentukan
lingkungan atau perilaku manusia untuk bersikap hedonis. Iklan merupakan media untuk
mengenalkan suatu produk tertentu agar konsumen mengetahui keunggulan dari produk yang
kami tawarkan. Selain itu, iklan melalui televisi akan menjangkau masyarakat industri yang lebih
besar dan kompleks.
Adapun cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan produk yang kami tawarkan adalah
dengan menggunakan lagu-lagu singkat (jingle), motto atau slogan yang mudah diingat dan
dihafalkan oleh konsumen. Selain itu, melalui pendekatan kultural yaitu dengan menggunakan
public figure atau tokoh yang dikenal masyarakat sebagai model iklannya. Hal ini dilakukan agar
konsumen tertarik terhadap produk yang kami tawarkann dalam bentuk sebuah iklan. Ataupun
dengan cara menyisipkan acara kuis yg biasa hadir di tengah tanyangan televisi seperti drama,
sinetron dan sebagainya dengan iming-iming hadiah atau undian. Kuis tersebut menjadi salah
satu ajang dalam mempromosikan suatu produk dikarenakan iming-iming hadiah otomatis
antusias dari audiens akan meningkat dan menghasilkan feedback yg baik kepada pelaku usaha
yg sedang melakukan kegiatan promosi melalui program kuis dalam media televisi ini.
Berbeda dengan media baru yang sekarang sudah menjadi kebutuhan khalayak luas, dengan
perkembangan internet yang tinggi, tentunya penggunaan media internet untuk kebutuhan
promosi lewat periklanan juga meningkat. Salah satu tempat yang digunakan untuk periklanan
saat ini lewat internet adalah media sosial. Di Indonesia, media sosial menduduki peringkat
pertama penggunaan internet (APJII, 2012). Media sosial diartikan sebagai sekelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun fondasi ideologi dan teknologi dari Web 2.0, dan
memungkinkan untuk melakukan penciptaan dan pertukaran yang menghasilkan muatan dari
pengguna (Kaplan and Haenlein, 2010). Dengan media sosial seseorang bisa melakukan
pertukaran atau membagikan informasi kepada orang lain yang tidak terbatas oleh jarak. Media
sosial dinilai menjadi salah satu media untuk promosi online yang efektif bagi sebuah bisnis.
Adapun media sosial yang akan kami gunakan dalam mempromosikan produk yang kami
tawarkan yakni intagram. Berdasarkan kategorisasinya, instagram merupakan salah satu new
media yang singkatnya ditandai dengan sifat digitalnya yang memungkinkan pengguna satu
dengan pengguna lain dapat saling berinteraksi tidak hanya melalui pesan teks tetapi juga foto
dan video. Kehadiran instagram sebagai jejaring sosial / media sosial yang merupakan salah satu
kategori new media dalam komunikasi pemasaran bisa dilihat dari dua sisi, yakni sisi pengiklan
dan sisi pengguna media sosial.
Dari sisi pengiklan, media sosial Instagram memberikan tawaran konten yang beragam. Iklan
tidak hanya bisa diproduksi dalam bentuk teks, tetapi juga audio, visual, sampai audio-visual.
Selain itu, kehadiran media sosial juga memberikan alternatif pilihan bagaimana praktik
komunikasi pemasaran pada era digital ini bisa berubah dari iklan berbayar menjadi iklan
berdasarkan pengalaman penguna ( user experiences) yang cenderung berbiaya kecil dan kadang
tanpa biaya sama sekali. Fasilitas di media sosial dan bagaimana pengguna memanfaatkan media
sosial untuk berbagi realitas diri offline-nya secara online memberikan arah balik bagaimana
periklanan itu bekerja. Pengguna, secara sadar maupun tidak, menginformasikan pengalaman
mereka dalam menggunakan produk atau jasa. Banyak riset yang menyebutkan bahwa media
sosial dianggap sebagai sarana untuk pengguna berbagi pikiran, pengalaman, bahkan pandangan
terhadap sebuah peristiwa. Karena itu, dalam hal ini pengguna media sosial yang juga konsumen
yang bisa mempromosikan produk yang kami tawarkan. Kami menjadikannya suatu alternatif
promosi dengan memuat suatu video dengan tema komedi,horror,meme atau magic yang
berhubungan dengan keseharan disertai testimony dari konsumen yang bisa menjadikan suatu
promosi lebih hemat, mudah dan praktis di bandingkan televisi yang mengeluarkan budget cukup
besar. Oleh karena itu, keduanya merupakan sarana untuk melakukan promosi dengan
melakukan komunikasi terhadap audiens menggunakan perantara (Media) yg mempunyai
kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing dalam mempromosikan produk yang kami
tawarkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perencanaan Komunikasi merupakan hal mendasar yang diperlukan dalam suatu kegiatan
komunikasi sosial, utamanya untuk memperkenalkan atau memasarkan produk. Dalam hal ini,
untuk mengkampanyekan, menyosialisasikan, atau mempromosikan suatu “produk” (program,
barang, jasa, atau lembaga) kepada khalayak perlu adanya program perencanaan komunikasi
yang mengharapkan tercapainya tujuan dan di dalam sebuah perencanaan komunikasi terdapat
perencanaan media. Menurut Terence A. Shimp (2003: 5) bahwa perencanan media meliputi
proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang
periklanan akan mencapai tujuan pemasaran.
Perencanaan media sangat diperlukan, agar pesan sampai ke khalayak sasarannya.
Pentingnya sebuah perencanaan media karena dengan perencanaan, akan memudahkan untuk
memastikan bahwa sebuah pesan dari suatu iklan itu didengar sebanyak mungkin oleh khalayak
sasarannya, dalam lingkungan yang tepat dan pada waktu yang tepat. Perencanaan media terbagi
atas empat tahap, yaitu: menetapkan audiens sasaran, media objective, media strategy, serta
media schedule.
Dalam hal ini, kami menggunakan media Televisi sebagai sarana promosi produk yang kami
tawarkan, dengan cara mengemas iklan dengan unsur yang lebih menarik, misalnya melalui
adegan cerita yg dikemas dalam sebuah video seakan-akan itu terjadi nyata dengan
menambahkan lagu-lagu singkat (jingle), motto atau slogan yang mudah diingat dan dihafalkan
oleh konsumen. Selain itu, melalui pendekatan kultural yaitu dengan menggunakan public figure
atau tokoh yang dikenal masyarakat sebagai model iklannya. Hal ini dilakukan agar konsumen
tertarik terhadap produk yang kami tawarkann dalam bentuk sebuah iklan.. Karena pada
dasarnya Iklan televisi mampu mengarahkan penontonnya memberikan respons secara suka rela,
dan pada akhirnya ia memiliki andil yang kuat dalam pembentukan lingkungan atau perilaku
manusia untuk bersikap hedonis.
Selain menggunakan media televisi sebagai sarana promosi, kami pun menggunakan media
baru, yakni Instagram. Era media baru, membawa kehadiran media komunikasi baru bagi
masyarakat. Kondisi ini hendaknya disadari oleh siapapun yang bergerak di dunia periklanan,
karena perkembangan gaya periklanan juga terjadi seiring pergerakan media baru, sehingga
harapan teraihnya segmen pasar yang dituju akan bisa tercapai dengan lebih baik lagi. Media
baru (new media) merupakan salah satu metode yang cukup berpotensi dan sudah banyak
dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis sekarang ini dalam kegiatan promosi teruma media sosial
seperti hal nya instagram. Oleh karena itu, kami mencoba memasarkan produk yang kami
tawarkan yakni “Vegetable Nugget” melalui iklan dalam media televisi dan media baru yakni,
Instagram dengan tujuan untuk menjangkau khalayak sasaran yang lebih luas dan kompleks, baik
dalam bentuk teks, audiovisual dan lain sebagainya dengan sajian iklan yang semenarik mungkin
sehingga dapat menarik minat konsumen terhadap produk yang kami tawarkan