Anda di halaman 1dari 5

Pengukuran variabel dalam kerangka dasar konseptual adalah sebuah bagian yang utuh dari

penelitian dan sebuah aspek yang penting dari desain penelitian. Pengukuran ini penting untuk
memperoleh hasil atas apa yang hendak diteliti atau diuji.

BAGAIMANA VARIABEL-VARIABEL DIUKUR


Untuk mengukur hipotesis yang beragam di tempat kerja memengaruhi efektivitas
organisasi maka kita harus mengukur keragaman di tempat kerja dan efektivitas organisasi.
Pengukuran adalah penegasan atas angka atau simbol lain untuk karakteristik atau atribut dari
suatu objek sesuai dengan set aturan tertentu. Objek dapat meliputi orang, uni strategi bisnis,
perusahaan, Negara, dan sebagainya. Atribut dari sebuah objek yang dapat diukur secara fisik
oleholeh beberapa instrumen yang dikalibrasi tidak menimbulkan masalah pengukuran.
Pengukuran dari sejumlah atribut abstrak dan subjektif jauh lebih sulit karena tidak
mudah untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara keragaman di tempat kerja, keahlian
manajerial, dan efektivitas organisasi.Variabel tertentu membiarkan diri untuk pengukuran
mudah melalui penggunaan alat ukur yang tepat serta atribut fisik tertentu seperti panjang dan
berat. Ada paling tidak dua jenis variabel: satu variabel untuk pengukuran objektif dan tepat
yang lain lebih samar-samar dan tidak untuk pengukuran akurat karena sifatnya abstrak dan
subjektif.

OPERASIONALISASI VARIABEL
Meskipun terdapat kekurangan dari pengukuran fisik untuk mengukur variabel yang
samar-samar namun ada jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah ini. Salah satu
teknik yang dapat digunakan adalah mengurangi gagasan abstrak atau konsep untuk menjadikan
karakteristik penelitian lebih mungkin untuk diobservasi. Pengurangan abstrak atau konsep untuk
memberikan jalan yang berwujud untuk melakukan pengukuran disebut mengoperasionalisasikan
konsep.
Operasionalisasi konsep dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan dimensi, aspect
dan sifat yang dilambangkan oleh konsep yang digunakan. Ini kemudian diterjemahkan ke dalam
unsur-unsur yang dapat diamati dan terukur sehingga dapat mengembangkan suatu indeks
pengukuran konsep. Operasionalisasi konsep melibatkan serangkaian langkah. langkah pertama
adalah untuk datang dengan definisi konstruk yang Anda ingin ukur. Langkah kedua adalah
pengembangan dari serangkaian memadai dan perwakilan dari item atau pertanyaan.
​Operasionalisasi: dimensi dan elemen
Mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya
bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan
oleh konsep. Hal tersebut kemudian diterjemahkan kedalam elemen yang dapat diamati dan
diukur sehinggan menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.
​Pengoperasionalan multi dimensi konsep dari motivasi pencapaian
Seorang peneliti harus menyimpulkan motivasi dengan mengukur dimensi perilaku, fakta, atau
karakteristik yang kita harapkan untuk ditemukan pada orang dengan motivasi berprestasi tinggi.
Memang, tanpa mengukur dimensi, aspek, atau karakteristik, kita tidak akan bisa sampai pada
bottom-line pernyataan tentang hubungan antara gender dan motivasi berprestasi. Langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah membangun abstrak melalui tinjauan literature untuk
menemukan apakah ada konsep pengukuran, baik melalui jurnal ilmiah ataupun ​scale
handbooks.​
​Elemen dan Dimensi dari
Mengoperasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya
bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan
oleh konsep. Hal tersebut kemudian diterjemahkan kedalam elemen yang dapat diamati dan
diukur sehinggan menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.

Elemen Dimensi 1
Kita dapat menjelaskan seseorang yang digerakkan oleh pekerjaan. Orang semacam itu akan (1)
bekerja sepanjang waktu, (2) enggan untuk tidak masuk kerja, dan (3) tekun, bahkan dalam
menghadapi sejumlah kemunduran. Tipe perilaku tersebut bisa diukur. Menelusuri seberapa
sering orang terus tekun melakukan pekerjaan meskipun diterpa kegagalan merupakan refleksi
ketekunan dalam mencapai tujuan. Ketekunan akan mendorong seseorang untuk meneruskan
usaha. Karena itu, ketekunan bisa diukur dengan jumlah kemunduran yang orang alami dalam
pekerjaan dan tetap melanjutkan pekerjaan tanpa terhalang oleh kegagalan. Misalnya seorang
akuntan mungkin menemukan bahwa ia tidak berhasil menyeimbangkan saldo neraca. Ia
menghabiskan waktu selama 1 jam berusaha mendeteksi kesalaahn, gagl melakukanya,
menyerah dan meninggalkan tempat kerja. Karyawan lain yang berada dalam posisi serupa tetap
sabar bekerja, menemukan kesalahan. Dalam hal ini, mudah untuk menentukan siapa dari
keduanya yang lebih tekun hanya dengan mengamatinya.
Dengan demikian, jika kita dapat mengukur berapa banyak jam per minggu yang individu
berikan untuk aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan, seberapa tekun meraka dala
menyelesaikan tugasa sehari-hari, serta berapa sering dan untuk alasan apa mereka tidak masuk
kerja, kita akan memiliki suatu ukuran yang menunjukkan sampai tingkat apa karyawan
digerakkan oleh pekerjaan. Variable ini, jika kemudian diukur, akan menempatkan individu pada
sebuah kontinum yang membentang dari mereka yang hidupnya diisi dengan bekerja . ha;
tersebut, kemudian akan member beberapa petunjuk mengenai tingkat motivasi pencapaian
mereka.

Elemen Dimensi 2
Tingkat ketidakinginan untuk bersantai dapat diukur dengan mengajukan pertanyaan seperti (1)
berapa sering Anda memikirkan pekerjaan ketika tidak sedang berda di tempat kerja? (2) apa
hobi Anda? dan (3) bagaimana anda menghabiskan waktu ketiak tidak ditempat kerja? Mereka
yang dapat bersantai akan menunjukkan bahwa bisanya tidak memikirkan pekrjaan atau tempat
kerja ketika dirumah.
Jadi, kita bias menempatkan karyawan pada sebuah kontinum yang membentang dari mereka
yang sangat dapat bersantai ke yang sedikit bersantai. Dimensi ini kemudian juga menjadi bias
diukur.

Elemen Dimensi 3
Individu dengan motivasi pencapaian tinggi tidak sabar terhadap orang yang tidak efektif dan
enggan bekerja dengan orang lain. Sementara orang bermotivasi pencapaian dalam organisasi
mungkin sangat tinggi dalam kecendurungan perilaku tersebut, tetapi begitu juga sebaliknya, ada
orang yang tidak seperti itu. Jadi , ketidaksabaran orang terhadap ketidakefektifan juga bisa
diukur dengan mengamati perilaku.
Elemen Dimensi 4
Ukuran seberapa senang orang mencari pekerjaan yang menantang bias diperoleh dengan
bertanya mengenai jenis pekerjaan yang mereka pilih. Preferensi karyawan terhadap jenis
pekerjaan yang berbeda kemudian dapat ditempatkan pada suatu kontinum yang membentang
dari yang memilih pekerjaan cukup rutin ke yang memilih pekerjaan dengan tantangan yang kian
sulit.mereka yang memiliki kadar tantangan sedang kemungkinan besar lebih memiliki motivasi
pencapaian disbanding yang memilih kadar tantangan yang lebih besar atau kecil. Individu yang
berorientasi pencapaian cenderung realistis dan memilih pekerjaan yang tantangannya masuk
akal dan dapat dicapai.

Elemen Dimensi 5
Mereka yang menginginkan umpan balik akan mencarinya dari atasa, rekan kerja, dan bahkan
terkadang dari bawahan. Mereka ingin mengetahui pendapat orang lain mengenain seberapa baik
kinerja mereka. Umpan balik, entah positif atau negatif, akan menunjukkan berapa banyak
pencapaian dan prestasi. Bila menerima pesan yang menyarankan perbaikan, mereka akan
bertindak sesuai dengan hal tersebut. Setelah mengoperasionalkan konsep motivasi pencapaian
dengan mereduksi level abstraknya menjadi perilaku yang dapat diamati, adalah mungkin untuk
melakukan pengukuran yang baik dan menelaah konsep motivasi pencapaian. Kegunaannya
adalah bahwa orang lain bisa menggunakan ukuran serupa, sehingga memungkinkan
pengulangan atau peniruan (replicability). Tetapi , perlu disadari bahwa semua definisi
operasional sangat mungkin (1) meniadakan beberapa dimensi dan elemen penting yang terjadi
karena kelalaian mengenali atau mengonsepkannya, dan (2) menyertakan beberapa segi yang
tidak relevan.
Meskipun demikan, mendefinisikan konsep secara operasional adalah cara terbaik untuk
mengukurnya. Tetapi, benar-benar mengobservasi dan memperhitungkan seluruh perilaku
individu dalam cara tertentu, bahkan jka hal tersebut cukup praktis, akan terlalu sulit dilakukan
dan memakan waktu. Jadi, daripada benar-benar mengobservasi perilaku individu, kita bisa
meminta mereka menceritakan pola perilaku mereka sendiri dangan mengajukan pertanyaan
tepat yang bisa direspons pada skala tertentu yang telah disusun.

APA YANG BUKAN DEFINISI OPERASIONAL


Deifinisi operasional tidak menjelaskan korelasi konsep. Misalnya kesuksesan kinerja
tidak dapat menjadi sebuah dimensi dari motivasi pencapaian, meskipun demikian, seseorang
yang bermotivasi sangat mungkin memenuhi hal tersebut dalam ukuran yang tinggi. Dengan
demikian, motivasi pencapaian dan kinerja dan / atau kesuksesan mungkin berkorelasi tinggi,
tetapi tidak mengukur level motivasi seseorang melalui kesuksesan dan kinerja.
Jadi jelas bahwa mendefinisikan sebuah konsep secara opersional tidak meliputi
penguraian alasan, latar belakang, konsekuensi, atau korelasi konsep. Adalah penting untuk
mengingat hal ini, karena jika kita mengoperasionalkan konsep secara tidak tepat atau
mengacaukannya dengan konsep lain, kita tidak akan memperoleh ukuran yang valid. Hal
tersebut bahwa kita tidak akan mendapatkan data yang “baik” dan penelitian akan menjadi tidak
ilmiah.

TINJAUAN DEFINISI OPERASIONAL


Definisi operasional adalah perlu untuk mengukur konsep abstrak seperi hal-hal yang
biasanya jatuh ke dalam wilayah subjektif perasaandan sikap. Variabel yang lebih objektif
seperti usia atau tingkat pendidikan cukup mudah untuk diukur melalui pertanyaan langsung,
sederhana, dan tidak perlu didefinisikan secara operasional.

DIMENSI INTERNASIONAL DARI OPERASIONALISASI


Dalam melakukan penelitian transnasional, penting untuk diingat bahwa variabel tertentu
memiliki makna yang berbeda dan konotasi dalam budaya yang berbeda. Adalah bijaksana bagi
para peneliti yang berasal dari negara yang berbeda berbicara dalam bahasa untuk merekrut
bantuan setempat untuk mengoperasionalkan konsep tertentu saat menyangkut lintas-budaya
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai