Anda di halaman 1dari 2

Humaniora

1,. Jelaskan apa itu humaniora. Bidang apa saja yang tercakup didalamnya. Apa bedanya
dengan ilmu murni (mtk, ipa, kimia) ?

Menurut Kamus Besar Bahasa (KBBI), Homaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang
dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih
berbudaya.

Teologi, Filsafat, Hukum, Sejarah, Filologi, Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian
bahasa), Kesusastraan, Kesenian, dan Psikologi.

Ilmu murni merupakan kumpulan teori-teori ilmiah yang bersifat dasar dan teoritis yang
belum dikaitkan dengan masalah-masalah kehidupan yang bersifat praktis. Ilmu terapan
merupakan aplikasi ilmu murni kepada masalah-masalah kehidupan yang mempunyai
manfaat praktis (Jujun S. Suriasumantri, 2005: 94)

Humaniora terfokus pada pemahaman makna, tujuan, dan sasaran yang lebih jauh dan
apresiasi dari sejarah dan sosial dengan menggunakan metode fenomena yang interpretatif
untuk mencari “kebenaran”. Humaniora menawarkan berbagai jenis keunikan, kesenangan,
kenikmatan. Kesenangan tersebut sesuai dengan peningkatan privatisasi, penggunaan waktu
luang dan kepuasan instant.

Sitasi :Haryanto, J. T. (2015). Relasi Agama Dan Budaya. Smart Journal, Vol.1 nomo(2015),
41–54.

Jujun S. Suriasumantri. 2005. Filsafat ilmu sebuah pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.

Bawah 2 sm 9

2. apabila sesorang itu berbeda dalam identitas, (ras,agama dll), apakah secara otomatis orang
itu bisa lebih baik dan buruk. Jelaskan, berikan contoh

Tidak, karena perbuatan baik ataupun buruk ditentukan oleh pribadi individu sendiri.
Perbedaan dalam agama, nilai-nilai, ras/suku bangsa, atau orientasi seksual itu hanya sekdar
“state of being” dari individu tersebut. Jadi harus bersifat netral.
9. apa hubungan multikultural antar agama berarti sinkrestisme ? jelaskan

Tidak, karena Sinkretisme adalah suatu istilah yang menunjukkan paham yang sangat
mencolok mewarnai kebudayaan dunia sejak zaman Yunani kuno dan Romawi hingga
sekarang ini. Sinkretisme biasanya terjadi dalam agama dan filsafat. Sinkretisme agama
terjadi karena campuran keyakinan agama yang berbeda menjadi
sebuah agama baru.

Sedangkan Menurut Hendar Putranto (dalam Ujan, et.al., 2009: 15) multikulturalisme
adalah paham yang berbasis pada kepercayaan akan adanya dan pentingnya menghargai
sekaligus mengakui (affimation and recognition) terhadap keanekaragaman budaya (cultural
diversity)
Yang mempersatukan perbedaan dalam hal beragama itu adalah usaha bersama dalam
memecahkan berbagai persoalan kemanusiaan. Dengan demikian, kerukunan antar umat yang
berbeda agama bukanlah sinkretisme.

Sitasi :

Haryanto, J. T. (2015). Relasi Agama Dan Budaya. Smart Journal, Vol.1 nomo(2015), 41–54.

Sinkretisme dalam Arsitektur: Metodologi (Ashadi). (n.d.), 23–30.

Anda mungkin juga menyukai