Lebih Jauh Tentang LCD
Lebih Jauh Tentang LCD
Setelah dari banyak riset, dia mencoba melakukan LCD, eh semua masalah
kesehatannya hilang dan dia jadi kembali fit dan sekarang di umurnya yang 65-an,
Anda nanti bisa lihat videonya, betapa fit dan sehatnya dia di umur segitu, orang muda
saja kalah menurut saya.
Di websitenya ada banyak penjelasan yang menginspirasi saya untuk mencoba LCD
yaitu di:
Nah banyak penyakit darah (diabetes, tekanan darah tinggi, jantung dll) justru muncul
setelah pertanian berkembang dimana orang mengganti sumber makanannya dari high
protein & lemak ke high karbohidrat yaitu dengan mengkonsumsi nasi, roti, kentang dll
hasil pertanian dan perkebunan. Anda bisa baca lebih detil penjelasan yang intensif
tentang hal ini di bukunya.
Seperti yang saya ceritakan di bagian ke 2, saya termasuk orang yang tidak mudah
percaya tentang klaim-klaim sesuatu. Jadi yang saya lakukan adalah saya banyak
membaca buku, artikel-artikel di internet dan lain-lain.
Setelah membaca dan riset lebih jauh tentang LCD, saya merasa ini masuk akal dan
rasanya cocok bagi saya. Saya putuskan untuk mencobanya selama 1 bulan dan lihat
hasilnya bagaimana.
Dari berbagai sumber tentang LCD, saya akhirnya putuskan untuk mengikuti guideline
dari buku Primal Blueprint dari Mark Sisson agar lebih fokus dan lebih terarah. Kalau
mengikuti beberapa expert dalam satu saat, seringkali jadi bingung.
Ada dua aspek penting yang harus dilakukan menurut konsep Primal Blueprint ini
yaitu :
1. Mengatur makanan yang dimakan.
2. Olahraga ringan dan latihan otot.
Mari saya jelaskan masing-masing dari itu secara ringkas saja (kalau detilnya ya baca
sendiri di bukunya he..he..)
Wah awalnya saya kaget juga membaca informasi ini, saya pikir olahragalah yang
menentukan kesehatan kita dan yang akan membuat kita bisa langsing, ternyata 80%
adalah faktor makanan.
Saya jadi ingat oh itulah sebabnya saya pernah dengar beberapa cerita tentang
beberapa orang yang olahraganya rajin banget tetapi kena stroke atau penyakit
jantung. Rupanya faktor makanan yang mereka makan yang tidak sehat.
Jadi untuk sukses menjalankan Program LCD (Low Carb Diet) ini, mau tidak mau, yang
harus Anda kontrol dan fokuskan adalah faktor makanan.
Menurut Mark Sisson (penulis buku Primal Blueprint), Anda harus menjaga agar
konsumsi karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari cukup rendah, tepatnya di bawah
100 gram/hari.
Saat Anda mengkonsumsi maksimal 100 gram/hari maka tubuh akan mulai melakukan
‘switch’ atau penyesuaian sehingga sumber energi akan berubah dari
glukosa/karbohidrat ke simpanan lemak di tubuh sehingga weight loss atau
penurunan berat badan terjadi secara otomatis.
Lihat chart di bawah ini, yang bersumber dari buku Primal Blueprint tentang hasil dari
perbedaan tingkat konsumsi karbohidrat dalam hubungannya dengan berat badan.
Jadi kalau mau menurunkan berat badan, maka Anda harus menjaga konsumsi
karbohidrat kurang dari 100 gram per hari.
Jika Anda hanya mau menjaga kestabilan berat badan, Anda perlu menjaga
konsumsi karbohidrat di bawah 150 gram per hari.
Sebagai info, 1 mangkuk nasi putih tanpa ada lauk apapun, itu bisa hampir 60 gram
Oleh sebab itu, artinya semua sumber karbohidrat tinggi harus dihilangkan yaitu:
nasi, kentang, mie, pasta, jagung, gandum, roti, singkong, keripik dan
sejenisnya. Hanya dengan begitulah, baru konsumsi karbohidrat kurang dari 100 gram
per hari bisa tercapai.
Sebaiknya konsumsi yang dikembang-biakkan dengan lebih alami. Jadi lebih baik ayam
kampung daripada ayam horen. Ikan laut daripada ikan ternak seperti lele, gurami.
Telur ayam kampung daripada telur ayam horen dan seterusnya.
Sayur-sayuran (sebaiknya yang ditanam secara organik) sebagai sumber nutrisi, serat
dan anti-oksidan.
Lemak Sehat / Healthy Fat dari lemak hewan, mentega, minyak kelapa (untuk
menggoreng), apukat, produk-produk dari kelapa, olive oil, kacang macadamia (untuk
snack).
Buah-buahan yang relatif tidak manis. Hindari seperti semangka, melon karena bisa
meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan cepat. Makan buah seperti apel,
strawberry, kiwi dan buah-buah rendah karbohidrat lainnya.
INGAT: Seperti yang terlihat di gambar piramida diatas, buah perlu dikonsumsi dalam
batasan yang moderate/wajar, tidak boleh berlebihan karena memang kandungan
karbohidrat di buah-buah tertentu cukup tinggi.
Suplemen seperti Multi Vitamin, Omega 3, Pro-Biotic dan Protein Powder juga
akan membantu melengkapi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kalau konsumsi suplemen, memang saya sudah rutin konsumsi lebih dari 18 tahun dan
memang cukup saya yakini membantu saya sehingga sangat jarang sakit seperti flu,
pilek dan sejenisnya. Penting untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda.
Tetapi kembali karena ada komitmen dan contoh-contoh yang cukup jelas di buku
Primal Blueprint maupun website-website yang membahas LCD, jadi akhirnya lumayan
mengerti soal bahan-bahan makanan.
Setelah ngerti ya kreatif-kreatif kita saja. Untungnya istri saya juga ingin melakukan
LCD untuk program menurunkan berat badan juga, jadi ya lumayan dia jadi bisa masak
sesuai dengan rekomendasi LCD. Memang kalau masak sendiri, lebih banyak pilihan
menu yang bisa dilakukan.
Terus terang kadang saya dan istri ketawa-ketawa sendiri karena menu makan kita
seperti lagi pesta atau makan besar, piringnya banyak, sama sekali gak kayak orang
diet. Yang penting tidak ada karbohidrat he..he..
Jadi beberapa contoh menu makanannya seperti:
Telur ayam kampung 2-3 bj (mau direbus, di dadar, omelet, terserah saja) dengan
ayam 2 potong, boleh digoreng, rebus, tumis dengan sayur, terserah saja. Ditambah
sayur-sayuran (bisa brokoli, salad, buncis dan sejenisnya).
Gado-gado tanpa lontong dan kentang, tapi diperbanyak sayurnya, lalu tambah tempe
tahu dan telur.
Ikan bakar (sebaiknya ikan laut yang banyak mengandung lemak baik, tapi ikan sungai
juga gak apa sih) dimakan bersama banyak lalapan (tomat, timun dan sayur-sayur
lainnya) lalu ditambah tempe goreng dan sambal, wah enak tenan
Daging sapi di barbeque lalu dimakan dengan selada besar, ala orang Korea Enak
banget nih.
Ikan Makarel atau Sardine dimakan dengan cah sayur brokoli atau buncis.
Dan masih banyak kombinasi lainnya.
Makanlah dengan porsi yang cukup, jangan terlalu sedikit. Saya yakin kalau Anda
makan dalam porsi yang cukup banyak, pasti kenyang dan bertahan lama.
Memang ini sebuah tantangan juga, apalagi kita harus menyesuaikan dengan anak kita
juga, yang masih terlalu kecil untuk mengerti dan menjalankan konsep LCD, jadi ya kita
cari jalan tengah biasanya, tempat yang ada menu untuk anak dan menu untuk kita.
Beberapa contohnya:
Western Food: Makan steak biasa dikasi french fries, kita minta ganti french fries
dengan banyak sayur saja.
Indonesian Food: Makan nasi pecel + ayam goreng, suruh gak pakai nasi diganti
jadi tambahan sayur (kalau boleh ayam gorengnya ditambah juga he..he..) plus telor,
tempe dan tahu. ATAU ya ikan bakar/goreng ditambah banyak lalapan.
Indonesian Food: sop buntut, ya pesannya sop buntut nya saja tanpa nasi, terus
pesan tempe, sayur-sayuran.
Chinese Food: Aduh ini mah gampang banget, pesan lauk lebih banyak, gak pakai
Kondisi sebagai anak yang gemuk sudah pasti membuat saya kalau lari jadi berat
banget, mengos-mengos dan seperti mau pingsan. Kalau olahraga permainan, dulu
saat SD seringnya adalah main kasti. Saya pasti jadi target utama bahkan rebutan
untuk ‘ditembak’. Jadi saya tumbuh besar dengan tidak terlalu suka olahraga.
Saat berusaha menurunkan berat badan, saya mencoba untuk ikut gym, tapi bingung
apa yang harus dilakukan, 1 bulan akhirnya cuma datang 2-3 x, padahal bayar mahal,
akhirnya berhenti.
Saya coba olahraga lari karena katanya membakar kalori lebih cepat. Tapi gak tahu ya,
saya sepertinya gak terlalu suka dengan lari karena napasnya jadi susah
Olahraga ringan selama 30 menit rutin tiap hari akan membuat tubuh kita secara
otomatis melakukan pembakaran yang santai dan stabil sehingga yang dibakar
adalah lemak.
Kalau olahraga berat seperti lari, karena membutuhkan energi yang jauh lebih besar,
tubuh kita akan berupaya mencari dan menggunakan glukosa sebagai sumber energi,
bukan dari lemak yang lebih lama prosesnya untuk bisa diubah jadi energi.
Jika glukosa kita rendah, olahraga seperti lari malah akan membuat glukosa kita turun
terus sehingga bisa lemas dan kepala pening. Saya langsung ingat beberapa kejadian
saat dulu masih SMA dimana saya biasa tidak makan pagi, lalu jam olahraga disuruh
lari, wah saya selesai itu seperti orang mau pingsan, pandangan gelap dan lemas.
Mengetahui hal ini tentu saja pilihan saya untuk olahraga ringan adalah jalan kaki
(tempo agak cepat), kadang pagi atau sore, minimal 30 menit (awalnya).
Tapi setelah saya membaca rekomendasi asosiasi kesehatan dan dokter
bahwa manusia sebenarnya butuh bergerak 10.000 langkah tiap harinya (kurang
lebih 8 km) saya memutuskan akan berjuang untuk bergerak 10.000 langkah setiap
harinya.
Masak harus hitung langkah sih? Apa gak kurang kerjaan? he..he..
Nah untunglah sudah ada alat khusus untuk menghitung langkah ini,
namanya pedometer. Kalau Anda baru sekali ini mendengar alat pedometer, saya juga
Dan hasil awal dari penggunaan pedometer, saya bisa melihat bahwa saya memang
kurang bergerak, hanya 2500 langkah tiap hari pada normalnya, karena saya banyak
bekerja di depan komputer.
Jadi setelah saya pakai pedometer, saya hampir tiap pagi dan sore melakukan olahraga
jalan. Kalau cuma jalan pagi 30 menit, masih sulit bisa mencapai 10.000 steps per hari.
Jadi untuk menambah step, kalau ada building yang ada lift, saya naik pakai tangga,
kadang gedung 7 lantai, sayapun naik pakai tangga Kalau dulu parkir dekat-dekat
dengan pintu, sekarang parkir jauh-jauh dari pintu, supaya nambah langkah he..he..
Kadang malam pulang rumah, melihat pedometer eh masih kurang 1500 langkah lagi,
ya sudah jalan di sekitar rumah bersama istri, sambil ngobrol (spending quality time).
Hal yang sama juga saya lakukan kalau jalan pagi atau sore sendirian. Saya juga
mendengarkan audio book, podcast atau seminar lainnya untuk memanfaatkan waktu
lebih efektif sehingga sambil jalan menambah langkah, saya juga belajar dan
menambah pengetahuan. Jadi melakukan 2 hal yang bermanfaat sekaligus.
Baca artikel saya: Memanfaatkan Waktu Tidak Produktif Anda (Macet, Menunggu
dll)
Jadi yang terjadi sebenarnya saya bukan cuma sedang menurunkan berat badan tetapi
juga mengubah gaya hidup. Perubahan ini membuat berat badan saya mulai menurun,
saya merasa lebih sehat dan lebih energik dan tidak mudah capek.
Latihan ototnya dengan cara yang murah (tanpa alat, tidak perlu ke gym) seperti yang
bisa Anda lihat di video latihan otot ala Primal Blueprint (ada 4 latihan otot yang bisa
Anda lakukan).
Nah dari pengalaman saya selama ini, komitmen dan disiplin mudah terjadi karena 2
hal yaitu :
Saya ingin bisa travelling dan melakukan perjalanan ke banyak tempat di dunia ini,
sehingga tentu perlu tubuh yang sehat. Saya ingin bisa melihat anaknya tumbuh
Jadi menjadi sehat bagi saya pada pertengahan 2013 (saat umur hampir 40 tahun)
adalah sebuah hal yang HARUS bukan hanya sekedar ingin.
2. Saya tahu WHAT nya. Melakukan sesuatu tanpa punya keyakinan dengan apa yang
akan dilakukan adalah sesuatu yang cukup sulit dilakukan oleh saya yang termasuk
orang yang banyak pakai logika. Saya perlu diberikan informasi lengkap, step by step
dan bukti-bukti baru bisa percaya dan melakukannya.
Dalam hal ini, saya sudah membaca beberapa buku tentang LCD, baca banyak artikel
di internet tentang hal ini, baru saya merasa ini pantas untuk dicoba.
Sehingga saya jadi tahu apa yang harus dimakan, apa yang harus dihindari, apa
aktifitas harian yang perlu dilakukan, seberapa banyak dan lain-lain.
Saat Anda tahu WHY dan WHAT nya, segala sesuatu jadi jelas. Tidak ada keraguan
untuk memulai perjalanan (istilah saya adalah pikiran Anda sudah Tunnel Vision, sudah
jelas banget kemana Anda akan menuju).
Segeralah TAKE ACTION dan buatlah komitmen untuk melakukannya paling tidak
selama 2-4 minggu. Saran saya adalah 1 bulan, seperti yang saya lakukan. Saya cek
lab, timbang berat badan dan body fat atau lemak dalam tubuh dan ukur lingkar perut.
Lalu JUST DO IT!
Tiap hari saya timbang berat badan dan body fat dengan timbangan yang bisa
mengukur hal tersebut. Lalu saya catat di iPhone Apps yang saya gunakan (Anda bisa
catat di notes juga gak apa), yang penting harus dicatat tiap hari sehingga Anda bisa
merasakan progressnya (ini tips penting).
Setelah 1 bulan, saya evaluasi untuk menentukan, apakah ini layak diteruskan atau
tidak. Saya cek lab lagi dan hasilnya lebih baik. Berat badan lumayan turun cukup
banyak (4 kg). Lingkar perut sudah berkurang sedikit.
Saya juga merasakan tubuh saya lebih sehat, lebih energik dan sambil jalan pagi, saya
belajar banyak dari audio book dan podcast yang saya dengarkan.
Jadi setelah 1 bulan dan ada progress yang baik terjadi, saya jadi yakin ini cukup
mudah dan bermanfaat bagi saya!
Saat pikiran sadar dan bawah sadar setuju bahwa kebiasaan baru yang dilakukan ini
bermanfaat, ya pasti mereka setuju dan minta dilanjutkan!! Jadi lebih mudah untuk
meneruskan perubahan atau kebiasaan baru ini.
Jadi saya merancang boleh makan karbohidrat kesukaan saya saat Break Day atau
Hari Cuti LCD yang saya tentukan 1 hari dalam seminggu (biasa hari Minggu).
Lho kok ada libur ya? Ya ada dong, orang kerja saja ada liburnya kok he..he..
Hal ini bertujuan agar kita tidak sampai merasakan kepingin makan sesuatu yang tidak
tersalurkan sehingga malah bisa sering membuat kita melanggar program LCD kita.
Jadi melanggarnya lebih baik dirancang sejak awal daripada dilakukan secara
sembarangan.
Jadi pada Hari Cuti LCD, saya makan makanan kesukaan yang mengandung
Makanya kalau Anda lihat bagan progress berat badan saya (seperti terlihat di chart
berikut ini), kadang-kadang ada terjadi loncatan naik. Itu biasanya terjadi setelah Hari
Cuti LCD he..he.. So Anda tahu kan orang diet itu gak harus sengsara tetapi tetap bisa
makan enak.
Tapi anehnya, setelah melihat progress yang bagus (berat badan turun), lalu
keinginan makan makanan favorit sudah dipuaskan dengan Hari Cuti LCD, lama
kelamaan makan karbohidrat jadi tidak menyenangkan lagi.
Perut terasa kenyang yang tidak enak dan jadi sering mengeluarkan udara dari
tenggorokan (gelegek’an kata orang jawa), otomatis kita sendiri juga makin malas
Ya itulah kebiasaan, begitu dirubah jadi kebiasaan baru, kebiasaan lama jadi sesuatu
yang aneh rasanya.
Low Carbohydrate Diet (LCD) cocok dan berjalan buat saya, tetapi belum tentu untuk
Anda, saya tidak naif untuk bilang ini cocok untuk semua orang. Di kasus saya, cara
LCD ini menyenangkan karena berat badan saya bisa turun secara perlahan, tidak
drastis, tanpa sengsara menahan rasa lapar dan tetap bisa makan enak.
Temukan WHY atau Alasan mengapa Anda mau menurunkan berat badan Anda.
Yakinkan diri Anda dan bekali dengan lebih banyak informasi tentang metode LCD
dengan membaca beberapa buku, artikel di internet dan kisah sukses orang yang
menerapkan LCD ini. Hal ini akan menambah keyakinan Anda untuk menjalani
prosesnya.
Tentukan target awal berat badan yang ingin dicapai. Konservatif saja, jangan terlalu
agresif sehingga kesannya maksa banget. Target awal yang bagus adalah
menurunkan 10% berat badan Anda dalam waktu 4 – 6 bulan.
Beli timbangan dan lakukan pengukuran awal (cek lab) agar Anda tahu mulai dari
posisi mana.
Temukan sparring partner atau teman seperjuangan yang juga melakukan LCD ini
sehingga bisa saling diskusi, saling memberikan semangat atau bahkan berkompetisi
positif untuk mencapai goal masing-masing. Saya ada membuat sebuah Facebook
Group LCD, silakan gabung DISINI.
Lakukan pola makan ala LCD dan olahraga seperti yang disarankan (jika ingin rutin
10.000 langkah tiap hari, sebaiknya beli pedometer).
Lakukan pencatatan berat badan setiap hari agar Anda bisa melihat progres setiap
hari (ini penting!) dan tahu akibat dari makan sesuatu. Lebih baik Anda tahu kenyataan
yang ada, daripada pura-pura tidak tahu.
Saat Hari Cuti LCD (hanya 1 hari dalam 1 minggu), Anda boleh (tidak harus)
makanlah makanan favorit atau makanan mengandung karbohidrat yang Anda
inginkan.
Setelah 1 bulan, evaluasi progres Anda. Jika Anda merasa ada hasil dan manfaat,
teruskan hingga tercapai goal Anda.
Saya tahu betapa beratnya perjuangan untuk menurunkan berat badan, betapa sering
timbul perasaan ingin menyerah. Terutama kalau Anda berjuang sendirian.
Oleh sebab itu, saya ada membuat Facebook Group Komunitas LCD dimana Anda
bisa bertemu dengan sesama praktisi LCD, memiliki teman seperjuangan atau sparring
partner untuk saling diskusi, saling mendukung dan sharing keberhasilan.
Dari pengalaman saya, bergabung dan memiliki komunitas pendukung seperti ini
SANGAT POWERFUL dan akan membantu Anda meraih goal Anda. Saya tunggu ya di
dalam FB Group Komunitas LCD tersebut.
Sukarto Sudjono