Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan dan Perpindahan

Pengukuran posisi, jarak atau laju harus dibuat dengan mengacu pada suatu kerangka acuan.
Misalnya anda diberi informasi bahwa pantai losari berjarak 25 km. apa yang anda pikirkan?
Tentu saja informasi tersebut tidak berguna jika tidak diperjelas berjarak dari mana.
Sebagai contoh yang lain, seseorang yang berjalan dalam kereta api, katakanlah dengan laju 2 km/jam, tentu
saja laju orang tersebut terhadap kereta api atau kereta api sebagai acuan, namun pada kehidupan sehari-hari
acuan laju suatu benda adalah permukaan bumi. Jadi, jika laju kereta api tersebut adalah 150 km/jam maka laju
orang tersebut adalah 150 km/jam + 2 km/jam = 152 km/jam.
Sehingga, tanpa kerangka acuan akan menimbulkan kerancuan dalam pengukuran, bahkan ketika
mendeskripsikan gerak suatu benda, adalah penting untuk tidak hanya menyatakan laju benda tersebut, tetapi
juga arah gerak benda tersebut

Sumbu Koordinat
Dalam kehidupan sehari-hari, menyatakan arah menggunakan titik-titik mata angin seperti utara,
barat, timur dan selatan, atau menggunakan kanan, kiri, atas dan bawah. Tetapi dalam sains pada umumnya
menggunakan sumbu koordinat sebagai kerangka acuan.

Semua titik pada bidang merepresentasikan pasangan terurut (x,y), atau disebut sumbu koordinat. Dalam tiga
dimensi, diperlukan satu sumbu (biasanya sumbu z) yang tegak lurus terhadap x dan y

Perpindahan
Kita Perlu membedakan antara jarak yang ditempuh seseorang dengan perpindahannya. Sebagai
contoh, seseorang mahasiswa berjalan dari ruang kelas C104 menuju masjid kampus yang berjarak 250 meter,
kemudian kembali ke ruangan C104 melalui jalan yang sama saat ke masjid. Maka jarak yang ditempuh
mahasiswa tersebut adalah 500 meter, namun perpindahan mahasiswa tersebut adalah 0 km.
Perpindahan adalah besaran yang memiliki besar dan arah, besaran ini disebut sebagai vektor.
Suatu vektor digambar sebagai anak panah.
Sebagai contoh, sebuah benda bergerak selama selang waktu tertentu, awalnya benda tersebut
berada pada sumbu x di titik x1 , beberapa waktu kemudian benda tersebut berada di titik x2 pada sumbu x.
maka perpindahan benda tersebut adalah x2 – x1 . Perubahan posisi benda seperti ini biasanya di sebagai Δx
atau lebih mudahnya ditulis Δx = x2 – x1

Kecepatan rata-rata
Aspek yang paling nyata dari gerak suatu benda adalah seberapa cepat benda tersebut bergerak (disebut laju
atau kecepatan?)
Istilah laju dan kecepatan dalam kehidupan sehari-hari sering dipertukarkan atau bahkan dianggap sama saja.
Namun dalam fisika dua hal tersebut berbeda.
Laju digunakan untuk menyatakan seberapa jauh sebuah benda bergerak dalam suatu selang waktu tertentu.
Sedangkan kecepatan digunakan untuk menyatakan besar (nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah
benda bergerak dan juga arahnya. Dengan kata lain, laju menggunakan jarak tempuh suatu benda, sedangkan
kecepatan menggunakan perpindahan benda, dengan demikian kecepatan adalah vektor.
Laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu
yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Kecepatan rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda dibagi waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.

Contoh

1. Seorang mahasiswa berlari dari gerbang pintu masuk melalui jalur motor kampus UIN Alauddin Makassar
ke gerbang pintu keluar, kemudian bergerak kembali melalui jalan yang sama sampai ke depan Fakultas
Ushuluddin, waktu yang diperlukan oleh mahasiswa tersbut adalah 650 detik. Jika jarak yang ditempuh
dari gerbang pintu masuk ke gerbang pintu keluar adalah 750 meter dan jarak dari gerbang pintu keluar
ke fakultas Ushuluddin adalah 300 meter, tentukan kecepatan rata-rata dan laju rata-rata mahasiswa
tersebut!
2. Posisi seorang pelari digambarkan sepanjang sumbu x dari suatu sistem koordinat. Selama selang waktu
3,00 detik, posisi pelari tersebut berubah dari x1 = 50,0 meter menjadi x2 = 30,5 meter. Gambarkan
ilustrasi pelari tersebut dalam sistem koordinat dan hitunglah kecepatan rata-ratanya!
3. Berapa jarak yang ditempuh seorang pengendara sepeda dalam 2,5 jam sepanjang jalan lurus jika laju
rata-ratanya adalah 18 km/jam?

Kecepatan Sesaat
Jika anda mengendarai motor sepanjang jalan yang lurus sejauh 150 km dalam waktu 2,0 jam, besar kecepatan
rata-rata anda adalah 75 km/jam. Walaupun demikian, tidak mungkin anda mengendarai mobil tersebut tepat
75 km/jam setiap saat. Oleh karena itu, untuk mengetahui kecepatan kita pada saat-saat tertentu diperlukan
konsep Kecepatan Sesasat. Yang ditunjukkan oleh speedometer motor anda adalah kecepatan sesaat.
Oleh karena itu kecepatan sesaat adalah kecepatan rata selama selang waktu yang sangat kecil. Jika kecepatan
rata-rata dirumuskan dengan •v = Δx/Δt, maka kecepatan sesaat adalah dirumuskan sebagai;
v = limΔt →0 Δx/Δt.
Notasi limit Δt→0 berarti rasio Δx/Δt akan dihitung dengan nilai perubahan t yang sangat kecil (mendekati nilai
nol).
Mengapa harus mengunakan notasi limit? Karena,
1. jika Δt = 0 maka kita akan mendapatkan pembagian dengan bilangan nol, akibatnya akan memperoleh
hasil yang tak terdefinisi.
2. jika Δt = 0 atau perubahan t tidak ada, maka perubahan posisi juga tidak ada atau Δx = 0

Kecepatan Sesaat
Jika sebuah benda bergerak dengan kecepatan konstan selama selang waktu tertentu, maka kecepatan
sesaatnya pada tiap waktu sama dengan kecepatan rata-ratanya. Seperti yang diperlihatkan gambar (a) di
samping. Tetapi pada umumnya hal ini tidak terjadi.
Sebagai contoh, sebuah mobil dalam mulai dari keadaan diam kemudian bergerak melaju sampai 5o km/jam,
berjalan dengan kecepatan tersebut dalam beberapa saat, kemudian melambat sampai 20 km/jam karena
macet, dan akhirnya berhenti ditujuannya setelah menempuh 15 km dalam 30 menit. Perjalanan ini di
ilustrasikan dalam gambar (b) disamping. Berapa kecepatan rata-ratanya?

Percepatan
Sebuah mobil dalam keadaan diam kemudian bergerak sampai kecepatannya mencapai 80 km/jam berarti
mobil tersebut dipercepat. Benda yang kecepatannya berubah dikatakan mengalami percepatan.
Jika suatu mobil dapat mengalami perubahan kecepatan dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya,
maka dikatakan bahwa mobil tersebut mendapat percepatan yang lebih besar.
Dengan demikian, percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda berubah.
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk
perubahan kecepatan tersebut. Jika percepatan disimbolkan dengan a maka secara matematis ditulis;
•a
= Δv/Δt
Percepatan sesaat dapat didefinisikan dengan analogi terhadap kecepatan sesaat pada waktu tertentu.
Sehingga percepatan sesaat juga menggunakan notasi limit ditulis;
a = limΔt →0 Δv/Δt
Contoh

1. Sebuah mobil dipercepat sepanjang jalan yang lurus dari keadaan diam sampai mencapai kecepatan 75
km/jam dalam waktu 5,0 detik, berapa besar percepatan rata-rata mobil tersebut?
Setelah menghitung diperoleh rata-rata percepatannya adalah (15 km/jam)/detik. Artinya, rata-rata
kecepatan berubah sebesar 15 km/jam setiap detik.
2. Jika kecepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti percepatannya juga nol?
Kecepatan nol belum tentu berarti percepatan nol.
3. Jika percepatan nol, apakah berarti kecepatan juga nol?
percepatan nol tidak berarti kecepatan nol.

Anda mungkin juga menyukai