Anda di halaman 1dari 16

6.

Metformin (Pelayanan Informasi Obat)

Nama generik : Metformin

Nama lain : N, N-dimetylmidodicarbonimidic diamide

Berat molekul : 165,6

Pemerian : Kristal putih atau putih tulang, tidak berbau atau

hampir tidak berbau

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan praktis tidak

larut dalam eter, ataupun kloroform

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Indikasi : Diabetes melitus tipe II yang gagal dikendalikan

dengan diet dan OHO golongan sulfonilurea,

terutama pada pasien yang gemuk

Kontra indikasi : Ganguan fungsi ginjal atau hati, predisposisi

asidosis laktat, gagal jantung, Infeksi atau

trauma berat, dehidrasi, alkoholisme, hamil atau

menyusui.

Efek samping : Gangguan pencernaan, antara lain, muntah,

diare ringan, anoreksia, asidosis laktat, terutama

terjadi pada penderita gangguan ginjal.

Gangguan penyerapan vitamin B12.


7. Na CMC 1% (FI Edisi III, hal. 401)

Nama resmi : NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM

Nama lain : Natrium karboksimetilselulosa

Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning

gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau,

higroskopik.

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk

suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol

(95%)P, dalam eter P, dan dalam pelarut organik

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

K/P : Zat tambahan


D. Uraian Hewan Uji

1. Klasifikasi Mencit (Mus musculus) (Anonim, 2011)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Upfamily : Muririae

Genus : Mus

Spesies : Mus Musculus

2. Morfologi Mencit (Mus musculus) (Anonim, 2011)

Mencit (Mus musculus) adalah anggota muridae(tikus-

tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di ruamah-

rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karemna

kebiasaannya menggigit mebel dan barang-barang kecil lainnya,

serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai

mamalia terbanyak di dunia setelah manusia. Mencit sabgat mudah

menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan


jumlahnya yang hidup liar di hutan barang lebih sedikit dari pada

yang tinggal di perkotaan.

3. Karakteristik Mencit (Mus musculus) (Anonim, 2011)

Berat badan : dewasa 25-40 g(betina); 20-40 g(jantan)

Lama hidup : 1,5-3 tahun

Pernapasan : 94-163 napas/menit

Denyut jantung : 325-780 denyut/jantung

Suhu dubur : 99,5oF

Suhu normal badan : 37,4oC

Volume darah : 7,5%/BB

Detak jantung : 325-780/menit

Berat lahir : 0,5-1,5 g


BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

a. Batang pengaduk

b. Corong gelas

c. Erlenmeyer

d. Gelas kimia

e. Gelas ukur

f. Glukometer

g. Labu ukur

h. Lumpang

i. Penangas air

j. Pipet tetes

k. Pot obat

l. Stopwatch

m. Spoit oral

n. Stamper

o. Timbangan

p. Timbangan analitik

2. Bahan yang digunakan

a. Aquadest

b. Alkohol
c. Glibenklamid 2,5/5 mg/tab

d. Glukosa 12%

e. Insulin

f. Metformin

g. Na. CMC 1%

B. Prosedur Kerja

1. Pembuatan suspensi Na. CMC 1%

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang 1 gram Na CMC lalu dilarutkan dalam 100 ml air

panas lalu diaduk sampai homogen

2. Pembuatan suspensi metformin

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Diambil obat metformin yang telah digerus dan ditimbang

sebanyak 0,00093 g

c. Dilarutkan dalam 50 ml larutan Na.CMC 1%

3. Pembuatan suspensi glibenklamid

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Diambil obat glibenklamid yang telah digerus dan ditimbang

sebanyak 0,0038 g

c. Dilarutkan dalam 50 ml larutan Na. CMC 1%

4. Pembuatan larutan glukosa 12%

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang 12 gram gula pasir


c. Dimasukkan dalam gelas kimia dan ditambahkan 100 ml air

diaduk sampai homogen

d. Larutan gula siap digunakan

5. Perlakuan terhadap hewan uji

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditimbang hewan uji mencit (Mus musculus) yang telah

dipuasakan

c. Diukur gula darah awal dengan mencederai sedikit ekornya lalu

dibilas dengan alkohol agar tidak terjadi pendarahan

d. Kemudian diukur glukosa 12%, setelah 15 menit diukur kembali

kadar gula dalam darah

e. Diberi obat glibenklamid, metformin, insulin, dan Na CMC

(sebagai pembanding) sesuai dcenga perhitungan

f. Diukur gula darah mencit setelah menit ke 15’, 30’, dan 60’

g. Dikumpulkan data pengamatan

C. Teknik pengambilan data

Adapun metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode

experimental dengan menggunakan alat glukometer untuk mengukur

kadar gula awal dan setelah perlakuan pada hewan uji mencit (Mus

musculus).

Setelah data-data hasil pengamatan dikelompokan, maka data-data

tersebut dianalisa dengan cara membuat perhitungan sesuai teori yang

ada dalam ilmu statistika farmasi.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel pengamatan

Kadar glukosa Kadar glukosa Kadar glukosa


No Suspensi obat BB
puasa (mg/dl) awal (mg/dl) 10’ 20’

25 g 119 125 125 124

1 Na. CMC 1% 29 g 120 130 129 128

19 g 116 133 133 132

15 g 116 134 130 125

2 Glibenklamid 20 g 122 131 129 127

27 g 118 135 130 126

24 g 117 127 125 123

3 Metformin 27 g 116 129 129 128

26 g 116 131 129 127

25 g 116 134 125 123

4 Insulin 19 g 115 140 135 120

21 g 117 135 125 123


B. Pembahasan

Diabetes melitus (DM) adalah suatu gangguan kronis yang

khususnya mengangkut metabolisme glukosa di dalam tubuh. Tetapi

metabolisme lemak dan protein juga terganggu. Peneyebabnya adalah

kekurangan hormon insulin yang berfungsi memanfatkan glukosa

sebagai sumber energi dan mensintesis lemak. Akibatnya adalah

glukosa bertumpuk di dalam darah dan akhirnya di ekskresikan lewat

urine tanpa digunakan. Karena itu, produksi kemih sangat meningkat

dan pasien harus sering kencing, haus, berat badan menurun dan lelah.

Pada percobaan mencit terlebih dahulu dipuasakan agar efek

obat yang diberikan lebih efektif. Pada percobaan ini mencit digunakan

penginduksi gula untuk menaikkan kadar glukosa yaitu dengan

diberikannya obat-obatan anti diabetes seperti glibenklamid, metformin,

dan insulin.

Metformin adalah sediaan obat diabetes dari golongan

biguanida kerjanya tidak tergantung dari fungsi pankreas. Obat ini tidak

menstimulasi pelepasan insulin melainkan mempertinggi aktivitas FAAL

insulin yang berada dalam tubuh. Metformin juga merupakan satu-

satunya derivat biguanida yang digunakan sebagai antidiabetik.

Glibenklamid merupakan antidiabetik dari golongan

sulfonilurea. Contoh obat lain goongan ini adalah clhorpropamide,

glikosid, glikarden bekerja dengan menstimulasi sel-sel beta pankreas


secara langsunguntuk melepaskan persediaan insulinya sebagai

reaksi-reaksi bila kadar gula meningkat.

Adapun pada percobaan ini digunakan Na CMC 1% sebagai

pembanding dan kontrol terhadap obat antidiabetic

Pada percobaan ini digunakan glukometer untuk mengukur

kadar gula dalam darah. Pada pemberian Na CMC di dapat kadar

glukosa puasa 119, awal 125 sedangkan pada menit ke 10 125 mg/dl,

ke 20 124 mg/dl. Pada pemberian Na CMC 1% dengan berat badan

mencit 20 g di dapat glukosa puasa 120, awal 130, sedangkan

pemberian setealah menit 10 129 mg/dl, menit ke 20 di dapat 128

mg/dl. Pada pemberian Na CMC 1% , pada mencit dengan berat bobot

badan bedah 19 gram, di dapat kadar glukosa puasa 116 mg/dl, kadar

glukosa awal 133 mg/dl, setelah pemberian Na CMC 1% di dapat hasil

kadar glukosa setelah 10 menit 133 mg mg/dl dan setelah menit ke 20

di dapat kadar glukosa adalah 132 mg/dl.

Pada mencit dengan berat badan 15 gram di dapat kadar

glukosa puasa 116 mg/dl, kadar glukosa awal 134 mg/dl, setelah

pemberian glibenklamid pada menit ke 10 di dapat kadar glukosa 130

mg/dl dan pada menit ke 20 diperoleh kadar glukosa 125 mg/dl. Pada

mencit dengan berat badan 20 gram di dapat kadar glukosa puasa 122

mg/dl dan kadar glukosa awal 131 mg/dl. Setelah pemberian

glibenklamid diperoleh kadar glukosa 129 mg/dl pada menit ke 10 dan

127 mg/dl setelah menit ke 20. Pada mencit 27 gram diperoleh kadar
glukosa awal 118 mg/dl. Kadar glukosa puasa 135 mg/dl dan setelah

pemberian glibenklamid 130 mg/dl dan setelah menit ke 20 126 mg/dl.

Pada mencit dengan berat badan 24 gram, diperoleh kadar

glukosa puasa 117 mg/dl, kadar glukosa awal 127 mg/dl, dan setelah

pemberian metformin pada menit ke 10 adalah 125 mg/dl, dan menit ke

20 adalah 123 mg/dl. Pada mencit dengan berat badan 27 gram

diperoleh kadar glukosa puasa 116 mg/dl, kadar glukosa awal 129

mg/dl, setela pemberian metformin diperoleh 129 mg/dl, pada menit ke

10 dan 127 mg/dl pada menit ke 20. Pada mencit dengan berat bada 26

gram diperoleh bkadar glukosa puasa 116 mg/dl, kadar glukosa awal

131 mg/dl, dan setelah pemberian metformin diperoleh 129 mg/dl pada

menit ke 10 dan 127 mg/dl pada menit ke 20.

Pada mencit 25 gram diperoleh kadar glukosa puasa 116 mg/dl

dan awal 134 mg/dl, sedangkan setelah pemberian insulin diperoleh

hasil 125 mg/dl, setelah menit 10 dan 123 mg/dl pada menit ke 20,

pada mencit 19 gram diperoleh kadar glukosa puasa 115 mg/dl dan

awal 140 mg/dl setelah pemberian insulin diperoleh hasil 135 mg/dl

menit ke 10 dan 120 mg/dl menit ke 20. Pada mnecit 21 gram diperoleh

kadar glukosa puasa 117 mg/dl dan awal 135 mg/dl dan setelah

pemberian insulin pada menit ke 10 adalah 125 mg/dl dan 123 mg/dl

menit ke 20.

Pada percobaan antara Na CMC 1% dan m,etform,in non

signifikan atau tidak berbeda nyata. Antara Na CMC 1% dan


glibenklamid signifikan atau berbeda nyata dan antara Na CMC 1% dan

injeksi insulin signifikan atau berbeda nyata efeknya. Untuk obat antara

metformin dan glibenkalmid signifikan atau berbeda nyata, dan antara

metformin dan injeksi insulin signifikan atau berbeda nyata efeknya.

Sedangkan antara glibenklamid dan injeksi insulin signifikan atau

berbeda nyata.

Pada percobaan ini obat yang paling baik untuk menurunkan

kadar glukosa dalam darah adalah injeksi insulin dibandingkan dengan

metformin, glibenklamid dan Na CMC 1%. Hasil ini sesuai dengan

literatur farmakologi dan terapi yang menyatakan bahwa obat yang

paling baik adalah insulin yang diberikan secara injeksi subkutan,

apabila dibandingkan dengan antidiabetic oral.

Adapun kesalah dalam praktikum dipengaruhi beberapa faktor

antara lain:

1. Alat dan bahan yang digunakan tidak steril

2. Penimbangan bahan yang kurang teliti

3. Kekeliruan dalam penggunaan alat glukometer

4. Pemberian obat yang kurang sempurna


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan anti diabetes ini

dapat ditarik kesimpulan mengenai percobaan ini bahwa larutan

glukosa 12% sebagai penginduksi dapat meningkatkan kadar glukosa

darah pada hewan uji mencit (Mus musculus). Kemudian obat-obat

antidiabetik seperti glibenkalamid, metformin, dan insulin dapat

menurunkan kadar gula dalam darah pada hewan uji mencit (Mus

musculus).

Bahan yang tidak terlalu memberikan efek yaituNa CMC 1% karena

sebagai pembanding. Obat yang paling efektif adalah insulin karena

disuntikan secara subkutan dibandingkan dengan antidiabetic oral yaitu

glibenklamid dengan metformin. Hasil inib sesuai dengan literatur yang

menyatakan bahwa insulin yang diinjeksikan secara subkutan lebih baik

dan efektif dari pada antidiabetic oral.

B. Saran

Kami sebagai praktikan mengharapkan agar bahan dalam

praktikum farmakologi toksikologi II ini khususnya dalam percobaan

antidiabetic yaitu insulin diadakan sehingga dapat dibandingkan

penggunaan obat antidiabetik oral dan injeksi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bustan. 2007. “Epidemiologi Penyakit Tidak Menular“. Penerbit Rineka

Cipta: Jakarta

Dirjen POM. 1979. “Farmakope Indonesia, edisi III”. Depkes RI: Jakarta

Malole. 1989. “Penanganan Heawa-Hewan Percobaan Di Laboratorium”.

Institut Pertanian Bogor

Anonim.2011.”DiabetesMelitus”.(online)Http//www.Diabetesmelitus.com/pe

ngertian.html. diakses 5 November 2011

Anonim.2011.”Insulin”(online)Http//www.natureindonesia.com/diabetesmel

itus/insulin.html. diakses 5 November 2011

Anonim.2011.”Mencit”(online)Http//www.ryanpharmacy.blogspot.com/2010

/penanganan-hewan-percobaan.html. diakses 5 November 2011


LAMPIRAN

Hewan Uji Mencit (Mus musculus)

Dipuasakan

Dikelompokan

Ditimbang

Tes gula darah awal

Diberi larutan glukosa 12%-1g/kg bb(secara oral)

Tes gula darah setelah 15 menit

Na CMC 1% Glibenklamid 2,5/5 mg/tab Metformin injeksi insulin

Diukur kadar glukosa pasca perlakuan


Pada menit 15’, 30’, dan 45’

Pengolahan data

Analis data

Pembahasan

Kesimpulan

24

Anda mungkin juga menyukai