Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI

KRONIK
RS MUHAMMADIYAH
SITI AMINAH BUMIAYU
Jl. Pangeran Diponegoro, Jatisawit, No Dokumen : No Revisi : Halaman :
Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah 52273
Telp: (0289) 430683
e-mail: rsm.sitiaminah@gmail.com 00 1/3
Mengetahui Ditetapkan
Tanggal Terbit: Ketua Komite Medis Direktur
PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK
dr. Rahmat Santosa, Sp.PD dr. H.M.Chanifudin, MH.Kes.
NBM. 1212263 NBM. 788.134
Adalah sindrom klinis ditanadi dengan gejala dan tanda
abnormalitas struktur dan fungsi jantung, yang menyebabkan
DEFINISI
kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
metabolisme tubuh.
1. Mayor
- Sesak saat tidur telentang (orthopnoe)
- Sesak terutama malam hari (paroxysmal nocturnal
dyspnoe)
- Peningkatan tekanan vena jugularis
- Ronki basah halus
- Pembesaran jantung
- Edema paru
- Gallop S3
- Waktu sirkulasi memanjang >25 detik
- Refluks hepato jugular
KRITERIA DIAGNOSA - Penurunan berat badan karena respons dengan
pengobatan
2. Minor
- Edema tungkai bawah (biasanya dekat mata kaki)
- Batuk-batuk mlam hari
- Sesak nafas saat aktivitas lebih dari sehari-hari
- Pembesaran hati
- Efusi pleura
- Takikardia

Bila terdapat 1 gejala mayor dan 2 minor atau 3 gejala minor,


sudah, memenuhi kriteria diagnostik gagal jantung
1. Asthma bronchial
2. PPOK
DIAGNOSA BANDING
3. Uremia
4. Volume overload
1. EKG
2. Foto polos dada
PEMERIKSAAN
3. Lab: Hb, Leukosit, Ureum, Creatinin, BNP/NT-pro BNP,
PENUNJANG
GDS, Ht, Na+, K+
4. Ekokardiografi transtorakal
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
KRONIK
RS MUHAMMADIYAH
SITI AMINAH BUMIAYU
Jl. Pangeran Diponegoro, Jatisawit, No Dokumen : No Revisi : Halaman :
Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah 52273
Telp: (0289) 430683
e-mail: rsm.sitiaminah@gmail.com 00 2/3
STANDARD TENAGA
Dokter umum, spesialis penyakit dalam
MEDIS
KONSULTASI Sp. PD
PERAWATAN DI RS Rawat Inap
1. Diuretik: furosemide oral /IV bila tanda dan gejala
kongesti masih ada dengan dosis 1 mg/kgBB atau lebih
2. ACE Inhibitor (atau ARB bila batuk) bila tidak ada kontra
indikasi; dosis dinaikan bertahap sampai dosis optimal
tercapai
3. Beta blocker dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi;
dosis naik bertahap. Bila dosis sudah optimal tetapi laju
nadi masih cepat (>70 x/menit), dengan:
- Irama sinus, dapat ditambahkan ivabradin mulai dosis
kecil 2x2,5mg, maksimal 2x5mg
- Irama atrial fibrilasi – respon ventrikel cepat serta
fraksi ejeksi rendah, tetapi fungsi ginjal baik, berikan
TERAPI
digoksin dosis rumat 0.25 mg pagi
4. Minrealocorticoid Receptor Blocker (Aldosterone
antagonist) dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi

Edukasi
1. Kepatuhan inum obat
2. Kepatuhan diet rendah garam, rehabitlitasi jantung
3. Cara mengatasi bila terjadi perburukan sesak nafas
4. Timbang berta badan dan lingkar perut, ukur jumlah
cairan masuk dan keluar agar seimbang
5. Kontrol tekanan darah, nadi dan pemeriksaan fisik ke
Puskesmas terdekat
LAMA PERAWATAN Bisa dalam hitungan hari atau sesuai criteria klinis tertentu
Ad vitam: dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
PROGNOSA
Ad fungsionam: dubia ad bonam

1. PERKI. PPK Gagal Jantung dan Penyakit Miokard.


REFERENSI Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP)
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta. 2016
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
KRONIK
RS MUHAMMADIYAH
SITI AMINAH BUMIAYU
Jl. Pangeran Diponegoro, Jatisawit, No Dokumen : No Revisi : Halaman :
Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah 52273
Telp: (0289) 430683
e-mail: rsm.sitiaminah@gmail.com 00 3/3

Anda mungkin juga menyukai