Anda di halaman 1dari 5

DINAMIKA MODEL EPIDEMIK SVIR TERHADAP PENYEBARAN

PENYAKIT CAMPAK DENGAN STRATEGI


VAKSINASI KONTINU

Anis Sahni*), Tonaas Kabul Wangkok Yohanis Marentek1), Suwandi, Spd 2)


1&2)
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

ABSTRAK
Penyakit campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dapat di atasi salah satunya dengan
proses vaksinasi. Model ini berdasarkan pada Xianning Liu (2007), Marentek (2011) dan menambahkan lagi asumsi
bahwa individu yang divaksinasi mempunyai kemungkinan untuk tetap sehat tetapi rentan terhadap penyakit, karena
kekebalan hanya diperoleh pada saat proses vaksinasi saja. Model epidemik SVIR ini terdapat dua titik tetap yaitu titik
tetap bebas penyakit dan titik tetap endemik. Jika bilangan reproduksi dasar sama dengan satu maka akan diperoleh
tingkat vaksinasi minimum. Untuk mempermudah dalam mengamati dinamika sistem serta pengaruh vaksinasi kontinu,
maka digunakan simulasi komputer yang menggunakan perangkat lunak Mathematicha 7.0 dengan memberikan nilai
parameter-parameter yang eksplisit dan sesuai dengan penyakit campak.
Kata Kunci: Strategi vaksinasi kontinu, SVIR, Campak

ABSTRACT
Measles is a infectious disease caused by a virus that could be solved one of them with the process of
vaccination. This model is based on Xianning Liu 2007), Marentek (2011) and a adding again the assumption that
vaccinated individuals have the possibility to stay h healthy but vulnerable to disease, because immunity is only
obtained during the process of vaccination alone. SVIR epidemic models, there are two fixed points are points remain
free of disease and endemic fixed. If the basic reproduction number is equal to one will obtain a minimum level of
vaccination. To make it easier to observe the dynamics of the system as well as the influence of continuous vaccination,
then used computer simulations using the software Mathematica 7.0 to give explicit parameters and in accordance with
the measles.
Keywords: Continuous Vaccination Strategy, SVIR, Measles

Titik ̅ disebut titik tetap atau titik kritis atau disebut juga titik
PENDAHULUAN kesetimbangan jika ( ̅ ) = 0. (Tu, 1994)

Penyakit measles (Campak) adalah suatu infeksi virus yang Nilai Eigen dan Vektor Eigen
sangat menular, yang ditandai dengan nyeri ditenggorokan, Diberikan suatu matriks dengan koefisien konstanta yaitu
demam, batuk, dan ruam kulit (Ulfa, 2013). Vaksinasi matriks A yang berukuran n x n, suatu vektor taknol dalam
merupakan salah satu upaya yang digunakan untuk mencegah ruang ℜ yang kemudian disebut vektor eigen dari matriks A,
penyebaran penyakit campak. Salah satu program vaksinasi dan juga suatu skalar yang disebut nilai eigen dari matriks A
yang sukses adalah dalam kasus alami pada tahun 1977. berlaku :
Model epidemik SVIR ini, berdasarkan proses vaksinasi = (2.4)
yang dilakukan akan terdapat dua strategi yaitu strategi disebut vektor eigen yang bersesuaian dari matriks skalar
vaksinasi yang kontinu dan strategi vaksinasi yang terputus. dengan nilai eigen yang berukuran n x n, maka persamaan (2.4)
Pada penelitian ini hanya akan dikaji model epidemik SVIR dapat dituliskan sebagai berikut :
terhadap penyakit campak dengan strategi vaksinasi kontinu, (A- I)x = 0 (2.5)
serta dengan mengintepretasikan model SVIR ini terhadap dengan I adalah matriks identitas. Persamaan (2.5) mempunyai
penyakit campak dengan nilai-nilai parameter yang eksplisit solusi tak nol jika dan hanya jika:
dan sesuai dengan cara melakukan simulasi. det (A- I) = 0 (2.6)
Adapun teori-teori sistem dinamika yang digunakan dalam yang disebut dengan persamaan karakteristik.
penelitian ini adalah sebagai berikut: (Anton, 1995)
Persamaan Diferensial Analisis Kestabilan Titik Tetap
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika Analisa kestabilan untuk setiap titik tetap yang berbeda
untuk fungsi satu variabel atau lebih yang berisi nilai fungsi itu untuk setiap nilai eigen yakni :
sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. 1. Sistem ̅ = Ax dikatakan stabil jika dan hanya jika setiap nilai
Contoh : eigen dari matriks A yang bagian realnya bernilai negatif.
2. Sistem ̅ = Ax dikatakan tidak stabil jika dan hanya jika
+ 5 = minimal terdapat satu saja nilai eigen dari matriks A yang
bagian realnya bernilai positif.
Titik Tetap (Borrelli dan Coleman, 1998)
Misalkan diberikan suatu Sistem Persamaan Diferensial Kriteria Routh Hurwitz
(SPD) sebagai berikut: Selanjutnya didefinisikan matriks Routh Hurwitz sebagai
̅= ( ) , ∈ ℜ (2.3) berikut:

*Hp : 085271588665
e-mail : anissahni@gmail.com
1 0 0 … 0 terhadap penyakit, karena kekebalan hanya diperoleh pada saat
1 … 0 proses vaksinasi saja. Sehingga ketika prose situ selesai individu
= … 0 tersebut dapat terinfeksi, tetap sehat tetapi rentan dan
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ … ⋮ mendapatkan kekebalan secara permanen. Dengan digambarkan
… kedalam bentuk diagram transfer sebagai berikut:
dengan = ( ) dan (

, 0<2 − <
= 1, 2 =
0, 2 < 2 > +
S I R
Jika semua nilai eigen dari persamaan karakteristik
mempunyai bilangan real yang negatif menyebabkan titik tetap
akan stabil jika dan hanya jika determinan dari semua matriks β1
Routh Hurwitz tersebut positif, yaitu : > 0 untuk j = 1,2, …,
k, sehingga menurut kondisi atau kriteri Routh Hurwitz untuk V
suatu k, yaitu k = 2,3,4 disebutkan bahwa titik tetap akan stabil
jika dan hanya jika kondisi k = 2,3,4 sebagai berikut:
1. k =2 > 0, >0
2. k = 3 > 0, > 0, > Gambar 2. Diagram Transfer Model SVIR
3. k = 4 > 0, > 0, > 0, > +
(Edelstein-Keshet, 1998)

Bilangan Reproduksi Dasar METODE PENELITIAN


Bilangan Reproduksi Dasar (Rd) adalah rata-rata
Model
banyaknya individu rentan yang terinfeksi secara langsung oleh
Matematika
individu lain yang sudah terinfeksi tersebut masuk kedalam
Menganalisis
populasi yang seluruhnya masih rentan. Stabil Bilangan
Kestabilan
Kondisi yang akan timbul adalah salah satu diantara Penentuan Setiap Titik Reproduksi
kemungkinan berikut: Tak Dasar
Titik tetap Tetap
Stabil Model
1) Jika Rd < 1, maka penyakit akan menghilang.
2) Jika Rd > 1, maka penyakit akan meningkat menjadi wabah. Tingkat
Pengaruh dari
Vaksinasi
3) Jika Rd = 1, maka penyakit akan menetap (Endemik). Strategi Vaksinasi
(Blyuss & Kyrychko, 2005) kontinu
Simulasi Komputer
Model Dasar SIR
Model matematika epidemik pertama kali diperknalkan
Gambar Langkah-Langkah Penelitian
oleh Kermack dan McKendrick pada tahun 1927. Kemudian
pada tahun 2000 model ini dikembangkan oleh Hethcote dengan PEMBAHASAN
asumsi: Sehingga pada model ini terdapat dua titik tetap yaitu
1) μ laju rekrutmen dan laju kematian alami dari populasi. titik tetap bebas penyakit yaitu ( , , ) dan titik tetap
2) β adalah laju infeksi penularan penyakit ketika individu
endemik yaitu ( , , ). Dengan mensubstitusi =
rentan kontak dengan individu yang terinfeksi.
= 0 ada persamaan (4.1) dan (4.2) diperoleh :
3) γ adalah laju pemulihan individu yang terinfeksi.
Hethcote digambarkan kedalam bentuk diagram transfer = (4.4)
sebagai berikut: = (4.5)
Jika titik tetap bebas penyakit ( , , ) adalah:
+ ( + + )
, ,0
( + )( + + ) − ( + )( + + )−
S I R Pada kasus ini, kondisi populasi yang terdapat individu
terinfeksi sehingga penyakit dapat menyebar dan menjadi
endemic kedalam populasi, sehingga pada kondisi ini diperoleh
titik tetap endemik. Perhatikan persamaan (4.3), jika ≠ 0 atau
Model Epidemik SVIR Dengan Strategi Vaksinasi Kontinu
= > 0 maka + 1 – ( + ) = 0 sehingga:
Penelitian ini yang berdasarkan pada penelitian
sebelumnya dari Xianning Liu (2007) dengan judul SVIR ( ( + )( + + + ) − ( + )( + + + )( + + )
models with vaccination strategies. Marentek (2011) dengan =0
( + + + )+
judul Strategi vaksinasi kontinu pada model epidemik SVIR.
Menambahkan asumsi bahwa individu yang divaksinasi
mempunyai kemungkinan untuk tetap sehat tetapi rentan Diperoleh persamaan kuadrat ( )= + I+ dengan :
= ( + ) Bilangan reproduksi dasar ( ) pada model ini
= ( + ) + ( ( + )( + ) + β ( + )( + merupakan parameter untuk mengetahui tingkat penyebaran
+ ) − μββ suatu penyakit. merupakan jumlah individu baru yang
= + ( + + )− ( + )+( + + )− terinfeksi oleh individu yang terinfeksi pada saat semua
( + )( + )( + + ) individu belum mendapatkan kekebalan baik individu yang
masih rentan maupun individu yang sedang mengalami proses
Maka, titik tetap endemik untuk model ini yaitu ( , , ) vaksinasi. Pada model ini, diperoleh dari:
dengan ≠ 0 atau = > 0 yang adalah akar - akar yang a) Pada persamaan ketiga pada sistem 3 yang mana persamaan
bernilai real positif dari persamaan ( ) ≡ + I+ . laju penularan individu yang terinfeksi.
= [( + 1 –( + )]
Untuk menentukan analisis kestabilan maka dimisalkan ketiga
persamaan pada sistem dapat dituliskan sebagai berikut : b) Agar tercapai kondisisi stabil bebas penyakit maka atau
f ( S, V, I) = μ – μS – βSI – S + V +
g ( S, V, I) = S - β1VI – γ1V – μV - V = − 1 ≤0
+
h (S, V, I) = βSI + β1VI – γI – μI Atau secara matematis dapat dituliskan dalam bentuk-bentuk
sehingga matriks Jacobi nya adalah: berikut:
( + + )+
=
( + )( + )( + + )
yang menunjukkan rata-rata individu baru yang
( , , )= terinfeksi oleh satu individu terinfeksi terhadap individu rentan
atau individu yang masih berada dalam proses vaksinasi ketika
terjadi kontak.
Tabel Kondisi Kestabilan
−( + + ) −
Kondisi
= − – – – −
<1 Stabil Tidak ada
+ – –
>1 Tidak Stabil Stabil

Analisis kestabilan titik tetap bebas penyakit dengan Matriks Pengaruh Strategi Vaksinasi Kontinu Model SVIR
Jacobi yaitu dengan = , , pada ( , , ) maka Sebelumnya telah diperoleh sebagai berikut:
( + + )+
( )= ( , , ) =
−( + ) − ( + )( + )( + + )
( , , )= –( + + ) − Ketika = 0 atau tidak dilakukan proses vaksinasi,
0 0 + – – maka akan tereduksi menjadi yang merupakan bilangan
reproduksi dasar model SIR. Sehingga untuk melihat pengaruh
Analisis kestabilan titik tetap endemik dengan ( , , ) dari proses vaksinasi yang dilakukan secara kontinu
akan dihasilkan dari Matriks Jacobi sebagai berikut : diasumsikan:
−( + + ) − − 1) = 0 maka menjadi =
( )= − – – – −
+ – – 2) > 0 atau proses vaksinasi dengan strategi vaksinasi
kontinu dilakukan.
− − −

=
Sehingga ketika = 1 maka diperoleh:
− −
( + + )– ( + )( + + )
0 =
( + )( + + ) −
Karena ( ) nilai eigennya sulit ditentukan sehingga
digunakan Kriteria Routh Hurwitz dengan Kriteria Routh adalah minimal proporsi individu rentan yang harus
Hurwitz sebagai berikut: divaksinasi secara terus menerus.

Simulasi Komputer
= − ( )= + >0 Simulasi komputer dapat berguna untuk mengamati
dinamika sistem dan proses vaksinasi dengan pengaruh dari
strategi vaksinasi kontinu yang dilakukan terhadap penyebaran
= + + penyakit Campak model SVIR ini. Dengan menggunakan
bantuan perangkat lunak Mathematica 7.0 dan diberikan nilai-
= + + >0 nilai parameter yang eksplisit dan sesuai dengan penyakit
Campak yang dapat dilihat dinamika sistem dan pengaruh dari
= − det ( ) proses vaksinasi yang dilakukan.

= − + + − >0
1.0
1. Simulasi Titik Tetap Bebas Penyakit
1.0
0.8
S

0.8
S
0.6 V
S

VI
0.4
0.6 V
S
0.2
I
0.4 VI V
t
0 5000 10 000 15 000 20 000

V
I Gambar Dinamika Populasi ketika = = 0.03481
0.2
KESIMPULAN
t
0 20 40 60 80 100 Berdasarkan dari hasil dan pembahasan, bahwa untuk
Gambar Dinamika Populasi S(t),V(t),I(t) dengan = model epidemik SVIR ini terdapat dua titik tetap yaitu titik tetap
0.687831 < 1 bebas penyakit dan titik tetap endemik. Dari hasil analisis dan
simulasi terhadap pengaruh strategi vaksinasi kontinu terhadap
2. Simulasi Titik Tetap Endemik penyakit campak dengan model SVIR diperoleh:
1.0
1) Strategi yang dilakukan untuk memberantas penyakit
haruslah lebih besar atau sama dengan tingkat vaksinasi
S minimum model ini.
0.8
2) Vaksinasi sangat berpengaruh dalam mengendalikan
S penyebaran penyakit dengan menurunkan proporsi individu
0.6 V yang terinfeksi pada saat suatu populasi mengalami
endemik.
0.4 VI 3) Pengaruh proses vaksinasi yang dilakukan sangan
bergantung dengan nilai yang diperoleh. Jika nilai
> 1 maka pada penyakit akan endemik atau menetap
0.2 I pada suatu populasi pada populasi. Namun sebaliknya juka
< 1 maka populasi akan bebas penyakit.
t
0 20 40 60 80 100
Gambar Dinamika Populasi S(t),V(t),I(t) dengan = DAFTAR PUSTAKA
1.21597 > 1
Anton H. 1995. Aljabar Linier Elementer (Edisi Ke-5). Pantur
3. Simulasi Pengaruh Vaksinasi Silaban dan I Nyoman Susiala, Penerjremah. Jakarta:
1 .0
Erlangga.
0 .8
Blyuss KB, Kyrichko YN. 2005. On a basic model of a two-
disease epidemic. Elsevier applied Mathematics and
0 .6 computation. 160 : 177-187.
Borelli, R.L., all.1998. Diferesial equation. Jhon Willey and
0 .4 Son, Inc. USA.
Edelstein-Keshet, L. 1998. Mathematical Model in Biology.
0 .2
New Yort : Random House.
t
Farlow,SJ. 1994. An introduction to differential equation and
0 20 40 60 80 100
their application. Mc Graw-Hill, New York
Gambar Dinamika Populasi ketika = 0.01 < = 0.03481 Hethcote, HW., 2000. The mathematics of infectious diseases.
1.0
SIAM rev.42. 599- 653.
Kermack & McKendrick 1927. Contribution to the
Mathematical Theory of Epidemics, Part I. Proc. Roy. A
0.8
115, 700-721.
Marentek, T. K. W. Y., 2011. [Tesis] Strategi Vaksinasi
0.6 Kontinu Pada Model Epidemik SVIR. IPB Bogor :
Departemen Matematika.
0.4 Ramali & Pamoentjak. 2005. Arti dan Keterangan istilah.
Kamus kedokteran.cet.26. Jakarta.
0.2
Tu, PNV. 1994. Dynamic systems : An introduction with
application in economics and biology. New York :
Springer-Verlag.
t
0 20 40 60 80 100 Ulfa Maesaroh. 2013. Model matematika untuk control campak
Gambar Dinamika Populasi ketika = 0.04 > = 0.03481 menggunakan vaksinasi. UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Verhulst, F. 1990. Nonlinear differential equation and
Dynamical system. Springer-Verlag., Heidelberg,
Germany.
Waluya, S.B. 2006. Persamaan Diferensial. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
WHO. 2005. Immunization against diseases of public health
importance.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs
288/en/index.html/
Xianning, L et al. 2007. SVIR models with vaccination
strategies. Shiuzuka University, Hammamatsu 432-9561,
Japan.

Anda mungkin juga menyukai