Anda di halaman 1dari 7

PERANAN DAN PENGARUH MEDIA SOSIAL

DALAM PEMASARAN PRODUK PERTANIAN

Sarana produksi pertanian yang kita kenal selama ini adalah lahan, modal, tenaga kerja dan
teknologi. Satu sarana produksi yang sering dilupakan adalah informasi. Informasi sangat menentukan
keberhasilan usaha petani, misalnya apakah usahanya akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau
tidak dan sebagainya. Informasi berapa kebutuhan dan ketersediaan pasar terhadap komoditas tertentu
akan menentukan berapa jumlah komoditas tersebut harus diproduksi oleh petani agar usaha tersebut
dapat menguntungkan.

Kemajuan teknologi informasi di era globalisasi menjadikan internet sebagai suatu fenomena
yang sering menjadi topik pembicaraan. Dengan internet, dunia seakan menjadi begitu kecil. Hanya
dalam hitungan detik, kita dapat menerima pesan yang dikirim orang dari jarak ribuan kilometer dan
demikian pula sebaliknya. Media sosial adalah salah satu aplikasi yang paling banyak dipakai di
internet. Saat ini, hampir setiap orang yang bisa mengakses internet memiliki akun media sosial seperti
facebook, twitter, dan instagram. Media sosial berkembang menjadi sarana yang cukup penting untuk
membuka dan memperluas bisnis, terutama dalam proses pemasaran produk.

Dengan semakin berkembangnya media sosial, membuat dunia pertanian juga memanfaatkan
media sosial karena kalau tidak maka dunia pertanian kita akan ketinggalan. Pertanian yang selama ini
berkembang secara tradisional seharusnya berubah seiring dengan perkembangan jaman menjadi
pertanian yang berkebudayaan industri. Dengan pertanian berkebudayaan industri, maka kedudukan
informasi menjadi penting, sehingga pertanian kita bisa dijalankan dengan analisis pasar yang benar.

Dikutip dari salah satu artikel di futuready.com, media sosial memiliki beberapa peranan
dalam pemasaran produk, yaitu:

 Brand Awareness
Keuntungan membangun kesadaran merek melalui media sosial dapat membuat orang
semakin mengetahui atau mengenal produk kita. Dari sana kita dapat mengukur brand
awareness atau kesadaran konsumen terhadap produk tersebut dari jumlah fans atau
followers dan berapa kali brand kita di-mention dalam suatu periode di media sosial.
Tidak sembarang orang dapat membangun brand awareness. Untuk itu, biasanya
perusahaan tertentu membayar pekerja online yang khusus mengurusi hal tersebut yakni
social media spesialist, community manager, twitter master, digital media analyst, dan
search engine optimization (SEO).
 Dekat dengan Konsumen
Media sosial mengubah cara perusahaan berkomunikasi yang semula satu dan dua arah,
kini menjadi segala arah. Selain itu, media sosial menjadi saluran penting bagi retailer
untuk berhubungan dengan opini konsumen dan crowdsource (salah satu cara mengajak
khalayak umum berpartisipasi memecahkan masalah) mengenai produk baru dan layanan.

 Media Promosi
Kini, media sosial menjadi salah satu media promosi yang sangat efektif dan langsung ke
sasaran. Melalui Facebook, twitter, instagram, kita dapat memberikan informasi
seluasluasnya akan produk kita kepada konsumen. Dengan memanfaatkan media sosial,
konsumen kita juga tidak terbatas dalam arti bisa dari dalam negeri maupun luar negeri.

 Riset Pasar
Peran media sosial penting untuk menggali informasi dari para konsumen dan calon
konsumen. Kita bisa melakukan polling atau survey melalui media sosial tentang
seberapa sadar konsumen akan produk yang kita miliki, seberapa besar minat pasar, dan
mencari informasi siapa-siapa saja yang menjadi kompetitor utama bagi bisnis kita.

Pada produk olahan pertanian yang sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari
pedesaan dan masih merupakan sektor usaha kecil, untuk membuat promosi melalui iklan
cetak seperti menggunakan brosur, booklet , poster, leaflet dan lainnya memerlukan modal
yang lebih tinggi karena harus mencetak banyak untuk mengiklankan agar iklan yang
disampaikan luas dan mencapai masyarakat luar desa tersebut mengetahui akan suatu produk
yang ditawarkan. Menurut (Wurinanda, 2015), hal ini tidak efektif dan efisien bagi pelaku
bisnis mengingat teknologi di zaman yang sudah modern saat ini sudah mudah untuk
digunakan. Penjualan secara konvesional memerlukan modal yang lebih besar untuk membeli
sebuah toko dan membayar karyawan, tetapi dengan menggunakan teknologi hal ini dapat
dilakukan di berbagai tempat karena telah dimudahkan oleh internet yang sudah dengan
mudah diakses di smartphone.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 pada pasal 4 yang


menyebutkan bahwa selain mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga membuka kesempatan seluas-luasnya
kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan
pemanfaatan teknologi informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab. Hal ini dapat
dimanfaatkan dalam penggunaan teknologi yang seoptimal mungkin penggunaannya,
misalnya untuk media promosi dengan teknologi yang dapat meningkatkan pendapatannya.
Dalam memasarkan suatu produk olahan pertanian dibutuhkan suatu promosi yang
dilakukan, yang bertujuan untuk membantu mengenalkan suatu produk tertentu kepada
konsumen secara langsung dan cepat. Salah satu untuk mempromosikannya dapat dilakukan
dengan menggunakan media sosial. Media sosial diartikan sebagai aplikasi online, sarana, dan
media yang ditujukan untuk memfasilitasi interaksi, kolaborasi, dan sharing materi (Richter
dan Koch dikutip oleh Santoso, 2012).

Para pelaku bisnis memanfaatkan kemajuan teknologi dengan memasarkan produknya


melalui internet khusunya media sosial karena pengguna media sosial di Indonesia cukup
besar. Hal ini terlihat pada Survei Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang
menyatakan bahwa penguna Internet di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 88,1 juta
pengguna atau sekitar 34,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini berpeluang sangat
besar untuk memasarkan produk olahan pertanian melalui media sosial, karena pengguna
internet lebih tinggi pada penggunaan media sosial terlihat pada pengguna yang memiliki dan
menggunakan aplikasi atau konten jejaring sosial sebesar 87,4 persen (APJII, 2014).

Review Artikel Ilmiah: Efektivitas Iklan melalui Jejaring Sosial sebagai Salah Satu
Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih
Salah satu bukti keberhasilan efektivitas peranan media sosial dalam pemasaran produk
olahan pertanian dapat dilihat dari keberhasilan pemasaran Keripik Maicih melalui media
sosial. Salah satu jejaring sosial yang digunakan untuk memasarkan keripik pedas maicih
adalah twitter. Jejaring sosial dianggap memiliki peluang bagi pelaku pemasaran untuk
memasarkan atau mempromosikan produk yang akan dipasarkan. Banyak kelebihan yang
dapat diambil dari pemasaran melalui jejaring sosial, diantaranya adalah sebagai sarana
berkomunikasi dengan konsumen, media promosi dan membangun merek.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengenai jejaring sosial adalah beberapa
contoh jejaring sosial diantaranya MySpace, Facebook, twiter and Blog. Fungsi dari
penerapan jejaring sosial berfokus pada koneksi yang akan dibangun oleh satu orang dengan
orang lainnya, dimana dapat berupa hubungan sahabat, keluarga, peristiwa atau kegiatan,
profesi, hingga bisnis dan pekerjaan (Boyd dan Ellison, 2007).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil 100 mahasiswa
Universitas Gunadarma yang memiliki jejaring sosial dan mengetahui produk Maicih dipilih
dengan cara purposif. Dengan meneliti tiga jenis jejaring sosial yang digunakan oleh produsen
Maicih, yaitu jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Blog. Sedangkan, efektivitas iklan diukur
dengan menggunakan Model EPIC (Empati, Persuasi, Impact, Communication) yang
menjelaskan sejauh mana sikap konsumen terhadap promosi suatu produk.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 98 persen responden merupakan
pengguna jejaring sosial twitter. Dari 100 responden, 68 responden pernah melihat iklan
Maicih melalui Facebook, 73 responden pernah melihat melalui twitter, dan 53 responden
pernah melihat iklan Maicih melalui blog. Hal ini dapat dilihat bahwa responden sebagian
besar menggunakan dan memanfaatkan jejaring sosial untuk memperoleh informasi mengenai
produk. Berdasarkan hasi penelitian tersebut, dengan model EPIC dinilai efektif, terlihat dari
rentang skala EPICrate.

Dampak Positif Media Sosial Untuk Pemasaran

 Dapat memotong rantai kepada konsumen sehingga petani dapat lebih maju dan
diuntungkan

 Calon pembeli saat ini dapat mencari review atas suatu produk atau layananan di
media-media sosial sebelum memutuskan untuk membeli.

 Dengan cara yang tepat, pemilik bisnis bisa membangun hubungan yang erat dengan
pelanggannya.

 Melalui media yang tepat, target pemasaran bisa ditentukan dengan mudah,
menghemat banyak waktu dan biaya.

 Dengan mudah bisa memprediksi dan membaca keinginan klien untuk menentukan
langkah yang harus diambil.

Dampak Negatif Media Sosial Untuk Pemasaran

 Informasi negatif dapat tersebar dengan cepatnya

 Data dapat dengan mudah dicontek bahkan dipakai oleh pesaing

 Memerlukan waktu dan tenaga tambahan untuk memonitor informasi bisnis di media
sosial

 Memerlukan waktu dan tenaga lebih dalam perencanaan pemasaran dibandingkan


jaman dulu yang satu arah seperti iklan di tv / radio.
Kendala dan Solusi
Walaupun kita ketahui seberapa besar peranan media sosial dalam pemasaran produk
olahan pertanian, namun terdapat beberapa kendala dalam implementasinya. Contoh kendala
utama adalah belum meratanya akses internet untuk para pelaku agribisnis. Beberapa wilayah
di Indonesia terutama wilayah pelosok pedesaan belum mendapatkan sarana internet yang
memadai sehingga mereka tidak bisa memasarkan produknya dengan media sosial. Oleh
karena itu, dibutuhkan perluasan akses komunikasi berupa jaringan internet ke daerah
terpencil. Selain itu, beberapa pelaku agribisnis masih dirasa belum “melek teknologi”. Untuk
itu, diperlukan pelatihan dalam pengenalan teknologi media sosial pada para pelaku agribisnis
agar mereka menyadari pentingnya menggunakan media sosial untuk pemasaran produknya.

Terdapat kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan pemasaran produk


pertanian melalui media sosial, yaitu:
1. Tentukan Target dan Jenis Media yang Akan Digunakan
Menentukan target berupa pengguna media sosial yang berasal dari kalangan pelajar
dan mahasiswa, atau kalangan eksekutif muda yang memiliki segudang rutinitas.
Selain memutuskan kalangan mana yang akan dijadikan target, kita juga harus fokus
memilih media sosial mana yang cocok untuk memasarkan produk kita. Gunakan
media sosial yang memiliki banyak pengguna seperti Facebook, Twitter atau
Instagram. Kita juga bisa menggunakan forum-forum Indonesia yang sering
dikunjungi oleh para pengguna internet, seperti Kaskus dan Detik.com. Buatlah
perpaduan yang membuat pengguna internet merasakan adanya pemasaran, misalnya
berikan posting singkat di Twitter atau Instagram untuk mengarahkan para audience ke
halaman yang lebih besar lagi, seperti forum atau Facebook Page.
2. The Power of Creative Content
Konten yang seru dan kreatif menjadi salah satu kunci kesuksesan pemasaran melalui
media sosial. Konten yang seru akan membuat para pengguna internet tertarik untuk
selalu mengikuti informasi yang kita berikan. Pilihlah konten yang unsur viralnya
(unsur share) tinggi. Pengguna internet akan merasa tertarik untuk membagikan
informasi yang menarik. Kesempatan yang diperoleh dari share tersebut bisa membuat
pengguna internet lainnya mulai mengenal informasi dan produk kita. Dan usahakan
untuk membuat konten yang singkat, padat namun menarik agar pengguna internet tak
merasa malas untuk membacanya.

3. Jalinlah Komunikasi Efektif Secara Personal


Memiliki banyak teman Facebook, Twitter atau media sosial lainnya merupakan hal
yang positif untuk mulai memperkenalkan bisnis kita. Dengan memberikan posting,
tweet atau wall post secara internal dapat membuat mereka bisa lebih mengenal
produk bisnis kita. Langkah ini mungkin efektif bila mereka merasa senang dan ingin
membagikan informasi kepada kerabat-kerabat lainnya.
4. Carilah Pihak yang Tepat Memilih key opinion leader (influencer) yang tepat
memang perkara yang tidak mudah. Orang yang aktif menggunakan media sosial setiap hari,
punya gaya penyampaian yang seru dan punya banyak followers adalah kriteria influencer
yang tepat. Kita dapat bekerjasama dengan influencer tersebut untuk mempromosikan bisnis
secara efektif melalui media sosial. Contoh nyatanya yakni, bila kita memiliki bisnis kuliner,
maka kita bisa menjalin hubungan baik dengan food-blogger dan memberitahukan mengenai
varian produk dan keunggulan bisnis kita. Dengan demikian food-blogger tersebut tentu
tertarik untuk mempopulerkan produk kuliner kita. Ia dapat meyakinkan banyak orang
mengenai keunggulan dan citarasa produk kuliner kita.

Anda mungkin juga menyukai