Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Transfer System
2. Feed System
3. Supply System
4. Circulating System
Sistem bahan harus mampu menyedikan bahan bakar yang bersih pada
sebelum dimasukkan kedalam mesin, sehingga diperlukan peralatan yang
mampu memurnikan bahan bakar tersebut. Selain itu, jumlah dan waktu
pemasukan bahan bakar kedalam mesin juga harus dilakukan dengan tepat dan
sesuai dengan kebutuhan mesin (engine requirement).
1. Minyak Bakar
2. Minyak Solar
3. Minyak Diesel
1. Penguapan
2. Residu karbon
3. Viskositas
4. Kandungan blerang
5. Abu
6. Air dan endapan
7. Titik nyala, dan
8. Mutu pelayanan
Untuk mesin diesel dalam skala kecil dibutuhkan penguapan bahan bakar
yang tinggi dari mesin diesel besar agar didapatkan penggunaan bahan bakar
yang lebih hemat, suhu buang rendah, dan asap minimum.
Titik nyala minimum untuk bahan bakar diesel sekitar 150 derajat
fahrenhet. mutu penyalaan adalah sifat dari bahan bakar diesel yang penting,
terutama pada mesin diesel putaran tinggi sangat menentukan mudahnya
penyalaan dan start mesin dingin.
HFO :
Storage Tank > Heater > Transfer Pump > Settling Tank > Filter > Heater >
Centrifuge > Service Tank (HFO)
MDO :
Storage Tank > Filter > Heater > Centrifuge > Service Tank (MDO)
1. Storage Tank / Bunker / Tangki penyimpanan
Storage tank adalah tanki induk dari keseluruhan bahan bakar yang
dibutuhkan motor induk selama berlayar.
- Volume FO storage tank mengcover kebutuhan FO selama waktu
pelayaran.
- Lokasi : Berada di double bottom
- VHFO = BHP x SFOC x t x 10-6
- VMDO = Disesuaikan dengan kebutuhan A/E
2. Settling Tank
Tangki ini didesain agar dapat mengendapkan kotoran dan air yang
ikut terbawa oleh bahan bakar. Kapasitas settling tank didesain untuk
mampu menyuplai bahan bakar minimum selama 24 jam (I hari)
operasi mesin ketika tangki settling diisi penuh. Desain tangki dibuat
sedemikian sehingga pengeluaran kotoran /endapan dan air dapat
dilakukan secara efisien.
- Berfungsi sebagai tangki pengendapan.
- Berjumlah 2 atau 1 dengan dilengkapi continous purifying process
ke day tank.
- Lokasi : sejajar dengan FO purifier dan service tank (keterbatasan
head dari FO purifier).
- Vol = to be settled down min 24 jam.
- Vol = f(sfoc, BHP, 24 jam) + allowance.
3. Filter
Filter adalah alat yang berfungsi menyaring kotoran yang tercampur
dalam bahan bakar.
4. Heater Tank
Merupakan pemanas bahan bakar, sehingga dapat menjaga viscositas
bahan bakar yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi.
- Terletak dalam storage tank dan mengelilingi sisi isap pompa.
- Panas berasal dari steam atau thermal oil heater (coil pipes) yang
dihasilkan oleh boiler.
- Heat = f(kapasitas transfer pump, ΔT –sampai 500C)
5. FO Transfer Pump
Pompa yang digunakan adalah gear pump yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar dari tanki storage ke tanki settling untuk
diendapkan.
- Q = f(volume settling tank, waktu pengisian).
- Kecepatan aliran = berdasar project guide > biasanya 0,6 m/s (for
HFO) dan 1,0 m/s (for MDO).
- Lokasi : Tanktop
- Tipe pompa : Gear pump atau screw pump.
- Total Head = Hp + Hv + Hs + Hloss
- Dimana : Tidak terdapat perbedaan tekanan dan kecepatan.
- Sehingga, Htotal = Hs + Hloss
6. FO Feed Pump
Berfungsi memindahkan bahan baker dari Setling tank ke service
tank. Pompa yang digunakan adalah pompa jenis roda gigi.
7. Centrifuges
Centrifuges berfungsi memisahkan bahan bakar dengan air dan bahan
bakar yang bersih dialirkan ke service tank sedangkan kotoran dan air
disalurkan ke sludge tank. Centrifuges pada prinsipnya dilengkapi
dengan 2 set dengan type yang sama dimana 1 set digunakan untuk
service dan yang kedua sebagai stand-by.
8. Pipe
- Q = f (volume settling tank, dan lama pengisian tangki)
- Kecepatan aliran = berdasar project guide -> biasanya 0,6 m/s (for
HFO) dan 1,0 m/s (for MDO).
- Diameter pipa berdasar : f(Q, Vflow).
- Ketebalan pipa : Klas N atau M (tabel 11.4 BKI)
- Material : Steel –untuk HFO pipa diberi insulasi.
- Pipa tidak diijinkan melintas pada area : LO, FW, Cargo Tank
i. Settling Tank > Filter > Feed Pump > Heater > Centrifuge > Service
Tank (HFO)
ii. Storage Tank > Filter > Feed Pump > Heater > Service Tank (MDO)
1. Pipa
- Q = f (volume settling tank, dan lama pengisian tangki)
- Kecepatan aliran= berdasar project guide → biasanya 0,6 m/s
(for HFO) dan 1,0 m/s (for MDO).
- Diameter pipa berdasar: f(Q, Vflow).
- Ketebalan pipa: Klas N atau M (tabel11.4 BKI)
- Material : Steel → untuk HFO pipa diberi insulasi.
2. Fuel Oil Feed Pump
- Lokasi : Platform
- Jenis : Screw atau Gear Pump
- Head total = Hs + Hloss
- Dimana : Hs = perbedaan ketinggian service tank dan settling
tank.
3. Fuel Oil Preheater
- Berfungsi untuk mengurangi viskositas sebelum masuk proses
purifier.
- Type : Electric heater, heat excanger (from steam or thermal oil)
4. Fuel Oil Purifier
- Berfungsi untuk memisahkan HFO dari kandungan air dan
partikel padat.
- Q = f(BHP) -> biasanya 0,2lt/BHP-h
- Lokasi : Sejajar dengan settling tank (keterbatasan head dari
separator).
- Jumlah : 2 (for HFO) atau 1 (for MDO - tapi tidak harus)
- Tipe : Centrifuge
5. Service Tank
- Berfungsi untuk menampung FO hasil purifier dan mensuplay
FO ke M/E.
- Lokasi : Biasanya terletak pada platform
- Kapasitas = f(sfoc, BHP, time) + allowance.
- Waktu : didesain untuk (8, 10, atau 12 jam)
- Lama pengisian : 0,5 sampai 1 jam.
Sistem ini bertugas untuk mensuply bahan bakar ke engine. Sistem ini
lebih dikenal dengan nama “Fuel Oil Supply Unit”
MDO :
HFO :
Service Tank > Supply Pump > Circulating Pump
1. Service Tank
Adalah tanki yang berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke engine
selama operasi dan mempunyai kapasitas 8 -12 jam. Pada tangki ini
dilengkapi dengan hetar tank. Pemanasan ini bertujuan agar viskositas
HFO tetap terjaga.
2. Three Way Cock
Katup ini digunakan ketika terjadi pergantian bahan baker yang
disuplai ke mesin induk dari HFO ke MDO atau sebaliknya.
3. Supply Pump
Pompa yang digunakan adalah pompa jenis screw atau gear. Pompa
ini menghisap bahan bakar dari service tank. Pompa yang digunakan
adalah screw wheel atau gear wheel. Syarat pompa adalah :
- Fuel oil viscosity, specified up to ……………….700 cSt at 500C
- Fuel oil viscosity maximum………………………1000 cST
- Fuel oil flow……………………………………… 0.6 m3/h
- Pump head………………………………………...4 bar
- Delivery pressure…………………………………..4 bar
- Working temperature………………………………1000C
Karena pompa ini digunakan untuk mengalirkan zat cair dengan
temperatur tinggi maka sebelum dioperasikan terlebih dahulu
dilakukan pemanasan sebelum pompa di jalankan.
4. Pipe
- Q = f (BHP) referensi ke project guide + toleransi 0% -15% to
cover back-flushing of filter
- Valiran= referensi ke project guide (umumnya: 0.6 m/s untuk HFO
and 1.0 m/s untuk MDO)
- Din pipe = f (Q,Vflow) untuk HFO membutuhkan insulasi
- Thickness: class N or M (tabel11.4. BKI)
2.8 Fuel Oil Circulating Pump
Circulating Pump > Heater > Filter > M/E > FO Return > Venting box / de –
aerating tank > Back to Circulating Pump
1. Circulating Pump
Pompa ini berfungsi meneruskan mengangkut bahan bakar dari
supply pump dan juga dari venting box. Pompa yang digunakan
adalah screw wheel atau gear wheel. Syarat pompa adalah :
- Fuel oil viscosity, specified up to ……………….700 cSt at 500C
- Fuel oil viscosity normal……………..…………..20 cSt
- Fuel oil viscosity maximum………………………1000 cST
- Fuel oil flow………………………………………2 m3/h
- Pump head………………………………………...6 bar
- Delivery pressure………………………………….10 bar
- Working tempereture……………………………...1500C
Karena pompa ini digunakan untuk mengaliran zat cair dengan
temperatur tinggi maka sebelum dioperasikan terlebih dahulu
dilakukan pemanasan sebelum pompa di jalankan.
2. Fuel Oil Heater
Berfungsi untuk memanaskan bahan bakar sebelum masuk ke engine
sesuai dengan temperatur yang direkomendasikan. Type heater yang
dipakai adalah tube type atau plate heat exchanger type. Heater harus
dapat bekerja pada :
- Recommended viscosity meter setting………….10-15 cSt
- Fuel oil viscocsty, specified up to ………………700 cSt at 500C
- Fuel oil flow……………………………………..2m3/h
- Heat dissipation………………………………… kWh
- Pressure drop on oil side………………………...maximum 1 bar
- Working pressure…...…………………………....1500C
- Fuel oil inlet temperature………………………...approx. 1000C
- Fuel oil outlet temperature………………….........1500C
- Steam supply, saturated…………………………..7 bar abs
3. Fuel Flow Filter
Filter yang digunakan dapat berupa type duplex dengan pembersihan
manual atau automatic filter dengan pembersihan manual by-pass
filter. Spesifikasinya adalah sebagai berikut :
- Fuel oil filer harus berdasar HFO dengan : 130 cSt at 800C = 700
cSt at 500C = 7000 sec Red-wood l/100 0F.
- Working pressure……………………………..10 bar
- Absolute fineness……………………………..50μ m
- Working temperature………………………….maksimum 1500C
- Oil Viscosity at working temperature…………15 cSt
- Pressure drop at clean filter……………………maximum 0,3 bar
4. Fuel Oil Venting Box
Bertugas untuk membebaskan gas/udara yang ada dan akan
menampung cairan/liquid
- FO vapor: to service tank
- FO liquid: to suction of circulating pump
5. Auto de – aerating tank
Adalah peralatan yang digunakan untuk memisahkan sisa bahan bakar
dari keluaran main engine, bahan bakar cair masuk ke venting box
sedangkan bahan bakar berbentuk uap dialirkan ke service tank.
6. Pipe
- Q = f (BHP) referensi ke project guide + toleransi 0% -15% untuk
menutupi pembilasan balik dari filter
- Valiran = referensi ke project guide (umumnya: 0.6 m/s untuk HFO
and 1.0 m/s untuk MDO)
- Din pipe = f (Q,Vflow) untuk HFO membutuhkan insulasi
- Thickness : class N or M (tabel11.4. BKI)