ABSTRAK
2015 1
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN
2015 2
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
akan terjadi penurunan tekanan akibat adanya kerugian gesek yang terjadi
sepanjang tabung yang mengakibatkan bertambahnya biaya pemompaan fluida,
demikian juga aliran fluida dalam selongsong.
1.3. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Memahami fenomena fisik heat exchanger,
2) Mengetahui karakteristik sesungguhnya heat exchanger.
2015 3
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 4
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 5
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
BAB 2
DASAR TEORI
2015 6
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 7
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 8
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Tube bundle dapat langsung dikeluarkan dari shell dengan mudah yaitu
dengan melepas baut di channel dan menariknya keluar.
2015 9
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
25%) dari ukuran lingkaran penuh. Baffle ini banyak digunakan dan dianggap
sebagai baffle standar karena mempunyai efisiensi perpindahan panas yang
tinggi.
3) Disc-and-doughnut Baffle
Desain dari bentuk ini terdiri atas baffle berbentuk disc dan doughnut.
Diameter bentuk disc lebih besar dari diameter lubang doughnut, pada baffle
jenis ini dipakai tie rod untuk menyangga baffle. Tie rod ini sebagian terletak
pada susunan tabung sehingga mempengaruhi jumlah efektif tabung dalam
berkas/susunan tabung.
2015 10
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
4) Orrifice Baffle
Baffle jenis ini terdiri dari disc dengan lubang-lubang yang mempunyai
ukuran lebih besar dari diameter tabung. Aliran fluida mengalir melalui annular
orifice dan menimbulkan pengaruh olakan pada fluida. Desain dari baffle ini
jarang dipakai karena efisiensi yang rendah.
5) Rod Baffle
Baffle jenis ini lebih berfungsi sebagai sirip daripada pengarah aliran.
Rod baffle heat exchanger dikembangkan oleh Philip. Heat Exchanger ini
getarannya lebih kecil.
2015 11
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Gambar 2.11. Rod baffle heat exchanger and support: (a) Schematic, (b) Details,
(c) Cage Assembly, and (d) Tube and Support Rod Layout.
dimana:
q = heat transfer (W)
U = overall heat transfer coeficient (kJ/s∙m2∙K)
A = luas bidang perpindahan panas (m2)
2015 12
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 13
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 14
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Selanjutnya, harga NTU dari berbagai jenis heat exchanger dapat dicari
dari grafik/persamaan-persamaan yang tersedia dalam text books.
b. Sisi Selongsong/Shell
Akibat gesekan yang terjadi dalam selongsong akan menimbulkan
kerugian tekanan sepanjang aliran, besarnya kerugian tekanan pada aliran
fluida turbulen adalah:
∆P L e
2 = φ (Re, , )
ρV D D
Sedangkan besarnya major losses yang terjadi didalam selongsong pada aliran
turbulen adalah:
LV2
hl = f
2D
dimana:
f = koefisien gesek yang didapatkan dari diagram Moody
D = diameter efektif selongsong
V = kecepatan fluida dalam selongsong
2015 15
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 16
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
2015 17
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
2015 18
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Start
q = 400L/h, T = 60°C
K1, K2, K3, K4, K5, K6
Parallel flow
2015 19
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
qcold = 300L/h
no
Q≥750L/h
yes
no
Counter
Flow
yes
qcold, qhot, Pcold in, Phot in, Pcold out, Phot out,
Tcold in, Tcold out, Thot out
End
2015 20
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Start
Tcold out, Thot in, Thot out, Dtube out, Dshell in, Lshell,
Qcold, Qhot, Pcold in, Pcold out, Phot in, Phot out,
Tcold in
Tcoldin +Tcoldout
Tavgcold =
2
∆Tcold = Tcold in – Tcold out
∆Thot = Thot in – Thot out
Properties:
Tabel A-6(fluida dingin), dicari nilai cp, ρ, µo, k, Pr
Tabel A-5(fluida panas), dicari nilaicp, ρ, µo, k, Pr
Tube:tabel A-1, copper pure, dicari nilai k
2015 21
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
ṁ = Q∙ρ ṁ = Q∙ρ
ṁ 4ṁ
Rehot = Recold =
3πDµ πDh µcold
Nu = 4.36 Nu = 4.36
Re > Re >
(laminar) (laminar)
2300 2300
2015 22
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Cc> Cmin = Cc
Ch
Cmin = Ch
∆ ph = ph,in – ph,out
∆ pc = pc,in – pc,out
Cmin
Cr =
Cmaks
qactual
Ɛ=
qmaks
Dout
1 ln( Din ) 1
UA= + +
hout ∙π∙Dtube in ∙L 2πktube L hcold ∙π∙Dtube out ∙L
C
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
2015 23
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
UA
NTU =
Cmin
Plot grafik:
qactual = f(Recold)
h = f(Recold)
ε = f(NTU, Cr)
∆ pcold = f(Recold)
∆ phot = f(Rehot)
End
2015 24
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Diketahui:
Qcold =400L/h = 1.11x10-4 m3/s T hot in = 334,1 K
Qhot = 6,5 LPM = 1.08x10-4 m3/s T hot out = 320,3 K
P cold in = 80 kg/m2 D shell in = 0.1022 m
P cold out = 0 kg/m2 D shell out = 0.1143 m
P hot in = 6000 kg/m2 D tube in = 0.00942 m
P hot out = 2000 kg/m2 D tube out = 0.0127 m
T cold in = 301 K L = 0.3 m
T cold out = 301,5 K
2015 25
PraktikumPerpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Dimensi Pipa
𝜋
𝐴𝑐 = 2
(𝐷𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 2
𝑖𝑛 − 12𝐷𝑡𝑢𝑏𝑒 𝑜𝑢𝑡 )
4
𝜋
𝐴𝑐 = (0.1022 2 − (12 𝑥 (0.0127)2 ) = 0.00668 𝑚2
4
𝐴𝑐
𝐷ℎ = 4 𝑃
0.00668
=4 = 0.033422 𝑚
𝜋 (0.1022 + (12 𝑥 0.0127))
Mass Flow Rate
m = 𝜌 𝑥 𝑄𝑐 = 995,61 𝑥 0.000111 = 0.110623 𝑘𝑔/𝑠
m = 𝜌 𝑥 𝑄ℎ = 865,56 𝑥 0.000117 =0.10127 kg/s
Reynolds Number
4𝑚𝑐 4 𝑥 0.110623
𝑅𝑒𝑐 = = = 5606,575
𝜋𝐷ℎ𝜇𝑐 𝜋𝑥 0.033422 𝑥 0.000752
4𝑚ℎ 4 𝑥 0.10127
𝑅𝑒ℎ = = = 168.356
𝜋𝐷𝑡𝑢𝑏𝑒𝜇ℎ 𝜋 𝑥 0.00942 𝑥 0.081304
Nusselt Number
4⁄ 1⁄ 4⁄ 1
𝑁𝑢𝑐 = 0.023𝑅𝑒𝑐 5 𝑃𝑟 3 = 0.023 𝑥 5606,575 5 𝑥 5.0479 ⁄3 = 39.36
𝑁𝑢ℎ = 4.36
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
InstitutTeknologiSepuluhNopember Surabaya
2015 26
PraktikumPerpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Thermal Resistance
1 1
𝑅𝑐𝑜𝑛𝑣,𝑐𝑜𝑙𝑑 = 12𝜋ℎ = 12𝜋 𝑥 705.505 𝑥 0.0127𝑥 0.3 = 0.00987 𝐽/𝑊
𝑐𝑜𝑙𝑑 𝐷𝑡𝑢𝑏𝑒,𝑜𝑢𝑡 𝐿
1 1
𝑅𝑐𝑜𝑛𝑣,ℎ𝑜𝑡 = 12𝜋ℎ = 12𝜋 𝑥 18.383 𝑥 0.00942 = 0.51059 𝐽/𝑊
ℎ𝑜𝑡 𝐷𝑡𝑢𝑏𝑒,𝑖𝑛 𝐿 𝑥 0.3
1 1
= + = 2.548004
12 ℎ𝑐𝑜𝑙𝑑 𝜋.𝐷𝑡𝑢𝑏𝑒𝑜𝑢𝑡 𝐿 12 ℎℎ𝑜𝑡 𝜋 𝐷𝑡𝑢𝑏𝑒𝑖𝑛 𝐿
Heat Capacity
Cc = mc .Cpc =0.151632. 4.178 = 0.633391
Ch = mh . Cph = 0.011566. 2 = 0.234548
𝑞𝑚𝑎𝑥 = 𝐶𝑚𝑖𝑛 (𝑇ℎ 𝑖𝑛 − 𝑇𝑐 𝑖𝑛 ) = 5.957528 𝑊
𝑞𝑎𝑐𝑡 = 𝐶𝑚𝑖𝑛 (𝑇ℎ 𝑖𝑛 − 𝑇ℎ 𝑜𝑢𝑡 ) = 5.76989
Effectiveness
𝑞𝑎𝑐𝑡
𝜀= = 0.968504
𝑞𝑚𝑎𝑥
Pressure Drop
∆𝑃𝑐 = 𝑃 𝑐𝑜𝑙𝑑 𝑖𝑛 − 𝑃 𝑐𝑜𝑙𝑑 𝑜𝑢𝑡 = 0.1 − 0.02 = 0.08 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑘𝑔
∆𝑃ℎ = 𝑃 ℎ𝑜𝑡 𝑖𝑛 − 𝑃 ℎ𝑜𝑡 𝑜𝑢𝑡 = 1 − 0.2 = 0.8𝑥10−4 𝑚2
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
InstitutTeknologiSepuluhNopember Surabaya
2015 27
PraktikumPerpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
JurusanTeknikMesin
FakultasTeknologiIndustri
InstitutTeknologiSepuluhNopember Surabaya
2015 28
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Temperatur rata-rata
Thi + Tho 327.6 + 309.2
Tmh = = = 318.4 K
2 2
Tci + Tco 308.1 + 308.8
Tmc = = =308.45 K
2 2
Tmh + Tmh 318. 4 + 308.45
Tmf = = =313.425 K
2 2
Panjang Karakteristik
π
Lc = (D2shell in –12D2tube out )
4
π
= (0.1022 2 –120.01272 )=0.00668 m2
4
Diameter Hidrolis
Ac
Dh =4
P
0.00668
=4 × =0.033422 m
π (0.1022+12 0.0127)
Nuh = 4.36
2015 29
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Thermal Resistance
1
Rconv,cold = = 1.275 ×10-5 J/W
12πhcold Dtube,out L
1
Rconv,hot = = 5.05 ×10-5 J/W
12πhhot Dtube,in L
Rtotal = Rconv,cold + Rconv,hot = 6.325 ×10-5 J/W
Effectiveness (𝜀)
q
ε= act =0.94359
qmax
2015 30
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Pressure Drop
∆pc = pcold, in – pcold, out = 0.12 – 0.02 = 0.1 kg/cm2 = 1000 kg/m2
∆ph = phot, in – phot, out = 1.15 – 0.2 = 0.95 kg/cm2 = 9500 kg/m2
7000
6000
5000 PARALEL
4000
Linear (PARALEL)
3000
2000
1000
4000 6000 8000 10000 12000
Re
Dari grafik qact = f (Recold) di atas, terlihat bahwa nilai qact maksimum
sebesar 9801,676 W diperoleh ketika Recold mencapai 10643,5, sedangkan nilai
qact minimum sebesar 5255,478 W diperoleh ketika Recold mencapai 5783,691
pada data ke 2. Secara umum, trendline grafik naik hingga data ke 6. Kemudian
trendline menurun pada data ke 7 dan kembali naik hingga nilai maksimum. Hal
ini menunjukkan bahwa nilai qact naik seiring dengan peningkatan nilai Recold.
Bila ditinjau secara analitis, nilai Recold dapat dihitung dengan rumus Nu
= 4.36 Re4/5 × Pr1/3 dan Nu = h × D/k. Dari kedua rumus tersebut, nilai Re dan h
2015 31
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
berbanding lurus dengan nilai Nu sehingga semakin besar Re, semakin besar h.
Kemudian, apabila nilai h digunakan dalam perumusan q = h × A × ∆T, nilai h
juga berbanding lurus dengan q sehingga dapat disimpulkan bahwa Re berbanding
lurus dengan q.
Pada hasil percobaan menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan
nilai Recold, nilai qact juga semakin meningkat. Sehingga hasil percobaan
menunjukkan bahwa data yang diperoleh telah sesuai dengan teori yang ada.
1050
950 PARALEL FLOW
850
Linear (PARALEL
750
FLOW)
650
5000 7000 9000 11000
Re
Dari grafik qact = f (Recold) di atas, terlihat bahwa nilai hcold maksimum
sebesar 1350,036 W/m2K diperoleh ketika Recold mencapai 10643,5, sedangkan
nilai hcold minimum sebesar 766,5701 W/m2K diperoleh ketika Recold mencapai
5089,87. Secara umum, trendline grafik yang naik menunjukkan bahwa nilai hcold
naik seiring dengan peningkatan nilai Recold.
Bila ditinjau secara analitis, nilai Recold dapat dihitung dengan rumus Nu
= 4.36 Re4/5 × Pr1/3. Nilai Re berbanding lurus dengan nilai Nu sehingga semakin
Jurusan Teknik Mesin
2015 32
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
besar nilai Re, semakin besar pula nilai Nu. Sementara itu, koefisien konveksi h
dapat dihitung menggunakan rumus h =Nu × k/D. Dari rumus diketahui bahwa
nilai Nu juga berbanding lurus dengan h sehingga dapat disimpulkan bahwa Re
berbanding lurus dengan h.
Hasil percobaan yang diperoleh sudah sesuai dengan teori, yaitu
peningkatan nilai hcold berbanding lurus dengan peningkatan nilai Recold.
0.55
∆P cold (kg/cm2)
0.5
0.45 PARALEL
FLOW
0.4
0.35
0.3
4000 6000 8000 10000 12000
Re cold
Dari grafik ∆pcold = f (Recold) di atas, terlihat bahwa nilai ∆pcold maksimum
sebesar 0,58 kg/cm2 diperoleh ketika Recold mencapai 5606,575, sedangkan nilai
∆pcold minimum sebesar 0,45 kg/cm2 diperoleh ketika Recold berada pada titik
7165,643. Secara umum, trendline grafik yang turun menunjukkan bahwa nilai
∆pcold turun seiring dengan peningkatan nilai Recold.
Bila ditinjau secara analitis, nilai ∆pcold dapat dihitung dengan rumus
32 LVμ
∆p= . Besarnya perubahan tekanan ∆p berbanding lurus dengan kecepatan V
D
2015 33
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
sehingga semakin besar nilai ∆p, maka semakin besar nilai V. Selanjutnya, nilai
ρVD
Re dapat dihitung dengan rumus Re= . Dari rumus diketahui bahwa nilai Re
μ
Effectiveness vs NTU
1.6
1.4 0
1.2 0,190755332
1 0,169870229
Eff
0.8 0,152890929
0.6 0,138905201
0.4 0,127502366
0.2 0,11779727
0 0,109277141
0 0.02 0.04 0.06 0.08
0,101957533
NTU
2015 34
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
(T - Tco )
persamaan tersebut menghasilkan rumus ε= C (Tci .
r hi - Tci )
2015 35
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
10000
8000
q act (W)
6000 COUNTE
R FLOW
4000
2000
0
5000 6000 7000 8000 9000
Re
Dari grafik qact = f (Recold) di atas, terlihat bahwa nilai qact maksimum
sebesar 11467,33 W diperoleh ketika Recold mencapai 8668,159, sedangkan nilai
qact minimum sebesar 6754,423 W diperoleh ketika Recold mencapai 4240,654
Secara umum, trendline grafik yang naik menunjukkan bahwa nilai qact naik
seiring dengan peningkatan nilai Recold.
Bila ditinjau secara analitis, nilai Recold dapat dihitung dengan rumus Nu
= 4.36 Re4/5 × Pr1/3 dan Nu = h × D/k. Dari kedua rumus tersebut, nilai Re dan h
berbanding lurus dengan nilai Nu sehingga semakin besar Re, semakin besar h.
Kemudian, apabila nilai h digunakan dalam perumusan q = h × A × ∆T, nilai h
juga berbanding lurus dengan q sehingga dapat disimpulkan bahwa Re berbanding
lurus dengan q.
Pada hasil percobaan menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan
nilai Recold, nilai qact juga semakin meningkat. Sehingga hasil percobaan
menunjukkan bahwa data yang diperoleh telah sesuai dengan teori yang ada.
2015 36
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
950
900 COUNTER FLOW
850
800
750 Linear (COUNTER
700 FLOW)
650
5000 7000 9000 11000
Re
2015 37
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
0.1
∆P cold (kg/cm2)
0.08
COUNTER FLOW
0.06
Linear (COUNTER
0.04 FLOW)
0.02
0
5000 7000 9000 11000 13000
Dari grafik ∆pcold = f (Recold) di atas, terlihat bahwa nilai ∆pcold maksimum
sebesar 0,11 kg/cm2 diperoleh ketika Recold mencapai 11587,38, sedangkan nilai
∆pcold minimum sebesar 0.03 kg/cm2 diperoleh ketika Recold mencapai 6675,584
dan 9820,384. Secara umum, trendline grafik yang naik menunjukkan bahwa nilai
∆pcold naik seiring dengan peningkatan nilai Recold.
Bila ditinjau secara analitis, nilai ∆pcold dapat dihitung dengan rumus
32 LVμ
∆p= . Besarnya perubahan tekanan ∆p berbanding lurus dengan kecepatan V
D
sehingga semakin besar nilai ∆p, maka semakin besar nilai V. Selanjutnya, nilai
ρVD
Re dapat dihitung dengan rumus Re= . Dari rumus diketahui bahwa nilai Re
μ
2015 38
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
Grafik E=f(NTU,Cr)
1.4
0,192824803
1.2
0,17134793
1
0,154157912
0.8
0,140320218
E
0.6
0,128433103
0.4
0,118492797
0.2
0,110044697
0
0,10290847
0 0.02 0.04 0.06 0.08
NTU
(Tci- Tco )
persamaan tersebut menghasilkan rumus ε= .
Cr (Thi - Tci )
2015 39
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
4.4.3. Analisa Grafik Gabungan qact vs f(Recold) pada Counter dan Parallel Flow
3000
q-act Paralel
qact (W)
2000
q-act Counter
1000 Linear (q-act Paralel)
Gambar 4.8. Grafik Gabungan qact vs f (Recold) pada Counter dan Parallel Flow.
Dari grafik di atas, terlihat bahwa grafik qact memiliki trendline yang
cenderung naik terhadap kenaikan nilai Recold pada masing-masing percobaan
terhadap aliran paralel dan aliran counter. Trendline grafik qact counter memiliki
gradien yang lebih kecil dibandingkan trendline grafik qact paralel dengan
trendline yang lebih curam dan data yang cenderung lebih fluktuatif.
Bila ditinjau secara analitis, nilai Recold dapat dihitung dengan rumus Nu
= 4.36 Re4/5 × Pr1/3 dan Nu = h × D/k. Dari kedua rumus tersebut, nilai Re dan h
berbanding lurus dengan nilai Nu sehingga semakin besar Re, semakin besar h.
Kemudian, apabila nilai h digunakan dalam perumusan q = h × A × ∆T, nilai h
juga berbanding lurus dengan q sehingga dapat disimpulkan bahwa Re berbanding
lurus dengan q. Karena itu, hasil percobaan menunjukkan bahwa seiring dengan
peningkatan nilai Recold, nilai qact juga semakin meningkat.
2015 40
Praktikum Perpindahan Panas Semester Gasal 2015-2016
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum ini didapat beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Semakin besar nilai Re, maka semakin besar nilai koefisien konveksi (h)
sehingga semakin besar pula actual heat loss (qact) yang terjadi.
2. Semakin besar nilai Re, maka semakin besar perubahan tekanan
(pressure drop, ∆p).
3. Semakin besar nilai perbandingan antara Cmin dan Cmax(Cr), maka
semakin kecilefektivitas heat exchanger (ε). Karena ε merupakan fungsi
NTU, maka nilai NTU jugasemakin kecil.
4. Nilai qact pada aliran paralel lebih besar daripada qactpada aliran counter.
5.2. Saran
Saran kami untuk praktikum selajutnya adalah:
1. Sebaiknya asisten jaga memperhatikan praktikan saat pelaksaaan
praktikum agar tidak terjadi kesalahan pada metode pengujian.
2. Sebaiknya alat praktikum yang sudah tua diperbarui agar mendapat hasil
yang maksimal.
2015 41