Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu alat transportasi yang sangat dibutuhkan dalam era

globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas saat ini yaitu kapal.

Peranannya sangat dibutuhkan dalam dunia ekspor impor. Selain

digunakan untuk ekspor impor dari suatu negara ke negara lain, juga

digunakan sebagai mobilitas penduduk antar pulau. Dalam menunjang

kegiatan operasional maka kapal tidak lepas hubungannya, dengan

keberadaan motor diesel yang digunakan untuk berbagai kegiatan yang

sifatnya menunjang kelancaran operasional pelayaran

Keberadaan motor diesel di atas kapal amat penting di mana

motor diesel dalam operasinya ditujukan untuk kelancaran operasional

pelayaran. Oleh karenanya perlu adanya perawatan secara berkala dan

terencana untuk menjaga kesetabilan operasional. Operasional dari

sebuah motor diesel dikatakan stabil bila mana daya yang dihasilkan

untuk tiap langkah mencapai nilai rata-rata yang telah distandarkan, daya

yang diberikan pada motor diesel bergantung pada sistem pembakaran

motor diesel tersebut. Bila mana pembakaran bagus maka akan

menghasilkan daya yang besar pula begitu juga sebaliknya.

Pembakaran pada sebuah motor diesel adalah suatu hal yang

sangat penting. Pembakaran merupakan jantung atau titik yang kritis dari

1
operasi sebuah motor diesel, dimana hasil dari sebuah pembakaran

dikomversi menjadi daya pada mesin untuk melakukan operasional

pembakaran merupakan tempat diprosesnya suatu gerakan menjadi

gerakan yang lain. Dalam proses pembakaran ini gerak yang dirubah

adalah gerak lurus vertikal menjadi gerak putar yang nantinya diteruskan

pada poros memutar baling-baling. Putaran dari baling-baling inilah yang

menggerakkan kapal dalam segala posisi , baik itu maju ataupun

mundur. Bilamana semua itu dalam kondisi yang stabil, maka operasi

pelayaran pun akan lancar.

Salah satu komponen yang terdapat pada motor diesel yang

mempengaruhi sistem pengoperasian motor diesel yaitu Bosch Pump

(fuel injection pump) dan injektor, Bosch Pump ini berfungsi untuk

memompa bahan bakar masuk keinjektor, sedangkan injektor berfungsi

untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar kedalam ruang

silinder atau ruangbakar. Jadi bahan bakar yang dimasukkan kedalam

silinder sangat berpengaruh terhadap sistem pembakaran pada Auxiliary

Engine. Di mana kita ketahui bahwa bahan bakar adalah salah satu sisi

dari segi tiga api. Di mana proses pembakaran itu terjadi dalam ruang

bakar motor diesel. Sedangkan sesuai tidaknya bahan bakar yang

masuk ke dalam silinder ditentukan oleh kinerja dari sebuah Bosch Pump

dan injektor. Jadi bila Bosch Pump memompa bahan bakar ke injektor

dan injektor menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut jelas akan

mempermudah proses pembakaran dalam ruang bakar sebagaimana

2
yang kita harapkan mengingat fungsi dari sebuah Bosch Pump dan

injektor yang memiliki peranan begitu penting dalam sistem pembakaran,

maka perlu dijaga fungsinya agar tetap stabil. Untuk itu perlu adanya

perawatan terhadap Bosch Pump dan injektor beserta seluruh

komponen-komponennya agar tetap berfungsi sebagai mana mestinya,

demi optimalnya proses pembakaran dalam ruang bakar motor diesel.

Hal hal itu dimaksudkan untuk memberikan daya yang optimal terhadap

kinerja motor diesel.jelaslah bahwa peranan Bosch Pump dan injektor

dalam sistem pembakaran sangat penting.

Berkaitan dengan hal di atas penulis mengangkat suatu bahan

dalam judul karya tulis ilmiah yang hendak dipaparkan sebagai

persyaratan dalam menyelesaikan program study semester akhir yang di

susun dengan judul “PERANAN BOSCH PUMP DALAM

PENYUPLAIAN BAHAN BAKAR KE AUXILIARY ENGINE DI KM.

GLORY”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang telah di uraikan di atas

yang menjadi masalah pokok sebagai berikut :

1. Faktor apa saja yang menghambat penyuplaian bahan bakar oleh

Bosch Pump ke Auxiliary Engine di KM. GLORY?

2. Bagaimana tindakan perawatan rutin terhadap Bosch Pump Auxiliary

Engine di KM. GLORY?

3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui faktor yang menghambat penyuplaian bahan

bakar oleh Bosch Pump ke Auxiliary Engine

b. Untuk mengetahui tindakan perawatan rutin terhadap Bosch

Pump Auxiliary Engine di KM. GLORY?

2. Kegunaan penelitian ini adalah :

a. sebagai bahan penambah pengetahuan cara penanggulangan

masalah pada bosch pump.

b. Untuk menambah wawasan akan perawatan rutin Bosch Pump

Auxiliary Engine

D. Metode Penelitian

Data dan informasi yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini

dikumpulkan melalui :

1. Metode Penelitian Lapangan

Penelitian yang dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada

objek yang diteliti dan data informasi ini dikumpulkan melalui :

a. Observasi

Pengamatan secara langsung di lapangan penelitian.

4
b. Wawancara

Suatu cara untuk mendapatkan data melalui temu wicara dan

wawancara secara langsung dengan pihak-pihak terkait di atas

kapal.

2. Metode Penelitian Pustaka

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara

mempelajari literatur, buku dan tulisan-tulisan yang berhubungan

dengan masalah yang dibahas.

Untuk menunjang kelengkapan pembahasan penulisan ini, adapun

sumber data yang penulis gunakan terdiri dari :

a. Data Primer.

Merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung.

Data penelitian ini diperoleh dengan cara metode Survei yaitu:

Dengan mengamati, mengukur dan mencatat secara langsung di

lokasi penelitian.

b. Data Sekunder.

Merupakan data pelengkap dari data primer yang didapat dari

sumber kepustakaan dan perusahaan serta hal-hal lain yang

berhubungan dengan penelitian.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Peranan

Peranan menurut Komaruddin (1994:768) yaitu merupakan suatu

aspek dinamis dari kedudukan dan fungsi yang begitu penting dalam

pengoperasian suatu pekerjaan dan tidak bisa digantikan dengan bentuk

selain dari sejenisnya.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2002:243), Peranan

adalah aspek dinamis kedudukan atau status, apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu

peranan. Dalam hal ini Bosch Pump memiliki peranan yang sangat

penting sesuai dengan fungsinya dalam menyuplai bahan bakar keruang

bakar.

B. Pengertian Bosch Pump

Bosch Pump / Bosch Pump menurut Robert Bosch (1972:46)

adalah suatu alat kelengkapan pada mesin diesel yang tugasnya

menekan bahan bakar solar dari tangki ke nozzle untuk dikabutkan di

ruang bakar.

Menurut E. Karyanto, (1986:102) pompa penekan bakan bakar

adalah suatu kelengkapan mesin yang mempunyai tugas untuk menekan

bahan bakar menuju nozzel pengabut serta membagi bahan bakar

6
tersebut ke tiap selinder atau ruang bakar motor sesuai dengan ukuran

penyemprotan dari mesing yang bersangkutan pada waktu dan jumlah

yang tepat.

Bosch Pump berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke ruang

bakar melalui nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2). Bahan

bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi tersebut akan membentuk

kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus sehingga

mudah bercampur dengan udara.

C. Struktur dan Cara Kerja Bosch Pump

1. Lokasi Pompa injeksi bahan bakar

Pompa injeksi bahan bakar (Fuel injection pump) pada diesel engine

dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri

7
atau kanan dari engine. Sedangkan pada V- engine biasanya

diletakkan di tengah. Ada juga V- engine yang menggunakan dua

buah pompa injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan

dan kiri engine.

2. Klasifikasi fuel injection pump

Pompa bahan bakar yang umum digunakan pada diesel engine

putaran tinggi untuk automobile dan mesin-mesin konstruksi adalah

tipe jerk pump system. Jerk berarti bergerak ke atas. Hal ini

dikarenakan pompa ini menggunakan plunger yang bergerak ke atas

pada saat memompa bahan bakar ke ruang bakar engine.

Pompa injeksi bahan bakar tipe central diklasifikasikan ke dalam

empat tipe, yaitu: tipe in-line, distributor, V, dan parallel. Tipe in-line

digunakan pada diesel engine kelas menegah dan besar, dimana

plunger-nya disusun segaris dengan jumlah sesuai dengan

banyaknya silinder. Tipe ditributor kadang digunakan pada diesel

engine ukuran kecil, dimana pada tipe ini, bahan bakar disuplai oleh

satu buah plunger yang melayani semua silinder. Pada tipe V,

plunger-nya disusun dengan bentuk V. Pada tipe parallel, dua buah

in-line pump disusun secara parallel.

8
Pompa injeksi bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam

dua tipe, yaitu: tipe single dan tipe unit injector. Pada tipe single,

camshaft-nya digunakan untuk memompa bahan bakar. Sedangkan

pada tipe unit injector, antara injection pump dan injection nozzle-nya

dijadikan satu.

In-line injection pump merupakan salah satu tipe pompa injeksi

bahan bakar yang paling luas digunakan pada diesel engine putaran

tinggi. Sebagian besar model-model pompa injeksi bahan bakar

9
dibuat di Jepang, dimana rancangan dasarnya berasal dari Robert

Bosch Co. (Jerman). Pompa bahan bakar tersebut dibuat oleh

ZEXEL dan Nippondenso Co. Di samping ditunjukkan gambar

potongan sebuah pompa injeksi bahan bakar. Cara kerja dari pompa

injeksi bahan bakar dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.

Bahan bakar yang telah dikirim oleh feed pump diinjeksikan ke dalam

ruang bakar oleh pompa injeksi dan nozzle dengan cara ditekan oleh

plunger yang bergerak ke atas. Pergerakan naik turunnya plunger

tersebut diatur oleh camshaft (cam FIP). Camshaft yang terdapat

pada pompa injeksi bahan bakar dihubungkan ke timing gear,

sehingga penyemprotan bahan bakarnya dapat diatur waktunya.

Control rack yang dihubungkan dengan governor berfungsi untuk

memutar plunger guna mengatur jumlah bahan bakar yang

diinjeksikan.

3. Struktur dan cara kerja pompa injeksi tipe in-line

Semua model dari pompa injeksi bahan bakar pada dasarnya

memilki struktur dan cara kerja yang sama. Berikut ini akan

ditunjukkan beberapa contoh struktur dan cara kerja dari beberapa

model pompa injeksi bahan bakar model A, model B, dan model P).

10
4. Proses pengiriman bahan bakar

Rangkaian komponen yang terdiri atas plunger dan plunger barrel

dinamakan dengan elemen pompa (pump element). Di atas telah

ditunjukkan berbagai macam tipe pump element dari pompa injeksi

bahan bakar. Plunger akan bergerak naik dan turun untuk mensupali

bahan bakar. Plunger bergerak naik dan turun setiap satu kali

11
gerakan camshaft. Tingginya pergerakkan dari plunger selalu tetap

(berdasrkan camlift). Struktur plunger dan plunger barrel harus

sangat presisi, sehingga mampu mengirimkan bahan bakar ke

nozzle dengan tekanan yang cukup tinggi. Pergerakkan dari plunger

ditunjukkan pada gambar di atas, baik pada pump element model A

maupun model P memeilki prinsip kerja yang sama. Bahan bakar

masuk dan keluar melalui lubang inlet/outlet port. Konstruksi plunger

barrel tetap (fix) ke rumah pompa injeksi (pump housing). Plunger

mengatur pengiriman jumlah bahan bakar (injection rate) dengan

berputar. Perputaran dari plunger diatur oleh control rack (model A

dan B) atau control rod (model P).

5. Pengaturan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Bagian atas plunger (lead) terdapat suatu alur yang dinamakan

dengan helical groove atau control groove yang berfungsi untuk

12
mengatur banyaknya jumlah bahan bakar yang akan disuplai ke

ruang bakar engine. Macam-macam dari bentuk alur yang terdapat

pada kepala plunger ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa masing-masing tipe plunger

memilki bentuk kepala plunger yang berbeda-beda. Kepala plunger

atau lead dibagi menjadi dua tipe, yaitu right lead plunger dan left

lead plunger. Pada right lead plunger, ketika plunger tersebut

digerakkan ke kanan (searah jarum jam) (jika dilihat dari bawah

plunger), jumlah bahan bakar yang disuplai akan meningkat. Pada

left lead plunger, ketika plunger tersebut digerakkan ke kiri

(berlawanan dengan arah jarum jam) jika dilihat dari bawah, maka

suplai bahan bakar akan meningkat. Huruf R (right lead) dan huruf L

(left lead) diukir pada bagian plunger sehingga kedua tipe plunger

tersebut dapat diidentifikasi. Kepala plunger pada model B yang

ditunjukkan pada gambar di atas mempunyai bentuk alur yang

13
dinamakan dengan spiral control groove. Sedangkan pada model A

dan P dinamakan straight groove.

Bahan bakar mulai diinjeksikan ketika plunger bergerak naik dan

menutup dengan sempurna lubang inlet port pada plunger barrel

(lihat gambar pada poin c). penginjeksian bahan bakar berakhir

ketika kepala plunger berhubungan dengan lubang outlet port (lihat

gambar pada poin d). Pada pompa injeksi model A hanya memilki

satu buah lubang saja yang digunakan sebagai tempat keluar dan

masuknya bahan bakar (inlet port dan outlet port). Jarak pergerakan

plunger selama melakukan proses pengiriman bahan bakar ini

disebut sebagai langkah efektif (efective stroke). Jumlah bahan

bakar yang diinjeksikan (setiap pergerakan plunger) akan meningkat

atau menurun jika terjadi perubahan pada besarnya langkah efektif

plunger tersebut. Langkah efektif ditentukan oleh posisi relativ antara

14
plunger dan barrel, dimana plunger barrel akan dalam posisi tetap

sementara plunger akan bergerak naik-turun dan berputar

6. Fungsi dan cara kerja delivery valve

Fungsi utama dari delivery valve adalah untuk mencegah aliran balik

dan mengatur tekanan sisa bahan bakar. Ketika plunger pada pompa

injeksi telah mencapai posisi titik mati atas, maka proses

penginjeksian bahan bakar telah berakhir. Jika plunger dan pipa

nozzle (pipa dengan tekanan tinggi) dihubungkan secara langsung,

maka bahan bakar yang terdapat di dalam pipa nozzle akan terhisap

ke arah pompa injeksi pada saat plunger bergerak turun. Jika hal ini

terjadi maka akan berakibat terjadinya keterlambatan penginjeksian

bahan bakar (akan terdapat jeda waktu yang cukup lama antara saat

dimulainya pengiriman bahan bakar oleh plunger dengan saat

dimulainya penginjeksian bahan bakar oleh nozzle) pada saat siklus

berikutnya. Untuk mencegah hal ini, maka dipasanglang delivary

valve diantara plunger dengan pipa nozzle. Delivery valve akan

memutuskan hubungan antara plunger dengan pipa nozzle pada

saat proses penginjeksian bahan bakar berakhir, untuk

menghentikan seluruhnya aliran balik dari pipa. Delivery valve juga

berfungsi untuk mencegah adanya tekanan sisa pada pipa saat

penginjeksian berakhir. Tekanan sisa yang terdapat pada pipa

nozzle jika dibiarkan akan berakibat bahan bakar yang diijeksikan

oleh nozzle tidak akan berhenti dalam waktu yang tepat (terjadi

15
keterlambatan waktu berakhirnya penginjeksian oleh nozzle).

Kejadian ini akan menimbulkan tetesan (dribbling) bahan bakar dan

terjadinya penginjeksian kedua (secodary injection). Untuk

mencegah hal ini, delivery valve akan mengatur tekanan sisa pada

pipa nozzle pada level yang tepat dengan cara menarik/menghisap

bahan bakar tersebut. Proses penginjeksian bahan bakar akan

berakhir pada saat retraction piston menutup lubang pada valve seat.

Berakhirnya penginjeksian bahan bakar merupakan awal dari proses

penarikan bahan bakar (retraction). Pada proses retraction inilah

terjadinya penurunan tekanan pada pipa nozzle, sehingga proses

penetesan bahan bakar (dribling) dan penginjeksian kedua

(secondary injection) dapat dicegah. Proses bekerjanya delivery

valve dapat dilihat pada gambar berikut ini.

16
7. Fungsi dan cara kerja dumping valve

fungsi dumping valveKetika kecepatan pompa injeksi dalam

mensuplai bahan bakar meningkat, gaya inersia yang timbul pada

delivery valve akan menjadi besar. Hal ini menyebabkan terjadinya

gerakan yang tidak stabil dan getaran (gelombang) pada delivery

valve tersebut. getaran yang timbul pada delivery valve

menyebabkan delivery valve akan membuka cukup lama, sehingga

aliran balik bahan bakar akan semakin tinggi yang pada akhirnya

akan mengurangi suplai bahan bakar yang diijeksikan. Untuk

mencegah hal itu, sebuah valve stopper atau sebuah damping valve

dipasang atau spring dengan kekuatan yang cukup tinggi dipasang

pada pompa injeksi.

17
8. Camshaft pada pompa injeksi bahan bakar

Camshaft pada pompa injeksi bahan bakar digerakkan oleh roda gigi

penggerak pada engine. Pada diesel engine 4 langkah, besarnya

kecepatan putar camshaft pada pompa bahan bakar ½ putaran

crankshaft pada engine. Pada diesel engine 2 langkah, besarnya

kecepatan putar camsahft pada pompa bahan bakar sama dengan

putarn crankshaft pada engine. Sebuah camshaft memilki beberapa

cam sesuai dengan jumlah silinder pada engine. Sejumlah cam pada

camshaft disusun berdasarkan urutan pembakaran pada silinder.

Plunger pada pompa injeksi bahan bakar akan bergerak naik-turun

oleh adanya perputarn dari camshaft ini.

Berikut ini ditunjukkan berbagai macam bentuk cam yang digunakan

pada sebuah camshaft. Penggunaan bentuk cam disesuaikan

dengan spesifikasi sebuah engine.

(Bosch Pump / Bosch Pump, http://abadidiesel.com/bosch-pump-


Bosch Pump/ , diakses pada tanggal 6 September 2018)

18
BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat KM. GLORY

KM. GLORY merupakan kapal Cargo Passenger yang

dioperasikan oleh PT. PELAYARAN RATU KIDUL NUSANTARA, kapal

ini beroperasi di perairan Indonesia, kapal ini dibangun pada tahun 1988

di Korea oleh Dae Sun Ship Building, dan sampai hari ini masih

beroperasi di perairan Indonesia.

B. Ship Particular KM. GLORY

Ship Particular KM. GLORY

Ship Name : KM. GLORY

Nationaly : Indonesia

Port Of Registry : Jakarta

Call Sign : PMWF

IMO Number : 8717881

GRT : 2354 T

DWT : 3409 T

LOA : 91 M

Breadth : 13.6 M

Depth : 6.80 M

Draft : 5753 M

19
Light Draft : 1913 M

Tanda Selar : GT.2543 No. 3391/Hha

Capacity and Hatch size


No. 1 =18.76M x 10.00M (Grain)/1812(Bale)
No. 2 =24.70M x 10.00M (Grain)/2533(Bale)

Container Capacity
No. 1 =In Hold = 20 TEU On Deck = 15 TEU
No. 2 =In Hold = 32 TEU On Deck = 20 TEU

Engine Power : 2400HP (1790 KW)

Service Speed : 11.5 Knots

20
C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Crew KM. GLORY

Struktur Organisasi KM. GLORY

NAHKODA

MUALIM I KKM

MUALIM II MASINIS II

MUALIM III MASINIS III

BOSUN KOKI MANDOR MESIN

JURU MUDI I PELAYAN OILER I

JURU MUDI II OILER II

JURU MUDI II

CADET DECK CADET MESIN

21
Uraian tugas crew kapal KM. GLORY

1. Nakhoda / Master

Nakhoda adalah sebagai pimpinan kapal, pemegang kewibawaan,

jaksa atau pegawai kepolisisan, pegawai pencatatan sipil dan notaris

di atas kapal.

a) Nakhoda mempunyai kekuasaan mutlak di atas kapal laut dan di

pelabuhan, berdasarkan undang-undang terhadap semua orang

yang berada di atas kapal.

b) Nakhoda mempunyai tanggung jawab serta wewenang penuh

dalam penerapan pelaksanaan sistem manajemen keselamatan

kapal (ISM CODE)

c) Nakhoda bertanggung jawab penuh atas keselamatan kapal,

personel dikapal dan untuk pencegahan polusi menurut standard

yang diisyaratkan oleh perusahaan dan kode international

manajemen keselamatan untuk operasi kapal yang aman,

kelaikan lautan, efesiensi dan pengoperasian kapal secara

ekonomis dan melaksanakan kebijakan dalam bidang

keselamatan dan perlindungan lingkungan, memotivasi awak

kapal agar selalu memperhatikan dan mematuhi ketentuan

manajemen keselamatan sesuai prosedur secara jelas dan

mudah dipahami.

22
2. Kepala kamar mesin (KKM)

KKM mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh atas semua

pemesinan dan peralatan yang ada dikamar mesin, serta

bertanggung jawab atas pengoperasian kapal.

3. Masinis II

Masinis II mempunyai tugas sebagai asisten dari KKM, dan

bertanggung jawab penuh terhadap pengoperasian mesin induk,

dan juga bertugas sebagai kapal kerja atas perintah dari kepala

kamar mesin.

4. Masinis III

Masinis II bertanggung jawab atas pengoperasian generator diatas

kapal, dan juga mesin kemudi, serta menjalankan pekerjaan sesuai

perintah dari kepala kamar mesin.

5. Mandor Mesin

Mandor mesin ini bertugas sebagai pengawas kerja harian juru

mesin dan mengatur serta membuat jadwal tugas jaga juru mesin,

menggantikan tugas juru mesin bila berhalangan, membantu

pelaksanaan kerja dan melaksanakan perintah dari Masinis II dan

mengevaluasi hasil kerja mekanik bengkel dan juru mesin serta

mencatat dan melaporkan semua pelaksanaan kerjanya kepada

Masinis.

6. Oiler

Adapun tugas dan tanggung jawab oiler ialah :

23
a. Menguasai, mengatasi dan mencatat semua alat-alat indicator

pesawat yang sedang berjalan dan memeriksa minyak

pelumas.

b. Melaporkan kepada Masinis jaga bila ada kelainan pada kapal

yang sedang beroperasi

c. Melaksanakan pekerjaan harian dikamar mesin, membantu

setiap ada tugas yang diperlukan pada waktu olah gerak dan

harus berada dikamar mesin.

d. Membantu pencegahan pencemaran laut dan keselamtan kerja

e. Melaksanakan kebersihan pesawat-pesawat, peraltan kerja

serta kamar mesin

f. Melaksanakan tugas lainnya seperti yang diperintahkan oleh

Masinis I atau Masinis jaga.

7. Kadet Mesin

a. Melakukan tugas harian berturut-turut selama tiga bulan pada

saat awal melaksanakan praktek laut.

b. Melakukan tugas jaga pada bulan berikutnya selama enam

bulan berturut-turut sesuai dengan urutan devisi jaga.

c. Melakukan olah gerak mesin kapal pada bulan berikutnya

hiingga selesai melaksanakan praktek laut.

24
Bagian Permakanan
1. Juru masak/ cook bertanggung jawab langsung kepada nakhoda

atas segala makanan, baik itu memasak, pengaturan menu

makanan, dan persediaan makanan.

2. Mess boy/pelayan bertugas membantu Juru masak

D. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sistem bahan bakar diesel, dibagi menjadi dua kategori, yaitu tipe

konvensional dan common rail. Sistem bahan bakar diesel konvensional

bekerja dengan memanfaatkan kekuatan Bosch Pump agar solar bisa

mengabut pada ujung injektor. Bosch Pump sendiri, secara umum ada

dua macam yaitu tipe inline dan tipe rotary. Bosch Pump yang digunakan

pada Auxiliary Engine WEICHAI WD615 di KM. NEW GLORY adalah

type inline, yang bekerja dengan menggunakan plunger segaris.

Gambar : Bosch Pump di KM. NEW GLORY

25
Adapun kerusakan Bosch Pump yang terjadi di KM. NEW GLORY

tempat melaksanakan Praktek Laut, yaitu Bosch Pump mengalami macet

atau tidak dapat memompa bahan bakar solar ke nozel, hal ini

diakibatkan terbawanya kotoran yang terdapat ditangki bahan bakar oleh

solar dan lecetnya Plunger Bosch Pump yang dikarenakan faktor umur

Bosch Pump yang sudah lama. Kerusakan ini dapat dideteksi dengan

melihat suhu pembakaran pada cylinder yang mengalami penurunan.

26
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Faktor Yang Menghambat Penyuplaian Bahan Bakar Oleh Bosch

Pump Ke Auxiliary Engine di KM. GLORY

Sistem injeksi bahan bakar Auxiliary Engine mencakup rangkaian

komponen-komponen yang berhubungan dengan bahan bakar yang

berfungsi mengisap bahan bakar dari tangki bahan bakar, memompakan

bahan bakar, sampai bahan bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang

bakar silinder mesin dalam rangka memperoleh tenaga.

Fungsi dari bosch pump yaitu:

1. Memompa bahan bakar kedalam ruang bakar cylinder.

2. Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.

3. Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui

pengaturan penyaluran.

4. Mengembalikan kelebihan bahan bakar kedalam tangki

pengembalian bahan bakar.

Pada Auxiliary Engine berbahan bakar solar, Bosch Pump

merupakan komponen yang sangat penting dan menjadi salah satu

komponen yang mempengaruhi kinerja Auxiliary Engine yang paling

penting. karena fungsinya yang sangat penting maka alat pada Auxiliary

Engine yang satu ini harus selalu terjaga performanya dan harus

27
senantiasa di cek untuk perawatan secara berkala agar tidak terjadi

kerusakan yang secara mendadak yang akan mengakibatkan

terganggunya aktifitas pekerjaan kita.

Sering dan banyak kasus bila Auxiliary Engine Bosch Pumpnya

mengalami macet sehingga solar tidak bisa di salurkan ke nozle

tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan Bosch

Pump pada Auxiliary Engine mengalami macet atau tidak bisa memompa

solar ke nozle, masalah Bosch Pump macet bukan hanya di alami oleh

mesin yang lama sudah di pakai namun hal ini juga sering menimpa

pada mesin yang baru.

Penyebab Bosch Pump pada Auxiliary Engine macet diantaranya

ialah :

1. Pada saat penyimpanan Auxiliary Engine bagian Bosch Pump telah

teraliri bahan bakar sehingga ketika mesin lama tidak di pakai maka

sisa bahan bakar tersebut membeku menjadi cristal-cristal yang

mengakibatkan plunger Bosch Pump terhalang kotoran.

2. Tangki bahan bakar terdapat kotoran yang akan terbawa oleh solar

dan mengakibatkan plunger Bosch Pump macet.

3. Plunger Bosch Pump aus atau lecet di karenakan faktor umur Bosch

Pump yang sudah lama.

4. Ring delivery yang tersumbat oleh kotoran.

28
5. Rumah Bosch Pump yang sudah aus atau posisinya sudah tidak

sinergi dan hal ini juga bisa mengakibatkan bahan bakar masuk

keruang mangkuk oli sehingga oli tercampur dengan solar.

6. Mesin di hidupkan dengan menggunakan Rpm yang tinggi setiap

saatnya

Apabila anda akan mencoba untuk memperbaiki Bosch Pump

Auxiliary Engine yang tidak mengeluarkan tekanan solar maka yang

harus di perhatikan ialah jangan sampai lupa ataupun ketukar untuk

masing-masing jenis komponennya, karena apabila nantinya pada saat

pemasangan kembali komponen yang ada pada Bosch Pump tersebut

ketukar ataupun terbalik maka jelas hal ini akan mengakibatkan mesin

tidak akan bisa di hidupkan, sehingga untuk proses pembongkaran

Bosch Pump tersebut harus penuh konsentrasi dan ketelitian yang tinggi.

Pada saat pemeriksaan fungsi injecti ataupun sistem mengalirnya

bahan bakar bukan hanya Bosch Pump yang perlu di cek namun alat

injecti yang tidak kalah penting yaitu nozle, sehingga apabila kita

melakukan perbaikan Bosch Pump tersebut maka lakukan juga

pemeriksaan pada nozzle.

29
B. Tindakan Perawatan Rutin Terhadap Bosch Pump Auxiliary Engine

di KM. GLORY

Pada Auxiliary Engine berbahan bakar solar, Bosch Pump

merupakan komponen yang sangat penting dan menjadi salah satu

komponen yang mempengaruhi kinerja Auxiliary Engine yang paling

penting. karena fungsinya yang sangat penting maka alat pada Auxiliary

Engine yang satu ini harus selalu terjaga performanya dan harus

senantiasa di cek untuk perawatan secara berkala agar tidak terjadi

kerusakan yang secara mendadak yang akan mengakibatkan

terganggunya aktifitas pekerjaan kita.

Adapun tindakan perawatan rutin Bosch Pump pada Auxiliary

Engine yaitu :

1. Cucilah semua bagian yang terpisah minyak pencuci dan semprot

dengan udara.

2. Periksalah plunyer, barrel,dan deflector terhadap karatan yang

disebabkan oleh peronggaan. Dalam hal ini untuk derajat karatan

tinggi, ganti bagian tersebut dengan yang baru. ganti plunyer

assembly, delivery valve assembly, dan spring/pegas setiap 16000

sampai 24000 jam 4-5 tahun dengan yang baru, walaupun tidak ada

kerusakan sama sekali.

30
3. Ukur diameter dalam dan luar dari tappet dan hitung ketebalan

tappet.

4. Tempatkan dial gauge berlawanan dengan permukaan tappet

roller,dan ukur ketebalannya dengan menggerakan roller keatas dan

kebawah.

Sedangkan metode perbaikan dan penggantian pada beberapa

komponen setelah mengalami kerusakan yaitu :

1. Keausan pada plunyer

Plunyer merupakan komponen penyusun dan bosch pump yang

mempunyai peran penting terhadap kerja sebuah pompa, plunyer

mempunyai fungsi untuk mengkompresikan bahan bakar didalam

silinder bosch pump sampai tekanan yang telah ditentukan dari 300

kg/cm2 maka akan menimbulkan masalah. Dalam hal ini masalah

yang ditimbulkan adalah delivery valve atau katup pengeluaran lebih

besar dari tekanan yang dihasilkan oleh bahan bakar yang

dikompresikan didalam silinder oleh plunyer tidak dapat masuk

kedalam injektor melalui pipa tekanan tinggi. Plunyer mempunyai

saluran miring atau alur untuk mengatur jumlah bahan bakar yang

akan dikompresikan pada saat nok menekan rol lalu menekan pasak

dan pada akhirnya menekan plunyer dapat diputar oleh control rod.

Karena control rod atau batang bergerigi mengatur hubungan

31
langsung dengan tabung pemutar plunyer sehingga plunyer berputar

sesuai waktu akhir (permulaan) pengkompresian.

Jika plunyer mengalami keausan akan menyebabkan adanya bahan

bakar yang lolos pada saat pengoperasian melalui bagian beralur

yang aus tersebut. Sehingga tekanan yang dihasilkan kurang dari

300 Kg/Cm2 dan tidak dapat membuka katup pengeluaran atau

delivery valve. Keausan pada bagian yang beralur pada plunyer ini

menyebabkan bosch pump tidak dapat menahan bahan bakar

sehingga tidak terjadi pembakaran didalam silinder menyebabkan

daya Auxiliary Engine menurun.

Keausan yang terjadi pada bagian beralur pada plunyer tidak dapat

diperbaiki secara intensif, atau dengan kata lain di atas kapal

memperbaiki keausan tersebut sampai plunyer tidak dapat

digunakan lagi. Baik itu dengan cara penggantian plunyer dengan

yang baru.

Mengatasi keausan pada plunyer adalah mengganti plunyer yang

aus tersebut dengan spare part atau cadangan yang ada digudang.

Adapun cara mengganti plunyer tersebut:

a. Mengeluarkan plunyer tersebut dari bosch pump dan

membersihkannya.

b. Menyiapkan plunyer pengganti yang sesuai ukurannya atau

besar dan kode produksinya.

32
c. Pasang plunyer yang baru tersebut pada bosch pump sesuai

cara pemasukan dan pemasangannya.

d. Coba pompa tersebut untuk mengetahui apakah plunyer bekerja

dengan baik.

Cara mengetes plunyer yang baru apakah dapat berfungsi dengan

baik yaitu dengan cara pengetesan timing (waktu) penyemprotan

dengan memutar roda gila atau fly wheel. Memutar fly wheel sesuai

urutan pembakaran (firing order) untuk silinder yaitu dengan

memutar roda gila sampai jarum penunjuk menunjukkan angka 15°

sebelum top. Jika dari 15° sebelum titik mati atas (TMA) diputar

sampai 10° sesudah TMA melewati top pada jarum penunjukan di

roda gila, plunyer bergerak mencapai garis batas kompresi pada

gelas duga dibody bosch pump, maka plunyer dapat digunakan

untuk mengganti plunyer yang aus. Karena plunyer yang aus saat

mengkompresikan bahan bakar di dalam bosch pump, pada akhir

langkah kompresi terlihat batas pada plunyer tidak mencapai atau

tidak segaris batas kompresi pada gelas duga dibody bosch pump.

Cara mencegah agar tidak terjadi keausan pada plunyer terutama

pada bagian yang beralur yaitu dengan melakukan pembersihan

dengan larutan kimia seperti brasso. Adapun cara pembersihan

dengan cara menggosokkan larutan brasso pada komponen -

komponen penyusun bosch pump termasuk plunyer yaitu :

33
a. Pertama - tama letakkan komponen - komponen tersebut pada

alas yang rata dan datar seperti kaca.

b. Teteskan larutan brasso di atas kaca dan gosok halus komponen

di atas kaca tersebut (pada plunyer atau komponen yang tidak

ada alasnya cukup dengan meneteskan langsung larutan brasso

pada komponen, kemudian digosokkan secara halus)

c. Jangan menggosok dengan menggunakan sarung tangan,

karena permukaan kasar dari sarung tangan dapat

menyebabkan permukaan komponen - komponen bosch pump

termasuk plunyer dapat tergores.

d. Setelah kira - kira cukup menggosok, maka cuci dengan solar

sampai bersih.

Untuk mengeluarkan komponen - komponen penyusun di dalam

bosch pump adalah yang pertama setelah bosch pump diletakkan

pada permukaan yang datar seperti meja, lalu membuka baut tap

pada bosch pump, kemudian lepaskan "O-Ring pengunci yang

terdapat pada saluran katup pengeluaran. Setelah itu angkat satu

per satu komponen bosch pump tersebut siapkan untuk

membersihkan dengan cara yang telah dijelaskandi atas. Setelah

dibersihkan masukkan kembali komponen -komponen tersebut

sesuai urutan pemasangannya.

34
Harap diperhatikan susunan dan tata cara pemasangan jangan

sampai ada yang keliru atau terbalik karena dapat berpengaruh pada

proses kerja plunyer tersebut.

Pada saat setelah pemasangan komponen - komponen bosch pump

perlu diperhatikan bahwa penyetelan regulator baut dan penyetelan

kelonggaran antara rol dan nok as tidak terialu kencang atau terialu

longgar.

Bila terialu kencang dapat menyebabkan patahnya pegas plunyer

dan bila terialu longgar mengakibatkan langkah plunyer atau langkah

kompresi plunyer tidak akan mencapai batas yang telah ditentukan

yaitu 30 mm (sesuai Intruction Manual Book). Adapun perawatan

yang tercantum pada Instruction Manual Book untuk bosch pump

adalah pembersihan komponen -komponen bosch pump setiap 1000

Jam kerja.

2. Keausan pada silinder barel

Silinder adalah tempat dimana bahan bakar di kompresikan atau

ditekan melewati delivery valve (katup pengeluaran) untuk

dikabutkan oleh injector melewati pipa tekanan tinggi oleh plunyer.

Keausan pada silinder terjadi dikarenakan pada saat plunyer

mengkompresikan bahan bakar, dalam silinder menimbulkan

gesekan - gesekan ini mengakibatkan keausan atau goresan -

goresan halus pada dinding silinder. Sehingga pada saat

mengkompresikan bahan bakar oleh plunyer ada bahan bakar yang

35
lolos sehingga tekanan bahan bakar kurang atau tidak mencapai 300

kg/cm2, akibatnya delivery valve tidak terbuka sehingga tidak ada

bahan bakar yang masuk kedalam injector untuk dikabutkan,

sehingga tidak terjadi pembakaran di dalam silinder, sehingga daya

Auxiliary Engine menurun.

Bilamana bosch pump mengalami keausan pada silinder ini, dapat

diketahui setelah pengetesan pompa dengan memutar fly wheel atau

roda gila. Memutar roda gila sesuai urutan pembakaran atau firing

order, yaitu memutar roda gila sampai jarum penunjuk menunjukan

15° sebelum top pada jarum penunjuk di roda gila, pompa tidak

menyemprotkan bahan bakar (dalam hal ini bosch pump ) diketahui

akhir langkah kompresi plunyer pada gelas duga di body bosch

pump, mencapai atau segaris dengan garis batas kompresi pada

gelas duga di body bosch pumptersebut maka jelaslah bahwa

permasalahan yang sebenarnya pada silinder bosch pump. Untuk

mengetahui lebih jelas tentang keausan itu terjadi pada silinder dari

bosch pump yaitu dengan membawa bosch pump itu kegalangan

kapal atau bengkel mesin yang khusus dapat menangani keausan

pada silinder bosch pump tersebut. Keausan pada silinder tidak

dapat diperbaiki di atas kapal karena memerlukan peralatan khusus,

untuk penanganan dan pengerjaannya. Maka yang dilakukan di atas

kapal hanya mengganti bosch pump yang silindernya aus tersebut

dengan bosch pump cadangan yang ada di gudang.

36
Dikarenakan karena keausan silinder bosch pump di atas kapal

tidak dapat diperbaiki, maka langkah pemecahan yang terbaik

adalah dengan merawat bosch pump sampai 1000 jam kerja

sesuai Instruction Manual Book. Adapun cara mengganti silinder

bosch pump yang silindernya aus dengan bosch pump yang baru

adalah dengan cara:

a. Melepas sambungan guratan mekanis pengatur

pergerakandengan control rod / gerigi pengatur rack pada

bosch pump.

b. Melepas sambungan pipa injector dengan saluran

pengeluaran dari bosch pump.

c. Melepas pipa bahan bakar yang masuk kelubang pemasukan

(feed hole) dan pipa bahan bakar yang keluar dari bosch

pump.

d. Melepas baut dudukan pompa, lalu angkat pompa perlahan -

lahan dan pindahkan ketempat yang datar seperti meja.

e. Tempatkan bosch pump yang baru pada tempat bosch pump

yang telah diangkat (pada mesin) lalu dipasang seperti cara

melepas bosch pump tersebut,

Pada saat mesin beroperasi, cara untuk mengetahui bahwa bosch

pump mengalami permasalahan seperti keausan pada silinder

tersebut adalah dengan melihat suhu pembakaran pada silinder.

Jelas bila telah terjadi penyemprotan maka didalam silinder terjadi

37
pembakaran. Cara lain untuk mengetahui bosch pump tidak

menyemprotkan bahan bakar pada saat mesin beroperasi adalah

dengan memegang pipa tekanan tinggi. Bilamana kita memegang

pipa tekanan tinggi terasa ada getaran pada saat proses

penyemprotannya. Jika tidak ada getaran maka tidak ada bahan

bakar disemprotkan. Maka segeralah mengambil langkah -

langkah penanganan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

3. Posisi alur plunyer tidak tepat

Banyaknya jumlah bahan bakar yang disemprotkan atau ditekan

oleh plunyer diatur dari posisi alur plunyer dari pompa tersebut.

Jadi posisi dari alur pada plunyer akan menentukan jumlah bahan

bakar yang keluar dari saluran pengeluaran dari bosch pump

tersebut. Hal ini disebabkan adanya kesalahan pada saat

pemasangan plunyer pada silindernya. Oleh karena itu pada saat

pemasangan harus diperhatikan suatu tanda yang terdapat pada

bagian bawah dari plunyer, untuk menyakinkan bahwa plunyer

dalam posisi yang benar terhadap silinderya. Selain itu pada saat

pemasangan harus diperhatikan betul prosedur dari urutan -

urutan pemasangan dari sebuah bosch pump setelah diadakan

pembongkaran atau perawatan.

38
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Terhambatnya penyuplaian bahan bakar oleh Bosch Pump

disebabkan oleh terdapatnya kotoran yang terbawa oleh bahan

bakar dan umur Bosch Pump yang sudah relative tua.

2. Perawatan rutin terhadap Bosch Pump yaitu melakukan

pembersihan komponen-komponen setiap 1000 jam kerja, dan

penggantian komponen setiap 16000 sampai 24000 jam kerja atau

4-5 tahun dengan yang baru, walaupun tidak ada kerusakan sama

sekali.

B. SARAN

1. Penggantian filter bahan bakar secara berkala agar kebersihan

bahan bakar yang akan disuplai Bosch Pump keruang bakar dalam

kondisi bersih.

2. Hendaknya perawatan rutin Bosch Pump dilakukan secara berkala

sesuai Instruksi Manual Book.

39

Anda mungkin juga menyukai