Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Diet pada penyakit ginjaal kronik dewasa”.
Makalah ini dibuat sedemikian rupa sebagai tugas yang diberikan oleh Dosen
pembimbing kami. Harapan kami sebagai penyusun adalah semoga makalah ini dapat
diterima dengan baik oleh Dosen pembimbing serta dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan yang kami buat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

Semarang, April 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan ............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Ginjal Kronik .................................................................. 4
B. Kelainan Penyakit Ginjal Kronik ..................................................................... 5
C. Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik ................................................................. 7
D. Diet pada Penyakit Ginjal Kronik .................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ginjal merupakan organ penting dari tubuh manusia karena ginjal mempunyai
fungsi regulasi dan ekskresi, serta mengekskresikan kelebihannya (sisa metabolisme)
sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan sisa metabolisme (seperti urea, kreatinin,
dan asam urat) dan zat kimia asing. Akibat suatu hal ginjal dapat mengalami ganguan
fisiologis, salah satunya adalah gagal ginjal. Gagal ginjal dapat terjadi secara
langsung (akut) atau dalam jangka waktu yang lama (kronis). Gagal ginjal akut terjadi
akibat penurunan fungsi glomerular dan tubular yang terjadi secara mendadak,
berakibat pada kegagalan ginjal untuk mengekresikan produk sisa nitrogen dan
menjaga homeostasis cairan dan elektrolit.

Gagal ginjal akut dapat disebabkan karena terjadinya penurunan aliran darah,
yang dapat merupakan akibat dari infeksi yang parah (serious injury), dehidrasi, daya
pompa jantung menurun (kegagalan jantung), tekanan darah yang sangat rendah
(shock), atau kegagalan hati (sindroma hepatorenalis). Gagal ginjal akut juga dapat
dikarenakan oleh adanya zat-zat yang menyebabkan kerusakan atau trauma pada
ginjal, seperti kristal, protein atau bahan lainnya dalam ginjal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari gagal ginjal kronik?
2. Apa saja kelainan pada penyakit ginjal kronik?
3. Bagaimana cara pencegahan penyakit ginjal kronik?
4. Bagaina menu diet pada penyakit ginjal kronik?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penyakit ginjal kronik
2. Untuk mengetahui kelainan penyakit ginjal kronik
3. Untuk mengetahui carra pencegahan penyakit ginjal kronik
4. Untuk mengetahui menu diet penyakit ginjal kronik

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. GINJAL KRONIK
Gagal ginjal kronik merupakan kondisi salah satu atau kedua ginjal
yang mengalami kerusakan. Kerusakan pada ginjal menyebabkan ginjal tidak
bisa berfungsi dengan baik sehingga akan ada gangguan kesehatan tubuh.
gagal ginjal kronik bisa dialami oleh siapa pun, dari segala usia tetapi lebih
banyak dialami oleh orang dewasa. fungsi ginjal sangat penting bagi seluruh
tubuh, karena ginjal juga salah satu bagian tubuh yang fungsinya menjaga
keseimbangan kesehatan. fungsi ginjal yang bisa membantu untuk menyaring
darah dari zat zat kimia yang mengalir di dalam darah sehingga jantung bisa
berfungsi dengan baik. atau bisa juga akan membantu untuk mengatur tekanan
darah tetap normal.
Bahkan salah satu fungsi ginjal yang tidak kalah penting ialah untuk
menghasilkan vitamin d yang dibutuhkan oleh tubuh, dan juga bisa
menghasilkan hormon. Maka dari itu jika mengalami masalah pada ginjal
seperti sakit gagal ginjal kronik fungsi pentingnya tersebut tidak akan berjalan
lagi, dan akan menyebabkan keseimbangan tubuh terganggu.
Gejala sakit gagal ginjal kronik tidak begitu terlihat sehingga sakit
gagal ginjal kronik sulit untuk diketahui diawal. Intensitas buang air kecil
yang lebih besar pada saat malam hari bisa dialami apabila mengalami sakit
gagal ginjal kronik. Nafsu makan pun akan menurun, sehingga berpengaruh
pada berat badan yang juga akan menurun pula. Penurunan pada fungsi ginjal
akan membuat kesehatan tubuh akan melemah, dan efek pada tubuh yang
dialami ialah tubuh yang lemas dan juga akan mengalami tubuh yang
kelelahan. Kondisi ini bisa menyebabkan cairan menumpuk juga sehingga
bisa ada pembengkakan pada bagian tangan atau kaki. jika penumpukan
cairan berada di dekat jantung, maka bisa menimbulkan nyeri di bagian dada

4
sampai bisa menyebabkan sesak nafas. Gejala sakit gagal ginjal kronik pun
akan memicu gangguan pada tidur, atau susah tidur ketika malam hari, karena
keinginan untuk buang air kecil di malam hari semakin meningkat, rasa nyeri
di dada, sampai mengalami gangguan pada pernafasan yang membuat tidak
nyaman. Bahkan untuk pria yang mengalami sakit gagal ginjal kronik bisa
mengalami disfungsi ereksi masalah pada hubungan seksual.

B. KELAINAN GINJAL KRONIK


1. Gangguan elektrolit dan hormon
Gangguan cairan dan elektrolit jarang terjadi kecuali pada tahap akhir
dari gagal ginjal. Akibat turunnya GFR, peningkatan aktivitas oleh
beberapa nefron menjadi hal yang penting dalam ekskresi elektrolit.
Beberapa hormon juga membantu dalam pengaturan level elektrolit, akan
tetapi hal ini juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem hormon
tersebut. Peningkatan sekresi hormon aldosteron dapat membantu
mencegah peningkatan kadar kalium serum tetapi dapat menyebabkan
hipertensi. Peningkatan sekresi hormon paratiroid dapat membantu
pencegahan dari peningkatan kadar phosphate serum akan tetapi daapt
berdampak pada renal osteodystrophy. Ketidakseimbangan elektrolit dapat
menyebabkan penurunana GFR ketika aktivitas dari hormon tidak adekuat
atau ketika konsumsi air dan elektrolit dibatasi atau berlebihan.
2. Renal osteodystrophy
Merupakan gangguan pada tulang yang disebabkan akibat dari
aktivitas dari hormon paratiroid. Hormon paratiroid akan menyebabkan
keluarnya phosphate ke dalam urine tetapi menyebabkan pembongkaran
kalsium dari dalam tulang. Selain itu hormon ini juga dapat menyebabkan
turunnya kadar kalsium dalam serum, asidosis, dan gangguan aktifasi
vitamin D di dalam ginjal

5
3. Sindrom uremia
Uremia timbul pada saat level terakhir dari penyakit gagal ginjal
kronis ketika GFR ginjal sudah dalam kondisi dibawah 15 mL/menit dan
BUN melebihi dari 60 mg/dl. Beberapa gangguan, gejala dan komplikasi
yang berkembang akibat kondisi ini disebut dengan sindroma uremia.
Uremia dapat menyebabkan disfungsi mental dan perubahan pada
neuromuskuler seperti kram pada otot, kelemahan pada otot lengan dan
nyeri. Komplikasi lainnya akibat dari uremia adalah: Gangguan sintesis
atau pembentukan hormon. Gangguan ini meliputi gangguan pembentukan
hormon pengaktif vitamin D dan erythropoietin yang berfungsi pada
pembentukan sel darah merah. Akibatnya akan terjadi anemia dan
osteoporosis akibat hilangnya kalsium dari tulang. Gangguan degradasi
hormon. Gangguan pada perkembangan hormon dapat berakibat pada
pertumbuhan, reproduksi, keseimbangan cairan, pengaturan kadar glukosa
darah dan metabolisme zat gizi. Abnormalitas pendarahan. Turunnya
fungsi platelet dan faktor pembekuan dapat menyebabkan pembekuan
darah akibat luka yang lama yang dapat berkontribusi pada anemia dan
pendarahan pada saluran cerna. Peningkatan resiko penyakit
kardiovaskuler. Faktor resiko ini antara lain hipertensi, peningkatan kadar
insulin (resistensi insulin) dan kadar lipid darah yang tidak normal.
Penurunan fungsi imunitas tubuh. Pasien dengan uremia memiliki
imunitas yang rendah dan sangat berpotensi untuk terjadinya infeksi yang
lebih sering menyebabkan kematian pada pasien
. 4. Protein Energi Malnutrisi
Pasien dengan gagal ginjal kronis biasanya akan berkembang PEM
dan wasting. Beberapa studi memperkirakan bahwa pasien dengan gagal
ginjal akan memiliki asupan energi dan protein yang tidak cukup bahkan
pada saat awal berkembangnya penyakit. Anoreksia merupakan salah satu
faktor penyebab dari rendahnya konsumsi makanan dan dapat berakibat

6
pada gangguan hormonal. Faktor penyebab lainnya adalah nausea dan
vomiting, pembatasan diet, uremia dan pengobatan. Kehilangan zat gizi
dapat memberikan kontribusi pada malnutrisi dan disebabkan akibat dari
vomiting, diare, pendarahan gastrointestinal, concurrent catabolic illness
dan dialisis. Tidak seperti pada gagal ginjal akut yang penurunan fungsi
ginjal terjadi secara cepat atau tiba-tiba, pada gagal ginjal kronis
dikarakteristik dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap dan
irreversible. Pada penderita gagal ginjal kronis, penderita tidak
menunjukkan gejal-gejala yang tampak seperti pada pasien .dengan gagal
ginjal akut. Gejala ini baru timbul setelah ginjal mengalami penurunan
fungsinya sebesar 75%. Oleh karena itu, pengkajian klinik sangat
bergantung pada pemeriksaan penunjang, meski anamnesis yang teliti
sangat membantu dalam upaya menegakkan diagnosis yang tepat.
Sebagian besar individu dengan stadium dini penyakit gagal ginjal kronik
tak terdiagnosis. Deteksi dini kerusakan ginjal sangat penting untuk dapat
memberikan pengobatan segera, sebelum terjadi kerusakan dan
komplikasi lebih lanjut. Nilai laju filtrasi merupakan parameter terbaik
ukuran fungsi ginjal.

C. PENCEGAHAN PENYAKIT GINJAL KRONIK


1. Cara Mencegah Gagal Ginjal Kronik dengan Perbanyak konsumsi air
minum
Untuk menjaga ginjal agar tetap berfungsi dengan baik, salah
satunya dengan memperbanyak minum air. Karena itu, kita dianjurkan
minum air sebanyak 10 gelas (kurang lebih 2000 ml) per hari.
Gunanya agar ketersediaan air dalam tubuh terpenuhi, sehingga
volume darah dalam tubuh cukup. Jika volume darah cukup, maka
aliran darah ginjal menjadi baik. Dan jika aliran darah ginjal baik,
maka kerja ginjalpun juga akan baik. Selain itu, pasokan air yang

7
cukup akan membantu menjaga terpeliharanya laju penyaringan
(filtrasi) ginjal. Hal ini akan menghalangi penumpukan kristal – kristal
yang dapat berpotensi membentuk batu ginjal serta akan memperbesar
tekanan alir, sehingga akan memperlancar pembuangan racun – racun
(zat – zat tidak berguna) dalam tubuh.
2. Cara Mencegah Gagal Ginjal Kronik dengan Menu Makanan yang
Seimbang
Biasakan menjalankan pola makan seimbang. Artinya, dalam
kengkonsumsi menu makanan setiap hari harus memperhatikan
keseimbangan antara gizi, vitamin, protein maupun mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan kadar protein justru akan
menambah beban bagi ginjal untuk mengeluarkan sisa – sisa
olahannya. Sedangkan variasi menu makanan sehari hari, justeru akan
membantu menghindari timbunan sisa olahan (sisa metabolisme)
dalam unit terkecil saringan ginjal.
3. Cara Mencegah Gagal Ginjal Kronik dengan Berolah raga secara rutin
Membiasakan diri berolah raga secara teratur akan membuat
sirkulasi darah menjadi lancar, sehingga jantung menjadi sehat. Jika
jantung kita sehat, maka aliran darah ke ginjal juga menjadi baik, dan
ginjalpun berfungsi normal. Untuk itu lakukanlah olah raga ringan
seperti jogging, jalan kaki, bersepeda, berenang atau lainnya secara
rutin, paling tidak 3 sampai 5 kali dalam seminggu, masing – masing
selama kurang lebih 30 menit.
4. Cara Mencegah Gagal Ginjal Kronik dengan Berhati-hati dalam
Pemakaian Obat
Pemakaian obat diluar anjuran bisa jadi justeru merugikan
kesehatan itu sendiri. Karena setiap obat, khususnya obat – obatan
kimia, pada umumnya memiliki efek samping. Jadi bukannya
menjadikan penyembuh, tetapi malah sebaliknya, akan menjadi racun

8
bagi tubuh. Untuk itu mintalah nasihat dokter atau ahli pengobatan
medis lainnya, jika ingin menggunakan obat – obatan kimiawi.
Disamping itu juga disarankan agar waspada terhadap pemberitaan –
pemberitaan tentang manfaat herba, khususnya obat – obatan herba
yang belum dikenal secara luas memiliki khasiat – khasiat tertentu.
Karena biasanya obat – obatan jenis ini tidak mencantumkan
kandungan zat dalam kemasan obat itu sendiri. Kecuali obat – obatan
yang telah terbukti serta dikenal luas manfaatnya bagi kesehatan,
seperti madu, jintan hitam, temu lawak, daun sambiloto dan
sebagainya.
5. Cara Mencegah Gagal Ginjal Kronik dengan Lakukan Pemeriksaan
secara Berkala
Sebagai langkah antisipasi maupun pemeriksaan lanjutan,
pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan. Baik itu
general chek – up (pemeriksaan keseluruhan), maupun pemeriksaan ke
laboratorium, khususnya pemeriksaan terhadap urine maupun darah
agar dapat diketahui kadar kreatinin dalam darah maupun racun-racun
tubuh lainnya. Sehingga kita bisa mengantisipasi bila ada hal-hal yang
perlu segera ditangani.

D. DIET PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK


 Diet Rendah Protein untuk Penyakit Ginjal Kronik
Selain faktor keturunan, diabetes, hipertensi, infeksi, batu
ginjal, gaya hidup dan pola makan juga sangat berpengaruh
kejadian penyakit ginjal kronik yang berakibat pada gagal
ginjal. Agar kondisi ginjal tidak semakin parah, perlu
dilakukan diet khusus bagi pederita penyakit ginjal kronik.
Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) adalah
keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang menahun

9
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat
progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali
(irreversible). Gejalanya biasanya ditandai dengan menurunnya
nafsu makan, mual, pusing, muntah, rasa lelah, sesak nafas,
edema pada tangan dan kaki serta uremia. Apabila Tes Kliren
Kreatinin (TKK) <> 5,5 mEq), oliguria atau anuria. Cairan
dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran melalui keringat dan pernafasan (± 500 ml)
Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, vitamin C dan vitamin D.
 Diet Sesuai Berat Badan Kebutuhan
Nutrisi tubuh sangat dipengaruhi dengan berat badan,
karenanya diet diberikan disesuaikan dengan berat badan
pasien. Berdasarkan Penuntun Diet yang disarankan oleh
Instalasi Gizi Perjan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM), jenis diet digolongkan menjadi tiga, yaitu diet rendah
protein I: Asupan protein 30 g dan diberikan kepada pasien
dengan berat badan 50 kg. Diet protein rendah II, asupan
protein 35 g diberikan pasien dengan berat badan 60 kg. Diet
protein rendah III, diberikan kepada pasien dengan berat badan
65 kg. Makanan diberikan dalam bentuk makanan cair atau
lunak.
Contoh Bahan Makanan Satu Hari
 Diet 30 g Protein
 Beras 100 g
 Telur ayam 50 g
 daging 50 g
 Sayuran 100 g

10
 Papaya 200 g
 Minyak 35 g
 Gula pasir 60 g
 Susu bubuk 10 g
 Kue rendah protein seperti kue lapis, kue talam 150
g
 Madu 20 g
 Agar-agar 1 porsi
 Diet 35 g Protein
 Beras 150 g
 Telur ayam 50 g
 Daging 50 g
 Sayuran 150 g
 Papaya 200 g
 Minyak 40 g
 Gula pasir 80 g
 Susu bubuk 15 g
 Kue rendah protein 150 g

 Madu 20 g
 Agar-agar 1 porsi
 Diet 40 g Protein
 Beras 150 g
 Telur ayam 50 g
 Daging 75 g
 Sayuran 150 g
 Papaya 200 g
 Minyak 40 g

11
 Gula pasir 100 g
 Susu bubuk 20 g
 Kue kue rendah protein 150 g
 Madu 30 g
 Agar-agar 1 porsi
 Dianjurkan
Nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan,
singkong, ubi, selai, madu, telur, daging ayam, daging, ikan,
susu, minyak jagung, minyak sawit, semua sayuran dan buah
kecuali yan mengandung kalium tinggi bagi penderita
hiperkalemia tidak disarankan
 Tidak Dianjurkan
Kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu tempe), kelapa,
santan, minyak kelapa, margarin, lemak hewan dan sayuran
dan buah yang tinggi kalum.
 Daftar sayuran rendah dan tinggi kalium
Tinggi Kalium
 Pisang
 Tomat
 Ubi jalar
 Kelapa muda
 Nangka
 Bayam
 Sawi
 Durian
 Petai
 Jantung pisang
 Kentang

12
 Rendah Kalium
 Timun
 Tauge
 Kol
 Pare
 Semangka
 Nanas
 Jambu air
 Belimbing
 Pir
 Jambu biji
 Daun bawang
 Lobak
 Menu Diet Rendah Protein
 Chicken Poridge
 Fruit Juice

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk pencegahan terhadap penyakit ginjal kronik sebaiknya sudah mulai
dilakukan pada stadium dini untuk penyakit ginjal kronik. Berbagai upaya
pencegahanyang telah terbukti bermanfaat dalam mencegah penyakit ginjal dan
kardiovaskular adalah (Anonim, 2010):
Pengobatan hipertensi yaitu makin rendah tekanan darah makin kecilrisiko
penurunan fungsi ginjal
 Pengendalian gula darah, lemak darah, dan anemia
 Penghentian merokok
 Peningkatan aktivitas fisik
 Pengendalian berat badanMengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat
dan teratur
Jika dalam kondisi normal (sehat) diharapkan dapat melakukan
pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium untuk memeriksakan darah secara
rutin. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami ginjal, baik ringan
atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti
obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, hindari
kekurangan cairan (muntaber), dan melakukan kontrol secara periodik.

B. SARAN
Sakit dan sehat memang sudah ada yang mengatur takdir kita sebagai
manusia. Tetapi kita bisa menjauhkan keadaan sakit itu dengan berusaha untuk
tetap prima dan fit agar tubuh kita tetap sehat dengan cara Pola Hidup Sehat
(PHS), yaitu dengan pola makan dan minum yang sehat, Olahraga yang cukup,
Hygienis, dan istirahat yang cukup.Jika mengalami keadaan tubuh yang kurang

14
sehat segeralah berobat untuk mendapatkan tindakan dan pengobatan secara dini
sebelum terjadi sakit yang kronis.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Sri. 2013. “Anatomi dan Fisiologi”. Bogor : Universitas Ibn Khaldun.

Warianto, Chaidar. 2011. Gagal Ginjal. Unair. Ac. Id

Dewanto, Rudi. 2009. Gagal Ginjal. Teknomobi

http://gagalginjalkronis.com/diet-gagal-ginjal-kronik/

16

Anda mungkin juga menyukai