1. TEKNIK SAMPLING
Macam-macam sampling:
1
2) Parameter kualitas lingkungan(mencari parameter kunci yang dapat mewakili
kondisi kualitas lingkungan. Misal parameter kunci air: suhu (0C), kesaman(ph),
daya hantar listrik(DHL), oksigen, bahan kimiawi)
3) Ukuran, jumlah dan volume sampel(kebutuhan sampel yang disaratkan dalam
metode pengujian)
4) Homogenitas sempel(komposisi yang sama pada setiap titik dan waktu)
5) Jumlah titik pengambilan sampel(titik pengambilan sampel sangat menentukan
tingkat representative suatu sampel lingkungan.
6) Waktu yang tepat(pengambilan sempel dilakukan dengan waktu atau periode yang
tepat)
1) Tujuan analisis
2) Sampling
3) Analisis Laboratorium
4) Quality Assurance and Qualit Control
5) Analisi dan Elaborasi Data
6) Pengambilan keputusan
2
Tujuan Analisis:
Secara umum sampling terdiri dari 2 kegiatan utama, yaitu persiapan dan
kegiatan lapangan. Dalam kasus-kasus analisis tertentu, persiaan sampling memerlukan
waktu lebih banyak daripada samplingnya itu sendiri. Jadi, harus menyediakan cukup
waktu untuk persiapan itu, di luar jadwal kegiatan yang terstruktur.
2. TEKNIK ANALISIS
Berbicara mengenai lingkungan, maka yang tertangkap dalam benak kita adalah
segala sesuatu yang ada di sekita kita. Lingkungan merupakan salah satu hal yang
penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan, manusia dan makhluk
3
hidup saling berinteraksi untuk mencapai suatu keseimbangan. Dalam analisis kimia
lingkungan, ketepatan hasil analisis sangat berperan penting dalam hal ini. Akan tetapi
hasil analisis tak jarang jauh dari yang di harapkan, hal ini disebabkan oleh banyaknya
faktor, semisalnya sering dijumpai sampel yang dijadikan patokan, akan tetapi sering
mengalami perubahan diluar perkiraan. Untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut,
seorang analis sepatutnya memiliki pengetahuan dan pengertian yang luas mengenai
konsep dasar penyusunan metode analisis modern sehingga pengetahuannya dapat
dimanfaatkan untuk memodifikasi metode analisis yang sudah ada. Analisis kimiawi
menetapkan komposisi kualitatif dan kuantitatif suatu materi. Konstitusi yang akan
ditentukan jumlahnya adalah unsur, radikal, gugusan fungsi, senyawa ataupun fase.
A. Analisis Kualitatif
Adalah analisis kimia yang digunakan untuk mengetahui jenis bahan yang
tergantung dalam suatu zat sampel. Contoh: untuk analisa pati( karbohidrat) dalam
bahan pangan digunakan uji yodium. artinya analisa ini hanya dapat menentukan berapa
banyak macam bahan yang dikandung oleh suatu zat sampel saja. Beberapa cara yang
dapat digunakan dalam analisa ini adalah : analisa pendahuluan, uji nyala, dan
sistematis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitatif = kualitas, yang berarti lebih
mementingkan kualitas walaupun hasilnya sedikit.
Pada intinya analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat
tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif diperuntukkan untuk analisa
komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan . Analisa kualitatif merupakan
salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-
ionnya dalam larutan.
B. Analisis Kuantitatif
Adalah analisa yang digunakan untuk menentukan jumlah (kadar) suatu bahan
yang terkandung dalam zat sampel. Beberapa cara yang sering digunakan adalah cara
gravimetri dan volumetric.Dalam analisis kuantitatif selalu memfokuskan pada jumlah
atau kuantitas dari sebuah sampel, pengukuran sampel dapat dilakukan dengan
menghitung berat zat, menghitung volume atau menghitung konsentrasi. Penerapan
Hukum Beer merupakan prinsip dasar semua spektrometri molekular kuantitatif.
4
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan
murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan
pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan
secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawa murni
stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Metode gravimetric memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan
(Khopkar,1990). Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat
dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar
analit dalam sampel hanya berupa unsur pelarut, maka metode gravimetri tidak
mendapat hasil yang teliti. Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri
dapat berupa sampel padat maupun sampel cair.
6-Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan komposisi dari
sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume diketahui) yang ditambahkan
ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif
dengan pereaksi tersebut.Proses diatas dikenal dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa
volumetri disebut juga analisa titrimetri.Suatu reaksi dapat digunakan sebagai dasar
analisa titrimetri apabila memenuhi persyaratan berikut:Reaksi harus berlangsung cepat,
sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lamaReaksi harus
sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan yang pasti dari
reaktanReaksi harus berlangsung sempurnaPereaksi yang digunakan dinamakan titran
dan larutannya disebut larutan baku. Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan
berat zat baku yang ditimbang secara seksama atau dengan penetapan yang dikenal
dengan pembakuan.
Dalam analisis kuantitatif selalu memfokuskan pada jumlah atau kuantitas dari
sebuah sampel, pengukuran sampel dapat dilakukan dengan menghitung berat zat,
menghitung volume atau menghitung konsentrasi. Gravimetri merupakan penetapan
kuantitas atau jumlah sampel melalui penghitungan berat zat. Sehingga dalam
gravimetri produk harus selalu dalam bentuk padatan (solid).
5
Dapat di simpulkan bahwa kedua analisis tersebut masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan. Analisis kualitatif yang banyak memakan waktu,
rehabilitasnya perlu dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur
dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil
penelitian dapat terkontaminasi dengan subyektifitas peneliti. Sedang, analisis
kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variebel-variebel lain yang dapat
berpengaruh dalam proses penelitian secara langsung maupun tidak. Untuk
mendapatkan keakuratan yang tinggi butuh kecermatan dalam proses penentuan sample,
pengambilan data dan penentuan alat analisanya.
Adapun parameter yang mendasari lingkungan dianalisis berdasarkan kajian
analisis lingkungan kuantitatif maupun kualitatif tentang komponen lingkunganair,
udara dan tanah yang bersifat fisik, kimia dan hayati, diantaranya:
1) Lingkungan yang masih alami (sebagai acuan), guna mendapatkan gambaran rona
lingkungan. Jika kelak lingkungan tersebut mengalami tekanan perubahan, maka
akan dapat ditentukan secara pasti parameter mana yang telah mengalami
perubahan,
2) Lingkungan yang sudah mengalami degradasi, guna menentukan tindakan apa yang
diperlukan untuk mengatasinya.
Parameter dasar yang harus diperhatikan dalam membuat hasil analisis, yaitu :
pertama, akurasi meliputi ketepatan dan ketelitian, yang kedua derajat ketidaktentuan
hasil (koefisien variasi atau derajat kepercayaan data, hasil olahan secara statistika)
karena kesalahan acak atau random dan variasi dari prosedur. Dalam konteks analisis ,
akurasi jauh lebih dipentingkan dan lebih dipertimbangkan dalam pembacaan data.
Prinsip analisis lingkungan, diantaranya ;
1) Membandingkan data hasil analisis suatu metode dengan metode lain. Banyak
metodeyang dapat digunakan baik itu secara manual ataupun otomatis untuk
menentukan satu parameter analisis. Dari sekian banyak uji coba yang dilakukan
akan dapat dipilih metode yang memberikan bias terendah dan akurasi yang terbaik
dari kualitas sebenarnya untuk dipakai dalam kondisi laboratorium nyata.
2) Menggunakan bahan referensi yang bersertifikat sebagai standar terutama untuk
kualitas tinggi.
6
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, A., Hartono, Budi., Adi, H. K., Hermawati, E., Setiakarnawijaya, Y. 2014.
Analisis Kualitas Lingkungan. Jakarta. FKM UI
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teknik-sampling-dan-apa-saja-
metodenya/8881/2 (diakses pada 13 september 2018)
https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimia-biologi-penentu-
kualitas-air-2/ (diakses pada 13 september 2018)