EKOREK
EKOREK
Nim : 21010115120070
Kelas : B
1. Faktor Ekonomi
Hal hal yang menyangkut faktor ekonomi :
Pada akhir tahun 1940-an, market share Coca-Cola mencapai 60%. Akan tetapi
market share tersebut semakin merosot dari tahun ke tahun sehingga pada Tahun 1983
menjadi hanya sekitar 24%.
Produk baru Coca-Cola, New Coke, secara resmi diperkenalkan ke publik pada
tanggal 23 Apil 1985 dan produksi Coca-Cola formulasi lama dihentikan pada minggu
yang sama. Hal ini merupakan keputusan bisnis paling berani yang diambil oleh para
eksekutif di Coca-Cola Company Keputusan, yang oleh CEO Coca-Cola pada waktu
itu, Roberto Goizueta, sebut sebagai "one of the easiest decisions we have ever made",
ternyata mendapat tantangan dan boycot dari konsumen setia Coca-Cola yang
menyebabkan volume penjualan produk Coca-Cola drastis turun.
Nasib yang berbeda dialami oleh banyak perusahaan yang jatuh bangkrut akibat
lesalahan dalam mengambil keputusan bisnis. Salah satu contohnya adalah Coleco
Industries yang merupakan salah satu pabrik mainan terbesar di Amerika Serikat pada
dekade 1980-an dengan total nilai penjualan (revenue) pada saat itu mendekati satu
milliar dolar setiap tahun.
Pada saat diperkenalkan pada acara CES pada bulan Juni 1983, Komputer Adam
diperkirakan akan dijual dengan harga $525 per unit dengan volume penjualan sebesar
500 ribu unit per tahun. Akan tetapi, akibat tingginya biaya pengembangan dan biaya
produksi, harga yang diberlakukan pada saat pengiriman perdana ke toko-toko
elektronik pada bulan November 1983 sebesar $725.
Seperti yang telah digambarkan sebelumnya, para eksekutif Coca-Cola pada saat itu
memilih opsi yang ketiga. Keputusan tersebut didasarkan atas hasil uji rasa (taste test)
yang mereka lakukan dalam proyek rahasia mereka yang bernama Kansas Project.
Dari hasil uji rasa tersebut, mereka mendapatkan bahwa sebagian besar dari panelis
yang dilibatkan dalam pengujian lebih menyukai Coca-Cola yang diproduksi dari
formulasi baru dibandingkan Coca-Cola dari formulasi lama maupun apabila
dibandingkan dengan Pepsi
Pada point diatas, merupakan kedalam faktor ekonomi, karena menunjukan berbagai
hal dari pokok market coca cola yang awalnya menjadi produk primadona dengan
menghabiskan banyak uang untuk mengenalkan produk mereka, disini bisa diambil
sisi bahwa dalam hal ini pihak coca cola mencari celah untuk menduduki posisi
ekonomi yang stabil dengan mencari konsumen dan investor, namun menurun seiring
tahunnya menyebabkan adanya penjualan yang berkurang sehingga penghasilan yang
akan diterima akan menurun, dengan ini mereka mencoba untuk mengembalikan
posisinya dengan mencoba me lauching produk baru, yang memberikan celah untuk
mengembalikan penjualan dengan produk baru untuk menaikan ekonominya kembali.
Ekonomi Teknis
Opsi yang pertama adaiah dengan fokus dalam bisnis mainan karena perusahaan
tersebut sudah memiliki reputasi yang baik dalam bidang tersebut. Opsi kedua adalah
dengan memasuki bisnis produksi komputer secara perlahan karena perusahaan
tersebut masih merupakan pemain baru dalam bisnis komputer dan komputer masih
merupakan produk lux. pada awal tahun 1980-an. Opsi ketiga adalah memasuki bisnis
produksi komputer secara besar-besaran dengan harapan bahwa komputer akan
menjadi barang "hotdi pasaran, terutama menjelang perayaan natal. Opsi ketiga inilah
yang dipilih oleh para eksekutif di Coleco Industries sehingga mereka
mengalokasikan sebagian besar resources yang dimiliki (uang dan tenaga kerja) pada
pengembangan dan produksi komputer merek Adam. Keputusan ini ternyata
merupakan keputusan yang salah karena penjualan komputer yang diproduksi ternyata
tidak sesuai dengan perkiraan sedangkan produk mereka lainnya (Cabbage Patch
Kids) yang mendapat alokasi resources yang terbatas ternyata menjadi "hot seller'"
dan volume penjualannya dibatasi oleh rendahnya jumlah yang, diproduksi akibat
rendahnya jumlah resources yang dialokasikan.
2. Faktor Sosial
Hal hal yang menyangkut faktor sosial :
“Coca-Cola masih sangat beruntung karena kesalahan keputusan bisnis yang telah
diambil dapat mereka perbaiki dengan cepat dan dukungan konsumen setiap produk
Coca-Cola di seluruh dunia telah memungkinkan perusahaan tersebut dapat recover
hanya dalam beberapa bulan.”
“Program pemasaran mereka yang diberi nama Pepsi Challenge menunjukkan bahwa
lebih darı enam puluh persen komsumen di Amerika Serikat yang diberi seteguk
sampel Coca-Cola dan Pepsi dalam keadaan mata tertutup (blind sip test) menyatakan
lebih menyukai minuman dari sloki yang berisi sampel dengan rasa yang lebih manis,
yang ternyata Pepsi.”
“Ancaman boycott dari perusahaan pembotolan juga semakin gencar sehingga
memaksa para eksekutif di Coca-Cola memutuskan untuk memproduksi kembali
produk Coca-Cola dengan formulasi lama. Produk tersebut diperkenalkan kembali ke
publik pada tanggal 10 Juli 1985 (hanya 77 hari setelah New Coke diperkenalkan) dan
diberi nama Coca-Cola Classic Penjualanpun kembali normal dan dalam jangka
waktu enam bulan peningkatan penjualan produk Coca-Cola menjadi lebih dari dua
kali lipat dibandingkan peningkatan penjualan produk Pepsi.”
Berdasarkan hasil , mereka memperkirakan bahwa konsumen akan kembali membeli
Coca-Cola sehingga market share mereka akan kembali naik. Satu hal yang mereka
lupakan adalah konsumen setia mereka di beberapa negara bagian di bagian selatan
Amerika (Southern States) yang telah menganggap Coca-Cola sebagai salah satu
warisan budaya (culture) mereka. Bagi orang-orang yang tinggal di negara- negara
bagian selatan Amerika, keputusan para eksekutif Coca-Cola untuk mengubah
formulasi Coca-Cola sama saja dengan memaksa mereka mengubah budaya mereka.
3. Faktor Teknis
Hal hal yang menyangkut faktor teknik :
Coca-Cola masih sangat beruntung karena kesalahan keputusan bisnis yang telah
diambil dapat mereka perbaiki dengan cepat dan dukungan konsumen setia produk
Coca-Cola di seluruh dunia telah memungkinkan perusahaan tersebut dapat recover
hanya dalam beberapa bulan.
Kasus yang dihadapi Coca-Cola memperlihatkan satu hal penting yaitu keputusan
bisnis sering kali harus memperhatikan faktor humanistik yang terkadang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya.