PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk yang unik, yang meiliki perilau dan kepribadianyang
berbeda-beda dalam kehidapannya. Perilaku dan kepribadian didasarkan dari berbagai
faktor penyebab, salah satunya faktor linkungan yang berusaha untuk adaptasi untuk
bertahan dalam kehidupannya.
Atas dasar tersebut maka sebagai pemberi terapi medis harus mengetahui berbagai
prilaku dan budaya yang ada di indonesia sehingga dalam penanganan nyeri yang
dirasakan bisa melakukan pengkajian dan tindakan penanganan nyeri secara obyektif,
maka untuk itu RSUD Dr.Soegiri Lamongan menyusun panduan dalam penanganan nyeri.
2. TUJUAN
Panduan managemen nyeri ini disusun dengan tujuan adanya standarisasi dalam
asesmen dan managemen nyeri di RSUD Dr,soegiri Lamongan sehingga kualitas
pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri semakin baik.
3. DEFINISI
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang diakibatkan adanya
kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi atau seolah-olah terjadi.
Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi yang trbatas,
memilikihubungan temporal dan kausal dengan adanya sedera atau penyakit.
Nteri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode waktu yang lama. Nyeri
kronis yang terus menerus ada meskipun telah terjadi proses penyembuhan dan
sering sekali tidak diketahui penyebab pastinya.
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman nyeri meliputi pelayanan bagi pasien-pasien di Instalasi Gaeat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral di RSUD
Dr.Soegiri Lamongan
BAB III
TATA LAKSANA
A. ASESMEN NYERI
1. Anamnesa
a. Riwayat penyakit sekarang
Onset nyeri akut atau kronik, traumatik atau non traumatik
Karakteristik dan derajat keparahan nyeri, nyeri tumpul, tajam, panas,
kesemutan, neuralgia dsb
Pola perjalanan atau penyebaran nyeri
Durasi dan lokasi nyeri
Gejala lain yang menyertai misalnya rasa baal, kesemutan, kelemahan,
mual muntah dan sebagainya
Faktor yang memperberat dan memperingan
Kronisitas
Hasil pengobatan atau penanganan nyeri sebelumnya termasuk respon
terapi
Gangguan atau kehilangan fungsi akibat nyeri
Penggunaan alat bantu
Singkirkan kemungkinan potensi emergensi pembedahan seperti
adanya fraktur yang tidak stabil, gejala neurologis progresif.
b. Riwayat penyakit / pembedahan dahulu
c. Riwayat psiko sosial
Konsumsi alkohol, atau narkotika
Identifikasi pengasuh/perawat utama pasien
Identifikasi singkat kondisi tempat tinggal yang berpotensi
menyebabkan eksaserbasi nyeri
Pembatasan partisipasi pasien dalam aktifitas sosial yang berpotensi
menimbulkan oengaruh negatif terhadap motivasi dan koperasi pasien
dalam program penanganan nyeri ke depannya. Pada pasien psikiatri
diperlukan dukungan psikotropika.
Tidak dapat bekerjanya pasien akibat nyeri yang dapat menimbulkan
stres anggota keluarga.
d. Riwayat pekerjaan
Pekerjaan yang menimbulkan gerakan berulang dan rutin, seperti mengangkat
benda berat, membungkuk atau memutar merupakan pekerjaan tersering yang
berhubungan dengan neri punggung.
e. Obat-obat dan alergi
Daftar obat-obat yang dikonsumsi pasien untuk mengurangi nyeri
Cantumakn juga dosis, tujuan minum obat dan efek sampingnya
Direkomendasikan untuk mengurangi dan menghentikan obat-obat
dengan efek samping kognitif dan fisik
f. Riwayat keluarga
Evaluasi riwayat medis terutama penyakit genetik
g. Asesmen sistem organ yang komprehensif
Evaluasi gejala kardiovaskuler, psikiatri, pulmonal, gastrointestinal,
neurologi, reumatolodi, endokrin dan muskuloskeletal.
Gejala penurunan berat badan, nyeri malam hari, keringat malam dan
sebagainya