Pengertian
Banyak definisi pakar tentang berubah, dua diantaranya yaitu Atkinson (1987),
mendefinisikan berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau
seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Brooten (1978), mendefinisikan
berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu
atau institusi. Berubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara
seseorang bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi. Perubahan dapat positif atau
negatif terencana atau tidak terencana. Perubahan adalah proses membuat sesuatu
yang berbeda dari sebelumnya ( Sullivan dan Decker,2001).
Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan
atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai
tujuan tertentu.
4. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan
perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai
perubahan menurut Havelock.
1) Membangun suatu hubungan
2) Mendiagnosis masalah
3) Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4) Memilih jalan keluar
5) Meningkatkan penerimaan
6) Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
5. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah
dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1) Mengenali gejala
2) Mendiagnosis masalah
3) Menganalisa jalan keluar
4) Memilih perubahan
5) Merencanakan perubahan
6) Melaksanakan perbahan
7) Mengevaluasi perubahan
8) Menstabilkan perubahan
C. Alasan Perubahan
Lewin juga (1951) mengidentifikasi beberapa hal dan alasan yang harus
dilaksanakan oleh seorang manajer dalam merencanakan suatu perubahan, yaitu:
1. Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik.
2. Perubahan harus secara bertahap.
3. Semua perubahan harus direncanakan dan tidak secara drastis atau mendadak.
4. Semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan
perubahan.
Alasan perubahan Lewin (1951) tersebut diperkuat oleh pendapat Sullivan dan
Decker (1988) hanya ada alasan yang dapat diterapkan pada setiap situasi, yaitu:
1. Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah.
2. Perubahan ditujukan untuk membuat prosedur kerja lebih efisien.
3. Perubahan ditujukan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak penting
E. Strategi Perubahan
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam perubahan,
dan dalam perubahan dibutuhkan cara yang tepat agar tujuan dalam perubahan dan
tercapai secara tepat, efektif dan efisien, untuk itu dibutuhkan strategi khusus dalam
perubahan diantaranya:
1. Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan
memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Langkah dalam
perubahan atau kegiatan yang diinginkan dalam strategi rasional empirik ini dapat
melalui penelitian atau adanya desiminasi melalui pendidikan secara umum
sehingga melalui desiminasi akan diketahui secara rasional bahwa perubahan yang
akan dilakukan benar-benar sesuai dengan rasional. Strategi ini juga dilakukan
pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang
dimiliki sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu
juga menggunakan sistem analisis dalam pemecahan masalah yang ada.
2. Strategi Redukatif normative
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di masyarakat.
Perubahan yang akan dilaksanakan melihat nilai-nilai normatif yang ada di
masyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.
Standar norma yang ada di masyarakat ini di dukung dengan sikap dan sistem
nilai individu yang ada di masyarakat. Pendekatan ini dilaksanakan dengan
mengadakan intervensi secara langsung dalam penerapan teori-teori yang
ada.Strategi ini dilaksanakan dengan cara melibatkan individu, kelompok atau
masyarakat dan proses penyusunan rancangan untuk perubahan. Pelaku dalam
perubahan harus memiliki kemampuan dalam berkolaborasi dengan masyarakat.
Kemampuan ilmu perilaku harus dimiliki dalam pembaharu.
3. Strategi Paksaan- Kekuatan
Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau
kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral
dan kekuatan politik. Strategi ini dapat dilaksanakan dalam perubahan sistem
kenegaraan, penerapan sistem pendidikan dan lain-lain.
4. Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara
mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini
cocok diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi.
Model ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.
5. Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah
struktur ini di identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi
mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu
akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau
melakukannya.
6. Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya
materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam
kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber
daya yang dapat di jual.
7. Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan yang
merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan
rasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan
oleh penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan
emosi. Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat mencari studi penelitian
yang mendukung tujuannya.
8. Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan
memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis
dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
9. Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi
/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan
tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
10. Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara
orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk
mendengar dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan.
Orang sering terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila
kelompok merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan
suatu cara, maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu
contohnya.
Dapus :