Anda di halaman 1dari 2

ANESTESI INHALASI

Anestesi inhalasi awalnya berguna untuk pasien anak-anak yang dimana


sulit untuk melalui jalur intravena. Namun, anestesi inhalasi juga berguna
sebagai induksi dan maintance anestesi.
Ambilan alveolus gas atau uap anestesi inhalasi ditentukan oleh :
 Ambilan oleh paru
 Difusi gas dari paru ke darah
 Distribusi oleh darah ke otak dan organ lainnya.

1. N2O (Nitrogen Oksida)


 Satu-satunya gas anorganik yang saat ini dipakai anestesi.
 Merupakan gas inert yang tidak berwarna, tidak iritatif, dan
mempunyai bau manis.
 Nitrogen Oksida diabsoropsi melalui paru masuk ke dalam plasma
dan selanjutnya didistribusikan ke suluruh tubuh. Eleminasinya
sebagian dengan cara ekshalasi melalui paru.
 Sifat anestesi N2O lemah, tapi sifat analgetiknya kuat.
 Pada akhir anestesi, setekah N2O di hentikan, N2O akan cepat
keluar mengisi alveoli  terjadi pengeluaran O2  hipoksia difusi,
dapat di cegah dengan pemberian O2 100% 5-10 menit.

2. Halotan
 Merupakan cairan yang mudah menguap, tidak berwarna, berbau
manis, stabil dalam suhu kamar, tidak mudah terbakar.
 Dosis untuk induksi inhalasi 2-4% dan dosis pemeliharaan 1-2%
,induksi anak 1,5-2% dan dosis pemeliharaan 0,5-2%
 Menyebabkan :
o Vasodilatasi serebral
o Meningkatkan aliran darah otak yang sulit dikendalikan
dengan teknik anestesi hiperventilasi.
 KI : pasien dengan gangguan hepar, pasien dapat halotan < 3
bulan, pasien kegemukan.

3. Isofluran
 Cairan jernih, tdak berwarna, berbau enak, tidak iritatif.
 Menurunkan laju metabolisme otak terhadap O2.
 Meningkatkan aliran darah otak dan tekanan intrakranial.
 Dapat di gunakn pada pasien dengan gangguan koroner.
 Induksi inhalasi dengan 5% isofluran pasien akan tertidur dalam
waktu 40 detik pada pasien yang mendapat premedikasi 5
mg/kgBB fentanhyl.

4. Desfluran
 Senyawa yang sangat stabil, cairan jernih, berbau tajam, tidak
mudah terbakar, tidak bereaksi terhadap stainless steel, tembaga
kuningan maupun alumunium.
 Karena sifatnya iritatif terhadap jalan nafas, maka dapat
mengalami batuk, apnea, meningkatnya sekresi, laringospasme,
terutama pada anak-anak.

5. Sevofluran
 Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dbandingkan dengan
isofluran.
 Sevofluran nyaman dipakai untuk induksi baik dewasa maupun
anak-anak karena baunya enak dan tidak iritatif jalan nafas.
 Kombinasi 4-8% sevofluran, 50% N2O dan 50% O2 induksi dapat
dicapai dalam waktu 1-3 menit.

Andrian Lim
406151040

Anda mungkin juga menyukai