LANDASAN TEORI
Suatu alat industri yang dipakai secara terus-menerus akan sampai pada batas dimana
alat tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya lagi. Hal ini sangat berbahaya bila
terus di biarkan yang akan menyebabkan terganggunya proses produksi. Beberapa alat
tersebut diantaranya yaitu valve,steam trap dan regulator.
Valves merupakan peralatan utama dalam suatu industri yang berfungsi untuk
menutup atau mengatur aliran fluida cairan ataupun gas. Pada umumnya valves dapat
dikendalikan secara manual maupun secara otomatis yang diatur di ruang kontrol. Ada
beberapa jenis valves yang pada umumnya dibedakan pada mekanisme pengaturan
penutupan bidang yang dialiri cairan atau gas. Contoh valves yang penting, seperti :
Kegunaan utama dari katups ini adalah membuka atau menutup aliran,on/off
control dan peralatan isolasi (isolation equipment). Dalam fungsi on-off, gate valve
jauh lebih baik persentasenya yang diperhitungkan dalam suatu opersai. Meskipun
ditemukan keterbatasan, valve ini mengontrol sendiri karena terjadinya disoperasi
persentase perputaran aliran yang terjadi disekitar shut off dalam kecepatan tinggi atau
tidak pada posisi permukaan Gate valve tidak bias digunakan untuk mengatur besar
kecilnya aliran karena merusak posisi disc dan mengakibatkan valve passing ketika
katup ditutup.
Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah permukaan dari dudukan
cakram penutupnya tidak rata, hal ini mengakibatkan ketika fluida mengalir dan valve
ditutup maka fluida akan dapat lolos dari lubang yang ditimbulkan dari ketidakratan
dudukan sehingga valve tidak tertutup secara baik. Langkah perawatan dan
perbaikannya berupa membersihkan dudukan dari cakram agar dapat menutup dan
tidak ada kebocoran lagi. Dan gate valve tidaklah dianjurkan untuk mengontrol laju
alir karena valve ini biasanya hanya untuk membuka dan menutup secara penuh.
Untuk perawatan yang lain perlu dilakukan Lubrication (peminyakan pada tangki dan
pada dudukan (bonnet).Untuk proses pemberian minyak dianjurkan secara berkala,
yaitu :
1. Valve leak/bocor
Jika valve tidak bekerja dengan baik maka kemungkinan besar terjadi leak. Bagian
yang paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa diatasi dengan
mengencangkan Gland nut. Setelah itu maka periksa kembali putaran handwell, karena
setelah mengencangkan gland nut maka akan terjadi gesekan antara packing dengan
stem yang menyebabkan handwell susah di gerakkan.
Kebocoran juga biasa terjadi didaerah sambungan body dan bonnet, daerah body, dan
disekitar flange.
2. Kerusakan Fisik
Valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan juga disebabkan karena adanya
kerusakan fisik pada valve itu sendiri, oleh karena itu pemeriksaan fisik sangat penting
untuk dilakukan lebih dahulu sebelum adanya perlakuan yang lebih jauh.
3. Pemberian Pelumas
Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk menjaga
ketahanan valve.
Steam traps merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengambil kondensat
dari suatu sistem perpipaan, pemanas, dan peralatan yang dipanaskan dengan uap. Jenis
steam trap dipasaran yang penting adalah pengambil kondensat yang diatur oleh
pelampung dan pengambil kondensat bi-metal yang diatur oleh suhu.
Agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien maka harus diproteksi
dari ketiga hal berikut:
1. Kondensat
2. Udara
3. Fluida non-kondensibel
Kondensat terbentuk dalam sistem ketika panas dari steam telah digunakan. Oleh
karena kehadiran kondensat akan mengganggu efisiensi dari operasi steam system maka
kondensat harus dibuang dari sistem.
Udara. udara adalah salah satu isolator yang paling bagus, tetapi jika bercampur
dengan steam maka akan menurunkan temperatur steam dan akan mengurangi efektifitas
dari keseluruhan steam system. Untuk alasan tersebut udara HARUS secara kontinyu
dikeluarkan dari sistem dengan menggunakan steam trap agar dapat beroperasi secara
efisien dan hemat energi.
Fluida non-kondensibel. Fluida non-kondensibel seperti karbon dioksida (CO2)
yang dapat memacu terjadinya korosi dan berbagai kerusakan lain terhadap peralatan.
Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat,
udara, dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system. Steam
trap dibagi menjadi 4 kategori utama :Thermostatic, mechanical,
Thermodynamic, dan Drain Orifice.
Dalam setiap steam system ada 4 (empat) fasa operasi dimana steam trap
memainkan peran penting:
1. Start-Up. Selama “strat-up”, ketika steam system mulai diaktifkan, udara dan fluida
non-kondensibel HARUS dikeluarkan dari sistem.
2. Heat-up. Selama “heat-up”, ketika sistem bekerja mencapai suhu dan tekanan yang
diinginkankondensat harus dikeluarkan dari sistem.
3. Pada temperatur yang diinginkan. Ketika level yang diinginkan telah tercapai, valve
harus ditutup untuk mempertahankan steam.
4. Pemanfaatan panas. Selama pemanfaatan panas, valve tetap tertutup kecuali jika
kondensat terbentuk, kemudian valve akan terbuka dan mengeluarkan kondensat dan
akan segera menutup kembali tanpa membuang steam.
Tips memilih steam trap
Steam trap yang bagus harus :
1. Mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensabel.
2. Bisa menyesuaikan load dengan range temperatur dan pressure yang
lebar.
3. Bisa tahan terhadap pembekuan (freeze-proof) apabila diperlukan.
4. Simpel dan kuat.
5. Hanya sedikit part yang bergerak.
6. Membutuhkan maintenance yang rendah dan spare part.
7. Umurnya panjang.
Steam trap yang kurang bagus :
1. Mengeluarkan live steam.
2. Mengalami kegagalan jika terjadi perbahan tekanan.
3. Responnya lambat dan kurang igap.
4. Terlalu banyak, terlalu singkat, atau terlalu lama saat membuka.
5. Memerlukan perawatan dan penyetelan yang terlalu sering.
6. Memerlukan spare part atau ukuran orifice yang banyak untuk tekanan yang
berbeda.
Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan
atau dipasang pada kantung pipa yang disebut Drip Leg.
Teknik Perawatan Steam Trap
Pemeliharaan (maintenance) steam trap yang benar sangatlah diperlukan bagi
steam system. Steam trap yang gagal tidak hanya membuang energy tetapi juga
berkontribusi terhadap erosi pada pipa karena kualitas air yang buruk. Steam trap yang
gagal dapatmemberikan efek buruk terhadap kualitas produk seperti kertas, makanan,
atau produk kimia serta dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan.
Steam trap harus diperiksa secara rutin. Frekuensi inspeksi ditentukan
berdasarkan penggunaan steam trap. Sebagai contoh steam system yang digunakan untuk
fasilitas biasa (pemanas air dll) diinspek tahunan, sedangkan steam trap untuk proses
manufaktur atau industri sebaiknya diinspeksi 2 kali setahun atau 4 kali setahun
tergantung dari efek steam terhadap proses tersebut. Sekarang banyak user steam trap
yang melakukan preventive maintenance dengan mengganti elemen trap tiap tahun.
Langkah tersebut kurang efektif karena biayanya tinggi dan juga bisa menyebabkan
steam trap gagal serta bocor selama penggantian elemen tersebut. Sebenarnya banyak
steam trap yang mampu bekerja lebih lama lagi dari pada jadwal preventive maintenance
itu. Akan lebih efektif apabila dilakukan audit steam trap rutin, sebagai bagian dari
predictive maintenance. Pengetahuan terhadap sistem adalah hal kritikal yang perlu
dipahami. Oleh karena itu sebelum dilakukan inspeksi harus ada map atau P & ID dari
semua steam trap. semua steam trap harus diberi nama dan dipasang plat. Penyimpanan
steam trap harus menyertakan tipe, ukuran, manufakturnya, dan tujuan penggunaannya.
Data hasil inspeksi harus disimpan agar informasi mengenai steam trap bisa
diakses setiap saat. Hal tersebut akan membantu apabila ada masalah yang sama terulang
kembali, kemungkinan mengenai kesalahan penggunaan steam trap dan juga data
mengenai biaya serta jumlah yang bisa dihemat dapat kita ambil. Ada beberapa software
manajemen steam komersial yang tersedia sehingga bisa membantu pengumpulan dan
pengolahan data yang akurat.
2.3 Regulator
Regulator alat pengatur tekanan untuk tabung baja yang berfungsi untuk menyalur dan
mengatur serta menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung baja supaya aliran gas
menjadi konstan.