Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan I.

Pembelajaran Hukum Newton

1.1. Tindakan Pelaksanaan

1. Pembelajaran dengan metode konvensional.


2. Guru melakukan ceramah dan penugasan.
3. Memberikan materi pengayaan.
4. Pembentukan Kelompok Belajar.
5. Mengobservasi tindakan awal permasalahan.
6. Melakukan pretest hasil kompetensi

1.2. Materi pengayaan

1.2.1. Hukum I Newton (Hukum Kelembapan)

Pada dasarnya setiap benda bersifat lembam. Ini berarti bahwa benda itu
mempunyai sifat mempertahankan keadaannya. Bila benda itu sedang bergerak, maka
benda itu bersifat “ingin” bergerak terus. Demikian pula, bila benda itu tidak bergerak,
maka benda itu bersifat mempertahankan keadaannya, baik benda itu diam maupun
bergerak. Sifat lembam itu dapat dijelaskan dengan gejala berikut:

Sifat kelembaman itu juga terasa pada kita sendiri pada waktu kita naik
kendaraan, misalnya mobil, bis, kereta api dan sebagainya. Bila mobil yang kita tumpangi
direm, tubuh kita akan terdorong ke depan. Pada waktu kita berdiri di dalam kereta api,
tubuh kita akan terdorong ke belakang bila kereta itu bergerak maju. Maka kesimpulan
yang kita peroleh dari peristiwa di atas ialah: Setiap benda dalam keadaan berhenti
mempunyai kecenderungan untuk tetap diam; sedangkan bila benda sedang bergerak,
benda itu cenderung untuk bergerak terus.

Sifat cenderung yang demikian itulah yang diartikan sebagai kelembaman


(inertia). Dari gejala tersebut Sir Isaac Newton (1642-1727) menghasilkan hukum I
tentang gerak sebagai berikut: “Setiap benda akan bergerak lurus beraturan atau diam,
jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu atau resultangaya yang bekerja
pada benda tersebut sama dengan nol.”

1
1.2.2. Diskusi Kelompok

1.2.3. Hukum Newton II

Hukum I adalah berkaitan dengan gerak suatu benda ketika resultan gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol (∑F = 0). Pada keadaan seperti ini, kecepatan benda
adalah tetap atau benda mengelami gerak lurus berurutan. Kita katakan bahwa benda
tidak mengalami percepatan atau percepatannya nol.

Bagaimana jika pada benda bekerja sebuah gaya saja atau beberapa gaya yang
resultannya tidak nol ? pada keadaan ini ternyata kecepatan benda selalu berubah. Kita
katakana bahwa benda mengalami percepatan. Jelas bahwa ada kaitan antara resultan
gaya dengan percepatan yang ditimbulkan. Kaitannya antara percepatan dan resultannya
inilah yang diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduanya
tentang gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton.

Hukum II Newton berbunyi sebagai berikut.

2
1.2.4. Contoh Soal

3
1.3. Penilaian Pretest

Soal

1. Jika sebuah truk memiliki massa 3 ton dalam keadaan diam. Hitunglah berapa gaya
truk tersebut jika melaju selama 30 detik dengan kecepatan 18km/jam.
2. Diketahui dua buah gaya masing-masing F1 = 70 N dan F2 = 30 N bekerja pada
suatu benda dengan arah ke kanan. Berapakah resultan kedua benda tersebut ?

4
3. Sebuah truk memiliki massa 2.000 kg bergerak dengan kelajuan 16 m/s. Jika
seandainya truk tersebut direm dengan gaya 8.000 N. Tentukan berapa jarak yang
ditempuh truk mulai direm sampai berhenti?

1.4. Instrumen Penilaian

1.4.1. Pretest

No Nama Nilai

1.
2.

1.4.2. Penilaian Sikap

Kategori Penilaian
No Nama Tanggung Nilai
Religius Disiplin Toleransi
Jawab

Skor Deskripsi Predikat

Apabila selalu menunjukkan sikap SB (Sangat


4
sesuai aspek sikap Baik)
Apabila sering menunjukkan sikap
3 B (Baik)
sesuai aspek sikap
Apabila kadang-kadang menunjukkan
2 C (Cukup)
sikap sesuai aspek sikap
Apabila tidak pernah menunjukkan
1 K (Kurang)
sikap sesuai aspek sikap

5
Pertemuan II. Kegiatan Diskusi Kelompok

2.1. Tindakan Pelaksanaan

1. Pelaksanaan metode Drill.


2. Pembentukan kelompok.
3. Diskusi persoalan.
4. Melaksanakan kegiatan tanya jawab.

2.2. Diskusi 1

6
7
2.3. Instrumen Penilaian

2.3.1. Penilaian Diskusi

Kelompok
No Aspek Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hasil Kebenaran Jawaban Persoalan
1
yang ditanyakan.

2 Kerjasama sesama anggota

3 Pemerataan Pengetahuan

Kedalaman Materi Siswa secara


4
Individual

Jumlah Skor

Nilai

Rubrik Penilaian

4 = Apabila sangat sesuai yang dikompetisikan.

8
3 = Apabila.sesuai yang dikompetisikan

2 = Apabila kurang sesuai yang dikompetisikan

1 = Apabila sangat kurang yang dikompetisikan

9
Pertemuan III. Penerapan Hukum Newton

3.1. Tindakan Pelaksanaans

1. Pelaksanaan metode Drill.


2. Pelaksanaan Diskusi.
3. Penilaian.

3.2. Kegiatan Diskusi

Berikut ini akan dibahas beberapa contoh penerapan Hukum Newton dalam sehari-hari.

3.2.1. Gaya Tekan Kaki pada Alas Lift

Tinjaulah seorang siswa yang berada di dalam sebuah lift yang diam. Oleh karena lift
diam,

percepatannya nol (a = 0), berarti berlaku keseimbangan gaya.

∑𝐹 = 𝑚𝑎

N – mg = 0 dengan mg = w

∑𝐹 = 0 berarti: N – w = 0 (secara vektor)

sehingga besarnya,

N = w …............................................................................ (1.4)

Sebagai acuan, gaya normal N dan gaya berat w ini disebut juga sebagai gaya
keseimbangan. Persamaan (1.4) juga berlaku jika lift bergerak dengan percepatan tetap
ke atas ataupun lift bergerak dengan percepatan tetap ke bawah, mengapa demikian?
Perhatikan Gambar (7)! Seorang siswa berada di dalam sebuah lift yang sedang bergerak
ke atas dengan percepatan a Sebagai acuan, gaya-gaya searah dengan gerak lift adalah
positif dan yang berlawanan dengan arah gerak lift adalah negatif.

10
Menurut Hukum II Newton :

∑𝐹 = 𝑚𝑎

N – mg = ma

N = mg + ma ………………………………………………………..(1.5)

atau

W’ = mg + ma............................................................(1.6)

Selanjutnya, perhatikan gambar (8) Seorang siswa berada di dalam sebuah lift yang
sedang bergerak ke bawah dengan percepatan a dengan menggunakan penalaran yang
sama seperti saat lift bergerak ke atas akan didapatkan berat beban (mg) adalah positif
dan gaya normal (N) adalah negatif. Oleh karena gaya berat searah dengan arah gerak lift,
sedangkan gaya normal berlawanan, berlaku:

∑𝐹 = 𝑚𝑎

mg - N = ma

N = mg – ma…………………………………………………..(1.7)

Atau

11
W’ = mg – ma…………………………………………………..(1.8)

Dari pembahasan di atas, diperoleh gaya-gaya searah dengan gerak lift adalah positif,
sedangkan gaya-gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak lift adalah negatif. Seperti
yang ditunjukkan pada saat lift bergerak ke atas maka gaya normal (N) adalah positif,
sedangkan mg adalah negatif. Sebaliknuya, jika lift bergerak ke bawah, gaya mg menjadi
positif dan gaya normal (N) menjadi negatif. Apabila lift bergerak dipercepat ke atas,
gaya normal bertambah. Sebaliknya, gaya normal akan berkurang pada saat lift bergerak
dipercepat ke bawah. Apa yang akan terjadi jika lift bergerak dipercepat ke atas atau ke
bawah?

Contoh Soal

3.3. Gerak benda pada Bidang Miring

Anda telah mempelajari sebuah benda yang disimpan di atas meja tidak akan jatuh. Hal ini
disebabkan oleh adanya gaya lain yang bekerja selain gaya berat (w = mg), yaitu gaya normal
(N). Arah gaya normal ini tegak lurus bidang sentuh. Perhatikan gambar (9)!

Gambar 9. Benda pada bidang miring

12
Sebuah balok bermassa m ditempatkan pada bidang miring licin. Misalkan, diambil
sumbu miring –x dan sumbu –y tegak lurus bidang miring. Komponen gaya berat (w =
mg) pada:

Sumbu -x: wx = mg sin 𝜃 ………………………………………….(1.9)

Sumbu –y: wy = mg cos 𝜃 ……………………………… ………(1.10)

Oleh karena

∑Fy = 0, dari uraian gaya-gaya diperoleh gaya normal (N), yaitu

N - mg cos 𝜃

N = mg cos 𝜃 .………………………………………………..(1.11)

Gaya yang menyebabkan balok bergerak adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring,

yaitu gaya mg sin 𝜃 .

F = mg sin 𝜃......................................................(1.12)

Percepatan yang dialami oleh balok yang terletak pada bidang miring licin menjadi :

∑Fx = ma…………………………………………………..…….(1.13)

dari persamaan (1.12) dan (1.13) diperoleh :

a = g sin 𝜃 ..........................................................(1.14)

Contoh Soal 2

13
3.3.1. Gerak Benda yang dihubungkan Katrol

Perhatikan gambar (10)! Benda m1 dan m2 dihubungkan dengan seutas tali,


dengan m1>m2. Kemudian dihubungkan dengan sebuah katrol. Tali dianggap tidak ber
massa dan katrol dianggap licin.
Oleh karena m1>m2, benda m2 bergerak ke atas. Kedua benda mempunyai nilai
percepatan sama. Balok m1 bergerak ke bawah sehingga untuk m1dengan arah ke bawah
g berharga positif. Tinjau benda 𝑚 :

14
Contoh Soal

15
3.3.2. Gaya Kontak Antar Dua Benda

3.4. Kegiatan Diskusi Kelompok

3.4.1. Diskusi 2 Pertemuan 3

Buatlah rangkuman dari persoalan yang kalian ketahui berdasarkan hasil bacaan
pada modul ini! Tulis bersama dengan kelompokmu :

16
3.4.2. Diskusi 3 Pertemuan 3

17
3.5. Instrumen Penilaian

3.5.1. Penilaian Diskusi

Kelompok
No Aspek Penilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hasil Kebenaran Persoalan yang
1
ditanyakan.

2 Kerjasama sesama anggota

3 Pemerataan Pengetahuan

Kedalaman Materi Siswa secara


4
Individual

Jumlah Skor

Nilai

18
Pertemuan IV. Uji Kompetensi (POSTTEST)

4.1. Tindakan Pelaksanaan

1. Pelaksanaan Uji Kompetensi Posttest hasil penelitian tindakan kelas.


2. Pengumpulan data berdasarkan hasil penelitian metode Drill.

4.2. Kegiatan

4.2.1. Posttest

19
4.3. Instrumen Penilaian

4.3.1. Posttest

No
Abs Kategori Penilaian Posttest
Rata –Rata
Jumlah Siswa Dibawah KKM
(75)
Jumlah Siswa Diatas / Standart
KKM (75)
Presentase Ketuntasan %

4.3.2. Penilaian Sikap

Kategori Penilaian Nilai


No Nama Tanggung
Religius Disiplin Toleransi
Jawab

Skor Deskripsi Predikat

Apabila selalu menunjukkan sikap SB (Sangat


4
sesuai aspek sikap Baik)

Apabila sering menunjukkan sikap


3 B (Baik)
sesuai aspek sikap

Apabila kadang-kadang menunjukkan


2 C (Cukup)
sikap sesuai aspek sikap

Apabila tidak pernah menunjukkan


1 K (Kurang)
sikap sesuai aspek sikap

20
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Drs. Hainur Rasjid.2004.Kode fis.07 Hukum Newton.Jakarta : Departemen


Pendidikan Nasional.
Gianoli, Douglas C. 1998. Fisika Edisi Lima Jilid1. Jakarta: Erlangga
Halliday, D., Resnick, R. 1994. Physics, terjemahan: Pantur Silaban dan Erwin Sucipto.
Jakarta:Erlangga.
Kanginan Marthen. 2013. FISIKA 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Seran Daton, Goris, dkk. 2007. Fisika Untuk SMA/MA kelas X.Jakarta : Grasindo

21
Kunci Jawaban

Pretest

1. Dalam memecahkan persoalan tersebut kita menggunakan Hukum Newton II

m = 3 ton = 3000 kg
V1 = 0
V2 = 18 km / jam = 5 m/s

a = (V2 - V1)t
a = (5 m/s - 0)30 s
a = 16 m/s2

Gaya yang dikerjakan oleh truk tersebut dengan rumus Hukum Newton II
F = m.a
F = 3000 .16
F = 500 N

Dengan demikian gaya yang dikerjakan oleh truk tersebut adalah 500 N

2. Dalam memecahkan persoalan tersebut kita menggunakan resultan gaya

F1 = 70 N
F2 = 30 N

R = F1 + F2
R = 70 + 30
R = 100 N

Jadi resultan gayanya adalah 100 N

3. Pemecahannya menggunakan Hukum Newton II pada Gerak Lurus Berubah Beraturan


(GLBB)

m = 2.000 kg
v0 = 16 m/s
vt = 0 m/s (direm sehingga berhenti)
F = -8.000 N

F=m.a
a = F/m
a = -8.000/2.000

22
a = -4 m/s

Jarak yang ditempuh selama perlambatan.


Vt2 = V02 + 2 . a . s
0 = 162 +2 . (-4) . s
0 = 256 – 8s
8s = 256
s = 32 m

Jadi Jarak yang ditempuh truk tersebut adalah 32

Diskusi 3

Posttest

23

Anda mungkin juga menyukai