Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
Negara.
untuk meningkatkan mutu, efisiensi dan relevansi bagi semua jenis serta
pendidikan.
harus mampu meningkatkan kinerja para guru. Banyak faktor yang dapat
ia berusaha agar nasehat, saran dan jika perlu perintahnya diikuti oleh
dalam cara berfikir, bersikap dan tingkah laku yang dipimpinnya. Dengan
efisien.
pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh sekolah dan
telah dirumuskan kepada para guru, orang tua murid dan kepada seluruh
siswa.
para guru dan personel lainnya. Komunikasi intern yang terbina baik
pandangan serta pikiran antara pimpinan dan bawahan dalam hal ini
dan bahkan lebih dari itu organisasi tidak dapat berdiri tanpa komunikasi.
kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru sangat dipengaruhi
oleh faktor internal dan factor eksternal. Factor internal yaitu kecerdasan
ULU”
B. Identifikasi Masalah
9
maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah masalah Kinerja
dan optimal.
signifikan.
C. Pembatasan Masalah
atas, maka dalam penelitian ini hanya akan membahas masalah Kinerja
karena dorongan internal dalam diri guru itu sendiri senantiasa berupaya
tanggungjawab.
D. Perumusan Masalah
11
Mahakam Ulu?
Mahakam Ulu?
E. Tujuan Penelitian
Pahangai?
Pahangai?
12
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah terdiri dari secara praktis
1) Manfaat Teoritis:
(b) Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang
2) Secara praktis:
Ulu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Kinerja Guru
a) Pengertian Kinerja
royal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika”.
dengan motivasi dari karyawan itu sendiri untuk itu menurut Richard S.
14
15
ditetapkan.
c. ”Give regular objective feed back so that people know where they
lebih baik.
kinerja adalah kerja secara kualitas dan kuantitas; yang dicapai oleh
kerja, ialah perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan
standar kerja yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kinerja, lebih
direncanakan.
evaluasi,
Apabila dipandang dari sisi siswa, hak-hak yang dimiliki siswa yang
mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
18
mengajar, maka guru harus: (1) mampu membawa siswa kepada tujuan
Apersepsi; (4) Peragaan; (5) Repetisi; (6) Korelasi; (7) Konsentrasi, (8)
Peragaan, bila guru menjelaskan sesuatu unit pelajaran, itu perlu diulang-
19
usaha perbaikan atau evaluasi untuk menuju hasil kerja yang sesuai
dengan tujuan.
dengan hasil prestasi belajar siswa. Tugas-tugas itu sangat berkaitan erat
sekolah yang baik terhadap sekolah dan dunia pendidikan. Dampak dari
fungsi guru ini, maka korps guru seringkali menjadi kambing hitam ketika
akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang dan tentunya tidak lain
perhatian kita adalah terciptanya kinerja yang efektif dan efisien disetiap
menjadi bahan dan sasaran empuk bagi para kritikus, adakalanya kritik
demikian, apapun kritik yang diberikan, apakah bernilai positif atau negatif
kinerja guru. Guru yang matang tentu tidak putus asa apabila menerima
datang. Kritik terhadap kinerja guru perlu dilakukan, tanpa itu bagaimana
demikian akan menjadi bahan renungan bagi guru untuk perbaikan lebih
lanjut.
antisipasi sebab sekecil apapun jumlah guru yang memiliki kinerja buruk
makro.
tugas kependidikannya di luar kelas. Sikap ini akan dibarengi pula dengan
media pembelajaran yang akan dipakai, serta alat penilaian apa yang
yang baik harus mempunyai komitmen untuk terus dan terus belajar,
tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan dan tertinggal
kondisi kini kita dihadapkan pada era global, semua serba cepat, serba
kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Kinerja guru akan
bermakna bila dibarengi dengan jiwa yang bersih dan ikhlas, serta selalu
kearah yang lebih baik. Kinerja yang dilakukan hari ini harus lebih baik
dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja hari esok harus lebih baik
dari kinerja hari ini. Tugas ini akan berhasil apabila ditunjang dengan
pendidikan. Dampak dari kerjasama ini cepat atau lambat pasti akan
Dari berbagai teori dan konsep tentang kinerja guru yang telah
(6) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan; (7)
dan mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai hasil belajar yang
tujuan dan sasaran yaitu kinerja dalam bentuk apa dan bagaimana
hasil.
berikut:
26
dengan baik kalau tidak diaplikasikan dengan baik akan sia-sia dan tidak
mengajar yang baik. Untuk itu, guru harus menciptakan suasana yang
siswa dalam menangkap dan menyerap materi pelajaran. Oleh karena itu,
d) Melaksanakan Evaluasi
merupakan salah satu indikator keberhasilan tugas guru pada diri siswa.
proses:
b) Melaksanakan evaluasi.
dimaksud dengan Kinerja Guru adalah prestasi yang dicapai oleh seorang
evaluasi.
a. Pengertian Kepemimpinan
karakter yang khas, spesifik, dibutuhkan pada satu situasi tertentu. Sebab
kepala sekolah
enam ciri di atas dapat terpenuhi. Menurut Made Pidarta yang dikutip oleh
belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama cara kerja para guru dan
penelitian orang lain; (5) berpikir untuk masa yang akan datang; (6)
Menurut H.G Hicks dan C.R Guilet dikutip oleh Masduki Yusak
seorang kepala sekolah yaitu: (1) arif dan bijaksana, adil tidak
(2) seorang kepala sekolah mampu untuk memberi saran sesuai dengan
(7) kepala sekolah harus mampu sebagai sumber semangat bagi para
tujuan sekolah dengan baik dan bertanggung jawab (proising); (8) mampu
menghargai apapun yang dihasilkan oleh para guru, staf, baik berupa
c. Prinsip-prinsip Kepemimpinan
1) Konstruktif
secara emosional.
2) Kreatif
3) Partisipatif
4) Kooperatif
5) Delegatif
tugas/jabatannya.
6) Integrative
8) Pragmatis
9) Keteladanan
keteladanan kepada seluruh staf, guru dan para siswa. Oleh karena
dicapainya misalnya:
segera bangkrut.
Setiap jabatan dipimpin oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu ada
tingkat puncak. Tingkat pemimpin ini merupakan salah satu faktor yang
berbeda pula.
masing-masing.
formal, tetapi juga organisasi non formal dan informal yang terbentuk di
ketentuan yang mengatur atat hubungan dan kegiatan organisasi itu. Ada
kerja dengan ketat dan terperinci, sehingga nampak kaku, sehingga lebih
baik bagi pimpinan organisasi itu. Sebab informasi ini dapat diolah untuk
lingkungan luar ini, karena dalam akhir abad 20 ini telah berkembang
39
(b) Politik
(c) Ekonomi
negara berkembang.
pemimpin, sebab hal ini sangat erat kaitannya sebagai bahan informasi
Dengan indikatornya yaitu: (1) Cara Kepala Sekolah membagi tugas; (2)
3. Komunikasi Interpersonal
a. Pengertian Komunikasi
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
orang-orang).
juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan
informasi.
komunikasi, yaitu terdiri dari: (1) Sumber, sebagai dasar yang digunakan
penyampaian pesan atau disebut juga media; dan (5) Effek atau hasil,
43
adalah hasil akhir dari komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang,
para individu secara langsung dan dalam situasi kelompok, dan merupakan
dilakukan oleh seseorang dan diterimanya berita tersebut oleh orang lain
atau kelompok kecil orang-orang, dengan suatu akibat umpan balik dengan
komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal. Ia menjelaskan
melibatkan hanya dua orang seperti seorang guru dengan murid. Komunikasi
pesan baik verbal ataupun non verbal secara simultan dan spontan.
yaitu:
a. Perspektif Humanistik
1) Keterbukaan (Openness)
diri untuk memberikan tanggapan terhadap orang lain dengan jujur dan terus
orang lain memberikan tanggapan secara jujur dan terbuka tentang segala
tanggapan secara spontan dan tanpa dalih terhadap komunikasi dan umpan
2) Empati (Empathy)
pada peranan atau posisi orang lain. Dalam arti bahwa seseorang secara
(a) Deskriptif
dibandingkan dengan evaluative. Artinya, orang yang memiliki sifat ini lebih
banyak meminta informasi atau deskripsi tentang suatu hal. Dalam suasana
seperti ini, biasanya orang tidak merasa dihina atau ditantang, tetapi merasa
dihargai.
(b) Spontanitas
terus terang tentang apa yang dipikirkannya. Biasanya orang seperti itu akan
(c) Provisionalisme
46
Sikap positif dalam komunikasi interpersonal menunjuk paling tidak pada dua
aspek, yaitu;
(b) Mempunyai perasaan positif terhadap orang lain dan berbagai situasi
komunikasi.
5) Kesetaraan (Equality)
yaitu:
b. Perspektif Pragmatis
1) Bersikap yakin
mempunyai keyakinan diri. Dalam arti bahwa seorang tidak merasa malu,
komunikasi, orang yang mempunyai sifat semacam ini akan bersikap luwes
2) Kebersamaan
dengan orang lain bila ia bisa membawa rasa kebersamaan. Orang yang
3) Manajemen interaksi
pihak, sehingga tidak seorang pun merasa diabaikan. Hal ini ditunjukkan
Dan biasanya, dalam berkomunikasi orang yang memiliki sifat semacam ini
pula.
4) Perilaku ekspresif
terhadap perasaan dan pikiran seseorang, terbuka pada orang lain dan
variasi pesan baik secara verbal maupun non verbal, untuk menyampaikan
perhatian dan kepentingan orang lain. Selain itu, orang yang memiliki sifat ini
harus mampu merasakan situasi dan interaksi dari sudut pandang orang lain
1) Persepsi Interpersonal
2) Konsep Diri
suatu pandangan dan perasaan individu tentang dirinya. Jika individu dapat
3) Atraksi Interpersonal
diperoleh dengan mengetahui siapa yang tertarik kepada siapa atau siapa
pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang disebut sebagai
atraksi interpersonal.
4) Hubungan Interpersonal
penolongnya (psikolog).
nasehat penolongnya
komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
C. Kerangka Berpikir
kerja sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini disebabkan oleh
dan semangat serta percaya diri dari para guru, memberikan bimbingan
baik dari para guru bisa terwujud bukan karena dipaksa atau terpaksa
oleh keadaan namun karena kesadaran dari dalam diri pribadi masing-
masing guru.
bekerja saat ini akan terus terjaga. Kepemimpinan kepala sekolah dan
menurut pandangan dari para guru dan adanya iklim kerja dari guru
D. Hipotesis Penelitian
terkumpul.
Ulu.
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
H1
X1 Kinerja Guru
H3
Y
Komunikasi H2
Interpersonal
X2
Keterangan:
X1 : Kepemimpinan Kepala Sekolah
X2 : Komunikasi Interpersonal
Y : Kinerja Guru
54
55
SDN 001, SDN 002, SDN 003, SDN 004, SDN 005 dan SDN 006.
Mei 2016.
akan mengambil dan memilih data yang terdiri dari seluruh populasi
guna memperkuat hasil dari penelitian. Pada tahap ini dilakukan dengan
penelitian ini adalah guru-guru SDN 001, SDN 002, SDN 003, SDN 004,
SDN 005, dan SDN 006 di kecamatan Long Pahangai yang berjumlah 68
SDN 004 10
dari populasi yang diteliti. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut yang diambil
sebagai sasaran penelitian dan dalam hal ini adalah seluruh populasi
terjangkau untuk diteliti. Hal ini sejalan pula dengan pendapat Arikunto
(1998: 107) yang menyatakan bahwa apabila subyek kurang dari 100
populasi. Jika subyek besar maka diambil 10-15% atau 20-25% atau
dianalisa; dan 5) Lebih efisien dari segi tenaga, waktu dan biaya.
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator
Pengukuran skor:
(X1 + X2 + X3……………X.n)
Jumlah skor = -----------------------------------------------
Jumlah n
Pengukuran skala criteria:
Skor Tertinggi – Skor Terendak
Skor skala criteria = -----------------------------------------------
Jumlah Jenjang
5–1
= ----------------------------- =5
0,8
60
berikut:
E. Instrumen Penelitian
a) Definisi Konseptual
b) Definisi Operasional
yang telah ditetapkan dari program visi dan misi sekolah, yang mengukur
indikator berikut: (1) cara kepala sekolah membagi tugas, (2) cara kepala
guru-guru.
c) Kisi-kisi instrumen
Dari apa yang yang telah dirumuskan pada definisi konseptual dan
butir berikut:
o Positif Negatif
3,34
Jumlah 34
2. Komunikasi Interpersonal
a) Definisi Konseptual
dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara
b) Definisi Operasional
skor yang diperoleh dari responden setelah mengisi angket yang akan
yang telah ditetapkan dari program visi dan misi sekolah, yang mengukur
indikator berikut: (1) Keterbukaan, (2) empati, (3) sikap mendukung, (4)
c) Kisi-kisi Instrumen
Positif Negatif
2 Empati 12,13,14,15,16,17,18,19 11 9
5 Kesetaraan 36,37,38,39,40,41,42 43 8
Jumlah 44
3. KInerja Guru
a) Definisi Konseptual
64
2001:43).
b) Definisi Operasional
evaluasi.
c) Kisi-kisi Instrumen
Positif Negatif
50,51,52 46
Jumlah 52
a) Uji Validitas
kritik pada taraf signifikan 0,05. Bila r hitung lebih besar dari r table maka butir
34
2. Uji Reliabilitas
k ∑ 𝛼 b2
KR 21 = ( ----------------- ) ( ------------------- )
( k-1 ) ∑ α 12
Dimana:
KR21 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ αb 2 : jumlah variabel butir
∑ α1 2 : varian total
1. Statistik Deskriptif
nilai rata-rata, standar deviasi, nilai terendah dan nilai tertinggi agar lebih
bermakna dan lebih mudah dipahami oleh orang lain sehingga dapat
No Kriteria Interval
4 Rendah 98 – 107
5 Sangat Rendah 0 – 97
No Kriteria Interval
4 Rendah 97 – 109
No Kriteria Interval
4 Rendah 92 – 103
5 Sangat Rendah 0 – 91
70
2. Statistik Inferensial
klasik model regresi berganda yang meliputi uji Normalitas, uji Linieritas
1) Uji Normalitas
karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh
normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median. Menurut
Priyatno (2008: 77) metode uji terhadap normalitas data yang sering
digunakan adalah uji Lliefors dan uji One Sample Kolmogorov Smirnov,
nilai 0,05 < x ≤ 2,00. Apabila distribusi data sudah memenuhi nilai
2) Uji Multikolinearitas
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi dan jika
nila VIF lebih besar dari pada 5, maka variabel tersebut mempunyai
3) Gejala Heteroskedastisitas
Dalam regresi, salah satau asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa
tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan
nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala varians
bebas (Y). Persamaan yang diperoleh dari perhitungan regresi harus diuji
Y = a + b1X1 + b2X2 + ei
Dimana:
Y adalah kinerja guru
73
berganda.
determinasi (R²) .
e) Uji-t. Bila hasil t pada tingkat signifikan 5% diperoleh nilai thitung >
c. Pengujian Hipotesis
simultan maupun parsial. Untuk itu perlu dilakukan beberapa tahapan uji
H0 : β1; β2; β3 = 0
H1 : β1; β2; β3 ≠ 0
(c) Dengan program bantu SPSS hitung nilai statistic “Fhitung”. Menurut
sebagai berikut::
varaibel bebas.
(c) Dengan program bantuan SPSS hitung nilai statistic “t hitung” nilai
bi
t hitung = -----------------------
sbi
Dimana: bi = parameter estimasi
Sbi = standar error dari X1
78
DAFTAR PUSTAKA
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya
Bhakti.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Priyatno, Dwi. 2008. Buku Saku SPSS (Analisis Statisik Data, Lebih
Cepat, Efisien, dan Akurat). Yogyakarta: MediaKom.
Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: CV. Remaja
Rosdakarya.
Rivai, V. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
KUESIONER PENELITIAN
Responden Yth.
PETUNJUK : Isilah dan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat dan
IDENTITAS RESPONDEN :
Sangat
Kadang-
No Keterangan Selalu Sering Jarang tidak
kadang
setuju
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
.
33. Petunjuk yang diberikan kepala
Sekolah bermanfaat bagi kelancaran
Tugas guru.
KUESIONER PENELITIAN
Responden Yth.
PETUNJUK : Isilah dan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat dan
IDENTITAS RESPONDEN :
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Indikator: Keterbukaan
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Indikator: Empati
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Indikator: Kesetaraan
KUESIONER PENELITIAN
Responden Yth.
PETUNJUK : Isilah dan berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tepat dan
IDENTITAS RESPONDEN :
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Kadang- Tidak
No Keterangan Selalu Sering Jarang
kadang pernah