TINJAUAN TOERI
1. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan organ hati (liver) yang disebabkan oleh berbagai
faktor antara lain adalah infeksi virus, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol,
penyakit autoimun, hasil komplikasi dari penyakit lain, efek samping dari konsumsi
infection. There are seven main hepatitis viruses, referred to as types A, B, C, D, E.F
and G ( www.who.com ).
Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toxin, seperti
2. Etiologi
Nama-nama virus penyebab hepatitis yang saat ini telah dikenali adalah virus hepatitis
A atau VHA, virus hepatitis B atau VHB, virus hepatitis C atau VHC, virus hepatitis D
atau VHD, virus hepatitis E atau VHE, virus hepatitis F atau VHF dan virus hepatitis G
atau VHG. Sedangkan penyakit hepatitis yang ditimbulkannya disebut sesuai dengan
dalam darah) dan obesitas sering menyebabkan penyakit hati. Ketiga kelainan tersebut
membebani kerja hati dalam proses metabolisme lemak. Akibat yang biasa timbul
adalah kebocoran sel-sel hati yang berlanjut menjadi kerusakan dan peradangan sel
Alkohol sangat dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati karena di dalam tubuh,
alkohol akan terpecah-pecah menjadi zat-zat kimia lain. Sejumlah zat kimia tersebut
Zat kimia dari obat dapat menimbulkan masalah yang sama dengan reaksi akibat
infeksi virus hepatitis. Gejala dapat terdeteksi dalam waktu 2 hingga 6 minggu setelah
pemberian obat. Pada sebagian besar kasus, gejala hepatitis menghilang setelah
menjadi masalah hati serius jika kerusakan hati sudah terlanjur parah.
Obat-obatan yang cenderung berinteraksi dengan sel-sel hati antara lain isoniasid
(antibiotik untuk TBC), metildopa (obat anti hipertensi), fenitoin dan asam valproat
(obat anti epilepsi) dan parasetamol (pereda demam). Jika dikonsumsi sesuai dosis yang
dianjurkan, parasetamol merupakan obat yang aman. Namun jika dikonsumsi secara
berlebihan parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati yang cukup parah bahkan
kematian. Selain obat-obatan ada beberapa jenis polutan yang dapat merusak sel-sel
hati yaitu alfatoksin, arsen, karbon tetraklorida, tembaga dan vinil klorida ( www.
wedipedia.com).
e. Hepatitis akibat penyakit autoimun
Hepatitis autoimun terjadi karena adanya gangguan pada sistem kekebalan yang
biasanya merupakan kelainan genetik. Sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel
atau jaringan hati. Selain merupakan kelainan genetik, gangguan ini dapat pula
Hati merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Hepar pada
manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, di bawah diafragma, di kedua sisi
kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. Beratnya 1200 –
bawah terletak bersentuhan di atas organ-organ abdomen. Hepar difiksasi secara erat
oleh tekanan intra abdominal dan dibungkus oleh peritoneum kecuali di daerah
posterior-superior yang berdekatan dengan vena cava inferior dan mengadakan kontak
langsung dengan diafragma. Bagian yang tidak diliputi oleh peritoneum disebut bare
area. Terdapat refleksi peritoneum dari dinding abdomen anterior, diafragma dan
Macam-macam ligamennya:
dari omentum minus yg terbentang dari curvatura minor lambung dan duodenum
sebelah proximal ke hepar. Di dalam ligamentum ini terdapat arteri hepatica, Vena
porta dan ductus choledocus communis. Ligamen hepatoduodenale turut membentuk
d. Ligamentum Coronaria Anterior kiri kanan dan Ligament coronaria posterior kiri
anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar ( www.stikescharitas.com
).
dan melebar ke hipokondrium kiri. Hepar dikelilingi oleh cavum toraks dan bahkan
pada orang normal tidak dapat dipalpasi (bila teraba berarti ada pembesaran hepar).
Permukaan lobus kanan dpt mencapai sela iga 4/ 5 tepat di bawah aerola mammae. Lig
falciformis membagi hepar secara topografis bukan secara anatomis yaitu lobus kanan
4. Fisiologis Hati
Hati mempunyai fungsi yang sangat banyak dan kompleks. Hati penting untuk
Untung hati mempunyai kapasitas cadangan yang besar dan cukup memerlukan 10-20
yang mengagumkan. Pembuangan hati sebagian, pada kebanyakan kasus sel hati yang
mati atau sakit akan diganti dengan jaringan hati yang baru.
Hal ini merupakan fungsi utama hati. Saluran empedu mengalirkan, kandungan
empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu kedalam usus halus sesuai yang di
butuhkan. Hati mengekskresikan sekitar 1 liter empedu setiap hari. Unsur utama
adalah air ( 97 % ), elektrolit, garam empedu fosfolipid, kolesterol, dan pigmen empedu
absorpsi lemak dalam usus halus. Oleh bakteri usus halus sebagian besar garam
merupakan hasil ahkir metabolisme dan secara fisiologis tidak mempunyai peran aktif,
bilirubin penting sebagai indikator penyakit hati dan saluran empedu, karena bilirubin
cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang berhubungan dengannya di samping itu
kedalam empedu juga diekskresikan zat – zat yang berasal dari luar tubuh, misalnya
b. Fungsi Metabolik
vitamin dan juga memproduksi energi dan tenaga. Zat tersebut di atas di kirim melalui
vena porta setelah di absorpsi oleh usus. Monosakarida di usus di ubah menjadi
glikogen dan di simpan di dalam hati ( glikogenesis ), dari depot glikogen ini di suplai
glukosa secara konstan ke darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh sebagian glukosa
di metabolisme di dalam jaringan untuk menghasilkan panas atau tenaga ( energi ) dan
sisanya di ubah menjadi glikogen, di simpan dalam otot atau lemak yang disimpan
dalam jaringan subkutan. Hati juga mampu mensistesis glukosa dari protein dan
protein plasma, kecuali globulin gama di sintesis oleh hati. Protein ini adalah albumin
fibrinogen dan factor – factor pembekuan yang lain. Selain itu,sebagian besar asam
1) Oksidasi beta asam lemak dan pembentukan asam asetoasetat yang sangat tinggi
2) Pembentukan lipoprotein
4) Perubahan karbohidrat dan protein menjadi lemak dalam jumlah yang sangat besar.
Fungsi pertahan tubuh hati terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi
perlindungan.
1) Fungsi detoksifikasi
sangat penting dan dilakukan oleh enzim – enzim hati yang melakukan oksidasi,
2) Fungsi perlindungan
Sel kupffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati, sebagai sel endotel yang
besar sehingga dapat membersikan sampai 99% kuman yang ada dalam vena porta
sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid. Sel kupffer juga mengadakan
kekebalan humoral. Juga menghasilkan berbagai macam antibodi yang timbul pada
berbagai kelainan hati tertentu, anti mitochondrial antibody ( AMA ), smooth muscle
Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati,
seterusnya darah mengalir ke vena sentralis dan dari sini menuju ke vena hepatika
untuk selanjutnya masuk ke dalam vena inferior. Selain itu dari arteria hepatika
mengalir masuk kira – kira 350 cc tiap menit. Hati sebagai ruang penampung dan
bekerja sebagai filter, karena letaknya antara usus dan sirkulasi umum. Pada payah
jantung misalnya, hati mengalami bendungan pasif oleh darah yang banyak jumlahnya.
5. Klasifikasi Hepatitis
Hepatitis viral memberi suatu spektum tanda – tanda klinis dan manisfestasi
laboratorium yang luas. Ini dapat berkisar, menurut parahnya penyakit, dari penyakit
yang tidak jelas ( inapparen ), infeksi yang asimtomatik, sampai penyakit yang
fulminan. Yang dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari saja. Kebanyakan
pasien hepatitis viral menunjukan pola penyakit yang khas. pola penyakit yang tidak
khas ( atypical pattern ) ditemukan pada sebagian yang kecil saja ( Hendra Raharja,
2003 ).
Hepatitis viral akut yang sesuai dengan parahnya infeksi dapat di bagi atas :
penyakit yang tidak jelas ( innaparent ), anikterik, dan hepatitis yang ikterik( Hendra
Raharja, 2003 ).
Istilah hepatitis yang tidak khas tersebut menunjukan pada suatu infeksi yang
tidak menimbulkan gejala. Ini hanya dapat di kenal melalui satu atau lebih
abnormalitas biokimiawi, atau konfirmasi serologis hati pada saat pasien infeksi akut
Bentuk klinik ini dapat berupa naikterik atau ikterik, yang terakir ini dibatasi
pada pasien yang secara klinis dapat dideteksi ikterus ( Hendra Raharja, 2003 ).
Gejala hepatitis viral anikterik, pada dasarnya sama dengan gejala hepatitis yang
ikterik. Gejala dan perjalanannya secara kualitatif sama, tetapi perjalan lebih singkat
umumnya ikterus pada konjungtiva baru dapat terdeteksi pada konsentrasi bilirubin
Hepatitis kronik adalah suatu sindrom patologis yang di sebabkan oleh berbagai
macam etiologi, ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang
berlangsung terus menerus tampa penyembuhan dalam waktu paling sedikit 6 bulan (
Serosis hati merupakan stadium ahkir dari hepatitis kronik dan irifersibel yang
ditandai oleh fibrosis yang luas dan menyeluruh pada jaringan hati disertai dengan
pembentukan nodulus sehingga gambaran arsitektur jaringan hati yang normal sukar
Pada klasifikasi klasik yaitu klasifikasi secara histopatologis dikenal tiga golongan
Ditandai dengan sebutan sel – sel radang bulat didaerah portal. Arsitektur lobular
Sering pula disebut hepatitis akut berkpanjangan karena perjalanan penyakit lebih
dari 3 bulan. Pada tipe ini ditemukan adanya peradangan dan nekrosis di dalam lobus
hati.
Ditandai oleh adanya sebukan sel – sel radang bulat terutama limfosit dan sel plasma
didaerah portal yang menyebar dan mengadakan infiltrasi ke dalam lobus hati.
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel – sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia
a. Hepatitis A ( VHA )
RNA dari family enterovirus ( Suddarth dan Brunner, 1998 ). virus intestine
melalui fekal-oral. Sel hati merupakan tempat replikasi virus ini. Penyebaran progeni
virus agaknya masuk kedalam empedu yang dapat menerangkan VHA ditemukan di
dalam tinja ( Pringgoutomo Sudarto dkk, 2002 ). Hepatitis A ditemukan didalam tinja
pasien yang terinfeksi sebelum gejalanya muncul dan selama beberapa hari pertama
Virus ini di keluarkan oleh tinja pada 2 – 3 minggu sebelum dan 8 hari setelah
1) Masa inkubasi, berlangsung selama 18 – 50 hari, dengan rata – rata 28 hari ( Arief
2) Masa prodomal, terjadi selama 4 hari – 1 minggu atau lebih, gejalanya adalah,
malaise, kurang napsu makan, mual, muntah, rasa tidak nyaman didaerah kanan atas,
demam ( biasa < 39 derajat celcius ), merasa dingin, sakit kepala, gejala seperti flu,
sakit tenggorakan dan batuk. Gejala yang jarang adalah penurunan berat badan
ringan, artralgia atau mononeuritis cranial atau perifer. Tanda yang biasa ditemukan
lainnya pada kulit, sendi, atau splenomegali ( 5 -20 % ) ( Arief Mansjoer dkk, 2000 ).
3) Fase iktekrik, dimulai dengan urine yang berwarna kuning tua seperti teh, atau
faeces ), kemudian warna sklera dan kulit perlahan – lahan menjadi kuning. Gejala
anoreksia, lesu, lelah, mual dan muntah bertambah berat untuk sementara waktu.
bersamaan dengan timbulnya ikterus atau hanya beberapa hari sesudahnya ( Arief
4) Fase penyembuhan, penyakit ini biasanya sembuh sendiri. Ikterus menghilang dan
warna fases kembali normal dalam empat minggu setelah onset. Komplikasi yang
sering muncul adalah hepatitis yang sangat berat atau fulminan (<1%), kolestasis yang
memanjang, relaps, dan manisfestasi ekstra hepatik seperti vaskulitis kutaneus dan
3) Isolasi pasien ( anak dilarang datang kesekolah atau tempat penitipan anak, sampai
2) Imunisasi aktif dengan vaksin HAV yang diinaktivasi. Cara ketiga ini efektif untuk
mengeliminasi hepatitis A endemik, karena tidak ada manusia yang menjadi karier
b. Hepatitis B
VHB ialah virus DNA yang memiliki sifat hepatotropik, dan sebagai penyebab
hepatitis baik akut maupun kronik. Segmen DNA virus sebagian besar dalam bentuk
double stranded dan hanya dibeberapa segmen dalam bentuk single stranded. Bagian
tengah (core) virus mengandung polymerase DNA , antigen core ( HBcAg ) dan antigen
Bagian tengah virus diselubungi lapisan yang mengandung lipid, protein dan
HBsAg ). Selubung permukaan virus diproduksi oleh hepatosit yang terinfeksi, lepas
dari pengaruh bagian tengah (core ) , dan disekresi kedalam darah dalam jumlah yang
Virus tersebut pernah ditemukan dalam darah, saliva, semen, serta sekret vagina, dan
ditularkan lewat membran mukosa serta luka pada kulit. Hepatitis B memiliki masa
dalam hati dan tetap berada dalam serum selama periode yang relative lama sehingga
Individu yang beresiko untuk terkena hepatitis B adalah para dokter bedah,
pekerja laboratorium klinik, dokter gigi, perawat, terapi respiratorik. Staf dan pasien
dalam unit hemodialisa serta onkologi dan laki – laki biseksual, para pemakai obat –
Manisfestasi Klinis
Gejala dan tanda – tanda Hepatitis B dapat samar dan bervariasi. Panas dan pada
pernapasan jarang dijumpai ; sebagian pasien mengeluh artralgia dan ruam. Pasien
yang menyeluruh, malaise, gejala ikterus dapat terlihat kadang juga tidak terlihat.
Apabila disertai gejala ikterus maka tinja akan terlihat berwarna cerah dan urine akan
Dikenal ada 4 bentuk manisfestasi perjalanan klinis terkait dengan infeksi HBV :
Sebagian besar penderita masuk dikelompok ini, sembuh total dan diikuti oleh
kekebalan seumur hidup. Gejala khas hepatitis tidak tampak untuk 2 -3 bulan, namun
yang beredar di dalam sirkulasi darah dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai
krioglobulinemia
2) Hepatitis Fulminant
karakteristik hepatitis B menjadi fulminant berupa nekrosis seluas sel hati, gagal hati,
3) Hepatitis Kronik
HBs, sehingga tidak dapat menghilangkan HBsAg didalam darah. Infeksi bertahan,
kesembuhan tidak terjadi, dan penyakit berlangsung menjadi kronik. Secara definisi,
HBsAg antigenemia yang berlangsung lebih dari 6 bulan dan disertai dengan kelainan
fungsi hati merupakan indikasi hepatitis kronis. Perjalanan hepatitis kronis dapat
berlangsung beberapa tahun, yang kemudian akan timbul anti-HBs, dan terjadi
HBs, dan perjalanan penyakit progresif dan dapat menuju kekeadaan serosis hati.
Seluruh penderita dengan infeksi menetap VHB memproduksi anti-HBc, dan pada
Pertimbangan Gerontologi
Pasien yang berusia lanjut dan terkena infeksi hepatitis B akan beresiko untuk
terjadinya nekrosis sel hati yang berat atau kegagalan hati fulminan khususnya bila
pasien tersebut menderita sakit yang lain pasien akan mengalami sakit yang serius dan
Pencegahan hepatitis B
2) Melindungi individu yang beresiko tinggi melalui imunisasi aktif vaksin hepatitis B,
3) Imunisasi pasif bagi individu yang tidak terlindung namun terpajang virus hepatitis
Pencegahan penularan
Skrining yang kontinyu akan adanya HBsAg terhadap donor darah akan
mengurangi lebih lanjut resiko penularan melalui trasfusi darah. Penggunaan spuit,
jarum suntik serta lanset sekali pakai praktik –pratik higine perorangan yang baik
jaga kebersiannya dari ceceran darah yang positif terinfeksi, menggunakan sarung
tangan bila menangai pasien yang terinfeksi hepatitis B untuk menghindari terjadi
kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah, dll (Suddarth dan Brunner, 1998
).
Pencegahan dengan imunisasi aktif : vaksin hepatitis B dan imunisasi pasif : Imun
c. Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Infeksi virus
ini dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis) yang biasanya asimtomatik, tetapi
hepatitis kronik yang berlanjut dapat menyebabkan sirosis hati dan kanker hati ( www.
Wikipedia.com ).
Perbandingan kasus hepatitis virus yang signifikan bukan berupa hepatitis A,
sebagai hepatitis C yang sebelumnya disebut hepatitis non-A, non-B atau hepatitis
Virus hepatitis C disebab oleh virus VHC serupa togavirus atau flavivirus
mengadung RNA single strain, penyebab utama hepatitis akut dan kronik (
Banyak macam dari virus Hepatitis C. Dalam banyak kasus, virus yang masuk ke
dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas normal dari sel
tersebut, lalu menggunakan genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C
kemudian menginfeksi sel yang sehat. Penderita Hepatitis C , sangat penting untuk
kerusakan hati , baik dalam pengobatan atau pun tidak ( www. medicastore.com ).
Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga
bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat
diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin (
www.medicastore.com ).
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada
sekurang-kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C yang sering disebut
genotipe dan lebih dari 50 subtipenya. Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak
dapat melawan virus dengan efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin
melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa
cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun
1) Lelah
3) Sakit perut
tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian,
beberapa penderita Hepatitis C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun
normal. Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda
memiliki resiko terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan
produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan
atau mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh
penderita dapat menularkan virus Hepatitis C seperti sikat gigi, alat cukur atau alat
manicure. Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada
yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga
orang lain melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan
minum, kontak biasa, atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang
yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi
d. Hepatitis D
Hepatitis D ( agens atau virus delta ) terdapat beberapa kasus hepatitis B. kerena
virus ini memerlukan antigen permukaan hepatitis B untuk replikasinya, maka hanya
Hepatitis D juga dijumpai di antara pemakai obat – obatan IV, pasien hemodialisis dan
penerima transfusi darah dengan donor multiple. Hubungan sexsual dengan penderita
fulminan dan berlanjut menjadi hepatitis aktif yang kronis serta serosis hati (Suddarth
dan Brunner,1998 ).
Terapi hepatitis D
yang merupakan obat khusus bagi hepatitis D masih di selidiki ( Suddarth dan
Brunner, 1998 ).
e. Hepatitis E
Hepatitis E adalah virus hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E
(HEV). HEV memiliki rute transmisi fecal-oral. Infeksi dengan virus ini pertama kali
www.wekipedia.com ).
suddarth dan Brunner, 1998 ). Gejala hepatitis E mirip hepatitis A, demam pegel linu,
lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-
Epidemiologi
Insiden hepatitis E tertinggi terdapat pada remaja dan orang dewasa berusia
antara 15 – 40 tahun. Meskipun anak-anak sering terkena infeksi ini juga, namun
biasanya akan hilang dengan sendirinya dan pasien sembuh. Namun selama durasi
akut yang parah, dan fatal pada sekitar 2% dari semua kasus. Secara klinis, penyakit
ini sebanding dengan hepatitis A, tetapi pada wanita hamil penyakit ini lebih sering
parah dan berhubungan dengan sindrom klinis yang disebut kegagalan hati fulminan.
Wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, mengalami tingkat kematian tinggi dari
Meskipun ada satu serotipe virus ini, empat genotipe yang berbeda telah
dilaporkan. Genotipe 1 dan 2 hanya terbatas pada manusia dan sering dikaitkan
sanitasi yang buruk. Genotipe 3 dan 4 menginfeksi manusia, babi dan spesies hewan
Pencegahan hepatitis E
Perbaikan sanitasi adalah ukuran paling penting, yang terdiri dari perawatan
kebersihan pada pembuangan limbah manusia; juga penting standar yang lebih tinggi
untuk persediaan air masyarakat, baik prosedur kebersihan pribadi maupun persiapan
f. Hepatitis F
Hepatitis F secara teknis satu virus hampa, jangkitan virus ini di Negara- Negara
timur jauh telah diketahui adanya virus baru, yang berbeda dengan radang hati B
atau C, yang sering muncul, melainkan virus ini adalah dikenal sebagai radang hati F
Virus
Etiologi Hepatitis F
Hepatitis F disebabkan oleh HFV atau hepatitis F virus , masa inkubasi rata –
HGV ) yang mirip dengan hepatitis C kontak dengan darah yang terinfeksi (
www.innvista.com ).
Gejala Hepatitis G
Kebanyakan orang tidak memeliki gejala akut, sebanyak 20% dari penderita
Pengobatan Hepatitis G
Tidak ada perawatan spesifik untuk penyakit hepatitis akut ini penderita harus
www.innvista.com ).
Pencegahan Hepatitis G
pencegahannya adalah dengan cara menghindari kontak langsung dengan darah yang
terinfeksi. Jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian atau peralatan lain
7. Patofisiologi
Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrate pada
hypatocytes oleh sel mononukleus. Proses ini dapat menyebabkan degenerasi dan
hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (
biliary ), dan empedu tidak dapat diekskresikan kedalam kantong empedu dan bahkan
).
Hepatitis terjadi dari yang asyrntomatik sampai dengan timbulnya sakit dengan
gejala ringan. Sel hati mengalami renegerasi secara komplit dalam 2 – 3 bulan, lebih
gawat bila dengan nekrosis sel hati dan bahkan kematian. Hepatitis dengan sub akut
dengan kronis dapat permanen dengan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu
yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang menjadi
Hati yang normal halus dan kenyal bila disentuh. Ketika hati terinfeksi suatu
penyakit (misalnya Hepatitis C), hati menjadi bengkak. Sel hati mulai mengeluarkan
memberitahu anda apakah hati sudah rusak atau belum. Bila konsentrasi enzim
tersebut lebih tinggi dari normal, itu adalah tanda hati mulai rusak. Sewaktu penyakit
Fibrosis
atau parut kecil. Parut ini disebut "fibrosis", yang membuat hati lebih sulit melakukan
fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin banyak parut terbentuk dan mulai
Serosis
Kerusakan yang berulang, area besar hati yang rusak dapat menjadi permanen
dan menjadi koreng. Darah tidak dapat mengalir dengan baik pada jaringan hati yang
rusak. Hati mulai menciut dan menjadi keras. Penyakit Hepatitis C kronis biasanya
( www.medicastor.com ).
Sewaktu sirosis bertambah parah, hati tidak dapat menyaring kotoran, racun, dan
obat yang ada dalam darah. Hati tidak lagi dapat memproduksi “clotting factor” untuk
pendarahan pada usus sering terjadi, dan biasanya fungsi mental menjadi lambat. Pada
www.medicastor.com ).
Kanker hati
Kadang kala kerusakan sel hati diikuti dengan perubahan gen sel yang mana
dapat menjadi kanker. Pasien Hepatitis C kronis memiliki resiko lebih tinggi untuk
9. Manisfestasi klinik
lemah, anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri pada otot, dan nyeri diperut kanan atas.
b. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3 – 6 minggu. Ikterik mula – mula terlihat
pada sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan – keluhan berkurang tetapi
pasien masih lemah, anoreksia, dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau
kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan ( Arif Mansjoer dkk, 2001 ).
c. Stadium pascaikterik ( rekonvalensi ) ikterus mereda, warna urine dan tinja menjadi
Gambaran klinis hepatitis virus bervariasi, mulai dari yang tidak merasakan apa –
apa atau hanya mempunyai keluhan sedikit saja sampai keadaan yang berat, bahkan
koma dan kematian dalam beberapa hari saja ( Arif Mansjoer dkk, 2001 ).
Pada golongan hepatitis inapparent, tidak ditemukan gejala. Hanya diketahui bila
dilakukan pemeriksaan. Pada hepatitis anikterik, keluhan sangat ringan dan samar –
berwarna kuning tua atau warna teh dan apabila dicocokan akan memperlihatkan busa
Bentuk hepatitis akut yang ikterik paling sering ditemukan didalam klinis.
Biasanya jinak dan akan sembuh dalam waktu kira-kira 8 minggu ( Arif Mansjoer
dkk, 2001 ).
terjadi dalam 7 – 8 hari sejak mulai sakit. Pada waktu singkat terjadi gangguan
neorologi, dan muntah – muntah yang persisten. Terdapat demam dan ikterus yang
Pada hepatitis persisten, tidak terdapat kemajuan dari periode akut dan seluruh
Pasien masih mengeluh lemah dan cepat lelah, meskipun napsu makan telah membaik.
Pekerjaan fisik akan memperburuk hasil pemeriksaan fungsi hati. Golongan ini akan
sembuh sempurna dalam waktu antara 1 -2 tahun ( Arif Mansjoer dkk, 2001 ).
Ada pula bentuk hepatitis yang sub akut atau submassive hepatic necrosis yang
Sesudah masa ikterus yang lama, biasanya pasien akan sembuh dalam waktu 12 bulan
karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi ( Suddarth dan Burner,
1998 ).
1. Klasifikasi hepatitis
karena penularannya melalui fecal oral dan lebih mudah tertular pada semua golongan
umur, selain itu sifatnya akut dan bisa sembuh dengan sendirinya, prevalensinya 10 %
di bandingkan hepatitis lainnya yang factor penularannya melalui hubungan sex atau
hepatitis B ini juga sering muncul ada yang bersifat akut juga kronis begitu juga
2. Jenis kelamin
Perbedaan sangat mendasar ditunjukkan tubuh pria dan wanita terhadap resiko
terkena hepatitis bahkan sampai kanker hati, dan penyebabnya terletak pada unsur
genetik berdasarkan gender. Ini adalah kajian genome pertama yang menjelaskan
kaitan antara gender dan kanker non-organ reproduksi, kata Arlin Rogers, pakar
patologi, pria berpotensi terkena hepatitis dua kali lebih besar daripada wanita. Factor
yang memicu terjadinya hepatitis yang mendasar adalah hepatitis karena penyakit lain,
hepatitis karena autoimun, karena obat – obatan, dan reaksi zat – zat kimia
( www. wordpress.com ).
Hati laki-laki dan perempuan punya perbedaan yang cukup kentara. Perbedaan ini
sangat jelas terlihat semasa periode pubertas, yakni ketika organ hati pria lebih
terekspos pertumbuhan hormon. Hal ini kemudian menyebabkan organ hati pria dan
serupa ( www. wordpress.com ). Menurut hasil kajian para ahli, gen berdasarkan jenis
kelamin ternyata menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap radang infeksi. Gen laki-
laki saat berhadapan dengan hepatitis kronis bereaksi sebagian kelebihan beban,
sebagian lainnya kekurangan beban, sehingga organ hati tidak bisa mempertahankan
fungsi metabolisme yang normal, sementara perempuan dewasa relatif lebih rendah
potensi terkena hepatitis, karena gen di organ hati tidak merasa perlu berganti menjadi
gen maskulin untuk menghadapi hepatitis maupun kanker hati ( www. wordpress.com
).
3. Usia / Umur
Penyakit hepatitis paling sering terjadi pada usia produktif yaitu 12-45 tahun
berhubungan dengan factor – factor penularan hepatitis dan pada usia produktif ini
).
Kelompok usia 45-49 tahun sebesar 11.9% sedangkan pada kelompok usia 55-59
tahun yaitu sebesar 2,12 %., angka kejadian hepatitis pada bayi baru lahir
diperkirakan prevalensi hepatitis pada anak di bawah 4 tahun adalah 6.2 % ( www.
infeksi.com ).