Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab termasuk sikap peduli dan berbudaya
lingkungan. Sikap peduli merupakan karakter yang sangat penting
ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik melalui pembelajaran maupun
pengembangan diri. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya
saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL ), Standar Isi (SI), Satndar Proses (SP) dan
Standar Penialian, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang memuat struktur Kurikulum 2013.
Elemen perubahan mendasar pada kurikulum 2013 berfokus pada empat standar dari
delapan SNP yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,dan
Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban
belajar, penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola pikir dan
tata kelola. Perubahan tersebut, dilandasai dengan diterbitnya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 (PP nomor 32/2013) tentang Perubahan
kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
B. Landasan Filosofi
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
D. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan menengah khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMA yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan
menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan
mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan
melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
E. Landasan Teoritis
Kurikulum yang diterapkan di SMA Sint Louis adalah Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum 2013 dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
F. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Standar Penilaian.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA / MA
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
12. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Eksra Kurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Eksra Kurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
G. Tujuan Pengembangan
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
pengembangan Kurikulum SMA Sint Louis Semarang memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.Kurikulum SMA Sint Louis
Semarang disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Semarang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Sint Louis
Semarang muat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni
B. Motto
”BERKARAKTER DAN BERPRESTASI”
C. Visi
Pusat pelayanan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang unggul dalam
prestasi, berkarakter, dengan dijiwai semangat kasih dan suka cita dalam roh kudus
yang berwawasan lingkungan.
D. Misi
Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Sint Louis Semarang mengembangkan misi
sebagai berikut:
1. Mengembangkan pelayanan peserta didik: berkualitas, kompetitif, dan
berkolaboratif.
2. Mengembangkan kecerdasan peserta didik: spiritual, intelekstual, emosional,
watak dan moral bangsa.
3. Mengembangkan kepribadian peserta didik: tanggung jawab, humanis, dan
responsif
4. Menumbuhkembangkan nilai kasih warga sekolah: murah hati, sabar, setia, dan
lemah lembut
5. Mengembangkan nilai kebenaran warga sekolah: jujur, disiplin, komitmen, tulus,
dan tanggung jawab.
6. Mewujudkan nilai kesederhanaan warga sekolah: rela berbagi, hemat, dan rendah
hati.
G. Strategi
1. Menciptakan dan meningkatkan bidang layanan mutu, yang menyangkut
kepentingan proses persiapan, proses penyelenggaraan dan hasil prestasi
pendidikan bagi kepentingan siswa dan stakeholders.
2. Menciptakan dan melaksanakan bidang Pengelolaan dan Layanan kepada siswa
dalam bidang kegiatan belajar, perkembangan dan pembinaan kepribadian,
kebutuhan kemanusiaannya (rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi
diri).
3. Optimalisasi potensi Sarana dan Prasarana Sekolah yang mencakup gedung,
A. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2016 – 2017 SMA Sint Louis menggunakan struktur
kurikulum mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas X dan kurikulu 2006 untuk
kelas XI dan XII. Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata
pelajaran.
Kelompok Mata Pelajaran yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran sebagai berikut :
Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2. Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
B. Struktur Kurikulum
Muatan kurikulum sesuai dengan pasal 20 Undang-Undang Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud No. 59 tahun 2014. Struktur kurikulum
merupakan sekelompok matapelajaran yang dapat diikuti dan diambil selama peserta
didik menempuh pendidikan seperti tertuang dalam PP No. 13 tahun 2015, Pasal 77 B
ayat (1) Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, matapelajaran, dan beban belajar pada setiap
satuan pendidikan dan program pendidikan, dalam ayat (4). Struktur Kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan pengorganisasian mata pelajaran untuk
setiap satuan pendidikan dan / atau program pendidikan. Ayat ( 7) struktur kurikulum
untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas (a) muatan umum; (b) muatan
peminatan akademik; (c) muatan peminatan kejuruan; (d) muatan pilihan lintas minat /
pendalaman minat.
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII.
Untuk kelas X struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk
semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum untuk kelas XI dan XII disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada SMA Sint Louis Semarang dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu 1) kelas X yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan peminatan
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan
Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
k. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.
1. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.
Keterangan:
Ada Penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran Matematika ( 1 JP ), Fisika ( 1 JP ),
Kimia ( 1 JP ), Biologi ( 1 JP ), Ekonomi ( 1 JP ), Geografi ( 1 JP ), dan Sosiologi ( 1 JP
) untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran terutama pada mata pelajaran Ujian
Nasional.
C. Strategi Pelaksanaannya :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, keoribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan dengan mengintegrasikan
materi lingkungan hidup.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegeraan dan kepribadian dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni
dan budaya, dan pendidikan jasman dengan mengintegrasikan materi lingkungan
hidup.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial,keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan dengan mengintegrasikan materi lingkungan
hidup.
4) Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau
H. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada SMA Sint Louis
Semarang. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksudkan terdiri
atas standar kompetensi dan kompetensi dasar.
I. Mata pelajaran
1. Pendidikan Agama Katholik
Pendidikan Agama Katholik di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin
beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun
kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal,
yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa
penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,
kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama
dan kepercayaan.
Ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Katholik di SMA Sint
Louis Semarang mencakup empat aspek yaitu pribadi peserta didik, Yesus
Kristus, Gereja, dan kemasyarakatan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri
sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan,
kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan
sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani
pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat yang peduli lingkungan,
berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa- bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM
d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga negara
4. Fisika
Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan
dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument
percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
d. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
e. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ruang lingkup mata pelajaran fisika di SMA Sint Louis Semarang merupakan
pengkhususan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan
pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Pengukuran berbagai besaran, karakteristik gerak, penerapan hukum
Newton,alat-alat optik, kalor, konsep dasar listrik dinamis, dan konsep
dasar gelombang elektromagnetik
b. Gerak dengan analisis vektor, hukum Newton tentang gerak dan gravitasi,
gerak getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan momentum, momentum
sudut dan rotasi benda tegar, fluida, termodinamika.
c. Gejala gelombang, gelombang bunyi, gaya listrik, medan listrik, potensial
dan energi potensial, medan magnet, gaya magnetik, induksi
elektromagnetik dan arus bolak- balik, gelombang elektromagnetik, radiasi
benda hitam, teori atom, relativitas, radioaktivitas.
5. Biologi
Mata pelajaran Biologi di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar peserta
6. Kimia
Mata pelajaran kimia di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis,
dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui
percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian
hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen,
7. Sejarah
Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
b. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.
c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.
d. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya
bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga
masa kini dan masa yang akan datang.
e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang
dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik
nasional maupun internasional.
Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah di SMA Sint Louis Semarang meliputi
aspek- aspek sebagai berikut:
8. Geografi
Mata pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang
berkaitan.
b. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.
c. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan
sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman
budaya masyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran Geografi meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Konsep dasar, pendekatan, dan prinsip dasar Geografi
b. Konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer mencakup
litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer serta pola
persebaran spasialnya
c. Jenis, karakteristik, potensi, persebaran spasial Sumber daya
alam dan pemanfaatannya.
d. Karakteristik, unsur-unsur, kondisi (kualitas) dan variasi spasial
lingkungan hidup, pemanfaatan dan pelestariannya.
e. Kajian wilayah negara-negara maju dan sedang berkembang.
f. Konsep wilayah dan pewilayahan, kriteria dan pemetaannya serta
fungsi dan manfaatnya dalam analisis geografi.
g. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang seluk beluk dan
pemanfaatan peta, Sistem Informasi Geografis (SIG) dan citra penginderaan
jauh.
9. Ekonomi
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi
dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
b. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang
10. Sosiologi
Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial,
struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai dengan
terciptanya integrasi social.
b. memahami berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat.( peran serta
dalam kerja bakti bersih lingkungan )
c. menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran Sosiologi meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Struktur sosial
b. Proses sosial
c. Perubahan sosial
d. Tipe – tipe lembaga sosial
J. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
I. MIPA
a. Matematika 72
b. Biologi 73
c. Fisika 72
d. Kimia 72
II. IPS
a. Geografi 72
b. Sejarah 72
c. Sosiologi 72
d. Ekonomi 72
Kelompok D (Muatan Lokal Wajib)
Bahasa Jawa 73
Kelompok E (Muatan Lokal Tambahan)
Bahasa Asing (Bahasa Jepang) 72
Jumlah
1. Pendidikan Religiositas 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 74 75
3. Bahasa Indonesia 73 75
4. Bahasa Inggris 73 75
5. Matematika 73 75
6. Fisika 73 75
7. Biologi 74 75
8. Kimia 73 75
9. Sejarah 73 75
10. Geografi 74 75
11. Ekonomi 73 75
12. Sosiologi 74 75
c. Pengembangan Diri
Life skills dapat dibentuk secara bertahap dan hati-hati, melalui Life skills education
atau pendidikan kecakapan hidup. Life skills education melalui proses yang
terintregarasi tanpa dipisahkan dari :
a. Personal skills education.
Kecakapan ini meliputi beriman kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak
mulia, berfikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggungjawab
untuk pembelajaran pribadi, dapat menghargai, dan menilai diri sendiri. Aspek
akhlak mulia meliputi kemampuan pengenalan, pemahaman, dan penanaman
nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi sebagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Personal skills yang perlu diberikan kepada anak agar mengembangkan
kemampuan berdialok secara baik dengan kualifikasi dirinya sehingga dia
Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 39
dapat menngaktualisasikan jati dirinya sebagai manusia yang menjadi wakil
Sang Khalik dalam kehidupannya. Kemampuan rohani dapat dibentuk melalui
pengembangan kemampuan yang bersifat intelektual, kemampuan emosional
dan kemampuan spiritual (IQ, AQ, EQ dan SQ) Kemampuan intelektual
disebut kemampuan akal yang digambarkan sebagai kecakapan seseorang
menguasi cara berdialog dengan ilmu pngetahuan sebagai alat untuk menguak
misteri dari keberadaan alam fisik dan gaib yang telah disediaka Sang Khalik.
Kemampuan mengembangkan karier atau kemampuan adversaity AQ)
adalah kemampuan berdialog pada dirinya sendiri, memotivasi dirinya sendiri,
menggunakan kesempatan dan mengembangkan kemampuan dan kemauan diri
secara optimal untuk menggapai cita-cita hidupnya. Kemampuan emosional
(EQ) adalah kemampuan rasa sebagai kecakapan seseorang menguasai cara
menghadapi, cara berhubungan, cara berdialog dengan perasaannya sendiri
sebagai ciptaan TUHAN yang diberi martabat mulia. Kemampuan spiritual
(QS) adalah cara berhubungan atau cara berdialog dengan Tuhan sebagai
Sang Khalik yang kasih sayangnya tidak bertepi karena sangat luasnya dan
juga tak pernah berdasar karena teramat dalamnya.
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2016 4 1 pelaksanaan MOPD, dan Libur
Hari Raya Ramadhan
Agustus 2016 4 3 HUT RI
September 2016 5 5
Oktober 2016 4 3 Ulangan Tengah Semester ganjil
November 2016 5 5
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
Libur Semester 1: 19 Desember 2016 – 31 Januari 2017
Libur Semester 2: 19 Juni 2016– 15 Juli 2017
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Fitri
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad saw.
Wafat Isa Al masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Bulan
JULI 201 AGUSTUS 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Minggu 6 1 2 2 3 1 1 2 3
3 0 7 0 7 4 1
Senin 1 2 2 1 1 2
7 4
4 1 8 1 8 5
Selasa 1 2 2 1 1 2
1 8 5
5 2 9 2 9 6
Rabu 1 2 3 1 2 2
2 9 6
6 3 0 3 0 7
Kamis 1 1 2 3 1 2 2
3 7
0 7 4 1 4 1 8
Jum’at 1 1 2 1 2 2
4 1 8
1 8 5 5 2 9
Sabtu 1 1 2 1 2 3
5 2 9
2 9 6 6 3 0
Bulan
SEPTEMBER 2014 OKTOBER 2014
Hari
Jumlah
Mingg 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
u
Minggu 1 2 2 1 1 2
7 5
4 1 8 2 9 6
Senin 1 1 2 2 1 2 2
8 6
5 2 9 3 0 7
Selasa 1 2 3 1 2 2
2 9 7
6 3 0 4 1 8
Rabu 3 1 1 2 1 8 1 2 2
Bulan
NOVEMBER 2014 DESEMBER 2014
Hari
Jumlah
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Minggu
Minggu 1 2 1 2 2 3
2 9 7
6 3 4 1 8 1
Senin 1 1 2 1 2 2
3 1 8
0 7 4 5 2 9
Selasa 1 1 2 1 2 3
4 2 9
1 8 5 6 3 0
Rabu 1 1 2 1 1 2 3
5 3
2 9 6 0 7 4 1
Kamis 1 2 2 1 1 2
6 4
3 0 7 1 8 5
Jum’at 1 2 2 1 1 2
7 5
4 1 8 2 9 6
Sabtu 1 2 2 1 2 2
1 8 6
5 2 9 3 0 7
Bulan
JANUARI 2014 FEBRUARI 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Mingg 1 1 2 1 2 2 3
4 1 8
u 1 8 5 5 2 4 1
Senin 1 1 2 9 1 2 2
5 2
2 9 6 6 3 5
Selasa 6 1 2 2 3 1 1 2 2
Bulan
MARET 2014 APRIL 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Mingg 1 2 2 1 1 2 3
1 8 5
u 5 2 9 2 9 6 1
Senin 9 1 2 3 1 2 2
2 6
6 3 0 3 0 7
Selasa 1 1 2 3 1 2 2
3 7
0 7 4 1 4 1 8
Rabu 1 1 2 1 2 2
4 1 8
1 8 5 5 2 9
Kamis 1 1 2 1 2 3
5 2 9
2 9 6 6 3 0
Jum’at 1 2 2 1 1 2
6 3
3 0 7 0 7 4
Sabtu 1 2 2 1 1 2 3
7 4
4 1 8 1 6 3 0
Bulan
MEI 2014 JUNI 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Keterangan :
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).
4. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS
terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG
untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran : Inkuiri
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi
1. Pertemuan Kesatu :
Orientasi :
Motivasi
Apersepsi :
Kegiatan Inti
Penutup
2. Pertemuan Kedua :
Orientasi :
Penutup
H. Penilaian
1. Jenis / tehnik penilaian :
a. Penilaian sikap melalui pengamatan
b. Penilaian pengetahuan melalui tes ( tertulis ) dan penugasan
c. Penilaian ketrampilan melalui tes praktik dan proyek
2. Bentuk instrumen dan instrumen
Lembar pengamatan dan soal uraian
3. Pedoman penskoran
Semarang....…………..2014
Memeriksa/Menyetujui
Kepala SMA Sint Louis Semarang Guru Mata Pelajaran
Andreas Mualto,S.Pd.