Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab termasuk sikap peduli dan berbudaya
lingkungan. Sikap peduli merupakan karakter yang sangat penting
ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik melalui pembelajaran maupun
pengembangan diri. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya
saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan, bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL ), Standar Isi (SI), Satndar Proses (SP) dan
Standar Penialian, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang memuat struktur Kurikulum 2013.
Elemen perubahan mendasar pada kurikulum 2013 berfokus pada empat standar dari
delapan SNP yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,dan
Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban
belajar, penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola pikir dan
tata kelola. Perubahan tersebut, dilandasai dengan diterbitnya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 (PP nomor 32/2013) tentang Perubahan
kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 1


Pendidikan. PP nomor 32/2013, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah agar menyusun kurikulumnya mengacu
kepada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru.
Pendidikan yang diselenggarakan di SMA Sint Louis Semarang berawawasan
lingkungan hidup yang terintegrasi dalam tiga domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilansesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan kurikulum SMA Sint Louis Semarang tahun pelajaran 2016 /
2017 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA Sint Louis Semarang;
2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Sint Louis Semarang yang didasarkan
pada hasil analisis riil, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik;
3. kalender pendidikan SMA Sint Louis Semarang disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2016 / 2017.
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang menjadi acuan bagi satuan pendidikan
dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran. Berdasarkan analisis kondisi
lingkungan sekolah maka pada tahun pelajaran 2016/2017 SMA Sint Louis Semarang
sebagai sekolah Adiwiyata berpedoman pada kebijakan sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan, kurikulum pendidikan yang berbasis lingkungan,
kegiatan yang berbasis partisipasif, dan pengelolaan sarana prasarana
pendukung yang ramah lingkungan. Pendidikan berbasis lingkungan terintegrasi
pada mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

B. Landasan Filosofi
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 2


untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum
2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial
di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 3


C. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan
karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu
pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

D. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan menengah khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMA yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan
menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan
mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan
melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

E. Landasan Teoritis
Kurikulum yang diterapkan di SMA Sint Louis adalah Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum 2013 dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 4


luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, dan berketerampilan.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

F. Landasan Yuridis
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Standar Penilaian.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA / MA
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
12. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Eksra Kurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Kegiatan Eksra Kurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 5


15. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
16. Permendikbud No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
18. Permendikbud No. 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.
19. Peraturan Menteri Nomor. 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Adiwiyata.

Dengan demikian, Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan


dengan mengacu kepada landasan filosofis, teoritis, dan yuridis sebagaimana
dikemukakan di atas, sehingga diharapkan dapat mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai
dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan umat manusia diwujudkan melalui berbagai aktifitas dan
kreatifitas, baik kegiatan intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler.

G. Tujuan Pengembangan
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
pengembangan Kurikulum SMA Sint Louis Semarang memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.Kurikulum SMA Sint Louis
Semarang disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Semarang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Sint Louis
Semarang muat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 6


dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi
Dasar pada mata pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SMA Sint Louis Semarang memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan
dengan adanya Mulok Bahasa Jawa serta Seni dan Budaya Jawa, merupakan
kebutuhan dan ciri khas Kota Semarang. Tetapi tidak melupakan kebutuhan
Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke
arah praktis.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang harus memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program
Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam mata pelajaran.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan untuk meningkatkan
toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di
dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan adalah active learning di mana peserta
didik terlibat secara aktif baik fisik maupun mental dalam setiap pembelajaran.
10. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler
Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri
peserta didik, serta pengembangan kegiatan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler
wajib yang harus diikuti.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 7


Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan mendorong wawasan dan
sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya
13. Kesetaraan Gender.
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender.
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMA Sint Louis Semarang dikembangkan dengan mengitegrasikan
nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan implementasinya baik dalam
pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam
lingkungan kehidupan di luar sekolah.
16. Kurikulum SMA Sint Louis dikembangkan untuk membentuk budaya
sekolah yang berwawasan lingkungan.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 8


BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah


Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, spiritual,
intelektual/pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Motto
”BERKARAKTER DAN BERPRESTASI”

C. Visi
Pusat pelayanan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang unggul dalam
prestasi, berkarakter, dengan dijiwai semangat kasih dan suka cita dalam roh kudus
yang berwawasan lingkungan.

Indikator visi, terwujudnya peserta didik :


1. Cerdas dan berhati.
2. Dijiwai semangat kasih.
3. Selalu bertindak dalam kebenaran.
4. Kesederhanaan.
5. Suka cita dalam Roh Kudus
6. Peduli lingkungan.

D. Misi
Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Sint Louis Semarang mengembangkan misi
sebagai berikut:
1. Mengembangkan pelayanan peserta didik: berkualitas, kompetitif, dan
berkolaboratif.
2. Mengembangkan kecerdasan peserta didik: spiritual, intelekstual, emosional,
watak dan moral bangsa.
3. Mengembangkan kepribadian peserta didik: tanggung jawab, humanis, dan
responsif
4. Menumbuhkembangkan nilai kasih warga sekolah: murah hati, sabar, setia, dan
lemah lembut
5. Mengembangkan nilai kebenaran warga sekolah: jujur, disiplin, komitmen, tulus,
dan tanggung jawab.
6. Mewujudkan nilai kesederhanaan warga sekolah: rela berbagi, hemat, dan rendah
hati.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 9


7. Menghadirka suka cita dalam Roh Kudus: bersyukur, persaudaraan sejati, gembira,
dan menjadi berkat bagi sesama.
8. Mengembangkan budaya peduli lingkungan, mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
9. Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan dan budaya
hidup sehat.

E. Profil Komunitas Pendidikan SMA Sint Louis Semarang


“ Profil Peserta Didik SMA Sint Louis ”
1. Berfikir positif : Memiliki pandangan dan wawasan
berpikir yang jernih dalam menyikapi
segala aspek kehidupannya.
2. Enerjik : Memiliki daya pikir, semangat,motivasi.
3. Dinamis : Memiliki kemampuan untuk bertumbuh
dan berkembang sesuai dengan
perkembangan jaman.
4. Rasa ingin tahu : Mandiri dan kreatif mencari, mengolah
dan memberdayakan sumber belajar.
5. Tanggung Jawab : Memiliki komitmen terhadap hak dan
kewajiban.
6. Solidaritas : Memiliki kepekaan dan kepeduliansosial
7. Kejujuran : Bertindak atas dasar nilai-nilai kebenaran yang hakiki.
8. Santun : Berperilaku sesuai dengan norma-norma
masyarakat .
9. Disiplin : Memiliki kepatuhan terhadap Value,
Visi, Misi, dan Motto SINT LOUIS.

“ Profil Pendidik SMA Sint Louis “


1. Beriman : Memiliki iman yang teguh untuk menghadirkan Cinta
KasihNya dalam pelayanannya.
2. Profesional : Memiliki dedikasi yang tinggi untuk selalu
mengembangkan potensinya secara profesional dari
berbagai disiplin ilmu.
3. Kompeten : Memiliki spesialisasi kompetensi sesuai dengan
bidangnya.
4. Kreatif : Memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi untuk
menuntaskan kompetensi belajar siswa.
5. Leadership : Memiliki kemampuan manajemen kelas.
6. Toleransi : Mampu menjalin relasi dan hubungan yang baik dengan
semua pihak.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 10


7. Komunikatif : Mampu menyalurkan inspirasinya secara lisan dan tertulis.
8. Inovatif dan Improvement : Memiliki kemampuan ide dan
melaksanakannya untuk selalu berusaha menjadi yang
terbaik.
9. Bijaksana : Memiliki sifat yang arif dan bijaksana dalam
menyelesaikan setiap tugas dan masalah.

F. Tujuan SMA Sint Louis Semarang


Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, spiritual, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih
rinci tujuan SMA Sint Louis Semarang, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah adalah
sebagai berikut :
1. Terbentuknya peserta didik yang memiliki Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan mampu mengamalkannya dalam proses belajar di sekolah dan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik mampu mengembangkan nilai kebenaran, jujur, disiplin dan
tanggung jawab.
3. Terciptanya suasana, iklim dan lingkungan yang tertib, aman, bebas asap rokok,
bebas kekerasan, bersih, indah dan rindang.
4. Peningkatan kualitas akademik dan non akademik.
5. Memberikan pengetahuan life skill kepada peserta didik yang tidak dapat langsung
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
6. Memiliki keterampilan berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya dalam
kegiatan tertentu.
7. Terbentuknya peserta didik menghargai lingkungan yang bersih.
8. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kesadaran untuk mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
9. Melatih jiwa sosial, peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab untuk
melestarikan lingkungan.

G. Strategi
1. Menciptakan dan meningkatkan bidang layanan mutu, yang menyangkut
kepentingan proses persiapan, proses penyelenggaraan dan hasil prestasi
pendidikan bagi kepentingan siswa dan stakeholders.
2. Menciptakan dan melaksanakan bidang Pengelolaan dan Layanan kepada siswa
dalam bidang kegiatan belajar, perkembangan dan pembinaan kepribadian,
kebutuhan kemanusiaannya (rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi
diri).
3. Optimalisasi potensi Sarana dan Prasarana Sekolah yang mencakup gedung,

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 11


lahan, media pembelajaran.
4. Merumuskan dan menyusun perencanaan strategis dan tahunan guna
mengimplementasikan program-program operasional sekolah yang didukung
oleh sumber-sumber anggaran pembiayaan yang memadai.
5. Melaksanakan program pemberdayaan partisipasi masyarakat sekolah seperti
orang tua siswa maupun tokoh masyarakat setempat, melalui wadah organisasi
komite sekolah.
6. Menciptakan Budaya sekolah yang meliputi tatanan nilai, kebiasaan,
kesepakatan-kesepakatan yang direfleksikan sehari-hari terutama budaya yang
bersifat mendukung terhadap pencapaian Visi dan Misi sekolah.
7. Melaksanakan program Adiwiyata dengan memberdayakan partisipasi seluruh
warga sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat setempat melalui kegiatan-
kegiatan yang mendukung tercapainya prestasi sekolah untuk meraih predikat
sekolah Adiwiyata.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 12


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Kelompok Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran 2016 – 2017 SMA Sint Louis menggunakan struktur
kurikulum mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas X dan kurikulu 2006 untuk
kelas XI dan XII. Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata
pelajaran.
Kelompok Mata Pelajaran yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran sebagai berikut :
Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
2. Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 13


Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
3. Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Teknologi teknologi pada SMA Sint Louis Semarang
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Pendidikan Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
Olahraga dan Kesehatan kesehatan pada SMA Sint Louis Semarang
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,
dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Kurikulum SMA Kelas XI dan XII menggunakan kurikulum 2006.


Kurikulum kelas XI dan XII baik jurusan IPA maupun jurusan IPS, terdiri atas 13
mata pelajaran, 1 muatan lokal sebagai kegiatan intrakurikuler, dan pengembangan
diri yang disajikan di luar jam pembelajaran termasuk ekstrakurikuler. Sedangkan
untuk kelas XII baik jurusan IPA maupun jurusan IPS, terdiri atas 13 mata
pelajaran, 1 muatan lokal yang disajikan sebagai kegiatan intrakurikuler.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 14


pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Di
SMA Sint Louis Semarang untuk Muatan lokal Bahasa Jawa disajikan di kelas XI
dan XII pada setiap semester.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.Minggu efektif dalam
satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 minggu, semester I 17 minggu;
semester II : 17 minggu.

B. Struktur Kurikulum
Muatan kurikulum sesuai dengan pasal 20 Undang-Undang Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud No. 59 tahun 2014. Struktur kurikulum
merupakan sekelompok matapelajaran yang dapat diikuti dan diambil selama peserta
didik menempuh pendidikan seperti tertuang dalam PP No. 13 tahun 2015, Pasal 77 B
ayat (1) Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, matapelajaran, dan beban belajar pada setiap
satuan pendidikan dan program pendidikan, dalam ayat (4). Struktur Kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan pengorganisasian mata pelajaran untuk
setiap satuan pendidikan dan / atau program pendidikan. Ayat ( 7) struktur kurikulum
untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas (a) muatan umum; (b) muatan
peminatan akademik; (c) muatan peminatan kejuruan; (d) muatan pilihan lintas minat /
pendalaman minat.
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII.
Untuk kelas X struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk
semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum untuk kelas XI dan XII disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada SMA Sint Louis Semarang dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu 1) kelas X yang melaksanakan kurikulum 2013 dengan peminatan

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 15


Matematika dan Ilmu Alam (MIPA), dan peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IPS), serta lintas
minat yang didasarkan pada analisis kondisi SDM (guru); dan 2) Kelas XI dan XII
yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006 dengan penjurusan yang terdiri dari 2
program Ilmu Pengetahuan Alam, dan program Ilmu Pengetahuan Sosial.
1. Struktur Kurikulum 2013
Kurikulum Kelas X
a. Kelas X terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang didasarkan
pada analisis kondisi SDM (guru), Pengembangan diri melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan BK, serta Kegiatan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler
wajib bagi semua peserta didik kelas Xdengan mengintegrasikan materi
lingkungan hidup pada semua mata pelajaran melalui KD yang relevan.
Jumlah mata pelajaran di kelas X 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata
pelajaran wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, 2
mata pelajaran muatan lokal, dan 2 mata pelajaran lintas minat.
b. Struktur Kurikulum SMA Kelas X disajikan dalam tabel 1 dan 2 berikut :
Tabel 1 : Struktur Kurikulum SMA/MA menurut Permendikbud no 59 tahun
2014
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. 7. Seni Budaya 2 2 2
8. 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
3 3 3
Kesehatan
9. 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per
24 24 24
minggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik 12 atau 12 atau
9 atau 12
16 16
Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
pendalaman minat
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C
42 44 44
per minggu

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 16


Tabel 2: Mata Pelajaran Peminatan Akademik
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab,
3 Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, 3 4 4
Perancis)
4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
minat

Tabel 3 : Struktur Kurikulum kelas X SMA Sint Louis Semarang


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt.1 Smt.2
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
8. 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
24 24
Minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 12 12

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 17


Jumlah Jam Pelajaran Komponen A + B + C yang
36 36
Harus Ditempuh per Minggu
Kelompok D (Muatan Lokal Wajib)
10. Bahasa Jawa 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Komponen A + B + C + D
38 38
yang Harus Ditempuh per Minggu
Kelompok E (Muatan Lokal Tambahan)
11. Bahasa Jepang 2 2
12. Bimbingan Konseling 2*) 2*)
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh
40 40
Seluruhnya per Minggu

Tabel 2 : (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)


Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Smt. 1 Smt.2
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
1 Matematika 3 3
2 Biologi 3 3
I
3 Fisika 3 3
4 Kimia 3 3
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
1 Geografi 3 3
I 2 Sejarah 3 3
I 3 Sosiologi 3 3
4 Ekonomi 3 3

Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 6

Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 56 56


Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per
46 46
Minggu

Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat


Di SMA Sint Louis Semarang tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan
Lintas Minat.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 18


Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat
untuk peserta di masing-masing peminatan, ditentukan dua mata pelajaran di
peminatan lain dengan ketentuan sebagai berikut:

Peserta didik yang memilih


Peminatan
MIPA IPS

Ditentukan dua mata Geografi Biologi

pelajaran diantara Sosiologi Fisika


berikut : Ekonomi Kimia

Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan
Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek
dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang
disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
k. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.
1. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 19


2. Struktur Kurikulum 2006

Struktur kurikulum menurut BSNP


Alokasi Waktu / Kelas
Komponen Program IPA Program IPS
Mata Pelajaran XI XII XI XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
a. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2
2. Pendidikan
2 2 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4
6. Fisika 4 4 4 4 - - - -
7. Biologi 4 4 4 4 - - - -
8. Kimia 4 4 4 4 - - - -
9. Sejarah 1 1 1 1 3 3 3 3
10. Geografi - - - 3 3 3 3
11. Ekonomi - - - - 4 4 4 4
12. Sosiologi - - - - 3 3 3 3
13. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2
14. Pend.Jasmani, OR
2 2 2 2 2 2 2 2
dan Kesehatan
13. Teknologi
Informasi dan 2 2 2 2 2 2 2 2
komunikasi
16. Bahasa Jepang 2 2 2 2 2 2 2 2
b. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2 2 2
c. Pengembangan
2* 2* 2* 2* 2* 2* 2* 2*
Diri
Jumlah 39 39 39 39 39 39 39 39

Struktur kurikulum SMA Sint Louis Semarang


Komponen Alokasi Waktu / Kelas
Mata Pelajaran Program IPA Program IPS
XI XII XI XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt2 Smt1 Smt2 Smt1 Smt2
a. Mata Pelajaran
4. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 2
5. Pendidikan
2 2 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
6. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4 4 4
5. Matematika 4+1 4+1 4+1 4+1 4+1 4+1 4+1 4+1

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 20


6. Fisika 4+1 4+1 4+1 4+1 - - - -
7. Biologi 4+1 4+1 4+1 4+1 - - - -
8. Kimia 4+1 4+1 4+1 4+1 - - - -
9. Sejarah 1 1 1 1 3+1 3+1 3+1 3+1
10. Geografi - - - - 3+1 3+1 3+1 3+1
11. Ekonomi - - - - 4+1 4+1 4+1 4+1
12. Sosiologi - - - - 3 3 3 3
13. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2
14. Pend.Jasmani, OR
2 2 2 2 2 2 2 2
dan Kesehatan
14. Teknologi
Informasi dan 2 2 2 2 2 2 2 2
komunikasi
16. Bahasa Jepang 2 2 2 2 2 2 2 2
b. Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2 2 2
c. Pengembangan
2* 2* 2* 2* 2* 2* 2* 2*
Diri
d. Lentera Hati 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1* 1*
Jumlah 43 43 43 43 43 43 43 43

Keterangan:
Ada Penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran Matematika ( 1 JP ), Fisika ( 1 JP ),
Kimia ( 1 JP ), Biologi ( 1 JP ), Ekonomi ( 1 JP ), Geografi ( 1 JP ), dan Sosiologi ( 1 JP
) untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran terutama pada mata pelajaran Ujian
Nasional.

C. Strategi Pelaksanaannya :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, keoribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan dengan mengintegrasikan
materi lingkungan hidup.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegeraan dan kepribadian dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni
dan budaya, dan pendidikan jasman dengan mengintegrasikan materi lingkungan
hidup.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial,keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan dengan mengintegrasikan materi lingkungan
hidup.
4) Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 21


kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan
dengan mengintegrasikan materi lingkungan hidup.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilaksanakan
melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan dengan
mengintegrasikan materi lingkungan hidup.

H. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada SMA Sint Louis
Semarang. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksudkan terdiri
atas standar kompetensi dan kompetensi dasar.

I. Mata pelajaran
1. Pendidikan Agama Katholik
Pendidikan Agama Katholik di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin
beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun
kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal,
yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa
penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,
kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama
dan kepercayaan.
Ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Katholik di SMA Sint
Louis Semarang mencakup empat aspek yaitu pribadi peserta didik, Yesus
Kristus, Gereja, dan kemasyarakatan.
1. Pribadi Peserta Didik
Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri
sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan,
kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan
sekitarnya.
2. Yesus Kristus
Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani
pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 22


Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana
mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup
bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran
Yesus dan ajaran Gereja.

2. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat yang peduli lingkungan,
berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa- bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM
d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga negara

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 23


e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar Negara dengan konstitusi
f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideology
terbuka
h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisas internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

3. Matematika (belum ada integrasi LH)


Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh berdasarkan permasalahan yang ditemui dalam lingkungan
hidup sehari – hari
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan di
lingkungan sehari – hari , yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Ruang lingkup Mata Pelajaran Matematika pada SMA Sint Louis Semarang
meliputi aspek- aspek sebagai berikut:
a. Logika
b. Aljabar
c. Geometri
d. Trigonometri

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 24


e. Kalkulus
f. Statistika dan Peluang

4. Fisika
Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan
dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument
percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
d. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
e. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ruang lingkup mata pelajaran fisika di SMA Sint Louis Semarang merupakan
pengkhususan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan
pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
a. Pengukuran berbagai besaran, karakteristik gerak, penerapan hukum
Newton,alat-alat optik, kalor, konsep dasar listrik dinamis, dan konsep
dasar gelombang elektromagnetik
b. Gerak dengan analisis vektor, hukum Newton tentang gerak dan gravitasi,
gerak getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan momentum, momentum
sudut dan rotasi benda tegar, fluida, termodinamika.
c. Gejala gelombang, gelombang bunyi, gaya listrik, medan listrik, potensial
dan energi potensial, medan magnet, gaya magnetik, induksi
elektromagnetik dan arus bolak- balik, gelombang elektromagnetik, radiasi
benda hitam, teori atom, relativitas, radioaktivitas.

5. Biologi
Mata pelajaran Biologi di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar peserta

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 25


didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis
melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
tertulis.
d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan
menggunakan konsep dan prinsip biologi.
e. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri.
f. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan.
Ruang lingkup mata pelajaran Biologi di SMA Sint Louis Semarang merupakan
kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan
penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk hidup,
hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem
b. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan,
hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
c. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi,
bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.

6. Kimia
Mata pelajaran kimia di SMA Sint Louis Semarang bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis,
dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui
percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian
hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen,

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 26


pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil
percobaan secara lisan dan tertulis.
d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat
dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi
kesejahteraan masyarakat.
e. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi.
Ruang lingkup mata pelajaran kimia di SMA Sint Louis Semarang merupakan
kelanjutan IPA di SMP yang menekankan pada fenomena alam dan
pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan
nonelektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan
makromolekul
b. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa, stoikiometri
larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid
c. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur,
kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan
turunannya, dan makromolekul.

7. Sejarah
Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
b. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.
c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.
d. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya
bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga
masa kini dan masa yang akan datang.
e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang
dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik
nasional maupun internasional.
Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah di SMA Sint Louis Semarang meliputi
aspek- aspek sebagai berikut:

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 27


a. Prinsip dasar ilmu sejarah
b. Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia
c. Perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia
d. Indonesia pada masa penjajahan
e. Pergerakan kebangsaan
f. Proklamasi dan perkembangan negara kebangsaan Indonesia.

8. Geografi
Mata pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang
berkaitan.
b. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.
c. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan
sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman
budaya masyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran Geografi meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Konsep dasar, pendekatan, dan prinsip dasar Geografi
b. Konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer mencakup
litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer serta pola
persebaran spasialnya
c. Jenis, karakteristik, potensi, persebaran spasial Sumber daya
alam dan pemanfaatannya.
d. Karakteristik, unsur-unsur, kondisi (kualitas) dan variasi spasial
lingkungan hidup, pemanfaatan dan pelestariannya.
e. Kajian wilayah negara-negara maju dan sedang berkembang.
f. Konsep wilayah dan pewilayahan, kriteria dan pemetaannya serta
fungsi dan manfaatnya dalam analisis geografi.
g. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang seluk beluk dan
pemanfaatan peta, Sistem Informasi Geografis (SIG) dan citra penginderaan
jauh.

9. Ekonomi
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi
dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.
b. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 28


diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
c. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmu konomi, manajemen, dan akuntansi yang
bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan Negara.
d. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial
ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun
internasional.
Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan
kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di
lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
a. Perekonomian
b. Ketergantungan
c. Spesialisasi dan pembagian kerja
d. Perkoperasian
e. kewirausahaan
f. Akuntansi dan manajemen

10. Sosiologi
Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial,
struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai dengan
terciptanya integrasi social.
b. memahami berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat.( peran serta
dalam kerja bakti bersih lingkungan )
c. menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran Sosiologi meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Struktur sosial
b. Proses sosial
c. Perubahan sosial
d. Tipe – tipe lembaga sosial

11. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan kesehatan


Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui
berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 29


b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
untuk meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
b. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
c. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
d. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
e. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
f. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata,
pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
g. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,
mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

12. Seni Budaya


Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
b. menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 30


c. menampilkan kreativitas melalui seni budaya
d. menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Seni rupa, mencakup keterampilan dalam menghasilkan karya seni rupa
murni dan terapan
b. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, berkarya dan apresiasi karya musik
c. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan eksplorasi gerak tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, berkarya dan apresiasi terhadap gerak tari
d. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni
peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia.
Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu
bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang
akan diikutinya.

13. Teknologi Informatika dan Komunikasi


Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Memahami teknologi informasi dan komunikasi
b. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
c. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang berwawasan
lingkungan
d. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi informasi dan komunikasi meliputi
aspek- aspek sebagai berikut.
a. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi
b. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.

J. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 31


banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Dengan mengacu pada visi
SMA Sint Louis Semarang yang didukung hasil analisis potensi dan kebutuhan
lingkungan, serta potensi sekolah yang meliputi sumber daya manusia (pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik) serta ketersediaan sarana prasarana yang
terdapat di sekolah, SMA Sint Louis Semarang menentukan Bahasa Jawa sebagai
muatan lokal SMA Sint Louis Semarang. Muatan lokal ini sekaligus menjadi salah satu
bagian dari keunggulan SMA Sint Louis Semarang sesuai kebutuhan peserta didik dan
tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 423.5/27/2011
tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang
Pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA negeri dan swasta Provinsi Jawa Tengah.
Mengacu pada kebutuhan pokok pendidikan di SMA Sint Louis Semarang,
muatan lokal diselenggarakan sesuai dengan program pengembangan budaya daerah
dan tutuntan masyarakat lokal. Muatan lokal yang dikembangkan adalah pembelajaran
Bahasa Jawa, Tujuan pembelajaran muatan lokal ini :
a. menerapkan penggunaan bahasa Jawa yang santun di lingkungan sekolah
sesuai dengan hari yang ditentukan, yaitu hari berbahasa Jawa setiap tanggal 21.
b. membentuk sikap budi pekerti yang luhur dalam kehidupan sehari-hari, baik
di sekolah maupun di rumah.
c. melestarikan budaya Jawa di kalangan pelajar agar tidak terkontaminasi oleh
budaya asing yang memprihatinkan.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk merealisasikan muatan lokal Bahasa
Jawa adalah menyusun program pembelajaran yang tergabung dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan SMA Sint Louis Semarang yang meliputi lima aspek,
antara lain membaca, berbicara, menulis, mendengarkan dan kesusasteraan.
Kelima aspek tersebut dirancang secara sistematis dalam bentuk silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan materinya disusun secara sistematis dan berjenjang.
Kelima aspek tersebut mendasarkan pada materi yang bertemakan budaya Jawa
yang mencerminkan adat-istiadat Jawa, perilaku kehidupan sehari-hari, dan nilai-nilai
yang berkembang sebagai tatanan dan ciri khas masyarakat Jawa. Harapan akhir yang
diinginkan, peserta didik menjiwai sebagai manusia Jawa yang berkepribadian dan
mempunyai wawasan yang luas dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Secara garis besar bahan kajian muatan lokal yang dikembangkan di SMA Sint
Louis Semarang pada tahun pelajaran 2016/2017 meliputi:
No Kelas Bahan Kajian Muatan Lokal
1. X Mendengarkan dan memahami serta
MIPA/IPS menaggapi berbagai bentuk wacana lisan
non sastra berupa pengumuman, berita,
cerita
2. XI Mendengarkan dan memahami serta

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 32


MIPA/IPS menanggapi berbagai bentuk wacana
lisan nonsastra berupa sambutan/khotbah,
pembicaraan dalam wawancara dan
musyawarah dalam berbagai ragam
bahasa jawa

1. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Berdasarkan hasil analisis potensi, minat, dan bakat peserta didik, serta
keberadaan pembina kegiatan, SMA Sint Louis Semarang memfasilitasi berbagai
jenis kegiatan pengembangan diri.
Kegiatan pengembangan diri di SMA Sint Louis Semarang meliputi:
a. Kegiatan pengembangan diri melalui layanan Bimbingan Konseling.
Bimbingan konseling (BK) dilaksanakan melalui layanan bantuan kepada
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar
dan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. Kegiatan
layanan ini diberikan dalam bentuk layanan kelompok seminggu sekali (1 jam
pelajaran) tatap muka dan layanan individual dalam bentuk konsultasi
perorangan yang dilakukan di luar jam tatap muka di kelas.
b. Kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstra kurikuluer.
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan untuk membantu pengembangan peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan prestasi mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan, pada tahun pelajaran 2016/2017 SMA Sint Louis Semarang
melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler sebagai berikut:
1) Keolahragaan (basket, bola voli, futsal, bulutangkis, kempo)
Materi keolahragaan terkait dengan kesehatan secara individu maupun
kelompok. Oleh karenanya juga dibahas mengenai pentingnya
lingkungan hidup untuk mendukung kesehatan.
2) Kewiraan (Latihan Dasar Kepeminpinan Peserta didik/LDKS, Paskibra ,
Pramuka).
Materi kepemimpinan di arahkan kepada bekal menjadi seorang pemimpin
yang cerdas dan berhati. Untuk menjadi pemimpin yang berhati perlu
ditumbuhkan sikap peduli kepada sesama di samping peduli dan berbudaya
lingkungan, termasuk cara-cara yang dapat dilakukan oleh peserta didik

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 33


untuk melestarikan lingkungan hidup di sekitar, pencegahan
pencemaran minimal di lingkungan sekolah, dan pencegahan kerusakan
lingkungan.
3) Seni (Paduan Suara, Band, Seni Tari tradisional, seni tari modern , Cheer
leader, Modelling, Biola, Vokal, Marching Band, Louista Orchestra)
Pendidikan seni sangat dekat dengan kondisi lingkungan sekitar, termasuk
lingkungan hidup. Oleh karenanya materi lingkungan hidup
diintegrasikan kedalamnya, antara lain cara-cara yang dapat
dilakukan oleh seorang pendidik dan peserta didik untuk melestarikan
lingkungan hidup di sekitar, pencegahan pencemaran minimal di
lingkungan sekolah, dan pencegahan kerusakan lingkungan ditinjau
dari sudut seni. Di samping itu juga diarahkan kepada karya seni yang
menggambarkan kepekaan peserta didik kepada masalah-masalah
lingkungan hidup.
4) Kegiatan Pembiasaan Dan Pembudayaan Dalam Kehidupan Sehari-hari Di
Sekolah, antara lain seperti: pembiasaan senyum, sapa, salam, sopan dan
santun (5S). Kegiatan 5S ini kegiatan yang bersifat spontan. Untuk
membangun karakter khususnya religius maka doa bersama dipandu dari
pusat setiap memulai dan mengakhiri pelajaran. Budaya yang
dikembangkan di SMA Sint Louis adalah peduli lingkungan dengan
menaruh sampah pada tempatnya. Kultur lain yang dikembangkan
adalah Kepala Sekolah bersama salah satu wakil Kepala Sekolah/staf/guru
menjemput kehadiran peserta didik di pintu gerbang dengan bersalaman.
Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler
yang ada di SMA Sint Louis Semarang. Segala aktifitas peserta didik berkenaan
dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru
pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah. Pembina kegiatan
ekstrakurikuler selanjutnya di bawah koordinasi wakil Kepala Sekolah urusan
kesiswaan.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler di lakukan
pada siang atau sore hari di luar jam pelajaran intra kurikuler.
Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di SMA Sint Louis Semarang, minimal 1 dan maksimal 2 jenis
kegiatan. Semua aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan
ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan pembina yang ditugasi
oleh Kepala Sekolah. Setiap pembina kegiatan ekstra kurikuler membuat
program kegiatan pengembangan diri.
2. Pengaturan Beban Belajar
a. Alokasi waktu

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 34


1) Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri
Tidak Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka
per minggu mata pelajaran yang bersangkutan.
2) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
3) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
- Kelas X : 46 Jam pelajaran.
- Kelas XI : 43 Jam pelajaran.
- Kelas XII : 43 Jam pelajaran.
b. Minggu efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk tahun pelajaran
2016 / 2017 adalah 34 minggu efektif.

3. Kriteria Ketuntasan Minimal


Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
SMA Sint Louis Semarang menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran serta tuntutan perguruan Tinggi pada proses
penjaringan mahasiswa jalur SNMPTN/sejenis. Penentuan KKM dilakukan oleh
guru mata pelajaran yang dikoordinir oleh koordinator mata pelajaran yang
selanjutnya diusulkan ke sekolah untuk disahkan. Penentuan KKM dimulai dari
indikator KD.
Permendikbud No. 53 tahun 2015 tentang Penilaian ditentukan sebagai
berikut :

No. Mata Pelajaran KKM Predikat


Kelas X
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 73
Bahasa Indonesia 72
Matematika 72
Sejarah Indonesia 72
Bahasa Inggris 72
Kelompok B (Wajib)

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 35


7. Seni Budaya 75
Penidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 72
Prakarya dan Kewirausahaan 72
Kelompok C (Peminatan)

I. MIPA
a. Matematika 72
b. Biologi 73
c. Fisika 72
d. Kimia 72
II. IPS
a. Geografi 72
b. Sejarah 72
c. Sosiologi 72
d. Ekonomi 72
Kelompok D (Muatan Lokal Wajib)
Bahasa Jawa 73
Kelompok E (Muatan Lokal Tambahan)
Bahasa Asing (Bahasa Jepang) 72
Jumlah

Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Penilaian sebagai berikut :


Kelas
No. Mata Pelajaran
XI XII

1. Pendidikan Religiositas 75 75

2. Pendidikan Kewarganegaraan 74 75

3. Bahasa Indonesia 73 75

4. Bahasa Inggris 73 75

5. Matematika 73 75

6. Fisika 73 75

7. Biologi 74 75

8. Kimia 73 75

9. Sejarah 73 75

10. Geografi 74 75

11. Ekonomi 73 75

12. Sosiologi 74 75

13. Seni Budaya 75 75

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 36


14 Pendidikan Jasmani, Olahraga 74 75
dan Kesehatan

15. Teknologi Informasi dan 73 75


Komunikasi

16. Bahasa Jepang 73 75

b. Muatan Lokal : 1.Bahasa Jawa 74 76

c. Pengembangan Diri

4. Kriteria Kenaikan Kelas


Kriteria Kenaikan Kelas X.
Peserta didik kelas X dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang – kurangnya minimal BAIK.
c. Memiliki disiplin tinggi dengan prosentase kehadiran peserta didik minimal
90 %.
d. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
e. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing
nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil
dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil
dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.

Kriteria Kenaikan Kelas XI


Peserta didik kelas XI dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun pelajaran yang diikuti.
b. Memiliki disiplin tinggi dengan prosentase kehadiran peserta didik minimal
90 %.
c. Tidak mempunyai nilai kurang dari 64
d. Nilai semester genap telah mencapai batas tuntas atau nilai Kurang ( NK )
maksimal 3 mata pelajaran dengan syarat hanya satu Nilai Kurang ( NK ) pada
mata pelajaran jurusan untuk IPA (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi )
dan untuk IPS ( Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi )
e. Nilai Budi Pekerti / Kepribadian minimal Baik

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 37


5. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan Permendikbud no 57 tahun 2015 Bab VIII pasal 24, peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah memenuhi kriteria :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal baik;
c. Lulus Ujian Sekolah;
Peserta didik dinyatakan lulus apabila memiliki rata – rata nilai Ujian Sekolah
dari seluruh mata pelajaran yang diujikan paling rendah 60 dan nilai Ujian
Sekolah dari setiap mata pelajaran paling rendah 55.
d. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat dewan guru;
e. Mengikuti Ujian Nasional.

6. Peminatan dan Lintas Minat


a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X kurikulum 2013:
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada
saat pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat, dan
potensi peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan
rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs.)
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 20 orang
dan maksimal 36 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana
yang tersedia di SMA Sint Louis Semarang, ditentukan peminatan yang
dilaksanakan hanya Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA), dan
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS) dengan jumlah masing-masing rombongan
belajar yaitu 3 (tiga) untuk MIPA dan 2 untuk IPS.
c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta didik memilih dua mata
pelajaran yang ditawarkan (lihat struktur kurikulum) melalui angket yang
dibagikan pada saat mendaftar.
d. Penentuan Peminatan Kelas X
1) Pengolahan nilai raport, dan SHUN: Untuk peminatan MIPA yang
diutamakan adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa
Indonesia, dan untuk peminatan (IPS) diutamakan nilai mata pelajaran
Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang
tua.
3) Rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs)

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 38


4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun
lintas minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya
disetujui oleh orang tua.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kata Cakap mengandung arti pandai dengan kemahiran tertentu, mampu
melakukan sesuatu dengan kemahirannya yang diterapkan dalam kemampuannya
dan kesanggupannya untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Kecakapan tersebut dapat
dimiliki siswa selama pengalaman proses pembelajaran disekolah maupun dirumah.
Siswa yang memiliki life skills berarti memiliki suatu kepandaian dan kemahiran
serta kesanggupan yang ada pada dirinya untuk menempuh kehidupan
berkelanjutan dari mulai kanak-kanak sampai akhir hayatnya.

Potensi untuk mengembangakan life skills seseorang, sudah ada sejak ia


dilahirkan. Sedangkan waktu untuk mengembangkan potensi yang merupakan
rahasia diri ini lebih lama, karena melalui proses pengembangan naluri biologis,
pengembangan daya pisik, daya pikir, daya emosi dan daya spiritual yang akan
terpadu menjadi daya kalbunya. “Pendidikan yang dialami anak melalui jalur
informal dan jalur pendidikan formal adalah proses upaya yang secara sadar
dilakukan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri pribadi
agar mampu menjalani kehidupannya, dikenal dengan nama mendidik’.

Standar Kompetensi Kecakapan Hidup merupakan kompetensi yang


dibakukan tentang kecakapan personal, kecakapan sosial, dan kecakapan
intelektual. Standar kompetensi kecakapan hidup ini harus dicapai oleh peserta
didik melalui pengalaman belajar

Life skills dapat dibentuk secara bertahap dan hati-hati, melalui Life skills education
atau pendidikan kecakapan hidup. Life skills education melalui proses yang
terintregarasi tanpa dipisahkan dari :
a. Personal skills education.
Kecakapan ini meliputi beriman kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak
mulia, berfikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggungjawab
untuk pembelajaran pribadi, dapat menghargai, dan menilai diri sendiri. Aspek
akhlak mulia meliputi kemampuan pengenalan, pemahaman, dan penanaman
nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi sebagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Personal skills yang perlu diberikan kepada anak agar mengembangkan
kemampuan berdialok secara baik dengan kualifikasi dirinya sehingga dia
Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 39
dapat menngaktualisasikan jati dirinya sebagai manusia yang menjadi wakil
Sang Khalik dalam kehidupannya. Kemampuan rohani dapat dibentuk melalui
pengembangan kemampuan yang bersifat intelektual, kemampuan emosional
dan kemampuan spiritual (IQ, AQ, EQ dan SQ) Kemampuan intelektual
disebut kemampuan akal yang digambarkan sebagai kecakapan seseorang
menguasi cara berdialog dengan ilmu pngetahuan sebagai alat untuk menguak
misteri dari keberadaan alam fisik dan gaib yang telah disediaka Sang Khalik.
Kemampuan mengembangkan karier atau kemampuan adversaity AQ)
adalah kemampuan berdialog pada dirinya sendiri, memotivasi dirinya sendiri,
menggunakan kesempatan dan mengembangkan kemampuan dan kemauan diri
secara optimal untuk menggapai cita-cita hidupnya. Kemampuan emosional
(EQ) adalah kemampuan rasa sebagai kecakapan seseorang menguasai cara
menghadapi, cara berhubungan, cara berdialog dengan perasaannya sendiri
sebagai ciptaan TUHAN yang diberi martabat mulia. Kemampuan spiritual
(QS) adalah cara berhubungan atau cara berdialog dengan Tuhan sebagai
Sang Khalik yang kasih sayangnya tidak bertepi karena sangat luasnya dan
juga tak pernah berdasar karena teramat dalamnya.

Dalam pelaksanaan kurikulum di SMA Sint Louis Semarang pengembangan


kompetensi kecakapan hidup untuk Personal skills education meliputi :

1) Kegiatan Keagamaan secara rutin meliputi : Misa, Ibadat tobat, Bulan


Kitab suci, adven, APP, buka bersama
2) Kegiatan penanaman nilai nilai karakter terintegrasi dalam pendidikan
lentera hati
3) Penumbuhan karakter disiplin dan tanggung jawab terintegrasi untuk
semua mata pelajaran
b. Kecakapan intelektual
Kecakapan ini meliputi kompetensi menguasai pengetahuan, menggunakan
metode dan penelitian ilmiah, bersikap ilmiah, mengembangkan kapasitas
sosial dan berfikir strategis untuk belajar sepanjang hayat, serta berkomunikasi
secara ilmiah. Disamping itu siswa dapat memperoleh kompetensi lanjut akan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif, mandiri dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif. dan
menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil
keputusan yang tepat.

Kegiatan kecakapan hidup untuk kecakapan intelektual meliputi :

1) Terampil dalam penelitian ilmiah seperti merencanakan dan melakukan


penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan
membuktikan variabel

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 40


2) Terampil menerapkan teknologi sederhana (terintegrasi pada kelompok
mata pelajaran iptek) Kecakapan berpikir rasional (terintegrasi pada semua
mata pelajaran

c. Kecakapan untuk bermasyarakat atau ‘social skills’


Kecakapan ini meliputi kompetensi bekerjasama dalam kelompok,
menunjukkan tanggungjawab sosial, mengendalikan emosi, dan berinteraksi
dalam masyarakat dan budaya lokal serta global. Disamping itu siswa dapat
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.

Social skills sangat diperlukan oleh seseorang untuk menguasai cara


menghadapi, cara berhubungan atau cara berdialog dengan sesama manusia
sebagai tempat menjalin silaturahmi atau kasih sayang (kecakapan
komunikasi) yang dihasilkan dari emosional skills. Kecakapan sosial yang
berkembang serasi dalam pendidikan akan menjadikan seseorang memiliki
kecakapan kerja sama diantaranya menghargai berbagai perbedaan antar
manusia, menghormati perbedaan dengan cara menghormati orang lain, dapat
bekerja sama, toleran atau tenggang rasa, memberi maaf, berbagi suka-duka,
menyesuaikan diri dengan lingkungan komunikasi, dan sebagainya. Kecakapan
sosial mengendalikan seseorang dalam pergaulan dalam masyarakat khusus
maupun masyarakat umum. Sosial skills dapat dibangun melalui pembelajaran
setiap mata pelajaran terutama pelajaran bahasa dan agama.
Kecakapan sosial yang dikembangkan di SMA Sint Louis Semarang.
1. Cerdas dan berhati.
2. Dijiwai semangat kasih.
3. Selalu bertindak dalam kebenaran.
4. Kesederhanaan.
5. Suka cita dalam Roh Kudus
6. Peduli lingkungan.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, serta Pendidikan


Karakter
SMA Sint Louis Semarang mengintegrasikan PBKL dalam mata pelajaran yang
relevan dengan terlebih dahulu menganalisis potensi keunggulan lokal dan kesiapan
sekolah. Integrasi PBKL dilakukan pada mata pelajaran Seni Budaya, Sejarah,
Biologi dan Geografi.
Untuk Pendidikan karakter bangsa di SMA Sint Louis Semarang diintegrasikan
pada semua mata pelajaran dengan nilai-nilai karakter yang relevan dengan masing-
masing mata pelajaran tersebut, serta menerapkan keteladan yang dipraktekan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.
Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 41
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan
disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:
A. Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3 (tiga)
hari untuk melaksanakan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD), yaitu mulai tanggal 18
sampai dengan 20 Juli 2016.
Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari
Senin tanggal 18 Juli 2016.

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester ganjil dan semester genap dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 07.00 – 13.30
Selasa 07.00 – 14.15
Rabu 07.00 – 14.15
Kamis 07.00 – 13.30
Jum’at 07.00 – 11.45
Sabtu 07.00 – 11.45

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2016 4 1 pelaksanaan MOPD, dan Libur
Hari Raya Ramadhan
Agustus 2016 4 3 HUT RI
September 2016 5 5
Oktober 2016 4 3 Ulangan Tengah Semester ganjil
November 2016 5 5

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 42


Ulangan Akhir Semester,
Desember 2014 4 0 Pengisian LHB dan Libur Akhir
Semester
Januari 2015 4 4
Pebruari 2015 4 4 Perkiraan Try Out
Perkiraan Ujian Sekolah Utama,
Maret 2015 5 3
UTS
Perkiraan Ujian Nasional Utama,
April 2015 4 2
Libur Paskah
Mei 2015 4 4
Ulangan Kenaikan Kelas, wisata
Juni 2015 5 0 ke Bali kelas XI, dan Libur Akhir
Tahun Pelajaran
Jumlah 52 34

C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:
 Libur Semester 1: 19 Desember 2016 – 31 Januari 2017
 Libur Semester 2: 19 Juni 2016– 15 Juli 2017
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
 Tahun Baru
 Idul Fitri
 Idul Adha
 Tahun Baru Imlek
 Tahun Baru Hijriah
 Hari Raya Nyepi
 Maulid Nabi Muhammad saw.
 Wafat Isa Al masih
 Hari Raya Waisak
 Kenaikan Isa Al Masih
 Hari Kemerdekaan RI

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 43


 Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
 Hari Raya Natal

 Hari Sejuta Pohon – 10 Januari


 Hari Peringatan Laut dan Samudera Nasional – 15 Januari
 Hari Air Sedunia (UN World Day for Water) – 22 Maret
 Hari Bumi (Earth Day) – 22 April
 Hari Anti Tembakau Internasional – 31 Mei
 Hari Lingkungan Hidup Sedunia PBB (UN World Environment Day) – 5 Juni
 Hari Emisi Nol (Zero Emissions Day) – 20 September
 Hari Bebas Mobil (Car Free Day) – 22 September
 Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional – 5 November
 Hari Pohon – 21 November
 Hari Gunung Sedunia (International Mountain Day) – 11 Desember

(masukkan 11 hari-hari lingkungan hidup)


D. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2016 / 2017 adalah sebagaimana tertera
dalam kalender kegiatan SMA Sint Louis Semarang tahun 2016 / 2017 pada tabel
berikut ini.
1. Hari Efektif
Semester 1 terdapat 128 Hari Efektif
Semester 2 terdapat 130 Hari Efektif
Total Hari Efektif 258 Hari Efektif

2. Pekan Efektif dan Tidak Efektif


Jumlah Pekan Semester Ganjil
NO BULAN JUMLAH
1 Juli 3 Pekan
2 Agustus 4 Pekan
3 September 4 Pekan
4 Oktober 4 Pekan
5 Nopember 5 Pekan
6 Desember 5 Pekan
Total 25 Pekan

Pekan yang tidak Efektif


NO BULAN KEGIATAN JUMLAH
MOS 1 Pekan
1 Juli
Hari Raya Idul Fitri 1 Pekan

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 44


2 Agustus 0 Pekan
3 September 0 Pekan
4 Oktober Ulangan Tengah Semester 1 Pekan
5 Nopember 0 Pekan
Pengayaan, Remidi,Ulangan
6 Desember Akhir Semester, Libur 5 Pekan
Semester
Total 8 Pekan

Sehingga jumlah Pekan Efektif di Semester Ganjil sebanyak 25 -8 = 17 Pekan

Jumlah Pekan Semester Genap


NO BULAN JUMLAH
1 Januari 4 Pekan
2 Februari 4 Pekan
3 Maret 4 Pekan
4 April 5 Pekan
5 Mei 4 Pekan
6 Juni 4 Pekan
Total 25 Pekan

Pekan yang tidak Efektif


NO BULAN KEGIATAN JUMLAH
1 Januari Libur Semester Ganjil 1 Pekan
2 Februari 0 Pekan
3 Maret Ujian Sekolah 1 Pekan
4 April UN 1 Pekan
5 Mei 0 Pekan
6 Juni Libur Akhir Semester 2 Pekan
Total 5 Pekan

Sehingga jumlah Pekan Efektif di Semester Genap sebanyak 25-5 = 20 Pekan

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 45


SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) SINT LOUIS SEMARANG
Jl. Dr. Wahidin 110 Semarang
SEMARANG SELATAN
KALENDER KEGIATAN
TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015

Bulan
JULI 201 AGUSTUS 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Minggu 6 1 2 2 3 1 1 2 3
3 0 7 0 7 4 1
Senin 1 2 2 1 1 2
7 4
4 1 8 1 8 5
Selasa 1 2 2 1 1 2
1 8 5
5 2 9 2 9 6
Rabu 1 2 3 1 2 2
2 9 6
6 3 0 3 0 7
Kamis 1 1 2 3 1 2 2
3 7
0 7 4 1 4 1 8
Jum’at 1 1 2 1 2 2
4 1 8
1 8 5 5 2 9
Sabtu 1 1 2 1 2 3
5 2 9
2 9 6 6 3 0

Bulan
SEPTEMBER 2014 OKTOBER 2014
Hari
Jumlah
Mingg 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
u
Minggu 1 2 2 1 1 2
7 5
4 1 8 2 9 6
Senin 1 1 2 2 1 2 2
8 6
5 2 9 3 0 7
Selasa 1 2 3 1 2 2
2 9 7
6 3 0 4 1 8
Rabu 3 1 1 2 1 8 1 2 2

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 46


0 7 4 5 2 9
Kamis 4 1 1 2 1 2 3
2 9
1 8 5 6 3 0
Jum’at 5 1 1 2 1 1 2 3
3
2 9 6 0 7 4 1
Sabtu 1 2 2 1 1 2
6 4
3 0 7 1 8 5

Bulan
NOVEMBER 2014 DESEMBER 2014
Hari
Jumlah
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Minggu
Minggu 1 2 1 2 2 3
2 9 7
6 3 4 1 8 1
Senin 1 1 2 1 2 2
3 1 8
0 7 4 5 2 9
Selasa 1 1 2 1 2 3
4 2 9
1 8 5 6 3 0
Rabu 1 1 2 1 1 2 3
5 3
2 9 6 0 7 4 1
Kamis 1 2 2 1 1 2
6 4
3 0 7 1 8 5
Jum’at 1 2 2 1 1 2
7 5
4 1 8 2 9 6
Sabtu 1 2 2 1 2 2
1 8 6
5 2 9 3 0 7

Bulan
JANUARI 2014 FEBRUARI 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Mingg 1 1 2 1 2 2 3
4 1 8
u 1 8 5 5 2 4 1
Senin 1 1 2 9 1 2 2
5 2
2 9 6 6 3 5
Selasa 6 1 2 2 3 1 1 2 2

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 47


3 0 7 0 7 4 6
Rabu 1 2 2 4 1 1 2 2
7
4 1 8 1 8 5 7
Kamis 1 2 2 5 1 1 2 2
1 8
5 2 9 2 9 6 8
Jum’at 1 2 3 6 1 2 2 2
2 9
6 3 0 3 0 7 9
Sabtu 1 1 2 3 1 2 2 3
3 7
0 7 4 1 4 1 8 0

Bulan
MARET 2014 APRIL 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u
Mingg 1 2 2 1 1 2 3
1 8 5
u 5 2 9 2 9 6 1
Senin 9 1 2 3 1 2 2
2 6
6 3 0 3 0 7
Selasa 1 1 2 3 1 2 2
3 7
0 7 4 1 4 1 8
Rabu 1 1 2 1 2 2
4 1 8
1 8 5 5 2 9
Kamis 1 1 2 1 2 3
5 2 9
2 9 6 6 3 0
Jum’at 1 2 2 1 1 2
6 3
3 0 7 0 7 4
Sabtu 1 2 2 1 1 2 3
7 4
4 1 8 1 6 3 0

Bulan
MEI 2014 JUNI 2014
Hari
Jumlah
Mi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
ngg
u

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 48


Mingg 1 1 2 1 2 2 3
3 7
u 0 7 4 4 1 8 1
Senin 1 1 2 1 2 2
4 1 8
1 8 5 5 2 9
Selasa 1 1 2 1 2 3
5 2 9
2 9 6 6 3 0
Rabu 1 2 2 1 1 2
6 3
3 0 7 0 7 4
Kamis 1 2 2 1 1 2
7 4
4 1 8 1 8 5
Jum’at 1 2 2 1 1 2
1 8 5
5 2 9 2 9 6
Sabtu 1 2 3 1 2 2
2 9 6
6 3 0 3 0 7

Keterangan :

Hari Pertama Masuk Sekolah Ulangan Tengah Semester

Waktu Pembelajaran Efektif Ulangan Akhir semester

Libur Hari Minggu Try Out Ujian Nasional

Hari Libur Nsional Clasmeeting

Libur Hari Besar Keagamaan Retret Kelas X

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 49


Hari Raya Idul Fitri Retret Kelas XI

Libur Idul Fitri Retret Kelas XII

Penyerahan Buku LHB Live In ( Kelas XI )

Perkiraan US dan UN Libur Sekolah

Temu Wicara Halal Bihalal

Libur Umum Hari Guru

Perkiraan Rabu Abu/ Libur


Hari Buruh Nasional Pekan Suci

Wisata ke Bali ( Kelas XI )

URAIAN KALENDER PENDIDIKAN


SMA SINT LOUIS SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014 - 2015

No. Tanggal Uraian Kegiatan


1 14 – 16 Juli 2014 Hari – hari pertama masuk sekolah
2 28 – 29 Juli 2014 Libur Nasional Hari Raya Idul Fitri
1435H
3 30 Juli – 2 Agst 2014 Libur Idul Fitri 1435 H
4 4 Agustus 2014 Halal bi Halal
5 15 – 16 Agst 2014 Clasmeeting HUT RI ke 69
6 17 Agustus 2014 Upacara HUT RI ke 69
7 19 – 20 Agst 2014 Temu Wicara dengan Orang Tua Siswa

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 50


8 2 – 6 Sept. 2014 Kegiatan Retret Kelas X ( 2 gelombang )
9 13 – 20 Sept. 2014 Kegiatan Retret Kelas XI ( 3 Gelombang )
10 29 Sept – 7 Okt 2014 Kegiatan Tengah Semester
11 4 Oktober 2014 Libur Nasional Idul Adha 1435 H
12 18 Oktober 2014 Penerimaan Rapot Tengah semester
Ganjil
13 25 Oktober 2014 Libur Nasional Tahun Baru Hijriah
1436H
14 28 Oktober 2014 Upacara Hari Sumpah Pemuda
15 10 November 2014 Upacara Hari Pahlawan
16 25 November 2014 Upacara Hari Guru Nasional
17 1 Desember 2014 Perkiraan Permulaan Adven
18 1 – 10 Des. 2014 Ulangan Akhir Semester Ganjil
19 11 – 13 Des. 2014 Kegiatan Live In ( Kelas XI )
20 20 Desember 2014 Penerimaan Rapor Semester ganjil
21 22 Des 2014 – 3 Jan 2014 Libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru
22 25 Desember 2014 Libur Hari Raya Natal
23 5 – 9 Januari 2015 Wisata Ke Bali ( Kelas XI )
24 4 – 11 Februari 2015 Retret untuk Kelas XII ( 3 gelombang )
25 18 Februari 2015 Perkiraan Rabu Abu
26 19 Februari 2015 Perkiraan Hari Raya Imlek
27 6 – 13 Maret 2015 Perkiraan Ujian Sekolah
28 14 – 20 Maret 2015 Kegiatan Tengah Semester
29 21 Maret 2015 Perkiraan Hari Raya Nyepi
30 28 Maret 2015 Penerimaan Rapot tengah semester
31 3 April 2015 Libur Wafat Isa Al Masih
32 2 – 6 April 2015 Libur Pekan Suci dan Hari Raya Paskah
33 13 – 15 April 2015 Perkiraan Ujian Nasional
34 21 – 23 April 2015 Perkiraan Ujian Susulam
45 1 Mei 2015 Libur Hari Buruh Nasional
36 2 Mei 2015 Upacara Hari Pendidikan Nasional
37 14 Mei 2015 Perkiraan Hari Raya Kenaikan Tuhan
38 16 Mei 2015 Perkiraan Isra Mi’raj Nabi Muhammad
39 20 Mei 2015 Upacara Hari Kebangkitan Nasional
40 2 Juni 2015 Perkiraan Hari Raya Waisak
41 5 – 13 Juni 2015 Ulangan Kenaikan Kelas
42 20 Juni 2015 Penerimaan Rapor
43 22 Juni – 11 Juli 2015 Libur Akhir Tahun Ajaran 2014 – 2015
44 13 – 15 Juli 2015 Permulaan TahunAjaran Baru 2015 –

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 51


2016

E. Pengembangan Silabus dab RPP


1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran
/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, indikator
materi pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber / bahan / alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam indikator materi pokok / pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
2. Prinsip Pengembangan Silabus.
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.

c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 52


3. Unit Waktu Silabus.
a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

4. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun
silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS
terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG
untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.

5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

a. Mengkaji Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 53


2) keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
3) keterkaitan antara kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
dasar dalam mata pelajaran.

b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran


Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.

c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar
siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 54


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

e. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.

f. Menentukan Alokasi Waktu

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 55


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

g. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

6. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

YAYASAN PANTI ASUHAN KATOLIK


SMA SINT LOUIS SEMARANG
Jl. Dr. Wahidin 110 50254

Telp. 8315361,8501719, Fax. 8414709, Website: http://www.smasintlouis-smg.webs.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Sint Louis Semarang


Mata Pelajaran : ..........................
Kelas / Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : ..................................
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP

A. Kompetensi Inti

KI- 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 56


KI - 2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )


Kompetensi Dasar
1.2 ...................
1.2.1 ..........
1.2.2 ..........
2.1 .........
2.1.1 ........
2.1.2 .........
3.1 ........
3.1.1........
3.1.2 .......
4.1 ........
4.1.1 .......
4.1.2 ......

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui inkuiri : cari informasi, menanya,


dan berdiskusi serta melalui proses mencoba, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan ...............
2. Menguraikan ...............
3. Membedakan .................

D. Materi Pembelajaran

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 57


1. Fakta
2. Konsep
3. Prinsip

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran : Inkuiri
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, penugasan dan presentasi

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Peta, gambar, film


2. Alat / Bahan : LCD Proyektor
3. Sumber Belajar :
 Samadi S.Pd., M,Si,2013, Geografi untuk SMA kelas X Peminatan Ilmu –
ilmu Sosial, Quadra
 http://e-dukasi.net

G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu :

Rincian Kegiatan Waktu


Pendahuluan

 Orientasi :
 Motivasi
 Apersepsi :
Kegiatan Inti

Penutup

2. Pertemuan Kedua :

Rincian Kegiatan Waktu


Pendahuluan

 Orientasi :

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 58


 Motivasi
 Apersepsi :
Kegiatan Inti

Penutup

H. Penilaian
1. Jenis / tehnik penilaian :
a. Penilaian sikap melalui pengamatan
b. Penilaian pengetahuan melalui tes ( tertulis ) dan penugasan
c. Penilaian ketrampilan melalui tes praktik dan proyek
2. Bentuk instrumen dan instrumen
Lembar pengamatan dan soal uraian
3. Pedoman penskoran

Semarang....…………..2014
Memeriksa/Menyetujui
Kepala SMA Sint Louis Semarang Guru Mata Pelajaran

Drs. Alb. Mardi Pratiknyo,M.Pd. …………………………

7. Pengembangan Silabus Berkelanjutan


Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 59


BAB V
PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMA Sint Louis Semarang


Tahun Pelajaran 2016 / 2017 telah selesai kami laksanakan, dengan harapan segala
upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan,
khususnya di SMA Sint Louis Semarang dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan
diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan
membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah
dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA Sint
Louis Semarang ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdoa
semoga Tuhan membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat
ganda.
Akhirnya kepada Tuhan jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang
kita lakukan senantiasa mendapatkan berkat-Nya. Amin.

Semarang, 30 Juni 2016


Kepala SMA Sint Louis Semarang

Andreas Mualto,S.Pd.

Buku I SMA Sint Louis Semarang Page 60

Anda mungkin juga menyukai