Anda di halaman 1dari 7

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya

Dosen Pengampu : Bapak Joni Firmansyah, S.Ip

Disusun Oleh :

AZIZAH NUR FARIDA

PSIK-A

010114A014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO

UNGARAN

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini dalam bentuk dan

isi yang sangat sederhana.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, dimana

beliau adalah sosok yang sangat dimuliakan dan dirindukan oleh seluruh umatnya, saya

sampaikan terima kasih kepada dosen dan rekan-rekan yang telah berperan serta dalam

penyusunan makalah ini.

saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi

kesempurnaan makalah yang akan saya buat selanjutnya.

Ungaran, 23 Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten pati merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah.

Masyarakat Pati sebagian besar bekerja sebagai petani, pembudidaya ikan serta

nelayan.salah satunya kota Juwana yang dikenal dengan hasil tangkapan ikan lautnya

yang melimpah. Penduduk sekitar Juwana banyak yang menggantungkan hidupnya dari

hasil melaut, yang kemudian akan dijual di TPI ( Tempat Pelelangan Ikan ).TPi

memegang peranan penting dalam mempercepat penjualan ikan dan melindungi mereka

dari permainan harga yang mungkin dilakukan oleh pedagang. Banyak sedikitnya hasil

lelang tergantung pada hasil tangkapan yang didapat saat melaut. Hasil dari melaut

sangat tergantung oleh cuaca disekitar Pantai Utara tersebut.selain itu mereka memiliki

kepercayaan mengadakan upacara “adat larungan” ( sedekah laut ) yang menurut

penduduk setempat dapat mempengaruhi besar kecilnya hasil tangkapan yang didapat

serta kelancaran dan keselamatan saat melaut. Upacara adat merupakan suatu upacara

yang bersifat tradisional yang dilakukan secara turun temurun di suatu daerah.

Adat Larungan adalah tradisi tahunan yang dilaksanakan sepekan setelah Hari

Raya Idul Fitri sebagai bentuk perwujudan rasa syukur dan permohonan keselamatan

nelayan saat akan melaut. Yaitu dengan cara melarung sesaji kemuara laut. Namun

sebelumnya, sesaji itu diarak bersama dengan warga keliling Desa Bajomulyo dan
Bendar, Kecamatan Juwana. Sebelum pemberangkatan sesaji kelaut dilaksanakan

upacara di pelabuhan yang biasanya dihadiri bupati dan warga sekitar adat larungan

selama ini telah mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan nelayan di

Juwana, sehingga perlu untuk dilestarikan kebudayaan adat larungan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari sedekah laut (adat larungan )?

2. Apa makna yang didapat dari ritual sedekah laut?

3. Apa maksud dari upacara sedekah laut?

4. Bagaimanakah kebudayaan tersebut dapat dipertahankan dari generasi ke

generasi selanjutnya?

C. Manfaat Penulisan

1. Menambah pengetahuan mengenai ritual sedekah laut

2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan tentunya penulis

3. Memberikan suatu informasi baru mengenai kearifan local di daerah pati


BAB II

PEMBAHASAN

Sedekah laut (larungan ) merupakan ritual tahunan yang masih kental

hidup dilingkungan masyarakat pesisir pantai. Salah satunya di Desa Bendar,

Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Kebudayaan ini bersifat abstrak dan

merupakan adat istiadat yang mengatur dan member arah kepada perbuatan dan

karya manusia dalam aspek fisik. Tradisi ini merupakan upacara tradisional yang

dilakukan oleh warga setempat dan dipimpin oleh sesepuh daerah. Makna dari

upacara ini yaitu ucapan rasa syukur warga setempat atas segala rizki yang telah

diberikan. Selain hal tersebut juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya

nenek moyang secara umum dengan memberikan sedekah atau sesaji kepada laut

yang telah memberikan hasil laut yang melimpah kepada masyarakat Juawana

dan berharap agar diberikan keamanan, keselamatan serta terhindar dari mara

bahaya.

Tujuan dari sedekah laut ini adalah untuk memberikan persembahan dan

penghormatan kepada roh-roh leluhur serta penguasa laut. Maksud dan tujuan dari

tradisi sedekah laut ini adalah memberikan persembahan dan penghormatan yang

berupa sesaji yang ditunjukan kepada roh – roh para leluhur dan penguasa laut yang

dianggap telah menjaga para nelayan dan bumi pertiwi yang ditempati dalam keadaan

aman, tentram, sejahtera jauh dari segala macam persoalan-persoalan dan mara

bahaya, dan sedekah laut ini juga bertujuan untuk mendidik kaum muda sehingga

nelayan pintar bersyukur, menjunjung tinggi rasa saling kerjasama, persatuan,


ketulusan dan pengorbanan.

Upacara sedekah laut ini juga diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritual,

supaya eling marang purwa daksira. Tradisi ini sebenarnua bersumber dari agama yang

diberi hiasan budaya daerah , oleh karena itu orientasi kehidupan rohani orang jawa

senantiasa memperhatikan nilai – nilai luhur yang telah diwariskan secara turun

temurun oleh nenek moyang. Disamping itu upacara tradisi ini dilakukan dalam rangka

memeroleh solidaritas social dan juga membutuhkan etos kerja gotong royong . Semua

itu dilaksakan dengan membutuhkan banyak orang dalam upacara tersebut.

Biasanya upacara sedekah laut dilaksanakan pada bulan syawal setelah lebaran. Tapi ,

pada tahun kemarin pelaksanaannya dilaksanakan lebih cepat, yaitu seminggu setelah

idul fitri . Ritual ini adalah sebuah tradisi yang bersyukur atas rejeki yang diberikan oleh

Allah kepada nelayan warga desa bendar.

Anda mungkin juga menyukai