Anda di halaman 1dari 1

PPH Ps.

15

Menteri Keuangan berwenang menetapkan peraturan tentang norma penghitungan khusus untuk menghitung
penghasilan neto dari Wajib Pajak tertentu (Pasal 15 UU No. 7 Tahun 1983 stdtd UU No. 36 Tahun 2008 )

1. Charter Penerbangan Dalam 1,8% x Peredaran Bruto yang


KMK 475/KMK.04/1996,
Negeri diterima berdasarkan perjanjian
SE 35/PJ.4/1996
charter (Sifat TIDAK FINAL)

2. Perusahaan Pelayaran Dalam 1,2% x Peredaran bruto KMK 416/KMK.04/1996,


Negeri (Sifat FINAL) SE 29/PJ.4/1996

3. Perusahaan Pelayaran dan 2,64% x Peredaran Bruto KMK 417/KMK.04/1996,


Penerbangan Luar Negeri (Sifat FINAL) SE 32/PJ.4/1996

Untuk negara yang tidak ada P3B dengan KMK634/KMK.04/1994,


Indonesia: berlaku mulai 1 Januari 1995
4. WPLN yang 0,44% x nilai ekspor bruto
mempunyai kantor Penghasilan neto= 1% x nilai ekspor bruto KEP 667/PJ/2001, berlaku
perwakilan dagang di mulai 29 Oktober 2001
Indonesia Untuk negara yang mempunyai P3B
dengan Indonesia: SE 2/PJ.03/2008, ditetapkan
disesuaikan dengan tarif P3B tgl 31 Juli 2008.

5. WP yang melakukan kegiatan 7% x 30% x total biaya


usaha jasa maklon (Contract pembuatan atau perakitan KMK 543/KMK.03/2002,
Manufacturing) Internasional di barang tidak termasuk biaya SE-02/PJ.31/2003
bidang produksi mainan anak- pemakaian Bahan Baku.
anak.

FINAL

5% X jumlah
berlaku sejakbruto nilai2003
1 Januari
6. Bangun Guna Serah yang tertinggi antara nilai KMK 248/KMK.04/1995,
(Built Operate and Transfer) pasar dengan Nilai Jual SE-38/PJ.4/1995
Obyek Pajak (NJOP)

Anda mungkin juga menyukai