Skripsi
Oleh:
Ratna Listiyani
NIM : 023214017
SKRIPSI
By:
Ratna Listiyani
NIM : 023214017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN :
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Telah dilakukan penjabaran persamaan keadaan gas ideal dan gas real
dengan menggunakan konsep mekanika kuantum. Persamaan keadaan gas ideal
dapat diperoleh dengan menganggap potensial gas berbentuk potensial osilator
harmonik, sedangkan persamaan keadaan gas real dapat diperoleh dengan
menggunakan potensial osilator harmonik terganggu.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The equations of state for both ideal and real gases have been performed
using quantum mechanical concepts. The equation of state for an ideal gas can be
obtained by assuming that the gas potential has an oscillator harmonic potential,
meanwhile the equation of state for a real gas can be obtained using the perturbed
oscillator harmonic potential.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi
KUANTUM”, yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada Program Studi Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis baik berupa waktu, tenaga, bimbingan, dorongan, dan sumbang saran yang
penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
1. Drs. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si. selaku dosen pembimbing yang
2. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku dosen pendamping akademik yang
3. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku kaprodi Fisika dan dosen yang
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Manggar, Frida, mbak Ayuk, Sisca dan mbak Yuni yang telah menjadi
9. Mbak Yamidah dan mbak Tatik yang selalu sabar mengajariku ketika
10. Mas Toro, mbak Lia, mas Yanto, mbak Prapti, mas Edi, mbak Sasti,
dukungannya.
Adit, Lius, Hari, Enzo, Minto, Ismeth, Mamat, Ridwan, Ade, Siska,
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………… v
ABSTRACT ….…………………………………………………… vi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Secara fenomenologis dikenal tiga macam wujud zat, yaitu padat, cair, dan
gas. Masing-masing wujud zat tersebut memiliki sifat makroskopik yang berbeda.
Wujud zat padat memiliki kerapatan tinggi dan bentuk ruang yang tetap. Wujud
zat cair memiliki kerapatan yang lebih rendah dibanding zat padat dan bentuk
ruang mengikuti wadahnya. Wujud gas memiliki kerapatan paling rendah dan
kuantitas makroskopik yang berkaitan dengan keadaan internal sistem. Oleh sebab
f ( p, V , T , m ) = 0 (1.1)
⎛ V⎞
Jika didefinisikan v sebagai volume jenis zat ⎜ v = ⎟ , maka persamaan
⎝ m⎠
f ( p, v, T ) = 0 (1.2)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika koordinat termodinamik pada suatu gas diukur nilainya serta dibuat
Pv
grafik hubungan antara nilai rasio dan tekanan pada tiga temperatur
T
(T1 , T2 , T3 ) , maka akan diperoleh grafik seperti terlihat pada Gambar 1.1 (Sears
Pv
Gambar 1.1 Grafik hubungan rasio dan tekanan
T
Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa suatu gas yang mempunyai tekanan
Pv
= R
T
atau
Pv = RT (1.3)
V
yang merupakan persamaan keadaan gas ideal. Jika relasi v = disubstitusikan
m
PV = m RT (1.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Massa m sebanding dengan jumlah mol gas (n), sehingga persamaan (1.4) dapat
dituliskan
PV = n RT (1.5)
diabaikan (Nainggolan, 1978). Jika tenaga ikat molekul-molekul gas tidak dapat
⎛ a ⎞
⎜ p + 2 ⎟ (v − b ) = R T (1.6)
⎝ v ⎠
Pengaruh dari tenaga ikat molekul-molekul gas yang tidak dapat diabaikan
a
menyebabkan timbulnya faktor koreksi tekanan . Konstanta b merupakan
v2
faktor koreksi volume yang besarnya sebanding dengan volume yang ditempati
a
molekul-molekul gas (Nainggolan, 1978). Jika volume gas sangat besar, maka
v2
gas ideal.
Pada persamaan (1.5) telah diketahui persamaan keadaan gas ideal untuk
gas yang mempunyai tekanan mendekati nol. Pada persamaan (1.6) telah
diketahui persamaan keadaan gas real. Yang menjadi permasalahan adalah apakah
persamaan (1.5) dan (1.6) dapat diperoleh dengan konsep mekanika kuantum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Persamaan keadaan gas ideal dan gas real dijabarkan dengan konsep
mekanika kuantum.
1. Menjabarkan persamaan keadaan gas ideal dan gas real dengan konsep
mekanika kuantum.
gas ideal dan gas real dapat dijabarkan dengan konsep mekanika kuantum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab II dijabarkan teori kinetik gas, potensial osilator harmonik, dan
Pada Bab III akan dijelaskan tentang jenis penelitian, sarana penelitian,
BAB II
DASAR TEORI
ruang dan saling bertumbukan antara satu dengan yang lain. Tumbukan antar
molekul yang saling bertumbukan. Jika ada sejumlah N molekul dalam suatu
ruang dengan volume V , maka rapat molekul tiap satu satuan volume (n ) adalah
N
n= . (2.1)
V
Kerapatan molekul dianggap sama sehingga dalam setiap sebarang bagian kecil
ΔN = n ΔV (2.2)
Jika molekul dianggap terletak dalam ruang berbentuk bola dengan radius
r dan berada pada koordinat polar r , θ , φ , maka molekul akan bergerak dari
pusat bola menuju permukaan kulit bola kemudian menumbuk luasan ΔA seperti
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah vektor kecepatan sama dengan jumlah molekul yang ada (N), jadi
rapat arah kecepatan terhadap luasan kulit bola (A) dapat diberikan
N
q= (2.3)
A
Rapat arah kecepatan molekul q adalah jumlah arah kecepatan molekul tiap satu
satuan luas yang tegak lurus terhadap arah tersebut. Luasan A adalah luas seluruh
N
q= (2.4)
4π r 2
ΔA = r 2 sin θ Δθ Δφ (2.5)
ΔN θφ = q ΔA (2.6)
ΔN θφ = q r 2 sin θ Δθ Δφ (2.7)
N
ΔN θφ = sin θ Δθ Δφ (2.8)
4π
ΔN θφ n
Δnθφ = = sin θ Δθ Δφ (2.9)
V 4π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan ΔN θφ adalah jumlah molekul tiap satu satuan volume dengan kecepatan
1
ΔnθφU = ΔnU sin θ Δθ Δφ (2.10)
4π
jumlah molekul dalam silinder yang bergerak pada arah θ dan φ dengan
Sisi silinder pada arah θ dan φ , panjang silinder (UΔt ) menyatakan jarak yang
⎛ UΔnU ⎞
ΔnθφU ΔV = (ΔA Δt ) ⎜ sin θ cos θ Δθ Δφ ⎟
⎝ 4π ⎠
1
ΔN θφU = UΔnU sin θ cosθ Δθ Δφ ΔA Δt (2.12)
4π
molekul yang sampai ke permukaan tiap satu satuan luas setiap satu satuan waktu
ΔN
Φ= (2.13)
ΔA Δt
ΔN θφU 1
ΔΦ θφU = = UΔnU sin θ cos θ Δθ Δφ (2.14)
ΔA Δt 4π
akhirnya diperoleh
1
ΔΦ θU = UΔnU sin θ cosθ Δθ (2.15)
2
10
diketahui kecepatan molekul sebelum dan sesudah tumbukan tetap. Jika tumbukan
− U cosθ .
Besarnya perubahan momentum tiap satu satuan luas pada molekul yang
⎛1 ⎞
ΔPθU = (2mU cos θ ) ⎜ U ΔnU sin θ cos θ Δθ ⎟
⎝2 ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
π
dθ kemudian diintegralkan terhadap θ dengan batas dari 0 sampai
2
π 2
ΔPθU = mU ΔnU ∫ sin θ cos θ dθ
2 2
π 2
= − mU ΔnU 2
∫ cos
2
θ d (cos θ )
0
π 2
1
= − mU ΔnU cos 3 θ
2
3 0
= − mU 2 ΔnU
1
3
(
cos 3 90° − cos 3 0° )
= − mU 2 ΔnU
1 3 3
3
(
0 −1 )
1
ΔPU = mU 2 ΔnU (2.18)
3
1
ΔPU = m Σ U 2 ΔnU (2.19)
3
rata-rata dari jumlah seluruh kecepatan molekul. Jika terdapat sejumlah molekul
ratanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
N N
∑U i N i ∑U i Ni
U= i =1
N
= i =1
(2.20)
∑N
N
i
i =1
ditinjau suatu arah tertentu sebagai arah positif, maka arah kecepatan yang
berlawanan dengan arah tersebut bertanda negatif. Nilai rata-rata dari kecepatan
∑U
2
i
U2 = i =1
(2.21)
N
Σ U 2 ΔN U
U2 = (2.22)
N
N
mengingat n = , persamaan (2.22) dapat dituliskan menjadi
V
Σ U 2 ΔnU
U2 =
n
atau
Σ U 2 ΔnU = nU 2 (2.23)
1
Jika persamaan (2.23) dikalikan m , maka didapat
3
1 1
m Σ U 2 ΔnU = nmU 2 (2.24)
3 3
sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1
ΔPU = nmU 2 (2.25)
3
1
Kuantitas nmU 2 adalah dua pertiga dari seluruh tenaga kinetik molekul, yakni
3
2 1
( nmU 2 ) . Sehingga persamaannya dapat dituliskan (Halliday dan Resnick,
3 2
1987)
1 2⎛1 ⎞
nmU 2 = ⎜ nmU 2 ⎟
3 3⎝2 ⎠
2 1
ΔPU = ( nmU 2 ) (2.26)
3 2
Jika ΔPU = nRT , maka dari persamaan (2.26) didapat energi kinetik gas
1 2 3
mv = N A kT (2.27)
2 2
sebab R = N A k .
Jika molekul mempunyai x komponen kecepatan antara U x sampai
m U x Δn(U x )
1
ΔPx =
2
(2.29)
3
dengan Δn (U x ) adalah jumlah molekul tiap satu satuan volume sebagai fungsi
x
Δt = (2.30)
Ux
14
1 mU x 2 Δn(U x )
Δ px
dFx = = 3 (2.31)
Δt Δt
sehingga
∞ 2
U
Fx = m ∫ x Δn (U x )
1
(2.32)
3 0 Δt
2
Nilai U x diberikan oleh (Bradbury, 1984)
+∞ ∞
∫ U x Δn (U x ) 2 ∫0 U x Δn (U x )
2 2
U x = +∞
−∞
=
2
(2.33)
N /V
∫ Δn (U x )
−∞
2
mNUx
Fx = (2.34)
6 Δt V
2
Fx m N U x
P= = (2.35)
A 6 A Δt V
relasi
U x Δp x
dFx =
x
atau
x dFx = U x Δp x
x2
Δt U x dFx = U x m 2 dn (U x )
1
3 Δt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
x2
m 2 dn (U x )
1
Δt dFx =
3 Δt
sehingga
dFx Δt 3
x2 = (2.36)
1 m dn (U )
3 x
+∞
∫x
2
dn ( x)
x =
2 −∞
+∞
(2.37)
∫ dn ( x)
−∞
∞ ∞
6
2 ∫ x 2 dn ( x) ∫ Δt 3 dFx
m
x2 = 0
= 0 (2.38)
NV NV
dFx
dP = (2.39)
A
A x dP = dFx x
A x dP = dFx Δt U x
atau
V dP = U x ∫ Δt dFx (2.40)
∞
P V = U x ∫ Δt dFx (2.41)
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
⎛∞ ⎞
6 ⎜ ∫ Δt dFx ⎟ Δt 2
m⎜ ⎟
x2 = ⎝0 ⎠
NV
6 PV / U x 2
= Δt
m N /V
mNUx 2
PV = x
6 Δt 2V
mNUx 2
N A kT = x
6 Δt 2 V
m NUx
kT = x2
6 Δt N A V
2
atau
1 1 mNUx
kT = x2 (2.42)
2 2 6 Δt N A V
2
m NUx
Jika = c , maka persamaan (2.42) menjadi
6 Δt 2 N A V
1 1
k T = c x2 (2.43)
2 2
1
sehingga besarnya energi potensial sama dengan energi termal, yaitu kT .
2
17
V (x ) =
1 2
kx (2.44)
2
dengan k adalah konstanta dan m adalah massa partikel osilasi yang memiliki
1
⎛ k ⎞2
frekuensi anguler ω c = ⎜ ⎟ , sehingga persamaan Schrödinger pada Lampiran
⎝m⎠
h 2 ∂ 2u 1
− + mω c x 2 u = Eu
2
(2.45)
2m ∂x 2
2
1
⎛ mω c ⎞ 2
y=⎜ ⎟ x (2.46)
⎝ h ⎠
⎛ 2E ⎞
α = ⎜⎜ ⎟⎟ (2.47)
⎝ hω c ⎠
∂ 2u
+ (α − y 2 )u = Eu (2.48)
∂y 2
Jika nilai y sangat besar dibandingkan α maka persamaan (2.48) dapat didekati
dengan bentuk
∂ 2u
− y 2u ≈ 0 (2.49)
∂y 2
⎛ ⎞
u = y n exp ⎜ − y
2
2 ⎟ (2.50)
⎝ ⎠
18
∂ 2u
∂y 2
= n [
(n − 1) y n−2
− (2 n + 1) y n
+ y n+2
exp
⎛ y2 ⎞
⎜ 2⎟ ]
⎝ ⎠
⎛ ⎞
≈ y n + 2 exp ⎜ − y
2
2 ⎟
⎝ ⎠
⎛ ⎞
= y 2 y n exp ⎜ − y
2
2 ⎟
⎝ ⎠
= y 2u (2.51)
⎛ ⎞
u ( y ) = H ( y ) exp ⎜ − y
2
2 ⎟ (2.52)
⎝ ⎠
(2.48) menghasilkan
H ′′ − 2 yH ′ + (α − 1)H = 0 (2.53)
∞
H = ∑a
n =0
n yn (2.54)
∞
H′ = ∑a
n =0
n ny n −1 (2.55)
∞
H ′′ = ∑ a n(n − 1)y
n =0
n
n−2
∞
= ∑ a n(n − 1)y
n=2
n
n−2
(2.56)
Ruas kanan persamaan pertama dari persamaan (2.56) sama dengan nol, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
∞
H ′′ = ∑ a (n + 2)(n + 1)y
n =0
n+2
n
(2.57)
∑ [(n + 1)(n + 2) a
n =0
n+2 − (2n + 1 − α ) a n ] y n = 0 (2.58)
Jika koefisien seluruh pangkat dari y sama dengan nol, maka deret (2.58) dapat
dituliskan
an+ 2
=
(2n + 1 − α ) (2.59)
an (n + 1)(n + 2)
Untuk nilai n sangat besar, deret (2.54) identik dengan deret exp y 2 ( )
an+2
Berdasarkan persamaan (2.59), jika limit mendekati tak berhingga,
an
20
⎛ 1⎞
E 0 n = ⎜ n + ⎟ hω (2.61)
⎝ 2⎠
h
dengan ω frekuensi osilator harmonik, h = .
2π
H0 = 1
H1 = 2 y
H2 = 4y2 − 2
H 3 = 8 y 3 − 12 y (2.62)
(
Fungsi gelombang u n ( x ) didapat dari perkalian H n ( y ) dengan faktor exp − 1 y 2
2
)
∞ 2
sehingga diperoleh
1
⎛ mω c ⎞ 4 ⎛ mω c 2 ⎞
u0n = ⎜ ⎟ exp⎜ − x ⎟
⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠
1 3
⎛ 4 ⎞ 4 ⎛ mω c ⎞ 4 ⎛ mω c 2 ⎞
u1 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ exp⎜ − x ⎟
⎝π ⎠ ⎝ h ⎠ ⎝ 2h ⎠
1
⎛ mω c ⎞ 4 ⎡ ⎛ mω c ⎞ 2 ⎤ ⎛ mω c 2 ⎞
u2 = ⎜ ⎟ ⎢2⎜ ⎟ x − 1⎥ exp⎜ − x ⎟
⎝ 4πh ⎠ ⎣ ⎝ h ⎠ ⎦ ⎝ 2h ⎠
1 3
⎛ 1 ⎞ ⎛ mω c ⎞ 4 ⎡ ⎛ mω c
4 ⎞ 2 ⎤ ⎛ mω c 2 ⎞
u3 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎢2⎜ ⎟ x − 3⎥ exp⎜ − x ⎟ (2.63)
⎝ 9π ⎠ ⎝ h ⎠ ⎣ ⎝ h ⎠ ⎦ ⎝ 2h ⎠
21
∑E
n=0
n e − En / kT
E= ∞
(2.64)
∑e
n=0
− E n / kT
1
Jika diberikan β = , maka persamaan (2.64) dapat dituliskan
kT
∞
∑E
n=0
n e − En β
E= ∞
(2.65)
∑e
n=0
− En β
∞
Z = ∑ e − β En (2.66)
n=0
yang dikenal sebagai fungsi partisi (Mandl, 1988). Dengan demikian, tenaga rata-
1 ∂Z ∂
E =− =− (ln Z ) (2.67)
Z ∂β ∂β
∞ ⎛ 1⎞
− ⎜ n + ⎟ hωβ
Z = ∑e ⎝ 2⎠
n=0
∞
= e −hωβ / 2 ∑e
n=0
− nhωβ
Jika hωβ > 0 , maka e − hωβ <<1 , sehingga bentuk deret pada persamaan (2.67)
22
1
1 + e −hωβ + e − 2hωβ + e −3hωβ + ... =
1 − e − hωβ
e − hωβ / 2
Z= (2.69)
1 − e − hωβ
∂
E =− ( ln Z )
∂β
∂ ⎛ 1
=− ⎜ − hωβ − ln 1 − e
∂β ⎝ 2
(
hωβ ⎞
⎟ )
⎠
⎛ 1 1 ⎞
= hω ⎜⎜ + hωβ ⎟⎟ (2.70)
⎝ 2 e −1 ⎠
δx 4 dapat dituliskan
1
V = mω 2 x 2 + δx 4 (2.71)
2
h 2 ∂ 2u 1
− + mω c x 2 u + δx 4 = Eu
2
(2.72)
2m ∂x 2
2
dengan δ adalah tetapan yang bernilai sangat kecil sehingga dapat digunakan
teori gangguan untuk menentukan tingkat energi dasar dari potensial harmonik
23
dituliskan sebagai
Hˆ = Hˆ 0 + Hˆ ′ (2.73)
p2 1
dengan Hˆ 0 = + mω 2 x 2 adalah hamiltonian tak terganggu dan Hˆ ′ = δx 4
2m 2
sebagai gangguan. Dalam kasus ini nilai eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n dari Ĥ 0
kembali menjadi
Hˆ = Hˆ 0 + β Hˆ ′ (2.74)
dengan β adalah konstanta, sehingga nilai eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n dapat
dituliskan sebagai
Pada persamaan (2.75) dan (2.76) dapat dilihat bahwa pada saat orde nol nilai
eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n tidak tergantung pada β . Persamaan energi nilai
Hˆ u n = E n u n (2.77)
24
(Hˆ 0 )(
+ β Hˆ ′ u 0 n + β u1n + β 2 u 2 n + ... = )
(E 0n + βE1n + β 2 E 2 n + ...)(u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...)
( ) (
Hˆ 0 u 0 n + β u1n + β 2 u 2 n + ... + βH ′ u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ... = )
E 0 n (u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...) + βE1n (u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...)
(Hˆ u 0 0n )(
+ Hˆ 0 β u1n + Hˆ 0 β 2 u 2 n + ... β H ′u 0 n + β H ′β u1n + β H ′β 2 u 2 n = )
(E 0n u 0 n + E 0 n βu1n + E 0 n β 2 u 2 n + ...)
(
+ βE1n u 0 n + βE1n βu1n + βE1n β 2 u 2 n + ... )
+ (β 2 E 2 n u 0 n + β 2 E 2 n βu1n + β 2 E 2 n β 2 u 2 n + ...) + ... (2.78)
Hˆ 0 u 0 n = E 0 n u 0 n (2.79)
Orde pertama dan orde kedua pada persamaan (2.79), (2.80), dan (2.81) adalah
faktor koreksi tingkat-tingkat energi dan fungsi eigen. Jika persamaan (2.79)
bahwa u1n adalah kombinasi linier dari fungsi eigen u 0 n yang tidak terganggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
u1n = Σ a nk u 0 k (2.82)
k
Hˆ ′u 0 n + Hˆ 0 Σ a nk u 0 k = E 0 n Σ a nk u 0 k + E1n u 0 k (2.83)
k k
(Hˆ ′ − E )u
1n 0n = Σ a nk (E 0 n − E 0 k )u 0 n
k
(2.84)
′
E1n = Hˆ nn (2.85)
dengan
′ = ∫ u ∗ Hˆ u 0 n dτ
Hˆ nn (2.86)
0n
1 1
⎛ mω ⎞ 4 ⎛ mω 2 ⎞ ˆ ⎛ mω ⎞ 4 ⎛ mω 2 ⎞
E10 = ∫ ⎜ ⎟ exp ⎜ − x ⎟H ⎜ ⎟ exp ⎜ − x ⎟ dx
⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠ ⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠
1
⎛ mω ⎞ 2 ⎛ mω 2 ⎞ ˆ ⎛ mω 2 ⎞
=⎜ ⎟ ∫ exp ⎜ − x ⎟ H exp ⎜ − x ⎟ dx (2.87)
⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠ ⎝ 2h ⎠
h2 ∂2 1
Hˆ = − + mω 2 x 2 + δx 4 . (2.88)
2m ∂x 2
2
1
∞
⎛ mω ⎞ 2 ⎛ mω 2 ⎞
= ⎜ ⎟ ∫ δx exp⎜ − x ⎟ dx
4
E10 (2.89)
⎝ πh ⎠ −∞ ⎝ h ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1
∞
⎛ mω ⎞ 2 ⎛ mω 2 ⎞
= 2⎜ ⎟ δ ∫ x exp⎜ − x ⎟ dx .
4
E10 (2.90)
⎝ πh ⎠ 0 ⎝ h ⎠
mω
Jika dituliskan = α 2 dengan y 2 = α 2 x 2 , maka persamaan (2.90) menjadi
h
1
∞
⎛ mω ⎞ 2
= 2⎜ ⎟ δ ∫ x exp(− y )dx
4 2
E10 (2.91)
⎝ πh ⎠ 0
y4
x =
4
(mω h )
Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan 2
dan
1
dx =
( )
dy kemudian disubstitusikan ke persamaan (2.91) sehingga
mω
12
menghasilkan
1
∞
⎛ mω ⎞ 2
( )
4
y 1
= 2⎜ ⎟ δ ∫ exp − y
2
( ) (mω h )
E10 dy
⎝ πh ⎠ mω
2 12
0
h
1
∞
δ ∫ exp(− y 2 ) y 4 dy
⎛ 1 ⎞2 h
2
= 2⎜ ⎟ (2.92)
⎝π ⎠ m ω
2 2
0
dP
Jika y 4 = P 2 dan dy = maka persamaan (2.92) menjadi
2 P
1
∞
⎛ 1 ⎞2 h
2
δ ∫ exp(− P ) P 2
dP
E10 = 2⎜ ⎟
⎝π ⎠ m ω
2 2
0 2 p
1
∞
⎛ 1 ⎞2 h
2
=⎜ ⎟ δ ∫ exp(− P ) P 2 P 1 2 dP
π
⎝ ⎠ m ω
2 2
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1
∞
⎛ 1 ⎞2 h
2
=⎜ ⎟ δ ∫ exp(− P ) P 3 2 dP (2.93)
⎝π ⎠ m ω
2 2
0
⎛3⎞ 3
Γ⎜ ⎟ = π sehingga didapat persamaan tingkat energi dasar untuk osilator
⎝2⎠ 4
3h 2
E10 = δ (2.94)
4m 2 ω 2
⎛ 1⎞ 3h 2
E n = ⎜ n + ⎟ hω + δ (2.95)
⎝ 2⎠ 4m 2 ω 2
⎛ 1 3 hδ e − hωβ ⎞
E = hω ⎜⎜ + + ⎟ (2.96)
⎝2 4 m ω
2 2
e −hωβ − 1 ⎟⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
berikut:
dilakukan.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
osilator harmonik telah diketahui. Jika dituliskan β = maka persamaan (2.70)
kT
menjadi
⎛1 ⎞
E = hω ⎜ + hω ⎟
1
(4.1)
⎜2 ⎟
⎝ e kT − 1 ⎠
hω
kT
Deret e pada persamaan (4.1) diekspansikan menjadi
hω hω 1 h 2 ω 2
e kT
= 1+ + + ... (4.2)
kT 2 k 2T 2
hω
Pada suhu tinggi (kT >> hω ) deret e kT
pada persamaan (4.1) dapat didekati
dengan
hω hω
e kT
≈ 1+
kT
⎛ ⎞
⎜ ⎟
E = hω ⎜ 1
+
1 ⎟
⎜ 2 ⎛ hω ⎞ ⎟
⎜ ⎜1 + ⎟ −1 ⎟
⎝ ⎝ kT ⎠ ⎠
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
⎛ ⎞
⎜1 1 ⎟
= hω ⎜ + ⎟
⎜ 2 kT + hω ⎟
⎜ −1 ⎟
⎝ kT ⎠
⎛1 ⎞
= hω ⎜⎜ + ⎟
1
⎜ 2 hω ⎟⎟
⎝ kT ⎠
⎛ 1 kT ⎞
= hω ⎜ + ⎟
⎝ 2 hω ⎠
hω
= + kT (4.3)
2
hω
NA E = NA + N A kT
2
atau
hω
RT = N A E − N A
2
⎛ hω ⎞
= ⎜E − ⎟ NA (4.4)
⎝ 2 ⎠
sebab N A k = R .
m ρV
NA ≈ =K = K V , sehingga persamaan (4.4) dapat dituliskan
ρ ρ
⎛ hω ⎞
RT = ⎜ E − ⎟KV (4.5)
⎝ 2 ⎠
⎛ hω ⎞
Jika didefinisikan ⎜ E − ⎟ K = P , maka persamaan (4.5) menjadi
⎝ 2 ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PV = R T (4.6)
diperoleh dan dituliskan pada persamaan (2.96). Pada suhu tinggi (kT >> hω ) ,
e − hωβ
deret pada persamaan tersebut menjadi
e −hωβ − 1
1
≈− +1
hωβ
kT
≈1− (4.7)
hω
⎛ 1 3 hδ kT ⎞
E = hω ⎜ + + 1− ⎟
⎝2 4 m ω
2 2
hω ⎠
⎛ 3 3 hδ kT ⎞
= hω ⎜ + − ⎟
⎝2 4 m ω
2 2
hω ⎠
3 3 h 2δ
= hω + − kT (4.8)
2 4 m 2ω
3 3 h 2δ
N A E = hω N A + N A − N A kT
2 4 m 2ω
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3 3 h 2δ
NA E = hω N A + N A − RT
2 4 m 2ω
⎛3 ⎞ 3 h 2δ
RT = ⎜ hω − E ⎟ N A + NA (4.9)
⎝2 ⎠ 4 m 2ω
m 1 1
Diketahui ρ = dan 2 = 2 2 sehingga persamaan (4.9) dapat dituliskan
v m ρ v
3 3 h 2δ
RT = hω N A − E N A + NA
2 4 ρ 2 v 2ω
⎛3 3 h 2δ ⎞
= ⎜⎜ hω − E + ⎟KV (4.10)
⎝2 4 ρ 2v 2ω 2 ⎟⎠
3 3 h 2δ
Untuk memudahkan perhitungan, dituliskan hω − E = x dan = y,
2 4 ρ 2ω 2
⎛ y⎞
RT = ⎜ x + 2 ⎟ K V
⎝ v ⎠
⎛ Ky ⎞
= ⎜ Kx + 2 ⎟ V (4.11)
⎝ v ⎠
⎛ a⎞
RT = ⎜ p + 2 ⎟ V
⎝ v ⎠
atau
⎛ a⎞
n RT = ⎜ p + 2 ⎟ v (4.12)
⎝ v ⎠
V
sebab v = .
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
⎛ a⎞
RT = ⎜ p + 2 ⎟ v (4.13)
⎝ v ⎠
4.2 Pembahasan
gas ideal adalah PV = nRT . Dengan menggunakan pendekatan teori kinetik gas
atom gas mengikuti potensial osilator harmonik yang terganggu. Dari persamaan
(4.13) terlihat bahwa persamaan tersebut merupakan persamaan gas van der waals
untuk keadaan b = 0 . Nilai tetapan a dan b untuk beberapa gas real disajikan
a b
O2 138×10 3 0.0318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Hg 292×10 3 0.0055
Persamaan (4.13) berlaku untuk gas real pada saat p dan v sangat besar dengan b
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Persamaan keadaan gas ideal dan gas real dapat diperoleh dengan
5.2 Saran
dilakukan penelitian lebih lanjut pada faktor gangguan potensial yang ordenya
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., dan Resnick, R., 1987, Fisika Edisi ketiga Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Mandl, F., 1988, Statistical Physics, Manchester : John Wiley & Sons.
Sears, F. W., dan Salinger, G. L., 1975, Thermodynamics, Kinetic Theory, and
Statistical Thermodynamics, Massachusetts : Addison-Wesley
Publishing Company.
Zemansky, M. W., dan Dittman, R. H., 1981, Heat and Thermodynamics, New
York : McGraw-Hill Book Company.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Persamaan Schrödinger
h
λ= (1)
p
Pada kasus partikel bebas non relativistik, hubungan antara energi dan
p2
E= (2)
2m
Untuk partikel yang bergerak dan memiliki potensial V ( x, t ) , energi totalnya sama
dengan jumlah dari energi kinetik dan energi potensial. Secara umum persamaan
(2) menjadi
p2
E= +V (3)
2m
E Ψ = Hˆ Ψ (4)
fungsi eigen. Jika operator energi, momentum, dan posisi diberikan oleh
∂
E ≡ ih
∂t
p ≡ − ih ∇
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∂
p x ≡ − ih (5)
∂x
∂Ψ h2 ∂ 2Ψ
ih =− + VΨ (6)
∂t 2m ∂x 2
potensial
Hˆ = Kˆ + Vˆ (7)
dengan K̂ adalah operator energi kinetik dan Vˆ adalah operator energi potensial.
pˆ 2
Hˆ = + Vˆ (8)
2m
Substitusi persamaan (8) ke (5) yang telah dikenakan pada fungsi gelombang
menghasilkan
∂Ψ ⎛ p 2 ⎞
ih = ⎜⎜ + V ⎟⎟ Ψ (9)
∂t ⎝ 2m ⎠
Ψ ( x, t ) = u ( x )T (t ) (10)
1 ∂T 1 h 2 ∂ 2u
ih =− +V (11)
T ∂t u 2m ∂x 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ruas kanan persamaan (11) hanya bergantung pada posisi, sedangkan ruas kirinya
hanya bergantung waktu. Dengan demikian kedua ruas dapat dikatakan sebagai
tetapan. Jika tetapan ini disebut E , maka akan didapatkan persamaan yang saling
bebas
∂T
ih = ET (12)
∂t
dan
h 2 ∂ 2u
− + V ( x )u = Eu (13)
2m ∂x 2