Anda di halaman 1dari 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENJABARAN PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DAN GAS REAL


DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MEKANIKA KUANTUM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Fisika

Oleh:

Ratna Listiyani

NIM : 023214017

PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DERIVATION OF THE STATE EQUATIONS OF IDEAL AND REAL


GASES USING QUANTUM MECHANICAL CONCEPTS

SKRIPSI

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to obtain


the Sarjana Sains Degree In Physics

By:

Ratna Listiyani

NIM : 023214017

PHYSICS STUDY PROGRAM


PHYSICS DEPARTEMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Live is a great big canvas and you


should throw all the paint on it you
can “ (Dany Kave)

PERSEMBAHAN :

“Skripsi ini aku persembahkan untuk ayah dan ibuku, adik-


adikku yudha, icha, dan surya yang selalu menyayangiku”

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENJABARAN PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DAN GAS REAL


DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MEKANIKA KUANTUM

ABSTRAK

Telah dilakukan penjabaran persamaan keadaan gas ideal dan gas real
dengan menggunakan konsep mekanika kuantum. Persamaan keadaan gas ideal
dapat diperoleh dengan menganggap potensial gas berbentuk potensial osilator
harmonik, sedangkan persamaan keadaan gas real dapat diperoleh dengan
menggunakan potensial osilator harmonik terganggu.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DERIVATION OF THE STATE EQUATIONS OF IDEAL AND REAL


GASES USING QUANTUM MECHANICAL CONCEPTS

ABSTRACT

The equations of state for both ideal and real gases have been performed
using quantum mechanical concepts. The equation of state for an ideal gas can be
obtained by assuming that the gas potential has an oscillator harmonic potential,
meanwhile the equation of state for a real gas can be obtained using the perturbed
oscillator harmonic potential.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala kasih dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi

ini berjudul : ”PENJABARAN PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DAN

GAS REAL DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP MEKANIKA

KUANTUM”, yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada Program Studi Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis baik berupa waktu, tenaga, bimbingan, dorongan, dan sumbang saran yang

penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mendampingi,

memberikan dorongan dan semangat dalam pengerjaan tugas akhir ini.

2. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku dosen pendamping akademik yang

sudah banyak memberikan pendampingan selama menjadi mahasiswa.

3. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku kaprodi Fisika dan dosen yang

senantiasa memberikan kemudahan dalam memberikan materi kuliah.

4. Dwi Nugraheni Rositawati, S.Si., M.Si. selaku dosen penguji yang

telah meluangkan waktu untuk membaca dan mengkoreksi skripsi ini.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. A. Prasetyadi, S.Si., M.Si. sebagai dosen yang telah memberikan

pengajaran saat penulis menempuh masa perkuliahan.

6. Ayah dan Ibuku serta adik-adikku tercinta yang tanpa henti

memberikan dukungan, dorongan, dan doanya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Ken yang selalu berusaha memberikan perhatian, semangat, dan

seluruh kasih sayangnya pada waktu penulis mengerjakan skripsi ini.

8. Manggar, Frida, mbak Ayuk, Sisca dan mbak Yuni yang telah menjadi

sahabat yang sangat baik dan selalu menyayangiku dengan tulus.

9. Mbak Yamidah dan mbak Tatik yang selalu sabar mengajariku ketika

menemui kesulitan dalam mengerjakan skripsi ini.

10. Mas Toro, mbak Lia, mas Yanto, mbak Prapti, mas Edi, mbak Sasti,

dan seluruh keluarga besar yang tidak pernah lelah memberikan

dukungannya.

11. Teman-teman fisika diantaranya Adet, Danang, Inke, Bambang, Iman,

Adit, Lius, Hari, Enzo, Minto, Ismeth, Mamat, Ridwan, Ade, Siska,

Sujad dan Dian yang telah memberikan kenangan manis saat

bersama-sama menempuh masa perkuliahan.

12. Seluruh Staff Pengajar Jurusan Fisika yang telah memberikan

pengajaran dan pendampingan.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun

dari berbagai pihak.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan dan khususnya pembaca.

Yogyakarta, September 2008

Penulis

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN .….………………………………… iii

HALAMAN MOTO PERSEMBAHAN ………………...………… iv

ABSTRAK ………………………………………………………… v

ABSTRACT ….…………………………………………………… vi

KATA PENGANTAR …..………………………………………… vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………… x

DAFTAR ISI ………………………………………………………. xi


BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………… 1

1.2. Perumusan Masalah ……………………………………. 3


1.3. Batasan Masalah ……...…………………………………. 4
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………… 4
1.4.1. Tujuan Penelitian …..……………………………… 4
1.4.2. Manfaat Penelitian .…...…………………………… 4

1.5. Sistematika Penulisan …...…………………....………… 5


BAB II. DASAR TEORI …...……………………………………… 6

2.1. Teori kinetik Gas ….….…………………………...……… 6


2.2. Osilator Harmonik ….......………………………………… 16
2.3. Osilator Harmonik yang Terganggu …......……..………… 22
Bab III. Metodologi Penelitian …...........................………………… 28
3.1. Jenis Penelitian …........…………………………………… 28
3.2. Sarana Penelitian ….........………………………………… 28

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.3. Langkah-Langkah Penelitian ….......……………………… 28


Bab IV. Hasil dan Pembahasan …......……………………………… 29
4.1. Hasil Perhitungan ……………………………………….. 29
4.1.1. Persamaan Keadaan Gas Ideal…………...……….. 29
4.1.2. Persamaan Keadaan Gas Real ……….…………… 31

4.2. Pembahasan ……………………………………………… 33


BAB V. PENUTUP ……………………………………………… 35

5.1. Kesimpulan ….....………………………………………… 35


5.2. Saran …......…………………………………………….… 35
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 36

LAMPIRAN

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara fenomenologis dikenal tiga macam wujud zat, yaitu padat, cair, dan

gas. Masing-masing wujud zat tersebut memiliki sifat makroskopik yang berbeda.

Wujud zat padat memiliki kerapatan tinggi dan bentuk ruang yang tetap. Wujud

zat cair memiliki kerapatan yang lebih rendah dibanding zat padat dan bentuk

ruang mengikuti wadahnya. Wujud gas memiliki kerapatan paling rendah dan

bentuk ruang mengikuti wadahnya (Rahayu, 2001).

Sifat gas yang ditinjau dari pandangan makroskopik ditekankan pada

kuantitas makroskopik yang berkaitan dengan keadaan internal sistem. Oleh sebab

itu, diperlukan penelitian untuk menentukan kuantitas makroskopik yang cukup

untuk mendeskripsikan keadaan internal tersebut. Kuantitas makroskopik yang

berkaitan dengan keadaan internal suatu sistem disebut koordinat termodinamik

(Zemansky dan Dittman, 1986). Koordinat termodinamik suatu gas ditentukan

oleh tekanan ( p ) , volume (V ) , dan suhu (T ) . Hubungan koordinat termodinamik

dengan massa (m ) disebut persamaan keadaan

f ( p, V , T , m ) = 0 (1.1)

⎛ V⎞
Jika didefinisikan v sebagai volume jenis zat ⎜ v = ⎟ , maka persamaan
⎝ m⎠

(1.1) dapat dituliskan menjadi

f ( p, v, T ) = 0 (1.2)

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jika koordinat termodinamik pada suatu gas diukur nilainya serta dibuat

Pv
grafik hubungan antara nilai rasio dan tekanan pada tiga temperatur
T

(T1 , T2 , T3 ) , maka akan diperoleh grafik seperti terlihat pada Gambar 1.1 (Sears

dan Salinger, 1975)

Pv
Gambar 1.1 Grafik hubungan rasio dan tekanan
T

Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa suatu gas yang mempunyai tekanan

mendekati nol akan memenuhi persamaan

Pv
= R
T

atau

Pv = RT (1.3)

V
yang merupakan persamaan keadaan gas ideal. Jika relasi v = disubstitusikan
m

ke persamaan (1.3), maka persamaannya menjadi

PV = m RT (1.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Massa m sebanding dengan jumlah mol gas (n), sehingga persamaan (1.4) dapat

dituliskan

PV = n RT (1.5)

Gas ideal adalah gas yang tenaga ikat molekul-molekulnya dapat

diabaikan (Nainggolan, 1978). Jika tenaga ikat molekul-molekul gas tidak dapat

diabaikan maka persamaan keadaannya menjadi persamaan keadaan gas real

⎛ a ⎞
⎜ p + 2 ⎟ (v − b ) = R T (1.6)
⎝ v ⎠

Pengaruh dari tenaga ikat molekul-molekul gas yang tidak dapat diabaikan

a
menyebabkan timbulnya faktor koreksi tekanan . Konstanta b merupakan
v2

faktor koreksi volume yang besarnya sebanding dengan volume yang ditempati

a
molekul-molekul gas (Nainggolan, 1978). Jika volume gas sangat besar, maka
v2

dan b dapat diabaikan, sehingga persamaan kembali menjadi persamaan keadaan

gas ideal.

1.2. Perumusan masalah

Pada persamaan (1.5) telah diketahui persamaan keadaan gas ideal untuk

gas yang mempunyai tekanan mendekati nol. Pada persamaan (1.6) telah

diketahui persamaan keadaan gas real. Yang menjadi permasalahan adalah apakah

persamaan (1.5) dan (1.6) dapat diperoleh dengan konsep mekanika kuantum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3. Batasan Masalah

Masalah pada penelitian ini dibatasi oleh

1. Persamaan keadaan gas ideal dan gas real dijabarkan dengan konsep

mekanika kuantum.

2. Persamaan keadaan gas ideal dijabarkan dengan menganggap potensial

molekul gas mengikuti potensial osilator harmonik.

3. Persamaan keadaan gas real dijabarkan dengan menganggap potensial

molekul gas mengikuti potensial osilator harmonik yang terganggu.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Menjabarkan persamaan keadaan gas ideal dan gas real dengan konsep

mekanika kuantum.

2. Persamaan keadaan gas ideal dijabarkan dengan menganggap potensial

molekul gas mengikuti potensial osilator harmonik.

3. Persamaan keadaan gas real dijabarkan dengan menganggap potensial

molekul gas mengikuti potensial osilator harmonik yang terganggu.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya pengetahuan tentang persamaan keadaan, bahwa persamaan keadaan

gas ideal dan gas real dapat dijabarkan dengan konsep mekanika kuantum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab I dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. DASAR TEORI

Pada Bab II dijabarkan teori kinetik gas, potensial osilator harmonik, dan

potensial osilator harmonik yang terganggu.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III akan dijelaskan tentang jenis penelitian, sarana penelitian,

dan langkah-langkah penelitian.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV akan ditampilkan hasil penelitian dan pembahasannya.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V disajikan kesimpulan dan saran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori Kinetik Gas

Gas adalah kumpulan molekul-molekul yang bergerak di dalam suatu

ruang dan saling bertumbukan antara satu dengan yang lain. Tumbukan antar

molekul ini mengakibatkan terjadinya perubahan besaran fisis pada molekul-

molekul yang saling bertumbukan. Jika ada sejumlah N molekul dalam suatu

ruang dengan volume V , maka rapat molekul tiap satu satuan volume (n ) adalah

N
n= . (2.1)
V

Kerapatan molekul dianggap sama sehingga dalam setiap sebarang bagian kecil

volume ΔV terdapat ΔN molekul dengan

ΔN = n ΔV (2.2)

Jika molekul dianggap terletak dalam ruang berbentuk bola dengan radius

r dan berada pada koordinat polar r , θ , φ , maka molekul akan bergerak dari

pusat bola menuju permukaan kulit bola kemudian menumbuk luasan ΔA seperti

terlihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Pergerakan molekul dalam koordinat polar

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jumlah vektor kecepatan sama dengan jumlah molekul yang ada (N), jadi

rapat arah kecepatan terhadap luasan kulit bola (A) dapat diberikan

N
q= (2.3)
A

Rapat arah kecepatan molekul q adalah jumlah arah kecepatan molekul tiap satu

satuan luas yang tegak lurus terhadap arah tersebut. Luasan A adalah luas seluruh

permukaan kulit bola sehingga persamaan (2.3) menjadi

N
q= (2.4)
4π r 2

Luas permukaan ΔA pada permukaan bola dengan radius r dapat dituliskan

ΔA = r 2 sin θ Δθ Δφ (2.5)

Molekul yang mempunyai arah kecepatan antara θ dan θ + Δθ serta φ

dan φ + Δφ , menurut persamaan (2.3) mempunyai jumlah molekul

ΔN θφ = q ΔA (2.6)

atau dengan menggabungkan persamaan (2.5) dan (2.6) diperoleh

ΔN θφ = q r 2 sin θ Δθ Δφ (2.7)

substitusi (2.4) ke (2.7) didapatkan

N
ΔN θφ = sin θ Δθ Δφ (2.8)

kedua ruas persamaan (2.8) dibagi dengan volume V sehingga didapat

ΔN θφ n
Δnθφ = = sin θ Δθ Δφ (2.9)
V 4π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan ΔN θφ adalah jumlah molekul tiap satu satuan volume dengan kecepatan

yang mempunyai arah antara θ dan θ + Δθ serta φ dan φ + Δφ . Jika molekul

mempunyai kecepatan antara U dan U + ΔU , maka persamaan (2.9) dapat

dituliskan kembali menjadi

1
ΔnθφU = ΔnU sin θ Δθ Δφ (2.10)

Banyaknya molekul yang menumbuk elemen ΔA pada saat Δt sama dengan

jumlah molekul dalam silinder yang bergerak pada arah θ dan φ dengan

kecepatan U . Seperti terlihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Banyaknya molekul yang menumbuk elemen ΔA

Sisi silinder pada arah θ dan φ , panjang silinder (UΔt ) menyatakan jarak yang

ditempuh molekul dengan kecepatan U pada saat Δt . Volume silinder pada

Gambar 2.2 diberikan

ΔV = (ΔA) (UΔt cos θ ) (2.11)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sehingga jumlah molekul dalam silinder didapat

⎛ UΔnU ⎞
ΔnθφU ΔV = (ΔA Δt ) ⎜ sin θ cos θ Δθ Δφ ⎟
⎝ 4π ⎠

1
ΔN θφU = UΔnU sin θ cosθ Δθ Δφ ΔA Δt (2.12)

Flux molekul Φ pada permukaan didefinisikan sebagai jumlah total

molekul yang sampai ke permukaan tiap satu satuan luas setiap satu satuan waktu

ΔN
Φ= (2.13)
ΔA Δt

Sehingga dengan substitusi persamaan (2.13) ke (2.12) dihasilkan

ΔN θφU 1
ΔΦ θφU = = UΔnU sin θ cos θ Δθ Δφ (2.14)
ΔA Δt 4π

Flux ΔΦθU didapat dengan mengganti Δφ pada persamaan (2.14) dengan dφ

kemudian mengintegralkannya terhadap φ dengan batas 0 sampai 2π , yang

akhirnya diperoleh

1
ΔΦ θU = UΔnU sin θ cosθ Δθ (2.15)
2

Pergerakan molekul sebelum dan sesudah tumbukan dengan permukaan

ΔA dapat dilihat pada Gambar 2.3


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Gambar 2.3 Pergerakan molekul sebelum dan sesudah tumbukan

Dengan mengasumsikan tumbukan antar molekul bersifat elastis sempurna, dapat

diketahui kecepatan molekul sebelum dan sesudah tumbukan tetap. Jika tumbukan

molekul dengan permukaan ΔA juga dianggap elastis maka molekul yang

menumbuk permukaan tersebut akan memantul dan mengakibatkan komponen

U cosθ berubah 180o , sehingga arahnya berbalik dari U cosθ menjadi

− U cosθ .

Massa satu molekul adalah m , sehingga perubahan momentum tiap

molekul sebelum dan sesudah tumbukan dapat dituliskan

m U cos θ − (− m U cos θ ) = 2mU cos θ (2.16)

Besarnya perubahan momentum tiap satu satuan luas pada molekul yang

bertumbukan dengan arah sudut θ dan mempunyai kecepatan U , atau tekanan

ΔPθU diberikan oleh (Sears dan Salinger, 1975)

⎛1 ⎞
ΔPθU = (2mU cos θ ) ⎜ U ΔnU sin θ cos θ Δθ ⎟
⎝2 ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

= mU 2 ΔnU sin θ cos 2 θ Δθ (2.17)

Tekanan molekul ΔPU yang bergerak dengan kecepatan U , untuk semua

nilai θ dapat ditentukan dengan mengganti Δθ pada persamaan (2.17) dengan

π
dθ kemudian diintegralkan terhadap θ dengan batas dari 0 sampai
2
π 2
ΔPθU = mU ΔnU ∫ sin θ cos θ dθ
2 2

π 2
= − mU ΔnU 2
∫ cos
2
θ d (cos θ )
0

π 2
1
= − mU ΔnU cos 3 θ
2

3 0

= − mU 2 ΔnU
1
3
(
cos 3 90° − cos 3 0° )

= − mU 2 ΔnU
1 3 3
3
(
0 −1 )
1
ΔPU = mU 2 ΔnU (2.18)
3

Dengan menjumlahkan semua nilai U didapatkan tekanan total

1
ΔPU = m Σ U 2 ΔnU (2.19)
3

Molekul mempunyai kecepatan rata-rata yang didefinisikan sebagai nilai

rata-rata dari jumlah seluruh kecepatan molekul. Jika terdapat sejumlah molekul

{N1 , N 2 ,..., N N } yang memiliki kecepatan {U 1 ,U 2 ,...,U N } maka kecepatan rata-

ratanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

N N

∑U i N i ∑U i Ni
U= i =1
N
= i =1
(2.20)
∑N
N
i
i =1

Kecepatan rata-rata molekul gas tidak memperhitungkan arah. Jika

ditinjau suatu arah tertentu sebagai arah positif, maka arah kecepatan yang

berlawanan dengan arah tersebut bertanda negatif. Nilai rata-rata dari kecepatan

kuadrat diberikan oleh


N

∑U
2
i
U2 = i =1
(2.21)
N

Jika terdapat sejumlah ΔN molekul gas yang mempunyai kecepatan U , maka

nilai rata-rata kecepatan kuadrat diberikan oleh

Σ U 2 ΔN U
U2 = (2.22)
N

N
mengingat n = , persamaan (2.22) dapat dituliskan menjadi
V

Σ U 2 ΔnU
U2 =
n

atau

Σ U 2 ΔnU = nU 2 (2.23)

1
Jika persamaan (2.23) dikalikan m , maka didapat
3

1 1
m Σ U 2 ΔnU = nmU 2 (2.24)
3 3

sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

1
ΔPU = nmU 2 (2.25)
3

1
Kuantitas nmU 2 adalah dua pertiga dari seluruh tenaga kinetik molekul, yakni
3

2 1
( nmU 2 ) . Sehingga persamaannya dapat dituliskan (Halliday dan Resnick,
3 2

1987)

1 2⎛1 ⎞
nmU 2 = ⎜ nmU 2 ⎟
3 3⎝2 ⎠

2 1
ΔPU = ( nmU 2 ) (2.26)
3 2

Jika ΔPU = nRT , maka dari persamaan (2.26) didapat energi kinetik gas

1 2 3
mv = N A kT (2.27)
2 2
sebab R = N A k .
Jika molekul mempunyai x komponen kecepatan antara U x sampai

U x + ΔU x , maka perubahan momentumnya diberikan dari persamaan (2.18) yang

dituliskan kembali menjadi

m U x Δn(U x )
1
ΔPx =
2
(2.29)
3

dengan Δn (U x ) adalah jumlah molekul tiap satu satuan volume sebagai fungsi

U x . Perubahan momentum tersebut terjadi pada interval waktu

x
Δt = (2.30)
Ux

Perubahan gaya yang dihasilkan akibat terjadinya tumbukan adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1 mU x 2 Δn(U x )
Δ px
dFx = = 3 (2.31)
Δt Δt

sehingga

∞ 2
U
Fx = m ∫ x Δn (U x )
1
(2.32)
3 0 Δt

2
Nilai U x diberikan oleh (Bradbury, 1984)

+∞ ∞

∫ U x Δn (U x ) 2 ∫0 U x Δn (U x )
2 2

U x = +∞
−∞
=
2
(2.33)
N /V
∫ Δn (U x )
−∞

Persamaan (2.32) dan (2.33) digabungkan, dan diperoleh

2
mNUx
Fx = (2.34)
6 Δt V

sehingga tekanan P adalah

2
Fx m N U x
P= = (2.35)
A 6 A Δt V

Selain memiliki energi kinetik, molekul-molekul gas tersebut juga

memiliki energi potensial. Dengan substitusi persamaan (2.30) ke (2.31) diperoleh

relasi

U x Δp x
dFx =
x

atau

x dFx = U x Δp x

x2
Δt U x dFx = U x m 2 dn (U x )
1
3 Δt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

x2
m 2 dn (U x )
1
Δt dFx =
3 Δt

sehingga

dFx Δt 3
x2 = (2.36)
1 m dn (U )
3 x

Mengingat nilai x 2 adalah

+∞

∫x
2
dn ( x)
x =
2 −∞
+∞
(2.37)
∫ dn ( x)
−∞

Dengan menggabungkan persamaan (2.36) dan (2.37) diperoleh

∞ ∞
6
2 ∫ x 2 dn ( x) ∫ Δt 3 dFx
m
x2 = 0
= 0 (2.38)
NV NV

Mengacu pada persamaan (2.35) didapatkan

dFx
dP = (2.39)
A

Kedua ruas persamaan (2.39) dikalikan x dan dihasilkan

A x dP = dFx x

A x dP = dFx Δt U x

atau

V dP = U x ∫ Δt dFx (2.40)

Persamaan (2.40) diintegralkan dan diperoleh


P V = U x ∫ Δt dFx (2.41)
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Persamaan (2.41) disubstitusikan ke persamaan (2.38) menjadi

⎛∞ ⎞
6 ⎜ ∫ Δt dFx ⎟ Δt 2
m⎜ ⎟
x2 = ⎝0 ⎠
NV

6 PV / U x 2
= Δt
m N /V

mNUx 2
PV = x
6 Δt 2V

mNUx 2
N A kT = x
6 Δt 2 V

m NUx
kT = x2
6 Δt N A V
2

atau

1 1 mNUx
kT = x2 (2.42)
2 2 6 Δt N A V
2

m NUx
Jika = c , maka persamaan (2.42) menjadi
6 Δt 2 N A V

1 1
k T = c x2 (2.43)
2 2

1
sehingga besarnya energi potensial sama dengan energi termal, yaitu kT .
2

2.2 Osilator Harmonik

Energi potensial molekul gas dianggap mengikuti potensial osilator

harmonik. Energi potensial osilator harmonik diberikan (Rae, 1985)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

V (x ) =
1 2
kx (2.44)
2

dengan k adalah konstanta dan m adalah massa partikel osilasi yang memiliki

1
⎛ k ⎞2
frekuensi anguler ω c = ⎜ ⎟ , sehingga persamaan Schrödinger pada Lampiran
⎝m⎠

persamaan (13) menjadi

h 2 ∂ 2u 1
− + mω c x 2 u = Eu
2
(2.45)
2m ∂x 2
2

Untuk memudahkan perhitungan, semua variabel x diubah ke y dengan

1
⎛ mω c ⎞ 2
y=⎜ ⎟ x (2.46)
⎝ h ⎠

dan didefinisikan suatu konstanta

⎛ 2E ⎞
α = ⎜⎜ ⎟⎟ (2.47)
⎝ hω c ⎠

sehingga persamaan (2.45) menjadi

∂ 2u
+ (α − y 2 )u = Eu (2.48)
∂y 2

Jika nilai y sangat besar dibandingkan α maka persamaan (2.48) dapat didekati

dengan bentuk

∂ 2u
− y 2u ≈ 0 (2.49)
∂y 2

Kemudian persamaan (2.49) diselesaikan dengan fungsi

⎛ ⎞
u = y n exp ⎜ − y
2

2 ⎟ (2.50)
⎝ ⎠

Turunan kedua u terhadap y dihasilkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

∂ 2u
∂y 2
= n [
(n − 1) y n−2
− (2 n + 1) y n
+ y n+2
exp
⎛ y2 ⎞
⎜ 2⎟ ]
⎝ ⎠

⎛ ⎞
≈ y n + 2 exp ⎜ − y
2

2 ⎟
⎝ ⎠

⎛ ⎞
= y 2 y n exp ⎜ − y
2

2 ⎟
⎝ ⎠

= y 2u (2.51)

Pada persamaan (2.51) terlihat bahwa persamaan (2.50) memenuhi (2.49),

sehingga persamaan (2.50) dapat dituliskan kembali menjadi

⎛ ⎞
u ( y ) = H ( y ) exp ⎜ − y
2

2 ⎟ (2.52)
⎝ ⎠

dengan H ( y ) adalah fungsi yang telah ditentukan. Substitusi persamaan (2.52) ke

(2.48) menghasilkan

H ′′ − 2 yH ′ + (α − 1)H = 0 (2.53)

H dapat dituliskan dalam deret pangkat


H = ∑a
n =0
n yn (2.54)


H′ = ∑a
n =0
n ny n −1 (2.55)


H ′′ = ∑ a n(n − 1)y
n =0
n
n−2


= ∑ a n(n − 1)y
n=2
n
n−2
(2.56)

Ruas kanan persamaan pertama dari persamaan (2.56) sama dengan nol, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19


H ′′ = ∑ a (n + 2)(n + 1)y
n =0
n+2
n
(2.57)

Dengan menggabungkan persamaan (2.54), (2.55), (2.57) dan (2.53) diperoleh

∑ [(n + 1)(n + 2) a
n =0
n+2 − (2n + 1 − α ) a n ] y n = 0 (2.58)

Jika koefisien seluruh pangkat dari y sama dengan nol, maka deret (2.58) dapat

dituliskan

an+ 2
=
(2n + 1 − α ) (2.59)
an (n + 1)(n + 2)

Untuk nilai n sangat besar, deret (2.54) identik dengan deret exp y 2 ( )

( ) ∑ ⎛⎜⎜ yn! ⎞⎟⎟ = ∑ (n 12)! y


2n ∞
menghasilkan exp y 2 = n
= ∑a n yn . Jika H (y)
n⎝ ⎠ n genap n =0

mendekati tak berhingga dengan y seperti deret exp y 2 ( ) maka u ( y ) akan

konvergen. Gejala tersebut dapat dihindari dengan memotong penderetan. Dengan

kata lain H ( y ) merupakan polinom.

an+2
Berdasarkan persamaan (2.59), jika limit mendekati tak berhingga,
an

maka didapatkan syarat untuk menyelesaikan persamaan Schrödinger pada

partikel yang bergerak dengan potensial osilator harmonik

α = 2n + 1 dengan n = 0,1, 2,...

a0 = 1 jika n ganjil dan a0 = 0 jika n genap (2.60)

Dengan substitusi persamaan pertama (2.60) ke persamaan (2.47) diperoleh energi

total dari sistem yang terkuantisasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

⎛ 1⎞
E 0 n = ⎜ n + ⎟ hω (2.61)
⎝ 2⎠

h
dengan ω frekuensi osilator harmonik, h = .

Polinom H ( y ) dikenal sebagai polinom Hermit. Mengacu kepada

persamaan (2.59) didapatkan 4 tingkat energi terendah

H0 = 1

H1 = 2 y

H2 = 4y2 − 2

H 3 = 8 y 3 − 12 y (2.62)

(
Fungsi gelombang u n ( x ) didapat dari perkalian H n ( y ) dengan faktor exp − 1 y 2
2
)
∞ 2

dan disubstitusikan ke persamaan (2.46) kemudian dinormalisasi ∫u


−∞
dx = 1 ,

sehingga diperoleh

1
⎛ mω c ⎞ 4 ⎛ mω c 2 ⎞
u0n = ⎜ ⎟ exp⎜ − x ⎟
⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠

1 3
⎛ 4 ⎞ 4 ⎛ mω c ⎞ 4 ⎛ mω c 2 ⎞
u1 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ exp⎜ − x ⎟
⎝π ⎠ ⎝ h ⎠ ⎝ 2h ⎠

1
⎛ mω c ⎞ 4 ⎡ ⎛ mω c ⎞ 2 ⎤ ⎛ mω c 2 ⎞
u2 = ⎜ ⎟ ⎢2⎜ ⎟ x − 1⎥ exp⎜ − x ⎟
⎝ 4πh ⎠ ⎣ ⎝ h ⎠ ⎦ ⎝ 2h ⎠

1 3
⎛ 1 ⎞ ⎛ mω c ⎞ 4 ⎡ ⎛ mω c
4 ⎞ 2 ⎤ ⎛ mω c 2 ⎞
u3 = ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎢2⎜ ⎟ x − 3⎥ exp⎜ − x ⎟ (2.63)
⎝ 9π ⎠ ⎝ h ⎠ ⎣ ⎝ h ⎠ ⎦ ⎝ 2h ⎠

Tenaga rata-rata osilator harmonik diberikan oleh (Omar, 1975)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

∑E
n=0
n e − En / kT
E= ∞
(2.64)
∑e
n=0
− E n / kT

1
Jika diberikan β = , maka persamaan (2.64) dapat dituliskan
kT

∑E
n=0
n e − En β
E= ∞
(2.65)
∑e
n=0
− En β

Untuk memudahkan perhitungan persamaan (2.65) digunakan substitusi


Z = ∑ e − β En (2.66)
n=0

yang dikenal sebagai fungsi partisi (Mandl, 1988). Dengan demikian, tenaga rata-

rata pada persamaan (2.65) menjadi

1 ∂Z ∂
E =− =− (ln Z ) (2.67)
Z ∂β ∂β

Persamaan (2.61) disubstitusikan ke dalam persamaan (2.66) dan dihasilkan

∞ ⎛ 1⎞
− ⎜ n + ⎟ hωβ
Z = ∑e ⎝ 2⎠

n=0


= e −hωβ / 2 ∑e
n=0
− nhωβ

= e − hωβ / 2 (1 + e − hωβ + e −2hωβ + e −3hωβ + ...... ) (2.68)

Jika hωβ > 0 , maka e − hωβ <<1 , sehingga bentuk deret pada persamaan (2.67)

dapat dituliskan menjadi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

1
1 + e −hωβ + e − 2hωβ + e −3hωβ + ... =
1 − e − hωβ

dan fungsi partisi dapat dituliskan

e − hωβ / 2
Z= (2.69)
1 − e − hωβ

Dengan substitusi persamaan (2.69) ke dalam persamaan (2.67)

diperoleh tenaga rata-rata osilator harmonik satu dimensi sebesar


E =− ( ln Z )
∂β

∂ ⎛ 1
=− ⎜ − hωβ − ln 1 − e
∂β ⎝ 2
(
hωβ ⎞
⎟ )

⎛ 1 1 ⎞
= hω ⎜⎜ + hωβ ⎟⎟ (2.70)
⎝ 2 e −1 ⎠

2.3 Osilator Harmonik yang Terganggu

Potensial osilator harmonik dengan massa m yang mengalami gangguan

δx 4 dapat dituliskan

1
V = mω 2 x 2 + δx 4 (2.71)
2

sehingga persamaan Schrödingernya menjadi

h 2 ∂ 2u 1
− + mω c x 2 u + δx 4 = Eu
2
(2.72)
2m ∂x 2
2

dengan δ adalah tetapan yang bernilai sangat kecil sehingga dapat digunakan

teori gangguan untuk menentukan tingkat energi dasar dari potensial harmonik

yang mengalami gangguan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Teori gangguan dapat digunakan ketika operator Hamiltonian Ĥ

menunjukan energi total potensial osilator harmonik yang terganggu dan

dituliskan sebagai

Hˆ = Hˆ 0 + Hˆ ′ (2.73)

p2 1
dengan Hˆ 0 = + mω 2 x 2 adalah hamiltonian tak terganggu dan Hˆ ′ = δx 4
2m 2

sebagai gangguan. Dalam kasus ini nilai eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n dari Ĥ 0

diketahui mengacu pada persamaan (2.61) dan (2.63).

Nilai eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n diasumsikan berbentuk deret orde

0,1,2,… dalam gangguan Hˆ ′ . Sehingga persamaan (2.73) dapat dituliskan

kembali menjadi

Hˆ = Hˆ 0 + β Hˆ ′ (2.74)

dengan β adalah konstanta, sehingga nilai eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n dapat

dituliskan sebagai

E n = E 0 n + β E1n + β 2 E 2 n + ... (2.75)

u n = u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ... (2.76)

Pada persamaan (2.75) dan (2.76) dapat dilihat bahwa pada saat orde nol nilai

eigen E0 n dan fungsi eigen u 0 n tidak tergantung pada β . Persamaan energi nilai

eigen diberikan (Rae, 1985)

Hˆ u n = E n u n (2.77)

Substitusi persamaan (2.75) dan (2.76) ke persamaan (2.77) menghasilkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

(Hˆ 0 )(
+ β Hˆ ′ u 0 n + β u1n + β 2 u 2 n + ... = )
(E 0n + βE1n + β 2 E 2 n + ...)(u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...)

( ) (
Hˆ 0 u 0 n + β u1n + β 2 u 2 n + ... + βH ′ u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ... = )
E 0 n (u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...) + βE1n (u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...)

+ β 2 E 2 n (u 0 n + βu1n + β 2 u 2 n + ...) + ...

(Hˆ u 0 0n )(
+ Hˆ 0 β u1n + Hˆ 0 β 2 u 2 n + ... β H ′u 0 n + β H ′β u1n + β H ′β 2 u 2 n = )
(E 0n u 0 n + E 0 n βu1n + E 0 n β 2 u 2 n + ...)

(
+ βE1n u 0 n + βE1n βu1n + βE1n β 2 u 2 n + ... )
+ (β 2 E 2 n u 0 n + β 2 E 2 n βu1n + β 2 E 2 n β 2 u 2 n + ...) + ... (2.78)

Persamaan (2.78) dapat dituliskan menjadi

Hˆ 0 u 0 n = E 0 n u 0 n (2.79)

Hˆ ′u 0 n + Hˆ 0 u1n = E 0 n u1n + E1n u 0 n (2.80)

Hˆ ′u1n + Hˆ 0 u 2 n = E 0 n u 2 n + E1n u1n + E 2 n u 0 n (2.81)

Orde pertama dan orde kedua pada persamaan (2.79), (2.80), dan (2.81) adalah

faktor koreksi tingkat-tingkat energi dan fungsi eigen. Jika persamaan (2.79)

Faktor koreksi orde pertama persamaan (2.80) didapat dengan menunjukkan

bahwa u1n adalah kombinasi linier dari fungsi eigen u 0 n yang tidak terganggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

u1n = Σ a nk u 0 k (2.82)
k

substitusi persamaan (2.82) ke (2.80) menghasilkan

Hˆ ′u 0 n + Hˆ 0 Σ a nk u 0 k = E 0 n Σ a nk u 0 k + E1n u 0 k (2.83)
k k

dengan menggunakan relasi (2.79) persamaan (2.83) menjadi

(Hˆ ′ − E )u
1n 0n = Σ a nk (E 0 n − E 0 k )u 0 n
k
(2.84)

Persamaan (2.84) dikalikan dengan u ∗ 0 n dan diintegralkan dengan diketahui

bahwa u 0 k adalah orthonormal, sehingga dihasilkan


E1n = Hˆ nn (2.85)

dengan

′ = ∫ u ∗ Hˆ u 0 n dτ
Hˆ nn (2.86)
0n

Substitusi persamaan (2.61) dan (2.63) ke (2.86) dihasilkan tingkat energi

dasar dari potensial harmonik yang terganggu

1 1
⎛ mω ⎞ 4 ⎛ mω 2 ⎞ ˆ ⎛ mω ⎞ 4 ⎛ mω 2 ⎞
E10 = ∫ ⎜ ⎟ exp ⎜ − x ⎟H ⎜ ⎟ exp ⎜ − x ⎟ dx
⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠ ⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠

1
⎛ mω ⎞ 2 ⎛ mω 2 ⎞ ˆ ⎛ mω 2 ⎞
=⎜ ⎟ ∫ exp ⎜ − x ⎟ H exp ⎜ − x ⎟ dx (2.87)
⎝ πh ⎠ ⎝ 2h ⎠ ⎝ 2h ⎠

dengan operator hamiltonian Ĥ pada osilator harmonik yang terganggu adalah

h2 ∂2 1
Hˆ = − + mω 2 x 2 + δx 4 . (2.88)
2m ∂x 2
2

Substitusi persamaan (2.88) ke (2.87) menghasilkan

1

⎛ mω ⎞ 2 ⎛ mω 2 ⎞
= ⎜ ⎟ ∫ δx exp⎜ − x ⎟ dx
4
E10 (2.89)
⎝ πh ⎠ −∞ ⎝ h ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Persamaan (2.89) dapat dituliskan menjadi

1

⎛ mω ⎞ 2 ⎛ mω 2 ⎞
= 2⎜ ⎟ δ ∫ x exp⎜ − x ⎟ dx .
4
E10 (2.90)
⎝ πh ⎠ 0 ⎝ h ⎠


Jika dituliskan = α 2 dengan y 2 = α 2 x 2 , maka persamaan (2.90) menjadi
h
1

⎛ mω ⎞ 2
= 2⎜ ⎟ δ ∫ x exp(− y )dx
4 2
E10 (2.91)
⎝ πh ⎠ 0

y4
x =
4

(mω h )
Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan 2
dan

1
dx =
( )
dy kemudian disubstitusikan ke persamaan (2.91) sehingga

12

menghasilkan

1

⎛ mω ⎞ 2
( )
4
y 1
= 2⎜ ⎟ δ ∫ exp − y
2

( ) (mω h )
E10 dy
⎝ πh ⎠ mω
2 12
0
h

1

δ ∫ exp(− y 2 ) y 4 dy
⎛ 1 ⎞2 h
2
= 2⎜ ⎟ (2.92)
⎝π ⎠ m ω
2 2
0

dP
Jika y 4 = P 2 dan dy = maka persamaan (2.92) menjadi
2 P

1

⎛ 1 ⎞2 h
2
δ ∫ exp(− P ) P 2
dP
E10 = 2⎜ ⎟
⎝π ⎠ m ω
2 2
0 2 p

1

⎛ 1 ⎞2 h
2
=⎜ ⎟ δ ∫ exp(− P ) P 2 P 1 2 dP
π
⎝ ⎠ m ω
2 2
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1

⎛ 1 ⎞2 h
2
=⎜ ⎟ δ ∫ exp(− P ) P 3 2 dP (2.93)
⎝π ⎠ m ω
2 2
0

Bagian integral persamaan (2.93) didefinisikan sebagai fungsi Gamma, dengan

⎛3⎞ 3
Γ⎜ ⎟ = π sehingga didapat persamaan tingkat energi dasar untuk osilator
⎝2⎠ 4

harmonik yang terganggu

3h 2
E10 = δ (2.94)
4m 2 ω 2

Persamaan (2.61) dan (2.94) dijumlahkan, sehingga didapatkan energi total

⎛ 1⎞ 3h 2
E n = ⎜ n + ⎟ hω + δ (2.95)
⎝ 2⎠ 4m 2 ω 2

Substitusi persamaan (2.95) ke persamaan (2.64) menghasilkan

⎛ 1 3 hδ e − hωβ ⎞
E = hω ⎜⎜ + + ⎟ (2.96)
⎝2 4 m ω
2 2
e −hωβ − 1 ⎟⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah

penelitian studi pustaka.

3.2. Sarana Penelitian

Sarana yang dibutuhkan dalam peyelesaian skripsi ini adalah buku-buku

yang berhubungan dengan termodinamika, mekanika kuantum, dan teori kinetik

gas yang terdapat di UPT Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta.

3.3. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menelusuri bahan-bahan mengenai persamaan keadaan gas ideal,

persamaan keadaan gas real dan mekanika kuantum.

2. Menentukan energi rata-rata molekul gas yang dianggap

mengikuti potensial osilator harmonik dan potensial osilator

harmonik yang terganggu.

3. Menjabarkan persamaan keadaan gas ideal dan gas real.

4. Menarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah

dilakukan.

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perhitungan

4.1.1 Persamaan Keadaan Gas Ideal

Sebagaimana dituliskan pada persamaan (2.70) bahwa energi rata-rata

1
osilator harmonik telah diketahui. Jika dituliskan β = maka persamaan (2.70)
kT

menjadi

⎛1 ⎞
E = hω ⎜ + hω ⎟
1
(4.1)
⎜2 ⎟
⎝ e kT − 1 ⎠


kT
Deret e pada persamaan (4.1) diekspansikan menjadi

hω hω 1 h 2 ω 2
e kT
= 1+ + + ... (4.2)
kT 2 k 2T 2


Pada suhu tinggi (kT >> hω ) deret e kT
pada persamaan (4.1) dapat didekati

dengan

hω hω
e kT
≈ 1+
kT

sehingga persamaan (4.1) dapat dituliskan menjadi

⎛ ⎞
⎜ ⎟
E = hω ⎜ 1
+
1 ⎟
⎜ 2 ⎛ hω ⎞ ⎟
⎜ ⎜1 + ⎟ −1 ⎟
⎝ ⎝ kT ⎠ ⎠

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

⎛ ⎞
⎜1 1 ⎟
= hω ⎜ + ⎟
⎜ 2 kT + hω ⎟
⎜ −1 ⎟
⎝ kT ⎠

⎛1 ⎞
= hω ⎜⎜ + ⎟
1
⎜ 2 hω ⎟⎟
⎝ kT ⎠

⎛ 1 kT ⎞
= hω ⎜ + ⎟
⎝ 2 hω ⎠


= + kT (4.3)
2

Persamaan (4.3) dikalikan N A dan didapat


NA E = NA + N A kT
2

atau


RT = N A E − N A
2

⎛ hω ⎞
= ⎜E − ⎟ NA (4.4)
⎝ 2 ⎠

sebab N A k = R .

Bilangan Avogadro (N A ) sebanding dengan volume (V ) , atau

m ρV
NA ≈ =K = K V , sehingga persamaan (4.4) dapat dituliskan
ρ ρ

⎛ hω ⎞
RT = ⎜ E − ⎟KV (4.5)
⎝ 2 ⎠

⎛ hω ⎞
Jika didefinisikan ⎜ E − ⎟ K = P , maka persamaan (4.5) menjadi
⎝ 2 ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

PV = R T (4.6)

yang merupakan persamaan gas ideal.

4.1.2 Persamaan Keadaan Gas Real

Energi rata-rata dari potensial osilator harmonik yang terganggu telah

diperoleh dan dituliskan pada persamaan (2.96). Pada suhu tinggi (kT >> hω ) ,

e − hωβ
deret pada persamaan tersebut menjadi
e −hωβ − 1

e −hωβ 1 − hωβ + 1 h 2ω 2 β 2 + ...


= 2
e −hωβ − 1 − hωβ + h 2ω 2 β 2 + ...
1
2

1
≈− +1
hωβ

kT
≈1− (4.7)

Substitusi persamaan (4.7) ke (2.96) menghasilkan

⎛ 1 3 hδ kT ⎞
E = hω ⎜ + + 1− ⎟
⎝2 4 m ω
2 2
hω ⎠

⎛ 3 3 hδ kT ⎞
= hω ⎜ + − ⎟
⎝2 4 m ω
2 2
hω ⎠

3 3 h 2δ
= hω + − kT (4.8)
2 4 m 2ω

persamaan (4.8) dikalikan N A dan diperoleh

3 3 h 2δ
N A E = hω N A + N A − N A kT
2 4 m 2ω

atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

3 3 h 2δ
NA E = hω N A + N A − RT
2 4 m 2ω

⎛3 ⎞ 3 h 2δ
RT = ⎜ hω − E ⎟ N A + NA (4.9)
⎝2 ⎠ 4 m 2ω

m 1 1
Diketahui ρ = dan 2 = 2 2 sehingga persamaan (4.9) dapat dituliskan
v m ρ v

3 3 h 2δ
RT = hω N A − E N A + NA
2 4 ρ 2 v 2ω

⎛3 3 h 2δ ⎞
= ⎜⎜ hω − E + ⎟KV (4.10)
⎝2 4 ρ 2v 2ω 2 ⎟⎠

3 3 h 2δ
Untuk memudahkan perhitungan, dituliskan hω − E = x dan = y,
2 4 ρ 2ω 2

sehingga persamaan (4.10) menjadi

⎛ y⎞
RT = ⎜ x + 2 ⎟ K V
⎝ v ⎠

⎛ Ky ⎞
= ⎜ Kx + 2 ⎟ V (4.11)
⎝ v ⎠

Jika Kx = p dan Ky = a , maka diperoleh

⎛ a⎞
RT = ⎜ p + 2 ⎟ V
⎝ v ⎠

atau

⎛ a⎞
n RT = ⎜ p + 2 ⎟ v (4.12)
⎝ v ⎠

V
sebab v = .
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Untuk n = 1 persamaan (4.12) menjadi persamaan gas real pada saat b = 0

⎛ a⎞
RT = ⎜ p + 2 ⎟ v (4.13)
⎝ v ⎠

4.2 Pembahasan

Sebagaimana yang telah dituliskan dalam buku-buku teks (Halliday dan

Resnick,1987 ; Sears dan Salinger, 1975 ; Nainggolan, 1978) persamaan keadaan

gas ideal adalah PV = nRT . Dengan menggunakan pendekatan teori kinetik gas

dan menganggap potensial atom mengikuti potensial osilator harmonik dapat

dihasilkan persamaan gas ideal.

Persamaan keadaan gas real dapat diperoleh dengan menganggap potensial

atom gas mengikuti potensial osilator harmonik yang terganggu. Dari persamaan

(4.13) terlihat bahwa persamaan tersebut merupakan persamaan gas van der waals

untuk keadaan b = 0 . Nilai tetapan a dan b untuk beberapa gas real disajikan

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Nilai tetapan a dan b untuk beberapa gas

real (Sears dan Salinger, 1975)

a b

Gas (J m3 kilomol-2) (m3 kilomol-1)

He 3.44 ×10 3 0.0234

H2 24.8 ×10 3 0.0266

O2 138×10 3 0.0318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

CO2 366×10 3 0.0429

H2O 580×10 3 0.0319

Hg 292×10 3 0.0055

Persamaan (4.13) berlaku untuk gas real pada saat p dan v sangat besar dengan b

sangat kecil, seperti yang terlihat dari data Tabel 4.1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan proses yang telah dilakukan dalam penelitian

ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa

1. Persamaan keadaan gas ideal dan gas real dapat diperoleh dengan

menggunakan konsep mekanika kuantum.

2. Persamaan gas ideal diperoleh dengan menganggap potensial molekul gas

mengikuti potensial osilator harmonik.

3. Persamaan keadaan gas real dapat diperoleh dengan menganggap potensial

molekul gas mengikuti potensial osilator harmonik yang terganggu.

5.2 Saran

Persamaan gas real yang dihasilkan pada penelitian ini menggunakan

anggapan bahwa potensial molekul gas berbentuk potensial osilator harmonik

terganggu dengan menambah faktor δx 4 pada potensial molekul gas. Perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut pada faktor gangguan potensial yang ordenya

lebih tinggi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap persamaaan gas real.

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Bradbury, T. C., 1984, Mathematical Methods with Applications to Problem in


the Physical Sciences, Canada: Addison–Wesley Publishing
Company.

Halliday, D., dan Resnick, R., 1987, Fisika Edisi ketiga Jilid I, Jakarta : Erlangga.

Mandl, F., 1988, Statistical Physics, Manchester : John Wiley & Sons.

Nainggolan, W.S., 1978, Thermodinamika, Bandung: Penerbit Armico.

Omar, M. A., 1975, Elementary Solid State Physics, Massachussets : Addison–


Wesley Publishing Company.

Rae, I. M. A., 1985, Quantum Mechanics, British : ELBS.

Rahayu, S. I., 2001, Teori Kinetik Gas, Jakarta : Departemen Pendidikan


Nasional.

Sears, F. W., dan Salinger, G. L., 1975, Thermodynamics, Kinetic Theory, and
Statistical Thermodynamics, Massachusetts : Addison-Wesley
Publishing Company.

Zemansky, M. W., dan Dittman, R. H., 1981, Heat and Thermodynamics, New
York : McGraw-Hill Book Company.

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Persamaan Schrödinger

L.1 Persamaan Schrödinger Bergantung Waktu

De Broglie mengatakan, partikel bermassa m yang bergerak dengan laju

v akan mempunyai panjang gelombang

h
λ= (1)
p

dengan h adalah konstanta Planck dan p adalah momentum linier partikel.

Pada kasus partikel bebas non relativistik, hubungan antara energi dan

momentumnya diberikan oleh

p2
E= (2)
2m

Untuk partikel yang bergerak dan memiliki potensial V ( x, t ) , energi totalnya sama

dengan jumlah dari energi kinetik dan energi potensial. Secara umum persamaan

(2) menjadi

p2
E= +V (3)
2m

Energi sistem fisis menurut mekenika kuantum diberikan oleh

E Ψ = Hˆ Ψ (4)

dengan E adalah nilai eigen, Ĥ adalah operator hamiltonian, dan Ψ adalah

fungsi eigen. Jika operator energi, momentum, dan posisi diberikan oleh


E ≡ ih
∂t

p ≡ − ih ∇
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


p x ≡ − ih (5)
∂x

sehingga persamaan (3) dapat dituliskan

∂Ψ h2 ∂ 2Ψ
ih =− + VΨ (6)
∂t 2m ∂x 2

yang disebut persamaan Schrödinger bergantung waktu

L.2 Persamaan Schrödinger Tak Bergantung Waktu

Operator hamiltonian Ĥ merupakan jumlah dari energi kinetik dan energi

potensial

Hˆ = Kˆ + Vˆ (7)

dengan K̂ adalah operator energi kinetik dan Vˆ adalah operator energi potensial.

Jadi persamaan (3) dapat dituliskan menjadi

pˆ 2
Hˆ = + Vˆ (8)
2m

Substitusi persamaan (8) ke (5) yang telah dikenakan pada fungsi gelombang

menghasilkan

∂Ψ ⎛ p 2 ⎞
ih = ⎜⎜ + V ⎟⎟ Ψ (9)
∂t ⎝ 2m ⎠

Kedua ruas persamaan (9) merupakan energi sehingga untuk menentukan

persamaan Schrödinger dilakukan teknik pemisahan variabel

Ψ ( x, t ) = u ( x )T (t ) (10)

Dengan substitusi persamaan (6) ke (10) dan dibagi dengan Ψ dihasilkan

1 ∂T 1 h 2 ∂ 2u
ih =− +V (11)
T ∂t u 2m ∂x 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ruas kanan persamaan (11) hanya bergantung pada posisi, sedangkan ruas kirinya

hanya bergantung waktu. Dengan demikian kedua ruas dapat dikatakan sebagai

tetapan. Jika tetapan ini disebut E , maka akan didapatkan persamaan yang saling

bebas

∂T
ih = ET (12)
∂t

dan

h 2 ∂ 2u
− + V ( x )u = Eu (13)
2m ∂x 2

Anda mungkin juga menyukai