Ni Kadek Puspita Yadnya Dewi 1607532014 / (9) Ni Kadek Indri Pradnyavita 1607532020 / (13) I Gusti Nyoman Sintya Adnyani 1607532028 / (21)
Konsep Keperilakuan dari Psikologi dan Psikologi Sosial
Sikap merupakan hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan atau situasi yang dapat diperoleh dari pengalaman pribadi, orang tua, panutan serta kelompok sosial. Tiga komponen sikap: pengertian (cognition), pengaruh (affect), dan perilaku (behavior). Perilaku kepercayaan sebagai kognitif dari sikap, opini sebagai sinonim dari sikap dan kepercayaan, nilai sebagai tujuan hidup yang penting sekaligus standar perilaku, dan kebiasaan sebagai ketidakbimbangan, respons otomatis, dan pengulangan pola dari respons perilaku. Fungsi sikap utama: pemahaman, kebutuhan akan kepuasan, ego yang defensif dan ungkapan nilai. Setiap orang berusaha menghubungkan sikap-sikap mereka yang terpisah dan menyelaraskan sikap dengan perilaku mereka sehingga terlihat rasional dan konsisten. Teori perubahan sikap dipaksa untuk mengubah sikap dan prilaku. Teori penguatan dan tanggapan stimulus terfokus pada orang menanggapi rangsangan tertentu. Teori pertimbangan sosial berasumsi untuk menyebabkan suatu perubahan utama dalam sikap. Teori konsistensi dan teori perselisihan dimana teori perselisihan ini muncul karena seseorang yang tidak bisa menjaga konsistensi. Teori disonasi kognitif menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Teori persepsi diri mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku tetapi dibentuk setelah perilaku terjadi. Motivasi adalah konsep penting untuk perilaku akuntan karena efektivitas organisasional bergantung pada orang yang membentuk. Teori motivasi dan aplikasinya, manajer akan selalu berusaha agar bawahannya selalu rajin bekerja dan mau bekerja dengan giat. Teori kebutuhan dan kepuasan, setiap individu mempunyai beranekaragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Teori X dan Y, pandangannya jika manusia memiliki dasar negatif diberi tanda teori X dan yang positif diberi tanda teori X. Teori kebutuhan McClelland, menjawab permasalahan yang berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasaan. Teori dua faktor, mengacu pada kedua jenis perilaku. Teori kontemporer motivasi terdiri atas teori keadilan, teori ERG, teori harapan, teori penguatan, teori penetapan tujuan, teori atribusi, teori agensi, dan pendekatan dyadic. Rangsangan fisik merupakan sesuatu yang berhubungan dengan perasaan seperti penglihatan dan sentuhan. Kecenderungan individu yang memiliki presepsi berbeda dimana tindakan atau perlakuan yang sama dirasakan berbeda. Dalam toeri atribusi terdapat tiga faktor penentuannya, yaitu kekhususan, konsensus, dan konsistensi. Nilai merupakan suatu unsur pertimbangan dimana seseorang mengembangkan gagasan mengenai apa yang benar, dan mana yang baik. Nilai dikatakan penting karena nilai dapat mempengaruhi persepsi manusia. Nilai- nilai budaya tergantung pada praktik sosialisasi yang dilakukan dan dapat mencerminkan budaya yang berbeda. Pembelajaran merupakan proses perilaku yang diperlukan sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespons situasi. Kombinasi tersebut menghasilkan tiga pengaruh yaitu, pengaruh keadaan klasik (respons rangsangan tidak terkondisi), pengaruh keadaan operant (fungsi dari konsekuensi), dan pembelajaran sosial (perpanjangan dari operant). Kepribadian merupakan intisari dari perbedaan individu yang cenderung bersifat konsisten dan kronis. Dalam riset, kepribadian ditentukan dari hasil keturunan atau lingkungan, dan situasi. Emosi adalah perasaan intens kepada sesorang atau reaksi terhadap suatu objek. Peneliti mengidentifikasi enam komponen emosi secara universal, yaitu kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebahagiaan, rasa jijik, dan kaget. Intelegensi emosional mengacu pada berbagai keterampilan non-kognitif yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam tuntutan lingkungan dan tekanan. Hal ini disusun dalam lima dimensi, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial.
Pertanyaan : 1. Apakah latar belakang keluarga yang kurang baik cenderung tidak harmonis akan mempengaruhi sikap, perilaku serta persepsi dari salah satu anggota ?