Anda di halaman 1dari 39

1|Praktek Teknologi Mekanik

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik


a. Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang
ada pada teknik dasar di bengkel mekanik.
b. Menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme
yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek-praktek
bengkel yang akan datang.
c. Meningkatkan,memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya
sesuai dengan program studinya.
d. Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat praktek di
bengkel maupun diluar bengkel.
e. Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa pada saat melaksanakan praktek bengkel
dimana membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam
melakukan pekerjaan
f. Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat dipelihara.
2|Praktek Teknologi Mekanik

1.2 Teori Dasar


1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik
Praktek bengkel mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar
sebelum mahasiswa sebelum melaksanakan praktek di bengkel sesuai dengan
jurusannya yang nantinya di bengkel-bengkel ini setap mahasiswa dibina
sesuai dengan tujuan dari praktek bengkel mekanik. Pada teori dasar ini akan
kita bahas mengenai keselamatan umum(accident precautions) serta
pengenalan terhadap peralatan yang akan digunakan.

1.2.2 Keselamatan Umum(Accident precautions)


Keselamatan dalam kerja adalah modal utama, yang kita jaga yang
merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun
mahasiswa sebagai pekerja. Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja di
bengkel mekanik dituntut untk lebih berhati-hati, waspada dan siap. Setiap
mahasiswa tidak dibenarkan mengantuk atau kurang siap disaat sedang
bekerja. Hal ini dilaksanakan semata-mata untuk menghindari terjadinya
kecelakaan, baik itu kecelakaan kecil maupun kecelakaan besar.

1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat Kerja pada Bengkel Mekanik


Didalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung
jawab keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi
semuanya ikut aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab
di dalam bengkel mekanik ini adalah sebagai berikut :
3|Praktek Teknologi Mekanik

1. Instruktur
Yaitu dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi dengan
benar,tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan dikerjakan, pada
setiap kerja bengkel yang akan dilaksanakan. Selain itu juga bertugas
menyelidiki sebab-sebab kerusakan pada alat atau mesin dan kecelekaan
kerja dan mencatat serta memberi penilaian pada mahasiswa dan hasil
kerjaanya.
2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh pada alat-alat yang
dipinjamkan (dibonkan) kepada praktikan dan mencatat segala kerusakan
pada alat-alat yang dibonkan serta melaporkan hal itu kepada instruktur. Jadi,
tugas storeman adalah vital dalam membantu pelaksanaan kerja
3. Pekerja (Praktikan)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakn praktek atau kerja bengkel,
dimana setiap mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai dengan
ketentuan yang ada dan menjaga semua peralatan, mesin –mesin dari segala
kemungkinan yang menyebabkan kerusakan.

1.2.4 Mengutamakan Keselamatan Kerja


Sebelum melakukan praktek bengkel mekanik kita harus berdoa
kepada Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan
kita. Kita juga harus terlebuh dahulu selalu menggunakan alat pengaman
seperti pelindung diri dan pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan ini bisa
terjadi karena beberapa sebab seperti :
4|Praktek Teknologi Mekanik

a. Terkena ujung sisi alat yang tajam


b. Terkena benda yang panas
c. Terkena benda-benda yang berputar seperti bor, mesin bubut dll
d. Terkena aliran listrik
e. Terkena jatuhan benda-benda berat
f. Kecelakaan tidak sengaja seperti jatuh dan luka
g. Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk
h. Tidak memiliki alat pengaman
i. Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan, misalnya sering
terkena larutan kimia.

Selain kecelakaan yang akan berakibat langsung terhadap diri kita,


apalagi kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan, seperti :

a. Penggunaan alat yang digunakan yang tidak sesuai dengan fungsi alat
tersebut
b. Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat berkarat
dan tidak baik dipakai bekerja lagi
c. Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seperti alat
pemotong (cutter) yang kemampuan maksimumnya dapat memotong plat
yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2 milimeter, bila alat itu maka
tindakan ini dapat merusak peralatan yang digunakan
d. Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya meletakkan
peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda jatuh dan rusak.

Untuk menjaga agar hal-hal diatas tidak terjadi maka kita harus
melaksanakan tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur sehingga kita
menjaga keselamatan, misalnya :
a. Pakaian kerja harus sesuai, terkancing dan rapi
b. Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian
5|Praktek Teknologi Mekanik

c. Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan


dilaksanakan, serta memakai alat pengaman
d. Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan juga memakai alat pengaman
e. Menghindari dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri kita,
teman sesama kerja serta orang lain disekitar kita
f. Selalu mengadakan konsultasi dengan instruktur bila menghadapi masalah
tentang kegiatan bengkel mekanik

1.2.5 Keselamatan Kerja di Bangku Kerja


Keselamatan kerja meliputi berbagai aspek, antara lain meliputi:
a. Keselamatan pada diri sendiri
b. Keselamatan peralatan kerja dan mesin – mesin yang sering digunakan
c. Keselamatan pada benda kerja
d. Keselamatan orang lain dan lingkungan disekitar tempat kerja

1.2.6 Kebersihan Dalam Bekerja


Kebersihan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan
diutamakan dalam setiap melakukan pekerjaan karena kebersihan juga
merupakan salah satu langkah mengutamakan keselamatan kerja, pada alat
kerja yang tidak bersih akan dapat merusak alat tersebut sendiri dan dapat
membahayakan pekerja atau bagi pemakainya. Ruangan yang dipakai untuk
bekerja harus senantiasa bersih agar tidak mengganggu kelancaran bekerja,
misalnya ruangan harus dibersikan dari debu – debu dan sebelum memasuki
ruangan bengkel kita harus membuka ventilasi udara atau kaca jendela
dengan tujuan agar pergantian udara dalam ruangan dapat berjalan lancar.
Selain itu piket wajib membersihkan ruangan kerja setelah melakukan
praktek di ruangan bengkel disamping itu, masing – masing mahasiswa wajib
membersihkan tempat kerja masing – masing.
6|Praktek Teknologi Mekanik

1.3 Pengenalan Peralatan Bengkel Mekanik


Pada tindakan keselamatan telah disebutkan bahwa kita harus selalu
menggunakan alat kerja sesuai dengan kegunaannya masing – masing. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu, fungsi – fungsi dari alat
tersebut serta cara – cara yang dipergunakan sebelum kita menggunakan alat –
alat tersebut. Hal ini penring agar kita dapat menggunakan alat tersebut dengan
baik. Efisiensi seseorang tergantung dari kualitet dan kondisi dari alat –alat kerja
yang tersedia dan susunan dipelihara kebersihannya, hanya demikian efisiensi
kerja dapat terlaksana. Untuk lebih lanjut mengenai alat – alat kerja yang akan
dipergunakan dalam kerja bangku kali ini, maka kita akan memperjelas kembali
sebagai berikut:

1.3.1 Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja agar tidak
bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda kerja.
Ragum terbuat dari besi tuang, diikat atau dibuat pada bangku kerja. Rahang
bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu pengikatan benda
kerja menjadi lebih erat. Alat ini digunakan untuk mengikat benda kerja yang
akan dikikir, digeraji, ditap, dipahat, dan sebagainya. Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam pemakaian ragum tersebut adalah:
a. Sebelum bekerja sebaiknya diperiksa dahulu apakah ragum tersebut layak
digunakan. Jika ada kerusakan segera melapor pada instruktur
b. Setelah memakai ragum, kemudian kamu membersihkan agar pada
saatnya nanti job – job berikutnya dapat dipergunakan lagi
c. Kemudian kamu oleskan minyak oli ke ragum setelah itu mulut ragum
diberi jarak antara satu dengan yang lainnya kira – kira 10 – 15 mm
d. Pada saat memutar, handle ragum janganlah dipukul tetapi dipitar melalui
ulirnya
e. Janganlah ragum sampai tergores oleh alat pemotong atau kikir.
7|Praktek Teknologi Mekanik

Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi orang


yang akan menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum dengan orang
yang akan mempergunakannya cukuo dengan sentuhan siku tangan, dimana
telapak tangn tepat berada dibawah dagu.

Macam –macam Ragum


a. Ragum Ekor
Dipergunakan untuk menjepit logam tempaan untuk pekerjaan berat dan
sebaiknya, cocok dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis atau
kasar.
b. Ragum Tepi
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir miring,
ragum sendiri dijepit, pada ragum jajar.
c. Ragum Mesin, Ragum Tangan, Sepit Jajar
Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan dibor.
Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda ringan, misalnya untuk
mematri. Sepit jajar dipergunakan untuk menjepit ringan benda kerja.

Untuk menjaga kerbersihan ragum, ragum dilengkapi dengan kain penutup


ragum. Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat bantu lainnya, seperti
sepasang magnetik sebagai alas penjepit benda kerja. Gunanya agar benda kerja
yang dikerjakan tidak mengalami kerusakan.
8|Praktek Teknologi Mekanik

Gambar 1.3.1 Ragum


1.3.2 Mistar Baja(Steel Ruler 12)
Mistar baja adalah alat yang digunakan untuk mengukur dengan
menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan beberapa
skala asli. Alat ini dibuat dari baja keras, tipis dan lentur. Kelenturannya
mempunyai kebaikan bila digunakan untuk dipakai mengukur permukaan yang
lengkung. Alat ini sering digunakan dibengkel walaupun memiliki ketelitian yang
rendah

1 23456789 1011121314151617 18

Gambar 1.3.2 Mistar Baja

1.3.3 Penggores(Seriber)
Penggores adalah alat yang digunakan untuk menggores benda atau
menggambar benda kerja yang terbuat dari baja. Ujung penggores sangat tajam
dan mempunyai sudut antara 20 – 25 derajat. Alat ini dibuat dari baja karbon
tinggi yang dikeraskan dan ditemper. Bagian tengahnya dibuat guratan untuk
pegangan. Dalam penggunaannya penggores harus dimiringkan berkisar 45˚ - 60˚.
9|Praktek Teknologi Mekanik

Dalam ruang kerja ada tiga macam penggores yang biasanya digunakan,
yaitu penggores sedukan, penggoes dengan satu ujung bengkok, dan penggoes
ujungnya dapat diubah – ubah.

Gambar 1.3.3 Penggores

1.3.4 Jangka Pegas(Spring Drivider)


Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk penggoresan yang
berbentuk lingkaran pada benda kerja serta menggambarkan garis – garis
lengkung pada plat besi, untuk memindahkan suatu jarak dan membandingkan
dengan skala penggaris sebagai batas ukur. Jangka pegas terdiri dari sepasang
kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan
sebuah pegas bulat pada satu ujungnya. Untuk mendapatkan garis yang tepat,
ujungnya harus tegak atau sejajar penggores, serta ujung kakinya harus selalu
bersentuhan dan mempunyai panjang yang sama. Penggunaan jangka pegas
adalah sebagai berikut :
a. Cara menggores lingkaran dan garis lengkung
b. Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran
c. Cara memindahkan suatu ukuran dari suatu penggaris (penandaan jarak)
10 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

d. Mengatur kaki – kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki, tempatkan


satu ujung suatu garis skala dan yang lain pada jarak yang dikehendaki.

Gambar 1.3.4 Jangka Pegas

1.3.5 Penitik(Center Punch)


Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan pada benda kerja
yang berupa lubang atau titik – titik. Penitik ini terbuat dari karbon tinggi yang
dikeraskan dan ditemper. Badan diberi guratan atau sisi segi enam. Penyenter
dengan sudut 90˚ digunakan untuk pusat lingkaran dan sudut 60˚ untuk penitik
garis lukisan. Untuk penitik garis lukisan juga digunakan pena tusuk. Penandaan
dengan penitik terutama untuk:
a. Menentukan pusat – pusat lubang pada perpotongan garis untuk
memudahkan atau memutuskan awal pengeboran.
b. Menjelaskan garis lingkaran dibagian yang dikerjakan.
c. Menjelaskan garis – garis penggores.
11 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Gambar 1.3.5 Penitik

1.3.6 Pahat Pemotong (Cutting Chisen)


Pada pemotong adalah alat yang digunakan untuk memotong plat tipis
pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong dengan
menggunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya berbentuk datar.

Gambar 1.3.6 Pahat Pemotong

1.3.7 Palu Plastik (Nylon Hammer 300 gr)


Pada plastik adalah alat yang digunakan untuk memukul, meeratakan
benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau muka
tidak mengalami lecet atau kerusakan.

Gambar 1.3.7 Palu Plastik


12 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.3.8 Palu Baja (Steel Hammer 300 gr)


Palu baja adalah alat yang digunakan untuk membantu pemukulan alat
kerja seperti:
d. Penitikan
e. Membuat cap pada benda kerja dengan stamping
Selain itu pemukulan, palu baja juga digunakan untuk meratakan dan
memnegkokkan plat.

Gambar 1.3.8 Palu Baja

1.3.9 Gergaji Besi (Steel Saw)


Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong benda kerja
sepanjang nama dibutuhkan. Adapun bagianbagian gergaji adalah sebagai berikut:
a. Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat.
Bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa baja yang oval. Bingkai ini
dapat untuk bermacam-macam panjang daun gergaji.

b. Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak
c. Pasak daun gergaji
13 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua bingkainya
d. Mur kupu-kupu
Mur kupu-kupu digunakan untuk mengencangkan daun gergaji. Pada
pemasangan mata di gergaji perlu diperhatikan arah matanya.

Gambar 1.3.9 Gergaji Besi

1.3.10 Mata Bor


Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
sesuai dengan diameter yang diinginkan yang dipakai alat bor, misalnya mata bor
ukuran 5 mm, 3 mm dan ukuran lainnya.

Gambar 1.3.10 Mata Bor

1.3.11 Kacamata Pelindung


Kacamata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata
pada saat pengeboran atau pengelasan agar mata tidak terkena butiran serbuk-
serbuk ataupun percikan bunga api.
14 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Kacamata ini terbuat dari bahan plastik dan menggunakan karet sebagai
pengikat.

Gambar 1.3.11 Kacamata Pelindung

1.3.12 Kuas
Kuas adalah alat yang digunakan untuk membersihkan dan melumasi
ragum agar tidak berkarat. Alat ini dapat juga digunakan untuk melumasi benda
kerja yang akan dibor agar lancar dan tidak panas.

Gambar 1.3.12 Kuas

1.3.13 Pencetak nomor/Huruf (Stamping)


Stamping adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-angka atau
huruf pada benda kerja seperti profil U sebagai tanda kepemilikan masing-masing
mahasiswa.
15 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Biasanya digunakan nomor induk mahasiswa yang bersangkutan.

Gambar 1.3.13 Stamping

1.3.14 Lap Kain Biru


Lap adalah alat yang digunakan untuk pelapis meja kerja sebagai tempat
menaruh alat-alat kerja seperti kikir,penitik,paku dan sebagainya. Alat ini wajib
dibawa oleh masing-masing mahasiswa. Khusus untuk program study Teknik
Elektronika diwajibkan memakai lap berwarna biru

Gambar 1.3.14 Lap Kain

1.3.15 Ampelas (Abravise Paper)


Ampelas adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja
yang kasar. Berdasarkan bahannya amplas dibagi dua yaitu amplas kain dan
amplas kertas. Selain itu, berdasarkan jenisnya amplas juga dibagi dua yaitu
amplas kasar dan halus.
16 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Gambar 1.3.15 Ampelas

1.3.16 Kaleng Oli (Oil Can)


Kaleng oli adalah alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan
menggunakan oli.

Gambar 1.3.16 Oil Can

1.3.17 Radius
Radius adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar dan ketepatan
lingkaran pada benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran, baik cekung
maupun cembung.

Gambar 1.3.17 Radius


17 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.3.18 Hand Driver


Hand driver adalah alat yang digunakan untuk mengepres atau mengunci
paku atau sekrup. Pada bengkel mekanik, alat ini digunakan pada heatstink. Alat
ini biasanya digunakan alat bantu yaitu menggunakan mur pada saat menyatukan
benda kerja.

Gambar 1.3.18 Hand Driver

1.3.19 Sikat Kawat


Sikat kawat adalah alat yang digunakan untuk membersihkan serbuk-
serbuk besi yang menempel pada permukaan kikir. Kiki yang tidak dibersihkan
akan menyebabkan kikir tersebut berkurang ketajamannya.

Gambar 1.3.19 Sikat Kawat


18 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.3.20 Mistar Siku


Mistar siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan benda
kerja. Misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai sudut 90˚. Mistar
ini terbuat dari baja yang dikeraskan atau baja tahan karat.

Gambar 1.3.20 Mistar Siku

1.3.21 Kikir (File)


Kikir adalah alat yang digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.
Alat ini terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, dan sesuai dengan
panjangnya, bentuknya dan jenisnya, serta gigi pemotongnya. Berdasarkan
bentuknya terbagi atas beberapa jenis antara lain :
a.Kikir Segitiga
Kikir ini digunakan untuk sudut-sudut 60˚-90˚. Kikir ini mempunyai
guratan ganda. Kikir ini digunakan untuk mengikir benda kerja yang berbentuk
segitiga, selain itu sebagai patokan pada benda kerja sebagai langkah awal dari
penggergajian.
b.Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi bulat. Kikir ini
memiliki guratan kasar, sedang atau halus. Untuk kikir dengan panjang 15 cm
memiliki guratan tunggal. Sering disebut kikir ekor tikus.
19 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

c.Kikir Setengah Bulat


Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum dan
memiliki guratan tunggal, halus atau sedang. Kikir ini berfungsi sama seperti kikir
bulat, tetapi sebatas untuk mengikir setengah lingkaran saja.
d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya. Digunakan untuk
mengikir sudut-sudut. Kikir ini memiliki tirus yang arahnya memanjang.
e.Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata gergaji,
selain itu, kikir ini juga digunakan untuk mengikir gerigi gergaji lingkaran
f.Kikir parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan bahan-bahan
lunak lainnya dengan menggunakan titik atau tanda.
g.Kikir Kasar Tirus
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan permukaan umum
h.Kikir Kasar Rata
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang umum kedua muka
digurat ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal ada yang polos.
i.Kikir tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang sempit. Kedua
permukaanya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya digurat tunggal
serta lebarnya ditirus tapi tebal.
20 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

j.Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua permukaan
k.Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus

Gambar 1.3.21 Kikir


21 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.3.22. Mesin Bor


Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk mengebor benda kerja seperti
plat aluminium, besi atau baja dan lain-lain. Untuk mengebor benda kerja
biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan. Selain itu perlu juga
diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa harus menggunakan
kacamata pelindung

Gambar 1.3.23 Mesin Bor


22 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.3.23. Alat Pembending


Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan plat
aluminium. Alat ini digunakan pada saat pembuatan heatsink.

Ganbar 1.3.23 Alat Pembending


23 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.3.24 Alat Pemotong Plat


Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong plat
aluminium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan ketebalannya. Hasil yang
diperoleh dengan menggunakan alat potong ini lebih baik jika dibandingkan
dengan mengguanakan gergaji.

Gambar 1.3.24 Alat Pemotong Plat


24 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

1.4. Sarana dan Prasarana Kerja Bengkel Mekanik


1.4.1 Loker
Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan barang atau
benda kerja lainnya. Setiap loker biasanya ditempati oleh tiga orang praktikan
/mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi tanggung jawab setiap
pemiliknya.

Gambar 1.4.1 Loker

1.4.2 Ruangan Kerja Bengkel Mekanik


Ruangan kerja ini digunakan untuk melakukan praktek atau job-job yang
menyangkut masalah-masalah mekanik. Dan setiap memasuki ruangan bengkel
mekanik mahasiswa wajib mematuhi segala perhatian dan tata tertib yang berlaku,
misalnya :
a. Setiap mahasiswa diwajibkan memakai pakaian bengkel setiap memasuki
ruangan
b. Menjaga kebersihan ruangan bengkel meknik
c. Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada di bengkel mekanik
d. Tidak ribut dan makan sewaktu melakukan praktek
25 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Pintu Darurat Alat PA Mesin Las


Mahasiswa Listrik
R
A
Gedung PA
K Meja Kerja
Mahasiswa/i
T
E
M
P Meja Kerja 2
A
T
K
O Meja Kerja 3 Mesin
M Bor 1
P
O
N Meja Kerja 4
E Mesin
N Bor 2

Meja Kerja 5
Mesin
Bor 3
Tool Meja Kerja 6
Krip 1
Tool
Krip 2
Meja Kerja 7
Tool
Krip 3
Tool
Krip 4
Tool
Krip 5 Papan Tulis

Meja Teknisi RUANGAN TEKNISI

PINTU MASUK BENGKEL

Gambar 1.2.6. Sketsa Ruangan Bengkel Mekanik


26 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

BAB II
LATIHAN BENGKEL MEKANIK

2.1. Latihan Menitik dan Menggores


2.2.1 Tujuan Khusus
Melalui latihan menitik dan menggores, mahasiswa diharapkan
dapat mengetahui cara yang benar dalam menitik dan menggores, serta
melatih ketelitian dalam memotong serta mengukur benda-benda kerja
yang digunakan.

2.2.2 Bahan Praktek


Dalam latihan menitik dan menggores digunakan plat aluminium
ukuran 120 x 90 x 2 mm.

2.2.3. Alat Praktek


a. Ragum + Magnetik f. Palu Besi
b. Gergaji Besi g. Jangka Besi
c. Penggaris Baja h. Stamping
d. Penggores i. Kikir plat 8”
e. Penitik

2.2.4 Langkah Kerja


1. Letakkan benda kerja pada bangku kerja, potong sesuai ukuran
dan ratakan dengan kikir, serta periksa kesikuan dari masing
masing sisi benda kerja.
2. Buatlah tanda untuk digores, buat salib sumbu pada benda kerja
sesuai dengan gambar.
3. Gores benda kerja yang telah ditandai, buat garis sumbu lalu
titik sesuai dengan gambar
4. Buatlah goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan
gambar.
27 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

5. Hubungkan titk yang belum terhubung pada gambar dengan


penggores dan mistar.
6. Titik kerja sesuai dengan gambar.
7. Lakukan stamping identitas pada bagian atas yang telah dibagi
menjadi kotak-kotak dengan ukuran 10 x 20 mm, usahakan agar
hasil stamping berada tepat ditengah-tengah plat.

2.2. Latihan Stamping Plat Aluminium


2.3.1 Tujuan Khusus
Latihan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara
menggunakan stamping yang benar.

2.3.2 Bahan Praktek


Dalam latihan stamping, digunakan plat aluminium ukuran 120 x
26 x 2 mm dan 120 x 25 x 2 mm

2.3.3 Alat Praktek


a. Ragum + Magnetik
b. Gergaji Besi
c. Penggaris Baja
d. Penggores
e. Penitik
f. Palu Besi
28 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

g. Jangka Pegas
h. Stamping
i. Kikir Plat

2.3.4 Langkah Kerja


Benda Kerja I :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
tersebut sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi dari benda kerja hingga benar-benar sesuai
ukuran yang diinginkan, bila belum siku maka ratakan dengan
kikir.
5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping,
sehingga hasil yang akan didapat baik dan bagus.
6. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak perlu yang
ada pada benda tersebut hilang.
7. Rendamlah benda kerja dengan Natrium Hidroksida (NaOH)
hingga benda itu berwarna putih, dan kemudian rendam dengan air
bersih dan keringkan.
8. Lakukan penandaan atau identitas siswa pada benda kerja dengan
stamping

Benda Kerja II :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum. Kikir setiap sisi dari benda kerja
atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
sehingga memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
29 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

4. Ukurlah setiap sisi benda kerja tersebut sehingga membentuk sudut


45º.
5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping,
sehingga hasil yang didapat baik.
6. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran
gunakan penitik.
7. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan
yang ada pada mesin bor itu.
8. Lakukan penggeboran dengan menggunakan mata bor yang
berdiameter 3 mm kemudian di tempat yang sama lakukan
pengeboran dengan mata bor 6 mm tetapi hanya setengah bagian
saja.
9. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang.
10. Rendamlah benda kerja dengan NaOH dan kemudian dengan air
bersih, sehingga akan dihasilkan benda kerja sesuai dengan yang
diinginkan.
30 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

2.4 Latihan Membuat Tempat Solder


2.4.1 Tujuan Khusus
Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku ini,
mahasiswa diharapkan memiliki skill dan keterampilan dalam
menggunakan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga
mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat dengan tepat,baik itu
dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan manfaat alat yang
dibuat mahasiswa mengerti apa kegunaannya. Oleh karena itu dimohon
instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.4.2 Bahan praktek


Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah plat
aluminium dengan ukuran:
Ukuran 140 x 62 tebal plat 2 mm dan 72 x 62 tebal plat 1 mm

2.4.3 Alat Praktek


Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai
berikut:
a. Ragum + Magnetik j. Stamping
b. Mistar Baja k. Lap Baja
c. Penggores l. Ampelas
d. Jangka Pegas m. Oil Can
e. Penitik n. Radius
f. Palu Plastik o. Sikat Kawat
g. Palu Baja p. Mistar Siku
h. Gergaji Besi q. Mesin Bor
i. Mata Bor r. Kikir

2.4.4 Langkah Kerja


1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan yang telah ditentukan.
31 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

2. Letakkan benda kerja pada ragum,kikir setiap sisi dari benda


kerja atau dapat juga digunakan gergaji unutk memotong benda
kerja atau memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah dan tentukanlah batas-batas bending pada benda kerja
(alas solder).
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya
lingkaran yang dibutuhkan.
6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir
instrumen,kikir setengah bulat.
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan
penitik untuk menandaianya.
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada
mesin bor.
32 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

2.5 Latihan Membuat Heatsink 1 Transistor


2.5.1 Tujuan Khusus
Latihan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan heatsink
dan melatih ketelitian dalam pemotongan dan pembendingan, serta
melatih penggunaan instrumen dengan teliti.

2.5.2 Bahan Praktek


Plat aluminium ukuran 44 x 28 x 1 mm dan 42 x 28 x 1 mm

2.5.3 Alat Praktek


 Ragum + Magnetik
 Kikir Instrumen
 Sikat Kikir
 Penggaris Baja
 Palu
 Penggores
 Penitik
 Penyiku Baja
 Jangka Sorong
 Tang
 Gergaji
 Alat Pemotong
 Alat Pembending
 Mesin Bor
 Mata Bor 3,5 mm
 Ampelas
 Kacamata Pelindung

2.5.4 Langkah Kerja


Benda Kerja I :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
33 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda
kerja atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
tersebut sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
3. Periksalah kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah batas bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran
gunakan penitik.
6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan
yang terdapat pada bor-bor tersebut.
7. Lakukan pengeboran dengan mata bor 3,5 mm, pada pengeboran
yang kedua hubungkan kedua hasil pengeboran dan rapikan
dengan menggunakan kikir.
8. Siapkanlah mesin bending untuk membending benda kerja
dengan ukuran yang telah ditentukan.
9. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang.

Benda Kerja II :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir setiap sisi dari setiap
benda kerja, atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong
benda kerja tersebut sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan
ketentuan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah batas bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran
gunakan penitik.
6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan
yang ada pada mesin bor tersebut.
34 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

7. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor 3,5 mm.


pada pengeboran yang kedua hubungkan kedua hasil pengeboran
dan rapikan menggunakan kikir
8. Gergaji benda tersebut sehingga membentuk kaki-kaki dengan
ukuran tertentu
9. Siapkan tang untuk membending setiap kaki dari benda kerja
dengan ukuran yang telah ditentukan, atau dengan menggunakan
mesin bending untuk menekuk bidang bagian yang agak sulit.
10. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang..

2.6 Latihan Membuat Heatsink 2 Transistor


2.6.1 Tujuan Khusus
Latihan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan heatsink
dan melatih ketelitian dalam pemotongan dan pembendingan, serta
melatih penggunaan instrumen dengan teliti.

2.6.2 Bahan Praktek


35 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

Dalam praktek latihan kerja banngku ini dibutuhakan dengan


ukuran:
Benda I : Panjang = 132 mm
Lebar = 75 mm
Benda II : Panjang = 40 mm
Lebar = 75 mm
Benda III : Panjang = 35 mm
Lebar = 75 mm
Paku ripet 4 buah

2.6.3 Alat Praktek


1. Ragum + Magnetik
2. Penggaris Baja
3. Penggores
4. Penitik
5. Penyiku Baja
6. Jangka Sorong
7. Palu
8. Tang
9. Gergaji
10. Alat Pemotong
11. Alat Pembending
12. Mesin Bor
13. Mata Bor 3,5 mm
14. Mata Bor 3 mm
15. Ampelas
16. Kaca Mata

2.6.4 Langkah Kerja


Benda Kerja I:
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
36 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda
kerja atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
tersebut sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah batas bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran
gunakan penitik.
6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum
tangan yang terdapat pada bor-bor tersebut.
7. Lakukan pengeboran dengan mata bor 3,5 mm, pada
pengeboran yang kedua hubungkan kedua hasil pengeboran
dan rapikan dengan menggunakan kikir.
8. Siapkanlah mesin bending untuk membending benda kerja
dengan ukuran yang telah ditentukan.
9. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak
diperlukan yang ada pada benda itu hilang.

Benda Kerja II :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir setiap sisi dari setiap
benda kerja, atau dapat juga digunakan gergaji untuk
memotong benda kerja tersebut sehingga ukuran yang didapat
sesuai dengan ketentuan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah batas bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran
gunakan penitik.
6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum
tangan yang ada pada mesin bor tersebut.
37 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

7. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor 3,5 mm.


pada pengeboran yang kedua hubungkan kedua hasil
pengeboran dan rapikan menggunakan kikir
8. Gergaji benda tersebut sehingga membentuk kaki-kaki dengan
ukuran tertentu
9. Siapkan tang untuk membending setiap kaki dari benda kerja
dengan ukuran yang telah ditentukan, atau dengan
menggunakan mesin bending untuk menekuk bidang bagian
yang agak sulit.
10. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang

Benda Kerja III :


1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir setiap sisi dari setiap
benda kerja, atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong
benda kerja tersebut sehingga ukuran yang didapat sesuai
dengan ketentuan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah batas bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran
gunakan penitik.
6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan
yang ada pada mesin bor tersebut.
7. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor 3,5 mm.
pada pengeboran yang kedua hubungkan kedua hasil
pengeboran dan rapikan menggunakan kikir
8. Gergaji benda tersebut sehingga membentuk kaki-kaki dengan
ukuran tertentu
38 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

9. Siapkan tang untuk membending setiap kaki dari benda kerja


dengan ukuran yang telah ditentukan, atau dengan menggunakan
mesin bending untuk menekuk bidang bagian yang agak sulit.
10. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang
39 | P r a k t e k T e k n o l o g i M e k a n i k

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Dari seluruh pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendaliakan
emosi dalam menghapadi suatu masalah.
b. Dapat melatih kekompakan mahasiswa dalam bekerja sama melakukan
pekerjaan-pekerjaan dalam arti keseragaman dalam pelaksaaan job-job.
c. Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan
setiap pekerjaan.
d. Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan
bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.
e. Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta
konsekuen terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
f. Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.

3.2. Saran
a. Hati-hati dalam menggunakan peralatan saat bekerja di bengkel terutama
ketika sedang menggergaji, mengikir, dan menggunakan mesin bor
b. Mahasiswa harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui dan
tidak
dimengerti kepada instuktur.
c. Hendaknya peralatan yang dipergunakan ketika melakukan pekerjaan di
bengkel berada dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar
jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak
menghambat pekerjaan dan pekerjaan dapat selesai pada waktu.

Anda mungkin juga menyukai