KELOMPOK 14 NIM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Kedai Kopi
Republik”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang seputar bisnis kedai kopi berupaya mengidentifikasi masalah
dan strategi yang harus dilakukan pada saat menjalankan usaha. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 PEMBAHASAN
ii
3.6 Manajemen ........................................................................................................ 12
BAB 4 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana strategi yang harus diterapkan dalam menjalankan usaha bisnis Kedai
Kopi Republik?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi seputar bisnis Kedai Kopi Republik
2. Untuk mengetahui alasan dan faktor-faktor yang mendorong berdirinya bisnis Kedai
Kopi Republik
3. Untuk mengetahui strategi apa tang cocok untuk diterapkan dalam bisnis Kedai Kopi
Republik
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan
dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern sekelas
Starbucks (Kemal,2008). Kebiasaan minum kopi dan menghabiskan waktu di warung kopi
sambil menikmati berbagai fasilitas yang tersedia seakan telah menjadi gaya hidup bagi
berbagai kalangan dari berbagai profesi dan generasi di dunia. Dewasa ini, warung kopi tidak
hanya menyediakan minuman kopi dengan cita rasa yang nikmat, namun juga berbagai
fasilitas seperti Free Wi -Fi , TV satelit, layar lebar untuk menonton pertandingan sepak bola
dunia, ruang pertemuan, live music dan lain sebagainya. Sejumlah penelitian di belahan dunia
bahkan melihat fenomena warung kopi ini sebagai “tempat ketiga” setelah rumah dan kantor,
sebagai sebuah institusi yang memungkinkan interaksi sosial terjadi di dalamnya.
Di samping itu, pertumbuhan dari sebuah organisasipun melihat adanya keuntungan yang
diperoleh dari fenomena “tempat ketiga” ini terhadap peluang dan keuntungan bagi hubungan
sebuah organisasi dengan para karyawannya dalam melihat kebutuhan publik (Crick,
2011:63-77). Starbucks sebagai warung kopi kelas dunia bahkan mendominasi konsumsi kopi
di Taiwan dan melayani sebagai “tempat ketiga” bagi kehidupan para konsumennya.
Penelitian menemukan bahwa dalam budaya konsumen, Starbucks telah mempengaruhi
budaya minum kopi lebih daripada sekedar percakapan dari mulut ke mulut, melainkan telah
menjadi gaya hidup dan memiliki hubungan yang signifikan dengan kegiatan mengkonsumsi
kopi(Lin, 2012:119-128 ). Sementara Robinson dan Deshano (2011:642-657) melihat
fenomena orang-orang yang terlibat dalam situs-situs berita lokal berusaha mencapai
perasaan masyarakat dengan memanfaatkan “tempat ketiga” khas Amerika yakni warung
kopi, perpustakaan dan titik-titik pertemuan masyarakat lainnya. Para jurnalis warga (citizen
journalists) berupaya untuk memenuhi kebutuhannya akan pemberdayaan atas informasi dan
koneksi komunal lokal dalam keterlibatannya terhadap situs berita lokal dan blog online .
Rosenbaum (2006:59-72) menggambarkan bagaimana dan mengapa “tempat ketiga” seperti
warung kopi dan bar menjadi bermakna dalam kehidupan para pelanggannya.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pelanggan mengunjungi “tempat ketiga ” ini
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka, tetapi juga memenuhi kebutuhan
mereka akan persahabatan dan dukungan emosional. Kebutuhan-kebutuhan yang lazim
dilakoni oleh para pelanggan berusia tua, yang sering mengalami kerenggangan pada
hubungan sosial mereka. Oleh karena itu, pelanggan tersebut bisa berpaling kepada “
3
persahabatan komersial ”mereka di“ tempat ketiga ” untuk memperoleh dukungan penuh
secara sosial. Beberapa penelitian tersebut menggambarkan betapa masyarakat hampir di
seluruh belahan dunia sering memanfaatkan warung kopi sebagai bagian dariaktifitasnya
sehari- hari. Fenomena minum kopi dan menghabiskan waktu di warung kopi ini juga telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Berkembangnya warung-warung kopi
dengan merk lokal di Indonesia pun kian marak dari tahun ke tahun. Di Aceh misalnya, k
ehadiran warung kopi di Aceh sangat terkait dengan sejarah perkembangan Aceh itu sendiri.
Ketika Kesultanan Aceh berkembang, mereka kerap kali berkomunikasi dan menjalin
kerjasama dengan Kesultanan Ottoman yang sekarang telah menjadi negara Turki. Bahkan
hubungan dengan Turki ini sudah terjalin sejak pertengahan abad ke-16 (Said, 1981:182).
Orang Aceh berkumpul dan berinteraksi di warung kopi, awalnya lebih kepada untuk
mempererat rasa persaudaraan. Warung kopi telah menjadi titik untuk bertemu bagi mereka
yang suka berbincang, mulai dari soal seni, politik, bisnis, hingga topik lainnya. Teuku
Kemal Fasya dalam Maryoto dan Muhammad (2011) melihat bahwa pengunjung warung
kopi kini pun tak hanya didominasi oleh kaum pria dan para lanjut usia, kaum wanita dan
para remaja juga kerap menghabiskan waktunya di warung kopi.
Warung kopi kini semakin menjadi pilihan yang menarik untuk tempat berkomunikasi.
Kini warung kopi identik dengan tempat yang nyaman, interior bagus, fasilitas freeWi-Fi ,
ruang rapat, televisi berlayar lebar u ntuk menonton pertandingan sepak bola, live music dan
lain sebagainya , sehingga pengunjungnya merasa betah untuk berlama- lama di warung kopi.
Fungsi warung kopi kini telah berubah dari tempat minum kopi menjadi sejenis ruang sosial,
tempat tukar –menukar informasi. Warung kopi pun kini tak lagi sekedar tempat minum kopi.
Banyak peristiwa penting berawal dari sebuah meja warung kopi, seperti penggalangan dana
bagi korban bencana, sosialisasi kebijakan aparatur pemerintah seperti program “ Saweu
Keude Kupi (Pulang ke warung kopi)
4
BAB 3
PEMBAHASAN
6
3.2.2 Produk yang Ditawarkan
Kedai Kopi Republik didirikan untuk menyediakan kopi dengan kualitas
tinggi. Penawaran ini akan menjadi jawaban bagi kebutuhan konsumen akan kopi
dengan kualitas tinggi. Menu diracik dengan sentuhan profesional untuk
memberikan cita rasa unik dan modern yang berbeda dengan yang ditawarakan
pesaing. Selain itu, juga ditawarkan jenis-jenis kudapan berkualitas tinggi sebagai
pelengkap.
Menu-menu yang ditawarkan oleh KKR:
a. Menu Kopi
KKR menawakan minuman espresso gaya Italia, baik yang mengandung
kafein maupun yang tidak, meliputi espresso, caffe latte, cappuccino, caffe
mocha dan espresso macchiato dengan biji kopi asal Indonesia (Takengan,
Lampung, Toraja, Mandailing, Merapi, Bali). Menu ini akan disajikan dengan
kayu manis dari pegunungan dan rempah-rempah dari Indonesia, susu murni,
susu coklat, cita rasa lainnya, atau whiped cream dalam berbagai variasi
tergantung tipe minuman yang dipesan oleh pelanggan. Semua jenis espresso
tersebut disajikan dalam bentuk dingin.
Selain itu, pelanggan juga dapat memesan cappucino shake dengan rasa
vanila, coklat, kayu manis dan pala untuk memperoleh menu yang lebih sehat.
b. Menu Lainnya
Menu lain yang ditawarkan adalah:
1. Jenis teh: variasi teh termasuk yang klasik, rasa eksotis, dan teh rasa buah.
2. Jus buah segar: jeruk
3. Air mineral
c. Kue kopi dan kudapan
Kedai Kopi Republik akan menawarkan pula ragam kudapan dan kue
dengan kualitas tinggi. Yaitu meliputi jenis kue kopi, muffin dan kue krim keju.
Untuk menawarkan jenis makanan yang lebih sehat akan ditawarkan pula jenis
kue muffin dan kue rendah kalori dan bebas gula.
3.2.3 Harga
Harga yang ditawarkan oleh KKR kompetitif dan tidak terlalu jauh berbeda
dibandingkan dengan pesaingnya.
Berikut adalah daftar harga:
7
Cappucino Rp 18.500,-
Espresso Rp 17.000,-
Teh Rp 15.000,-
Jus Rp 16.000,-
Kue dan Snack Rp 8.000,- s/d Rp 10.000,-
Harga yang ditawarkan relatif bersaing dibandingkan dengan pesaing. Selain
itu perusahaan akan melatih para Barista-nya untuk mengimplementasikan strategi
“up-selling” dimana konsumen didorong secara aktif untuk mencoba rasa
kombinasi baru dan menambah volume konsumsinya.
3.3 Pemasaran
3.3.1 Strategi Pemasaran
Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam
pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya.
a. Product
Produk yang ditawarkan adalah jenis minuman berbau kopi. Dengan rasa
yang bervarian sesuai dengan permintaan konsumen. Disamping itu juga
disajikan juga menu – menu minuman selain kopi dan beberapa makanan
ringan untuk melengkapi saat bersantai.
8
b. Price
Harga di Coffee terjangkau dan sangat bersahabat sesuai dengan kantong
masyarakat.
c. Place
Desain tempat dibuat semenarik mungkin dengan tetap menonjolkan
kenyamanan pengunjung.
d. Promotion
Strategi mengenai bagaimana usaha ini dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
Advertising (iklan)
Social networking: Facebook, Twitter, Path dan Instagram
Social media: Whatsapp, BBM dan Line
Sales Promotion
Dengan cara promosi dari mulut ke mulut agar lebih banyak lagi
masyarakat yang mengetahui mengenai usaha kedai ini.
e. Process
Untuk proses, dalam menyampaikan produk, pengujung diberikan menu
terlebih dahulu, lalu pelayan memberikna pelayanan terhadap menu yang
dipilih, selanjutnya pengunjung membayar pada kasir dengan cash atau debit.
9
b. Weakness (kelemahan)
Selain kekuatan di setiap usaha pasti memiliki kelemahan, kelemahan usaha
ini adalah: Membutuhkan promosi yang ekstra.
c. Opportunity (peluang)
Kesempatan yang dimiliki dalam perencanaan usaha adalah: Memiliki tempat
yang strategis akan menjadi daya saing bisnis kedai kopi seperti dekat
perkantoran atau disekitar daerah wisata
d. Threatment (ancaman)
Ancaman yang dihadapi dari usaha yang akan dijalankan adalah:
Pada saat liburan semester/hari libur, jumlah pengunjung akan berkurang
secara signifikan.
10
b. Strategi Pemasaran
Perusahaan akan menerapkan strategi pemasaran dan persediaan barang
dagangan yang agresif yang dirancang untuk menciptakan dan mempertegas
citra merek perusahaan. Perusahaan akan menggunakan logo KKR secara
ekstensif pada presentasi produknya yang inovatif, kemasan dan selebaran.
Sebagai tambahan, karyawan juga menawarkan berbagai konsep pemasaran
yang kreatif seperti sampel gratis dari “menu hari ini” kartu keanggotaan,
materi edukasi mengenai produk kopi termasuk poster-poster dan T-shirt.
Implementasi strategi pemasaran meliputi hal-hal berikut:
1) Memberikan sampel gratis agar konsumen dapat mencoba ‘rasa hari ini’.
2) Penawaran kartu “2 for 1” yang hanya dapat digunakan pada hari-hari
tertentu untuk mendorong kunjungan berganda.
3) Materi-materi edukasi (seperti poster dan selebaran) yang berkaitan
dengan kualitas kopi, manfaatnya dan petunjuk pemanfaatan bahan-baku
terebut.
4) Layanan proaktif karyawan: melatih dan mendidik karyawan mengenai
teknik layanan dan persiapan serta cara melayani konsumen dengan
antusias.
5) Memberikan jasa antar gratis pada wilayah perkantoran sekitar gerai.
6) Penempelan logo, media luar runag dan lain sebagainya.
Bentuk lain strategi merchandising adalah tampilan cup take away yang
atraktif. Akan dirancang dengan bahan yang aman bagi lingkungan dan di
desain dengan logo perusahaan yang menarik.
3.4 Pesaing
Persaingan terutama berkaitan dengan kualitas produk, layanan, pengenalan akan
nama merek dan lokasi gerai. Kedai Kopi Republik akan bersaing langsung dengan
sesama kedai kopi (Starbucks, Coffe Bean, J-Co), Resto dan Cafe (Expresso, Oh La La).
3.5 Operasional
Sebuah kedai kopi harus memiliki fasilitas-fasilitas yang memenuhi standar
persyaratan, yang diperlukan untuk menunjang operasionalnya, antara lain : persyaratan
fisik, manajemen operasional, dan pelayanannya. Ketiga faktor tersebut merupakan
komponen penting yang sangat menentukan kualitas dan kelas daripada sebuah kedai
11
kopi. Persyaratan fisik merupakan faktor yang memiliki bobot yang cukup besar dalam
menentukan kualitas pelayanan sebuah kedai kopi dibandingkan dengan komponen
lainnya.
Persyaratan fisik KKR secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
fisik umum dan
fisik ruang, perlengkapan dan peralatan.
Persyaratan fisik umum berbentuk, seperti : gerai, pencegahan bahaya kebakaran,
pembuangan air limbah, sampah dan lain-lainnya. Sedangkan fisik ruang, perlengkapan
dan peralatan dapat berbentuk, seperti : dapur, ruang makan, gudang, toilet, ruang
administrasi dan ruang karyawan. Dari kedua komponen fisik restoran tersebut,
komponen fisik ruang, perlengkapan dan peralatan memiliki peranan lebih vital
dibandingkan komponen fisik umum, khususnya : dapur dan toilet. Selain dapur dan
toilet. komponen fisik ruang, perlengkapan dan peralatan yang memiliki peranan cukup
penting adalah ruang makan, gudang dan ruang karyawan.
Komponen yang sangat penting dalam persyaratan fisik umum adalah komponen
ruang, yang meliputi : pembagian ruang, pengaturan ruang dan dekorasi ruang.
Sedangkan komponen lainnya yang cukup penting dalam persyaratan fisik umum adalah
lokasi dan lingkungan, yang meliputi : keberadaan KKR dan lingkungan luarnya
(kebisingan, bau, debu, asap dam serangga atau binatang pengganggu lainnya). Utilitas
(air, listrik, emergency lamp dan tata udara juga merupakan komponen vital lainnya
dalam persyaratan fisik umum tersebut, demikian juga dengan pencegahan bahaya
kebakaran.
Sementara itu faktor penting yang diperlukan dalam menunjang operasional KKR,
antara lain: struktur organisasi, standar pelaksanaan operasional, kesehatan lingkungan
dan lain-lainnya. Sedangkan persyaratan pelayanan yang diperlukan untuk menunjang
operasional KKR adalah penjualan dan penyajian makanan, ketrampilan “bartista”,
penyajian hiburan, keamanan dan lain-lainnya. Masing-masing komponen tersebut, baik :
fisik, operasional maupun pelayanan akan sangat menentukan kualitas KKR dan
sekaligus akan menentukan mutu pelayanan sebuah kedai kopi.
3.6 Manajemen
Untuk menerapkan layanan yang positif dan proaktif maka pegawai memiliki peranan
yang penting dalam hal ini. Oleh karenanya perusahaan menetapkan pegawai yang
12
direkrut adalah orang yang berpenampilan menarik dan gembira, sekatan, motivasi tinggi
dan yang memiliki komitmen untuk melayani konsumen. Perusahaan juga memberikan
perhatian pada pelatihan, pengembangan diri karyawan dan kompensasi bagi hasil bagi
karyawannya agar dapat memberikan layanan yang prima.
3.7 Keuangan
Modal investasi yang diperlukan, secara ringkas adalah sebagai berikut:
Biaya sewa gerai (untuk 1 tahun sewa) Rp 15.000.000,-
Biaya rancang interior Rp 10.000.000,-
Pengadaan mebelair Rp 15.000.000,-
Peralatan Rp 10.000.000,-
Lain-lain Rp 5.000.000,-
Total Rp 55.000.000,-
Modal kerja yang dibutuhkan untuk operasional selama satu (1) bulan dengan rata-rata
melayani 1.500 orang (50 orang perhari) dalam 3 bulan pertama:
Harga
Kebutuhan Modal Kerja Jumlah Total
Satuan
Pembelian Bahan Baku 120 100 12.000
Pembelian Bahan Pembantu 50 35 1.750
Gaji Karyawan 5 1.500 7.500
Gaji Pimpinan 1 3.000 3.000
Gaji Staf Administrasi dan Umum 1 1.500 1.500
Biaya Pemeliharaan 1 2.500 2.500
Biaya Pemasaran 1 5.000 5.000
Alat Tulis Kantor 1 1.000 1.000
Listrik, Air, Telepon 1 7.000 7.000
Biaya Administrasi Lain-Lain 1 3.000 3.000
Total 44.250
Ket: (dalam ribuan)
Target Pendapatan tiap bulan (3 bulan pertama) dengan rata-rata pengunjung 50 orang
perhari atau 1500 pengunjung dengan rata-rata konsumsi Rp 30.000,-/orang, pembelian
kopi dan variannya, adalah sebesar: Rp. 30.000,- x 1.500 = Rp 45.000.000,-
13
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kedai Kopi Republik (KKR) adalah konsep kedai bar khusus kopi espresso yang
dibuat dari bahan-bahan kopi asli dari berbagai pelosok Indonesia terpilih dan
beragam. KKR menawarkan pengalaman (experience) minum kopi dengan
atmosfir kedai bar untuk menikmati ritual minum kopi menjadi sesuatu yang
menyenangkan. Konsep ini dibuat berbeda dengan kedai kopi yang saat ini ada di
Indonesia.
2. Saat ini usaha warung kopi sedang banyak digemari oleh para usahawan, dan ada
juga dari sekedar hobi hingga akhirnya bisa memutuskan untuk membuka usaha
warung kopi.
3. Kedai kopi merupakan usaha yang layak untuk dijalankan dan dikembangkan
karena memiliki pertumbuhan pasar yang tinggi.
4. Strategi pengiklanan KKR seperti melalui media eleketrinik dan cetak akan lebih
efektif jika diimbangi dengan sales promotion atau dari mulut ke mulut.
4.2 Saran
1. Dalam menjalankan bisnis “KKR” kita harus dituntut memiliki kreatifitas agar
mampu bersaing.
2. Produk kopi yang disajikan hauslah terbaik karena kepuasan konsumen adalah
segalanya.
3. Sebaiknya perhatikan tempat dan strategi seperti apa yang harus dilakukan dalam
menjalankan bisnis KKR.
14
DAFTAR PUSTAKA