/ANALISIS JURNAL

JUDUL: IDEOLOGI PANCASILA DAN LUNTURNYA JATI DIRI BANGSA SEBUAH

TINJAUAN HISTORIS

Sebuah negara tidak lepas dari ideologinya, beberapa ahli sudah mengungkapkan
beberapa pendapatnya tentang suatu negara. Dimana disana dinyatakan pancasila merupakan
cermin karakter bangsa Indonesia.

Slogan yang sempat dibuat oleh bung karno BERDIKARI memang sempat
dilaksanakan, bangsa indonesia tidak mau tergantung pada kebijakan politik maupun
ekonomi luar negeri. Hal itu terjadi pada masa pemerintahan Bung karno, hal itu membuat
kita lebih menghargai ideologi kita yaitu pancasila dimana kita tidak terpengaruh oleh
budaya-budaya luar seperti budaya barat.

Sidang BPUPKI yang diselenggarakan pada tanggal 1 juni 1945 disana dijabarkan
tentang ideologi bangsa Indonesia dengan sebutan nama pancasila, dimana dikatakan saat itu
suasana kebatinan para pejuang sangat bangga serta mengharapkan agar proklamasi cepat
terlaksana dan harapan agar bangsa indonesia bebas dari penjajahan. Namun seiring
perkembangan jaman daya juang tesebut tidak lagi kita lihat. Kita dapat melihat pada jaman
revormasi kelima sila dalam pancasila yang sudah jadi karakteristik bangsa Indonesia yang
harus dipahami, dihayati dan di amalkan namun kenyataannya sekarang itu sudah mulai
luntur karena adanya kebijakan-kebijakan politik yang tidak sesuai dengan ideologi
pancasila.

Dari pemaparan ideologi pancasila dituntut karakter pancasila harus dapat

memperbaiki, keterpurukan nilai-nilai budaya yang menyebabkan lunturnya jati diri bangsa.

Disamping itu menurut analisis saya, kekurangan makalah ini salah satunya
penulisannya, disana banyak terdapat kata-kata yang salah, seperti yang kita ketahui salah
penulisan akan mengakibatkan arti yang berbeda. Dalam jurnal tersebut terdapat bahasa-
bahasa yang cantik. Selain itu jurnal ini dapat membantu kita untuk memperbaiki kembali
penerapan pancasila kita. Memang tidak mudah mengembalikan kaca yang sudah retak. Perlu
pembenahan dan perbaikan sisitem budaya korusi disegala bidang. Hal ini perlu ketegasan
hukum.