TA. 2014/2015
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Petunjuk:
Kerjakan soal berikut dengan diketik dan dikerjakan dilembar folio yang berbeda untuk
masing-masing nomor.
2. Pada saat ini sebagian besar penduduk negara kita masih berada di bawah garis
kemiskinan, sedangkan biaya kesehatan (berobat) makin mahal apalagi bila
menggunakan alat diagnostik atau terapi canggih. Sebagai direktur rumah sakit
(pemerintah/swasta) dengan dana terbatas apa prioritas anda untuk menarik
“image” masyarakat untuk berobat atau mengembangkan terapi pola holistik
sebagai komplemen (pelengkap) terapi konvensional dengan biaya lebih
ekonomis? Jelaskan pendapat anda.
Evaluasi hasil belajar dilakukan dengan “take home Assignment”, yaitu peserta didik
diberi soal minimal 3 (tiga) tentang masalah yang terkait dengan Filosofi Ilmu
Kedokteran (Gigi) dan Etika Profesi untuk dapat dibuat jawabannya di rumah dalam
waktu 2 hari secara tertulis (diketik).
Tugas pekerjaan rumah ini sifatnya individual dan harus dijawab dengan penalaran
(reasoning, Logika) sendiri.
Cara Penilaian
Rumah sakit sebagai salah satu sistem pelayanan kesehatan melaksanakan dua jenis
pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan administrasi. Untuk itu
diperlukan manajemen yang baik untuk mengatur alokasi dan penggunaan sumber daya
agar tujuan rumah sakit dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Penerapan nilai-nilai
spiritual dalam manajemen rumah sakit tentu tidak dapat dipisahkan. Ada banyak
manfaat yang dapat ditemukan, bukan hanya manfaat bagi pribadi saja tetapi juga untuk
organisasi rumah sakit sendiri. Nilai-nilai spiritual ini penting dalam membangun
berbagai fungsional manajemen seperti dalam manajemen sumber daya manusia dan
juga manajemen pemasaran. Dalam membentuk sumber daya manusia yang ideal, orang
yang memiliki kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Diperlukan juga kecerdasan
emosi yang dapat membangun hubungan yang baik dengan internal rumah sakit
maupun dengan pasien. Selain kecerdasan intelektual dan emosi, juga dibutuhkan
pengembangan nilai-nilai spiritual. Pengembangan nilai-nilai spiritual bertujuan untuk
megingatkan kembali bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai nurani
untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang halal mana yang
haram. Membentuk sumber daya manusia yang berspiritual juga membantu manajemen
dalam membangun budaya yang sehat karena aspek-aspek spiritual akan mendorong
karyawan untuk melakukan hal-hal yang bemanfaat bagi dirinya maupun
lingkungannya. Dalam manajemen pemasaran juga dapat diterapkan nilai spiritual
dalam komunikasi pemasarannya. Nilai spiritual yang bisa diambil contohnya adalah
kejujuran. Sehingga pasien mendapat informasi tentang penyakit yang dialaminya sesuai
keadaan sebenarnya. Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penerapam nilai-
nilai spiritualitas :
Kesehatan holistic adalah sebuah konsep yang mamandang seluruh faktor potensial
yang dapat memberikan efek pada kesehatan pasien pada saat melakukan pemeriksaan
kesehatan seseorang. Kesehatan holistic membawa pada seluruh aspek pada seseorang
seperti kebutuhan fisik, kondisi social, status mental sebagai suatu kesatuan yang
dipandang secara menyeluruh. Selain itu aspek spiritual juga harus dipertimbangkan
dalam melakukan analisa secara keseluruhan. Terapi secara holistic akan melakukan
pendekatan terhadap ketidakseimbangan dalam tubuh yang menyebabkan gangguan
pada sistem tubuh. Ada beberapa jenis terapi yang sering dihubungkan dengan
pendekatan kesehatan holistic, diantaranya:
Kedokteran alternative
Kedokteran komplimenter
Menurut saya, apabila terapi holistic dijadikan sebagai pelengkap terapi konvensional
maka akan didapatkan hasil yang maksimal karena dengan pengobatan holistic maka
pengobatan dilakukan tidak hanya kimiawi saja tetapi juga meningkatkan imun pasien
dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor pencetus penyakit. Pendekatan
kedokteran komplimenter dapat digunakan bersama dengan pengobatan konvensional.
Misalnya, menggunakan aromaterapi untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien
setelah pembedahan atau dengan metode terapi bioresonansi yang dapat digunakan
bersama dengan terapi sensitisasi pada alergi.
Soal no 3
Daftar pustaka :