Anda di halaman 1dari 4

HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Penelitian dan Pengujian Terpadu, Jln. Agro buang, lalu satu tetes diteteskan pada kamar Penghitungan leukosit dilakukan manual di
hitung dan dibiarkan menetap selama 3 menit.8
Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Malang Kampus UGM, Yogyakarta. Subjek
penelitian 27 ekor mencit Balb/C jantan dengan Sediaan kemudian diperiksa dengan mikroskop
laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedok-
teran Hewan UGM.

Menurunkan Jumlah Leukosit pada Mencit Model berat badan ± 40-45 gram, dan berumur 8-10
minggu. Dua pertiga subjek penelitian diberi
perbesaran 100x.
Alat dan bahan penelitian adalah kandang
Sepsis akibat Paparan Staphylococcus aureus inokulum Staphylococcus aureus untuk meng-
induksi sepsis. Pengambilan sampel dilakukan
Pada kamar hitung improved Neubauer, leukosit
dihitung pada empat kotak besar di tiap sudut
hewan percobaan, timbangan hewan, syringe
injeksi, sonde, pipet ukur, labu takar, hemosi-
secara acak. Variabel bebasnya adalah ekstrak tiap sisi kamar hitung. Sel yang menempel di tometer improved Neubauer, ose, mencit Balb/
Danar Dwi Anandika
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia bawang putih sedangkan variabel terikatnya garis pemisah sebelah kiri dan di garis atas C, ekstrak bawang putih, manitol salt agar
adalah jumlah leukosit. Variabel luar yang dapat kotak persegi ikut dihitung, sel yang menem- (MSA), NaCl fisiologis, makanan hewan uji,
dikendalikan yaitu genetik, berat badan, pel di kedua sisi kotak lain tidak ikut dihitung. dan koloni Staphylococcus aureus.
ABSTRAK makanan, umur, sedangkan yang tidak dapat Dalamnya kamar hitung 0,1 mm, sehingga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak bawang putih (Allium sativum) dapat menurunkan jumlah leukosit pada dikendalikan yaitu variasi kepekaan mencit dengan pengenceran 1:20 perhitungan akhir Analisis menggunakan statistik parametrik inter-
mencit sepsis akibat paparan Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test design control group only; terhadap suatu zat. Ekstrak bawang putih di- sesudah menghitung 4 kotak besar adalah ferensi dengan analisis univariat dan jenis data
dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Yogyakarta. Subjek penelitian 27 ekor mencit Balb/C jantan dengan berat dapatkan dari Balai Penelitian Tanaman Obat sebagai berikut : Jumlah leukosit per mm3 varian rasional. Analisis univariat dengan uji t-
± 40-45 gram, berumur 8-10 minggu. Kelompok perlakuan diberi inokulum Staphylococcus aureus 0,1 mL/i.p./mencit untuk mengin- (BPTO) Tawangmangu dengan teknik maserasi darah = jumlah leukosit yang dihitung x 50.8 berpasangan. Data penelitian ini adalah jumlah
duksi sepsis. Salah satu kelompok perlakuan diberi ekstrak bawang putih 4 mg/0,2 mL. Hasil penelitian ini adalah rerata jumlah leukosit dengan rendemen 13% menggunakan pelarut leukosit di kelompok kontrol (K), kelompok
Rumus :
pada kelompok kontrol relatif normal berturut-turut 6955 /µL, 6928 /µL, 7056 /µL. Sedangkan pada kelompok sepsis tanpa ekstrak etanol 70%. Dosis ekstrak bawang putih 4mg.6 perlakuan 1 (K1), dan kelompok perlakuan 2
bawang putih berturut – turut 4720 /µL, 6589 /µL, 5188 /µL. Pada kelompok sepsis + ekstrak bawang putih berturut-turut 6038 /µL, Staphylococcus koagulase positif didapatkan N x 20 (K2). Pada masing-masing kelompok dilaku-
dari Laboratorium Klinik Mikrobiologi Rumah mm3 kan 3 kali pemeriksaan leukosit. Hasil yang
6933 /µL, 7183 /µL. Hasil analisis parametrik uji T (α<0,05) menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan 4 x 1 x 1 x 0,1
kelompok sepsis tanpa ekstrak bawang putih (P=0,008). Tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok Sakit Dr. Moewardi Surakarta. diharapkan adalah adanya perbedaan signifi-
sepsis + ekstrak bawang putih (P=0,65). Ada perbedaan signifikan antara kelompok sepsis tanpa ekstrak bawang putih dengan kelompok N = jumlah leukosit yang dihitung tiap lapang pandang
kan deviasi jumlah leukosit antar kelompok
sepsis + ekstrak bawang putih (P=0,02). Sampel diambil dari 4 kasus : I, usia 3,5 tahun, selama 3 kali pengambilan leukosit.
wanita, didiagnosis tonsilofaringitis; kuman
HASIL
Ekstrak bawang putih 4 mg/0,2 ml mampu menurunkan jumlah leukosit dan menjaganya dalam kisaran stabil pada mencit yang telah diambil dengan apusan tenggorok. FA, usia 1
Tabel 1. Hasil Hitung Leukosit pada 24, 36, 48 jam Induksi Sepsis
diinduksi sepsis dengan injeksi inokulum Staphylococcus aureus. tahun 5 bulan, laki-laki, didiagnosis otitis media
supuratif akut (OMA); kuman diambil dari
Jumlah Leukosit pada Jumlah Leukosit pada Jumlah Leukosit pada
Kata Kunci: Allium sativum, Sepsis, Staphylococcus aureus sekret telinga. R, 41 tahun, laki-laki, didiagnosis Kelompok μL)
24 jam (/μ 36 jam (/μL) 48 jam (/μL)
infeksi post pyeloplasty; pengambilan kuman 5 Agustus 2009 6 Agustus 2009 7 Agustus 2009
dari pus. S, 45 tahun, wanita, didiagnosis
9350 7850 8350
PENDAHULUAN Secara normal, jumlah leukosit pasien sepsis Providencia, Pseudomonas, Salmonella, Serratia, abses femur; pengambilan kuman dari pus.
9700 9900 7600
Staphylococcus aureus adalah mikroba patogen meningkat (leukositosis) sebagai respons per- Shigella, Staphylococcus, Streptococcus dan 8400 6250 8150
yang mampu menyebabkan berbagai penyakit tahanan tubuh terhadap infeksi. Namun pe- Vibrio ; menunjukkan efek antibiotik berspek- Pemeriksaan koloni dengan mannitol salt agar 5150 2200 4100
K
pada manusia. Secara in vitro Staphylococcus ningkatan leukosit yang berlebihan dan ber- trum luas melawan bakteri gram positif dan (MSA) untuk menemukan Staphylococcus 1650 6750 9100
aureus dapat menyerang dan bertahan hidup larut-larut dapat merusak tubuh. Pelepasan gram negatif. Bawang putih juga efektif melawan aureus. Dari kasus pasien tonsilofaringitis di- 8100 7150 4900
sitokin berlebihan yang berasal dari monosit 9400 8600 9800
di dalam sel epitel termasuk sel endotel, sehingga organisme yang sudah resisten terhadap anti- pilih yang pertumbuhannya paling baik pada
6200 7150 8900
sulit dikenali oleh sistem pertahanan tubuh. serta reactive oxygen species (ROS) yang biotik. Kombinasi bawang putih dan antibi- blood agar plate setelah diinkubasi pada suhu 4650 6500 2600
Staphylococcus aureus juga mampu membentuk berasal dari neutrofil ke dalam sirkulasi dapat otik menunjukkan sinergisme parsial maupun 37,5°C selama ± satu hari. Diambil satu seng- 4600 5750 5600
koloni kecil yang berbeda/small-colony variants memicu terjadinya sepsis.3 total. Sampai saat ini belum dilaporkan resis- kelit kuman dan dimasukkan ke tabung reaksi 3700 6100 3900
(SCVs) yang menyebabkan infeksi Staphylo- tensi mikroba terhadap bawang putih; oleh berisi 5 mL NaCl, didapatkan suspensi bakteri 5350 9700 8800
coccus sulit disembuhkan dan sering berulang.1 Manfaat bawang putih telah diakui lebih dari karena itu bawang putih memiliki potensi K1 3850 6300 5300
yang homogen. Dosis Staphylococcus aureus
5100 6900 4750
5000 tahun. Orang – orang Babilonia, Mesir, untuk terapi suportif infeksi mikroba.5 untuk menginduksi sepsis adalah 1x109 CFU/ 5150 7500 6100
Staphylococcus berperan penting dalam infeksi Viking, Cina, Yunani, Romawi menggunakan mencit.7; diperoleh dengan cara membanding- 6750 7000 3750
nosokomial dan penyakit infeksi lain. Staphy- bawang putih untuk mengobati berbagai pe- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kan kepekatan suspensi koloni dengan ke- 3100 6450 3300
lococcus aureus menghasilkan bermacam- nyakit seperti gangguan pencernaan, flatu- apakah ekstrak bawang putih (Allium sativum) pekatan McFarland 0,5. 4800 3600 -
macam enzim seperti protease, elastase, lensi, cacingan, infeksi pernapasan, penyakit dapat menurunkan jumlah leukosit pada mencit 10500 8050 9400
4700 7400 10100
lipase yang digunakan untuk menginvasi dan kulit, luka, gejala penuaan dan penyakit lain. yang sepsis akibat paparan Staphylococcus Leukosit dihitung menggunakan alat hemosi-
4800 6700 7250
merusak jaringan tubuh manusia bahkan Pada Perang Dunia II bawang putih digunakan aureus; diharapkan dapat memberi informasi tometer dengan pengenceran 1:20. Larutan 4900 6050 5100
untuk berpindah ke lokasi lain. Staphylococ- untuk mencegah infeksi luka prajurit.4 efek bawang putih terhadap peningkatan pengencer harus bisa melisiskan sel darah K2 7800 6900 8500
cus aureus juga dapat menyebabkan syok leukosit pada sepsis serta dapat menjadi merah; digunakan asam asetat 0,5% atau 5950 4300 7400
septik karena interaksi Staphylococcus aureus Bawang putih memiliki berbagai efek tera- bahan pertimbangan pemanfaatan bawang larutan Turk yang dibuat dari 1 mL asam asetat 4500 7300 3200
6250 8400 6300
dengan mediator-mediator inflamasi. Beberapa peutik pada sistem kardiovaskular, antibiotik, putih (Allium sativum) sebagai terapi ajuvan. glasial, 1 mL larutan gentian violet dalam air,
4950 7300 7400
strain Staphylococcus aureus menghasilkan antikanker, antioksidan, immunomodulator, dan 100 mL air suling. Untuk memperoleh pe-
superantigen seperti racun makanan dan toxic anti-inflamasi, efek hipoglikemik. Bawang putih METODE PENELITIAN SSumber
mber : Data Primer,
Primer 2009 Keterangan :
ngenceran 1:20, darah dihisap ke dalam pipet K : Kelompok kontrol negatif
shock syndrome. Superantigen tersebut dapat dapat menghambat pertumbuhan Aerobacter, Penelitian ini bersifat eksperimental laborato- pengencer sel darah putih sampai batas 0,5 K1 : Kelompok perlakuan 1 (pemberian 0,1 mL inokulum
menyebabkan sepsis akibat aktifnya sitokin Aeromonas, Bacillus, Citrella, Citrobacter, Clos- rium dengan post test design with control Staphylococcus aureus)
lalu diisi dengan larutan pengencer sampai K2 : Kelompok perlakuan 2 (pemberian 0,1 mL inokulum
seperti selektin, integrin, PECAM, ICAM, dsb. tridium, Enterobacter, Escherichia, Proteus, group only yang dilaksanakan di Laboratorium tanda 11. Kurang lebih 3-4 tetes larutan di- Staphylococcus aureus + ekstrak bawang putih)

CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 97 98 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Penelitian dan Pengujian Terpadu, Jln. Agro buang, lalu satu tetes diteteskan pada kamar Penghitungan leukosit dilakukan manual di
hitung dan dibiarkan menetap selama 3 menit.8
Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Malang Kampus UGM, Yogyakarta. Subjek
penelitian 27 ekor mencit Balb/C jantan dengan Sediaan kemudian diperiksa dengan mikroskop
laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedok-
teran Hewan UGM.

Menurunkan Jumlah Leukosit pada Mencit Model berat badan ± 40-45 gram, dan berumur 8-10
minggu. Dua pertiga subjek penelitian diberi
perbesaran 100x.
Alat dan bahan penelitian adalah kandang
Sepsis akibat Paparan Staphylococcus aureus inokulum Staphylococcus aureus untuk meng-
induksi sepsis. Pengambilan sampel dilakukan
Pada kamar hitung improved Neubauer, leukosit
dihitung pada empat kotak besar di tiap sudut
hewan percobaan, timbangan hewan, syringe
injeksi, sonde, pipet ukur, labu takar, hemosi-
secara acak. Variabel bebasnya adalah ekstrak tiap sisi kamar hitung. Sel yang menempel di tometer improved Neubauer, ose, mencit Balb/
Danar Dwi Anandika
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia bawang putih sedangkan variabel terikatnya garis pemisah sebelah kiri dan di garis atas C, ekstrak bawang putih, manitol salt agar
adalah jumlah leukosit. Variabel luar yang dapat kotak persegi ikut dihitung, sel yang menem- (MSA), NaCl fisiologis, makanan hewan uji,
dikendalikan yaitu genetik, berat badan, pel di kedua sisi kotak lain tidak ikut dihitung. dan koloni Staphylococcus aureus.
ABSTRAK makanan, umur, sedangkan yang tidak dapat Dalamnya kamar hitung 0,1 mm, sehingga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak bawang putih (Allium sativum) dapat menurunkan jumlah leukosit pada dikendalikan yaitu variasi kepekaan mencit dengan pengenceran 1:20 perhitungan akhir Analisis menggunakan statistik parametrik inter-
mencit sepsis akibat paparan Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test design control group only; terhadap suatu zat. Ekstrak bawang putih di- sesudah menghitung 4 kotak besar adalah ferensi dengan analisis univariat dan jenis data
dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Yogyakarta. Subjek penelitian 27 ekor mencit Balb/C jantan dengan berat dapatkan dari Balai Penelitian Tanaman Obat sebagai berikut : Jumlah leukosit per mm3 varian rasional. Analisis univariat dengan uji t-
± 40-45 gram, berumur 8-10 minggu. Kelompok perlakuan diberi inokulum Staphylococcus aureus 0,1 mL/i.p./mencit untuk mengin- (BPTO) Tawangmangu dengan teknik maserasi darah = jumlah leukosit yang dihitung x 50.8 berpasangan. Data penelitian ini adalah jumlah
duksi sepsis. Salah satu kelompok perlakuan diberi ekstrak bawang putih 4 mg/0,2 mL. Hasil penelitian ini adalah rerata jumlah leukosit dengan rendemen 13% menggunakan pelarut leukosit di kelompok kontrol (K), kelompok
Rumus :
pada kelompok kontrol relatif normal berturut-turut 6955 /µL, 6928 /µL, 7056 /µL. Sedangkan pada kelompok sepsis tanpa ekstrak etanol 70%. Dosis ekstrak bawang putih 4mg.6 perlakuan 1 (K1), dan kelompok perlakuan 2
bawang putih berturut – turut 4720 /µL, 6589 /µL, 5188 /µL. Pada kelompok sepsis + ekstrak bawang putih berturut-turut 6038 /µL, Staphylococcus koagulase positif didapatkan N x 20 (K2). Pada masing-masing kelompok dilaku-
dari Laboratorium Klinik Mikrobiologi Rumah mm3 kan 3 kali pemeriksaan leukosit. Hasil yang
6933 /µL, 7183 /µL. Hasil analisis parametrik uji T (α<0,05) menunjukkan ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan 4 x 1 x 1 x 0,1
kelompok sepsis tanpa ekstrak bawang putih (P=0,008). Tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok Sakit Dr. Moewardi Surakarta. diharapkan adalah adanya perbedaan signifi-
sepsis + ekstrak bawang putih (P=0,65). Ada perbedaan signifikan antara kelompok sepsis tanpa ekstrak bawang putih dengan kelompok N = jumlah leukosit yang dihitung tiap lapang pandang
kan deviasi jumlah leukosit antar kelompok
sepsis + ekstrak bawang putih (P=0,02). Sampel diambil dari 4 kasus : I, usia 3,5 tahun, selama 3 kali pengambilan leukosit.
wanita, didiagnosis tonsilofaringitis; kuman
HASIL
Ekstrak bawang putih 4 mg/0,2 ml mampu menurunkan jumlah leukosit dan menjaganya dalam kisaran stabil pada mencit yang telah diambil dengan apusan tenggorok. FA, usia 1
Tabel 1. Hasil Hitung Leukosit pada 24, 36, 48 jam Induksi Sepsis
diinduksi sepsis dengan injeksi inokulum Staphylococcus aureus. tahun 5 bulan, laki-laki, didiagnosis otitis media
supuratif akut (OMA); kuman diambil dari
Jumlah Leukosit pada Jumlah Leukosit pada Jumlah Leukosit pada
Kata Kunci: Allium sativum, Sepsis, Staphylococcus aureus sekret telinga. R, 41 tahun, laki-laki, didiagnosis Kelompok μL)
24 jam (/μ 36 jam (/μL) 48 jam (/μL)
infeksi post pyeloplasty; pengambilan kuman 5 Agustus 2009 6 Agustus 2009 7 Agustus 2009
dari pus. S, 45 tahun, wanita, didiagnosis
9350 7850 8350
PENDAHULUAN Secara normal, jumlah leukosit pasien sepsis Providencia, Pseudomonas, Salmonella, Serratia, abses femur; pengambilan kuman dari pus.
9700 9900 7600
Staphylococcus aureus adalah mikroba patogen meningkat (leukositosis) sebagai respons per- Shigella, Staphylococcus, Streptococcus dan 8400 6250 8150
yang mampu menyebabkan berbagai penyakit tahanan tubuh terhadap infeksi. Namun pe- Vibrio ; menunjukkan efek antibiotik berspek- Pemeriksaan koloni dengan mannitol salt agar 5150 2200 4100
K
pada manusia. Secara in vitro Staphylococcus ningkatan leukosit yang berlebihan dan ber- trum luas melawan bakteri gram positif dan (MSA) untuk menemukan Staphylococcus 1650 6750 9100
aureus dapat menyerang dan bertahan hidup larut-larut dapat merusak tubuh. Pelepasan gram negatif. Bawang putih juga efektif melawan aureus. Dari kasus pasien tonsilofaringitis di- 8100 7150 4900
sitokin berlebihan yang berasal dari monosit 9400 8600 9800
di dalam sel epitel termasuk sel endotel, sehingga organisme yang sudah resisten terhadap anti- pilih yang pertumbuhannya paling baik pada
6200 7150 8900
sulit dikenali oleh sistem pertahanan tubuh. serta reactive oxygen species (ROS) yang biotik. Kombinasi bawang putih dan antibi- blood agar plate setelah diinkubasi pada suhu 4650 6500 2600
Staphylococcus aureus juga mampu membentuk berasal dari neutrofil ke dalam sirkulasi dapat otik menunjukkan sinergisme parsial maupun 37,5°C selama ± satu hari. Diambil satu seng- 4600 5750 5600
koloni kecil yang berbeda/small-colony variants memicu terjadinya sepsis.3 total. Sampai saat ini belum dilaporkan resis- kelit kuman dan dimasukkan ke tabung reaksi 3700 6100 3900
(SCVs) yang menyebabkan infeksi Staphylo- tensi mikroba terhadap bawang putih; oleh berisi 5 mL NaCl, didapatkan suspensi bakteri 5350 9700 8800
coccus sulit disembuhkan dan sering berulang.1 Manfaat bawang putih telah diakui lebih dari karena itu bawang putih memiliki potensi K1 3850 6300 5300
yang homogen. Dosis Staphylococcus aureus
5100 6900 4750
5000 tahun. Orang – orang Babilonia, Mesir, untuk terapi suportif infeksi mikroba.5 untuk menginduksi sepsis adalah 1x109 CFU/ 5150 7500 6100
Staphylococcus berperan penting dalam infeksi Viking, Cina, Yunani, Romawi menggunakan mencit.7; diperoleh dengan cara membanding- 6750 7000 3750
nosokomial dan penyakit infeksi lain. Staphy- bawang putih untuk mengobati berbagai pe- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kan kepekatan suspensi koloni dengan ke- 3100 6450 3300
lococcus aureus menghasilkan bermacam- nyakit seperti gangguan pencernaan, flatu- apakah ekstrak bawang putih (Allium sativum) pekatan McFarland 0,5. 4800 3600 -
macam enzim seperti protease, elastase, lensi, cacingan, infeksi pernapasan, penyakit dapat menurunkan jumlah leukosit pada mencit 10500 8050 9400
4700 7400 10100
lipase yang digunakan untuk menginvasi dan kulit, luka, gejala penuaan dan penyakit lain. yang sepsis akibat paparan Staphylococcus Leukosit dihitung menggunakan alat hemosi-
4800 6700 7250
merusak jaringan tubuh manusia bahkan Pada Perang Dunia II bawang putih digunakan aureus; diharapkan dapat memberi informasi tometer dengan pengenceran 1:20. Larutan 4900 6050 5100
untuk berpindah ke lokasi lain. Staphylococ- untuk mencegah infeksi luka prajurit.4 efek bawang putih terhadap peningkatan pengencer harus bisa melisiskan sel darah K2 7800 6900 8500
cus aureus juga dapat menyebabkan syok leukosit pada sepsis serta dapat menjadi merah; digunakan asam asetat 0,5% atau 5950 4300 7400
septik karena interaksi Staphylococcus aureus Bawang putih memiliki berbagai efek tera- bahan pertimbangan pemanfaatan bawang larutan Turk yang dibuat dari 1 mL asam asetat 4500 7300 3200
6250 8400 6300
dengan mediator-mediator inflamasi. Beberapa peutik pada sistem kardiovaskular, antibiotik, putih (Allium sativum) sebagai terapi ajuvan. glasial, 1 mL larutan gentian violet dalam air,
4950 7300 7400
strain Staphylococcus aureus menghasilkan antikanker, antioksidan, immunomodulator, dan 100 mL air suling. Untuk memperoleh pe-
superantigen seperti racun makanan dan toxic anti-inflamasi, efek hipoglikemik. Bawang putih METODE PENELITIAN SSumber
mber : Data Primer,
Primer 2009 Keterangan :
ngenceran 1:20, darah dihisap ke dalam pipet K : Kelompok kontrol negatif
shock syndrome. Superantigen tersebut dapat dapat menghambat pertumbuhan Aerobacter, Penelitian ini bersifat eksperimental laborato- pengencer sel darah putih sampai batas 0,5 K1 : Kelompok perlakuan 1 (pemberian 0,1 mL inokulum
menyebabkan sepsis akibat aktifnya sitokin Aeromonas, Bacillus, Citrella, Citrobacter, Clos- rium dengan post test design with control Staphylococcus aureus)
lalu diisi dengan larutan pengencer sampai K2 : Kelompok perlakuan 2 (pemberian 0,1 mL inokulum
seperti selektin, integrin, PECAM, ICAM, dsb. tridium, Enterobacter, Escherichia, Proteus, group only yang dilaksanakan di Laboratorium tanda 11. Kurang lebih 3-4 tetes larutan di- Staphylococcus aureus + ekstrak bawang putih)

CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 97 98 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Ada perbedaan bermakna antara K dengan Kelompok perlakuan K1 inokulum Staphylo- Pada hari ke dua jumlah leukosit meningkat. inflamasi puncak telah terlewati dan jumlah
Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Leukosit Tiap Kelompok Pasca-Induksi Sepsis K1 (p < 0.05). Tidak ada perbedaan bermakna coccus aureus tanpa pemberian ekstrak bawang Respons puncak reaksi inflamasi karena bakteri leukosit hampir kembali ke keadaan basal.
antara K dengan K2 (p > 0.05). Ada perbedaan putih, memiliki perbedaan jumlah leukosit yang Gram positif terjadi sekitar 50-75 jam atau Namun pada kelompok K2 terjadi peningkatan
Hari I Hari II Hari III
Kelompok pasca-perlakuan pasca-perlakuan pasca-perlakuan bermakna antara K1 dengan K2 (p < 0.05). signifikan dibandingkan dengan dua kelompok antara 2-3 hari.2 Sitokin yang disekresikan tidak bermakna jumlah leukosit; mungkin karena
lain; disebabkan karena pertumbuhan Staphy- oleh sel T akan menstimulasi proliferasi sel T adanya kesalahan di luar faktor perlakuan seperti
K 6955 6928 7056
PEMBAHASAN lococcus aureus dan penyebaran eksotoksin yang spesifik untuk antigen, terjadi clonal hitung leukosit kurang teliti atau karena muncul-
K1 4720 6589 5188 Bawang putih mengandung allicin yang di- bakteri tersebut tanpa pengaruh imuno- expansion sehingga leukosit dalam sistem nya faktor stres pada mencit.
K2 6038 6933 7183 percaya berperan penting sebagai antimikroba. modulator atau supresor antigen. Bahkan pada sirkulasi akan meningkat.
Allicin merupakan molekul tidak stabil, sehingga kelompok ini satu mencit mati akibat sepsis. SIMPULAN
Sumber : Data Primer, 2009
tidak ditemukan di dalam darah maupun urin Pada hari ke tiga jumlah leukosit kelompok Ekstrak bawang putih dengan dosis 4 mg mampu
meskipun dikonsumsi dalam jumlah banyak. Pada hari pertama jumlah leukosit di kelompok K1 turun sementara di kelompok K2 mening- menurunkan jumlah leukosit dan menjaganya
8000 6955
7000 Selama dekade terakhir, para ahli mengang- perlakuan inokulum Staphylococcus aureus kat. Apabila antigen penyebab infeksi berhasil dalam kisaran stabil pada mencit yang telah
6038
6000 gap allicin-lah yang memiliki peran antimik- lebih rendah dibandingkan dengan di kelompok diatasi, maka stimulus yang memicu diferen- diinduksi sepsis menggunakan Staphylococcus
4720
5000 roba pada bawang putih.5,9,10,11 Turunan kontrol mengingat pada sepsis dini terjadi leu- siasi dan proliferasi juga akan berhenti. Klon aureus intraperitoneal. Perlu diteliti efektivitas
4000 allicin yang memiliki efek antimikroba adalah kopenia: sebagai mekanisme pertahanan tubuh sel T yang sudah terbentuk akan mati dan dosis ekstrak bawang putih untuk mengetahui
3000 Jumlah Leukosit
diallyl disulfides (DADS) dan ajoene. Meski ada seluler, leukosit terdeposisi di luar pembuluh kembali ke keadaan basal, sehingga leukosit kadar terapi optimum sebagai adjuvant therapy
2000
1000 kandungan lain pada bawang putih yang lebih darah secara diapedesis untuk mengeliminasi akan kembali normal bila infeksi telah ter- pada sepsis, serta dilakukan penelitian lebih lanjut
0 stabil di dalam tubuh seperti S-allyl cystein antigen mikroba. eliminasi.15 Kelompok K1 menunjukkan respons mengenai dosis toksik ekstrak bawang putih.
Kelompok K Kelompok K1 Kelompok K2 (SAC), namun penelitian belum menunjukkan
efek antimikroba.
Grafik 1. Jumlah Leukosit antar Kelompok Hari I Pasca-Perlakuan DAFTAR PUSTAKA
1. Gordon JR, Lowy DF. Pathogenesis of methicillin-resistant Staphylococcus aureus infection. Clin Infect Dis. 2008; 46(Suppl 5): S350-S9.
Ekstrak bawang putih diharapkan mampu
2. Fournier B, Philpott DJ. Recognition of Staphylococcus aureus by the innate immune system. Am. Soc. Microbiol. 2005.doi:10.1128/CMR.18.3.521-40.
8000 menghambat pertumbuhan Staphylococcus
6928 6589 6933 3. Aird WAC. The hematologic system as a marker of organ dysfunction in sepsis. Mayo Clin Proc. 2003;78:869-81.
7000 aureus sehingga leukosit yang teraktivasi bisa
6000 4. Amagase H, Petesch BL, Matsuura H et al. Intake of garlic and its bioactive components. J. Nutr. 2001.131 : 955S-62S.
terkendali dan tidak terakumulasi; dengan 5. Shivam GP. Protection against Helicobacter pylori and other bacterial infections by garlic. J Nutr. 2001;131:1106S-8S.
5000
4000 demikian kerusakan sel maupun organ bisa 6. Sawitri E.. Pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap daya tahan mencit balb/c yang diinfeksi Listeria monocytogenesis. M.Med Indonesia
3000 Jumlah Leukosit dihindari. Makin tinggi kadar ekstrak, makin 2005 : 40:45-51.
2000 tinggi daya hambat tumbuh Staphylococcus 7. Gjertsson I et al. Are B lymphocytes of importance in severe Staphylococcus aureus infections?. Infect and Immun. 2000: 2431-4.
1000 aureus. Secara in-vitro ekstrak bawang putih 8. Smith BJ, Mangkoewidjojo S. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : UI-Press. 1988.
0 9. Tsao SM, Yin M.C. In-vitro antimicrobial activity of four diallyl sulphides occuring naturally in garlic and Chinese leek oils. J. Med. Microbiol. 2001;V0l 50,
terbukti mampu menghambat pertumbuhan
Kelompok K Kelompok K1 Kelompok K2
Staphylococcus aureus.5,9,13,14 p: 646-9.
10. Tsao SM, Hsu CC, Yin MC. Garlic extract and two diallyl sulphides inhibit methicillin-resistant Staphylococcus aureus infection in BALB/c A mice. JAC.
Grafik 2. Jumlah Leukosit antar Kelompok pada Hari II Pasca-Perlakuan 2003;52:974-80.
Hitung leukosit pada kelompok K2, yaitu
11. Tsao SM, Liu WH, Yin M.C. Two diallyl sulphides derived from garlic inhibit metichillin-resistant Staphylococcus aureus infection in diabetic mice. J. Med
kelompok perlakuan inokulum Staphylococcus
8000 7056 7183 Microbiol. 2007;56:803-8.
aureus disertai pemberian ekstrak bawang
7000 12. Shokrzadeh M, Ebadi AG.. Antibacterial effect of garlic (Allium sativum L.) on Staphylococcus aureus. Pak.J.Biol.Sci 2006;9(8):1577-9.
6000 5188
putih menunjukkan hasil positif yaitu tidak ber- 13. Barak M, Ettehad GH, Arab R, Derakhshani F, Habibzadeh SH, Mohammadnia H, Dailami P, Daryani A, Zarei M. Evaluation of garlic extract's (Allium
5000 beda signifikan terhadap kelompok kontrol sativum) effect on common pathogenic gram-positive and gram-negative bacteria isolated from children with septicemia hospitalized at Imam Khomeini
4000 negatif. Hal ini menunjukkan ekstrak bawang
Jumlah Leukosit hospital. Res.J.Biol.Sci., 2007;2(3):236-8.
3000
putih 4 mg/0,2 mL mampu menghambat per- 14. Naganawa R, Iwata N, Fukuda H et al. Inhibition of microbial growth by ajoene, a sulfur-containing compound derived from garlic. Appl. Environ. Microbiol.
2000
1000 kembangan Staphylococcus aureus. Implikasi 1996.:4238-42.
0 teoritis penelitian ini sejalan dengan peneli- 15. Klinikpediatri. 2009. Imunitas Selular. http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/05/16/imunitas-selular/. (12 November 2009).
Kelompok K Kelompok K1 Kelompok K2 tian Shokrzadeh dan Ebadi, bahwa ekstrak
bawang putih dengan kadar 4 mg memiliki
Grafik 3. Jumlah Leukosit antar Kelompok pada Hari III Pasca-Perlakuan daya hambat 8 mm pada disk antimikroba,
Tabel 3. Hasil Analisis Uji T antar Kelompok dan daya hambat minimum ekstrak bawang
putih terhadap Staphylococcus aureus adalah
Kelompok yang dibandingkan α = 0.05 Pvalue 6,2 mg per mL.12

K dengan K1 0.008 S Ekstrak bawang putih dengan kadar 4 mg


K dengan K2 0.65 NS mampu meningkatkan indeks fagositosis
K1 dengan K2 0.02 S tubuh.6 Dosis optimum maupun dosis toksik
ekstrak bawang putih sebagai agen antimik-
Sumber : Data Primer, 2009 Keterangan : roba masih perlu diteliti lebih lanjut, serta
S = Signifikan
NS = Non-signifikan untuk uji reliabilitas penelitian sebelumnya.

CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 99 100 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011
HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Ada perbedaan bermakna antara K dengan Kelompok perlakuan K1 inokulum Staphylo- Pada hari ke dua jumlah leukosit meningkat. inflamasi puncak telah terlewati dan jumlah
Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Leukosit Tiap Kelompok Pasca-Induksi Sepsis K1 (p < 0.05). Tidak ada perbedaan bermakna coccus aureus tanpa pemberian ekstrak bawang Respons puncak reaksi inflamasi karena bakteri leukosit hampir kembali ke keadaan basal.
antara K dengan K2 (p > 0.05). Ada perbedaan putih, memiliki perbedaan jumlah leukosit yang Gram positif terjadi sekitar 50-75 jam atau Namun pada kelompok K2 terjadi peningkatan
Hari I Hari II Hari III
Kelompok pasca-perlakuan pasca-perlakuan pasca-perlakuan bermakna antara K1 dengan K2 (p < 0.05). signifikan dibandingkan dengan dua kelompok antara 2-3 hari.2 Sitokin yang disekresikan tidak bermakna jumlah leukosit; mungkin karena
lain; disebabkan karena pertumbuhan Staphy- oleh sel T akan menstimulasi proliferasi sel T adanya kesalahan di luar faktor perlakuan seperti
K 6955 6928 7056
PEMBAHASAN lococcus aureus dan penyebaran eksotoksin yang spesifik untuk antigen, terjadi clonal hitung leukosit kurang teliti atau karena muncul-
K1 4720 6589 5188 Bawang putih mengandung allicin yang di- bakteri tersebut tanpa pengaruh imuno- expansion sehingga leukosit dalam sistem nya faktor stres pada mencit.
K2 6038 6933 7183 percaya berperan penting sebagai antimikroba. modulator atau supresor antigen. Bahkan pada sirkulasi akan meningkat.
Allicin merupakan molekul tidak stabil, sehingga kelompok ini satu mencit mati akibat sepsis. SIMPULAN
Sumber : Data Primer, 2009
tidak ditemukan di dalam darah maupun urin Pada hari ke tiga jumlah leukosit kelompok Ekstrak bawang putih dengan dosis 4 mg mampu
meskipun dikonsumsi dalam jumlah banyak. Pada hari pertama jumlah leukosit di kelompok K1 turun sementara di kelompok K2 mening- menurunkan jumlah leukosit dan menjaganya
8000 6955
7000 Selama dekade terakhir, para ahli mengang- perlakuan inokulum Staphylococcus aureus kat. Apabila antigen penyebab infeksi berhasil dalam kisaran stabil pada mencit yang telah
6038
6000 gap allicin-lah yang memiliki peran antimik- lebih rendah dibandingkan dengan di kelompok diatasi, maka stimulus yang memicu diferen- diinduksi sepsis menggunakan Staphylococcus
4720
5000 roba pada bawang putih.5,9,10,11 Turunan kontrol mengingat pada sepsis dini terjadi leu- siasi dan proliferasi juga akan berhenti. Klon aureus intraperitoneal. Perlu diteliti efektivitas
4000 allicin yang memiliki efek antimikroba adalah kopenia: sebagai mekanisme pertahanan tubuh sel T yang sudah terbentuk akan mati dan dosis ekstrak bawang putih untuk mengetahui
3000 Jumlah Leukosit
diallyl disulfides (DADS) dan ajoene. Meski ada seluler, leukosit terdeposisi di luar pembuluh kembali ke keadaan basal, sehingga leukosit kadar terapi optimum sebagai adjuvant therapy
2000
1000 kandungan lain pada bawang putih yang lebih darah secara diapedesis untuk mengeliminasi akan kembali normal bila infeksi telah ter- pada sepsis, serta dilakukan penelitian lebih lanjut
0 stabil di dalam tubuh seperti S-allyl cystein antigen mikroba. eliminasi.15 Kelompok K1 menunjukkan respons mengenai dosis toksik ekstrak bawang putih.
Kelompok K Kelompok K1 Kelompok K2 (SAC), namun penelitian belum menunjukkan
efek antimikroba.
Grafik 1. Jumlah Leukosit antar Kelompok Hari I Pasca-Perlakuan DAFTAR PUSTAKA
1. Gordon JR, Lowy DF. Pathogenesis of methicillin-resistant Staphylococcus aureus infection. Clin Infect Dis. 2008; 46(Suppl 5): S350-S9.
Ekstrak bawang putih diharapkan mampu
2. Fournier B, Philpott DJ. Recognition of Staphylococcus aureus by the innate immune system. Am. Soc. Microbiol. 2005.doi:10.1128/CMR.18.3.521-40.
8000 menghambat pertumbuhan Staphylococcus
6928 6589 6933 3. Aird WAC. The hematologic system as a marker of organ dysfunction in sepsis. Mayo Clin Proc. 2003;78:869-81.
7000 aureus sehingga leukosit yang teraktivasi bisa
6000 4. Amagase H, Petesch BL, Matsuura H et al. Intake of garlic and its bioactive components. J. Nutr. 2001.131 : 955S-62S.
terkendali dan tidak terakumulasi; dengan 5. Shivam GP. Protection against Helicobacter pylori and other bacterial infections by garlic. J Nutr. 2001;131:1106S-8S.
5000
4000 demikian kerusakan sel maupun organ bisa 6. Sawitri E.. Pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap daya tahan mencit balb/c yang diinfeksi Listeria monocytogenesis. M.Med Indonesia
3000 Jumlah Leukosit dihindari. Makin tinggi kadar ekstrak, makin 2005 : 40:45-51.
2000 tinggi daya hambat tumbuh Staphylococcus 7. Gjertsson I et al. Are B lymphocytes of importance in severe Staphylococcus aureus infections?. Infect and Immun. 2000: 2431-4.
1000 aureus. Secara in-vitro ekstrak bawang putih 8. Smith BJ, Mangkoewidjojo S. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : UI-Press. 1988.
0 9. Tsao SM, Yin M.C. In-vitro antimicrobial activity of four diallyl sulphides occuring naturally in garlic and Chinese leek oils. J. Med. Microbiol. 2001;V0l 50,
terbukti mampu menghambat pertumbuhan
Kelompok K Kelompok K1 Kelompok K2
Staphylococcus aureus.5,9,13,14 p: 646-9.
10. Tsao SM, Hsu CC, Yin MC. Garlic extract and two diallyl sulphides inhibit methicillin-resistant Staphylococcus aureus infection in BALB/c A mice. JAC.
Grafik 2. Jumlah Leukosit antar Kelompok pada Hari II Pasca-Perlakuan 2003;52:974-80.
Hitung leukosit pada kelompok K2, yaitu
11. Tsao SM, Liu WH, Yin M.C. Two diallyl sulphides derived from garlic inhibit metichillin-resistant Staphylococcus aureus infection in diabetic mice. J. Med
kelompok perlakuan inokulum Staphylococcus
8000 7056 7183 Microbiol. 2007;56:803-8.
aureus disertai pemberian ekstrak bawang
7000 12. Shokrzadeh M, Ebadi AG.. Antibacterial effect of garlic (Allium sativum L.) on Staphylococcus aureus. Pak.J.Biol.Sci 2006;9(8):1577-9.
6000 5188
putih menunjukkan hasil positif yaitu tidak ber- 13. Barak M, Ettehad GH, Arab R, Derakhshani F, Habibzadeh SH, Mohammadnia H, Dailami P, Daryani A, Zarei M. Evaluation of garlic extract's (Allium
5000 beda signifikan terhadap kelompok kontrol sativum) effect on common pathogenic gram-positive and gram-negative bacteria isolated from children with septicemia hospitalized at Imam Khomeini
4000 negatif. Hal ini menunjukkan ekstrak bawang
Jumlah Leukosit hospital. Res.J.Biol.Sci., 2007;2(3):236-8.
3000
putih 4 mg/0,2 mL mampu menghambat per- 14. Naganawa R, Iwata N, Fukuda H et al. Inhibition of microbial growth by ajoene, a sulfur-containing compound derived from garlic. Appl. Environ. Microbiol.
2000
1000 kembangan Staphylococcus aureus. Implikasi 1996.:4238-42.
0 teoritis penelitian ini sejalan dengan peneli- 15. Klinikpediatri. 2009. Imunitas Selular. http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/05/16/imunitas-selular/. (12 November 2009).
Kelompok K Kelompok K1 Kelompok K2 tian Shokrzadeh dan Ebadi, bahwa ekstrak
bawang putih dengan kadar 4 mg memiliki
Grafik 3. Jumlah Leukosit antar Kelompok pada Hari III Pasca-Perlakuan daya hambat 8 mm pada disk antimikroba,
Tabel 3. Hasil Analisis Uji T antar Kelompok dan daya hambat minimum ekstrak bawang
putih terhadap Staphylococcus aureus adalah
Kelompok yang dibandingkan α = 0.05 Pvalue 6,2 mg per mL.12

K dengan K1 0.008 S Ekstrak bawang putih dengan kadar 4 mg


K dengan K2 0.65 NS mampu meningkatkan indeks fagositosis
K1 dengan K2 0.02 S tubuh.6 Dosis optimum maupun dosis toksik
ekstrak bawang putih sebagai agen antimik-
Sumber : Data Primer, 2009 Keterangan : roba masih perlu diteliti lebih lanjut, serta
S = Signifikan
NS = Non-signifikan untuk uji reliabilitas penelitian sebelumnya.

CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 99 100 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

Anda mungkin juga menyukai