Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis

yang utama. Menurut Batticaca (2008), stroke adalah suatu keadaan yang

timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang disebabkan oleh

penyempitan pembuluh darah , darah pada pembuluh darah yang seharusnya

sampai ke otak terhambat dan menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak

sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan terhentinya suplai

darah kebagian otak (Smeltzer & Bare, 2002).

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan yang dapat dicegah

(American Heart Association, 2014). Sekitar 795.000 orang di USA

mengalami stroke setiap tahunnya, sekitar 610.000 mengalami serangan stroke

yang pertama dan 185.000 merupakan stroke yang berulang. Stroke juga

merupakan penyebab 134.000 kematian pertahun (Goldstein, 2011). Saat ini

ada 4 juta orang di Amerika Serikat yang hidup dalam keterbatasan fisik

akibat stroke, dan 15-30% di antaranya menderita cacat menetap (Kochanek,

2011). Hasil Riskesda (2007), menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia

ditemukan sebesar 8,3 per 1000 penduduk, dan yang telah terdiagnosis oleh

tenaga kesehatan adalah 6 per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan sekitar

72,3% kasus stroke di masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan. Di

RSUP Sanglah Denpasar selama 6 bulan terakhir……………………………


Stroke merupakan masalah kesehatan dan perlu dapat penanganan khusus.

Menurut Mansjoer (2000), serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan

medis yang harus ditangani secara cepat, tepat, dan cermat. Stroke yang

terjadi tiba-tiba dapat disebabkan oleh iskemia atau perdarahan otak.

Perdarahan yang terjadi pada otak memungkinkan terjadi peningkatan tekanan

intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial akan menyebabkan gangguan

perfusi jaringan serebral yang akan menyebabkan timbulnya gangguan saraf (

deficit neurologic ) sehingga mengganggu reflek menelan yang menimbulkan

gangguan bersihan jalan nafas ( Herdman, 2012)

Penatalaksanaan Di unit gawat darurat, pasien yang datang dengan

serangan stroke penting dilakukan pengkajian dan penatalaksanaan Airway,

Breathing, Circulation, Disability agar dapat segera tertangani.

Penatalaksanaan tersebut perlu dilakukan untuk mencegah tekanan intrakranial

dengan cara diuretic untuk mengurangi cairan yang terdapat pada otak,

meningkatkan aliran vena, dan hiperventilasi untuk mengurangi aliran darah

ke otak , hiperventilasi harus dilakukan untuk pasien yang menunjukkan

tanda-tanda spesifik dari tekanan intrakranial seperti herniasi otak dan

kerusakan neurologis progresif (ENA, 2000). Pasien stroke membutuhkan

penanganan yang komprehensif, termasuk upaya pemulihan dan rehabilitasi

dalam jangka lama untuk menghindari terjadinya serangan ulang (Haryono,

2004).

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan stroke merupakan

penyebab kematian dan kecacatan neurologis utama ,sehingga dalam


penanganan stroke dilakukan secara komprehensif meliputi pengkajian dan

penatalaksanaan Airway, Breathing, Circulation, Disability. Stroke sebagai

acuan dalam perumusan masalah yang penting untuk ditangani. Maka dari itu,

asuhan keperawatan gawat darurat stroke perlu dibahas untuk mengetahui

pengkajian sampai intervensi yang tepat dalam menangani kasus stroke yang

ditemukan, sehingga mampu mengaplikasikan di lapangan dengan baik. Maka

penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperawatan pada Tn.DA dengan

Stroke Hemoragik Di IGD RSUP Sanglah Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut

bagaimanakah penanganan yang tepat dilakukan dalam kegawatdaruratan pada

pasien dengan stroke di IGD Triage Medik RSUP Sanglah Denpasar?

1.3 Tujuan Umum

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang Asuhan

Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Pasien Tn.W dengan Stroke

Non Hemorrhagic di RSUP Sanglah Denpasar

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menjelaskan konsep dasar stroke meliputi definisi, penyebab,

tanda dan gejala, patofisiologi, pemeriksaan diagnostic dan

penatalaksanaan kegawatdaruratan.
2. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan gawat darurat stroke

meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan

evaluasi.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Sebagai dasar dalam penyusunan asuhan keperawatan gawat darurat

stroke.

2. Sebagai penambah wawasan dalam mengenai kasus stroke sehingga

mampu mengaplikasikannya dan memberikan asuhan keperawatan pada

pasien stroke secara komprehensif.

3. Sebagai bahan pembelajaran dalam melanjutkan penelitian terkait dengan

hubungan antara pengethuan dengan stroke.

Anda mungkin juga menyukai