Anda di halaman 1dari 12

Proses Penelitian

Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang


dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang
dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang
dilakunan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-
kesimpulan yang tidak meragukan.

3.1 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian


Identifikasi masalah biasanya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan
yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah juga variabel yang akan
diteliti. Identifikasi masalah harus dapat menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik
atau judul penelitian.
Setelah identifikasi masalah di atas telah dilakukan, maka langkah selanjutnya ialah
pemilihan masalah. Dalam pemilihan masalah ini, ada dua pertimbangan yang harus
dilakukan dalam memilih suatu permasalahan, yaitu :
1. Pertimbangan mengenai arah masalahnya. Artinya menggunakan pertimbangan akan
sumbangan yang diberikan kepada: pengembangan teori dalam bidang yang
bersangkutan dengan dasar teoritis penelitiannya dan juga pemecahan masalah-
masalah praktis.
2. Pertimbangan mengenai arah calon peneliti. Artinya, berapa biaya yang harus
dikeluarkan, kemudian waktu yang dapat digunakan serta alat-alat dan perlengkapan
yang tersedia. Selain itu, dalam penguasaan metode yang diperlukan dalam
melakukan penelitian.
Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis
atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu,
rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan
dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Cara merumuskan masalah penelitian adalah dengan dirumuskan dengan kalimat
Tanya, rumusan tersebut hendaklah padat dan jelas dan memberikan petunjuk tentang
mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan
masalah tersebut.

1
3.1.1 Tipe Masalah Penelitian
Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang
menjadi minat dan perhatian peneliti. Terdapat empat kemungkinan tipe masalah dalam
penelitian bisnis:
1. Masalah-masalah yang ada saat ini di suatu lingkungan organisasi yang memerlukan
solusi,
2. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan,
3. Persoalan-persoalan teoretis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan
fenomena,
4. pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.

3.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis


3.2.1 Pengertian Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti
buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan
karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang
tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Kajian pustaka merupakan
bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Sebuah kajian pustaka
merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang
atau topik tertentu sebagaimana ditemukan dalam buku – buku ilmiah dan artikel jurnal.

3.2.2 Tujuan Kajian Pustaka


Penulisan kajian pustaka dalam sebuah penelitian memiliki tujuan sebagai
berikut:

1. Menentukan dan membatasi permasalahan penelitian.


2. Meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasoinal.
3. Menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlu. Replikasi yang
tidak sengaja terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti perlu
dihindari karena hanya merupakan pemborosan.
4. Menghubungkan penemuan dengan pengatahuan yang ada dan ususlan
untuk penelitian lebih lanjut.

2
3.2.3 Pengertian Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba
mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Dalam upaya
pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan
suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah
teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian
ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif.

3.2.4 Kegunaan Hipotesis


Hipotesis mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam penelitian yaitu:
1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara
rasional
2. Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara
empiris
3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian
4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi atau “universe” adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik yang telah ditentukan oleh
peneliti untuk kemudian dipelajari, diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Selain
itu populasi dapat diartikan pula sebagai keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh
peneliti dalam penelitian yang akan dibuatnya. Populasi dapat memiliki jumlah yang
besar atau kecil, serta bisa diketahui sifat ataupun variasinya, baik heterogen maupun
homogen. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Populasi sampling
2. Populasi sasaran

3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
atau dapat pula diartikan sebagai sebagian kecil dari anggota populasi yang telah diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika jumlah sampel dan

3
populasi adalah sama, maka penelitian tersebut dinamakan dengan sensus. Berikut adalah
prosedur pemilihan sampel yang meliputi beberapa tahap diantaranya yaitu :
1. Mengidentifikasi populasi target
2. Memilih kerangka pemilihan sampel
3. Menentukan metode pemilihan sampel
4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel
5. Menentukan ukuran sampel
6. Menentukan unit sampel

Hal terpenting dalam sampel adalah cara mengambil sampel (sampling


techniques). Ukuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, apabila
semakin homogen populasinya maka akan semakin kecil sampelnya. Sebaliknya, apabila
semakin heterogen populasi maka akan semakin besar sampelnya. Dalam metodologi
penelitian terdapat beberapa macam teknik sampling, yaitu :

1. Probability Sampling adalah teknik sampling yang dapat memberikan peluang


ataupun kesempatan yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk bisa dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini terdiri atas :
1. Simple Random Sampling yaitu teknik sederhana sebab dalam
pengambilan sampel anggota dari populasi dilakukan secara acak, hal
ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen.
2. Dispropotionate Stratified Random Sampling yaitu teknik yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika populasi berstrata
tetapi kurang proporsional.
3. Proportionate Stratified Random Sampling yaitu teknik yang
digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen
serta berstrata secara proporsional.
4. Area Sampling (Cluster Sampling) yaitu teknik sampling untuk
menentukan sampel jika objek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas.
2. Non Probability Sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik ini terdiri atas :
1. Sampling Sistematis yaitu teknik dalam pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

4
2. Sampling Kuota yaitu teknik menentukan sampel yang berasal dari
populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan.
3. Sampling Aksidental yaitu teknik menentukan sampel berdasarkan
kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dipakai sebagai sampel, dan jika dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data.
4. Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu atau seleksi khusus.
5. Sampling Jenuh yaitu teknik dalam penentuan sampel apabila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering sekali
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang
dari 30 orang.
6. Sampling Snowball yaitu teknik dalam penentuan sampel yang pada
mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, lalu kemudian membesar.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa
digunakan adalah :

1. Teknik Angket atau Kuesioner


Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
tidak langsung dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
responden, yang mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban sesuai dengan
persepsinya. Dalam menyusun angket perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu pengantar atau
petunjuk pengisian, pertanyaan dirumuskan secara jelas dan untuk setiap pertanyaan atau
pernyataan terbuka disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban
2. Observasi
Obrservasi adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian yang dilakukan
secara bebas dan terstruktur. Observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.Teknik ini digunakan
bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala

5
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Adapun jenis-jenis obsevasi,
yaitu :

1) Observasi Berperanserta (Participant Observation)


Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Misalnya,
peneliti dapt berperan sebagai karyawan, ia dapat mengamati bagaimana perilaku
karyawan dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan
satu karyawan dengan karyawan, dan lain sebagainya.
2) Observasi Nonpartisipan
Tidak seperti observasi berperanserta yang terlibat langsung dengan aktivitas –
aktivitas orang – orang yang sedang diamati, observasi nonpartisipan tidak terlibat
dan hanya sebagai pengamat independen. Misalnya dalam suatu pusat belanja,
peneliti dapat mengamati bagaimana perilaku pembeli terhadap barang – barang,
barang – barang apa saja yang paling diminati pembeli saat itu.
3) Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya. Misalnya peneliti akan
melakukan pengukuran terhadap kinerja karyawan bidang pemasaran melalui
pengamatan, maka peneliti dapat menilai setiap perilaku dengan menggunakan
instrument yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan tersebut.
4) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Misalnya dalam suatu pameran
produk industri dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan
diamati. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat
apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.

3. Wawancara
Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya atau teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung. Pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data. Ada dua cara dalam melakukan wawancara, yaitu :

6
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. Contoh:
1. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap model mobil merk X?
a. Sangat Bagus b. Bagus c. Tidak Bagus d.Sangat Tidak Bagus
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Contoh: “Bagaimanakah pendapat
Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula dan beras saat ini?”

4. Focus Group Discussion


Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengantujuan menemukan makna sebuah tema menurut
pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari
suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.

5. Teknik Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif dapat pula diperoleh dari dokumen. Ada beberapa
keuntungan dari penggunaan studi dokumen diantaranya bahan dokumenter itu telah ada,
telah tersedia, dan siap pakai, selain itu penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya
memerlukan waktu untuk mempelajarinya

6. Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum
digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

3.5 Rencana Analisis Data


Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Menurut Mudjarad Kuncoro (2003), analisis data merupakan
tahapan yang kritis dalam proses penelitian bisnis dan ekonomi. Berikut adalah tahapan
pengolahan data yaitu :

7
1. Editing
Penyuntingan data (editing) adalah suatu proses agar data yang dikumpulkan memberi
kejelasan, dapat dibaca, konsisten dan lengkap. Konsistensi mengandung arti bagaimana
pertanyaan-pertanyaan telah dijawab oleh semua responden. Lengkap berarti seberapa banyak
data yang hilang dari kuesioner atau wawancara. Data yang hilang besar kemungkinan karena
responden menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. (Mudrajad Kuncoro,
2003). Hal-hal yang perlu diperiksa adalah:
1. Dipenuhi tidaknya instruksi sampling
2. Dapat dibaca atau tidaknya data mentah
3. Kelengkapan pengisian
4. Keserasian (konsistensi)
5. Apakah isi jawaban yang bisa dipahami
2. Coding
Coding adalah pemberian tanda/simbol bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam
kategori yang sama. Tanda dapat berupa angka atapun huruf. Tujuan dari coding adalah
untuk mengklasifikasikan jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting.
Dua langkah penting dalam melakukan coding, yaitu:
1. Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan
2. Mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kategori tersebut.
3. Tabulasi
Tahap selanjutnya setelah proses editing dan coding, data disusun dalam bentuk
tabel. Jawaban yang serupa dikelompokkan kemudian dihitung dan dijumlahkan beberapa
banyak peristiwa/gejala/item yang termasuk dalam satu kategori. Kegiatan ini dilakukan
sampai terwujud tabel-tabel yang berguna terutama penting pada data kuantitatif. Dalam
tabulasi, angka-angka akan dimasukkan dalam satu tabel yang terdiri atas kolom-kolom.
Sebaiknya susunan kolom disusun berdasarkan urutan-urutan yang logis dan tiap-tiap kepala
kolom diberi keterangan yang menyatakan isi kolom yang bersangkutan.

3.5.1 Penyajian Data


Data dapat disajikan dalam bentuk table, baik tabel frekuensi tunggal maupun
tabulasi silang. Selain dalam bentuk tabel, data juga dapat disajikan dalam bentuk
gambar/grafik. Dalam tabulasi silang, setiap kesatuan data dipecah lebih lanjut menjadi
dua atau tiga. Setiap penambahan variabel baru ke dalam tabulasi silang akan
memberikan keterangan lebih baik terhadap data yang diolah.

8
3.5.2 Macam-Macam Metode Analisis
Secara umum, terdapat dua metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis
data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan pada penelitian
yang menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis ini tidak menggunakan alat statistik,
namun dengan membaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka kemudian
melakukan penafsiran. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan pada penelitian
dengan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik.
Bila pendekatan menggunakan alat statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-
dasar statistik.

3.5.3 Pemilihan Metode Analisis


Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau
kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi
adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama dalam
memilih alat uji statistik ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut
dilakukan dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data.
Pertimbangan kedua dalam memilih alat uji statistik ini adalah luasnya pengetahuan
statistik yang dimiliki serta ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan
perhitungan dan penafsiran data.
Sedangkan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan
pendekatan kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip
umum yang mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia
atau pola yang ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan
menggunakan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang
berlaku, dan pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif.
Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan kecocokan/kesesuaian
metode, kehandalan/ketangguhan, kepekaan, kecepatan/kemudahan, kepraktisan/
fleksibel, dan keamanan.

3.5.4 Interpretasi Hasil-Hasil Analisis Data


Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1.Interpretasi secara terbatas karena penelitian hanya melakukan interpretasi atas
data dari hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam
pengertian sempit, tetapi paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data

9
penelitian secara otomatis peneliti membuat interpretasi dimana analisis dan
interpretasi yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya dilakukan
hampir bersamaan.
2.Cara kedua dapat dilakukan apabila penelitian mencoba mencari pengertian yang
lebih luas tentang hasil-hasil yang telah didapatkannya dari analisis. Hal ini
dilakukan oleh peneliti dengan cara membandingkan hasil analisis dengan
kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya
dengan teori. Tahap ini sangat penting untuk dilakukan, namun sering tidak
dilakukan oleh peneliti sosial.

3.6 Penulisan Laporan


Penulisan laporan merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian. Tujuan dari
penulisan laporan penelitian adalah menginformasikan temuan dari studi yang telah
dilakukan dan meyakinkan para pembaca sehingga mereka dapat menarik manfaat darinya.
Laporan penelitian sendiri ada beberapa jenis, antara lain: Tesis (termasuk skripsi), monograf,
business report, dan makalah untuk publikasi. Setiap jenis laporan memiliki karakteristik
sendiri tergantung apa tujuannya/penggunaannya dan siapa pembacanya.

Ada 2 aspek umum dalam penulisan laporan penelitian, yaitu:


1. Prosedur Penulisan
Prosedur penulisan dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
a. Memahami Pesan/Cerita Utama dari Penelitian Tersebut
b. Membuat Outline Laporan (Kerangka Laporan)
c. Menulis Naskah Kasar (Draft)
d. Menulis Naskah Akhir
2. Isi Laporan
Seorang peneliti perlu melakukan seleksi dalam menulis isi laporan berdasarkan
skala prioritas, dari bagian – bagian yang dianggap penting dalam penelitian tersebut.
Semakin penting satu bagian, selayaknya mendapatkan kuota makin besar.

3.7 Proposal Penelitian

Proposal penelitian atau yang sering disebut dengan usulan penelitian adalah suatu
pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan.
Proposal penelitian berkaitan dengan pernyataan atas urgensi dari suatu penelitian. Membuat

10
proposal penelitian bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di
dalam tahapan proses penelitian. Pada tahap ini, seluruh kegiatan penelitian disintesiskan ke
dalam suatu desain yang spesifik. Dalam proposal, peneliti mempraktekan bahwa mereka
telah mengetahui apa yang akan mereka cari, bagaimana cara mencari dan mengenalinya,
serta menjelaskan mengapa penelitian itu memiliki nilai kegunaan sehingga perlu untuk
dilakukan.
Tujuan Proposal adalah untuk memberikan gambaran secara singkat terhadap rencana
kegiatan penelitian yang akan dilakukan, melalui proposal peneliti akan memahami segala
kebutuhan yang direncanakan. Proposal penelitian dibuat peneliti sebelum melakukan kerja
lapangan.

3.8 Cara Sitasi yang Benar dan Legal


Sitasi atau citation merupakan penunjuk asal-usul suatu kutipan menguntip
pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkan kedalam
suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu
adalah pernyataan orang lain.
Secara umum ada dua Metode pencantuman kutipan (sitasi) yang banyak digunakan
dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu Metode Harvard (sistem alfabet atau sistem nama-
tahun ) dan Metode Vancouver (sistem nomor).
Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun.
Berikut Contohnya :
1. Penulis tunggal :
Ross (1984) menyatakan ……
Menurut Ross (1984) …..
Himpunan A subset nR kompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997).
2. Penulis dua orang :
Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa ………
Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ............. (Nayfeh dan
Balachandra, 1995) .
3. Penulis lebih dari dua orang/hanya ditulis nama penulis pertama saja :
Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa ....
Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa ....
4. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:

11
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat fungsi
Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium, maka ...........

Daftar Pustaka (Daftar Kepustakaan, Biografi, atau Bibliography)


1. Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainya.
2. Entri disusun secara alphabetis (A-Z) tanpa pengelompokan jenis sumber.
3. Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri
didaftar secara kronologis berdasarkan tahun publikasi.
4. Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun
yang sama, tambahkan huruf kecil a, b, c, ,dst setelah tahun terbit, contoh: 2005a,
2005b, 2005c.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras


Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Fekool. 2016. Metode Analisis Data. http://fekool.blogspot.com/2016/06/metode-analisis-
data.html. Diakses pada tanggal 15 September 2018.

Metodelogi Penelitian. Tata Cara Penulisan Sitasi dan Daftar Pustaka.


http://kontrakanoutsider.blogspot.com/2009/11/tata-cara-penulisan-sitasi-dan-daftar_06.html.
Diakses pada tanggal 15 September 2018.

Zetsu. 2010. Rencana Anlisis Data. http://zetzu.blogspot.com/2010/12/rencana-analisis-


data.html. Diakses pada tanggal 15 September 2018.

Suadimath. 2014. Penyusunan Proposal Penelitian.


https://suaidinmath.wordpress.com/2014/10/05/penyusunan-proposal-penelitian/. Diakses
pada tanggal 15 September 2018.

12

Anda mungkin juga menyukai