PEMDA
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PROGRAM DIARE
(mohon dikoreksi disempurnakan isinya ya)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
PUSKESMAS …..
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga pembuatan pedoman internal “Program Diare” ini dapat
terselesaikan.
Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan pedoman ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan
pedoman selanjutnya.
Akhir kata, semoga Pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
--------------------- ----------------------------------
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Derajat kesehatan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup
bermakna, hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya angka kematian bayi dan ibu,
menurunnya prevalensi gizi buruk pada balita serta meningkatnya angka harapan hidup.
Namun demikian indonesia masih menghadapi beban karena munculnya beberapa
penyakit menular baru, sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan dengan
tuntas. Salah satu penyakit menular yang belum sepenuhnya dapat dikendalikan adalah
penyakit diare.
Meskipun penyakit diare saat ini sudah bisa disembuhkan bukan berarti indonesia
sudah terbebas dari masalah penyakit diare. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun
masih ditemukan sejumlah kasus baru.
Penyakit diare adalah suatu penyakit menular yang masih banyak menimbulkan
masalah kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas
sampai kemasalah sosial, ekonomi dan budaya.
Penyakit diare sampai saat ini masih banyak terjadi dimasyarakat. Hal ini
disebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya
pengertian dan kepercayaan yang keliru terhadap penyakit diare.
Penyakit diare dapat menunjukkan gejala-gejala yang tanpa dehidrasi sampai
dengan dehidrasi berat..
Propinsi Sulawesi Tenggah masih banyak terjadi angka kejadian diare. Pada tahun
2016 Penyakit diare di Kecamatan ……angka prevalensi diarenya masih tinggi yaitu
sebesar 156 pasien diare dan masuk sebagai 10 penyakit tertinggi dikecamatan …...
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian diare diwilayah kerja Puskesmas ........
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan penemuan kasus diare secara dini
2. Menentukan diagnosis secara tepat
3. Memberikan pengobatan yang tuntas
4. Mencegah terjadinya diare berulang
C. SASARAN
3
Sasaran dari punyusunan pedoman program kegiatan penanggulangan penyakit
diare di puskesmas ini adalah:
1. Wasor kabupaten
2. Penanggung jawab program diare di puskesmas
3. Semua unit pelayanan pasien di puskesmas
4. Lintas program
5. Lintas sektor
6. Masyarakat
D. RUANG LINGKUP
Upaya penanggulangan penyakit diare di puskesmas meliputi tatalaksana
program penanggulangan penyakit diare dan tata laksana pasien diare
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Tata laksana program penanggulangan diare, meliputi:
a. Penemuan pasien
b. Pengelolaan logistic
c. Promosi pengendalian penyakit diare dan konseling pasien diare
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
2. Tata laksana pasien diare, meliputi:
a. Diagnosis dan klasifikasi
b. Pemeriksaan klinis
c. Pengobatan
d. Pencegahan dan tata laksana diare
F. LANDASAN HUKUM
1. Permenkes 75 tahun 2014
2. Undang – undang no.36 tentang kesehatan
4
BAB II
5
6
BAB III
A. PENEMUAN PASIEN
1. Penemuan pasien secara pasif (sukarela)
Pasien yang ditemukan karena datang kepuskesmas atau pelayanan kesehatan atas
kemauan sendiri atau saran dari orang lain
2. Penemuan pasien secara aktif
a. Pemeriksaankontak
Penemuan pasien dengan cara melakukan kunjungan kerumah pasien yang
baru ditemukan (kasus indeks)
Kegiatan ini memerlukan biaya yang rendah tapi memiliki efektivitas yang
tinggi, jadi wajib dilaksanakan
Sasarannya adalah pasien anggota keluarga dan tetangga sekitar.
Tujuannya adalah penemuan kasus secara dini dan meningkatkan kesadaran
anggota keluarga agar pengobatan dini berjalan dengan baik.
Pelaksanaannya segera setelah ditemukan pasien baru
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dan konseling
1. Rapid Village Survey (RVS)
Sasarannya adalah kelompok potensial masyarakat desa/kelurahan atau unit
yang lebih kecil yaitu dusun
Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat desa
dalam penemuan kasus diare secara dini di lingkup desa atau dusun
2. Chase survey
Penemuan kasus secara aktif dengan mengunjungi wilayah tertentu
berdasarkan informasi dari berbagai sumber tentang adanya kasus diare di
suatu wilayah.
Kegiatan meliputi pemeriksaan pasien diare dan penyuluhan masyarakat di
wilayah tersebut.
B. REHABILITASI
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
a. Memperbaiki sistem rujukan
b. Memfasilitasi akses kepada panyedia alat bantu
7
c. Memfasilitasi klien dan keluarga untuk pengobatan diare secara dini.
d. Melakukan sosialisasi tentangdiare dan bahaya diare
e. Menyediakan dan memfasilitasi klien yang memerlukan konseling.
C. PENGELOLAAN LOGISTIK
Pengelola program mengajukan permintaan keperluan pasien ke dinas kesehatan
lamongan berupa ;
a. Dukumen pendukung (Buku kohort penderita , leafleat , poster )
b. Obat
D. PROMOSI PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE DAN KONSELING PASIEN
DIARE
1. Pengertian
Promosi pengendalian penyakit diare adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar
dapat menolong dirinya sendiri dalam upaya pengendalian penyakit diare serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat.
Konseling diberikan untuk membantu masyarakat dalam membuat keputusan
yang tepat dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit diare
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien, keluarga
dan masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian diare
2) Tujuan Khusus
a) Meningkatkan pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang
penyakit diare, pengobatan, dan pencegahannya
b) Meningkatkan dukungan lintas sektor dalam promosi P2 diare
b. Sasaran
1. Pasien diare
Diberi penjelasan tentang:
a. Penyakit diare dan tanda-tandanya
b. Pentingnya berobat
2. Keluarga pasien
3. Masyarakat
8
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Pencatatan
Pencatatan di puskesmas menggunakan formulir sebagai berikut
1. Kartu penderita
Informasi yang ada dalam kartu penderita meliputi:
a. Nomer register pasien
b. Identitas pasien
c. Klasifikasi penyakit diare
d. Cara penemuan
e. Riwayat penyakit sebelumnya
f. evaluasi pengobatan diare
F. MONITORING DAN EVALUASI
Indikator yang dipakai untuk monitoring dan evaluasi program pengendalian diare
adalah sebagai berikut:
A. Indikator utama
1. Angka penemuan kasus baru (CDR : Case Detection Rate)
Adalah jumlah kasus baru yang ditemukan pada periode satu tahun per 100.000
penduduk.
Rumus:
Jumlah kasus yang baru ditemukan pada periode satu tahun
X 100.00
Jumlah penduduk pada tahun yang sama
9
BAB IV
TATA LAKSANA PASIEN DIARE
11
BAB V
LOGISTIK
A. Manajemen Logistik
Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi
jenis dan jumlah yang diperlukan. Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab
bisa merencanakan bersama sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim
perencana puskesmas.
B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Alat kesehatan
3. Bahan habis pakai
4. Materi kegiatan : brosur, liflet, lembar balik, lembar kuesioner dan handout
5. LCD dan Laptop
6. Makan minum untuk kegiatan kelas
12
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN/PASIEN
13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun
penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas tersebut mempunyai
resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan
cairan tubuhmaupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai
transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai
media penularan penyakit yang lain.
14
Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan
kepada pimpinan
BAB VIII
PENGENDALI MUTU
15
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi Karyawan/ Karyawati Puskesmas ........ dan lintas
sektor terkait dalam pelaksanaan upaya penanggulanan penyakit diare dengan tetap
memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
16