PENDAHULUAN
Sifat larutan dua zat cair merupakan gabungan sifat kedua zat itu.
Penyimpangan sifat larutan dari pelarut murni bergantung pada komposisi larutan.
Sifat suatu larutan lebih mendekati sifat pelarutnya, karena jumlahnya lebih besar.
Akan tetapi larutan dua macam cairan dapat berkomposisi tanpa batas, karena
saling melarutkan. Kedua cairan dapat sebagai pelarut atau zat terlarut,
bergantung pada komposisinya, contohnya air dan alkohol.
Yang banyak dipakai sebagai model adalah larutan ideal. Larutan ini
sedemikian rupa sehingga interaksi antara partikel lain jenis sama dengan yang
sejenis. Interaksi itu berupa daya tolak atau daya tarik sesamanya. Dengan kata
lain, dalam larutan ideal, partikel satu komponen tidak mempengaruhi partikel
lain didekatnya. Energi yang dikandung komponen larutan sebelum dan setelah
bercampur sama sehingga ΔH pecampuran nol. Artinya, dalam pencampuran tidak
ada kalor yang diserap atau dilepaskan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 Contoh Larutan Ideal
Sebenarnya tidak ada campuran yang bisa dibilang ideal. Tapi beberapa
campuran larutan kondisinya benar-benar mendekati keadaan yang ideal.
Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran :
1. heksana dan heptana
2. benzena dan metilbenzena
3. propan-1-ol dan propan-2-ol
4. benzena dan toluena
Apabila anda mempunyai larutan kedua, hal yang sama juga terjadi. Pada
suhu tertentu, sebagian dari molekul-molekul yang ada akan mempunyai energi
yang cukup untuk melepaskan diri dari permukaan larutan.
3
Pada sebuah larutan ideal dari campuran kedua larutan ini, kecenderungan
dari dua macam molekul di dalamnya untuk melepaskan diri tidak berubah.
4
dan kalau tidak, kecenderungan molekul biru untuk melepaskan diri juga akan
berubah.
Apabila anda dapat mengikuti penjelasan ini, anda akan mengerti bahwa
daya tarik intermolekuler antara dua molekul merah, dua molekul biru dan
antara sebuah molekul merah dan sebuah molekul biru akan persis sama dalam
campuran ideal.
Inilah sebabnya mengapa larutan dari campuran seperti hexane dan
heptane mendekati campuran ideal. Mereka memiliki besar molekul yang
hampir sama dan mempunyai daya tarik Van der Waals yang sama di antara
mereka. Namun begitu, tetap saja, besar molekul keduanya tidak persis sama,
sehingga walaupun campuran ini mendekati campuran ideal, tetap saja bukan
merupakan larutan ideal.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi Hukum Raoult. Dimana bunyi
Hukum Raoult yaitu “Tekanan uap parsial dari sebuah komponen di dalam
campuran adalah sama dengan tekanan uap komponen tersebut dalam keadaan
murni pada suhu tertentu dikalikan dengan fraksi molnya dalam campuran
tersebut“, dengan persamaan :
PA = xA . PAo
PB = xB . PBo
Tekanan Total (Ptot) = PA + PB
Jika tekanan uap hasil pengamatan tidak sama dengan tekanan uap
berdasarkan perhitungan Hukum Raoult, maka larutan tersebut tidak ideal.
6
DAFTAR PUSTAKA
Berkeley:University California