Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS TEMPUREJO
Jl. KH. Abdul Azis No.119 Tempurejo-Jember Telp. (0331) 757924
e-mail: puskesmasTempurejo@gmail.com
Kode Pos 68173

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TEMPUREJO


Nomor : 440/ /311.12/2018

TENTANG

PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS


KEPALA UPT. PUSKESMAS TEMPUREJO,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskemas, maka


perlu didukung oleh pelayanan obat yang baik;
b. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di
Puskesmas untuk melayani keperluan pasien dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan kepada petugas
yang berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui persyaratan
penyimpanan obat sehingga tidak terjadi pemberian obat yang
kadaluarsa.
c. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja harus
diatur tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang
meliputi persyaratan petugas yang berhak member resep dan
meresepkan obat narkotik dan psikotropik, ketentuan tentang
rekonsilasi obat, pencatatan dan pelaporan ESO dan KTD, penanganan
dan pelaporan obat kadaluarsa, ketentuan penyediaan obat
emergensi,serta ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa
sendiri oleh pasien
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tempurejo tentang
Mengingat: Pelayanan Farmasi Puskesmas Tempurejo

1. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun
2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS TEMPUREJO TENTANG


PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS

PERTAMA :

Petugas farmasi harus melaksanakan pelayanan farmasi di Puskesmas


Tempurejo
KEDUA :

Pelayanan Farmasi di Puskesmas Tempurejo meliputi :

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat


2. Pelayanan farmasi selama hari kerja
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat
jika petugas yang memenuhi syarat tidak ada
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat-obat
psikotropika dan narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
10. Persyaratan penyimpanan obat
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat rusak/kadaluarsa
12. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
13. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan Kejadian
Tidak Diinginka

Ditetapkan di : Jember

Pada tanggal :
Plt. KEPALA UPT. PUSKESMAS

TEMPUREJO

dr.LAILA RAHMADHANI SARAGIH


Penata
NIP. 19830705 201101 2 020
Lampiran I
Keputusan kepala UPT. Puskesmas Tempurejo
Nomor :
Tanggal : TENTANG PELAYANAN FARMASI
PUSKESMAS

PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS Tempurejo

1. Penyediaan obat merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan obat. Untuk
menghindari kekosongan obat maka diperlukan buffer stok untuk menunjang
ketersediaan obat di Puskesmas. Buffer stok biasanya dihitung 20% dari jumlah
maksimal stok kerja setiap bulan di Puskesmas.

2. Puskesmas Tempurejo memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien
yang datang di Puskesmas Tempurejo.

3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat


TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN :

a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
c. Posyandu Lansia

BENTUK KEGIATAN :

1. Peresepan Obat
Penulisan resep di unit pelayanan Puskesmas Tempurejo harus jelas dan
lengkap dengan mencantumkan :
1) Tanggal penulisan resep
2) Nama pasien
3) Umur pasien
4) Alamat pasien
5) Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat
6) Nama obat, jenis sediaan obat, dosis, jumlah dan cara pemberian obat
7) Paraf petugas penulis resep
8) Resep yang mengandung golongan obat psikotropika dan narkotika, dibubuhi
tanda tangan dan nama terang dokter penulis resep.
9) Kode pasien umum dan BPJS

Petugas farmasi yang menyediakan obat harus memahami isi resep dan
memperhatikan :
1) Nama dan umur pasien
2) Nama obat
3) Jenis dan bentuk sediaan obat
4) Dosis, cara pemakaian dan aturan pemberian obat
5) Menanyakan kepada penulis resep apabila ada penulisan resep yang tidak jelas
atau obat tidak tersedia
6) Pemasangan etiket pada kemasan obat
7) Pemberian obat disertai pemberian informasi obat tentang cara penggunaan, efek
samping, dan penyimpanan obat

b. Pemesanan Obat

1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas Farmasi


2) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
3) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat Puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,pengendalian,
pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, pemantauan dan evaluasi.
1) Perencanaan kebutuhan obat guna memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas
tempurejo
2) Permintaan dan penerimaan obat serta perbekalan kesehatan ke/dari gudang
farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten jember
3) Penyimpanan obat golongan psikotropika dan narkotika disimpan dilemari khusus
terkunci dan terpisah dari obat lain.
4) Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
kesehatan
5) Pengendalian persediaan, termasuk penanganan obat hilang dan
rusak/kadaluwarsa
6) Pencatatan dan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Laporan obat
golongan psikotropika dan narkotika dibuat terpisah dari obat lain
7) Pemantauan dan evaluasi;

4. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan / pasien di


Puskesmas Tempurejo antara lain:
a) Tenaga tekhnis kefarmasian yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga
Teknis Kefarmasian (STRTTK) di Puskesmas Tempurejo;
b) Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung
jawab langsung Tenaga Teknis Kefarmasian;

5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia
tenaga yang berkompetensi dilakukan secara eksternal Puskesmas Tempurejo yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.

6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pasien di Puskesmas


Tempurejo antara lain
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di Puskesmas Tempurejo
b.Paramedis
b. yang telah diberikan surat pendelegasian wewenang oleh dokter di Puskesmas
Tempurejo
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memiliki izin praktek dokter di
Puskesmas Tempurejo
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus
diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan
penuh oleh dokter/ dokter gigi penulis resep
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin
praktek dokter di Puskesmas Tempurejo
2) Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus
diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan
penuh oleh dokter penulis resep
8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.

9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien


Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien, baik yang dibawa ke puskesmas
atau yang diresepkan atau dipesan di puskesmas, dicatat dalam status pasien dengan
tujuan pasien mendapat informasi obat tersebut masih bisa diteruskan atau dihentikan,
dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya.

10. Persyaratan Penyimpanan Obat


Penyimpanan obat dilakukan di dalam Gudang Farmasi Puskesmas. Persyaratan
gudang
a. Cukup luas
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Tersedia ventilasi
d. Jendela harus memiliki pelindung untuk menghindarkan cahaya langsung
dan bertelaris
e. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumopuknya
debu dan kotoran lain
f. Dinding dibuat licin
g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h. Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat
i. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda Obat disimpan dalam rak obat
secara alfabetis untuk setiap bentuk sediaan. Sediaan cair dipisahkan dari
sediaan padat. Vaksin dan suppositoria disimpan dalam lemari pendingin.
Untuk obat psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari khusus.

11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang rusak/kadaluarsa


a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat
Puskesmas Tempurejo
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock
Obat sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO
dan memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang rusak dan telah kadaluwarsa dan menyimpan di
tempat terpisah dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah rusak/ kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat rusak/kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara
Serah Terima Obat Kadaluwarsa kepada Gudang Farmasi.

12. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
a. Petugas menerima laporan terjadinya efek samping obat dari tenaga kesehatan
lain
b. Petugas mengevaluasi laporan tersebut diatas dengan sumber/literature yang
mendukung dan disesuaikan dengan kondisi pasien
c. Petugas mencatat kejadian efek samping obat dan KTD dalam buku khusus
meliputi tanggal kejadian, identitas pasien, dan riwayat pengobatan, efek samping
obat dan KTD yang ditimbulkan.
d. Petugas mencatat dan melaporkan kejadian dalam form Monitoring Efek Samping
Obat dan KTD ke Dinas Kesehatan Kabupaten jember;

Anda mungkin juga menyukai