Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN


A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang berfokus pada keadaan sehat sakit dari individu ,

keluarga maupun kelompok sosial (masyarakat) dalam tugas nya perawat melakukan sebuah

perawatan terhadap pasien melalui beberapa unsur biologis sosial psikologi spiritual. Ilmu

keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, dan merupakan ilmu terapan yang selalu

berubah sesuai perkembangan jaman.Seiring dengan berkembangnya jaman merupakan tugas

penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori salah

satunya adalah model keperawatan Betty Neuman.

Model system Neuman memberikan gambaran baru tentang cara pandang terhadap

manusia sebagai makhluk wholistik (memandang manusia secara keseluruhan yang meliputi

aspek (variable) fisiologis, psikologis, social kultural, perkembangan, dan spiritual yang

berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon system terhadap stressor baik dari

lingkungan internal maupun eksternal.

Tujuan dari model ini adalah untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat

stressor dengan pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pola pengembangan ilmu keperawatan

menurut teori system Neuman bertujuan untuk stabilitas system. Oleh karena itu sangat penting

bagi kita untuk mempelajari model keperawatan Betty Neuman supaya dapat mengaplikasikan

dalam praktek keperawatan.


B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana biografi Betty Neuman?

2. Bagaimanakah model keperawatan menurut Neuman?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Biografi Betty Neuman,

dan untuk memahami dengan benar teori model keperawatan Betty Neuman. Dengan sasaran

pelayanannya adalah komunitas.

D. Manfaat

Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai media

informasi maupun sarana belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan bias

diterapkan secara tepat dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.


BAB II
PEMBAHASAN

1.1.BIOGRAFI BETTY NEUMAN

Gambar 1 : Betty M. Neuman, R.N., B.S.N., M.S., Ph.D., PLC., FAAN

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan

ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak

perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika

beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk

membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya

mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan


Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang

sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan

beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California

Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah, perawat industri, beliau juga

memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai

instruktur klinik di University of California Medical Center.

Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of

California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau

mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di

University of California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi Klinik

di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama Neuman

juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi

keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen

keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person

Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan

memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Gelar sarjana muda didapat pada

tahun 1957 di public health dan psykologi dengan peringkat sangat baik. Gelar master

diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari

Universitas California Los Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal

psykologi dari Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam

McEwen & Willis, 2007). Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan

khususnya dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental


komunitas pada perawat di level post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode

pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir

1960 an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan mempraktekkan

model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul Consultation and Community

Organization in Community Mental Health Nursing. (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).

Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan

dinamis.Model tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu,

kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan

lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap

ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani )

dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada

hubungannya dengan perawatan kesehatan.

Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas

kesehatanmental di UCLA. Pada tahun 1972Model keperawatannya pertama kali diterbitkan

sebagai 'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah pasien'. Tahun 1985

Menerima gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific WesternUniversity. Tahun 1998

Menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari GrandValley State University,

Allendale, Michigan.

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap

manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek

(variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan


dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun

eksternal (Tomey and Alligod, 2006).

Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien

dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses output dan feedback

sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka

kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya

dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan (Fawcett, 2005).

Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila

stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien akan

selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan

diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk

mengusahakannya. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang

memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual

melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006)

Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih dikembangkan

adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya adalah pandangan

Neuman tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan lingkungan merupakan dua

area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett

menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit

sebagai batas akhir dari satu rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia

juga menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu
keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat

(Tomey and Alligood, 2006)

1.2 Dasar Perkembangan Teori Neuman

Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care System

yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada

penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau

normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan

perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah sistem

terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua

aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman

terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan

dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta

faktor pemulihan (adaptasi).


1.3 Konsep Inti Model Betty Neuman

1. Konsep dasar

Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis pertahanan dan

perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan

rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing

variable :

a. Stressor (Tekanan)

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensi untuk

menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :

1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan

lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.

2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang

memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.

3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau individu/keluarga tetapi

lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

b. Garis pertahanan dan perlawanan

Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis

resistan ini melindungi struktur dasar dan akan teraktifasi jika ada invasi dari stressor lingkungan

melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme system imun

tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka system depan

berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy berkurang dan bisa timbul kematian. Garis pertahanan

menurut neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel.

c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari :

1) Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan) : pencegahan primer mengutamakan

pada penguatan flexible lines of desese dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-

faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasikan tapi

sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan

perubahan gaya hidup.

2) Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan) : Pencegahan sekunder mengutamakan

pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor

resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.

Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi.

Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak

dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.

3) Pencegahan Tersier (adaptasi atau pengaruh kerusakan) : Pencagahan tersier difokuskan

pada perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya

adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali

atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk

kembali pada pencegahan primer.

d. Sistem Klien

Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis

terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi

keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi klien dengan lingkungan.Elemen-elemen

yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi

kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stress merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey

& Alligood, 2006).Klien sebagai suatu sustem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar

aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,

kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.

Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang

membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.

1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh

2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental

3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan

ekspektasi kultural dan aktivasi.

4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.

5) Faktor spiritual pengaruhkepercayaan spiritual

Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara holistik

dan multidimensional (Fawcett,2005). Dimana secara holistik klien dipandang sebagai

keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut

membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam

mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau

kematian atau stabilitas system.Perubahan dapat mempertahankan kesehatan secara

adekuat.Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila

bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-

kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-

bagian system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
e. Struktur dasar

Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang biasa terdapat pada

manusia sesuai karakteristik individu yang unik..variabel-variabel tersebut yaitu variabel

system, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagain sistem.

f.Intervensi

Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan

memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

g. Rekonstitusi

Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi

berkaitan sebelum sakit.Yang dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat

dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap

stressor dalam lingkungan internal dan eksternal.Rekonstitusi bisa memperluas normal line of

defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat yang lebih rendah, dan

mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit.Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-

faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan

variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.Model sistem Neuman

ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang

dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

1.4 Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman

Empat unsur utama yang mendasar yaitu :


1. Manusia

Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan konsep

klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau

kelompok sosial tertentu.Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor

fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual.Sistem klien digambarkan

sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam

hubungan timbak balik dengan lingkungan.

2. Kesehatan

Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera.Dia memandang

kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara alamiah

dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau

stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.Menurunnya kondisi sehat

merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem.Klien berada dalam kondisi dinamis

baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu.

3. Keperawatan

Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek

manusia.Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang

memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap stress.Persepsi

perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga Neuman menyatakan

bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus dikaji.Dia mengembangkan

instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.

4. Lingkungan
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada

klien

2. Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua

interaksinya yang terjadi di luar klien.

3. Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan klien

untuk membantu mekanisme pertahanan.

Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal. Lingkungan yang diciptakan adalah

kondisi dinamis yang diatur atau memobilisasi varibel-variabel sistem untuk menciptakan efek

yang ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stressor lingkungan yang

mengancam dengan melakukan perubahan pada diri sendiri atau situasi. Contohnya respon

menolak (variabel fisiologi), dan semangat untuk survife pada siklus kehidupan (variabel

perkembangan).Lingkungan yang diciptakan secara terus menerus mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh perubahan oleh keadaan sehat yang dipersepsikan klien.

1.5 Dasar Perkembangan Teori Neuman

Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care System

yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada

penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau

normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan

perorangan total untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah sistem
terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua

aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman

terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan

dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta

faktor pemulihan (adaptasi).

1.6 Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan

teori model Betty Neuman sudah diterapkan di Indonesia pada keperawatan komunitas

dan keperawatan jiwa, hal ini didukung dengan penelitian dan penerapan labih lanjut.

Penerapan teori model Neuman adalah garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi

garis pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan

dll. Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status

nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap

masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi,

tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan

diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tertier.

Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.

1.7 Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas

Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas

yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri

dari 5 tahapan yaitu :


a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien untuk

mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang

ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stress lingkungan.

b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan dasar

untuk diagnosis. Pernyataan diagnosa perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien

c. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien. Tujuan

menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk menghemat energi dan

menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.

d. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang

komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi

dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan.

e. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang keluarga

sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien

adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.

Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder
dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung

dipelayanan keperawatan.

Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapay

memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan oengukuran yang

lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,

lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak

terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut

pandang yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan

variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain

yang penting dalam asuhan keperawatan.

Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan

membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk

menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan,

maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten

dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode,

dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru

menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat

mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi

hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body

of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia

beserta iplikasinya.

Anda mungkin juga menyukai