0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Artikel ini membahas pentingnya studi empirik dalam memahami manajemen perubahan organisasi. Studi empirik selama 50 tahun terakhir menemukan bahwa informasi tentang cara menangani perubahan penting bagi efektivitas manajemen perubahan. Artikel ini juga akan membahas enam model teori manajemen perubahan dan peran manajer dalam memimpin perubahan berdasarkan studi empirik.
Artikel ini membahas pentingnya studi empirik dalam memahami manajemen perubahan organisasi. Studi empirik selama 50 tahun terakhir menemukan bahwa informasi tentang cara menangani perubahan penting bagi efektivitas manajemen perubahan. Artikel ini juga akan membahas enam model teori manajemen perubahan dan peran manajer dalam memimpin perubahan berdasarkan studi empirik.
Artikel ini membahas pentingnya studi empirik dalam memahami manajemen perubahan organisasi. Studi empirik selama 50 tahun terakhir menemukan bahwa informasi tentang cara menangani perubahan penting bagi efektivitas manajemen perubahan. Artikel ini juga akan membahas enam model teori manajemen perubahan dan peran manajer dalam memimpin perubahan berdasarkan studi empirik.
Sebagaian literatur manajemen banyak yang berisi panduan mengenai praktik
manajemen, yang merekomendasikan para manajer untuk melakukan hal ini atau itu, guna memastikan agar efektivitas mereka lebih dan lebih baik lagi. Artinya, banyak literatur manajemen perubahan berisi panduan tentang bagaimana organisasi harus mengelola perubahan, serta penjelasan tentang perbandingan mengapa seorang pemimpin lebih baik daripada yang lain. Namun hanya relatif sedikit informasi empirik yang membahas tentang apa sebenarnya yang perlu dilakukan para manajer agar tetap efektif ketika terjadi perubahan. Diperlukan sajian data empirik dari studi longitudinal tentang penelitian manajemen perubahan untuk mengembangkan pemahaman mengenai apa yang perlu dilakukan para manajer selama terjadi perubahan pada organisasi. Dengan demikian, dalam kesempatan ini akan disajikan pula gambaran komprehensif tentang hasil studi empirik dimaksud sebagai hasil penelitian selama kurang lebih lima puluh tahun terakhir ini. Disamping itu, perlu dilakukan studi banding antara kajian empirik dengan literaratur yang dianut. Suatu analisis juga perlu dilakukan untuk meneliti setiap kegiatan yang dilakukan oleh para manajer, dengan mengelompokkan kegiatan mereka dalam peran manajemen perubahan, dengan memberikan bobot pada masing-masing peran selama rentang waktu, frekuensi dan intensitas. Dari penelitian ini ditemukan bahwa fungsi literatur cukup baik dalam mendukung peran para manajer perubahan. Ditemukan juga bahwa informasi tentang cara penanganan merupakan komponen penting bagi efektifitas manajemen perubahan. Terdapat enam model teori tentang dasar-dasar manajemen perubahan, diantaranya adalah teori dari Kurt Lewin sebagai salah seorang pelopor manajemen perubahan yang juga pernah kita bahas dalam kesempatan artikel sebelumnya. Sejumlah hasil studi empirik juga akan kita bahas khususnya tentang peran manajer dalam memimpin perubahan. Sudah seringkali kita mendengar pepatah, bahwa “satu-satunya yang konstan dalam bisnis adalah perubahan”. Sejak itu secara umum orang mulai memahami dan menerima bahwa sebagian besar aktivitas bisnis dilakukan bersama perubahan. Namun demikian apakah ungkapan tersebut hanyalah sekedar mitos belaka, atau adakah kekuatan di balik suatu perubahan? Bagaimanapun telah tercapai sejumlah konsensus diantara para peneliti tentang pendorong perubahan, paling tidak ditemukan tiga pengaruh utama yang mendorong perubahan organisasi. Tentu saja banyak model perubahan yang berbeda dikemukakan oleh banyak pakar. Namun demikian dalam konteks paparan disini tidak mungkin kita bahas semuanya. Terdapat sejumlah pilihan model yang perlu diperkenalkan di sini untuk menggambarkan bahwa perbedaan pendapat itu memang nyata adanya. Uraian ini akan dimulai dengan karya Kurt Lewin, sebagai pelopor yang modelnya dianggap oleh banyak orang sebagai model klasik perubahan. Diskusi kemudian akan membahas perkembangan selanjutnya tentang model yang lebih kontemporer. Model akhir, yang dikembangkan oleh Nadler dan Tushman, dianggap menjadi nilai yang signifikan, dan akan dieksplorasi secara lebih rinci.