Anda di halaman 1dari 39

BAB III

PRAKTIKUM POLIGON TERTUTUP

3.1. Maksud dan Tujuan


Poligon tertutup adalah serangkaian titik yang dihubungkan dengan garis
lurus yang membentuk suatu bidang dimana titik awal dan titik akhir memiliki
koordinat yang sama.
Parameter dalam praktikum poligon tertutup:
Azimuth : Sudut horizontal yang diukur dari arah utara 0º
searah dengan putaran jarum jam.
Jarak Optis : Jarak antara titik satu dengan titik lainnya dalam
rangkaian poligon tersebut.
Beda Tinggi : Selisih ketinggian antara titik yang diukur terhadap
titik referensi.
Helling : Sudut yang diperoleh dari perhitungan 90º sudut
vertikal.
Koordinat Titik : Letak suatu titik pada poligon yang diproyeksikan
pada bidang dalam koordinat cartesius (x,y).

3.2. Alat - alat yang Digunakan


Dalam praktikum poligon tertutup alat-alat yang digunakan antara lain:
1. Theodolith beserta statifnya
2. Rambu ukur
3. Rol meter
4. Kompas
5. Palu / martil
6. Payung

31
32

3.3. Pelaksanaan Praktikum


Berikut merupakan langkah-langkah pelaksanaan praktikum poligon tertutup.
1. Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita menentukan titik-titik
poligon dilapangan (titik alat)
2. Setelah menentukan titik, letakan alat pada titik (STA I) kemudian setting alat
sesuai ketentuan dan setting 0°nya pada arah utara.
3. Dirikan rambu ukur di titik poligon lainnya (STA II & STA III) lalu baca
sudut biasa dan luar biasanya, ba dan bb-nya juga.
4. Seteah menembak titik-titik poligon lainnya selanjutnya adalah menembak
titik BM. Letakan rambu pada titik BM (kelompok kami menggunakan BM II
& BM III) fungsi dari menembak titik BM adalah untuk mengetahui elevasi &
koordinatnya.
5. Kemudian letakkan pembacaan titik penyebaran pada STA I, STA II, STA III
yang semuanya berjumlah 65 titik.
6. Pertama pada STA I melakukan pembacaan penyebaran sebanyak 25 titik,
agar lebih mudah, pada STA masing-masing STA dibagi menjadi IV kuadran.
7. Pada penyebaran ini yang dibaca ba, bb dan sudut biasanya (Horizontal &
Vertikal)
8. Pindahkan alat pada STA II, lalu setting pada STA II yang menjadi acuan
0°setnya adalah STA I arahkan theodolit ke STA I lalu tekan 0° 2 kali,
kemudian arahkan ke STA III, ini bertujuan untuk mengetahui besar sudut
dalamnya (azimuth)
9. Lakukan pembacaan titik penyebaran titik penyebaran sebanyak 25 titik yang
dibagi menjadi IV kuadran
10. Setelah selesai di STA II, lalu pindahkan ke STA III.
11. Pada STA III 0°setnya adalah STA II, setelah mendapatkan titik 0°nya, lalu
arahkan ke STA I agar mendapatkan besar sudut dalamnya.
12. Lakukan pembacaan titik penyebaran sebanyak 15 titik, lalu baca ba,bb dan
sudut biasanya saja.
33

13. Pada pembacaan titik penyebaran, rambu ukur diletakkan pada permukaan
yang mengalami perubahan (baik naik maupun turun).

3.4 Perhitungan Data


Tahapan perhitungan data-data poligon tertutup adalah:
1. Merata-rata nilai sudut dalam tiap titik poligon dari hasil pengukuran biasa
dan luar biasa kemudian menjumlahkannya.
2. Mencari nilai koreksi untuk megetahui besar kesalahan pengukuran sudut
dalam dengan rumus :
∑ sudut dalam rata−rata−(n−2)x 1800
Koreksi = (−1) x (3.1)
n

n = banyaknya titik poligon (titik theodolite)


3. Menjumlahkan nilai koreksi dengan sudut dalam rata-rata untuk mendapatkan
sudut dalam terkoreksi.
4. Menghitung azimuth sisi-sisi polygon.
5. Menghitung jarak optis poligon dengan rumus :
D : 100. ( Ba-Bb ).cos² h (3.2)
D : jarak alat ke rambu ukur
100 : Konstanta alat
Ba : Pembacaan benang atas
Bb : Pembacaan benang bawah
Z : pembacaan sudut vertikal
h : heling ( 90-Z )

6. Menghitung nilai beda tinggi dengan rumus :


Δh = V + tinggi alat – bt (3.3)
V = D tan h (3.4)
Bt = ba + bb (3.5)
2
7. Kemudian dirata-rata dan dijumlahkan
34

8. Cari nilai koreksi beda tinggi dengan rumus: Koreksi =


D rata−rata
x (fh) (3.6)
Jumlah D rata−rata

Dengan fh = - ∑Δhrata-rata
9. Menjumlahkan nilai koreksi dengan Δh rata-rata untuk mendapatkan Δh
terkoreksi.
Δhterkoreksi = Δhrata-rata+ koreksi (3.7)
10. Menjumlahkan nilai Δh terkoreksi dengan elevasi awal .
Elevasi = Elevasi awal + Δhterkoreksi (3.8)
11. Menghitung nilai D sin α dan D cos α, lalu menjumlahkannya untuk
mendapatkan nilai koreksi Fx dan Fy dengan rumus :
fx = ∑D sin α (3.9)
fy = ∑D cos α (3.10)
Fxij = Dij. ( -∑fx) (3.11)
∑D
Fyij = Dij( -∑fy ) (3.12)
∑D

12. Nilai D sin α terkoreksi dan D cos α terkoreksi didapat dengan menjumlahkan
nilai D sin αdan D cos α dengan Fxij dan Fyij.
D sin α terkoreksi = D sin α+ Fxij (3.13)
D cos α terkoreksi= D cos α+ Fyij (3.14)
13. Menjumlahkan nilai D sin α dan D cos α terkoreksi dengan nilai koordinat
awal .
Xn= Xn-1 + D sin α terkoreksi (3.15)
Yn=Yn-1 + D cos α terkoreksi (3.16)
35

3.4.1 . Perhitungan Titik Acuan


1. Perhitungan Titik Acuan
a. Data lapangan titik ikat BM2 dan BM3
Ba : 1,785 m Ba : 1,698 m
Bb : 1,385 m Bb : 1,355 m
1,785 + 1,385 1,698 + 1,355
Bt : = 1,585 m Bt : = 1,526 m
2 2

Sudut horizontal dan vertikal


Tabel 3.1 Sudut horizontal dan vertikal
Titik Sudut horizontal
Sudut Vertikal
Arah B LB
Titik
Ikat 31°03'00" 211°04'00" 87°09'30"
(BM2)
Titik
ikat 36°25'30" 216°25"10" 87°42'20"
(BM3)

b. Perhitungan jarak
Perhitungan Y : Ba – Bb
BM2 : 1,785 – 1,385 = 0,400 m
BM3 : 1,698 – 1,355 = 0,343 m

Perhitungan heling : 90° – sudut vertikal


BM2 : 90° – 87°09’30” = 2°50’30”
BM3 : 90° – 87°42’20” = 2°17’40”
36

Perhitungan jarak : A.Y.cos2h


BM2 : 100 . 0,400 . cos2 2°50’30” = 39,90 m
BM3 : 100 . 0,343 . cos2 2°17’40” = 34,24 m
∑D = 74,14 m
c. Perhitungan beda tinggi
Perhitungan V : D tan h
BM2 : 39,09 tan 2°50’30” = 1,981 m
BM3 : 34,24tqn 2°17’40” = 1,372 m

Perhitungan ∆h : V + tinggi alat – bt


Tinggi alat : 1,598 m
BM2 : 1,981 + 1,598 – 1,585 = 1,994 m
BM3 : 1,372 + 1,598 – 1,526 = 1,444 m

Perhitungan elevasi titik I : ∆h + el. TI


Elevasi TI BM2 : 351,0798 m
Elevasi TI BM3 : 350,5299 m
BM2 : 1,994 + 351,0798 = 353,1 m
BM3 : 1,444 + 350,5299 = 352,0 m
Fh = 1,1 m

𝐷
Perhitungan koreksi elevasi : ∑𝐷 × 𝑓ℎ
39,90
BM2 : 74,14 × 1,1 = 0,592 m
34,24
BM3 : 74,14 × 1,1 = 0,508 m

Perhitungan elevasi terkoreksi : el.Titik I + koreksi


BM2 : 353,1 + 0,592 = 352,5 m
BM3 : 352,0 + 0,508 = 352,5 m
37

d. Perhitungan koordinat titik I


D sin ∝
BM2 : 39,90 sin 31°03’30” = 20,58 m
BM3 : 34,24 sin 36°25’30” = 20,33 m
D cos ∝
BM2 : 39,90 cos 31°03’30” = 34,18 m
BM3 : 34,24 cos 36°25’30” = 27,55 m

Perhitungan koordinat titik I :


Koor.BM + D sin ∝ (x)
Koor.BM +D cos ∝ (y)

Koordinat x
BM2 : 436315,2458 + 20,58
= 436335,825 m
BM3 : 436215,212 + 20,33
= 436335,542 m
Selisih koordinat x : 0,2838 m

Koordinat y
BM2 : 9150041,074 + 34,18
= 9150075,254 m
BM3 : 9150034,563 + 27,55
= 9150062,113 m
Selisih koordinat y : 13,141 m
38

Perhitungan koreksi koordinat


𝐷
Koordinat x : ∑𝐷 sin ∝ × 𝑓ℎ
𝐷
Koordinat y : ∑𝐷 cos ∝ × 𝑓ℎ

Koordinat x
20,58
BM2 : 40,91 × 0,2838 = 0,143 m
20,33
BM3 : 40,91 × 0,2838 = 0,141 m

Koordinat y
34,18
BM2 : 61,73 × 13,141 = 7,276 m
27,55
BM3 : 61,73 × 13,141 = 5,865 m

Perhitungan koordinat terkoreksi :


Koordinat x
BM2 : koordinat titik I – koreksi koordinat
436335,8258 – 0,143 = 436335,683 m
BM3 : koordinat titik I + koreksi koordinat
436335,542 + 0,141 = 436335,683 m

Koordinat y
BM2 : kooordinat titik I – koreksi koordinat
9150075,254 – 7,276 = 9150067,978 m
BM3 : koodinat titik I + koreksi koordinat
9150062,113 + 5,865 = 9150067,978 m

3.4.2 Pehitungan Titik Poligon


39

1. Perhitungan Sudut Dalam


a. Sudut dalam
B = Bbesar– Bkecil
LB = LBbesar– LBkecil
1) Titik I
B = 350039’10” - 31051’50’’ = 41012’40”
LB = 211047’40’- 170031’20’’ = 41o16’20”

2) Titik II
B = 360o- (269013’00’’- 0000’00’’) = 90047’00”
LB = 180009’00’’-89009’00’’ = 91o00’00”

3) Titik III
B = 360o- (312014’50’’-0000’00’’) = 47045’10”
LB = 179057’30’’-132014’20’’ = 47o43’10”

b. Sudut dalam rata-rata


1) Titik I
41°12′ 40′′ + 41°16′20′′
θ1 = = 41°14’30”
2

2) Titik II
90°47′ 00" + 91°00′00′′
θ2 = = 90°53’50”
2

3) Titik III
47°45′ 10′′ + 47°43′10′′
θ3 = = 47°44’10”
2

∑α = 41o14’30”+ 90o53’50”+ 47 o44’10”


40

= 179052’30’’

c. Koreksi tiap sudut

∑ sudut dalam rata − rata − (n − 2)x 1800


Koreksi = (−1) x
n
n = banyaknya titik poligon (titik theodolit)
1800 −1790 52’30"
Koreksi = (−1) x (3.1)
3

Koreksi titik I,II, dan III = 002’30”


∑K = 007’30’’

d. Sudut dalam terkoreksi


1) Titik I
Ө1= 41o14’30” + 002’30” = 41017’00’’
2) Titik II
Ө2= 90o53’50”+ 002’30” = 90056’20’’
3) Titik III
Ө3 =47 o44’10”+ 002’30” = 47046’40’’

∑Өterkoreksi = 41017’00’’+90056’20’’+47046’40’’
= 180⁰00’00”

2. Perhitungan Azimuth
a. Sudut dalam terkoreksi Ө1 = 41017’00’’
∝12 = azimuth awalpembacaan theodolith 1-2 (sudut biasa)
= 350039’10’’
b. Sudut dalam terkoreksi Ө2 = 90056’20’’
∝23 = ∝12 ± 180o ± Ө2
= 350039’10’’+ 180o- 90056’20’’= 439042’50’’
c. Sudut dalam terkoreksi Ө3 = 47046’40’’
41

∝31 = ∝23 ± 180o ± Ө3


= 439042’50’’+180o -47046’40’’= 211056’10’’
d. Sudut dalam terkoreksi Ө1 = 41017’00’’
∝12 = 350039’10’’

3. Perhitungan Jarak dan Jarak Rata- Rata


a. Perhitungan Jarak
D=100.(Ba-Bb).cos² h (3.2)
1) Jarak titik I ke titik III
D = 100 . (1,661-1,372) .cos2 (90o – 89o37’30”)
= 28,9m
2) Jarak titik I ke titik II
D = 100 . (2,949-2,721) .cos2 (90o – 89o38’40”)
= 22,80m
3) Jarak titik II ke titik I
D = 100 . (2,438-2,221) .cos2 (90o – 94o24’40”)
= 21,49 m
4) Jarak titik II ke titik III
D = 100 . (1,275–1,082).cos2 (90o – 96o21’20”)
= 19,22 m
5) Jarak titik III ke titik II
D = 100 . (1,910 – 1,720). cos2 (90o – 94o21’40”)
= 18,89 m
6) Jarak titik III ke titik I
D = 100 . (0,609 – 0,400) . cos2 (90o – 92o40’30”)
= 20,85 m

7) Jarak titik I ke titik III


42

D = 100 . (1,661 – 1,372) . cos2 (90o – 89o37’30”)


= 28,90 m

b. Perhitungan Jarak Rata- Rata


1) Jarak rata-rata dari I ke II dan II ke I
22,80 + 21,49
= 21,645 𝑚
2
2) Jarak rata-rata dari II ke III dan III ke II
19,22 + 18,89
= 19,055 𝑚
2
3) Jarak rata-rata dari III ke I dan I ke III
20,85 + 28,90
= 24,875 𝑚
2

∑Drata-rata = 21,645 𝑚 + 19,055 𝑚 + 24,875 𝑚


= 65,575 m

4. Perhitungan Beda tinggi


a. V = D tan h (3.4)
1) Titik I ke III
V = 28,9 tan (90o – 89o37’30”) = 0,189 m
2) Titik I ke II
V = 22,80 tan (90o – 89o38’40”) = 0,141 m
3) Titik II ke I
V = 21,49 tan (90o – 84o24’40”) = 2,103 m
4) Titik II ke III
V = 19,22 tan (90o – 86o21’20”) = 1,224 m
5) Titik III ke II
V = 18,89 tan (90o – 94o21’40”) = -1,441 m

6) Titik III ke I
43

V = 20,85 tan (90o – 92o40’30”) = -0,974 m


7) Titik I ke III
V = 28,90 tan (90o – 89o37’30”) = 0,189 m

b. Beda tinggi (∆h)


∆h = V + tinggi alat – bt (persamaan 1.2)
𝑏𝑎+𝑏𝑏
𝑏𝑡 = (persamaan 1.3)
2

1) Titik I ke III
∆h =0,189 +1,598 – 1,5165 = + 0,2705 m
2) Titik I ke II
∆h =0,141 +1,598 – 2,835 = - 1,096m
3) Titik II ke I
∆h = 2,103+1,598 – 2,3295 = + 1,326m
4) Titik II ke III
∆h = 1,224+1,598– 1,1785 = +1,5985m
5) Titik III ke II
∆h =-1,441+1,598 –1,815 = + 1,626m
6) Titik III ke I
∆h = -0,974+1,598- 0,5045 = + 0,1515 m
7) Titik I ke III
∆h = 0,189+ 1,598–1,5165 = + 0,2705m

c. ∆h rata-rata
44

− 1,096+1,326
1) Titik I ke II dan II ke I =
2

= − 0,115 m
1,5985+1,626
2) Titik II ke III dan dan III ke II =
2

= + 0,01375 m
1,5985+1,626
3) Titik III ke I dan I ke III =
2

= + 0,221 m
∑𝛥hrata-rata = 0,10975 m

d. Koreksi
D rata−rata
koreksi = x (fh) (3.6)
Jumlah D rata−rata

fh = - ∑Δhrata-rata
1) Titik I ke II dan II ke I
22,145
𝑥(−0,10975) = −0,03678 m
66,075

2) Titik II ke III dan III ke II


19,055
𝑥(−0,10975) = − 0,0316 5m
66,075

3) Titik III ke I dan I ke III


24,877
𝑥(−0,10975) = −0,04132 m
66,075

e. ∆h Terkoreksi
∆hTerkoreksi = ∆h rata-rata + koreksi (3.7)
1) Titik I ke II dan II ke I
∆h Terkoreksi= − 0,115 − 0,03678
= −0,15178 m
2) Titik II ke III dan III ke II
∆h Terkoreksi= +0,01375 − 0,03165
= − 0,0179 m
3) Titik III ke I dan I ke III
45

∆h Terkoreksi= + 0,211 − 0,04132


= + 0,16968 m

f. Elevasi
En = Eln-1 + ∆h Terkoreksi (3.8)
1) Elevasi titik I
El1= + 352,5 m
2) Elevasi titik II
El1= 352,5 −0,15178 = 352,34822 m
3) Elevasi titik III
El1= 352,34822 − 0,0179 = 352,33032 m

5. Perhitungan Koordinat Poligon


Ket: Azimuth (α)
a. Fx = ∑D sin α (3.9)
1) Titik I ke II
= 22,145 sin 350039’10” = -3,597 m
2) Titik II ke III
= 19,055 sin 439042’50” = 18,748 m
3) Titik III ke I
= 24,877 sin 211056’10” = - 13,159 m
∑Fx = 1,991 m

b. Fy = ∑D cos α (3.10)
1) Titik I ke II
= 22,145cos 350039’10” = 21,85 m
2) Titik II ke III
= 19,055cos 439042’50” = 3,402 m

3) Titik III ke I
46

= 24,877cos 211056’10” = -21,111 m

∑Fy = 4,140 m

c. Fxij
Dij
Fxij = ∑D
x (− ∑ Fx) (3.11)

22,145
Titik I ke II = x 1,991 = −0,667 m
66,077
19,055
Titik II ke III = x 1,991 = −0,574 m
66,077
24,877
Titik III ke I = x 1,991 = −0,750 m
66,077

d. Fyij
Dij
Fyij = ∑D
x (− ∑ Fy) (3.12)

22,145
Titik I ke II = x 4,140 = −1,387 m
66,077
19,055
Titik II ke III = x 4,140 = −1,1938 m
66,077
24,877
Titik III ke I = x 4,140 = −1,559 m
66,077

e. D sin α terkoreksi
D sin 𝛼 terkoreksi = D sin 𝛼+ Fxi (3.13)
1) Titik I ke II
=-3,597 + -0,667 = -4,264 m
2) Titik II ke III
=18,748 + -0,574 = 18,174 m
3) Titik III ke I
=-13,159 + -0,750 = -13,909 m
47

f. D cos α terkoreksi
D cos 𝛼 terkoreksi= D cos 𝛼+ Fyij ( 3.14)
1) Titik I ke II
=21,85 + -1,387 = 20,463 m
2) Titik II ke III
=3,402 + -1,1938 = 2,2082 m
3) Titik III ke I
= - 21,111 + -1,559 = -22,67 m

g. Koordinat X
Xn = Xn-1 + Fx terkoreksi (3.15)
1) X di titik I
= 436335,683 + -4,264 = 436331,419 m
2) X di titik II
=436331,419 + 18,174 = 436349,593 m
3) X di titik III
= 436349,593+ -13,909 = 436335,683 m

h. Koordinat Y
Yn = Yn-1 + Fy terkoreksi (3.16)
1) Y di titik I
= 9150067,978 + 20,463 = 9150088,441 m
2) Y di titik II
= 9150088,441 + 2,2082 = 9150090,649 m
3) Y di titik III
= 9150090,649 + -22,67 = 9150067,978 m
48

3.4.3 Perhitungan Penyebaran Titik Detail


1. POLIGON TITIK I
a. Pengukuran jarak optis
D = 100. ( Ba-Bb ).cos² h (3.2)
1) Titik detail ke
a) D1 = 100 . (1,848 – 1,807) . cos2 (90o – 92°47’00”)
= 4,0909 m
b) D2 = 100 . (1,752 – 1,693) . cos2 (90o – 93o21’40”)
= 5,8797 m
c) D3 = 100 . (2,233 – 2,152) . cos2 (90o – 97o57’30”)
= 7,6540 m
d) D4 = 100 . (1,587 – 1,478) . cos2 (90o – 97o58’30”)
= 10,6901 m
e) D5 = 100 . (1,950 – 1,830) . cos2 (90o – 96o51’30”)
=11,8288 m
f) D6 = 100 . (1,800 – 1,625) . cos2 (90o – 97o46’00”)
=14,529 m
g) D7 = 100 . (1,665 – 1,505) . cos2 (90o – 97o46’00”)
=15,077 m
h) D8 = 100 . (1,363 – 1,325) . cos2 (90o – 92o19’50”)
=3,7937 m
i) D9 = 100 . (1,648 – 1,612) . cos2 (90o – 96o56’50”)
=3,547 m
j) D10 = 100 . (1,552 – 1,490) . cos2 (90o – 95o48’30”)
=6,1365 m
k) D11 = 100 . (1,745 – 1,670) . cos2 (90o – 98o26’20”)
=7,3324 m
l) D12 = 100 . (1,995 – 1,895) . cos2 (90o – 98o29’50”)
=9,7816 m
49

m) D13 = 100 . (1,765 – 1,658) . cos2 (90o – 97o15’20”)


=10,5293 m
n) D14 = 100 . (0,700 – 0,618) . cos2 (90o – 91o05’30”)
=8,1970 m
o) D15 = 100 . (1,362 – 1,321) . cos2 (90o – 89o16’30”)
=4,0993 m
p) D16 = 100 . (1,519 – 1,416) . cos2 (90o – 83o08’10”)
=10,152 m
q) D17 = 100 . (0,152 – 0,088) . cos2 (90o – 84o52’20”)
=6,348 m
r) D18 = 100 . (1,470 – 1,340) . cos2 (90o – 81o23’20”)
=12,70 m
s) D19 = 100 . (0,947 – 0,865) . cos2 (90o – 76o19’00”)
=7,7411 m
t) D20 = 100 . (2,115 – 2,058) . cos2 (90o – 83o48’30”)
=5,633 m
u) D21 = 100 . (1,948 – 1,883) . cos2 (90o – 91o03’30”)
=6,4977 m
v) D22 = 100 . (1,455 – 1,383) . cos2 (90o – 87o11’30”)
=7,1827 m
w) D23 = 100 . (0,965 – 0,887) . cos2 (90o – 84o46’20”)
=7,735 m
x) D24 = 100 . (0,700 – 0,610) . cos2 (90o – 81o05’00”)
=8,7837 m
y) D25 = 100 . (0,260 – 0,168) . cos2 (90o – 80o21’20”)
=8,9417 m
50

b. Perhitungan Beda Tinggi


Δh = V + tinggi alat – bt (3.3)
V = D tan h (3.4)
Bt = ba + bb (3.5)
2
(1,848+1,807)
1) ∆h1 = 4,0909 tan (90o – 92o47’00”)+1,598 – 2

= - 0,4283 m
(1,752+1,693) .
2) ∆h2 =5,8797tan (90o – 93o21’40”)+ 1,598– 2

= - 0,46981m
(2,233+2,152
3) ∆h3 = 7,6504 tan (90o – 97o57’30”)+ 1,598– 2

= - 1,66402 m
(1,587+1,478)
4) ∆h4 =10,6901 tan (90o – 97o58’30”)+ 1,598– 2

= - 1,4321 m
(1,950+1,830)
5) ∆h5 =11,8288 tan (90o – 96o51’30”)+ 1,598– 2

= - 1,7147 m
(1,800+1,652)
6) ∆h6 =14,529 tan (90o – 97o46’00”)+ 1,598– 2

= - 2,1096 m
(1,665+1,505)
7) ∆h7 =15,077 tan (90o – 97o46’00”)+ 1,598– 2

= - 2,0433 m
(1,363+1,325)
8) ∆h8 =3,7937 tan (90o – 92o19’50”)+ 1,598– 2

= 0,0996 m
(1,648+1,612)
9) ∆h9 =3,547 tan (90o – 96o56’50”)+ 1,598– 2

= -0,4642 m
10) ∆h10 =6,1365 tan (90o – 95o48’30”)+ 1,598–
(1,552+1,490)
= - 0,5472 m
2
51

11) ∆h11 =7,3384 tan (90o – 98o26’20”)+ 1,598–


(1,745+1,670)
= - 1,1982 m
2

12) ∆h12 =9,7816 tan (90o – 98o29’50”)+ 1,598–


(1,995+1,895)
= - 1,8083 m
2

13) ∆h13 =10,5293 tan (90o – 97o15’20”)+ 1,598–


(1,765+1,658)
= - 1,4540 m
2

14) ∆h14 =8,1970 tan (90o – 91o05’30”)+ 1,598–


(0,700+0,618)
= 0,7828 m
2

15) ∆h15 =4,0993 tan (90o – 89o16’30”)+ 1,598–


(1,362+1,321)
= 0,3083 m
2

16) ∆h16 =10,152 tan (90o – 83o08’10”)+ 1,598–


(1,519+1,416)
= 1,3525 m
2

17) ∆h17 =6,348 tan (90o – 84o52’20”)+ 1,598–


(0,152+0,088)
= 2,0476 m
2

18) ∆h18 =12,70 tan (90o – 81o23’20”)+ 1,598–


(1,470+1,340)
= 2,1162 m
2

19) ∆h19 =7,7411 tan (90o – 76o19’00”)+ 1,598–


(0,947+0,865)
= 2,5766 m
2

20) ∆h20 =5,633 tan (90o – 83o48’30”)+ 1,598–


(2,115+2,058)
= 0,1226 m
2

21) ∆h21 =6,4977 tan (90o – 91o03’30”)+ 1,598–


(1,948+1,883)
= - 0,4375 m
2

22) ∆h22 =7,1827 tan (90o – 87o11’30”)+ 1,598–


(1,455+1,383)
= 0,5313 m
2
52

23) ∆h23 =7,735 tan (90o – 84o46’20”)+ 1,598–


(0,965+0,887)
= 1,3797 m
2

24) ∆h24 =8,7837 tan (90o – 81o05’00”)+ 1,598–


(0,700+0,610)
= 2,3211 m
2

25) ∆h25 =8,9417 tan (90o – 80o21’20”)+ 1,598–


(0,260+0,168)
= 2,9035 m
2

c. Perhitungan Elevasi Detail


Elevasi detail = Elevasi awal + Δh (3.8)

1) El1 = +352,5 – 0,4283 = +352,0717 m


2) El2 = +352,5 – 0,46981 = +352,03019 m
3) El3 = +352,5 – 1,66402 = +350,83998 m
4) El4 = +352,5 – 1,4321 = +351,0679 m
5) El5 = +352,5 – 1,714 = +350,7853 m
6) El5 = +352,5 – 2,1096 = +350,3904 m
7) El5 = +352,5 – 2,0433 = +350,4567 m
8) El5 = +352,5 + 0,0996 = +352,4004 m
9) El5 = +352,5 – 0,4642 = +352,0358 m
10) El5 = +352,5 – 0,5472 = +351,95328 m
11) El5 = +352,5 – 1,1982 = +351,3018 m
12) El5 = +352,5 – 1,8083 = +350,6917 m
13) El5 = +352,5 – 1,4540 = +351,046 m
14) El5 = +352,5 + 0,7828 = +353,2828 m
15) El5 = +352,5 + 0,3083 = +352,8083 m
16) El5 = +352,5 + 1,3525 = +353,8525 m
17) El5 = +352,5 + 2,0476 = +354,5476 m
18) El5 = +352,5 + 2,1162 = +354,6162 m
53

19) El5 = +352,5 + 2,5766 = +355,0766 m


20) El5 = +352,5 + 0,1226 = +352,6226 m
21) El5 = +352,5 – 0,4375 = +352,0625 m
22) El5 = +352,5 + 0,5313 = +353,0313 m
23) El5 = +352,5 + 1,3797 = +353,8797 m
24) El5 = +352,5 + 2,3211 = +354,8211 m
25) El5 = +352,5 + 2,9035 = +355,4035 m

2. POLIGON TITIK II
a. Pengukuran jarak optis
D = 100. ( Ba-Bb ).cos² h (3.2)
1) Titik detail ke
a) D 1 = 100 . (1,545−1,475 ) . cos2 (90o – 90o57’10”)
= 6,998 m
b) D2 = 100 . (1,092 – 1,037) . cos2 (90o – 87o56’50” )
= 5,4929 m
c) D3 = 100 . (2,420 – 1,960) . cos2 (90o – 89o53’00” )
= 45,999 m
d) D4 = 100 . (2,265 – 2,165) . cos2 (90o – 88o12’30” )
= 10,889 m
e) D5 = 100 . ( 2,355– 2,250) . cos2 (90o – 89 o 22’40” )
= 10,498 m
f) D6 = 100 . ( 1,195– 1,120) . cos2 (90o – 86 o 17’20” )
= 7,4685 m
g) D7 = 100 . ( 1,255– 1,204) . cos2 (90o – 85 o 32’50” )
= 5,0692 m
h) D8 = 100 . ( 1,532– 1,445) . cos2 (90o – 81 o 23’00” )
= 8,504 m
54

i) D9 = 100 . ( 1,745– 1,685) . cos2 (90o – 78 o 30’50” )


= 5,762 m
j) D10 = 100 . ( 1,600– 1,500) . cos2 (90o – 77 o 41’50” )
= 9,545 m
k) D11 = 100 . ( 1,470– 1,400) . cos2 (90o – 72 o 24’40” )
= 6,360 m
l) D12 = 100 . ( 1,860– 1,710) . cos2 (90o – 71 o 27’40” )
= 13,483 m
m) D13 = 100 . ( 1,655– 1,595) . cos2 (90o – 86 o 48’50” )
= 5,9814 m
n) D14 = 100 . ( 0,970– 0,900) . cos2 (90o – 86 o 48’50” )
= 6,978 m
o) D15 = 100 . ( 1,030– 0,935) . cos2 (90o – 85 o 14’40” )
= 9,4347 m
p) D16 = 100 . ( 1,281– 1,167) . cos2 (90o – 82 o 35’40” )
= 11,2106 m
q) D17 = 100 . ( 0,715– 0,585) . cos2 (90o – 82 o 35’40” )
= 12,784 m
r) D18 = 100 . ( 0,965– 0,815) . cos2 (90o – 77 o 42’50” )
= 14,3207 m
s) D19 = 100 . ( 1,832– 1,678) . cos2 (90o – 74 o 03’50” )
= 14,239 m
t) D20 = 100 . ( 1,460– 1,380) . cos2 (90o – 90 o 23’10” )
= 6,3997 m
u) D21 = 100 . ( 1,650– 1,549) . cos2 (90o – 92 o 37’40” )
= 10,078 m
v) D22 = 100 . ( 0,825– 0,720) . cos2 (90o – 94 o 40’10” )
= 10,430 m
w) D23 = 100 . ( 1,328– 1,195) . cos2 (90o – 86 o 49’40” )
= 12,461 m
55

x) D24 = 100 . ( 1,640– 1,520) . cos2 (90o – 85 o 17’30” )


= 11,9191 m
y) D25 = 100 . ( 0,970– 0,835) . cos2 (90o – 85 o 10’10” )
= 13,4042 m

b. Perhitungan Beda Tinggi


Δh = V + tinggi alat – bt (3.3)
V = D tan h (3.4)
Bt = ba + bb (3.5)
2
(1,545+1,475)
1) ∆h1 =6,998 tan (90o – 90o57’10”)+1,553 –
2

= -0,073m
(1,092+1,037) .
2) ∆h2 = 5,4929 tan (90o – 87o56’50”)+1,553 –
2

= 0,7173m
(2,420+1,960
3) ∆h3 = 45,999 tan (90o – 89o53’00”)+1,553 –
2

= −0,5433 m
(2,265+2,156)
4) ∆h4 = 10,889 tan(90o – 88o12’30”)+1,553 –
2

= -0,3163m
(2,355+2,250)
5) ∆h5= 10,498tan(90o – 89o22’40”)+1,553 –
2

= −0,6354m
(1,195+1,120)
6) ∆h6= 7,4685tan(90o – 86o17’20”)+1,553 –
2

= 0,8799m
(1,255+1,204)
7) ∆h7= 5,0692tan(90o – 85o32’50”)+1,553 –
2

= 0,7182m
(1,532+1,445)
8) ∆h8= 8,504tan(90o – 81o23’00”)+1,553 –
2

= 1,3531m
56

(1,745+1,685)
9) ∆h9= 5,762tan(90o – 78o30’50”)+1,553 –
2

= 1,0088m
(1,600+1,200)
10) ∆h10= 9,545tan(90o – 77o41’50”)+1,553 –
2

= 2,0846m
(1,470+1,400)
11) ∆h11= 6,360tan(90o – 72o24’40”)+1,553 –
2

= 2,1341m
(1,860+1,710)
12) ∆h12= 13,483tan(90o – 71o27’40”)+1,553 –
2

= 4,2895m
(1,655+1,595)
13) ∆h13= 5.9814tan(90o – 86o48’50”)+1,553 –
2

= 0,2594m
(0,970+0.900)
14) ∆h14= 6,978tan(90o – 86o48’50”)+1,553 –
2

= 1,0064m
(1,030+0,935)
15) ∆h15= 9,4347tan(90o – 85o14’40”)+1,553 –
2

= 1,3553m
(1,281+1,167)
16) ∆h16= 11,2106tan(90o – 82o35’40”)+1,553 –
2

= 1,7861m
(0,715+0,585)
17) ∆h17= 12,784tan(90o – 82o35’40”)+1,553 –
2

= 2,5646m
(0,965+0,815)
18) ∆h18= 14,3207tan(90o – 77o42’50”)+1,553 –
2

= 3,7818m
(1,832+1,678)
19) ∆h19= 14,239tan(90o – 74o03’50”)+1,553 –
2

= 3,8638m
(1,460+1,380)
20) ∆h20= 6,3997tan(90o – 90o23’10”)+1,553 –
2

= 0,0712m
57

(1,650+1,549)
21) ∆h21= 10,078tan(90o – 92o37’40”)+1,553 –
2

= −0,5090m
(0,825+0,720)
22) ∆h22= 10,430tan(90o – 94o40’10”)+1,553 –
2

= −0,0714m
(1,328+1,195)
23) ∆h23= 12,461tan(90o – 86o49’40”)+1,553 –
2

= 0,9821m
(1,640+1,520)
24) ∆h24= 11,9191tan(90o – 85o17’30”)+1,553 –
2

= 0,9548m
(0,970+0,835)
25) ∆h25= 13,4042tan(90o – 85o10’10”)+1,553 –
2

= 1,7832m

c. Perhitungan Elevasi Detail


Elevasi detail = Elevasi awal + Δh (3.8)

1) El1 = +352.34822−0,073= +352,2752 m


2) El2 = +352.34822+ 0,7173= +353,0655 m
3) El3 = +352.34822−0,5433= +351,8049 m
4) El4 = +352.34822−0,3163= +352,0319 m
5) El5 = +352.34822−0,6354= +351,7128 m
6) El6 = +352.34822+0,8799= +353,2281 m
7) El7 = +352.34822+0,7182= +353,0664 m
8) El8 = +352.34822+1,3531= +353,7013 m
9) El9 = +352.34822+1,0088= +353,357 m
10) El10 = +352.34822+2,0846= +354,4328 m
11) El11 = +352.34822+2,1341= +354,4823 m
12) El12 = +352.34822+4,2895= +356,6377 m
13) El13 = +352.34822+0,2594= +352,6076 m
14) El14 = +352.34822+1,0064= +353,3546 m
15) El15 = +352.34822+1,3553= +353,7035 m
58

16) El16 = +352.34822+1,7861= +354,1343 m


17) El17 = +352.34822+2,5646= +354,9128 m
18) El18 = +352.34822+3,7818= +356,13 m
19) El19 = +352.34822+3,8638= +356,212 m
20) El20 = +352.34822+0,0712= +352,4194 m
21) El21 = +352.34822−0,5090= +351,8392 m
22) El22 = +352.34822−0,0714= +352,2768 m
23) El23 = +352.34822+0,9821= +353,3303 m
24) El24 = +352.34822+0,9548= +353,303 m
25) El25 = +352.34822+1,7832= +354,1314 m

3. POLIGON TITIK III


a. Pengukuran jarak optis
D = 100. ( Ba-Bb ).cos² h (3.2)
1) Titik detail ke
a) D1 = 100 . (1,542−1,480 ) . cos2 (90o – 93o55’10”)
= 6,1710m
b) D2 = 100 . (1,215 – 1,150) . cos2 (90o – 93o33’20”)
= 6,475 m
c) D3 = 100 . (1,820 – 1,740) . cos2 (90o – 93o50’40”)
= 7,9640 m
d) D4 = 100 . (1,385 – 1,320) . cos2 (90o – 89o14’30”)
= 6,4988 m
e) D5= 100 .( 0,950– 0,881) . cos2 (90o – 83o08’40”)
= 6,8016 m
f) D6= 100 .( 1,530– 1,500) . cos2 (90o – 87o54’40”)
= 2,99601 m
g) D7= 100 .( 1,252– 1,220) . cos2 (90o – 80o17’30”)
= 3,1090 m
59

h) D8= 100 .( 1,700– 1,625) . cos2 (90o – 87o57’20”)


= 7,49045 m
i) D9= 100 .( 1,230– 1.193) . cos2 (90o – 78o56’20”)
= 3,5638 m
j) D10= 100 .( 0,860– 0,792) . cos2 (90o – 77o00’00”)
= 6,4558 m
k) D11= 100 .( 1,658– 1,573) . cos2 (90o – 90o05’30”)
= 8,499 m
l) D12= 100 .( 0,468– 0,425) . cos2 (90o – 76o44’40”)
= 4,0749 m
m) D13= 100 .( 2,220– 2,100) . cos2 (90o – 91o04’10”)
= 11,9958 m
n) D14= 100 .( 0,738– 0,678) . cos2 (90o – 74o12’30”)
= 5,5556 m
o) D15= 100 .( 1,863– 1,833) . cos2 (90o – 89o58’00”)
= 2,9999 m

b. Perhitungan Beda Tinggi


Δh = V + tinggi alat – bt (3.3)
V = D tan h (3.4)
Bt = ba + bb (3.5)
2
(1,542+1,480)
1) ∆h1 =6,1710an (90o – 93o55’10”)+1,630 - 2

= -0,3038m
(1,215+1,150) .
2) ∆h2 = 6,475tan (90o – 93o33’20”)+1,630 – 2

= 0,0451m
(1,820+1,740)
3) ∆h3 = 7,9640tan (90o – 93o50’40”)+1,630 – 2

= -0,6851m
60

(1,385+1,320)
4) ∆h4 =6,4988 tan(90o – 89o14’30”)+1,630 – 2

= 0,3635m
(0,950+0,881)
5) ∆h5 = 6,8016 tan(90o – 83o08’40”)+1,630 – 2

= 1,5322 m
(1,530+1,500)
6) ∆h6 = 2,99601 tan(90o – 87o54’40”)+1,630 – 2

= 0,2243 m
(1,252+1,220)
7) ∆h7 = 3,1090 tan(90o – 80o17’30”)+1,630 –
2

= 0,92589 m
(1,700+1,625)
8) ∆h8 = 7,49045 tan(90o – 87o57’20”)+1,630 – 2

= 0,2349 m
(1,230+1,193)
9) ∆h9 = 3,5638 tan(90o – 78o56’20”)+1,630 – 2

= 1,1151 m
(0,860+0,792)
10) ∆h10 = 6,4558 tan(90o – 77o00’00”)+1,630 – 2

= 2,2944 m
(1,658+1,573)
11) ∆h11 = 8,499 tan(90o – 90o05’30”)+1,630 – 2

= 0,0009025 m
(0,468+0,425)
12) ∆h12 = 4,0739 tan(90o – 76o44’40”)+1,630 – 2

= 2,0531 m
(2,220+2,100)
13) ∆h13 = 11,9958 tan(90o – 91o04’10”)+1,630 – 2

= -0,7439 m
(0,738+0,678)
14) ∆h14 = 5,5556 tan(90o – 74o12’30”)+1,630 – 2

= 2,4930 m
(1,863+1,833)
15) ∆h15 = 2,9999 tan(90o – 89o58’00”)+1,630 – 2

= -0,2163 m
61

c. Perhitungan Elevasi Detail


Elevasi detail = Elevasi awal + Δh (3.8)

1) El1 = +352.33032−0,3038= +352,0265 m


2) El2 = +352.33032+0,0451= +352,3754 m
3) El3 =+352.33032−0,6851= +351,6452 m
4) El4=+352.33032+0,3635= +352,6938 m
5) El5 =+352.33032+1,5322= +353,8625 m
6) El6 =+352.33032+0,2243= +352,5546 m
7) El7 =+352.33032+0,92589= +353,2562 m
8) El8 =+352.33032+0,2349= +352,5652 m
9) El9 =+352.33032+1,1151= +353,4454 m
10) El10 =+352.33032+2,2944= +354,6247 m
11) El11 =+352.33032+0,0009025= +352,3312 m
12) El12 =+352.33032+2,0531= +354,3834 m
13) El13 =+352.33032−0,7439= +351,5864 m
14) El14 =+352.33032+2,4930= +354,8233 m
15) El15 =+352.33032−0,2163= +352,114 m
62

3.4.4 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan


1. Untuk mempermudah dalam perhitungan datagalian dan timbunan kita
memerlukan data koordinat titik pada lembar kerja. Jadi untuk lebih
baiknya kita buat tabel seperti Tabel 3.1 Koordinat titik

Tabel 3.2 Koordinat Titik


Koordinat
TitikAlat
X (m) Y (m) Z (m)
I 436335,683 9150067,978 +352,5
II 436331,419 9150088,441 +352,34822
III 436349,593 9150090,649 +352,33032

2. Pada saat mengerjakan galian dan timbunan kita harus mengetahui


titik sentral atau titik dimana tinggi muka tanah diratakan untuk
mendapatkan beda tinggi pada masing- masing titik untuk mengetahui
titik mana yang harus ditimbun dan di gali . Di bawah ini adalah
perhitungan Δh pertitik dengan titik sentral adalah titik II. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat di tabel 3.2

Tabel 3.3 Perhitungan Δh


Titik Elevasi Δh
I +352,5 +352,34822-352,5= -0,15178 m
II +352,34822 +352,34822-352,34822= 0 m
+352,33032 +352,34822-352,33032= 0,01792 m
III

3. Dari kedua tabel di atas kita bisa menggambarkan sketsa lokasi dalam
bentuk gambar, serta mengetahui koordinat masing-masing titik
63

.Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar 3.2. Koordinat dan beda tinggi
poligon tertutup

Gambar 3.1 Kordinat dan Beda Tinggi Poligon Tertutup

4. Pada perhitungan galian dan timbunan untuk titik sentral 1 atau titik
dimana tinggi muka tanah di ratakan hanya diperoleh perhitungan
timbunan .
64

A. Perhitungan Timbunan dan Galian

Gambar 3.2 Koordinat dan Beda Tinggi Titik Polygon

Gambar 3.3 Sketsa Panjang L

∆h1 = Elv I – 352,34822


= -0,15178 m
∆h3 = Elv III – 352,34822
= 0,01792 m
Mencari Panjang L
Tampak atas

Gambar 3.4 Mencari Panjang L


L = √(𝑥𝐼 − 𝑥𝐼𝐼𝐼)2 − (𝑦𝐼 − 𝑦𝐼𝐼𝐼)2

L =√(436335,683 − 436349,593)2 − (9150067,978 − 9150090,649)²

L = √193,4881 + 513,974241
= 26,5982 m

Mencari Panjang x

Gambar 3.5 Mencari Panjang x


∆h3 Δh1
𝑥= =
x L−x
0,01792 +0,15178
= =
𝑥 26,5982−𝑥

= 0,476639744 – 0,01792 x = +0,15178 x


= 0,476639744 = 0,15178 x + 0,01792 x
= 0,476639744 = 0,1697 x
X = 2,808719764
66

Mencari Koordinat P

Gambar 3.6 Koordinat xp dan yp


x L
= =
xp−x1 x3−x1
2,808719764 26,5982
= =
xp−436335,683 13,91
= 39,06929192 = 26,5982xp – 11605743,76
= 11605782,83 = 26,5982xp
= Xp= 436337,1519 m

x L
= =
yp−y1 y3−y1
2,808719764 26,5982
= =
yp−9150067,978 22,671
= 63,67648577 = 26,5982yp – 243375338,1
= 243375401,8 = 26,5982yp
= Yp= 9150070,372 m
67

Perhitungan Galian

Tabel 3.4 Koordinat perhitungan galian


P (m) II (m) III (m)
x 436337,1519 436331,419 436349,593
y 9150070,372 9150090,649 9150090,649

Gambar 3.7 Penampang galian

1
LGalian = 2|(X2.YP)+(XP.Y3)+(X3.Y2)-(X3.YP)-(XP.Y2)-(X2.Y3)|
1
= 2 |{(3,992463189)+(3,992524493)+(3,992637367)-(3,992629483)-

(3,99252353)- (3,992472037)}×1012 |
1
=2|{(11,97759375-11,97762505)×1012 |

= 170,5224609 m2

∆𝐻𝐼+∆𝐻𝐼𝐼+∆𝐻𝐼𝐼𝐼
Volume Timbunan = L| |
3
−0,152+0+0,018
= 170,5224609| |
3

= 170,5224609|0,057|
= 9,71978m3
68

Perhitungan Timbunan
Tabel 3.5 Koordinat perhitungan timbunan
P (m) I (m) III (m)
x 436337,1519 436335,683 436349,593
y 9150070,372 9150067,978 9150090,649

Gambar 3.8 Penampang timbunan

1
LTimbun = 2|(X2.Y1)+(X1.YP)+(XP.Y2)-(X2.YP)-(XP.Y1)-(X1.Y2)|
1
= 2 |{(3,992462145)+(3,992502205)+(3,99252353)-(3,992463189)-

(3,992514601)-(3,992510089)}×1012 |
1
=2|{(11,97744719-11,97748788)×1012 |

= 20,1328125 m2

∆𝐻𝐼+∆𝐻𝐼𝐼+∆𝐻𝐼𝐼𝐼
Volume Timbunan = L| |
3
−0,152+0+0,018
= 20,1328125| |
3

= 20,1328125|0,057|
= 1,14757m3
69

3.5 PEMBAHASAN
Pada praktikum polygon tertutup, awalnya kami menentukan tiga
titik yang akan digunakan sebagai titik-titik poligon utamanya. Usahakan 3
titik tersebut mencangkup seluruh daerah lokasi. Setelah itu, dirikan rambu
ukur di titik II dan III. Setelah membidik titik II dan III, kita juga
membidik titik BM yang sudah diketahui elevasi dan koordinatnya.
Setelah itu kita membidik titik penyebaran yang terdiri sebanyak 65 titik (
25 titik di stasiun I, 25 titik di stasiun II, dan 15 titik di stasiun III) agar
lebih mudah, kita membaginya menjadi empat kuadran yang dibagi
merata. Yang dibaca saat membidik penyebaran adalah ba, bb, sudut
horizontal dan vertika biasa. Pada saat kita melakukan pengukuran daerah
situasi, sebaiknya kita lebih banyak mengukur tempat yang ekstrim seperti
gundukan dan cekungan.

3.6 KESIMPULAN
Poligon tertutup adalah 3 titik atau serangkaian titik yang di
hubungkan dengan garis lurus yang membentuk suatu bidang di mana titik
awal dan titik akhir mempunyai titik koordinat yang sama dan titik awal
dan titik akhirnya bertemu, yang mana dalam prakteknya memakai alat-
alat seperti theodolit, statif, rambu ukur, pita meter, kompas paku dan
payung. Pada saat pelaksanaan praktikum polygon tertutup, tentukan 3
titik utama yang dapat mencangkup seluruh denah lokasi, kemudian
setelah itu melakukan pengukuran di titik tersebut, lakukan pengukuran
daerah situasi kepada setiap titik I, II, dan III. Pada setiap titik theodolit,
memiliki 20 titik penyearan daerah situasi, usahakan pengukuran
penyebaran pada aerah ekstrim seperti gundukan ataupun cekungan, kalau
ada bangunan, selokan, ataupun sungai untuk diusahakan dimasukkan ke
dalam peta situasi.

Anda mungkin juga menyukai