Angkatan Ke- 31
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pelatihan Ancangan Aplikasi (AA)
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.Oleh sebab itu, dengan rendah hati saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
1. Ibu Dr. Sry Suryani, DEA selaku pembimbing/fasilitator yang dengan lapang
dada dan murah hati meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
2. Kepada pemateri selama pelatihan yang telah memberikan bekal ilmu dan
ii
Akhir kata saya mengucapkan semoga ALLAH SWT.memberikan imbalan
yang setimpal atas jeripayah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
Penulis
JUWITA
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAGIAN I Konsep Prosedur Operasi ................................................................... 1
BAGIAN II Skenario Proses Pembelajaran ..........................................................
BAGIAN III Instrumen Asesmen .........................................................................
BAGIAN IV Evaluasi Proses Pembelajaran ..........................................................
BAGIAN V Kontrak Pembelajaran ......................................................................
BAGIAN VI Draf Buku Panduan Praktik .............................................................
BAGIAN VII Modul Dan Bahan Ajar ..................................................................
BAGIAN VIII Bahan Presentasi ...........................................................................
BIODATA PENULIS ............................................................................................
iv
BAGIAN I
KONSEP PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
(Rancangan Prosedur Peminjaman Alat Pratikum)
Jadwal praktikum
materi dan ruang
Melapor kepada
praktikum
petugas Lab
Petugas Lab
menyerahkan kembali
Menyerahkan kembali KTM
alat dan bahan
praktikum
2. Setelah itu mahasiswa Melapor kepada petugas Lab ruang praktikum yang akan digunakan
3. Selanjutnya Mahasiswa mencatat daftar peminjaman alat dan bahan praktikum di buku
peminjaman alat per ruangan dan mahasiswa menyerahkan KTM di ruang Lab
1
4. Dan selanjutnya Petugas lab menyerahkan alat dan bahan praktikum yang di pesan oleh
mahasiswa Formulir yang telah di isi selanjutnya di kembalikan pada petugas laboratorium
5. Setelah praktikum selesai, mahasiswa menyerahkan kembali alat dan bahan praktikum dami
6. Petugas Lab menyerahkan kembali KTM, jika proses selesai dan tidak ada kekurangan
2
BAGIAN II
Pokok Bahasan :
- Pendokumentasian hasil asuhan masa nifas
Tujuan :
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu melakukan
pendokumentasian asuhan masa nifas, dengan indikator:
- Sistematika penulisan
- Kemampuan mendiagnosa
- Ketepatan data
- Kemampuan menyelesaikan masalah
Metode pembelajaran
- Studi kasus
Kasus
Ny. D, 23 tahun,datang ke Bidan untuk memeriksakan keadaannya Keluhan: tidak
buang air besar selama 2 hari, perut terasa nyeri.
Hasil pemeriksaan :
TTV:
TD: 110/70 mmHg N: 92 x/i
S : 38oC P : 18 x/i
Pemeriksaan Fisik:
Kepala: kulit kepala tampak bersih
Wajah : tidak tampak pucat dan tidak ada oedema
Mata : Sklera putih dan konjungtiva merah muda
3
Hidung : Tidak ada sekret dan polip
Mulut : Bibir lembab dan tidak ada caries pada gigi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
Payudara : simetris kiri dan kanan, terdapat bendungan ASI
Abdomen : Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bulat), TFU 2 jari bawah pusat
Tungkai Bawah : Tidak ada oedema, tidak ada varises dan refleks patella positif
Tugas Mahasiswa
1. Membentuk kelas menjadi 4 kelompok dengan jumlah anggota 10 orang
2. Masing-masing kelompok menentukan:
a. Diagnosa kasus
b. Membuat rencana asuhan kebidanan
c. Mendokumentasikan hasil asuhan dalam laporan 7 langkah varney
Penilaian:
Sistematika penulisan : 25%
Kemampuan mendiagnosa : 25%
Ketepatan data : 25%
Kemampuan menyelesaikan masalah : 25%
4
BAGIAN III
INSTRUMEN ASESMEN
Soal/ tugas :
- Membuat pendokumentasian hasil asuhan kebidananmasa nifas
1 Sistematika penulisan 25
2 Kemampuan mendiagnosa 25
3 Ketepatan data 25
4 Kemampuan menyelesaikan masalah 25
1. Sistematika penulisan
Nilai Deskripsi
2. Kemampuan mendiagnosa
Nilai Deskripsi
4 Jika uraian isi benar sesuai dengan teori yang ada dan mudah
dipahami.
5
2 .jika kurang benar dan agak sulit dipahami
1 jika tidak benar dan tidak dapat dipahami
3. Ketepatan data
Nilai Deskripsi
4 Jika data benar sesuai dengan teori yang ada dan kenyataan
dilahan klinik
6
BAGIAN IV
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
TABEL 1
RANCANGAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
No Informasi yang dibutuhkan Indikator
1 Persepsi mahasiswa terhadap 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah
kemampuan dosen dalam 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan
proses pembelajaran 1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya
1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan mahasiswa
1.5. Kemampuan dosen menerapkan strategi
pembelajaran secara bervariasi
2 Kualitas praktikum 2.1. Tersedianya sarana dan prasarana
2.2. Relevansi sarana dengan materi
2.3. Tersedianya pedoman praktikum (penuntun
belajar dan daftar tilik)
3 Kualitas materi pembelajaran 3.1. Sistematika urutan materi kuliah
3.2. Kualitas penugasan
3.3. Mutu soal-soal ujian
4 Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini
pembelajaran 4.2. Penambahan bahan bacaan
7
4.3. Media pembelajaran online
8
4.2Maksud dan tujuan tabel dibawah ini yaitu untuk merelevankan antar indikator informasi yang dibutuhkan dengan metode,
teknik dan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data serta menentukan siapa yang menjadi responen dan waktu
pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
TABEL 2
RENCANA EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN
No Informasi yang Indikator Metode Responden Waktu
dibutuhkan Teknik Instrumen
1 Persepsi mahasiswa 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah dan
terahdap kemampuan kuliah akhir
dosen dalam proses 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan Observasi Kuesioner Mahasiswa semester III
pembelajaran 1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya
1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan Observasi Kuesioner Mahasiswa
mahasiswa Observasi Kuesioner Mahasiswa
1.5. Kemampuan dosen menerapkan strategi
pembelajaran secara bervariasi Observasi Kuesioner Mahasiswa
2 Kualitas praktikum 2.1 Tersedianya sarana dan prasarana Observasi Kuesioner Mahasiswa Dosen Tengah dan
Mahasiswa Dosen akhir
2.2 Relevansi sarana denganmateri Observasi Kuesioner semester III
9
3 Kualitas materi 3.1 Sistimaka urutan materi kuliah Review Pedoman Rekan dosen Awal
pembelajaran dokumen semester
Review review dokumen Rekan dosen Awal
3.2 Kualitas penugasan
dokumen Pedoman semester
dan
3.3 Mutu soal-soal observasi review dokumen, Dosen team Tengah dan
Pedoman Butir-butir teaching, rekan akhir
analisis pertanyaan diakhir dosen dan semester
sesi kuesioner mahasiswa
4 Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini Review Pedoman Dosen team Awal
pembelajaran teaching semester
4.2. Penambahan bahan bacaan Observasi Registrasi Dosen dan
mahasiswa
4.3. Media pembelajaran online Observasi bahan bacaaan Dosen dan
kuesioner mahasiswa
10
Tabel dibawah ini berisikan data dan informasi, serta kuesioner yang akan akan di jawab oleh responden, dengan cara
melingkari jawaban yang telah diberikan angkah dari 1 hingga 5 dan responden akan melingkari sesuai dengan apa yang telah
diberikan oleh dosen.
TABEL 3
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA
No Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
1 Persepsi mahasiswa terhadap 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah 1.1. Penjelasan dosen mudah dipahami
kemampuan dosen dalam proses 1 2 3 4 5
pembelajaran 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan Tidak pernah Selalu
1.2. Bagaimana kemampuan dosen dalam menjelaskan
materi perkuliahan
1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya 1 2 3 4 5
Buruk sekali baik
1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan sekali
mahasiswa 1.3. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam bertanya
1.5. Kemampuan dosen dalam menerapkan 1 2 3 4 5
strategi pembelajaran secara bervariasi Buruk sekali baik
sekali
1.4. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam berdialog
1 2 3 4 5
11
Buruk sekali baik
sekali
1.5. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam
menerapkan strategi pembelajaran secara
bervariasi
1 2 3 4 5
Buruk sekali baik
sekali
2 Kualitas prakikum 2.1. Tersedianya sarana dan prasarana 2.1 Apakah sarana dan prasarana tersedia berdasarkan
standar
2.2. Relevansi materi dengan praktikum 1 2 3 4 5
Tidak tersedia tersedia
2.3. Tersedianya pedoman praktikum 2.2 Apakah materi relevan dengan sarana praktikum
(penuntun belajar dan daftar tilik) 1 2 3 4 5
Sangat tidak relevan paling
relevan
2.3 Apakah pedoman praktikum tersedia sesuai
dengan kebutuhan
1 2 3 4 5
Buruk sekali baik
sekali
12
3 Kualitas materi pembelajaran 3.1. Sistimatika urutan materi kuliah 3.1.Apakah materi perkuliahan sistimatis dan berurutan
1 2 3 4 5
Buruk sekali baik
sekali
1 2 3 4 5
Buruk sekali baik
sekali
13
EVALUASI PROGRAM PERKULIAHAN
( Diisi oleh mahasiswa)
Kusioner ini dimaksudkan untu mengumpulkan informasi tentang kemampuan dosen dalam
proses belajar mengajar.
Petunjuk :
Lingkarilah angkah yang sesuai dengan pendapat anda untuk setiap pertanyaan dibawah
ini. Angkah 1 sampai 5 pada skala jawaban di bawah ini :
1. Sangat kurang
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Baik sekali
15
KRITERIA PENILAIAN
a. Bagaimana tingkat penguasaan dosen tentang materi perkuliahan
1) Sangat kurang : Dosen menyampaikan materi hanya membaca apa yang tertulis
tanpa menguasai materi.
2) Kurang : Menyampaikan materi dengan sedikit penjelasan
3) Cukup : Menyampaikan materi tetapi tidak umpan balik dengan
mahasiswa
4) Baik : Menjelaskan materi dengan baik dan ada umpan balik dengan
mahasiswa
5) Baik sekali : Menjelaskan materi secara rinci dan disertai contoh,serta
mengadakan umpan balik dengan mahasiswa
16
d. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam berdialog
1) Sangat kurang : dosen hanya duduk menjelaskan
2) Kurang : duduk dan berdiri atau pindah posisi di depan kelas
3) Cukup : merubah posisi mmengajar dan mendekati mahasiswa
untuk berdialog lebih dekat
4) Baik : menggunkan berbagai startegi dalam berdialog
5) Baik sekali : menggunakanberbagai strategi dalam berdialog
dengan mahasiswa serta dosen bisa melihat kondisi
mahasiswa
e. Bagaimanakah kemampuan dosen dalam menerapkan strategi pembelajaran secara
bervariasi
1) Sangat kurang : dosen tidak ada variasi dalam memberikan kuliah
2) Kurang : strategi pembejalan secara variasi mengelolah kelas
hanya 1 yang bisa diterapkan
3) Cukup :dosen mererapkan variasi dalam strategi
pembelajaran,tetapi belum sempurna
4) Baik : variasi dalam strateri pembeljaran sudah sesuai tetapi
masih belum sempurna
5) Baik sekali : dosen sudah menerapan variasi dalam proses
pembelajaran
01 4 5 4 5 4
02 4 3 5 4 4
03 3 4 5 4 4
04 3 4 4 5 5
05 4 4 4 4 5
17
06 4 4 3 5 5
07 3 4 5 4 3
08 2 4 4 4 4
09 4 5 4 4 4
010 4 4 4 3 4
011 3 4 4 4 4
012 3 3 4 4 5
013 2 5 4 4 4
014 4 4 5 4 4
015 4 4 5 4 4
Total skor 51 61 64 62 63
Dari kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa yang menjadi responden didapatkan umpan balik
dan temuan sebagai berikut:
18
No Komponen Hasil Temuan Rekonstruksi
memberikan materi dan
berdialog ke mahasiswa
Dosen dapat
2 Kualitas praktikum 1.2. Dosen belummenerapkan menambah/menerapkan
strategi pembelajaran strategi pembelajaran agar
secara bervariasi mahasiswa lebih aktif
sudah tersistematis.
19
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
Sebelum Rekonstruksi
1. Mempunyai persyaratan pengetahuan dari ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etika yang membentuk dasar dari asuhan
yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir, dan kekeluargaannya.
2. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeruh di
masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi
orang tua.
3. Memberikan asuhan bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilannya yang meliputi deteksi dini,
pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
Sasaran Belajar :
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas
denganmateriKonsep dasar masa nifas, Perubahan fisiologi masa nifas, Perubahan psikologi masa nifas, Proses laktasi dan
menyusui, Pentingnya ASI, Kebutuan Dasar Ibu dalam Masa Nifas, Respon orang tua terhadap bayi baru lahir, Cara Deteksi Dini
Komplikasi Masa Nifas dan Penanganannya, Asuhan kebidanan pada masa nifas yang normal, Pengkajian data fisik
danPsikososial, Komplikasi Masa nifas, Dokumentasi asuhan kebidanan masa nifas
20
MINGGU SASARAN MATERI STRATEGI KRITERIA BOBOT
KE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
(%)
Setelah mengikuti mata
perkuliahan ini mahasiswa
mampu :
1 dan 2 Mahasiswa mampu Kontrak kuliah Diskusi - -
Memahami proses
perkuliahan selama 1
semester
21
pencernaan kelompok
3. Perubahan sistem
perkemihan
4. Perubahan
muskuloskeletal
5. Perubahan sistem
endokrin
6. Perubahan tanda-tanda
vital
7. Perubahan sistem
kardiovaskular
22
2. Dukungan bidan dalam - Keakuratan
pemberian laktasi pustaka
3. Manfaat pemberian ASI
4. Komposisi gizi dan upaya
dalam memperbanyak
ASI
23
Menjelaskan Respon - Ketepatan
Orang Tua Terhadap pedoman
Bayi Baru - Keakuratan
pustaka
10 Mahasiswa mampu Cara Deteksi Dini Makalah - Kehadiran 10
Komplikasi Masa kelompokdiskusi
Menerapkan Deteksi Dini - Ketepatan
Nifas dan Penanganannya
Komplikasi Masa Nifas pedoman
1. Perdarahan pervagina
2. Tanda-tanda eklamsi - Keakuratan
nifas
4. Tanda-tanda infeksi
payudara
24
Kebidanan Masa Nifas
13 Mahasiswa mampu Pengkajian Tindakan Kuliah Interaktif, - Kehadiran 5
Studi Kasus,
Menerapkan Asuhan - Ketepatan
Praktikum
Kebidanan pada ibu nifas pedoman
- Keakuratan
pustaka
14 Mahasiswa Mampu Komplikasi Masa nifas Kuliah interaktif - Keaktifan 5
Tugas Mandiri,
Mendeteksi komplikasi - Ketepatan
dan studi kasus
masa nifas - Keakuratan
pustaka
- Kemampuan
mendiagnosa
25
minggu ke IX-XVI
JUMLAH 100
Dari hasil evaluasi mata kuliah pada awal semester diperoleh informasi bahwa :
1. Persepsi Mahasiswa terhadap strategi perkuliahan membosankan.
2. Pembelajaran dengan strategi ceramah membuat mahasiswa mengantuk.
3. Hasil evaluasi belajar mahasiswa secara umum kurang.
4. Mahasiswa tidak belajar di luar jam kuliah.
5. Mahasiswa tidak mengulang mempelajari materi yang telah diajarkan.
26
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
Setelah Rekonstruksi
Mata Kuliah : ASKEB III NIFAS
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mempunyai persyaratan pengetahuan dari ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etika yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir, dan kekeluargaannya.
2. Memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeruh
di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan
menjadi orang tua.
3. Memberikan asuhan bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilannya yang meliputi deteksi dini,
pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
Sasaran Belajar :
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas
denganmateriKonsep dasar masa nifas, Perubahan fisiologi masa nifas, Perubahan psikologi masa nifas, Proses laktasi dan
menyusui, Pentingnya ASI, Kebutuan Dasar Ibu dalam Masa Nifas, Respon orang tua terhadap bayi baru lahir, Cara Deteksi Dini
Komplikasi Masa Nifas dan Penanganannya, Asuhan kebidanan pada masa nifas yang normal, Pengkajian data fisik
danPsikososial, Komplikasi Masa nifas, Dokumentasi asuhan kebidanan masa nifas.
Deskripsi Mata kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang materiKonsep dasar masa nifas, Perubahan fisiologi masa nifas,
Perubahan psikologi masa nifas, Proses laktasi dan menyusui, Pentingnya ASI, Kebutuan Dasar Ibu
dalam Masa Nifas, Respon orang tua terhadap bayi baru lahir, Cara Deteksi Dini Komplikasi Masa
27
Nifas dan Penanganannya, Asuhan kebidanan pada masa nifas yang normal, Pengkajian data fisik
danPsikososial, Komplikasi Masa nifas, Dokumentasi asuhan kebidanan masa nifas.
28
Makalah
5 dan 6 Menjelaskan Proses laktasi dan menyusui Kuliah Interaktif, - Kehadiran 10
Diskusi Kelompok
manajemenlaktasi - Ketepatan
Kecil, Tanya Jawab
pedoman
- Keakuratan pustaka
7 Mahasiswa mampu Kebutuan Dasar Ibu dalam Masa Kuliah interaktif, - Kehadiran 5
Menjelaskan Kebutuhan Nifas Praktikum, - Ketepatan
Role Play
Dasar Ibu Dalam Masa pedoman
Nifas - Keakuratan
pustaka
8 Mahasiswa mampu Mid Tes Ujian tertulis, Ketepatan Jawaban 25
menjelaskan materi dari pilihan ganda dan
minggu I-VII Essy
9 Mahasiswa mampu Respon orang tua terhadap bayi KuliahInteraktif, - Kehadiran 5
baru lahir Role Play
Menjelaskan Respon - Ketepatan
Orang Tua Terhadap pedoman
Bayi Baru Lahir - Keakuratan
pustaka
29
Dini Komplikasi Masa Role Play pedoman
Nifas - Keakuratan
pustaka
11 dan 12 Mahasiswa mampu Asuhan kebidanan pada masa nifas Makalah - Kehadiran 20
yang normal kelompokdiskusi
menerapkan asuhan - Ketepatan
Role Play
kebidanan pada masa Kuliah Interaktif, pedoman
Studi Kasus,
nifas yang normal - Keakuratan
Praktikum
pustaka
- Ketepatan
menjawab
13 Mahasiswa mampu Pengkajian Tindakan Kuliah Interaktif, - Kehadiran 5
Studi Kasus,
Menerapkan Asuhan - Ketepatan
Praktikum
Kebidanan pada ibu nifas pedoman
- Keakuratan
pustaka
30
14 Mahasiswa Mampu Komplikasi Masa nifas Kuliah interaktif - Keaktifan 5
Role Play dan
Mendeteksi komplikasi - Ketepatan
studi kasus
masa nifas - Keakuratan
pustaka
- Kemampuan
mendiagnosa
31
BUKU SUMBER
A. Referensi
1. Handayani sri. Dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta: Gosyen Publishing
2. Hanifa Wiknojosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
3. Marmi, S.ST. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Puerperium Care”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
4. Rostam Mochtar. 1999. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
B. Jurnal
5. Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
6. Atikah Proverawati. 2010. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
32
BAGIAN V
KONTRAK PEMBELAJARAN
ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
Mata kuliah ini membahas tentang materi Konsep dasar masa nifas, Perubahan fisiologi masa
nifas, Perubahan psikologi masa nifas, Proses laktasi dan menyusui, Pentingnya ASI, Kebutuan
Dasar Ibu dalam Masa Nifas, Respon orang tua terhadap bayi baru lahir, Cara Deteksi Dini
Komplikasi Masa Nifas dan Penanganannya, Asuhan kebidanan pada masa nifas yang normal,
Pengkajian data fisik danPsikososial, Komplikasi Masa nifas, Dokumentasi asuhan kebidanan
masa nifas.
3. Sasaran Pembelajaran
33
4. ORGANISASI MATERI
5.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Perubahan Fisiologis
10. Pada Adaptasi Psikologis Ibu Dan Proses Laktasi Dan
Masa Nifas
11. Keluarga Pada Masa Nifas Menyusui
12.
Entry Behavior
- Asuhan Kebidanan II (Kehamilan)
34
Mata kuliah ini menggunakan metode kuliah interkatif (ceramah dan tanya jawab)
tentang konsep dasar, diskusi kelompok, studi kasus untuk melatih kemampuan analisis
kasus, selanjutnya untuk keterampilan mahasiswa digunakan strategi praktikum, simulasi.
Selain itu terdapat Tugas mandiri, mid tes dan final tes.
5. MATERI BAHAN BACAAN
1. Ari Sulistyawati, 2009, Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, ANDI,
Yogyakarta
2. Bobak, 2006, Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta
3. Depkes RI, 2007, Standar Profesi Bidan, PP IBI Jakrta
4. Manuaba dkk, 2007, Pengantar Kuiah Obstetri, EGC, Jakarta
5. Varney dkk, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Vol 1, EGC, Jakrta
6. Saifuddin AB, 2008, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,
YBPSP, Jakarta
7. Saifuddin AB, 2008, Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, YPBSP,
Jakarta
8. Saifuddin AB, 2008, Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo, YPBSP, Jakarta
9. Ambarwaty dkk, 2009, Asuhan Kebidanan Nifas, Mitra Cendikia, Jogyakarta
6. TUGAS
1. Buku bacaan materi kuliah telah dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti
pembelajaran
2. Tugas kelompok dibuat laporan bentuk makalah.
3. Tugas mandiri dibuat secara individu sesuai format yang ada.
4. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
35
7. KRITERIA PENILAIAN
Kehadiran : 10%
Tugas : 15%
Praktikum : 20%
Mid test : 25%
Final test : 30%
8. NORMA AKADEMIK
1. Mahasiswa harus menggunakan seragam rapih dan mengenakan sepatu saat
perkuliahan serta tidak mengganggu jalannya pembelajaran.
2. Mahasiswa yang terlambat setelah 15 menit pelajaran dimulaitidak diperbolehkan
masuk
3. Selama proses pembelajaran semua HandPhone harus dinonaktifkan
36
9. JADWAL PEMBELAJARAN
10 Cara Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas dan Penanganannya JUWITA , S.ST
37
Ujian akhir semester JUWITA , S.ST
16
Remedial
38
BAGIAN VI
PANDUAN PRAKTIKUM
REFERENSI
1. Ari Sulistyawati, 2009, Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, ANDI,
Yogyakarta
2. Ambarwaty dkk, 2009, Asuhan Kebidanan Nifas, Mitra Cendikia, Jogyakarta
DASAR TEORI
Lampiran Materi
Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan kondisi kesehatan setelah
melahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan
untuk memenuhi kebutuhan akan gizi
KESELAMATAN KERJA
39
6. Menggunakan prinsip kewaspadaan universal/baku
Peralatan :
1. Buku tulis
2. Brosur
Persiapan :
1. Persiapan ruangan
2. Persiapan bahan dan alat
Job sheet.
Penuntun Belajar
.
METODE
Praktikum
PENDAHULUAN
1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan keterkaitan materi praktikum yang akan diberikan dengan materi
sebelumnya
3. Menyampaikan objek atau tujuan dari mahasiswa mempelajari mata kuliah ini
4. Menjelaskan metoda yang akan ditempuh mahasiswa dari praktikum yang akan
dilakukan, yaitu dengan memperhatikan peragaan yang ditampilkan dari pembimbing
dan dilakukan secara individual oleh mahasiswa
5. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa keterampilan ini penting dan harus dikuasai
oleh mahasiswa sebagai calon bidan agar dapat memberikan asuhan pada ibu nifas
sesuai dengan standar dan kewenangan.
40
PENYAJIAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Pelaksanaan
PERSIAPAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
PROSEDUR
41
4 Mengkaji frekuensi BAK ibu nifas
42
8 Memberikan penyuluhan untuk
membatasi hubungan seksual
A. PENERAPAN
Mahasiswa mampu mempraktikkan pengkajian kebutuhan dasar pada ibu nifas
B. PENILAIAN
Mahasiswa mempraktikan pengkajian kebutuhan ibu nifas secara individu
Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan kemampuan serta
kenyamanan klien dalam setiap tindakan
Memperhatikan privasi klien dalam setiap gerakan
Akan dilakukan penilaian pada mahasiswa secara objektif dengan menggunakan daftar
tilik sehingga kompetensi mahasiswa benar-benar diketahui
43
BAGIAN VII
MODUL
PENDAHULUAN
A. DeskripsiSingkat
Dalampokokbahasaniniakandibahastentangkebutuhandasaribunifasmeliputi,
nutrisidancairan, ambulasidini, eliminasi BAB/BAK, kebersihandiri, istirahat,
seksualdanlatihan/ senamnifas.
B. Manfaat
Pokok bahasan kebutuhan dasar ibu masa nifas merupakan materi yang harus
diketahui agar dapat mengetahui nutrisi dan cairan yang penting bagi ibu nifas,
pentingnya ambulasi pada masa nifas, memahami pentingnya proses eliminasi BAB/
BAK pada masa nifas, memahami pentingnya menjaga kebersihan diri/ perineum pada
masa nifas, pentingnya istirahat bagi ibu pada masa nifas, memberikan pemahaman
bahwa tidak boleh melakukan aktivitas seksual selama masa nifas dan memahami
pentingnya latihan/ senam nifas.
C. Sasaran Pembelajaran
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan
tentang kebutuhan dasar ibu nifas.
D. Pentingnya Penggunaan Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui
bahan ajar dosen akan mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan mahasiswa akan
lebih mudah dalam belajar.
44
PENYAJIAN
45
5. Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. Satu porsi setara
dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkirbrokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir
sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per
hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal
atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit
kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40
gram mi/pasta dari bijian utuh.
7. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang
tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua
sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang
goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok
makan saus salad.
8. Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan
asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
9. Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
10. Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang
diperlukanantara lain:
Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A
terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf.
Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di
daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang.
46
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan
tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan
gandum.
11. Zinc (Seng)
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan.
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan
dan metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg.
Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.
12. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak,
hati dan ikan.
B. AmbulasiDini
Ambulasi dini /early ambulation adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan
dengan membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya.. Menurut penelitian
ambulasi dini tidak mempunyai pengaruh yang buruk, tidak menyebabkan perdarahan
abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomy, dan tidak memperbesar
kemungkinan terjadinya prolaps uteri atau retrofleksi. Ambulasi dini tidak dibenarkan
padapasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru, demam dan keadaan lain yang
masih membutuhkan istirahat.
Adapun keuntungan dari ambulasi dini antara lain:
1. Penderita merasa lebih sehat dan kuat
2. Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik
3. Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu mengenai cara
merawat bayinya
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (lebih ekonomis).
Ibu post partum diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya 24-48 jam setelah
melahirkan. Ambulasi awal dilakukan dengan melakukan gerakan dan jalan-jalan ringan
sambil bidan melakukan observasi perkembangan pasien dari jam demi jam sampai
hitungan hari. Kegiatan ini dilakukan secara meningkat secara berangsur-angsur frekuensi
dan intensitas aktivitasnya sampai pasien dapat melakukannya sendiri tanpa pendamping
sehingga tujuan memandirikan pasien dapat terpenuhi.
47
C. Eliminasi: BAK dan BAB
Dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah harus dapat buang air kecil,
semakin lama urin tertampung dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan
kesulitan pada organ perkemihan, misalnyainfeksi. Biasanya, pasien menahan kencing
karena takut akan merasakan sakit pada luka jalan lahir.. bidan harus dapatmeyakinkan
pasien bahwa kencing sesegera mungkin setelah melahirkan akan mengurangi komplikasi
postpartum. Berikan dukungan mental pada pasien bahwa ia pasti mapu menahan sakit
pada lukajalan lahir akibat terkena air kencing karena iapun sudah berhasil berjuang
untuk melahirkan bayinya.
Dalam 24 jam pertama, pasien sudah harus dapat buang air besar karena semakin
lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air besar
secara lancer. Fese yang tertahan dalam usus semakin lama akan mengeras karena cairan
yang terkandung dalam feses akan diserap oleh usus.bidan harus dapat meyainkan pasien
untuktidak takut untuk baung air besar karena buang air besar tidak akan menambah
parah luka jalan lahir. Untuk meningkatkan volume feses, anjurkan pasien untuk makan
tinggi serat dan banyak minum air putih.
D. KebersihanDiri
Karenakeletihandankondisipsikis yang belumstabil, biasanyaibu postpartum
masihbelumcukupkooperatifuntukmembersihkandirinya.Bidanharusbijaksanadalammemb
erikanmotivasiinitanpamengurangikeaktifanibuuntukmelakukan personal hygiene
secaramandiri.Padatahap awal bidan dapat melibatkan keluarga dalam perawatan
kebersihan ibu.
Beberapa langkah penting dalam kebersihan diri ibu postpartum, antara lain:
1. Jaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi.
Kulit ibu yang kotor karena keringat atau debu dapat menyebabkan kulit bayi
mengalami alregi melalui sentuhan kulit ibu dan bayi
2. Membersihkan derah kelamin dengan sabun dan air. Pastiakn bahwa ibu mengerti
untuk membersihkan daerah vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru
kemudian membersihkan daerah anus.
3. Mengganti pembalut setiap kali darah sudah penuh atau minimal 2 kali sehari,
kadanf hal ini terlewat untuk disampaikan pada pasien. Masih adanya luka terbuka
di dalam rahim dan vagina sebai satu-satunya port the entre kuman penyebab
infeksi rahim, maka ibu harus senatiasa menjaga suasana keasaman dan
kebersihan vagina dengan baik.
48
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali ia selsai membersihkan daerah
kemaluannya.
5. Jika mempunyai luka episiotomy, hindari untuk menyentuh daerah luka. Ini yang
kadang kurang diperhatikan oleh pasien dan tenaga kesehatan. Karena rasa ingin
tahunya tidak jarang pasien berusaha menyentuh luka bekas jahitan diperineum
tanpa memperhatikan efek yang dapat ditimbulkan dari tindakannya ini. Apalagi
pasien kurang memperhatikan kebersihan tangannya sehingga tidak jarang terjadi
infeksi sekunder.
E. Istirahat
Ibu postpartum sangat mebutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan
kembali keadaan fisiknya. Keluarga disarankan untuk memberi kesempatan kepada ibu
untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan energy untuk menyusui bayinya nanti.
Kurang istirahat pada postpartum akan mengakibatkan beberapa kerugian, misalnya:
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyakperdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Bidan harus menyampaikan pada pasien dan keluarga bahwa untuk kembali
melaukan kegiatan-kegiatan rumah tangga, harus dilakukan secara perlahan-lahan dan
bertahap. Selain itu, pasien juga perlu diingatkan untuk selalu tidur siang dan beristirahat
selagi bayinya tidur. Kebutuhan istirahat selagi ibu menyusui minimal 8 jam sehari, yang
dapat dipenuhi melalui istirahat siang dan malam.
F. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukan 2 jari dalam vagina tanpa rasa nyeri . Banyak budaya
dan agama yang melarang untuk melakukan hungan seksual sampai mas awaktu tertentu,
misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran. Keputusan tergantung pada
pasangan yang bersangkutan.
49
PENUTUP
A. Simpulan
1. Ibu nifasmemerlukan nutrisi dan cairanuntuk pemulihan kondisi kesehatansetelah
melahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi air susu. Zat-zat yang
dibutuhkan ibu pada masa nifas yaitu: kalori, protein, kalsiumdan vitamin D,
magnesium, sayuran hijau dan buah, karbohidrat kompleks, lemak, garam, cairan,
vitamin, zinkdan DHA.
2. Ambulasi awal dilakukan dengan melakukan gerakan dan jalan-jalan ringan.
3. Dalam 6 jam pertama post partum, ibu sudah harus dapat buang air kecil. Dalam 24
jam pertama, pasien sudah harus dapat buang air besar
4. Kebersihan diri yang harus diperhatiakan pada masa nifas yaitu jaga kebersihan
seluruh tubuh, membersihkan derah kelamin dengan sabun dan air, mengganti
pembalut setiap kali darah sudah penuh atau minimal 2 kali sehari, Mencuci tangan
dengan sabun dan air setiap kali ia selsai membersihkan daerah kemaluannya, hindari
menyentuh luka episiotomy.
5. Ibu postpartum sangat mebutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan
kembali keadaan fisiknya.
6. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukan 2 jari dalam vagina tanpa rasa nyeri.
B. Evaluasi
Menuliskan kembali apa yang diketahui tentang kebutuhan ibu pada masa nifas.
SOAL
1. Kenapa ibu nifas dianjurkan untuk mengkonsumsi nutrisi dan cairan yang cukup selama
masa nifas ?
2. Kenapa ibu nifas dianjurkan untuk mengkonsumsi 2 kapsul vitamin A selama masa nifas
?
3. Jika ibu kurang memperhatikan kebersihan perineum terutama bekas jahitan perineum,
maka apa yang akan terjadi ?
4. Gerakan-gerakan seperti apa yang dapat dilakukan oleh ibu nifas untuk memulai ambulasi
dini ?
5. Jika ibu kurang istirahat selama menjalani masa nifas, pengaruh buruk apa yang dapat
terjadi ?
50
6. Sebutkan komplikasi yang dapat terjadi Jika ibu tidak BAK (buang air kecil) lebih dari 6
jam pasca persilanan !
7. Jika anda mendapai kasus setelah 4 hari persalinan ibu belum BAB, maka apa yang harus
dilakukan ?
8. Pada saat kapan ibu siap untuk melakukan hubungan seksual kembali setelah menjalani
masa nifas ?
9. Jelaskan manfaat dari senam nifas untuk ibu nifas ?
10. Apakah senam nifas dapat dilakukan pada ibu yang bersalin secara seksio sesarea ?
UMPAN BALIK :
1. Bila anda dapat menyelesaikan soal diatas sebanyak 6 nomor maka anda dapat
melanjutkan mempelajari materi berikutnya.
2. Bila anda dapat menyelesaikan kurang dari 6 nomor maka anda harus mengulang kembali
materi.
51
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hanifa Wiknojosastro. 2002. IlmuKebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Lusa. 2011. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas. http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-
ibu-nifas/. Diaksestanggal 22 Desember 2011.
Saifuddin A.B 2002.BukuAcuanNasionalPelayananKesehatan. Jakarta: JNPKRR.
Saifuddin A.B 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Siti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
52
BAGIAN VIII
BAHAN PRESENTASI
53
54
55
56
57
CONCEPT MAPPING (PETA KOGNITIF)
Pelaporan
Seksual
Perdarahan Anemia Kejang Infeksi
58
BIODATA PENULIS
A. IDENTITAS PENULIS
5. Agama : Islam
B. PENDIDIKAN
4. DIII Kebidanan di STIKes Mega Rezky Makassar Pada Tahun 2012- 2015
5. Program DIV Bidan Pendidik di STIKes Mega Rezky Makassar tahun 2015-
2016.
Penulis
JUWITA, S.ST
59