PENDAHULUAN
1
5. Bekerja seacara tim dan profesional
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Valve
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem
perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran
fluida dengan cara membuka atau menutup sebagian aliran fluida. Katup/Valve
memiliki peran penting dalam suatu industri seperti industri migas yang meliputi
pengaliran kedalam kolom distilasi dan mengontrol pengapian pada furnace
(tungku). Valve dapat dioperasikan secara manual, baik dengan menggunakan
pegangan, tuas pedal dan sebagainya. Selain dioperasikan secara manual, ada juga
jenis valve yang dioperasikan secara otomatis, yakni pengendaliannya dilakukan
dengan menggunakan prinsip perubahan aliran, tekanan dan suhu di dalam pipa.
Ketiga perubahan tersebut akan mempengaruhi diafragma, pegas ataupun piston
sehingga secara otomatis akan menggerakkan katup dengan sistem buka tutup.
Fungsi valve Terdapat berbagai macam jenis valve yang digunakan pada
kilang minyak maupun di pabrik-pabrik lain. Setiap jenis katup memiliki fungsi dan
prinsip kerja masing-masing, seperti berikut:
1. Untuk menutup dan membuka aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki
hambatan aliran dan pressure loss yang minimum. Contohnya: gate valve, ball,
plug dan butterfly valve.
2. Untuk keperluan mengatur aliran, dengan cara menahan aliran dengan
perubahan arah atau menggunakan suatu hambatan, bisa juga dengan kombinasi
keduanya.
3. Untuk mencegah aliran balik (back flow), biasanya menggunakan check valve
(lift check dan swing check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan tertutup
apabila terdapat aliran yang berlawanan arah.
4. Untuk keperluan mengatur tekanan, beberapa pengaplikasian valve di lapangan,
tekanan yang masuk (line pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan
3
yang diinginkan. Biasanya menggunakan pressure-reducing valve atau
regulator.
5. Untuk pressure relief (pelepasan tekanan) dengan menggunakan relief valve dan
safety valve. Relief valve digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang
berlebihan yang dapat mengganggu proses pengaliran atau bahkan kegagalan
proses pengaliran. Sedangkan safety valve mengunakan per (spring loaded),
valve ini akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan
(Baskerville, 2002).
4
2.3 Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu
sumber tenaga yang digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat
ketempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan
tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari
suatu pemutar atau penggerak ke cairan ke bejana yang bertekanan yang lebih tinggi.
Selain dapat memindahkan cairan, pompa berfungsi untuk meningkatkan kecepatan,
tekanan dan ketinggian cairan.
Secara umum pompa dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Pompa Positive Displacement
Pompa positive displacement bekerja dengan memberikan gaya tertentu pada
volume fluida tetep dari sisi inlet menuju outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan
pompa ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat), dan juga
memberikan perpindahan fluida yang tetap atau stabil disetiap putarannya.
2. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeller dan saluran
inlet ditengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeller berputar, fluida
mengalir menuju casing disekitar impeller sebagai akibat dari gaya sentrifugal.
Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida, sementara kecepatan
putar impeller tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh
casing sehingga fluida dapat menuju titik outlet nya.
5
Respons dinamik tangki yang memiliki kemampuan menyimpan cairan atau
gas mengikuti model order gas. Tahanannya mewakili pompa, perpipaan, bendungan,
baik dalam aliran masuk ataupun aliran keluar. Padatan, cairan ataupun gas yang
dapat menyimpan kalor (kapasitas kalor, Cp), juga mengikuti model order satu.
Tahanannya terkait dengan perpindahan kalor melalui dinding, gas maupun cairan.
Proses-proses yang memiliki kemampuan menyimpan massa atau energi dapat
bertindak sebagai buffer antara aliran masuk dengan aliran keluar, dapat dimodelkan
sebagai sistem order satu, seperti tangki pemanas berpengaduk.
Uraian ini menunjukan bahwa komponen dalam pabrik kimia umumnya
adalah sistem order satu dengan keterlambatan yang memiliki kemampuan terutama
menyimpan massa maupun energy (Sebong, 2004).
Pada Gambar 2.1, dapat dilihat laju alir masuk volumetrik Fi dan laju alir
keluar volumetrik Fo. Laju alir keluar dianggap linier terhadap arus cairan dalam
tangki h dengan tahanan R.
6
h gaya penggerak aliran
Fo= = (1.2)
R tahanan terhadapaliran
Tangki memiliki kemampuan menyimpan massa setiap saat. Neraca massa total
tangki diberikan oleh persamaan :
dh h
A =Fi−Fo=Fi−
dt R
Atau
dh
AR +h=R x Fi (1.3)
dt
A adalah luas penampang tangki. Pada keadaan tunak :
hs=R x F is (1.4)
Pengurangan persamaan (1.3) oleh (1.4) menghasilkan persamaan dalam variabel
penyimpangan :
dh
AR +h=R x Fi
dt
Dengan h = h – hs dan Fi = Fi – Fis
AR=τ p =konstanta waktu proses
R = Kp = Steady state gain process
Sehingga diperoleh fungsi transfer :
h(s) Kp
G(s )= = (1.5)
Fi (s) τ p s+ 1
Luas penampang tangki, A adalah ukuran kemampuan menyimpan massa. Makin
besar A, makin besar kemampuan tangki untuk menyimpan massa. p = AR, dapat
dikatakan bahwa untuk tangki :
Konstanta waktu = kemampuan menyimpan x tahanan terhadap aliran.
Menentukan parameter k dan n , dapat ditentukan dengan Regresi Linier :
dh khn
= (1.6)
dt A
k
ln ( −dh
dt ) =ln + n ln h
A
(1.7)
7
2.6 Proses Orde Dua Non-Interacting Capacities
Proses orde dua merupakan gabungan dua proses orde satu. Pada proses orde
dua non-interacting capacities, ketinggian level di kedua tangki tidak saling
mempengaruhi. Level di tangki kedua tidak akan mempengaruhi besar kecilnya laju
alir yang keluar dari tangki pertama. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.2.
Seperti pada proses orde satu, transfer function proses orde dua non-
interacting juga merupakan persamaan diferensial fungsi waktu. Bahkan, persamaan
diferensialnya berpangkat dua karena prosesnya memang mempunyai dua lag time
yaitu τ dan τ. Hubungan antara input-output proses orde dua non-interacting dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
8
Gambar 2.3. Kurva Waktu Proses Orde Dua
Non-Interacting
(Frans Gunterus, 1994).
9
Gambar 2.4. Proses Orde Dua Interacting-Capacities
(Frans Gunterus, 1994).
10
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3. Penggaris
4. Busur
5. Stopwach
11
3. Data yang didapat dari percobaan ialah waktu (t) dan tinggi permukaan air (h)
maka dihitung laju alir input dengan rumus (Q=v/t).
3.3.3 Menghitung Laju Alir Output
1. Tangki 1 diisi penuh lalu Valve 2 dibuka dengan bukaan 60,70, 80 dan 90⁰.
2. Dicatat penurunan ketinggian permukaan air pada setiap 5 detik.
3. Data yang didapat dari percobaan ialah waktu (t) dan tinggi permukaan air (h)
maka dihitung laju alir output dengan rumus (Q=v/t).
4. Setelah didapatkan data-data dan percobaan, maka dapat dilakukan parameter k
dan n dengan menggunkan persamaan linier.
y = ax + b
−dh
ln = dt ) = n ln h + ln k
¿
12
6. Gangguan dilakukan dengan merubah bukaan Valve 1.
7. Percobaan diulangi untuk variasi bukaan Valve 1.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
tinggi air dalam tangki 7,753846 cm. Sehingga dari persamaan diatas dapat diketahui
bahwa luas penampang tangki sebesar 90,27778 cm2. Hasil ini menunjukkan bahwa
luas penampang pada setiap sisi tangki tidak sama, sehingga harus dilakukan kalibrasi
untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4.2 Laju Alir Input pada Bukaan Valve Sudut 60o, 70 o, 80 o dan 90o
Hubungan perubahan volume air terhadap selang waktu dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
Laju Alir Input pada Bukaan Valve Sudut 60o, 70 o, 80 o dan 90o
1400
Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa semakin besar bukaan sudut Valve maka pada
selang waktu yang sama volume air yang didapat semakin meningkat. Ketika bukaan
Valve sudut 60o volume air yaitu 1263,889 cm3 pada detik ke 315; ketika bukaan
Valve 70o volume air yaitu 1254,861 cm3 pada detik ke 260; ketika bukaan Valve 80o
volume air yaitu 1236,806 cm3 pada detik ke 125; ketika bukaan Valve 90o volume air
yaitu 1263,889 cm3 pada detik ke 35. Dapat dilihat bahwa volume dari Valve bukaan
60o, 70o dan 80o nilainya semakin menurun dikarenakan semakin besar bukaan sudut
maka semakin besar volume air yang mengalir dalam waktu tertentu. Namun, pada
Valve 90o nilai volume mengalami sedikit peningkatan dikarenakan kesulitan
pembacaan data pada saat percobaan.
14
Laju alir input dapat dicari melalui persamaan sebagai berikut:
V
Qi=
t
Dimana:
Qi = Laju Alir input (cm3/detik)
V = Volume (cm3)
t = Waktu (detik)
Laju alir input pada bukaan Valve sudut 60o adalah 30888,05556 cm3/det; laju
alir input pada bukaan Valve 70o adalah 267,1234509 cm3/detik; laju alir input pada
bukaan Valve 80o adalah 254,7963669 cm3/detik; dan laju alir input pada bukaan
Valve 90o adalah 273,1203704 cm3/detik . Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
bukaan sudut Valve pada selang waktu yang sama maka volume air yang didapat
semakin meningkat sehingga laju alir yang dihasilkan juga semakin besar.
4.3 Laju Alir Output pada Bukaan Valve Sudut 60o, 70 o, 80 o dan 90o
Hubungan perubahan volume air terhadap selang waktu dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
15
Laju Alir Output pada Bukaan Valve Sudut 60o, 70 o,
80 o dan 90o
1400
1200 f(x)
f(x) == 6.2x + 36.58
12.01x
12.93x + 4.3
33.42
R²
R² == 1
1 Sudut 60
1000 Linear (Sudut 60)
volume (cm3) f(x) = 26.37x - 34.82
R² = 0.98 Sudut 70
800
Linear (Sudut 70)
600 Sudut 80
Linear (Sudut 80)
400 Sudut 90
Linear (Sudut 90)
200
0
0 50 100 150 200 250
waktu (detik)
Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semakin besar bukaan sudut Valve maka pada
selang waktu yang sama volume air yang didapat semakin meningkat. Ketika bukaan
Valve sudut 60o volume air yaitu 1254,861 cm3 pada detik ke 205; ketika bukaan
Valve 70o volume air yaitu 1245,833 cm3 pada detik ke 105; ketika bukaan Valve 80o
volume air yaitu 1245,833 cm3 pada detik ke 95; ketika bukaan Valve 90o volume air
yaitu 1047,222 cm3 pada detik ke 40. Dapat dilihat bahwa volume dari Valve bukaan
60o 70o 80o dan 90o nilainya semakin menurun dikarenakan semakin besar bukaan
sudut maka semakin besar volume air yang mengalir dalam waktu tertentu.
Laju alir output dapat dicari melalui persamaan sebagai berikut:
V
Q o=
t
Dimana:
Qo = Laju Alir output (cm3/detik)
V = Volume (cm3)
t = Waktu (detik)
16
Laju alir input pada bukaan Valve sudut 60o adalah 275,3391827 cm3/det; laju
alir input pada bukaan Valve 70o adalah 250,4392256 cm3/detik; laju alir input pada
bukaan Valve 80o adalah 265,4549371 cm3/detik; dan laju alir input pada bukaan
Valve 90o adalah 190,125 cm3/detik . Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
bukaan sudut Valve pada selang waktu yang sama maka volume air yang didapat
semakin meningkat sehingga laju alir yang dihasilkan juga semakin besar.
17
Sudut 60
-2.4
-3 -2 -1 -2.45 0 1 2 3
Ln dh/dt -2.5
-2.55 Sudut 60
f(x) = 0.04x - 2.65
-2.6 Linear (Sudut 60)
R² = 0.75
-2.65
-2.7
-2.75
Ln h
Sudut 70
-1.7
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
-1.8
-1.9
Ln dh/dt
-2
f(x) = - 0.01x - 2.01
R² = 0.03 -2.1 Linear ()
-2.2
-2.3
-2.4
Ln h
18
Sudut 80
0
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
-0.5
-1
Ln dh/dt
Sudut 80
Linear (Sudut 80)
-1.5
Sudut 90
0
-0.2 0.5 1 1.5 2 2.5 3
-0.4
-0.6
Ln dh/dt
-0.8
-1 Sudut 90
-1.2 Linear (Sudut 90)
f(x) = - 0.19x - 0.98
-1.4 R² = 0.26
-1.6
-1.8
-2
Ln h
Gambar 4.3 Hubungan Antara ln h tergadap ln(dh/dt) bukaan Valve Sudut 60o, 70o, 80
o
dan 90o
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa hasil perhitungan harga parameter n untuk
bukaan Valve sudut 60o adalah 0,0353; bukaan Valve sudut 70o adalah -0,0124;
bukaan Valve sudut 80o adalah 0,0369; dan bukaan Valve sudut 90o adalah -,01944.
Sedangkan harga parameter k untuk bukaan Valve sudut 60o adalah 0,070574; bukaan
Valve sudut 70o adalah 0,134378; bukaan Valve sudut 80o adalah 0,145832; dan
19
bukaan Valve sudut 90o adalah 0,376928. Perhitungan harga parameter k didapat dari
nilai ln k, yaitu -2,6511; -2,0071; -1,9253dan -0,9757.
Pada percobaan pengukuran laju alir output, diperoleh hasil percobaan nilai
parameter n dan k. Harga k yang didapat dari bukaan Valve sudut 90o lebih besar dari
bukaan Valve sudut 60o; 70o; 80o. Hal ini disebabkan karena besarnya debit air
keluaran. Semakin besar bukaan Valve maka gesekan antara fluida dengan dinding
semakin kecil dan akan menghasilkan harga parameter k yang semakin besar. Laju
alir yang keluar berpengaruh terhadap harga parameter k.
h
tinggi air (h) secara linier ( q= ). Dari data, didapatkan nilai R pada output 60o
R
sebesar 0,926120603 s/cm3; output 70o sebesar 0,544401 s/cm3; output 80o sebesar
0,453511 s/cm3; dan output 90o sebesar 0,363659 s/cm3.
20
yang dibutuhkan tangki sistem non-interaksi untuk mencapai kondisi steady state
pada percobaan pertama adalah 105 detik yaitu dengan tinggi permukaan air 0,3 cm
dilakukan gangguan dengan merubah bukaan Valve 1 menjadi 60o. Pada percobaan
kedua adalah 75 detik dengan tinggi permukaan air 0,4 cm dilakukan dengan
merubah Valve 1 menjadi 70o. Pada percobaan ketiga adalah 90 detik dengan tinggi
permukaan air 0,7 cm dilakukan dengan merubah Valve 1 menjadi 80o. Dan pada
percobaan keempat adalah 85 detik dengan tinggi permukaan air 5,3 cm dilakukan
dengan merubah Valve 1 menjadi 90o.
Sedangkan pada tangki sistem interaksi digunakan bukaan pada Valve 1, Valve
3 dan Valve 4 berurutan sebesar 60o, 70o dan 90o. Pada percobaan pertama adalah 660
detik yaitu dengan tinggi permukaan air ditangki 2 adalah 14,9 cm dan tangki 3
adalah 0,6 cm dilakukan gangguan dengan merubah bukaan Valve 1 menjadi 60o.
Pada percobaan kedua adalah 580 detik dengan tinggi permukaan air ditangki 2
adalah 14,9 cm dan tangki 3 adalah 0,5 cm dilakukan dengan merubah Valve 1
menjadi 70o. Pada percobaan ketiga adalah 90 detik dengan tinggi permukaan air
pada tangki 2 13,8 cm dan tangki 3 adalah 3,4 cm dilakukan dengan merubah Valve 1
menjadi 90o .
Pada tangki sistem interaksi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi
steady state lebih cepat dibandingkan waktu pada tangki sistem non-interaksi. Hal ini
dikarenakan pada tangki sistem non-interaksi dipengaruhi oleh ketinggian letak
tangki 1 terhadap tangki 2. Dimana pada letak ketinggian tangki yang lebih tinggi
menyebabkan perbedaan tekanannya bertambah dibandingkan letak tangki yang
sejajar seperti pada tangki sistem interaksi yaitu antara tangki 2 dan tangki 3.
Perbedaan tekanan yang lebih tinggi akan menyebabkan laju alir output juga
bertambah sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tercapai kondisi
steady state.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari percobaan didapatkan laju alir input pada bukaan Valve 60o adalah
sebesar 30888,05556 cm3/s, sedangkan pada bukaan 90o adalah sebesar
273,1203704 cm3/s.
2. Dari percobaan didapatkan laju alir output pada bukaan Valve 60o adalah
273,1203704 cm3/s, sedangkan pada bukaan 90o adalah 190,125 cm3/s
3. Nilai parameter n dan k pada laju alir output bukaan Valve 60o berurutan adalah
sebesar 0,0353 dan 0,070574 , sedangkan pada bukaan 90o adalah
-0,1944 dan 0,376928.
4. Perubahan bukaan Valve 1 sebagai gangguan yang sebelumnya telah dalam
kondisi steady state berarti merubah debit air input F1 merupakan gangguan
yang menjadikan keadaan unsteady state akan tetapi dalam rentang waktu
tertentu air pada tangki akan kembali steady state.
5.2 Saran
1. Diharapkan kepada setiap praktikan agar mengukur bukaan Valve dengan teliti
dikarenakan akan mempengaruhi hasil yang didapatkan.
2. Praktikan harus cermat dalam mengamati ketinggian air dan waktu.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
V
A=
h
A rata-rata = 90.27778 cm2
24
A.2 Menghitung Laju Alir Input
Tabel A.2 Laju Alir Input Tangki 1 pada Bukan Valve 60
Data input 60
waktu tinggi air volume laju alir input
5 0.4 36.11111 31.11111111
10 0.6 54.16667 44.16666667
15 0.9 81.25 66.25
20 1.1 99.30556 79.30555556
25 1.3 117.3611 92.36111111
30 1.6 144.4444 114.4444444
35 1.8 162.5 127.5
40 2 180.5556 140.5555556
45 2.3 207.6389 162.6388889
50 2.4 216.6667 166.6666667
55 2.7 243.75 188.75
60 2.9 261.8056 201.8055556
65 3.1 279.8611 214.8611111
70 3.3 297.9167 227.9166667
75 3.5 315.9722 240.9722222
80 3.7 334.0278 254.0277778
85 3.9 352.0833 267.0833333
90 4 361.1111 271.1111111
95 4.4 397.2222 302.2222222
100 4.6 415.2778 315.2777778
105 4.8 433.3333 328.3333333
110 5 451.3889 341.3888889
115 5.2 469.4444 354.4444444
120 5.4 487.5 367.5
125 5.7 514.5833 389.5833333
130 5.9 532.6389 402.6388889
135 6.1 550.6944 415.6944444
140 6.3 568.75 428.75
25
145 6.5 586.8056 441.8055556
150 6.8 613.8889 463.8888889
155 7 631.9444 476.9444444
160 7.2 650 490
165 7.4 668.0556 503.0555556
170 7.6 686.1111 516.1111111
175 7.8 704.1667 529.1666667
180 8 722.2222 542.2222222
185 8.3 749.3056 564.3055556
190 8.5 767.3611 577.3611111
195 8.7 785.4167 590.4166667
200 8.9 803.4722 603.4722222
205 9.1 821.5278 616.5277778
210 9.4 848.6111 638.6111111
215 9.6 866.6667 651.6666667
220 9.8 884.7222 664.7222222
225 10 902.7778 677.7777778
230 10.3 929.8611 699.8611111
235 10.5 947.9167 712.9166667
240 10.7 965.9722 725.9722222
245 10.9 984.0278 739.0277778
250 11.2 1011.111 761.1111111
255 11.4 1029.167 774.1666667
260 11.6 1047.222 787.2222222
265 11.8 1065.278 800.2777778
270 12 1083.333 813.3333333
275 12.2 1101.389 826.3888889
280 12.4 1119.444 839.4444444
285 12.7 1146.528 861.5277778
290 12.9 1164.583 874.5833333
295 13.1 1182.639 887.6388889
300 13.4 1209.722 909.7222222
305 13.5 1218.75 913.75
310 13.7 1236.806 926.8055556
26
315 14 1263.889 948.8888889
Q total 30888.05556
Data input 70
waktu tinggi air volume laju alir input
5 0.5 45.13889 9.027777778
10 0.8 72.22222 7.222222222
15 1.1 99.30556 6.62037037
20 1.4 126.3889 6.319444444
25 1.6 144.4444 5.777777778
30 1.9 171.5278 5.717592593
35 2.1 189.5833 5.416666667
40 2.3 207.6389 5.190972222
45 2.6 234.7222 5.216049383
50 2.9 261.8056 5.236111111
55 3.1 279.8611 5.088383838
60 3.4 306.9444 5.115740741
65 3.6 325 5
70 3.9 352.0833 5.029761905
75 4.2 379.1667 5.055555556
80 4.4 397.2222 4.965277778
85 4.7 424.3056 4.991830065
90 4.9 442.3611 4.915123457
95 5.2 469.4444 4.941520468
100 5.4 487.5 4.875
105 5.7 514.5833 4.900793651
110 5.9 532.6389 4.842171717
115 6.2 559.7222 4.867149758
120 6.5 586.8056 4.890046296
125 6.8 613.8889 4.911111111
130 7 631.9444 4.861111111
135 7.3 659.0278 4.881687243
140 7.6 686.1111 4.900793651
145 7.9 713.1944 4.918582375
150 8.1 731.25 4.875
27
155 8.4 758.3333 4.892473118
160 8.6 776.3889 4.852430556
165 9 812.5 4.924242424
170 9.2 830.5556 4.885620915
175 9.5 857.6389 4.900793651
180 9.8 884.7222 4.915123457
185 10 902.7778 4.87987988
190 10.2 920.8333 4.846491228
195 10.5 947.9167 4.861111111
200 10.8 975 4.875
205 11 993.0556 4.844173442
210 11.1 1002.083 4.771825397
215 11.3 1020.139 4.744832041
220 11.4 1029.167 4.678030303
225 12 1083.333 4.814814815
230 12.4 1119.444 4.867149758
235 12.6 1137.5 4.840425532
240 12.8 1155.556 4.814814815
245 13.1 1182.639 4.827097506
250 13.4 1209.722 4.838888889
255 13.7 1236.806 4.850217865
260 13.9 1254.861 4.826388889
Q total 267.1234509
28
25 3 270.8333 10.83333333
30 3.5 315.9722 10.53240741
35 4.1 370.1389 10.57539683
40 4.5 406.25 10.15625
45 5 451.3889 10.0308642
50 5.5 496.5278 9.930555556
55 6.1 550.6944 10.01262626
60 6.7 604.8611 10.08101852
65 7.1 640.9722 9.861111111
70 7.7 695.1389 9.930555556
75 8.2 740.2778 9.87037037
80 8.7 785.4167 9.817708333
85 9.3 839.5833 9.87745098
90 9.8 884.7222 9.830246914
95 10.3 929.8611 9.788011696
100 10.9 984.0278 9.840277778
105 11.4 1029.167 9.801587302
110 12 1083.333 9.848484848
115 12.6 1137.5 9.891304348
120 13.1 1182.639 9.855324074
125 13.7 1236.806 9.894444444
Q total 254.7963669
Data Input 90
waktu tinggi air volume laju alir input
5 2.5 225.6944 45.13888889
10 4.5 406.25 40.625
15 6.5 586.8056 39.12037037
20 8.4 758.3333 37.91666667
25 10.3 929.8611 37.19444444
30 12.3 1110.417 37.01388889
29
35 14 1263.889 36.11111111
Q total 273.1203704
Data output 60
waktu tinggi volume laju alir output delta (H) dh/dt ln dh/dt Ln H
5 13.6 36.11111 7.222222222 0.4 0.08 -2.52573 2.61007
10 13.2 72.22222 7.222222222 0.8 0.08 -2.52573 2.580217
15 12.8 108.3333 7.222222222 1.2 0.08 -2.52573 2.549445
20 12.4 144.4444 7.222222222 1.6 0.08 -2.52573 2.517696
25 12 180.5556 7.222222222 2 0.08 -2.52573 2.484907
30 11.6 216.6667 7.222222222 2.4 0.08 -2.52573 2.451005
35 11.2 252.7778 7.222222222 2.8 0.08 -2.52573 2.415914
40 10.8 288.8889 7.222222222 3.2 0.08 -2.52573 2.379546
45 10.6 306.9444 6.820987654 3.4 0.075556 -2.58289 2.360854
50 10.2 343.0556 6.861111111 3.8 0.076 -2.57702 2.322388
55 9.8 379.1667 6.893939394 4.2 0.076364 -2.57225 2.282382
60 9.4 415.2778 6.921296296 4.6 0.076667 -2.56829 2.24071
65 9 451.3889 6.944444444 5 0.076923 -2.56495 2.197225
70 8.7 478.4722 6.83531746 5.3 0.075714 -2.58079 2.163323
75 8.4 505.5556 6.740740741 5.6 0.074667 -2.59472 2.128232
80 8 541.6667 6.770833333 6 0.075 -2.59027 2.079442
85 7.6 577.7778 6.797385621 6.4 0.075294 -2.58635 2.028148
90 7.4 595.8333 6.62037037 6.6 0.073333 -2.61274 2.00148
95 7 631.9444 6.652046784 7 0.073684 -2.60797 1.94591
100 6.6 668.0556 6.680555556 7.4 0.074 -2.60369 1.88707
105 6.2 704.1667 6.706349206 7.8 0.074286 -2.59984 1.824549
110 5.9 731.25 6.647727273 8.1 0.073636 -2.60862 1.774952
115 5.5 767.3611 6.672705314 8.5 0.073913 -2.60487 1.704748
120 5.1 803.4722 6.695601852 8.9 0.074167 -2.60144 1.629241
30
125 4.8 830.5556 6.644444444 9.2 0.0736 -2.60911 1.568616
130 4.4 866.6667 6.666666667 9.6 0.073846 -2.60577 1.481605
135 4.1 893.75 6.62037037 9.9 0.073333 -2.61274 1.410987
140 3.8 920.8333 6.577380952 10.2 0.072857 -2.61925 1.335001
145 3.5 947.9167 6.537356322 10.5 0.072414 -2.62536 1.252763
150 3.2 975 6.5 10.8 0.072 -2.63109 1.163151
155 2.9 1002.083 6.465053763 11.1 0.071613 -2.63648 1.064711
160 2.6 1029.167 6.432291667 11.4 0.07125 -2.64156 0.955511
165 2.2 1065.278 6.456228956 11.8 0.071515 -2.63785 0.788457
170 2 1083.333 6.37254902 12 0.070588 -2.65089 0.693147
175 1.6 1119.444 6.396825397 12.4 0.070857 -2.64709 0.470004
180 1.3 1146.528 6.369598765 12.7 0.070556 -2.65135 0.262364
185 1.1 1164.583 6.295045045 12.9 0.06973 -2.66313 0.09531
190 0.7 1200.694 6.319444444 13.3 0.07 -2.65926 -0.35667
195 0.4 1227.778 6.296296296 13.6 0.069744 -2.66293 -0.91629
200 0.2 1245.833 6.229166667 13.8 0.069 -2.67365 -1.60944
205 0.1 1254.861 6.121273713 13.9 0.067805 -2.69112 -2.30259
Q total 275.3391827
Data output 70
laju alir delta
waktu tinggi volume dh/dt ln dh/dt Ln H
output H
5 13.5 45.1388 9.027777778 0.5 0.1 -2.30259 2.60269
10 12.8 108.333 10.83333333 1.2 0.12 -2.12026 2.549445
15 12 180.555 12.03703704 2 0.1333 -2.0149 2.484907
20 11.3 243.75 12.1875 2.7 0.135 -2.00248 2.424803
25 10.8 288.888 11.55555556 3.2 0.128 -2.05573 2.379546
30 10 361.111 12.03703704 4 0.1333 -2.0149 2.302585
35 9.2 433.333 12.38095238 4.8 0.1371 -1.98673 2.219203
31
40 8.5 496.527 12.41319444 5.5 0.1375 -1.98413 2.140066
45 7.8 559.722 12.4382716 6.2 0.1377 -1.98211 2.054124
50 7 631.944 12.63888889 7 0.14 -1.96611 1.94591
55 6.5 677.083 12.31060606 7.5 0.13636 -1.99243 1.871802
60 5.8 740.277 12.33796296 8.2 0.13666 -1.99021 1.757858
65 5.3 785.416 12.08333333 8.7 0.13384 -2.01106 1.667707
70 4.5 857.638 12.25198413 9.5 0.13571 -1.9972 1.504077
75 4 902.777 12.03703704 10 0.13333 -2.0149 1.386294
80 3.3 965.972 12.07465278 10.7 0.13375 -2.01178 1.193922
85 2.7 1020.13 12.00163399 11.3 0.13294 -2.01785 0.993252
90 2 1083.33 12.03703704 12 0.13333 -2.0149 0.693147
95 1.4 1137.5 11.97368421 12.6 0.13263 -2.02018 0.336472
100 0.8 1191.66 11.91666667 13.2 0.132 -2.02495 -0.22314
105 0.2 1245.83 11.86507937 13.8 0.1314 -2.02929 -1.60944
Q total 250.4392256
Data Output 80
wakt laju alir
tinggi volume delta H dh/dt ln dh/dt Ln H
u input
5 13 90.27778 18.05555556 1 0.2 -1.60944 2.564949
10 12.4 144.4444 14.44444444 1.6 0.16 -1.83258 2.517696
15 11.9 189.5833 12.63888889 2.1 0.14 -1.96611 2.476538
20 10.8 288.8889 14.44444444 3.2 0.16 -1.83258 2.379546
25 10 361.1111 14.44444444 4 0.16 -1.83258 2.302585
30 9.2 433.3333 14.44444444 4.8 0.16 -1.83258 2.219203
35 8.5 496.5278 14.18650794 5.5 0.157143 -1.8506 2.140066
40 7.7 568.75 14.21875 6.3 0.1575 -1.84833 2.04122
32
45 7 631.9444 14.04320988 7 0.155556 -1.86075 1.94591
50 6.3 695.1389 13.90277778 7.7 0.154 -1.8708 1.84055
55 5.7 749.3056 13.62373737 8.3 0.150909 -1.89108 1.740466
60 4.9 821.5278 13.69212963 9.1 0.151667 -1.88607 1.589235
65 4.1 893.75 13.75 9.9 0.152308 -1.88185 1.410987
70 3.4 956.9444 13.67063492 10.6 0.151429 -1.88764 1.223775
75 2.9 1002.083 13.36111111 11.1 0.148 -1.91054 1.064711
80 2.2 1065.278 13.31597222 11.8 0.1475 -1.91393 0.788457
85 1.7 1110.417 13.06372549 12.3 0.144706 -1.93305 0.530628
90 1 1173.611 13.04012346 13 0.144444 -1.93486 0
95 0.2 1245.833 13.11403509 13.8 0.145263 -1.92921 -1.60944
Q total 265.4549371
Data Output 90
wakt delta
tinggi Volume laju alir input dh/dt ln dh/dt Ln H
u H
5 13.2 72.22222 14.44444444 0.8 0.16 -1.83258 2.580217
10 11 270.8333 27.08333333 3 0.3 -1.20397 2.397895
15 10.4 325 21.66666667 3.6 0.24 -1.42712 2.341806
20 8 541.6667 27.08333333 6 0.3 -1.20397 2.079442
25 7.6 577.7778 23.11111111 6.4 0.256 -1.36258 2.028148
30 5 812.5 27.08333333 9 0.3 -1.20397 1.609438
35 4.9 821.5278 23.47222222 9.1 0.26 -1.34707 1.589235
40 2.4 1047.222 26.18055556 11.6 0.29 -1.23787 0.875469
Q total 190.125
33
Laju alir output total pada setiap bukaan Valve :
Jumlah F keseluruhan
F=
jumlah Data
34
Bukaan Valve 80 Bukaan Valve 90
V1 = 80 V1 = 90
V3 = 90 V3 = 80
V4 = 90 V4 = 80
wakt wakt
u H1 (Cm) H2 u H1 (Cm) H2
5 0.5 0.2 5 2.5 0.4
10 1.5 0.7 10 3.2 0.8
15 1.4 0.8 15 4.2 1
20 1.3 0.8 20 5 1.3
25 1.3 0.8 25 6 1.6
30 1.2 0.8 30 7 1.2
35 1.2 0.7 35 8.5 2.2
40 1 0.7 40 8.5 3.4
45 1 0.8 45 9.5 3
50 0.9 0.8 50 10.2 3.5
55 0.8 0.8 55 11 3.6
60 0.8 0.8 60 11.4 4
65 0.7 0.7 65 12.3 4
70 0.6 0.7 70 12.8 4.3
75 0.7 0.7 75 13 4.7
80 0.7 0.7 80 13.7 5
85 0.7 0.7 85 14 5.3
90 0.7 0.7
A.4.2 Interaksi
Tabel A.11 Data simulasi Gangguan Model Tangki Interaksi
V1 = 60
V2 = 80
V3 = 80
t h2 h3 t h2 h3
5 1.3 0.2 355 9.4 0.6
10 1.5 0.4 360 9.5 0.6
15 1.6 0.6 365 9.5 0.6
20 1.8 0.8 370 9.5 0.6
25 2.1 1 375 9.5 0.6
35
30 2.4 1.2 380 9.6 0.6
35 2.6 0.8 385 9.6 0.6
40 2 0.8 390 9.6 0.6
45 3.2 0.8 395 9.7 0.6
50 3.5 0.8 400 9.8 0.6
55 3.6 0.7 405 10 0.6
60 3.6 0.7 410 10.7 0.6
65 3.6 0.6 415 10.9 0.6
70 3.8 0.6 420 11 0.6
75 3.9 0.6 425 11.2 0.6
80 4 0.6 430 11.4 0.6
85 4.2 0.6 435 11.5 0.6
90 4.2 0.7 440 11.7 0.6
95 4.5 0.7 445 11.8 0.6
100 4.6 0.7 450 12 0.6
105 4.7 0.7 455 12.1 0.6
110 4.8 0.6 460 12.2 0.6
115 4.9 0.6 465 12.3 0.6
120 4.9 0.6 470 12.4 0.6
125 5 0.6 475 12.6 0.6
130 5.2 0.6 480 12.6 0.6
135 5.4 0.6 485 12.7 0.6
140 5.4 0.6 490 12.9 0.6
145 5.4 0.6 495 12.2 0.6
150 5.6 0.6 500 12.2 0.6
155 5.7 0.6 505 12.3 0.6
160 5.8 0.6 510 12.3 0.6
165 5.8 0.6 515 12.3 0.6
170 6 0.6 520 12.4 0.6
175 6 0.6 525 12.5 0.6
180 6.3 0.6 530 12.5 0.6
185 6.5 0.6 535 12.5 0.6
190 6.7 0.6 540 12.6 0.6
195 6.8 0.6 545 12.6 0.6
200 7 0.6 550 12.6 0.6
205 7.1 0.6 555 12.6 0.6
210 7.3 0.6 560 12.8 0.6
36
215 7.5 0.6 565 12.8 0.6
220 7.5 0.6 570 12.9 0.6
225 7.5 0.6 575 13 0.6
230 7.5 0.6 580 13.1 0.6
235 7.5 0.6 585 13.1 0.6
240 7.6 0.6 590 13.2 0.6
245 7.8 0.6 595 13.4 0.6
250 7.9 0.6 600 13.6 0.6
255 8 0.6 605 13.7 0.6
260 8.1 0.6 610 13.8 0.6
265 8.1 0.6 615 13.9 0.6
270 8.2 0.6 620 14 0.6
275 8.2 0.6 625 14.1 0.6
280 8.2 0.6 630 14.3 0.6
285 8.4 0.6 635 14.4 0.6
290 8.4 0.6 640 14.5 0.6
295 8.5 0.6 645 14.7 0.6
300 8.5 0.6 650 14.8 0.6
305 8.7 0.6 655 14.9 0.6
310 8.8 0.6 660 14.9 0.6
315 8.8 0.6
320 8.9 0.6
325 9 0.6
330 9 0.6
335 9.1 0.6
340 9.2 0.6
345 9.2 0.6
350 9.3 0.6
Tabel A.12 Data simulasi Gangguan Model Tangki Interaksi Pada Bukaan Valve 70
Bukaan Valve 70
V1 = 70
V2 = 70
V3 = 90
t h2 h3 t h2 h3
5 1.2 0.2 265 8.3 0.5
37
10 2 0.4 270 8.4 0.5
15 2.4 0.6 275 8.4 0.5
20 3 0.8 280 8.5 0.5
25 3.4 1 285 8.7 0.5
30 3.8 1.2 290 8.7 0.5
35 4 0.8 295 8.8 0.5
40 4 0.5 300 8.8 0.5
45 4.4 0.5 305 8.8 0.5
50 4.5 0.5 310 8.9 0.5
55 4.6 0.5 315 8.9 0.5
60 4.7 0.5 320 9 0.5
65 4.9 0.5 325 9.1 0.5
70 5.1 0.5 330 9.1 0.5
75 5.2 0.5 335 9.3 0.5
80 5.4 0.5 340 9.3 0.5
85 5.5 0.5 345 9.4 0.5
90 5.6 0.5 350 9.5 0.5
95 5.6 0.5 355 9.7 0.5
100 5.7 0.5 360 9.8 0.5
105 5.8 0.5 365 9.8 0.5
110 5.8 0.5 370 9.9 0.5
115 5.8 0.5 375 10 0.5
120 5.8 0.5 380 10.1 0.5
125 5.8 0.5 385 10.2 0.5
130 5.8 0.5 390 10.2 0.5
135 5.8 0.5 395 10.4 0.5
140 5.8 0.5 400 10.5 0.5
145 5.8 0.5 405 10.6 0.5
150 5.9 0.5 410 10.7 0.5
155 5.9 0.5 415 10.9 0.5
160 5.9 0.5 420 11 0.5
165 6 0.5 425 11.2 0.5
170 6.2 0.5 430 11.4 0.5
175 6.3 0.5 435 11.5 0.5
180 6.4 0.5 440 11.7 0.5
38
185 6.5 0.5 445 11.8 0.5
190 6.7 0.5 450 12 0.5
195 6.8 0.5 455 12.1 0.5
200 7 0.5 460 12.2 0.5
205 7.1 0.5 465 12.3 0.5
210 7.3 0.5 470 12.4 0.5
215 7.5 0.5 475 12.6 0.5
220 7.5 0.5 480 12.6 0.5
225 7.5 0.5 485 12.7 0.5
230 7.5 0.5 490 12.9 0.5
235 7.5 0.5 495 12.2 0.5
240 7.6 0.5 500 13 0.5
245 7.8 0.5 505 13.1 0.5
250 7.9 0.5 510 13.2 0.5
255 8 0.5 515 13.4 0.5
260 8.1 0.5 520 13.6 0.5
525 13.7 0.5
530 13.8 0.5
535 13.9 0.5
540 14 0.5
545 14.1 0.5
550 14.3 0.5
555 14.4 0.5
560 14.5 0.5
565 14.7 0.5
570 14.8 0.5
575 14.9 0.5
580 14.9 0.5
39
Tabel A.12 Data simulasi Gangguan Model Tangki Interaksi Pada Bukaan Valve 80
Bukaan Valve 80
V1 = 80
V2 = 80
V3 = 60
t h2 h3 t h2 h3
5 2 0.1 80 10.1 1
10 3 0.3 85 10.5 1.1
15 4 0.6 90 11 1.1
20 4.5 0.9 95 11.4 1.1
25 5.1 1.1 100 11.8 1.1
30 5.5 1 105 12.3 1.3
35 6 1 110 12.6 1.3
40 6.5 0.9 115 13 1.3
45 7 0.9 120 13.4 1.4
50 7.5 1 125 14 1.4
55 8 0.9
60 8.4 1
65 8.8 1
70 9.3 1
75 9.7 1
40
Tabel A.13 Data simulasi Gangguan Model Tangki Interaksi Pada Bukaan Valve 90
Bukaan Valve 90
V1 = 90
V2= 80
V3 = 60
t h2 h3
5 3.3 0.5
10 6.5 1
15 7.4 1.5
20 9.2 2
25 11.3 2.4
30 12.9 2.8
35 13.8 3.4
41
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI
42