Anda di halaman 1dari 8

BAB I

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah Alhamdulillahirabbilalamin.


Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang
“KRITIK TARI”
.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan
kritiknya.

Terima kasih.

1
LATAR BELAKANG

Mengkritik dan di kritik. Dua komponen yang ada ikatan bathin yang begitu kuat.
Keduanya, sama-sama saling merindukan. Subyek kritik membutuhkan obyek sebagai
tumpuan kritis, sementara obyek kritik memerlukan reaksi kritis sebagai sarana
pengembangan kualifikasi.

Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidak sesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya


batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan masing-
masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya
secara menyeluruh.

Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. namun nilai
kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas
pandangan yang obyektif.

Situasi kondisi dalam hal ini. Sangat mudah kita saksikan. Baik itu di wilayah public,
maupun dalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya lingkungan sekitar. Atau bisa
juga dalam sebuah komunitas tertentu. Prilaku kritik mengkritik sangat mudah di jumpai
dimana saja. dalam konteks sesuai dengan wilayah masing-masing.

Mengkritik sebaiknya di barengi dengan semangat untuk membenahi. Semangat untuk


menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya. bukan sebaliknya. Jadi jikapun
terjadi sebaliknya, berarti ada yang konslet dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah
yang musti dibenahI.

2
DAFTAR ISI

BAB I
Kata Pengantar ..................................................................................... 1
Latar belakang .......................................................................................2
Daftar Isi ............................................................................................... 3

BAB II
A. Pengertian Tari ......................................................... ....................... 4
B. Fungsi Kritik Tari ..,.......................................................................... 4
C. Tujuan Kritik Tari ............................................................................. 5
D. Bentuk dan Jenis Kritik Tari............................................................. 5
1. Bentuk Kritik...........................................................................5
2. Jenis Kritik Tari …………................................................... 5
E. Unsur Kritik Tari.............................................................................. 6
F. Tingkat Kritik Tari............................................................................ 6

BAB III
Penutup .................................................................................................. 7
1. Kesimpulan ........................................................................... 7
2. Saran ..................................................................................... 7

3
BAB II
A. PENGERTIAN KRITIK TARI

Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari dengan cara
menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang sudah dilakukaan atau memberikan
komentar terhadap perkembangan peristiwa seni tari pada saat itu. Isi dalam kritik tari dapat
berupa deksripsi kejadian pertunjukan, komentar, dan penilaian dari subjek yang melakukan
kritik. Istilah subjek yang melakukan kritik tari adalah kritikus tari. Kritik dibutuhkan dalam
kehidupan, terutama dalam kebudayaan umat manusia.

Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari
orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari
dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian
pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak
menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat
memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi
kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya
yang dibuatnya.

karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan,
abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya.
Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah: ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi,
prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik,
keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang
pengkritik harus memiliki bekal pengetahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya.

B. FUNGSI KRITIK TARI

Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik
adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari
dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan
membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi
untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada
karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu
mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya
tari yang berkualitas.

Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut.

1. Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik
2. Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca.
3. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni.
4. Media peningkatan kualitas produk karya tari

4
C. TUJUAN KRITIK TARI

Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai
kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan
baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman.

Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan.


2. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan.
3. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari.
4. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya.
5. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman.
6. Mendorong masyarakat (penikmat) untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik

D. BENTUK DAN JENIS KRITIK TARI

1. Bentuk Kritik Tari

Bentuk kritik tari dapat dibedakan menjadi kritik imprisionisti, kritik penghakiman,
dan kritik teknis.

1. Kritik Impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif
terhadap sebuah karya seni. (selera pribadi sangat berperan, padahal selera pribadi
bisa berubah setiap saat).
2. Kritik Penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang
teguh pada ukuran-ukuran karya seni tertentu, untuk menentukan karya seni itu baik
atau tidak.
3. Kritik Teknis adalah kritik yang bertujuan untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan
tertentu dari sebuah karya seni agar seniman penciptanya dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan di kemudian hari.

2. Jenis Kritik tari

Jenis kritik tari dapat dikelompokkan menjadi kritik ekstrinsik dan kritik intrinsik.

1. Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan
masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya
seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah,
sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.
2. Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan
masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya
seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah,
sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.

5
E. UNSUR KRITIK TARI

Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut:

1. Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang
tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang
tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari.
2. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal
mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang
tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis
secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian.
3. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari,
manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat
mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk:
psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman
senimannya.
4. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi
suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari
seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non
general.

F. TINGKAT KRITIK TARI

Kritik dapat diperhatikan beradarkan dari wujud pengungkapannya, yaitu setidaknya ada dua
antara lain sebagai berikut.

1. Krtitik pra-predikatif, artinya kritik yang belum menemukan predikat yang kongkrit.
Kritik pra-predikatif tidak dapat dikenali secara jelas, tetapi dapat dirasakan
kehadirannya melalui sikap seseorang atau sekelompok orang. Kritik pra-predikatif
merupakan sebuah sikap antara sadar dan tidak sadar mereaksi sesuatu dengan
tindakan tertentu, seperti berdecak, atau menggaruk-garuk kepala tanda tidak setuju
dengan pernyataan seseorang, dan berbagai bentuk lain. Pada intinya, kritik pra-
predikatif dilontarkan dalam bentuk tindakan untuk mereaksi sesuatu, tidak terkecuali
anggukan kepala tanda seseorang yang mengagumi penampilan seseorang.
2. Kritik predikatif, yaitu kritik yang telah terwujud dalam media ungkap tertentu, bisa
dalam bentuk wujud lisan (kritik verbal) dan kritik non-vebal, yaitu disampaikan
melalui media tulis atau visual lainnya dalam setruktur tertentu.
3. Kritik Ilmiah yaitu kritik yang menggunakan argumen-argumen yang terkait dengan
objek yang bisa dipertanggung jawabkan,

6
BAB III

PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pada kenyataannya, menilai karya tari atau melakukan kritik tari tidak akan hanya
terfokus pada pembahasan masalah gerak saja. Tapi, akan dibahas pula masalah lainnya yang
menjadi bagian integral dari penyajian karya tari. Banyak hal yang akan dibahas, diantaranya
masalah musik, tata busana, tata rias, tata pentas, tata lampu, artistik, penyelenggaraan
pertunjukan, nilai dan pesan dalam materi pertunjukan tari, serta masalah lainnya yang selalu
berkaitan erat dengan pertunjukan tari
.
2. KRITIK DAN SARAN
Selama membuat makalah ini banyak kekurangan dan kelebihannya. Misalnya
kurangnya materi pembelajaran yang sedang di pelajarinya Dan kelebihannya anda dapat
membacanya (^-^).
Terimakasih.

7
MAKALAH

SBK TENTANG KRITIK TARI

OLEH

M.KHALID HAEKAL

Anda mungkin juga menyukai