Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

Problem
Demam tifoid sering kali terjadi pada daerah padat penduduk dengan sanitasi yang
buruk. Walaupun transmisi oral-fecal langsung merupakan transmisi yang
predominan, penelitian terbaru menyatakan bahwa transmisi lingkungan secara
tidak langsung juga berkontribusi dalam penyebaran penyakit.

Intervention
Intervensi dapat ada ataupun tidak.

Comparison
Perbandingan dapat ada atau tidak.

Outcome
Bagaimana transmisi lingkungan secara tidak langsung berkontribusi dalam
penyebaran penyakit demam tifoid?
Critical Appraisal

Validity
Jurnal ini merupakan case control. Data didapatkan dari sistem surveilans
penyakit menular demam tifoid di Kibera, Nairobi, Kenya, antara tahun 2010-
2011. Analisis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi STATA 11 dengan
confidence interval 95%.

Importance
Dalam penelitian ini didapatkan hasil pada anak-anak kurang dari sepuluh tahun,
risiko demam tifoid adalah heterogen secara geografis di seluruh wilayah studi
(p=0,016) dan positif terkait dengan elevasi rendah, OR=1,87, CI 95% (1,36-
2,57), p <0,001.

Applicability

Studi ini dilakukan di


bagian tenggara di
Amerika Serikat.
Walaupun terdapat
perbedaan suku,
kondisi lingkungan
dan lain-lain yang
berbeda. Akan tetapi
hasil
penelitian ini dapat
diaplikasikan di
Indonesia.
Studi ini dilakukan di Negara Kenya. Walaupun terdapat perbedaan suku, kondisi
lingkungan dan lain-lain yang berbeda. Akan tetapi hasil penelitian ini mungkin
dapat diaplikasikan di Indonesia.

Sumber Jurnal:
Akullian A, Ng’eno E, Matheson AI, Cosmas L, Macharia D, Fields B, Bigogo G,
Mugoh M, John-Stewart G, Walson JL, Wakefield J, Montgomery JM.
Environmental Transmission of Typhoid Fever in an Urban Slum. PLoS Negl
Trop Dis. 2015; 9(12): 1-14.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4669139/

Anda mungkin juga menyukai