DESA : PENGEJARAN
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN : BANGLI
PROVINSI : BALI
Oleh:
Jenis
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
Ni Komang 43
2. Kawin Pr SD Petani
Seri Lestari tahun
Kadek Belum
4. 4tahun Pr - -
Mediantari Kawin
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan
keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak Ketut Karna Winaya termasuk keluarga kurang mampu bila
didasarkan pada data dari Kantor Desa Pengejaran. Bapak Ketut Karna Winayayang bekerja
sebagai petani memiliki penghasilan tak menentu dan masih terkadang menanggung anggota
keluarga yang berjumlah 4 orang. Pendapatan keluarga hanya bersumber dari bapak Ketut
Karna Wijaya
a) Sumber Penghasilan
Keluarga Bapak Karna Winayatermasuk keluarga kurang mampu bila didasarkan
pada data dari KantorDesa Pengejaran.Bapak Karna Winayayang bekerja sebagai pedagang
di pasar kumbasari berangkat dari Pengejaran sekitar jam 2 dan sampai di pasar kumbasari
sekitar jam 4. Dalam berjualan Bapak karna Wijaya biasanya mulai berjualan dari jam 4 sore
sampai jam 10 malam. Namun, bila sayurannya masih biasanya lanjut berjualan sampai jam 6
pagi. Bapak Karna Winaya berjualan ke pasar dua hari sekali dengan penghasilanbersih rata-
rata sebesar Rp. 100.000/hari. Pendapatan beliau terkadang tidak menentu apabila sayur sayur
yang dijual tidak laku maka sayur yang dijual Bapak Karna Winaya akan dibuang karena
sayur nya busuk selama perjalanan. Jika dijumlahkan maka rata-rata penghasilan Bapak
Karna Wijaya adalah sebesar Rp. 3000.000 per bulannya.
Pengeluaran Keluarga
a Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Karna Winayauntuk keperluan
makan sehari-hari, keluarga Bapak Karna Winaya menghabiskan uang sebesar ± Rp 60.000
yang digunakan untuk membeli bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga.
Selain biaya makan untuk keluarga, Bapak Karna Winaya juga harus mengeluarkan biaya
untuk keperluan bulanannya seperti listrik, sebesar Rp 80.000 setiap bulan. Kebutuhan lain,
seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, dan sebagainya, Bapak Karna Wijaya
menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 20.000..
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan Bapak Karna
Winayauntuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya cukup banyak menghabiskan pendapatan
keluarga. Seluruh anggota keluarga Bapak Karna Winayaberagama Hindu. Berkaitan dengan
biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan pada saat itu agar tidak
terlalu membebani kondisi keuangan keluarga. Upacara keagamaan yang berlangsung
dirumah ataupun didesa biasanya kelengkapan upacara keagamaannya akan dibuat sendiri.
b Sosial
Untuk pengeluaran terkait kegiatan sosial, Bapak Karna Winayamengeluarkan iuran
apabila terdapat warga yang meninggal atau ada upacara agama. Diluar iuran wajib tersebut
tidak terdapat anggaran khusus untuk kegiatan sosial tertentu sehingga apabila ada
pengeluaran untuk kegiatan sosial yang mendadak akan disesuaikan dengan kondisi keuangan
saat itu.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
3.1 Program
Setelah menjelaskan berbagai masalah yang sudah diidentifikasi, selanjutnya masalah
tersebut dicari solusi dan pemecahannya. Solusi dan pemecahan masalah dipilih dan
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan kemampuan keluarga yang di dampingi.
Solusi dan alternatif yang diusulkan berupa program-program sederhana.
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam
Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal
15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang
Penulis lakukan selama 5 minggu adalah sebanyak 18 kali.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa
Pengejaran, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan
kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Karna Winaya adalah di Dusun
Pengejaran, Desa Pengejaran, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XVII di Desa Pengejaran. Kegiatan KK
Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi.
Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga yang
didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam
menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan.
4.4 Hasil
4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi
Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu
yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum dapat
menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain itu dengan memberi
masukkan cara mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, sehingga keluarga ini dapat
menyisihkan pendapatannya untuk keesokan harinya apabila tidak mendapatkan
penghasilan.Bapak Karna Winaya sudah mau menyisihkan sedikit uang penghasilan sebagai
buruh walaupun tidak setiap hari untuk ditabung, yang nantinya bisa digunakan untuk
membeli keperluan sehari-hari atau pribadi yang mendesak. Dari solusi-solusi yang diberikan
oleh penulis, Keluarga Dampingan dapat menerima dengan baik dan memiliki semangat
untuk bertani dan menyisihkan pendapatan untuk digunakan apabila ada keperluan
mendadak, disamping itu yang dapat dilakukan oleh penulis yaitu membantu Keluarga
Dampingan dengan memberikan beberapa bantuan keperluan sehari-hari seperti sembako.
5.1 Simpulan
Pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN PPM Universitas Udayana
yang mana menekankan pada pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat secara langsung
dan terpadu. Program KK Dampingan merupakan salah satu bentuk program yang bertujuan
untuk membantu pemeberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang Penulis dampingi
adalah keluarga Bapak Karna Winaya dalam program KK Dampingan ini. Masalah yang
terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan penataan
bangunan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak
menentu dan kekhawatiran terkait kesulitan memenuhi kebutuhan mendatangdimana solusi
yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga berupa ikut
semacam tabungan dan menggunakan jaminan kesehatan apabila berobat untuk menekan
pengeluaran kesehatan . Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah penyakit
seringnya mengalami kelelahan oleh Bapak Karna Winayadan kurang tersedianyaair bersih
yang memadai sehingga disarankan suatu solusi melalui rajin memeriksakan diri, rutin
minum vitamin dan pola makan serta penyampaian informasi terkait PHBS. Masalah
penataan bangunan yang dijumpai pada keluarga ini adalah tidak adanya fasilitas. Solusi yang
ditawarkan adalah memanfaatkan fasilitas MCK yang ada baik fasilitas desa maupun di sanak
saudara.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai Penulis dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak Karna Winaya, maka rekomendasi yang dapat Penulis
berikan adalah agar Keluarga Bapak Karna Winaya mampu mengaplikasikan solusi-solusi
yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.
LAMPIRAN