Anda di halaman 1dari 6

Jika target produksi pada PT.

TARABATUH MANUNGGAL 4000 ton/hari,


maka:
A ). Berapakah jumlah lubang peledakan yang akan digunakan perharinya?
B). Berapakah jumlah alat bor yang dibutuhkan untuk melakukan pengeboran
lubang ledak tersebut?
C). Berapakah jumlah bahan peledak serta dinamit dan PF yang digunakan?
Apabila geometri yang digunakan dengan ukuran burden 2 m, spasi 3 m
,dan ketinggian bench 6m.
D). Berapakah alat gali-muat dan alat angkut yang dibutuhkan berdasarkan
target produksi?
Penyelesaian:
A). Jumlah Lubang Peledakan Per-Hari
 Volume Lubang Peledakan
V = 2 m x 3m x 6m
= 36 BCM
 Jumlah Lubang
Target Produksi
n =
Volume Lubang Ledak
ton 1
4000 x ton/m3
hari 2,47
=
36 m3
= 45 Lubang/Hari
Jadi, berdasarkan dari hasil perhitungan yang tertera diatas jumlah lubang
peledakan yang digunakan untuk mencapai target produksi yang telah ditentukan
berdasarkan geometri tersebut sebanyak 45 lubang.

B). Jumlah Alat Bor yang Digunakan


Untuk mencapai target produksi 4000 ton/hari dibutuhkan 45 lubang ledak,
dimana 45 lubang ledak tersebut dibor dengan kedalaman lubang 6,8 m.
kedalaman lubang diperoleh dari tinggi bench ditambah dengan subdrill. Dimana
nilai subdrill tersebut diperoleh berdasarkan J= 0,4 x B.
Sehingga kedalaman lubang keseluruhan adalah:
P = 45 lubang/hari x 6,8 m/lubang
= 306 m/hari
Dimana dari hasil pengamatan produktivitas dari alat bor tersebut 36
m/jam/alat. Sehingga jumlah alat bor yang dibutuhkan adalah :
Jumlah Kedalaman Lubang Total
n =
Produktivitas Alat Bor
m 1
306 x hari/jam
hari 6
= m
36 /alat
jam

= 1,4 ≈ 1 Alat
Jadi dari hasil perhitungan yang sudah tertera diatas, untuk mencapai
target produksi dengan menggunakan 45 lubang, kegiatan pengeboran yang
dilakukan dalam waktu kerja 6 jam/hari dapat dilakukan dengan menggunakan
jumalh alat bor sebesar 1 Alat.

C). Jumlah Bahan Peledan, Dinamit, dan PF


 Loading Density
LD = 0,508 x de2 x SGe
= 0,508 x 3,52 x 0,80
= 4,98 Kg/m ≈ 5 Kg/m
 Powder Column
Pc =L–T
= 6,8 m – 2 m
= 4,8 m
 Berat Handak Per-Lubang
W = 4,8 m x 5 kg/m
= 24 Kg/lubang
 Total Handak yang Dibutuhkan
Wtot = 24 kg/lubang x 45 lubang
= 1080 kg
1080 Kg
=
25 Kg/Karung

= 43,2 ≈ 44 karung
 Jumlah Dinamit yang Dibutuhkan
n = 1080 kg x 0,02
= 21,6 Kg
21,6 Kg
=
0,2 Kg/Batang

= 108 Batang
Untuk penggunaan dinamit per-lubangnya, sebesar :
108 Batang
n/L =
45 Lubang

= 2,4 Batang/Lubang
 Powder Factor
Berat Bahan Peledak/Lubang
PF =
Volume Peledakan
24 kg
=
36 BCM
= 0,66666 Kg/BCM
Jadi jumlah bahan peledak yang dibutuhkan untuk meledakan 45 lubang
dengan isian bahan peledak 4,8 m sebesar 1080 Kg bahan peledak, serta jumlah
dinamit sebanyak 108 Batang dengan penggunaan 2,4 Batang/Lubang. Dari
hasil perhitungan yang telah dilakukan seperti tertera diatas Powder Factor
kegiatan peledakan adalah 0,66666 Kg/BCM, yang artinya untuk memberai 1
BCM batuan dibutuhkan 0,66666 Kg bahan peledak.

D). Jumlah Alat Gali-Muat dan Alat Angkut


 Produktivitas Alat Gali – Muat
3600 x ef x ff x sf x Hm x ρ
Pm=
Cm
Keterangan
Ef = Efesiensi kerja alat muat (%)
FF = Faktor Pengisian (%)
SF = Faktor Pengembangan (%)
Hm = Kapasitas teoritis alat muat(m3)
𝜌 = Densiti insitu (gr/ml)
Cm = Waktu edar alat muat (Detik)
3600 x 0,57 x 1 x 0,526 x 3,1 x 2,47
Pm =
26
= 317,86 ton / jam /alat
1
Target Produksi x hari /jam
12
nalat =
produktivity alat muat
1
4000 ton/hari x hari /jam
14
=
317,86 ton/jam/alat

= 0,8988 alat ≈ 1 alat


Calat = 10% x n alat
= 10% x 1 alat
= 0,1 alat ≈ 1 alat
Dari perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alat gali muat
yang dibutuhkan untuk memproduksi material sebanyak 4000 ton/hari maka
jumlah alat yang dibutuhkan adalah 1 alat dengan kapasitas bucket 3,1 m3
cadangan alat sebanyak 1 alat. Cadangan alat ini dapat digunakan untuk kegiatan
development dan sebagai pengganti alat gali – muat apabila terjadi kerusakan.
 Produktivitas Alat Angkut
1. Hino
3600 x Ef x SF (np x Hm x ff) x ρ
Pm=
Ca
Keterangan
Ef = Efesiensi kerja alat angkut (%)
FF = Faktor Pengisian (%)
SF = Faktor Pengembangan (%)
Hm = Kapasitas teoritis alat muat (m3)
𝜌 = Densiti insitu (gr/ml)
Ca = Waktu edar alat muat (Detik)
np = Jumlah Pemuatan
Pa = Produktivity alat angkut ( ton /jam /alat)
3600 x 0,857 x 0,526x (5 x 1 X 3,1 ) x 2,47
Pm =
650,6914893
= 95,48 ton / jam /alat
1
Target Produksi x hari /jam
14
nalat =
produktivity alat angkut
1
4000 ton/hari x hari /jam
14
=
95,48 ton/jam/alat

= 2,99 alat ≈ 3 alat


Calat = 10% x n alat
= 10% x 3 alat
= 0,11 alat ≈ 1 alat
2. TRX BUILD D20
3600 x Ef x SF (np x Hm x ff) x ρ
Pm=
Ca
Keterangan
Ef = Efesiensi kerja alat angkut (%)
FF = Faktor Pengisian (%)
SF = Faktor Pengembangan (%)
Hm = Kapasitas teoritis alat muat (m3)
𝜌 = Densiti insitu (gr/ml)
Ca = Waktu edar alat muat (Detik)
np = Jumlah Pemuatan
Pa = Produktivity alat angkut ( ton /jam /alat)
3600 x 0,857 x 0,526x (4 x 1 X 3,1 ) x 2,47
Pm =
650,6914893
= 76,38 ton / jam /alat
1
Target Produksi x hari /jam
14
nalat =
produktivity alat angkut
1
4000 ton/hari x hari /jam
14
=
76,38 ton/jam/alat

= 3,74 alat ≈ 4 alat


Calat = 10% x n alat
= 10% x 4 alat
= 0,4 alat ≈ 1 alat
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah alat gali-muat yang
dibutuhkan sebanyak 1 Alat Muat, dengan jumlah alat angkut apabila
menggunakan alat angkut yang bermerk HINO sebanyak 3 Alat dengan 1
,Cadangan sedangkan apabila menggunakan alat angkut TRXBuild D20
sebanyak 4 Alat dengan 1 Cadangan.
 Keserasian antara alat Gali – muat dengan alat angkut
1. Hino
n pemuatan x n alat angkut x ct alat muat
MF =
n alat nuat x Ct alat angkut

5 x 3 x 30
MF =
1 x 650,69
= 0,691
2. Hino
n pemuatan x n alat angkut x ct alat muat
MF =
n alat nuat x Ct alat angkut

4 x 4 x 30
MF =
1 x 650,69
= 0,7376
Jadi dari perhitungan yang telah dilakukan, dimana hasil match factor dari
kedua alat baik menggunakan HINO atau TRXBuild D20 dengan nilai yang sama-
sama dibawah dari nilai 1 (MF<1) yaitu apabila menggunakan alat angkut HINO
memiliki MF=0,691 sedangkan TRXBuild D20 MF=0,7376, yang berarti alat angkut
bekerja dengan penuh tetapi alat muat memiliki waktu tunggu.

Anda mungkin juga menyukai