id
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Roza Amelia
I 0204108
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
Waterfront dan Rest Area di Kawasan Sungai Siak Pekanbaru.
Tugas akhir ini disusun sebagai langkah terakhir penulis dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret. Tugas ini dapat memberikan pelajaran tentang bagaimana
merencanakan suatu Waterfront dan Rest Area di daerah tepian sungai.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Hardiyati, MT selaku ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan
Pembimbing Akademik
2. Ir. Widharyatmo M.si selaku Dosen Pembimbing I atas segala bimbingan,
ilmu, dan saran kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir.
3. Ir. Ana Hardiana, MT selaku Dosen Pembimbing II atas segala bimbingan,
ilmu, dan saran kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir.
4. Ir. Soedwiwahjono, MT selaku Dosen Penguji atas saran bagi penulis
dalam perbaikan konsep tugas akhir.
5. Amin Sumadyo, ST, MT selaku Dosen Penguji atas saran bagi penulis
dalam perbaikan konsep tugas akhir.
6. Seluruh dosen yang telah membantu dan memberikan ilmunya selama
penulis belajar di Jurusan Arsitektur UNS
7. Bapak dan ibu pengajaran yang telah membantu administrasi, serta bapak
perpustakaan yang telah membantu peminjaman buku.
8. Teman-teman yang telah memberikan motivasi, persahabatan, dan suka
cita bersama selama penulis berada di Solo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir yang telah disusun masih
jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
Sangat diharapkan.
Roza Amelia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Pengertian Judul ......................................................................................... 1
I. 2 Latar Belakang ............................................................................................. 2
I. 3 Permasalahan dan Persoalan
I. 3. 1 Permasalahan ................................................................................. 7
I. 3. 2 Persoalan ........................................................................................ 7
I. 4 Tujuan dan Sasaran
I. 4. 1 Tujuan ............................................................................................. 8
I. 4. 2 Sasaran ............................................................................................ 8
I. 5 Lingkup dan Batasan
I. 5. 1 Lingkup Batasan ............................................................................ 8
I. 5. 2 Batasan ............................................................................................ 8
I. 6 Metoda Pembahasan ................................................................................. 9
I. 7 Sistematika Pembahasan ........................................................................... 9
V. 3 Konsep Sirkulasi
V. 3. 1 Pola Sirkulasi Kendaraan ........................................................... 136
V. 3. 2 Pola Sirkulasi Pejalan kaki ......................................................... 136
V. 4 Konsep Pola tata Ruang lansekap
V. 4. 1 Konsep Vegetasi .......................................................................... 137
V. 4. 2 Konsep Perabot Tanaman (park Furniture) ............................. 138
V. 4. 3 Konsep Perkerasan (Pavement) ................................................. 138
V. 5 Konsep Konservasi Lingkungan ............................................................ 139
V. 6 Konsep Pola Tata Massa
V.6.1 Konsep Sistem Massa ..................................................................... 139
V.6.2 Konsep Bentuk Dasar Massa ........................................................ 139
V.6.3 Konsep Organisasi dan Hubungan Antar Massa Bangunan .. 139
V.6.4 Konsep Orientasi Massa ................................................................ 140
KONSEP MIKRO
V. 7 Konsep Tata Ruang ................................................................................... 141
V. 8 Konsep Tampilan Bangunan ................................................................... 144
V. 9 Konsep Struktur dan Bahan Bangunan
V. 9. 1 Super Struktur ............................................................................... 145
V. 9. 2 Sub Struktur .................................................................................. 146
V. 10 Konsep Utilitas
V. 10. 1 Jaringan Air Bersih ..................................................................... 146
V. 10. 2 Jaringan air kotor ....................................................................... 146
V. 10. 3 Jaringan Listrik ........................................................................... 147
V. 10. 4 Jaringan Komunikasi ................................................................. 147
V. 10. 5 Jaringan Penanggulangan Kebakaran .................................... 148
V. 10. 6 Penangkal Petir .......................................................................... 148
V. 11. 7 Jaringan Sampah ........................................................................ 148
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
• Katalog Tanaman
• Transformasi Desain
• Gambar Kerja
• Gambar Perspektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan Berkunjung ke Provinsi Riau Melalui Pintu Masuk utama
Tabel 3.1 Identifikasi Potensi Kota Pekanbaru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Pengertian Judul
Waterfront dan Rest Area di Kawasan Sungai Siak Pekanbaru
Waterfront :
Suatu daerah atau area yang terletak di dekat/berbatasan dengan
kawasan perairan dimana terdapat satu atau beberapa kegiatan dan
aktifitas pada area pertemuan tersebut1.
Rest area :
Sebuah area istirahat, tempat berhenti, atau area layanan fasilitas umum,
yang terletak di sebelah besar jalan ramai seperti jalan raya, jalan lintas
cepat atau jalan bebas hambatan2
Kawasan :
Daerah tertentu yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan
tertentu1.
Sungai Siak :
Salah satu sungai yang berada di Provinsi Riau yang mempunyai arti
penting sebagai prasarana perhubungan, yang melewati Kota
Pekanbaru3.
Pekanbaru :
Salah satu Daerah Tingkat II sekaligus ibukota dari Provinsi Riau3.
1
www.Petra.ac.id
2
http//Translate.google.co.id
3
www.Pekanbaru.go.id
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. 2 Latar Belakang
Waterfront dijadikan sebagai tempat wisata
Pembangunan pariwisata merupakan kegiatan dan usaha yang
terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua prasarana
dan sarana serta fasilitas yang diperlukan dalam melayani permintaan
wisatawan. Pertumbuhan dan perkembangan pariwisata di Provinsi Riau
dewasa ini mengindikasikan bahwa pariwisata telah menjadi sektor
ekonomi utama tidak saja di Provinsi Riau juga bagi Indonesia.
Perkembangan kepariwisataan di Provinsi Riau menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan
nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Riau dari
tahun ketahun selalu menunjukkan peningkatan. Namun ini semua
tergantung dengan kondisi di suatu daerah, semakin kondusif suatu daerah
maka kemungkinan wisatawan untuk mengunjungi daerah tersebut akan
semakin tinggi, namun sebaliknya jika kondisi daerah tidak kondusif maka
wisatawan akan enggan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Tujuan utama pengembangan industri pariwisata adalah untuk
menggaet penerimaan devisa dari pengeluaran wisatawan yang
mengunjungi suatu negara. Kalau devisa hasil ekspor diperoleh dari
penjualan barang-barang di luar negeri, namun di sektor pariwisata devisa
diperoleh dari pengeluaran wisatawan yang mengunjungi suatu negara.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 1.1
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Provinsi Riau Melalui Pintu Masuk Utama
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ramah Lingkungan
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong
menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan dan
lingkungan yang ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju
pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. Akhir-akhir ini, gerakan
peduli lingkungan semakin luas digaungkan. Sayangnya banyak orang
baru menyadari pentingnya menciptakan keselarasan dengan alam setelah
terjadi berbagai bencana yang diakibatkan kerusakan lingkungan. Padahal,
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjaga lingkungan tidak harus dimulai oleh sesuatu yang besar dan sulit.
Lingkungan terkecil dapat menjadi sarana partisipasi dalam melindungi
bumi ini dari kerusakan yang lebih parah lagi. Detail-detail bangunan
dipikirkan dengan seksama agar seminimal mungkin menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan, tanpa mengorbankan kenyamanan
penghuni.
Potensi alam seperti sinar matahari dan curah hujan yang tinggi tidak
disia-siakan. Lahan yang tersedia pun dimaksimalkan untuk penghijauan.
Pengolahan limbah dan pemanfaatan bahan bangunan bekas menjadi cerita
tersendiri. Semua ide itu dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa biaya
tinggi.
Kebutuhan akan bangunan dan lahan semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pembangunan marak diberbagai
lokasi, sayangnya sebagian besar pembangunan tidak diimbangi dengan
kesadaran untuk memelihara lingkungan, sehingga bencana sering timbul
akibat rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian
lingkungan. Membuat bangunan yang ramah lingkungan bukanlah sesuatu
yang sulit ataupun mahal. Dengan pengetahuan dan sedikit kreatifitas
siapapun mampu mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan. Modal
yang paling penting adalah kesadaran akan lingkungan dan kemauan diri
sendiri.
Demikian juga menjaga lingkungan di sekitar sungai atau daerah aliran
sungai, seperti Sungai Siak. Banyaknya penebangan pohon liar juga
berdampak buruk bagi aliran sungai, saat musim hujan air sungai pun
meluap. Oleh karena itu perlu adanya penjagaan lingkungan. Selain itu,
Perkembangan penduduk dan ekonomi yang mendorong berkembangnya
kawasan budidaya dan permukiman berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan ekosistem Sungai Siak. Potensi dan permasalahan DAS
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Siak dalam upaya pemanfatan ruang yang efisien dan efektif perlu untuk
menjaga keseimbangan ekosistem DAS dan untuk mengatasi permasalahan
yang ada (banjir, pencemaran sungai, pembuangan limbah dll).
Perencanaan Waterfront dan Rest Area dibuat dengan minimalisasi
energi serta memanfaatkan atau mengoptimalkan energi alam serta kondisi
eksisting yang telah ada dan pengelolaan limbah dengan baik agar
limbahnya tidak menambah pencemaran Sungai Siak.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. 6 Metoda Pembahasan
• Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui :
1) Studi literatur, dengan mencari sumber-sumber data tertulis, hasil
survey, teori-teori maupun hasil pengamatan mengenai Waterfront
dan Rest Area.
2) Studi observasi, dengan melakukan pengamatan secara langsung.
• Analisis
Menganalisa yang berhubungan dengan Waterfront dan Rest Area
yang diperoleh melalui studi literature, studi observasi, untuk melihat
permasalahan yang timbul dan dapat dirumuskan persoalan dalam
perancangan.
• Sintesis
Merupakan hasil dari analisa untuk mendapat kesimpulan tentang
pemecahan masalah secara menyeluruh dan terpadu untuk
mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan Waterfront dan
Rest Area.
I. 7 Sistematika Pembahasan
Bab I :Berisi pengertian judul, latar belakang, permasalahan dan
persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan
pembahasan, metode pembahasan dan sistematika
pembahasan.
Bab II :Berisi tentang tinjauan teori Waterfront, Rest Area, ekologi
Arsitektur dan Kuching Waterfront, Rest Area jalan tol.
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
POLA PIKIR
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN TEORI
II. 1 Waterfront
Pengertian Waterfront
Pengertian Waterfront dalam bahasa Indonesia secara harfiah adalah
daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan
(Echols,2003). Sedangkan, urban waterfront mempunyai arti suatu lingkungan
perkotaan yang berada di tepi atau dekat wilayah perairan, misalnya lokasi di
area pelabuhan besar di kota metropolitan (Wrenn,1983 dalam
http://www.petra.ac.id). Dari kedua pengertian tersebut maka definisi
waterfront adalah suatu daerah atau area yang terletak di dekat/berbatasan
dengan kawasan perairan dimana terdapat satu atau beberapa kegiatan dan
aktifitas pada area pertemuan tersebut.
Jenis-jenis Waterfront
Berdasarkan jenis, waterfront dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
9 Konservasi
adalah penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini
dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
9 Pembangunan kembali (redevelopment)
Redevelopment adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi
waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk kepentingan
masyarakat dengan mengubah dan membangun kembali fasilitas-fasilitas
yang ada.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9 Pengembangan (development)
Development adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi
kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai.
Kriteria Waterfront
Kriteria umum dari penataan dan pendesainan Waterfront adalah
(Prabudiantoro,1997 dalam http://www.petra.ac.id) :
9 Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah perairan yang besar (laut, danau,
sungai, dan sebagainya)
9 Biasanya merupakan area pelabuhan, perdagangan, permukiman, atau
pariwisata.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pola susunan massa dan ruang pada zona yang berada di area Waterfront
harus mengacu dan berorientasi kearah perairan. Apabila hal ini tidak
diterapkan maka area tersebut akan kehilangan ciri khas dan karakternya
sebagai area Waterfront. Zona-zona yang ada di area Waterfront tercipta
karena area Waterfront merupakan suatu area yang menjadi tempat bertemu
dan berintegrasi beberapa fungsi kegiatan menjadi satu. Pada umumnya, zona
yang berada langsung berbatasan dengan daerah perairan utama yang
mempunyai fungsi-fungsi kegiatan utama yang bersifat publik sehingga dapat
diakses dari segala arah oleh semua orang. Setelah zona utama terbentuk
barulah kemudian disekitarnya dibangun zona-zona ruang yang lebih kecil
yang berisi fungsi-fungsi penunjang kawasan utama tersebut atau berisi daerah
permukiman penduduk.
Sirkulasi atau jaringan jalan merupakan elemen kawasan yang penting.
Sirkulasi adalah lahan yang digunakan sebagai prasarana penghubung antara
zona-zona di dalam kawasan dan akses dengan kawasan lain. Sirkulasi pada
area Waterfront ada dua jenis, yaitu sirkulasi darat dan sirkulasi air. Idealnya
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kedua sirkulasi tersebut mempunyai jumlah dan luas yang sama besarnya.
Selain itu, penataan sirkulasi pada area Waterfront dikatakan baik apabila
jaringan jalannya berpola lurus dan sejajar dengan sisi perairannya. Penataan
ini memudahkan semua orang untuk menikmati view kearah perairan.
Sedangkan penataan sirkulasi darat yang tidak berdekatan dengan area
perairan mengakibatkan salah orientasi dan hilangnya citra dari Waterfront itu
sendiri.
Ruang-ruang pada suatu area waterfront terbentuk sesuai dengan bentuk
dan morfologi dari kawasannya. Pola morfologi yang umum pada area
waterfront adalah linear, radial, kosentrik dan brach. Pola linear biasanya
menyebar dan memanjang sepanjang garis tepi air seperti pantai dan sungai.
Pola radial adalah pola susunan ruang dan massanya mengelilingi suatu
wilayah perairan seperti danau dan teluk. Pola kosentrik merupakan
pengembangan dari bentuk radial yang menyebar secara linear kearah
belakang dari pusat radial. Pola branch terbentuk jika ada anak-anak sungai
dan kanal-kanal.
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tempat istirahat atau dikenal secara lebih luas sebagai Rest Area adalah
tempat beristirahat sejenak untuk melepaskan kelelahan, kejenuhan, ataupun ke
toilet selama dalam perjalanan jarak jauh. Tempat istirahat ini banyak ditemukan
di jalan tol ataupun dijalan nasional dimana para pengemudi jarak jauh
beristirahat.
Standar perawatan dan fasilitas istirahat masing-masing daerah berbeda-beda.
Pada umumnya memiliki tempat parkir yang dialokasikan untuk bus, traktor-truk
trailer (besar rigs) dan rekreasi kendaraan. Pemerintah juga banyak
mengalokasikan rest area terletak di tempat sepiatau jauh dari keramain yaitu jauh
dari tempat makan, pom bensin, dan fasilitas umum lainnya. Sehingga Banyak
tempat istirahat yang jauh dari keramian memiliki reputasi yang kurang aman
dari kejahatan, terutama pada malam hari serta fasilitas umum yang kurang
memadai.
Ketentuan Istirahat
Dalam peraturan perundangan (undang-undang no.14 tahun 1992) mengenai
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ada ketentuan yang menyebutkan bahwa setiap
mengemudikan kendaraan selama 4 jam harus istirahat selama sekurang-
kurangnya setengah jam, untuk melepaskan kelelahan, tidur sejenak untuk minum
kopi, makan ataupun ke kamar kecil/toilet.
• Toilet
• Kursi dan meja istirahat
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Musola/Mesjid
• Kantin/cafe/restoran
• SPBU/Pomp bensin
• Tempat perbelanjaan
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II. 4 Rekreasi
Pengertian Rekreasi
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat
ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan
rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain
pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata,
olahraga, permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir
pekan.
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rekreasi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu luang, ketika dia
bebas dari pekerjaan atau tugas, setelah kebutuhannya sehari-hari telah terpenuhi.
Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai "sarana untuk menyegarkan
kembali atau hiburan" (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat
dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi
memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran.
Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah "kegiatan atau pengalaman
sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan
kepuasan dan kenikmatan pribadi." Meyer, Brightbill, dan Sessoms memberikan
sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu:
Sejarah Rekreasi
Pandangan terhadap rekreasi telah banyak berubah. Pada zaman pertengahan,
kontes- kontes dan turnamen-turnamen diadakan oleh para ksatria. Renaissance
menciptakan minat baru dalam literatur dan karya-karya seni yang berasal dari
kebudayaan Romawi dan Yunani. Di daerah koloni Amerika, rekreasi tidak
mendapatkan penghargaan yang tinggi. Abad ke-20 membawa perubahan yang
sangat drastis dalam rekreasi. Revolusi industri, kemakmuran, urbanisasi, dan
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jenis-Jenis Rekreasi
Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasi di
dalamnya. Berikut ini beberapa kategori umum dengan kegiatan spesifik yang
dapat digunakan dalam berekreasi :
1. Rekreasi sosial
a. permainan di dalam ruangan
b. permainan di luar ruangan
c. makan bersama (perjamuan, makanan pencuci mulut/makanan
kecil, piknik, makanan seadanya, makan malam)
2. Rekreasi di luar ruangan
a. kegiatan di alam (jalan-jalan)
b. olah raga
3. Rekreasi budaya dan kreatif
a. Drama (cerita drama,)
b. bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita sekuler)
c. literatur (puisi)
d. audiovisual (film, TV, Video)
e. seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas,
menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll.)
f. membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.
g. kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
h. belajar (museum)
a. SIAPA
Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini, bagaimana karakter mereka,
kebutuhan mereka, minat mereka, dan kemampuannya.
b. APA
Apa saja bentuk aktivitas, apa temanya, apa tujuan utama dari rekreasi
tersebut.
c. MENGAPA
Menjelaskan dengan spesifik makna kegiatan tersebut, menjelaskan sejelas-
jelasnya tujuan dan manfaat dari setiap kegiatan dalam rekreasi.
d. KAPAN
Bulannya, harinya, tahunnya, atau waktu yang digunakan dalam rekreasi.
e. DIMANA
Lokasinya dan kemudahan untuk menemukan lokasi tersebut.
f. BAGAIMANA
Garis besar acara, rencana, pelaksanaan program, metode yang digunakan,
bahan-bahan, rencana waktu, dan kebutuhan akan manajemen.
pada tahap ke dua. Perkembangan proyek tepi Gambar 2.2 Waterfront Park Louisville
pantai itu dimulai sejak 1986, dari pengamatan (Sumber http : //louisville-waterfront-
park.visit-louisville.com)
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tahap ke dua pada taman tepi pantai akan ditambahkan luas taman sekitar 14
hektar , termasuk didalamnya adalah tambahan area bermain anak yang lebih luas
dilengkapi dengan permainan air, pedestrian yang menghubungkan Southern
Indiana melewati 4 jembatan kereta tua, sebuah kafe kecil sebuah fasilitas dayung
untuk sekolah dan komunitas dayung serta sebuah amphiteater. Dikontrak juga
disebutkan adanya penambahan area piknik dan area rumput/lapangan , hutan
kecil dan jalan setapak. Tahap 2 dijadwalkan selesai pada musim semi 03.
Yang menjadi point interest dari tahap ke dua adalah 4 jembatan besar yang
dapat dilihat dari taman. setiap harinya, Taman sering dikunjungi oleh anak-anak
dan keluarga seperti di area bermain, jogging track, area piknik dan kelompok
belajar juga ikut terlibat sebagai pengguna taman yang indah di sepanjang sungai
ini. Proyek Taman tepi pantai ini adalah tempat dan langkah menuju masa depan
di Louisville diantara kota-kota berkembang lainnya.
• Kuching Waterfront
Lokasi : Sepanjang Jalan Tunku
Abdul Rahman di pusat kota
Kuching Selatan.
Dibuka pada 1993, ia dianggap
sebagai salah satu contoh terbaik
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari contoh-contoh studi kasus diatas, hal-hal yang bisa diterapkan dalam
Perencanakan Waterfront dan Rest Area di kawasan Sungai Siak dengan
penekanan Arsitektur Hijau adalah :
• Orientasi kegiatan utama waterfront pada studi kasus yaitu kearah sungai
begitu juga view waterfront di kawasan Sungai Siak.
• Pada umumnya fasilitas yang dibangun pada waterfront yaitu : jogging
track, area piknik, taman, jual souvenir, playground, pedestrian, rekreasi
air, cafe/pujasera, dan fasilitas dayung (sampan). Beberapa fasilitas tersebut
bisa diterapkan pada waterfront yang direncanakan pada kawasan Sungai
Siak.
• Rest area merupakan tempat area istirahat sejenak sedangkan pada rest area
yang direncanakan merupakan tempat istirahat sejenak maupun untuk
menginap.
• Fasilitas rest area pada umumnya yaitu : kantin atau restaurant, toilet,
mushola, ATM, mini market, factory outlet (FO), dan lain sebagainya.
Fasilitas tersebut dapat diterapkan pada Rest Area di Kawasan Sungai Siak
untuk mengurangi kebosanan para pengunjung yang lelah
• Penggunaan energi yang hemat, Penggunaan material yang mudah
menyerap panas dan pemanfaatan sirkulasi udara secara optimal dan
Aneka tumbuhan tropis dalam ruangan juga membuat dalam ruangan
segar sehingga dalam ruangan juga ekologi lingkungan. Hal ini bisa di
terapkan pada perancangan desain bangunan di Waterfront dan Rest Area
yang direncanakan.
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
TINJAUAN KOTA PEKANBARU
DAN KAWASAN SUNGAI SIAK
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Wilayah Kota Pekanbaru dengan luas wilayah 632,26 km2 memiliki batas-batas
sebagai berikut :
• Persebaran Penduduk
Setiap tahunnya jumlah penduduk Kota Pekanbaru terus bertambah. Dari data
yang tercatat misalnya pada 1 tahun berkisar sejumlah 47.608 jiwa atau sebesar
8,95%. Jumlah sedemikian menunjukkan bahwa sebenarnya sebagian besar dari
pertambahan penduduk yang terjadi bukan hanya disebabkan pertambahan alami,
melainkan karena migrasi.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Catatan lain yang paling mengesankan dari Pekanbaru adalah predikat kota
besar terbersih versi ADIPURA 2007. Bukan itu saja, bahkan Jalan Jendral
Sudirman pun dianugrahi sebagai Jalan Protokol Terbersih untuk kategori kota
besar. Pasar Bawah pun dianugrahi sebagai pasar tradisional terbersih untuk
kategori kota besar.
Pekanbaru juga memiliki bandar udara yang bernama Sultan Syarif Kasim II.
Yang merupakan bandar udara tersibuk kedua di Pulau Sumatra setelah Bandara
Polonia (Medan). Jumlah penumpang tahunan di bandara ini bahkan telah
melebih 1,6 juta pada tahun 2005. Hal ini dapat dibuktikan langsung di situs
Angkasapura II. Sungguh mengesankan, karena ternyata bandar udara Pekanbaru
lebih sibuk daripada bandar udara di Padang ataupun di Palembang. Merujuk
kembali, populasi Pekanbaru yang terbilang kecil berbanding kedua kota tersebut.
commit to user
29
Danau Buatan
Lembah Sari
Taman Kaca
Mayang
MTQ XVII
Kolam Pancing
Alam Mayang
Dekranasda Riau
Museum Sang
Nila Utama
Pasar Bawah
Plaza Senapelan
Plaza Citra
Plaza Sukaramai
Skala 1:23.500
Mall Ciputra Seraya
Mall Pekanbaru
Gambar 3.2 Persebaran tempat – tempat rekreasi di Pekanbaru Mall SKA
(sumber : RUTRK Pekanbaru 2007-2026) 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Topografi
Kota Pekanbaru terletak pada ketinggian rata-rata 5 meter di atas permukaan
air laut, hanya daerah-daerah tertentu yang letaknya lebih tinggi dari ketinggian
rata-rata. Topografi di Kota Pekanbaru berdasarkan kelas kelerengan dapat
digolongkan menjadi empat bagian yaitu
0 % - 2 % : merupakan wilayah yang datar
2 % - 15 % : landai sampai berombak
15 % - 40 % : berombak sampai bergelombang
di atas 40 % : bergelombang sampai berbukit
Secara umum kondisi wilayah Kota Pekanbaru merupakan dataran rendah
dengan kemiringan lereng 0 persen - 2 persen. Beberapa wilayah di bagian Utara
dan Timur memiliki morfologi bergelombang dengan kemiringan di atas 40
persen.
• Klimatologi
Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara
maksimum berkisar antara 31,6 °C - 33,7 °C dan suhu minimum berkisar antara
22,1 °C - 23,3 °C. Kelembaban maksimum antara 94% - 96%, kelembaban minimum
antara 59 persen - 69 persen (BPS Kota Pekanabru, 2003).
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel. 3.1
Identifikasi Potensi Kota Pekanbaru
No Aspek Potensi
1 Fisik Memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan antara 0 – 2% yang berarti sangat
layak dalam pengembangan perkotaan
Jenis tanah berupa alluvial endapan tanah liat dan asosiasi alluvial dengan pasir,
mendukung bangunan ringan hingga sedang. Tanah jenis podsolik dan organosol
memiliki kemampuan meloloskan air “sedang – sangat cepat”, umumnya masih memiliki
kemampuan mengendalikan genangan
Keberadaan Sungai Siak yang multifungsi untuk kepentingan sumber air baku bagi
PDAM Tirta Siak, drainase primer, dan sebagai media transportasi sungai.
Terdapat beberapa potensi pertambangan antara lain : Kaolin, di daerah Kecamatan Sail
3
Desa Kampung Jawa, perkiraan cadangan sebesar 12.000.000 m , Tanah Urugan, di
3
Kecamatan Tampan di Jalan Arengka, perkiraan cadangan sebesar 8.000.000 m , Pasir
3
Kuarsa, di Kecamatan Bukit Raya, perkiraan total cadangan sebesar 625.000 m , Gas Alam,
di Kecamatan Tenaya Raya dengan kapasitas 30 MMSCD.
2 Sosial Besarnya potensi sumber daya manusia perlu dikelola secara baik agar dapat menjadi
Budaya subjek pembangunan yang handal
Jumlah penduduk usia produktif (15 – 59 th) sebagai potensi kependudukan sebesar
463.795 jiwa atau menempati jumlah 67,23 % dari keseluruhan penduduk Kota Pekanbaru
Arah kebijakan untuk menciptakan Kota Pekanbaru sebagai kota perdagangan dan
kota industri yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk Kota
Pekanbaru
IPM Kota Pekanbaru pada tahun 2004 berada pada angka 75,6 yang merupakan angka
tertinggi di Propinsi Riau dan di atas angka Propinsi Riau sebesar 72,2. Hal ini
menunjukkan Kota Pekanbaru masih lebih baik dengan kabupaten lain di Propinsi Riau
dalam pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakatnya.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pekanbaru
3 Ekonomi PDRB Kota Pekanbaru sebesar Rp. 1.810.578,66 (dalam jutaan) atau Rp. 362.115,73 (dalam
jutaan) per tahunnya dengan tingkat pertumbuhan rata – rata selama 5 tahun (2000 – 2004)
tersebut sebesar 9,59%
Terdapat trend peningkatan pembangunan ekonomi Kota Pekanbaru dimana sektor tersier
(LAG, Bangunan/Konstruksi, PHR, Pengangkutan & Komunikasi) sangat dominan
besaran dan perkembangannya.
Keuangan IPM Kota Pekanbaru lebih tinggi daripada IPM Riau, walapun terjadi
penurunan semasa krisis, saat ini mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Jenis komoditas ekspor masih didominasi oleh komoditas pertambangan dan perkebunan,
dengan negara tujuan ekspor Kota Pekanbaru tersebar mulai Asia Timur, Asia Tenggara,
dan Eropa (Tujuan Utama : Cina)
4 Tata Pada tahun 2006 lahan non terbangun sebesar 75,39% yang juga merupakan lahan
Ruang cadangan bagi pengembangan Kota Pekanbaru pada masa yang akan datang
Berkembangnya Kota Pekanbaru ke arah pinggiran/luar pusat kota akan terbentuk pusat
pelayanan baru atau semakin memantapkan fungsi dan peranan pusat pelayanan yang
telah ada sebelumnya
Telah tersedia nya sarana dan prasarana bagi penduduk dalam melaksanakan aktivitas
hidupnya yang lokasinya tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru
Bentuk arsitektural kawasan yang mengandung unsur Melayu khususnya pada bangunan
– bangunan pemerintahan dan tentunya akan menjadi ciri khas Kota Pekanbaru terhadap
kota – kota lainnya di Indonesia
Telah terdapatnya ruang terbuka hijau di sepanjang jalan dan segenap penjuru kota
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel. 3.2
Identifikasi masalah Kota Pekanbaru
No Aspek Masalah
1 Fisik Lahan-lahan kemiringan hingga 40% merupakan daerah budidaya terbatas sehingga
setiap pembangunan fisik dilakukan dengan pertimbangan urgensi kegiatan yang
akan dikembangkan. Disamping beresiko terhadap kemungkinan gerakan tanah,
pembangunan pada kawasan ini pun memiliki cost yang cukup tinggi
Jenis tanah organosol pasir berlempung mudah tercuci atau tergerus aliran air
(tererosi). Hal ini disebabkan, kandungan pasir yang tinggi akan mempermudah
partikel tanah mudah lepas. Upaya menahan kerusakan lahan pada jenis tanah ini
perlu dilakukan dengan penutupan vegetasi di atasnya
Terdapat beberapa daerah yang rawan terhadap goncangan gempa karena dilewati
atau berdekatan dengan sumber gempa. Berdasarkan standar MMI (Modified
Marcally Intensity), tingkat goncangan gempa yang bisa terasa di wilayah Kota
Pekanbaru berkisar antara skala IV sampai V
Distribusi penduduk yang tidak merata, dimana daerah Selatan Sungai Siak
mempunyai densitas penduduk lebih tinggi dibandingkan dengan daerah Utara.
Faktor migrasi seringkali dihadapkan pada kendala dan sukar untuk mengaturnya,
padahal faktor pendorong dan pendukung di Pekanbaru sebagai ibu kota Propinsi
Riau tentu ‘sangat menjanjikan’. Akibatnya mulai munculnya daerah kumuh,
munculnya kantong-kantong kemiskinan, tindakan kriminal, penggunaan lahan
yang tidak sesuai dengan peruntukannya, penggunaan lahan yang ilegal.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Angka kemiskinan di Kota Pekanbaru sebesar 76.841 jiwa (Data rujukan dari Dinas
Sosial, Pekanbaru Dalam Angka, tahun 2004). Angka kemiskinan ini akan lebih besar
lagi jika rumah tidak layak huni masing-masing memiliki 3 jiwa, yang berarti sebesar
107.250 jiwa masuk dalam katagori miskin.
3 Ekonomi Sebagian besar penduduk masih berada di bawah rata-rata dalam hal Kualitas SDM.
4 Tata Ruang Kondisi tanah yang berbukit, bergambut dan sukarnya mendapatkan air tanah di
daerah Utara menyebabkan lambatnya perkembangan.
Kondisi topografi yang relatif datar pada daerah Selatan dan Barat menyebabkan
daerah ini menjadi “target” tujuan penduduk dalam perkembangan kota dengan
penyediaan perumahan – perumahan baru oleh developer maupun individu.
Perkembangan kota terkonsentrasi di pusat kota dan sepanjang jalan utama dengan
tipe bangunan yang hampir sama membuat Kota Pekanbaru menjadi kurang
menarik dan terkesan monoton.
Drainase yang ada pada saat ini belum menunjukkan kinerja optimal dimana
masih terdapat beberapa titik genangan air, sehingga drainase yang telah ada
perlu dikondisikan lebih lanjut
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
wilayah sesuai dengan yang diinginkan, maka strategi yang ditempuh adalah
sebagai berikut :
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Memiliki potensi alam atau artifisial (buatan) yang spesifik dan mampu
memberikan daya-tarik bagi wisatawan.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Sempadan Sungai
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setiap tahunnya air Sungai Siak meluap mengakibatkan banjir dan mengenangi
rumah penduduk yang berada ditepian sungai. Yang menjadi masalah pada banjir
tahunan adalah selain pemukiman mulai memadat, drainase yang belum link
dengan anak sungai dan sungai, juga jenis sungai Siak yang pasang surut.
Pekerjaan Umum telah melakukan pekerjaan penanganan banjir berupa
pembangunan saluran pompa air, dan membangun tebing sungai. Pekerjaan
penanganan banjir ini dilakukan secara bertahap, karena anggarannya sangat
terbatas.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pinggiran Sungai Jantan (Sungai Siak). Kendati Gambar 3.12 Idrus Tintin
(sumber : rumah melayu)
telah mengalami perbaikan (renovasi) karena
faktor alam, namun bentu asli dari rumah-rumah tersebut tidaklah mengalami
perubahan baik dilihat dari ukuran rumah maupun bentuk rumah yang masih
dipertahankan, tak terkecuali bentuk atap dan ornamen.
Secara umum tipologi bentuk bangunan rumahnya adalah panggung atau
berkolong dan memiliki tiang-tiang tinggi.
Hal ini sesuai dengan adat setempat serta
kebiasaan yang sudah turun temurun,
dengan tinggi tiang penyangga sekitar dua
sampai dua setengah meter. Beratap limas
(kendati ada beberapa rumah lama dengan
atap biasa) dengan bentuk lurus persegi
Gambar 3.13 tangga menghadap
panjang (umumnya 12 m) disekat dengan ke jalan
menggunakan telo. Ruang-ruang yang telah (sumber : rumah melayu)
disekat dengan pintu telo tersebut memiliki kegunaan dan makna yang berbeda-
beda. Bahan bangunan umumnya menggunakan papan (kayu) yang dilapisi
dengan minyak win. Serta memiliki tingkap (jendela) yang besar dan panjang.
Beberapa rumah malah panjang tingkap hampir menyamai pintu depan rumah.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dibeberapa rumah juga ditemukan bentuk lain dengan adanya loteng yang
berjendela dan rangka bangunan yang sangat unik.
Dilihat dari rumah-rumah yang tersisa yang berada di sekitar Kampung
Bandar dan Kampung Bukit, secara umum banyak dijumpai rumah-rumah yang
menggunakan atap limas.
Dengan demikian jika ditelusuri ke berbagai sudut dan pinggiran Kota
Pekanbaru masih akan kita jumpai rumah-rumah tua yang masih memiliki
arsitektur Melayu, yang sesungguhnya merupakan bagian dari perjalanan Kota
Pekanbaru hingga menjadi kota besar seperti saat ini.
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Tujuan
Secara garis besar tujuan perencanaan kawasan Sungai Siak adalah
sebagai berikut :
• Terbukanya lapangan baru
• Akan mendorong perkembangan sektor pariwisata, perdagangan dan
jasa, permukiman perkotaan dan rekreasi.
• Memiliki pengaruh penting dalam optimalisasi Sungai Siak sebagai jalur
transportasi sungai, sumber air baku untuk pengolahan air bersih, dan
badan penerima drainase kota.
c. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam perencanaan kawasan Sungai Siak
adalah sebagai berikut :
• Menciptakan kegiatan wisata dan rekreasi yang arsitektur hijau sehingga
menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari dalam maupun luar
kota pekanbaru.
• Memanfaatkan ruang disepanjang Sungai Siak dari pengaruh kegiatan
yang dapat mengganggu berfungsinya badan air sebagai komponen
ekologis.
d. Manfaat Perencanaan
Dengan adanya perencanaan kawasan sungai siak, diharuskan
memiliki manfaat bagi lingkungan dan masyarakatnya.
1.bagi pengunjung atau wisatawan
9 memberikan fasilitas ruang komunal kota yang rekreatif
9 memberikan perasaan senang, nyaman, dan relaks bagi pengunjung.
9 Memberikan nuansa yang berbeda karena berada di kawasan sungai.
9 Mengetahui lebih banyak tentang kekhasan budaya melayu khususnya
Kota Pekanbaru
2.bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Atraksi wisata
Acara yang diselenggarakan sewaktu-waktu pada saat tertentu, seperti
acara petang megang, pertunjukan musik atau seni budaya melayu atau
band-band local untuk para remaja pekanbaru.
• Kegiatan Pelayanan Umum
Sifat kegiatan adalah memberikan pelayanan terhadap pelaku kegiatan
didalam kawasan rekreasi berupa parkir, kegiatan makan dan minum,
kegiatan ibadah, lavatory, kegiatan informasi, keamanan, dan kegiatan
berbelanja.
• Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan yang berfungsi mengkoordinir serta mengatur seluruh
kegiatan yang berlangsung di dalam kawasan agar berjalan lancar.
Termasuk didalamnya pengelolaan staf dan anggaran, fasilitas, pengaturan
paket kegiatan dan pemeliharaan.
Kegiatan yang dilakukan oleh pengelola kawasan rekreasi ini adalah :
a. Kegiatan pemasaran, berupa penyebaran informasi baik skala local,
nasional maupun internasional dengan media apapun.
b. Kegiatan bidang umum dan keuangan personil dan rumah tangga
pengelola, penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan dan
penerimaan dana operasional, dan lain-lain.
c. Kegiatan bidang usaha dan kesehatan/SAR berupa penyediaan
informasi, pengaturan parkir, penarikan retribusi, dan pertolongan
pertama dalam kecelakaan-kecelakaan yang terjadi.
d. Kegiatan dalam bidang operasional yang bertanggung jawab atas
kebersihan lokasi, kenyamanan dan kondisi arena kegiatan dan lain-lain.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISA
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.13
Hubungan ruang mikro
Hubungan Ruang Makro Skematik Ruang Makro
A. Rekreasi
B. Interaksi A B C
C. Istirahat
D. Pelayanan Umum D E
E. Penyelamatan dan Kesehatan F
F. Kepengelolaan. G H
G. Maintenance. Hubungan Langsung:
H. Mekanikal dan Elektrikal Hubungan Tidak Langsung:
Sumber : analisis penulis
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hubungan langsung :
Hubungan tidak langsung :
Sumber : analisis penulis
Tabel 4.15
Peruangan Rekreasi Darat
REKREASI DARAT SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
1. Jalan-jalan /melihat A Pedestrian
pemandangan sekitar B Taman
C Gardu Pandang
2 Duduk-duduk / A Gazebo
istirahat B Bangku
C Pedestrian
3 Bermain A Playground
B Bangku/Bench
C Pedestrian
4 Makan dan minum A Pujasera
B Toilet
C Pedestrian
5 Belanja souvenir A Toko souvenir
B Bangku/Bench
C Pedestrian
6 Olahraga darat A Sportcourt
B Bangku/Bench
C Pedestrian
7 Flying fox A Loket
B R.pengawas
C R.duduk Hubungan Langsung:
Hubungan Tidak langsung:
Sumber : analisis penulis
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.16
Peruangan Rekreasi Budaya
REKREASI BUDAYA SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
1 Melihat a Open Stage
Pertunjukan b R. Rias/R.Ganti
c Lavatory
d Plaza
e Bangku/Bench Hubungan Langsung:
f Pedestrian Hubungan Tidak Langsung:
Sumber : analisis penulis
B. Peruangan Kelompok Ruang Interaksi
Tabel 4.17
Peruangan Kelompok Interaksi
AKTIFITAS INTERAKSI SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
1 Berkumpul A Picniking area
bersama keluarga B Bangku/bench
C Plaza
D Pedestrian
E lavatory
2 Berkumpul A Sitting group
bersama teman B Pedestrian
(1kelompok) C Plaza
D Lavatory
E Sport group
3 Berkumpul A openstage
bersama (antar B Bangku/bench
kelompok atau C Plaza
bebas) D Pedestrian
Hubungan langsung :
E lavatory
Hubungan tidak langsung :
Sumber : analisis penulis
C. Peruangan Kelompok Ruang Istirahat
Tabel 4.18
Peruangan Berdasarkan Tipe Cottage
PENGUNJUNG COTTAGE SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
1 Pengunjung a Check in
b Teras
c R.duduk
d R.tidur
e Kamar mandi
Hubungan Langsung:
Hubungan Tidak Langsung:
Sumber : analisis penulis
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.19
Peruangan Berdasarkan Pengelola Cottage
PENGELOLA COTTAGE SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
1 Pengelola a Resepsionist
b Ruang tamu a
c Mushola
d Laundry b g e c
e R. Karyawan
f Gudang f d
g Kantor
Hubungan Langsung:
Hubungan Tidak Langsung:
Sumber : analisis penulis
D. Peruangan Kelompok Pelayanan Umum
Tabel 4.20
Peruangan Kelompok Pelayanan Umum
KELOMPOK RUANG PELAYANAN UMUM SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
1 R satpam
2 Pos parkir
3 Lapangan parkir
4 Plaza penerima/hall
5 R informasi
6 Mushola
7 Lavatory umum
8 Pujasera
9 Pasar/supply
10 Box ATM Hubungan langsung :
Hubungan tidak langsung :
Sumber : analisis penulis
E. Kelompok Penyelamatan Kesehatan
Tabel 4.21
Peruangan Kelompok Penyelamatan Kesehatan
KELOMPOK RUANG PENYELAMATAN DAN SKEMATIK HUBUNGAN RUANG
KESEHATAN
1 R informasi
2 Menara pengawas
3 Lapangan parkir
4 R perlengkapan
5 R pengelola
Hubungan langsung :
Hubungan tidak langsung :
Sumber : analisis penulis
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.27
Besaran Ruang Pengelola Cottage
No Macam Kegiatan Kebutuhan Ruang Besaran Ruang
1 Penerimaan tamu Resepsionist 6 m2
2 Tamu Ruang tamu 18 m2
3 Ibadah Mushola 9 m2
4 Mencuci, setrika, menyimpan laundry 12 m2
5 Beristirahat Ruang karyawan 12 m2
6 Penyimpanan Gudang 8 m2
7 Operasional hotel kantor 12 m2
Sumber : analisis penulis
D. Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pelayanan Umum
Tabel 4.28
Perhitungan Besaran Ruang Kegiatan Pelayanan Umum
Jenis kegiatan Kebutuhan kapasitas Modul standart ruang Luas
ruang kegiatan (m2)
1 2 3 4 5
R.satpam Kantor satpam 6 orang 1,2 m2-2,00m2/orang 8
Flow gerak 60%
Pos jaga Pos jaga 3 buah @ 2 m2 1,2 m2-2,00m2/orang 8
Flow gerak 60%
Plaza penerima hall Hall Asumsi Asumsi 16
R.informasi Kantor 1 buah Asumsi 20
Ibadah a.tempat 2 buah Asumsi 0,6mX1,2m flow 12
wudhu 30%
b.mushola 20 orang 20
Lavatory Unit KM/WC 10 buah 1,2 m2-2,00m2/orang 32
Flow gerak 60%
Pasar/supply Loading deck Asumsi Asumsi 10
Transaksi Box ATM 4 buah Asumsi luas @ 1 m2 4
Parkir - Distribusi kendaraan yang digunakan (asumsi)=10% jalan
kaki, 20% menggunakan kendaraan umum, 25% kendaraan
pribadi (1mobil muat 4 orang), 40% kendaraan roda dua,
dan 5 % bus kolektif
- Modul
• Kendaraan roda dua
Ukuran kendaraan 2,1 m x 0,6 m
Ukuran ruang parkir 2,2 m x 0,8 m
• Kendaraan roda empat
Ukuran kendaraan 4,4 m x 1,6 m
Ukuran ruang parkir 4,75 x 2,5 m
• Bus, ukuran ruang parkir 11 m x 3,5 m
- Kapasitas parkir untuk pengunjung
• Prediksi pengguna parkir pengunjung adalah sebanyak
pengunjung tersebut, yaitu 1.880 orang
• Kapasitas parkir kendaraan roda dua= (40%x1880)/2 =376
• Kapasitas parkir kendaraan roda empat (25%x1880)/4 = 118
• Kapasitas kendaraan bus = (5%x1880)/45 = 2
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berikut beberapa alternatif site disepanjang Sungai Siak pada Waterfront dan
Rest Area di kawasan Sungai Siak Pekanbaru berdasarkan pada pertimbangan
kriteria lokasi perencaan waterfront di atas adalah :
1 2
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.2 alternatif site 1 Gambar 4.3 alternatif site 2 Gambar 4.4 alternatif site 3
(sumber : dok pribadi) (sumber : dok pribadi) (sumber : dok pribadi)
Tabel 4.33
Perbandingan tiap alternatif site berdasarkan pada kriteria diatas adalah :
Alternatif Site 1 Alternatif Site 2 Altenatif Site 3
Kriteria (Kecamatan (Kecamatan (Kecamatan
Rumbai) Rumbai Pesisir) Senapelan)
Area Pelabuhan 3 4 4
Perdagangan 3 2 4
Permukiman 4 3 4
Pariwisata 2 1 4
Orientasi ke arah perairan 3 4 3
Sesuai RUTRK 4 4 4
Akses transportasi Umum 3 2 4
mudah
Banyaknya penghijauan 3 4 2
Kontur site yang terjal 3 3 3
total 28 27 32
* Skala perbandingan 1- 4.
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari keterangan beberapa alternatif site di atas, site yang terpilih yaitu
alternatif site 3, karena site tersebut lebih berpotensi untuk di jadikan Waterfront
dan Rest Area di Kawasan Sungai Siak Pekanbaru
Berikut adalah lokasi site alternatif site 3 :
• Batas
Utara : Sungai Siak
Selatan : Jl. Kota Baru, Mesjid Raya.
Timur : Jl. Mesjid Raya, Pelabuhan, Pasar Bawah.
Barat : Jl. Panglima Undan (sedang dibangun Jembatan Siak 3)
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.6 Sungai Siak Gambar 4.7 Jl. Kota Baru Gambar 4.8 Jl. Mesjid Raya
Sumber : dok pribadi Sumber : dok pribadi Sumber : dok pribadi
• Karakter Site
- Topografi
Lokasi berada pada kawasan ±100 meter dari sungai
siak. Memiliki topografi datar dengan jenis tanah alluvial
dan pasir.
(Badan Statistik Kota Pekanbaru, 2002)
- Klimatologi
Suhu berkisar 23,4 ºC – 33,4 ºC Gambar 4.9 jalan aspal pada site
Sumber : dok pribadi
• Kontur site
Kontur pada site ini tidak rata. Sedikit landai ke arah
sungai. Pada bagian tengah site terdapat sebuah jalan
aspal dengan lebar jalan 4 meter, jalan tersebut lebih tinggi
1 meter permukaan tanahnya dari permukaan lain.
• Bantaran sungai
Bantaran sungai pada saat ini masih ditutupi oleh
flora-flora. Untuk perencanaannya, bantaran ini akan
dibuat pagar untuk mengikuti desain bantaran yang telah
ada dan untuk mengurangi pengikisan tanah pada saat
sungai pasang.
Gambar 4.10 bantaran Sungai
commit to user Sumber : dok pribadi
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Flora site
Tedapat beberapa flora yang cukup dijadikan
penghijauan pada site. Flora tersebut adalah pohon-
pohon besar yang rindang dan pohon2 yang berada di
sekitar bantaran sungai.
• Kegiatan pada site
Terdapat pemukiman dan perdagangan
disekitar site. Pemukiman ada yang permanen dan
sungai.
• Potensi Site
- Potensi ekonomi
Pelabuhan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Kawasan ini
terdapat pusat berdagangan barang bekas (dalam maupun barang dari luar
negeri), usaha jasa servis, rumah sewa, warung (pondok-pondok jagung yang
terletak di sekitar bawah Jembatan Siak 1) .
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Site
Pelabuhan
Pasar Bawah
Mesjid Raya
commit
Gambar 4.16 potensi sekitar site to user
Sumber : dok pribadi
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Peraturan-Peraturan Bangunan
Menurut RTBL (rencana tata bangunan dan Lingkungan) kampong bandar
kawasan ini direncanakan sebagai kawasan komersial/ fasilitas umum.
Peraturan-peraturan:
KDB untuk fasilitas umum = 70%
Jumlah lantai = 4 - 8 lantai
GSB samping = min 5 meter
Garis sepadan sungai kedalaman 3 meter - 20 meter = 15 meter
• View
SITE
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kondisi kawasan
a. terdapat beberapa jalur akses menuju kawasan dari arah utara
dan timur yaitu jembatan Siak 3, Jalan mesjid Raya, dan Jalan
Saleh Abas.
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jl.saleh Abas
jalan 2 arah
Jembatan Siak 3 241 m
(jl. Panglima undan).
merupakan jalan 95 m
searah dari utara
menuju selatan 105 m
218 m
Jl. Senapelan
jalan 2 arah
Kriteria
- pencapaian kelokasi dapat dilalui dengan menggunakan
transportasi umum maupun pribadi
- pencapaian terhadap hall penerima memudahkan dalam
pencapaian ke fasilitas-fasilitas rekreasi lainnya.
- Pencapaian ke dareah servis dan pengelolaan diusahakan ada
pencapaian umum.
- Pencapaian ke dalam tapak dapat diusahakan mudah dan cepat.
- Untuk memudahkan sirkulasi, diusahakan pemisahan tempat
masuk dan keluar bagi kendaraan.
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisa
Terdapat beberapa akses disekitar site, sehingga penanganan lebih
lanjut lebih ditekankan pada penempatan pintu masuk dan pintu
keluar kawasan agar tidak terjadi kamacetan.
SE 2 merupakan tempat
keluar masuknya
pengunjung ke
ME merupakan 241 m waterfront dari
tempat keluar masuk transportasi air. Pada SE
pengunjung ke SE 2 ini terdapat dermaga
95 m untuk menampung
waterfront.
Penempatan ME pengunjung.
pada tengah-tengah
site yaitu untuk ME
105 m
mengurangi SE 1 merupakan tempat
crowded dan SE 1 keluar pengunjung selain
crossing lalu lintas ME. Penempatan SE
kendaraan
218 m
disana untuk
mengarahkan
pengunjung keluar
kearah timur
Gambar 4.19 Pencapaian Lokasi
Sumber : analisis penulis
Strategi penzoningan
Strategi dalam penzoningan dibagi atas penzoningan
berdasarkan jenis kegiatan yaitu kegiatan utama, kegiatan pelayanan
umum, kepengelolaan, kegiatan maintenance dan servis, kemudian
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kegiatan utama berorientasi kesungai. Kegiatan utama Kegiatan interaksi menyebar di pada kegiatan ini.
ini bertujuan untuk menikmati pemandangan sungai Hal ini karena untuk mendapat view yang
sehingga letaknya berada sekitar tepi sungai berbeda-beda tiap ruang komunal interaksi
Kegiatan istirahat
Kegiatan merupakan
rekreasi kegiatan
merupakan penunjang
241 m
kegiatan yang interaksi sehingga
paling dominan perletakkannya
dari kegiatan 95 m interaksi pada kegiatan
utama. Keg rekreasi
utama dipisah dari
Sehingga kegiatan dominan
perletakkannya Istirahat karena kegiatan
pada tengah- 105 m istirahat ini lebih
tengah site dan privat.
tidak dibuat
menyebar 218 m
seperti kegiatan
interaksi.
Gambar 4.20 Analisa Penzoningan
Berdasarkan Zona Kegiatan Utama
Sumber : analisis penulis
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
241 m
Pelayanan
umum
merupakan ME
95 m
pada waterfront,
sehingga
perletakkannya
Pelayanan juga pada ME
umum 105 m
kendaraan agar
pencapaian dari
parkir ke pintu
masuk tidak
218 m jauh.
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
241 m Pengelola
berada
disebelah
pelayanan
umum agar
95 m pengunjung
yang
Pengelolaan 105 m membutuhkan
akses
kepengelola
mudah.
218 m
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bangunan
241 m servis yang
perletakkannya
tidak pada
kegiatan utama.
95 m Selain itu
Maintenance perletakkan
& servis dekat dengan
105 m jembatan siak 3
(dalam
perencanaan)
untuk mengatasi
rasa aman dan
218 m efek psikologis
Penzoningan akhir
Dengan melihat zoning masing-masing pengelompokan seluruh
aspek diatas, yaitu : penzoningan berdasarkan jenis kegiatan yaitu
kegiatan utama, kegiatan pelayanan umum, kepengelolaan, kegiatan
maintenance dan servis, maka dapat disimpulkan penzoningan akhir
sebagai berikut:
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
241 m
95 m Maintenance
& servis Kegiatan Utama
pengelolaan
105 m
Pelayanan
umum
218 m
Dasar pertimbangan
- kondisi tapak perencanaan
- peruntukan lahan
- elemen citra kota
Analisa
Pembahasan analisa pembentuk image atau karakter kawasan
pada perencanaan dan perancangan Waterfront Dan Rest Area Di
Kawasan Sungai Siak menerapkan teori elemen citra kota berupa :
commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• District (kawasan)
Pada dasarnya area yang direncanakan telah memiliki fungsi
yang sangat dikenal masyarakat, yaitu sebagai jalur transportasi
penghubung ke daerah lain. Transportasi darat dan air merupakan
jalur transportasi pada daerah ini.
• Edge (tepian)
Edge merupakan tepian atau sesuatu yang menjadi batasan suatu
kawasan. Terdapat dua macam pembentuk edge pada kawasan ini.
Yaitu berupa jembatan dan jalan raya yang terdapat disebelah selatan
area kawasan. Dan edge non permanent yang berupa pagar dan
tanaman diarea barat dan timur.
• Path (jalur)
Path merupakan jalur pergerakan yang potensial. Path pada
kawasan ini direncanakan jalur pejalan kaki atau pedestrian yang
jalurnya bervariasi, mulai yang dari berbentuk linear, melingkar,
bahkan cluster bahan pembentuk path ini bervariasi seperti paving
block, grass block dll.
• Landmark
Landmark merupakan suatu hal yang memiliki suatu ciri khusus
sehingga menjadi suatu hal yang menonjol pada suatu kawasan.
Landmark yang telah ada disekitar kawasan yaitu jembatan Siak 1.
sedangkan pada kawasan akan direncanakan sebuah menara
pengamat dibuat sebagai landmark.
• Nodes (simpul)
Nodes pada area perencanaan berupa area terbuka yang menjadi
salah satu pusat aktifitas pengunjung. Misalnya panggung terbuka,
plaza.
commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Edge pada site yaitu Open stage dan Sarana transportasi darat berupa kendaraan pribadi
jembatan siak 3, plaza berupa area dan travel sebagai transpotasi yang melewati jalan
jalan raya pagar dan terbuka merupakan sekitar site yang akan menghubungkan orang yang
tanaman nodes pada site ingin ke luar kota pekanbaru (Dumai, Medan, Sumatra
Barat, Jambi)
commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dasar pertimbangan
- kemudahan pencapaian ruang kegiatan
- karakteristik pengunjung
- kondisi tapak
- aksesibilitas
Kriteria
- keamanan dan kenyaman bagi pejalan kaki dan pengendara motor.
- Kemudahan pencapaian tiap fasilitas rekreasi dan antar fasilitas rekreasi.
- Memberikan kebebasan ruang gerak bagi pengunjung.
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
area parkir pengunjung dari jalur transportasi kota (jalan raya). Sedangkan
untuk pencapaian area aktifitas pada kawasan ini pengunjung diharuskan
berjalan kaki. Sirkulasi ini berlaku bagi seluruh kawasan baik bagi
pengunjung maupun pengelola.
Tabel 4.34
Alternatif Sirkulasi Kendaraan
Sistem Parkir Pada Bahu Jalan Sistem Parkir Yang Sistem Kantong Parkir
Mengelilingi Ruang Kegiatan
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Garis gerak yang • Garis bebas dalam • Berpusat pada satu • Gerak melingkar
sinambung pada banyak arah yang titik pusat yang sesuai dengan
satu arah/lebih berbeda fungsional. kondisi tapak
• Karakter : formal, • Karakter : formal, • Karakter : mudah, • Karakter : kaku,
kaku, dan informatif monoton, halus dan terkoordinir, mudah dan
tidak rekreatif informatif dan rekreatif
rekreatif.
Sumber : Francis D K Ching, “arsitektur, bentuk, ruang, dan susunannya”.
commit to user
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perencaan
pedestrian
utama, yaitu
pada parkir,
penghubung
tiap zona
kegiatan dan
tepi sungai
A Dengan sistem
kantong parkir,
B parkir berada
C selatan site
D untuk
mempermudah
sirkulasi parkir
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Peruntukkan
No Kriteria Vegetasi
Lahan
• Jarak tanaman setengah rapat.
• 40% - 60% dari luas areal harus dihijaukan.
3 Jalur Hijau • Karakteristik tanaman : struktur daun setengah rapat, dominasi warna
hijau, perakaran tidak mengganggu pondasi.
• Berupa habitat tanaman budidaya.
• Jarak tanaman setengah rapat sampai rapat.
• 80% - 90% dari luas areal harus dihijaukan.
Sumber : RTRW Pekanbaru
Kriteria rekreatif:
- Mengusahakan untuk tetap mempertahankan vegetasi yang telah ada pada
tapak, yaitu berupa pohon besar yang telah berusia puluhan tahun.
- Sedapat mungkin menggunakan vegetasi yang relatif mudah didapat dari
lingkungan sekitar (tidak perlu didatangkan dari tempat yang jauh/luar kota)
- Menggunakan vegetasi yang sesuai dengan tempat hidupnya (karakter tapak),
yaitu: vegetasi hutan mangrove, hutan tropis, vegetasi dataran rendah untuk
lahan payau.
Kriteria istirahat :
- Menggunakan vegetasi yang berfungsi sebagai peneduh.
- Menggunakan berbagai macam jenis vegetasi (pepohonan) yang memiliki
elemen estetis, seperti keindahan warna, variasi bentuk, dsb.
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Penentuan ukuran dari perabot taman yang nyaman digunakan oleh pengguna
sesuai budaya indonesia dan mudah diperoleh.
- Pemilihan jenis perabot taman yang relatif sederhana/konvensional sehingga
tidak menyulitkan penggunanya (perabot taman hanya sebagai penunjang,
sedangkan fungsi utamanya adalah interaksi manusia).
Tabel 4.37
Karakteristik Vegetasi
Area/Lokasi Fungsi Karakteristik Jenis Vegetasi
Area rekreasi dan • Peneduh. • Rimbun • Pohon cemara
istirahat • Pembatas fisik • Tinggi • Pohon palem
• Pengandalian Tidak merusak • Pohon akasia
iklim, angin, konstruksi • Pohon ketapang
suara, matahari. • Tidak menghalangi • Asem-aseman
• Kontrol visual. pemandangan • dll
• Warna menarik
• Mudah perawatan
Area komunal/ • Peneduh. • Agak rimbun • Pohon kamboja
interaksi • Pembatas fisik • Berukuran sedang • Pohon ketapang
• Pengandalian • Tidak merusak • Berbagai macam
iklim, angin, konstruksi tanaman semak
suara, matahari. • Memberikan (tanaman pendek
• Kontrol visual. pembatasan visual yang rimbun)
(semak/bushes)
• Warna menarik
Area parkir dan • Pengarah • Rimbun • Pohon cemara
sirkulasi kendaraan • Peneduh • Tinggi • Pohon asoka
• Kontrol visual • Tidak merusak • Kembang sepatu
• Elemen estetis kontruksi • Pohon ketapang
• Tidak menghalangi • dll
pemandangan
• Kontinu & tidak
monoton (menarik)
commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Vegetasi
peneduh
Terdapat
disekeliling
vegetasi
barat dan
peneduh
timur
site pada
site.serta
batasan
diseluruh
daerah
jalur
parkir dan
pedestrian.
area dalam
Selain itu
rekreasi
juga
berfungsi
sebagai Furniture
barrier. berupa bench
terdapat pada
sekitar jalur
pedestrian dan
Gambar 4.27 Perencanaan Vegetasi Dan Furniture tepi sungai.
Sumber : analisis penulis
Keamanan pada siang dan malam hari tidak hanya bergantung dengan adanya pos-pos
jaga saja tetapi dengan adanya penerangan.Pemberian penerangan pada malam hari di
setiap area gelap dimungkinkan untuk menambah keamanan pada malam hari.
commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Angka ini mempunyai arti bahwa pada musim hujan, air sangat berlebihan
yang menyebabkan terjadinya banjir sementara pada musim kemarau air
sangat kurang dan dibawah batas lestari sungai.
• Topografi Sungai
Kondisi Fisik Topografi wilayah DAS Siak relatif datar, ketinggian
permukaan rata-rata 0-2 m dpl, kemiringan berkisar 0-5 %. Variasi 2-40 % di
bagian hulu.
Secara garis besar ketinggian bagian hulu DAS Siak dikategorikan menjadi
empat golongan yaitu: antar 1-10 m dpl, 1-25 m dpl, 25-100 m dpl, 100-500 m
dpl.
Jenis tanah di DAS Siak bagian hulu terbagi menjadi dua yaitu organosol
gley humus dan podsolik merah kuning, bertekstur halus (liat), sedang
(lempung) dan kasar (pasir), dengan kedalam topsoil antara 30-60 cm dan >90
cm dari atas permukaan tanah.
commit to user
98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Kontur site
Kontur pada site ini tidak rata. Sedikit landai ke arah sungai. Pada bagian
tengah site terdapat sebuah jalan aspal dengan lebar jalan 4 meter, jalan
tersebut lebih tinggi 1 meter permukaan tanahnya dari permukaan lain.
• Vegetasi
Masih banyak terdapat vegetasi berupa
pohon-pohon besar yang rindang pada site.
Akan tetapi pada tepi site yang
bersebelahan terhadap sungai vegetasi
berupa pohon sangat sedikit sehingga tidak
ada yang bias menahan ombak atau
gelombang kapal yang lewat.
Gambar 4.32 Vegetasi Tepi Site
• Drainase Sumber : dok pribadi
Sarana drainase sekitar site berupa selokan. Selokan dengan lebar 50 cm.
Kemudian tiap-tiap air dari selokan tersebut mengalir menuju ke kali lalu
mengalir ke Sungai Siak
241 m
95 m
105 m
218 m
99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karena pada air sungai ini sudah mulai tercemar oleh berbagai macam faktor,
Penyebab utama penurunan kualitas Sungai Siak adalah limbah industri baik
industri besar, menengah maupun kecil yang berada di sepanjang alur sungai
Siak, antara lain industri minyak, industri pengolahan, sawmill, industri pulp dan
pembuangan sampah (60% berasal dari rumahtangga). Limbah industri yang
cukup dekat dengan site yaitu limbah pabrik karet yang tidak jauh dari site,
manusia yang membuang sampah tidak pada tempatnya, serta kotoran dari
aliran air yang bermuara kesungai Siak.
Pencemaran atmosfer yaitu pencemaran yang dapat merusak lapisan ozon.
Sehingga menyebabkan terjadinya efek rumah kaca dan perubahan iklim.
Pencemaran ini terjadi karena mulai berkurangnya pepohonan, penggunaan
energi berlebihan serta penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebih.
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pencemaran tanah pada site tidak terlalu bermasalah, pencemaran terjadi bila
saat banjir pada site. Bila terjadi banjir, vegetasi-vegetasi rusak dan penyerapan
air jadi terhambat
• Gempa
Gempa merupakan salah satu komponen yang dapat merusak lingkungan
karena dengan adanya gempa dapat menyebabkan longsor dan perubahan
lainnya pada struktrur tanah. Kota Pekanbaru tidak pernah menjadi pusat
gempa dari gempa yang pernah terjadi di Indonesia, sehingga tidak terjadi
kerusakan yang parah seperti bangunan runtuh dan lain sebagainya. Termasuk
pada site, tidak akan mengalami dampak yang signifikan bila terjadi gempa (di
Sumatra Barat, Aceh dan Medan), site tidak berada pada jalur patahan .
• Banjir
Lokasi pembuangan utama drainase Kota Pekanbaru adalah Sungai Siak.
Banjir mulai terjadi saat curah hujan banyak dan umumnya disaat musim hujan.
Apabila sudah terjadi banjir, banjir dapat merusak lingkungan seperti vegetasi-
vegetasi serta merusak bangunan. Kurangnya peresapan akibat maraknya
perkerasan dimana-mana serta penggundulan hutan yang membuat tidak
adanya penyerapan air oleh pohon mengakibatkan banjir serta terganggunya
drainase akibat sampah.
• Penebangan hutan
Penggundulan dengan pembakaran hutan dalam upaya pembukaan lahan
memperparah kerusakan lingkungan yang ada. Selain itu pencurian kayu hutan
juga marak yang mana pencurian ini dialokasikan untuk kegiatan industri dan
kepentingan pribadi. Dengan makin bertabahnya jumlah penduduk, kebutuhan
lahan untuk tempat tinggal membuat perubahan fungsi lahan.
commit to user
101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rencana Pengelolaan :
• Pencemaran
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara dan
atmosfer adalah :
- Mengurangi penebangan pohon sembarangan.
- Reboisasi dan penghijauan.
Strategi dalam upaya penyelamatan DAS Siak yang bisa dilakukan adalah :
- Menetapkan kawasan Sub DAS Siak Hulu dan bagian hulu dari Sub DAS Siak
Hilir sebagai kawasan lindung sumber air.
- Pengaturan yang lebih ketat mengenai pemanfaatan terutama pada kawasan-
kawasan yang berfungsi lindung dan sempadan sungai.
- Membentuk Dewan Sumber Daya Air Provinsi.
- Penegakan hukum bagi pelaku perusakan lingkungan baik penggundulan
hutan dan pencemar air. Pembatasan pengembangan permukiman di Sub DAS
Siak Hulu dan penetapan Sub DAS Siak Hulu sebagai kawasan lindung sumber
air patut menjadi prioritas utama, hal ini disebabkan Kota Pekanbaru tepat
berada di batas hilir Sub DAS Siak Hulu. Pada bagian hulu Sub DAS Siak Hilir
perlu dijadikan kawasan konservasi juga mengingat luas Sub DAS ini cukup
signifikan terhadap DAS Siak.
Pengelolaan Untuk mengantisipasi peningkatan sampah agar tidak
menyebabkan banjir adalah sebagai berikut :
- melalui proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, dan
pengolahan.
- Pemanfaatan kembali sampah non-organik pada sumber produksi sampah
- Peran pemulung di TPA
- Perletakkan sampah mudah dijangkau petugas kebersihan lingkungan tapi
tetap estetis
commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Sistem penutupan dan pembukaan bak sampah yang sehat harus tertutup
rapat dan mempunyai lubang udara yang memadai.
• Gempa
Meskipun site memiliki kondisi yang aman dari gempa, adapun upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya bencana alam,
rencana pengelolaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Untuk kegiatan terbangun yang saat ini telah terbangun, perlu langkah
sosialisasi terhadap penduduk tentang langkah-langkah penyelamatan yang
perlu dilakukan bila sewaktu-waktu terjadi guncangan. Langkah sosialisasi
juga mencakup advisori desain konstruksi dan jenis bahan bangunan yang
digunakan.
- Untuk kegiatan yang saat ini masih berupa lahan non terbangun, diarahkan
pemanfaatannya sebagai ruang terbuka hijau dan taman kota yang dapat
dimanfaatkan selain untuk sarana rekreasi, olahraga, dan estetika kota, juga
dapat dimanfaatkan sebagai ruang evakuasi pada saat terjadi bencana.
• Banjir
Hal-hal yang dapat diatasi untuk menangani masalah banjir seperti :
- Pemeliharaan dan pelebaran saluran.
- Rehabilitasi saluran dan perbaikan sistem pemeliharaan saluran drainase.
- Memperbaiki dan menormalisasi saluran dari endapan lumpur dan sampah
Pembangunan Tandom Air
- Pembangunan tanggul penahan banjir dan saluran baru.
- Menerapkan aturan sempadan sungai.
• Penebangan hutan
- Reboisasi dan Penghijauan.
Laju peresapan air ke dalam tanah amat dipengaruhi oleh tingkat kelebatan
vegetasi pada tanah tersebut. Oleh sebab itu vegetasi pada kawasan hutan
harus dijaga dengan cara reboisasi pada kawasan hutan yang gundul serta
commit to user
103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penghijauan/reboisasi pada
Meningkatkan kualitas lingkungan
lahan-lahan kritis dan lahan
dan produktivitas lahan
terbuka non produktif
Meningkatkan kualitas lingkungan
Optimasi pengembangan obyek - dan peningkatan pendapatan
obyek wisata alternatif masyarakat di sekitar kawasan
konservasi
Pembangunan sarana dan
Meningkatkan peran usaha
prasarana secara terbatas pada
pariwisata sebagai salah satu
kawasan konservasi untuk
kegiatan sektor ekonomi prospektif
penunjang pariwisata
Meningkatkan monitoring dan
Penyiapan tenaga kerja terampil
pengendalian pemanfaatan kawasan
commit to user
104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan sebaliknya jika tidak mempunyai kebutuhan yang sama tidak perlu
digabungkan.
Table 4.41
Analisa Penentuan Penggabungan Dan Pemisahan Massa
Lingkup Kegiatan Kelompok Ruang Jenis Kegiatan Penerapan
Kelompok Ruang Melihat Berjalan-jalan, melihat
Rekreasi Air pemandangan pemandangan sungai, istirahat,
duduk-duduk Digabung
Olahraga di tepi Berkumpul, melakukan
sungai jogging track melintasi tepi
sungai
Kelompok Ruang Melihat Berjalan-jalan, melihat
Rekreasi Darat pemandangan pemandangan sungai dan
sekitar hutan, istirahat dan duduk-
duduk Digabung
Duduk/istirahat Duduk/istirahat (dibangku,
taman, gazebo)
Area bermain anak Play ground
Area makan minum Makan/minum, lavatory
(pujasera) Digabung
Area penjualan Berjalan-jalan/berkeliling,
souvenir membeli souvenir
Area olahraga darat Berkumpul, berganti pakaian, Dipisah
(sportcourt) berolahraga, istirahat, lavatory
Kelompok Rekreasi Panggung terbuka Berkumpul, melihat
Budaya (open stage) pertunjukan, lavatory
Kelompok Kegiatan Plaza Berkumpul pengguna dalam Digabung
Interaksi jumlah besar
Area duduk, sitting Berkumpul pengguna dalam
group jumlah sedang Dipisah
Area piknik Berkumpul pengguna dalam
jumlah kecil
Kelompok Kegiatan Ruang satpam Melakukan pengawasan dan
Pelayanan umum pengamanan
Pos parkir Mengecek dan mengawasi Digabung
kendaraan
Area parkir Pengguna memarkirkan
kendaraan
Plaza Pengguna masuk dan keluar
penerima/hall area rekreasi Digabung
R.informasi Tempat penerima tamu dan
memberikan informasi
Mushola Melakukan ibadah, lavatory
Lavatory umum Lavatory Dipisah
Pujasera Makan/minum
Box ATM Melakukan transaksi
Kelompok kegiatan Menara pengawas Mengawasi keadaan area
commit to user
106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kriteria perencanaan
- Penyesuaian dengan karakter kegiatan yang diinginkan.
- Tingkat kenyamanan yang baik dalam pelaksanaan kegiatan
dalam ruang
- Memanfaatkan orientasi yang diinginkan
Analisa
Table 4.42
Alternative Bentuk Dasar Massa
Segi empat Segi tiga lingkaran
commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Open stage
Massa persegi
diaplikasikan
Pujasera
MEE untuk
cottage bangunan,
penyelamatan sedangkan
Pengelola
massa
PU lingkaran
Toko
untuk
Souvenir
kelompok
interaksi
commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.43
Alternatif tata massa bangunan
Alternative 1 Alternatif 2 Alternatif 3
commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisa
Open stage
Pujasera
MEE
cottage
penyelamatan
Pengelola
PU
Toko
Souvenir
commit to user
111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.44
Orientasi Bangunan Terrhadap View Dan Lintasan Matahari
Ruang Tuntutan Penyelesaian
Area parkir • Mudah dikenali • Perletakan pada area terdekat
• Merupakan area penerima dengan pencapaian utama
• Sisi terpanjang menghadap
kearah jalan
Hall/plaza • Mudah dikenali • Berhubungan langsung dengan
penerima • Merupakan area terbuka sirkulasi, entrance dan area
parkir
• Orientasi kearah jalan dan plaza
utama
Area open stage • Sebagai point of interest • Berhubungan langsung dengan
• Menggunakan pencahayaan plaza utama
alami • Orientasi menghadap utara
• Memiliki background selatan untuk menghindari sinar
panggung yang menarik matahari
• Memanfaatkan potensi • Pemanfaatan iklim dengan
iklim mikro desain panggung dan penataan
vegetasi
Area playground/ • Mudah dikenali • Orientasi bebas dan akses
outbond • Bersifat terbuka mudah
• Mudah melakukan • Desain sarana permainan
pengawasan menarik
• Aman dan interaktif bagi
anak-anak
Area pujasera • Terbuka • Berhubungan langsung dengan
• Membutuhkan view yang plaza utama
menarik • Orientasi menuju open stage dan
• Memanfaatkan sungai
pencahayaan alami, • Bangunan terbuka tanpa dinding
menghindari panas dan masif
silau • Penataan vegetasi untuk
• Aliran udara yang sejuk penghawaan alami.
Area piknik • Cenderung bersifat privat • Orientasi bebas
• Membutuhkan view yang • Desain unit bangunan
menarik sederhana, terbuka dan cukup
• Memanfaatkan naungan
pencahayaan alami, tidak • Pemanfaatan vegetasi sebagai
panas dan sialu peneduh
• Pemanfaatan aliran udara
yang sejuk
area berkumpul • Agak terbuka • View bebas
• Orientasi kedalam (antar • Desain sitting group
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selembayung
Bidai
singkap
Gambar 4.40 Ornamen Atap Selembayung Gambar 4.41 Ornamen Atap Selembayung
Dan Bidai Singkap
(sumber : rumah melayu)
(sumber : rumah melayu)
commit to user
116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Tiang
Tiang pada rumah-rumah melayu memiliki berbagai macam bentuk dan
nama diantaranya tiang tua, tiang seri, tiang penghulu, tiang tengah, tiang
bujang, tiang dua belas dengan bentuk bulat ataupun persegi.
Dalam ungkapan melayu, tiang secara tradisional mengandung lambang
yang dikaitkan dengan agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat.
Selain itu juga dikaitkan dengan lingkungan dan alam serta mata angin.
Tiang pada bangunan ini berbentuk persegi dan mayoritas berbahan kayu.
Kayu merupakan bagian pengisi atau penutup tiang.
• Pintu
Pintu dalam keseharian juga disebut ambang
atau lawang. Pintu dalam rumah melayu yang
ditempatkan di depan rumah merupakan pintu
muka sedangkan pintu bagian belakang rumah
disebut pintu dapur, pintu telo atau pintu
belakang. Dibagian pintu juga ditempatkan
sejumlah ornamen melayu. Pintu muka rumah
melayu pada umumnya rendah, sehingga ketika
orang akan masuk atau keluar melalui pintu Gambar 4.43 Pintu Ukir Dengan
Pegangan Pintu Berbentuk Keris
tersebut akan membungkukkan kepalanya
(sumber : rumah melayu)
sebagai tanda hormat kepada tuan rumah
jika masuk dan kepada Tuhan sebagai pencipta alam ketika keluar rumah.
Jadi setiap pintu memiliki ornamen sendiri dan pintu masuk dibuat lebih
rendah dari pintu lainnya.
• Jendela
Jendela yang lazimnya ditengah masyarakat melayu disebut tingkap atau
pelinguk yang memiliki daun tunggal atau dua yang bisa dibuka ke kiri dan
commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ke kanan. Tinggi letak jendela tidak selalu sama, tergantung pada ketinggian
lantai ruangan. Namun pada umumnya jendela ruangan induk lebih tinggi
dari jendela lainnya.
Jendela sengaja dibuat setinggi orang dewasa berdiri dari lantai
mengandung makna tertentu. hal ini melambangkan bahwa sipemilik rumah
adalah orang yang baik-baik dan tahu adat dan
tradisinya. Sedangkan jendela yang rendah
melambangkan keramah tamahan.
Mengenai hiasan pada jendela adalah kisi-kisi
atau jejarak. Jika bentuknya bulat kisi-kisi ini
disebut larik atau pinang-pinang dan kalau pipih
disebut papan tebuk.
Pada bangunan ini, jendela menggunakan
daun dua yang bisa dibuka kiri kanan. Jendela
mayoritas terbuat dari bahan kayu, karena untuk
Aspek Rekreasi
Aspek rekreasi memegang peran dalam mewujudkan suatu kawasan yang
menarik untuk dikunjungi, menampilkan unsur-unsur rekreatif yang
menimbulkan kesan emosi yang menyenangkan, relaksasi dan kemudahan
commit to user
118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bangunan
berbentuk
rumah
panggung
pada
bangunan
pujasera,
cottage,
pengelola,
maintenance
dan servis.
120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Atap Dak
Atap dak merupakan alternative lain sebagai penutup massa
bangunan. Pada perancangan ini atap dak digunakan pada bagian-bagian
tertentu pada bangunan. Atap dak pada kawasan ini terdapat pada ruang
interaksi. Atap dak memiliki tingkat kekuatan yang besar, tahan terhadap
panas, tahan lama dan mudah dalam pembuatan.
Pergola
Roof Garden
Atap Bambu
B. Dinding
Penggunaan struktur rangka rangka sebagai jenis struktur dinding
bangunan dengan pertimbangan pembuatan mudah dilakukan oleh
tukang-tukang setempat tanpa keahlian khusus.
Pemilihan bahan pengisi dinding mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan yaitu : tahan terhadap cuaca, mudah dalam pengerjaan
konstruksi, diproduksi dilokasi bangunan, mudah didapat, murah.
Oleh karena itu dipilih bahan bangunan batu bata yang tergolong
sebagai bahan bangunan yang ideal, rangka bamboo dan poliwood
sebagai bahan pengisi dinding yang ringan.
Sistem pemilihan pembuatan pengisi dinding dan teknologi knock
down. Beberapa alternative yang ditawarkan antara lain dinding dari
bahan panel sheet metal dengan pelapis akhir powder coating
(semacam pelat besi yang dilapisi pelindung karat), flexon atau beton
ringan dan yumen (serat kayu yang di pres).
Flexon yang digunakan untuk dinding rumah ini terbuat dari
campuran semen dan sterofoam. Ide dasarnya, semen merupakan
material yang kuat dan mempunyai nilai ekonomis yang memadai.
commit to user
122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Table 4.46
Alternative Sub Struktur
Foat Plate Pondasi Sarang Pondasi Sumuran Pondasi Tiang
Laba-Laba Pancang
commit to user
124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PDAM Meteran Air Ground Tank Pompa Water Tower Distribusi Utama
125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kandungan air dalam tanah. Jika jumlah air drainase berlimpah, maka air
tersebut akan disalurkan lagi baik keriol kota ataupun sungai (tergantung
jaraknya, riol atau sungai).
Sebagian air hujan akan diresapkan ketanah melalui saluran drainase
yang dibuat dari pasangan batu kali dengan sistem pemasangan kering
yaitu tidak menggunakan bahan plesteran semen sebagai pengikat batu
(sebagai penggantinya menggunakan kawat jaring sebagai pengikat),
sehingga air yang mengalir sebagian akan meresap ketanah. Hal ini
dimaksudkan agar tanah selalu mendapat air untuk meningkatkan kadar
air tanah yang dapat digunakan kembali.
Roil kota
127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Intercom
Sebagai alat untuk komunikasi antar ruang (intern) di tempat-tempat
yang memerlukan, dalam perancangan ini intercom digunakan untuk
memenuhi tuntutan komunikasi antar lantai pada gedung pengelola.
3. loud Speaker
Sebagai alat komunikasi dalam bentuk pemberitahuan/pengumuman,
dalam perancangan ini diterapkan pada fasilitas resepsionis, informasi,
dan lost&found.
commit to user
130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Portable fire
extinguisher kebakaran Hidran pemadam
sistem
commit to user
131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.48
Alternatif pemilihan sistem pengamanan bahaya petir
FRANKLIN FARADAY
Prinsip kerja Bila terjadi petir maka juga Tiang-tiang Faraday yang
akan terjadi ionisasi di awan. berjarak kurang lebih 3m
Loncatan ion-ion tersebut terletak disekeliling
dapat di tahan oleh preventor bangunan untuk melindungi
sehingga tidakmengenai bangunandari sambaran
bangunan, Radius petir
perlindungan sama dengan
tinggi preveentor
Keuntungan Bila suatu saat ion-ion Lebih mahal dibandingkan
padaprevebtor tersebut habis sistem Franklin
atau berkurang, maka daya
perlindungan jadi menurun
Kerugian Harganya lebih murah Sifat perlindungan lebih baik
dibandingkan sistem Faraday karena aliran listrik langsung
dihantarkan ke ground
Sumber : analisis penulis
Sistem yang sering digunakan adalah sistem Faraday, berupa tiang-tiang
setinggi bangunan paling atas, dengan jarak antar tiang adalah 15 m,
dipasang pada puncak atap bangunan, kemudian dihubungkan oleh kawat,
yang dimasukan ke dalam pipa yang tidak memiliki kemampuan
menghantarkan listrik dan kemudian dihubungkan ke tanah. Pada ujung
ground diberi kolam air untuk memperbesar panghantaran listrik ke tanah.
commit to user
132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menggunakan kawasan rekreasi ini dengan nyaman, selain itu juga menjaga
kelestarian lingkungan sekitar. Penempatan tempat sampah atau box-box
sampah harus menyebar keseluruh tapak, dengan memperhatikan posisi
yang mudah dijangkau, terlihat dan dekat dengan kegiatan-kegiatan yang
ada.
Anorganik Penampungan
Sampah dari daur ulang TPA
area aktifitas Organik
Penampungan TPA
Sampah dedaunan Organik kompos
commit to user
133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KONSEP
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KONSEP MAKRO
V. 1 Konsep Site Perencanaan
Batas
Utara : Sungai Siak
Selatan : Jl. Kota Baru, Mesjid Raya.
Timur : Jl. Mesjid Raya, Pelabuhan, Pasar Bawah.
Barat : Jl. Panglima Undan (sedang dibangun Jembatan Siak 3)
Luas : ± 25.000 m2
Panjang bagian utara : 241 m, panjang bagian selatan : 218 m.
Lebar bagian barat : 95 m, lebar bagian timur : 105 m.
241 m
95 m
105 m
218 m
Gambarcommit
5.1 Siteto user
Terpilih
Sumber : dok pribadi
134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada kawasan
terdapat 2 pintu
241 m masuk menuju
kawasan, yaitu main
95 m SE 2 entrance disisi selatan
Terdapat 1 jalan kawasan, yang
akses menuju 105 m langsung
kawasan yaitu :
ME berhubungan dengan
melalui jalan SE 1 jalan kota baru dan
kota baru. side entrance di sisi
218 m utara kawasan,
melalui sungai dari
transportasi air.
commit to user
135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV. 2. 3 Penzoningan
Penzoningan adalah sebagai berikut : kegiatan utama (kegiatan
rekreasi, istirahat dan interaksi), kegiatan pelayanan umum, kepengelolaan,
kegiatan maintenance dan servis.
241 m
95 m
V. 3 Konsep Sirkulasi
V. 3. 1 Pola Sirkulasi Kendaraan
Sistem sirkulasi kendaraan yang akan digunakan pada area
perencanaan adalah sistem kantong parkir. Diperuntukan bagi pengunjung
dan pengelola.
V. 3. 2 Pola Sirkulasi Pejalan kaki
Sistem sirkulasi pejalan kaki yang digunakan pada area perencanaan
adalah gabungan antara sirkulasi linear, sistem radial dan sistem sirkular.
Untuk area penjualan souvenir menerapkan sirkulasi linear. Sistem radial
sebagai penghubung antar fasilitas. Sedangkan sistem sirkular digunakan
sebagai jalur pejalan kaki mengelilingi keseluruhan kawasan
commit to user
136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perencaan
pedestrian
utama, yaitu
pada parkir,
241 m penghubung
95 m tiap zona
kegiatan dan
tepi sungai
137
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Vegetasi
peneduh
Terdapat
disekeliling
vegetasi
barat dan
peneduh
timur
site pada
site.serta
batasan
diseluruh
daerah
jalur
parkir dan
pedestrian.
area dalam
Selain itu
rekreasi
juga
berfungsi
sebagai Furniture
barrier. berupa bench
terdapat pada
sekitar jalur
pedestrian dan
Gambar 5.6 Konsep Perencanaan Vegetasi Dan Furniture tepi sungai.
Sumber : analisis penulis
commit to user
138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V. 6. 4 Orientasi Massa
Arah orientasi massa bangunan adalah menghadap utara (sungai Siak)
dan selatan (menghadap pintu masuk utama).
241 m
Open stage
95 m Pujasera
MEE
cottage
penyelamatan
Pengelola
PU 105 m
Toko
Souvenir
218 m
commit to user
140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KONSEP MIKRO
V. 7 Konsep Tata Ruang
Tabel 5.1
Perhitungan Besaran Ruang Kegiatan Rekreasi
Ruang Kegiatan Karakter Besaran
Rekreasi Air
Pedestrian disepanjang tepi sungai Aman, nyaman 960
Garis sungai Nyaman 1536
Sekitar playground menyenangkan 300
Rekreasi Darat
Melihat pemandangan
a.Pedestrian - Rekreatif 2000
b.Taman/Plaza - Teduh 1000
c.Bangku taman/bench - Simpel 12
Duduk-duduk/istirahat 18
a.Gazebo - Simpel 12
b.Bangku taman/bench - Rekreatif
Playground Rekreatif 362
Pujasera Nyaman 558
Kios souvenir Nyaman 20
Sportcourt (basket) Aktif 364
R.peralatan (flyfox) Aman 9
Rekreasi Budaya
Melihat pertunjukan Menyenangkan 1000
Luas Total 8152
Tabel 5.2
Perhitungan Besaran Ruang Kegiatan Interaksi
Ruang Kegiatan Karakter Besaran
Interaksi komunal akrab
Picnicking area Friendly 128
Interaksi komunal kecil
Sitting group/grouped bench Friendly 80
Interaksi komunal besar
a. open stage Friendly 44
b. plaza Friendly 1000
Luas Total 1252
commit to user
141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 5.3
Perhitungan Besaran Berdasarkan Tipe Cottage
No Cottage Kebutuhan ruang karakter Besaran
1 Cottage individu Ruang tidur double bed 48 m2
Kamar mandi/wc 4 m2
Ruang duduk Nyaman, Relaks 12 m2
Dapur 6 m2
Teras 6 m2
Luas total 76 m2
2 Cottage keluarga Ruang tidur double bed 48 m2
Ruang tidur 2 single bed 48 m2
Kamar mandi/wc Nyaman, Relaks 4 m2
Ruang keluarga 24 m2
Dapur 6 m2
Teras 6 m2
Luas total 136 m2
3 Cottage tipe kelompok Ruang tidur 3 single bed 48 m2
Ruang tidur 2 single bed 48 m2
Kamar mandi/wc (2) Nyaman, Relaks 4 m2
Ruang bersama 24 m2
Dapur 6 m2
Teras 6 m2
Luas total 136 m2
commit to user
142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
144
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
alami bangunan. Sedangkan atap pada interaksi komunal dibangun semacam bak
penampungan air hujan. Bangunan hemat energi serta pemberian tumbuhan
tropis di dalam ruangan.
Lembah
bergayut
Bidai
singkap
Jendela
daun dua
Tangga
menghadap
ke jalan
145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V. 9. 2 Sub Struktur
Sub struktur yang digunakan berupa pondasi tiang pancang untuk
setiap kolom struktur pada seluruh bangunan dan kombinasi pondasi
sarang laba-laba, sistem plat untuk bangunan perencanaan yang memiliki
beban besar. Sedangkan untuk bangunan struktural yang menghadap tepi
sungai menggunakan pondasi tipe Bored Pile untuk memberikan kekuatan
terhadap aliran arus sungai. Selain itu, memanfaatkan potensi air dengan
hokum Archimedes sebagai bangunan yang mengapung (floating
structure).
V. 10 Konsep Utilitas
V. 10. 1 Jaringan Air Bersih
PDAM Meteran Air Ground Tank Pompa Water Tower Distribusi Utama
Dipilih 2 sistem penyediaan air bersih yaitu PDAM dan air permukaan
commit to user
146
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
147
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Portable fire
kebakaran Hidran pemadam
extinguisher
system
Skema Pemadaman Kebakaran
(sumber : analisis penulis)
Anorganik Penampungan
Sampah dari daur ulang TPA
area aktifitas Organik
Penampungan TPA
Sampah dedaunan Organik kompos
commit to user
148