“SEDIMENTASI”
GROUP M
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
“SEDIMENTASI”
GROUP M
PraktikumOperasiTeknik Kimia I i
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikanLaporan Resmi Operasi Teknik
Kimia I ini dengan judul “ Sedimentasi”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi
Teknik Kimia I yang diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun berdasarkan
pengamatan, perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta petunjuk
asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018 di
Laboratorium Operasi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional
‘VETERAN’ Jawa Timur.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. C. Pujiastuti,MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional ‘VETERAN’ Jawa Timur.
2. Ir. Nurul Widji Triana, MT pelaku Dosen pembimbing praktium.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran, seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam kesempurnaan laporan ini. Sehingga
penyusun berharap penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang telah
disusun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan
Teknik Kimia.
Surabaya, 24 Februari 2018
Penyusun
PraktikumOperasiTeknik Kimia I ii
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................................. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Daftar Tabel ........................................................................................................... iv
Daftar Grafik ............................................................................................................v
Intisari .................................................................................................................... vi
Bab 1 Pendahuluan
I.1 Latar Belakang ............................................................................................1
I.2 Tujuan ..........................................................................................................1
I.3 Manfaat ........................................................................................................2
Bab 2 Tinjauan Pustaka
II.1 Secara Umum .............................................................................................3
II.2 Sifat Bahan .................................................................................................9
II.3 Hipotesa .....................................................................................................9
II.4 Diagram Alir ............................................................................................10
Bab 3 Pelaksaan Praktikum
III.1 Bahan ......................................................................................................11
III.2 Alat .........................................................................................................11
III.3 Gambar Alat............................................................................................11
III.4 Rangkaian Alat .......................................................................................12
III.5 Prosedur ..................................................................................................12
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan .........................................................................13
IV.2 Hasil Perhitungan, Tabel, dan Pembahasan ...........................................15
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan ..............................................................................................23
V.2 Saran ........................................................................................................23
Daftar Pustaka ........................................................................................................24
Appendix ................................................................................................................25
DAFTAR TABEL
PraktikumOperasiTeknik Kimia I iv
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
DAFTAR GRAFIK
PraktikumOperasiTeknik Kimia I v
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
INTISARI
PraktikumOperasiTeknik Kimia I vi
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan kecepatan pengendapan suatu slury dari campuran
2. Untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi slury dengan kecepatan
pengendapan
3. Untuk merancang continous thickener berdasarkan data percobaan yang
diperoleh
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 1
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengaplikasikan percobaan sedimentasi dalam skala
industri
2. Agar praktikan dapat membedakan antara proses sedimentasi secara batch
dan continue
3. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada
proses sedimentasi
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 2
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Secara Umum
Sedimentasi merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi fluida
jernih (supernatant) dan slurry yang mengandung padatan. Larutan suspensi terdiri
dari campuran fase cair dan fase padatyang bersifat settleable ( dapat diendapkan
karena perbedaan densitas antara fasenya). Proses sedimentasi dapat dilakukan
secara batch dan continue. Proses batch sering digunakan untuk skala laboratorium
sedangkan proses continue dipergunakan dalam proses komersil dengan
mempertimbangkan kecepatan pengendapan terminal dari partikel-partikelnya.
Percobaan skala laboratorium dilakukan pada suhu uniform untuk menghindari
gerakan fluida untuk konveksi karena perbedaan densitas yang dihasilkan dari
perbedaan suhu.
Pada proses sedimentasi terdapat beberapa factor yang mempengaruhi
proses sedimentasi diantaranya adalah konsentrasi. Semakin besarnya konsentrasi,
gaya gesek yang dialami partikel karena partikel lain semakin besar sehingga drag
force-nya semakin besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin besarnya
konsentrasi suatu suspensi yang menyebabkan bertambah gaya gesek antara suatu
partikel dengan partikel yang lain. Drag force atau gaya seret ini bekerja pada arah
yang berlawanan dengan gesekan partikel dalam fluida. Dalam hal ini gaya drag
keatas dan gerakan partikel yang lain kebawah. Gaya seret ini disebabkan oleh
adanya transfer momentum yang arahnya tegak lurus permukaan partikel dalam
bentuk gesekan. Maka dengan adanya drag force yang arahnya berlawanan dengan
rah partikel ini menyebabkan gaya total u tuk mengendapkan partikel. Gerakan
partikel menjadi semakin lambat karena semakin kecilnya gaya total kebawah
sehingga kecepatan pengendapan semakin turun.
(Silvia, 2013)
Pada mekanisme sedimentasi, ketika slurry diendapkan akibat gravitasi
menjadi fluida jernih dan slurry dengan konsentrasi lebih tinggi, proses ini
dinamakan sedimentasi atau disebut juga thickening. Untuk menggambarkan
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 3
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 4
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
Keterangan :
v1 = laju pengendapan (cm/menit)
zi = tinggi suspensi mula-mula (cm)
z1 = tinggi slurry tiap selang waktu (cm)
t = waktu (menit)
Konsentrasi adalah C1. Untuk itu rata-rata konsentrasi dari suspensi jika z1 adalah
ketinggian dari slurry ini dapat dihitung:
z0
C1 . z1 = Co . z0 atau C1 = zi
. Co........................................................................(2)
Keterangan :
C1 = konsentrasi slurry (gr/cm3)
Zi = tinggi slurry tiap selang waktu (cm)
Co = konsentrasi awal (gr/cm3)
Z0 = tinggi suspensi mula-mula (cm)
Dimana Co adalah konsentrasi slurry asli dalam kg/m3 pada ketinggian Zo
sat t=0. Ini digunakan untuk waktu lain dan plot dari kecepatan pemisahan dengan
konsentrasi yang dibuat.
(Geankoplis, 1993)
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 5
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 6
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
Dimana Ap = ¼ π D
4Ap
D=√ π
..............................................................................................................(4)
Q.r
h= ..................................................................................................................(5)
A
Dimana:
V = kecepatan (cm/s)
Q = demit (cm3/s)
Π = phi (3,14)
r = jari-jari (cm)
h = ketinggian (cm)
Dalam suatu batch tert diambil sebuah lapisan dengan konsentrasi C dan
solid seolah-olah mempunyai konsentrasi (C-dt) dan kecepatan (v +dv) terhadap
lapisan. Bila lapisan ini mempunyai yang konstan maka material balancenya
(C-dc)s dv + dv + Vt = (S Q (V+Vt)...................................................................(7)
Dimana S adalah area normalnya pada aliran solid hingga persamaan diatas dapat
ditulis
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 7
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
V−dv
Vt = C dv − dc
................................................................................................(9)
Vt = (F’(C) – F(C))..............................................................................................(10)
Dimana :
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 8
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
II.2.Sifat bahan
1. Air
A. Sifat fisika
1. Wujud : cairan
2. Warna : bening
3. Bau : tidak berbau
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : H2O
2. Berat molekul : 18,02 gr/mol
3. Densitas : 1 gr/cm3
4. Titik didih : 100oC
(MSDS, 2013 “Water”)
2. Tepung Tapioka
A. Sifat fisika
1. Wujud : padatan
2. Warna : putih
3. Bau : tidak berbau
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : (C6H10O5)n
2. Kereaktifan : reaktif dengan zat oksidator
3. Korosivitas : tidak korosif
4. Densitas : 1 gr/cm3
(MSDS, 2013 “Starch Soluble”)
II.3. Hipotesa
Kecepatan sedimentasi dipengaruhi oleh konsentrasi slurry, semakin besar
konsentrasi slurrymaka kecepatan sdimentasi semakin kecil.
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 9
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 10
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan
1. Tepung tapioka 3%, 5%, 7%, dan 9%
2. Aquadest
III.2 Alat
1. Gelas ukur
2. Spatula
3. Neraca analitis
4. Beaker glass
5. Stopwatch
6. Penggaris
7. Kaca arloji
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 11
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
III.5 Prosedur
1. Buat slurry dari campuran tepung tapioka dengan konsentrasi 3%, 5%, 7%
dan 9% dengan air aduk hingga homogen, masukkan kedalam gelas ukur
sampai 500 ml
2. Catat tinggi permukaan slurry dan air setiap selang waktu 10, 20, 30, 40, 50,
dan 60 menit hingga dicapai tinggi permukaan slury yang konstan. Catat
pula tinggi slury setelah selang waktu yang ditentukan hingga terjadi critical
settling point
3. Buat grafik hubungan antara tinggi permukaan dengan waktu dan grafik
kecepatan pengendapan dengan konsentrasi slury
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 12
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
30 25 1 0,6
40 25 1,8 0,9
50 25 2 1,1
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 13
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
40 26,3 1,5 2
50 26,1 2 2,5
60 26 2,1 2,7
t (~) = 182 menit 2,9
10 27 0,4 0,7
30 26,5 1 2,1
50 26,4 1,7 3
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 14
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
C0 C1 v Q A D h
(gr/cm3) (gr/cm3) (Cm/menit) (Cm3/menit) (Cm2) (Cm) (Cm)
0,03 0,0294 2,49 50 20,0803 5,0577 24,9
0,03 0,0290 2,44 50 20,4918 5,1092 48,8
0,03 0,0288 2,4 50 20,8333 5,1516 72
0,03 0,0278 2,32 50 21,5517 5,2397 92,8
0,03 0,0276 2,3 50 21,7391 5,2624 115
0,03 0,0271 2,25 50 22,2222 5,3206 135
1.6
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu Pengendapan (t) (menit)
Pada grafik diatas pada menit ke-10 diperoleh tinggi slury 0,3 cm; pada menit
ke-20 diperoleh tinggi slury 0,4 cm; pada menit ke-30 diperoleh tinggi slury 0,6 cm;
pada menit ke-40 diperoleh tinggi slury sebesar 0,9 cm; pada menit ke-50 diperoleh
tingi slury 1,1 cm; pada menit ke-60 diperoleh tinggi slury 1,4 cm. Dapat
disimpulkan bahwa tinggi slury mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu.
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 15
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
2.55
Kecepatan Pengendapan (v) (cm/menit)
2.5
y = 99.844x - 0.459
R² = 0.9892
2.45
2.4
2.35
2.3
2.25
2.2
0.0265 0.027 0.0275 0.028 0.0285 0.029 0.0295 0.03
Konsentrasi Slury (C1) (gr/cm3)
C0 C1 v Q A D h
(gr/cm3) (gr/cm3) 3
(Cm/menit) (Cm /menit) (Cm2) (Cm) (Cm)
0,05 0,0494 2,55 50 19,6078 4,9978 25,5
0,05 0,0484 2,48 50 20,1613 5,0679 24,8
0,05 0,0494 2,53 50 19,7628 5,0175 25,3
0,05 0,0461 2,35 50 21,2766 5,2061 23,5
0,05 0,0455 2,31 50 21,6450 5,2510 23,1
0,05 0,0439 2,23 50 22,4215 5,3444 22,3
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 16
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
2.5
y = 0.0343x + 7E-16
2 R² = 0.989
Tinggi Slury (Z2) (cm)
1.5
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu Pengendapan (t) (menit)
Pada grafik diatas pada konsesntrasi 5% . Pada saat menit ke-10 diperoleh
tinggi slury 0,4 cm; pada menit ke-20 diperoleh tinggi slury 0,8 cm; pada menit ke-
30 diperoleh tinggi slury 1 cm; pada menit ke-40 diperoleh tinggi slury sebesar 1,3
cm; pada menit ke-50 diperoleh tingi slury 1,7 cm; pada menit ke-60 diperoleh
tinggi slury 2,1 cm. Dapat disimpulkan bahwa tinggi slury mengalami kenaikan
seiring berjalannya waktu.
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 17
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
2.6
Kecepatan Pengendapan (v) (cm/menit)
2.55 y = 56.55x - 0.2563
R² = 0.997
2.5
2.45
2.4
2.35
2.3
2.25
2.2
0.0430 0.0440 0.0450 0.0460 0.0470 0.0480 0.0490 0.0500
Konsentrasi Slury (C1) (gr/ml)
C0 C1 v Q A D h
(gr/cm3) (gr/cm3) 3
(Cm/menit) (Cm /menit) (Cm2) (Cm) (Cm)
0,07 0,0695 2,66 50 18,797 4,8934 26,6
0,07 0,0684 2,58 50 19,3798 4,9687 25,8
0,07 0,0695 2,61 50 19,1571 4,9400 26,1
0,07 0,0660 2,48 50 20,1613 5,0679 24,8
0,07 0,0646 2,41 50 20,7469 5,1409 24,1
0,07 0,0643 2,39 50 20,9205 5,1624 23,9
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 18
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
3
y = 0.0431x + 0.24
R² = 0.9886
2.5
Tinggi Slury (Z2) (cm)
1.5
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu Pengendapan (t) (menit)
Pada grafik diatas pada saat menit ke-10 diperoleh tinggi slury 0,6 cm; pada
menit ke-20 diperoleh tinggi slury 1,1 cm; pada menit ke-30 diperoleh tinggi slury
1,6 cm; pada menit ke-40 diperoleh tinggi slury sebesar 2 cm; pada menit ke-50
diperoleh tingi slury 2,5 cm; pada menit ke-60 diperoleh tinggi slury 2,7 cm. Dapat
disimpulkan bahwa tinggi slury mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu.
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 19
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
2.7
Kecepatan Pengendapan (v) (cm/menit)
2.65 y = 46.662x - 0.6073
R² = 0.9785
2.6
2.55
2.5
2.45
2.4
2.35
0.0640 0.0650 0.0660 0.0670 0.0680 0.0690 0.0700
Konsentrasi Slury (C1) (gr/ml)
C0 C1 v Q A D h
(gr/cm3) (gr/cm3) 3
(Cm/menit) (Cm /menit) (Cm2) (Cm) (Cm)
0,09 0,0887 2,66 50 18,797 4,8934 26,6
0,09 0,0873 2,6 50 19,2308 4,9495 26
0,09 0,0866 2,55 50 19,6078 4,9978 25,5
0,09 0,0849 2,49 50 20,0803 5,0577 24,9
0,09 0,0842 2,47 50 20,2429 5,0781 24,7
0,09 0,0835 2,45 50 20,4082 5,0988 24,5
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 20
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
4
y = 0.0566x + 0.2533
3.5 R² = 0.9734
3
Tinggi Slury (Z2) (cm)
2.5
1.5
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu Pengendapan (t) (menit)
Pada grafik diatas pada saat menit ke-10 diperoleh tinggi slury 0,7 cm; pada
menit ke-20 diperoleh tinggi slury 1,3 cm; pada menit ke-30 diperoleh tinggi slury
2,4 cm; pada menit ke-40 diperoleh tinggi slury sebesar 2,8 cm; pada menit ke-50
diperoleh tingi slury 3 cm; pada menit ke-60 diperoleh tinggi slury 3,5 cm. Dapat
disimpulkan bahwa tinggi slury mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu.
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 21
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
2.7
Kecepatan Pengendapan (v) (cm/menit)
y = 40.951x - 0.9796
2.65
R² = 0.9849
2.6
2.55
2.5
2.45
2.4
0.0830 0.0840 0.0850 0.0860 0.0870 0.0880 0.0890
Konsentrasi Slury (C1) (gr/ml)
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 22
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Endapan paling tinggi diperoleh pada larutan tepung tapioka 9% dengan
tinggi endapan 3,8 cm dan tinggi cairan bening 1,9 cm
2. Endapan paling rendah diperoleh pada larutan tepung tapioka 3% dengan
tinggi endapan 1,4 cm dan tinggi cairan bening 2,4 cm
3. Semakin bertambahnya waktu pengendapan maka tinggi endapan yang
dihasilkan semakin tinggi
4. Semakin tinggi konsentrasi slurry maka kecepatan pengendapan semakin
besar
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti saat mengamati tinggi endapan dan cairan
bening
2. Sebaiknya praktikan terlebih dahulu memahami prosedur percobaan
3. Sebaiknya praktikan terlebih dahulu memahami konsep dasar sedimentasi
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 23
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
DAFTAR PUSTAKA
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 24
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
APPENDIX
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 25
Laporan Praktikum OTK I “Sedimentasi”
4 Ap 4 × 20,0803 cm2
D= √ = √ = 5,0577 cm
π 3,14
PraktikumOperasiTeknik Kimia I 26